Home » Uncategorized » Jurnal Psyce 3

Jurnal Psyce 3

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN BEBAN KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. X PALEMBANG

Dwi  Hurriyati

Dosen Universitas Bina Darma, Palembang

Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12, Palembang

Pos-el : dee.psy2009@gmail.com1

Abstract :The objective of research was to find out the correlation between self-concept and work-overload with work-dicipline of the employee at PT. X Palembang. The population of the research was 91 employee at PT. X Palembang. The Scale’s spreading was done through the used simple random sampling technique. The method of the collecting data in this research used the self-concept scale, work-overload scale with NASA TLX, and work-dicipline scale. The data analysis was done through multiple regression analysis techniques. The analysis data was done through statistical packages for social science (SPSS) version 11.00. The conclusion that taken from the research result is there is very significant correlation between self-concept and work-overload with work-dicipline of the employee at PT. X Palembang with correlation value r=0,784; p<0,000 or p<0,01. The effective amount that given by self-concept and work-overload variable with work-dicipline of the employee at PT. X Palembang was 60,3% (Adjusted R Square=0,603).

Key word : Self-Concept, Work-Overload, Work-Dicipline ,

Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara konsep diri dan beban kerja dengan disiplin kerja pada karyawan PT. X Cabang Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah 91 karyawan PT. X Cabang Palembang. Penyebaran skala dilakukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunaka skala konsep diri, alat ukur beban kerja NASA TLX, dan skala disiplin kerja. Analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda (multiple regression). Semua perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Packages for Social Science) Versi 11.00. Kesimpulan Yang diambil dari hasil penelitian ini adalah ada hubungan yang sangat signifikan antara konsep diri dan beban kerja dengan disiplin kerja pada karyawan PT. X Cabang Palembang (r=0,784; p<0,000 atau p<0,01). Selanjutnya, besarnya sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel konsep diri dan beban kerja terhadap disiplin kerja pada karyawan PT. X Cabang Palembang adalah sebesar 60,3 % (Adjusted R Square=0,603).

Kata Kunci : Konsep diri, Beban Kerja, Disiplin Kerja


1.              PENDAHULUAN

Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan, industri dan organisasi mempunyai peranan yang sangat penting, karena tujuan dalam suatu organisasi dapat berhasil atau tidak, tergantung dari faktor manusianya. Manusia di dalam suatu organisasi berperan sebagai  perencanaan, pelaksana, pengendali dan penggerak dari sumber daya yang lain baik itu sumber daya alam maupun teknologi yang digunakan.

Tenaga kerja Indonesia agar mempunyai daya saing yang tinggi dan tidak kalah dibandingkan dengan kualitas tenaga asing, dalam rangka memasuki era pasar bebas, pemerintah mencanangkan Gerakan Disiplin Nasional (GDN). BUMN dan pihak swasta, GDN ini ditindak lanjuti melalui upaya meningkatkan disiplin kerja misalnya dengan melakukan pelatihan-pelatihan untuk menanamkan atau  mensosialisasikan nilai-nilai yang ada dalam kedisiplinan dan melakukan penegakan peraturan untuk lebih meningkatkan disiplin kerja para pegawai dan karyawan.

Peraturan disiplin merupakan peraturan yang mengatur kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau dilanggar oleh karyawan perusahaaan swasta maupun pegawai negeri sipil. Menurut Jackclass (Sudrajat,2008) membedakan disiplin dalan dua kategori, yaitu self dicipline dan social dicipline. Self dicipline merupakan disiplin pribadi karyawan yang tercermin dari pribadinya dalam melakukan tugas kerja rutin yang harus dilaksanakan, sedangkan social dicipline adalah pelaksanaan disiplin dalam organisasi secara keseluruhan.

PT. X  cabang Palembang adalah salah satu yang bergerak di bidang pendistribusian obat-obatan ke apotik-apotik di Indonesia. PT X  dihadapkan pada suatu per-masalahan yaitu penurunan pemesanan obat oleh apotik, sehingga pendapatan PT. X  menurun dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Hal ini terjadi karena suatu permasalahan yang menyangkut bidang kedisiplinan kerja, dikarenakan dalam melaksanakan tugas sehari-hari mengalami kemunduran dalam penegakan disiplin kerja.

Gibson dkk. (1996) mengemukakan beberapa perilaku karyawan tidak disiplin yang dapat dihukum adalah keabsenan, kelambanan, meninggalkan tempat kerja, tidur ketika bekerja, mengulangi prestasi buruk, melanggar aturan dan kebijaksanaan keselamatan kerja, memperlambat pekerjaan, menolak kerja sama dengan rekan, menolak kerja lembur, memiliki dan menggunakan obat-obatan ketika bekerja, merusak peralatan, menggunakan bahasa atau kata-kata kotor, pemogokan secara ilegal serta adanya ketidak jujuran dalam membuat laporan penjualan untuk keuntungan pribadi.

Menurut Schultz & Schultz (2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan, yaitu a) Nilai sosial karena pada setiap negara memiliki variasi yang berbeda dalam sebutan disiplin, b) Faktor pribadi, merupakan bagaimana individu tersebut menyikapi pekerjaannya c) Kondisi ekonomi perusahaan, d) Pegawai yang tidak merasa aman, e) Pekerjaan, pekerjaan yang menantang, terlalu sulit ataupun terlalu mudah dapat menyebabkan kebosanan yang mengarah pada kedisiplin para karyawan.

Berdasarkan faktor yang dikemukakan Schultz & Schultz (2005) dan Kartono (2002) tersebut, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja adalah faktor pribadi yang diantaranya konsep diri. Menurut Hurlock (2004), konsep diri adalah pemahaman atau gambaran seseorang mengenai dirinya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek fisik dan aspek psikologis. Gambaran fisik diri terjadi dari konsep yang dimiliki individu tentang penampilannya, kesesuaian dengan seksnya, arti penting tubuhnya dalam hubungan dengan perilakunya, dan gengsi yang diberikan tubuhnya di mata orang lain. Sedangkan gambaran psikis diri atau psikologis terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain.

Menurut Hurlock (2004) konsep diri yang positif akan berkembang jika seseorang mengembangkan sifat-sifat yang berkaitan dengan good self-esteem, good self-confidence, dan kemampuan melihat diri secara realistik. Seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu. Sebaliknya konsep diri yang negatif, akan muncul jika seseorang mengembangkan perasaan rendah diri, merasa ragu, kurang pasti serta kurang percaya diri. Seseorang dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika karyawan meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan tidak memiliki daya tarik terhadap hidup.

Faktor yang turut mempengaruhi disiplin kerja pada pegawai selain konsep diri seperti yang dikemukakan Schultz & Schultz  (2005) yaitu pekerjaan, baik yang ringan maupun berat yang ditanggung oleh karyawan itu sendiri. Pekerjaan yang terlalu berat atau beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing pekerjaan dalam jangka waktu tertentu (Munandar,2001). Menurut Schultz & Schultz (2005) beban kerja dibedakan menjadi 2 yaitu, beban kerja kuantitatif dan beban kerja kualitatif. Beban kerja kuantitatif menunjukkan adanya jumlah pekerjaan yang besar yang harus dilakukan pada satuan waktu, misalnya jam kerja yang tinggi derajat tanggung jawab yang besar, tekanan kerja sehari-hari dan sebagainya. Sementara beban kerja kualitatif terjadi apabila pekerjaan yang dihadapi terlalu sulit.

Garret (Sudrajat,2008) menyebutkan bahwa bila dalam instruksinya seorang karyawan dari unit kelompok kerja mempunyai pimpinan yang telah mencoba untuk membantu melakukan tugasnya secara baik, dan pimpinan memberikan kebijaksanaan kritikan dalam menjalankan tugasnya, namun seseorang karyawan tersebut masih tetap gagal untuk mencapai standar kriteria tata tertib. Hal ini berarti bahwa disiplin kerja, merupakan sikap dan perilaku untuk mentaati peraturan organisasi muncul dari dalam diri karyawan, tergantung bagaimana karyawan mempersepsikan diri atau konsep diri, lingkungan dan kejelasan tugas serta mendengarkan masalah yang perlu dilakukan dalam tugasnya. Ditambahkan pula oleh Schultz & Schultz (2005) bahwa kedisiplinan dapat dipengaruhi oleh pekerjaan yang terus-menerus dan terlalu sering dilakukan/berulang-ulang yang menimbulkan beban kerja serta adanya pengaruh dari dalam diri karyawan yang diantaranya konsep diri. Hal ini dapat mendorong kegelisahan, ketidakpuasan, kekurangan minat dan energi.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan ingin menuangkannya dalam bentuk laporan studi akhir yang berjudul Hubungan antara Konsep Diri dan Beban Kerja terhadap Disiplin Kerja karyawan PT. X .

METODOLOGI    PENELITIAN

Penelitian ini untuk melihat hubungan  antara Konsep Diri Dan Beban Kerja Dengan Disiplin Kerja pada Karyawan PT. X CABANG PALEMBANG. Dasar  teori mengaju pada  pendapat Koentjaraningrat (Kartono,2002) juga menyatakan bahwa disiplin kerja masyarakat Indonesia yang masih rendah disebabkan oleh mentalitas bangsa Indonesia yang berisi kelemahan-kelemahan berupa sifat meremehkan mutu, kurang percaya diri, dan suka mengabaikan tanggung jawab. Disiplin kerja merupakan hasil proses interaktif antara faktor luar dan faktor dari dalam individu. Faktor dari dalam individu tersebut dapat berupa penilaian-penilaian terhadap diri sendiri maupun lingkungan yang disebut dengan konsep diri, sedangkan faktor dari luar individu termasuk adalah pekerjaan yang dilakukan oleh individu tersebut, semakin baik konsep diri karyawan maka akan memudahkan dalam mengatasi masalah yang ada di dalam diri maupun di luar dirinya.

Menurut Yulista (2008), mengenai penelitian disiplin kerja yang meneliti tentang hubungan antara stress kerja dengan disiplin kerja ditinjau dari pembagian waktu kerja pada perawat Instalasi Rawat Inap RSI Siti Khodijah Palembang, dimana hasil yang didapat adalah terdapat hubungan yang negatif sangat signifikan antara stress kerja dengan disiplin kerja ditinjau dari pembagian waktu kerja.

Berdasarkan konsep teori tersebut  maka dapat diajukan  hipotesis sebagai berikut : Ada hubungan antara konsep diri dan beban kerja dengan disiplin kerja pada karyawan PT. X  cabang Palembang.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. X cabang Palembang sebanyak 91 orang karyawan, kemudian diambil lagi menjadi sampel penelitian.

Jumlah populasi sebanyak 86 karyawan berdasarkan tabel Krecjie dan Morgan (Sugiyono,2005)  didapat sampel penelitian sebanyak 71 orang karyawan dan sisanya sebanyak 15 orang karyawan akan diambil sebagai sampel uji coba (try out) penelitian. Jumlah sampel penelitian dan try out dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :

Definisi Konsep dan Operasional Variabel

1. Variabel tergantung (dependent variable)                : Disiplin kerja

2. Variabel bebas ( independent variable)                   : konsep diri dan beban kerja

Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah kesadaran dari karyawan PT. X  cabang Palembang untuk menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

.

Konsep Diri

Konsep diri adalah pandangan diri karyawan PT. X  mengenai diri sendiri, bila karyawan berfikir mampu atau bisa maka yang dilakukan dapat berjalan lancar namun bila karyawan berfikir akan gagal maka sebenarnya karyawan tersebut menyiapkan diri untuk gagal.

Beban Kerja

Beban kerja adalah pekerjaan yang terlalu banyak atau terlalu sulit dan yang  dilakukan secara terus-menerus/berulang-ulang serta dilakukan dalam satuan waktu oleh karyawan PT. X  Cabang Palembang, sehingga menimbulkan beban bagi karyawan untuk segera menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Pengujian Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian instrumen terhadap 47 orang yang digunakan adalah metode skala dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden dan wawancara dengan responden terpilih. Adapun tryout instrumen dilakukan terhadap 46 orang.

Berdasarkan judul penelitian di atas maka dapat dijelaskan bahwa terdapat dua instrumen didalamnya yaitu:

1.      Instrumen untuk mengukur variabel disiplin kerja

2.      Instrumen untuk mengukur variabel konsep diri

3.   Instrumen untuk mengukur variabel beban kerja menggunakan pengukuran beban kerja psikologis NASA TLX

HASIL PENELITIAN

Pengolahan data dari hasil penyebaran skala yang dilakukan pada karyawan PT.X cabang Palembang dengan menggunakan teknik uji regresi ganda

Berdasarkan uji regresi ganda untuk menguji hipotesis mayor, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r=0,653 dengan taraf signifikansi (p) kurang dari 0,01 yaitu sebesar 0,000. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara konsep diri dan beban kerja dengan disiplin kerja pada karyawan PT. MPI cabang Palembang. Kemudian, nilai sumbangan konsep diri dan beban kerja pada disiplin kerja yaitu sebesar 41%, yang berarti bahwa masih terdapat 59% faktor lain yang mempunyai hubungan dengan disiplin kerja namun tidak diteliti lebih lanjut oleh penulis, antara lain kesadaran dan kesediaan kerja, teladan pemimpin, kesejahteraan, pengawasan melekat, sangsi hokum dan lain-lain.

Schultz & Schultz (2005) mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan, yaitu a) Nilai sosial karena pada setiap negara memiliki variasi yang berbeda dalam sebutan disiplin, b) Faktor pribadi, merupakan bagaimana individu tersebut menyikapi pekerjaannya c) Kondisi ekonomi perusahaan, d) Pegawai yang tidak merasa aman, e) Pekerjaan, pekerjaan yang menantang, terlalu sulit ataupun terlalu mudah dapat menyebabkan kebosanan yang mengarah pada kedisiplin para karyawan

Pengujian yang dilakukan setelah pengujian hipotesis mayor adalah pengujian pada hipotesis minor yang dilakukan dengan menggunakan uji regresi sederhana. Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh hasil pada hipotesis minor a) tentang adanya hubungan antara konsep diri dengan disiplin kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,642 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 pada taraf signifikansi 1% (p=0,01). Hal ini berarti, ada hubungan antara konsep diri dengan disiplin kerja pada karyawan dan jika konsep diri karyawan positiff maka disiplin kerja juga tinggi, namun sebaliknya jika konsep diri negatif maka disiplin kerja juga rendah dengan nilai sumbangan konsep diri pada disiplin kerja yaitu sebesar 41,2%.

Adanya hubungan antara konsep diri dengan disiplin kerja tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kartono (2002) bahwa pendisiplinan dan tanggung jawab itu timbul dari kesadaran yang melibatkan proses kognisi dimana suatu konsep diri tidak akan mungkin ada tanpa kapasitas untuk berfikir, hati nurani serta kelompok itu sendiri. Didukung pula oleh Rakhmat (Rahman,2008), menjelaskan bahwa konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tapi juga penilaian diri individu tentang diri individu itu sendiri. Jadi konsep diri meliputi apa yang dipikirkan dan apa yang individu rasakan tentang diri individu itu sendiri. Adanya proses perkembangan konsep diri menunjukan bahwa konsep diri seseorang tidak langsung dan menetap, tetapi merupakan suatu keadaan yang mempunyai proses pembentukan dan masih dapat  berubah.

Uji regresi sederhana kemudian dilakukan pada hipotesis minor b) tentang adanya hubungan antara beban kerja dengan disiplin kerja, hasil yang diperoleh dari pengujian tersebut adalah nilai koefisien korelasi sebesar 0,309 dengan nilai signifikansi sebesar 0,009 pada taraf signifikansi 1% (p=0,01). Hal ini berarti, terdapat hubungan yang sangat signifikan antara beban kerja dengan disiplin kerja, jika beban kerja tinggi maka disiplin kerja akan rendah dan sebaliknya, jika beban kerja rendah maka disiplin kerja akan tinggi. Besaran nilai sumbangan antara beban kerja dengan disiplin kerja adalah sebesar 9,5%.

Hubungan antara beban kerja dan disiplin kerja tersebut didukung oleh Fraser (1992) bahwa bila para karyawan telah merasakan beban kerja maka akan menurunkan disiplin kerja karyawan tersebut, ini dikarenakan para karyawan cenderung untuk beristirahat, menenangkan pikiran, dan pengumpulkan kembali energi. Menurut Schultz & Schultz (2006) beban kerja adalah terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam satu satuan waktu, atau pekerjaan tersebut terlalu sulit untuk dilakukan oleh karyawan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima, baik hipotesis mayor maupun hipotesis minor. Kesimpulan dari hipotesis mayor tersebut adalah ada hubungan yang sangat signifikan antara konsep diri dan beban kerja dengan disiplin kerja pada karyawan PT. X cabang Palembang. Semakin baik konsep diri dan beban kerja yang rendah pada karyawan maka akan meningkatkan disiplin kerja pada karyawan, hal ini dapat didukung pula oleh nilai sosial, kondisi ekonomi perusahaan yang baik dan karyawan yang merasakan kenyamanan dalam bekerja sehingga disiplin kerja akan meningkat pada karyawan PT. X cabang Palembang.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data dan pembahasan, maka penulis menarik tiga kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1.      Ada hubungan yang sangat signifikan antara konsep diri dan beban kerja dengan disiplin kerja pada karyawan PT. X Cabang Palembang.

2.      Ada hubungan yang sangat signifikan antara konsep diri dengan disiplin kerja pada karyawan PT. X Cabang Palembang.

3.      Ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan disiplin kerja pada karyawan PT. X Cabang Palembang.

DAFTAR  RUJUKAN

Ansor. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Edisi Revisi. Cetakan ke enam. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Fraser, T.M. 1992. Stress & Kepuasan Kerja (alih bahasa oleh Ny. L. Mulyana). Jakarta : PT. Sapdodadi.

Gibson,J.L., dkk. 1996. Organization. Jilid II (alih Bahasa oleh Drs Djakarsih, MPA). Jakarta: Erlangga.

Hurlock, Elizabeth. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT. Erlangga

Kartono, K. 2002. Psikologi Sosial Untuk Manajemen, Perusahaan, & Indstri. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Malayu, H. H. 2005. Manajemen Sumber Daya Tenaga Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Munandar, A. S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI-Press.

Rahman. 2008. Konsep Diri. Jakarta : Arcan

Schultz, D., & Schultz, W. 2005. Work In Organizational Today nineth edition. New Jersey : Pearson Prentice Hall.

Sudrajat. 2008. Disiplin Kerja. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Widyanti, A., dkk. 2006. Pengukuran Beban Kerja Mental. Jurnal UNDIP. Diunduh pada laman http://eprints.undip.ac.id/12413/1/1.pdf. tanggal 10 April 2010

Yulista. 2008. Hubungan antara stress kerja dengan disiplin kerja ditinjau dari pembagian waktu kerja pada perawat instalasi rawat inap rumah sakit Siti khodijah Palembang. Skripsi (Tidak Diterbitkan) Palembang. Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma.

Uncategorized

No Comments to “Jurnal Psyce 3”

Leave a Reply

(required)

(required)