PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
OLANG (OLAHAN BONGGOL PISANG) SEBAGAI
PENGGANTI MAKANAN POKOK RAKYAT
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT (GAGASAN TERTULIS)
DIUSULKAN OLEH :
1. NURUL OCTAVIANI (KETUA)
NIM : 10151109 ANGKATAN 2010
2. RENDRA SAPUTRA (ANGGOTA)
NIM : 09151004 ANGKATAN 2009
UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
PALEMBANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul kegiatan : Olang (Olahan Bonggol Pisang) Sebagai
Pengganti Makanan Pokok Rakyat
2. Bidang kegiatan : ( ) PKM-AI (P ) PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama lengkap : Nurul Octaviani
b. NIM : 10151109
c. Jurusan : Ekonomi Manajemen
d. Perguruan tinggi : Universitas Bina Darma
e. Alamat rumah : Jln.Kopral Paiman Lr.Budiman Rt.008
Rw.006 No.621 Plaju Palembang
f. No. Telp. / HP : 08974470466
g. Email : octaviani.nurul2@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama lengkap dan Gelar : Devita Aryasari,S.E.M.S.M.
b. NIP : 100102276
c. Alamat rumah : Palm View Residence 1 Blok B No.1
Jln.Sukabangun 1 km.6,5 Palembang
30151
d. No. Telp. / hp : 08128005184
Palembang, 5 Maret 2012
Menyetujui Ketua Pelaksana Kegiatan
Ketua Program Studi
( Heriyanto, S.E., M. Si.) (Nurul Octaviani)
NIP. 010110124 NIM. 10151109
Kabag Kemahasiswaan Dosen Pendamping,
Universitas Bina Darma,
(Ilman Zuhri Yadi, M.M., M.Kom.) (Devita Aryasari,S.E.,M.S.M.)
NIP. 020101131 NIP. 100102276
KATA PENGANTAR
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah dan juga potensi pertanian organik yang sangat besar. Luas lahan pertanian yang mencapai 60 juta hektar memungkinkan berkembangnya berbagai produk organik ramah lingkungan yang mampu menjadikan keunggulan komparatif dengan negara lain, meskipun belum termanfaatkan secara maksimal. Karya ini memperlihatkan seberapa besar potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari seluruh masyarakat untuk terus berkembang menjadi lebih baik ke depan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:
1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini.
2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.
3. Bapak Dr. Roni Koneri dari Tim Detaser Dikti dan Ibu Devita Aryasari S.E.,M.S.M. dari Jurusan Manajemen Ekonomi Universitas Bina Darma yang selalu membimbing kami.
4. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.
Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.
Palembang, 5 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………………. i
Halaman Pengesahan……………………………………………………………………………… ii
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………… iii
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………. iv
Daftar Tabel………………………………………………………………………………………….. iv
Ringkasan…………………………………………………………………………………………….. v
PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………………………………. 1
Tujuan………………………………………………………………………………………………….. 1
Manfaat………………………………………………………………………………………………… 1
GAGASAN
Kondisi Kekinian…………………………………………………………………………………… 2
Solusi yang Pernah Ditawarkan……………………………………………………………….. 2
Gagasan Baru yang Ditawarkan……………………………………………………………….. 3
Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan……………………………. 3
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan……………………………………. 3
KESIMPULAN
Inti Gagasan………………………………………………………………………………………….. 4
Teknik Implementasi Gagasan………………………………………………………………… 5
Prediksi Keberhasilan Gagasan……………………………………………………………….. 5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….. 5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………… 6
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Strategi pemanfaatan bonggol pisang…………………………………………….. 3
Tabel 2 Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program pemanfaatan bonggol pisang………………………………………………………………………….. 4
Tabel 3 Peranan elemen terkait dalam pengembangan pemanfaatan bonggol pisang………………………………………………………………………………………. 4
RINGKASAN
Indonesia termasuk ke dalam Negara penghasil pisang terbesar di dunia. Produksi pisang nasional terus meningkat setiap tahun, misalnya dari 2.308.379 ton (tahun 1988) menjadi 2.417.760 ton (tahun 1989). Daerah penghasil pisang terbesar berada di Pulau Jawa. Namun, masih belum banyak yang mengetahui jika Indonesia ternyata mengimpor pisang dari luar negeri padahal lahan untuk menanam pisang yang berkualias sangat banyak di Indonesia. Setiap kali panen batang atau bonggol pisang pasti tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang saja. Padahal kesemua elemen pisang itu bisa dimanfaatkan.
Dari segi pemanfaatan, selama ini masyarakat Indonesia masih memanfaatkan bagian buah, daun, jantung, dan pelepahnya saja, sedangkan bagian lainnya belum secara optimal termanfaatkan, terutama bagian bonggol. Bonggol pisang merupakan bagian yang paling jarang dimanfaatkan, apalagi untuk konsumsi. Selama ini masyarakat menggunakannya sebagai bahan makanan ternak atau dibuang begitu saja. Padahal bonggol pisang dapat dimanfaatkan 100% untuk konsumsi masyarakat.
Karya tulis ini bertujuan merumuskan konsep pengembangan pemanfaatan bonggol pisang sebagai pengganti makanan pokok masyarakat di Indonesia. memperkaya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari pisang selain buahnya. Yaitu pemanfaatan bonggol pisang menjadi makanan sejenis tiwul sebagai makanan pokok pengganti yang diberi nama “OLANG”. Kemudian memberikan penyuluhan kepada petani pisang dan masyarakat lain cara pemanfaatan bonggol pisang serta pengolahannya menjadi makanan sejenis tiwul sebagai pengganti makanan pokok masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa petani pisang setelah panen tidak memanfaatkan bonggol pisang dan hanya dibuang saja. Ini disebabkan karena tidak ada sosialisasi kepada petani pisang untuk memanfaatkan bonggol dari pohon pisang yang sebenarnya dapat dibuat menjadi makanan olahan. Untuk menambah penghasilan dari petani pisang maka diperlukannya suatu pemanfaatan dari elemen pisang yang tidak lagi terpakai pada saat panen. Elemen ini adalah bonggol pisang yang nantinya bisa menjadi olang (olahan bonggol pisang) yang berupa makanan sejenis tiwul dan dapat digunakan sebagai makanan pokok pengganti. Strategi internal yang pertama dilakukan adalah melakukan kerjasama dengan petani pisang bertujuan untuk menyimpan bonggol untuk dijual kembali atau diolah kembali menjadi olang. Setelah itu mengadakan penyuluhan kepada petani pisang dan masyarakat cara pembuatan olang agar masyarakat dapat mengkonsumsinya dengan harga terjangkau dan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman pisang (Musa paradisiaca) merupakan jenis tanaman yang cukup banyak terdapat di Indonesia. Sifatnya yang mudah tumbuh di mana saja dan tidak mengenal musim membuatnya tidak sulit untuk dibudidayakan. Tanaman ini biasanya tumbuh di pekarangan dan pinggiran sawah atau kebun. Tanaman ini juga cocok di dataran rendah sampai pada ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut dan menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari. Daerah yang sangat potensial bagi pengembangan tanaman pisang salah satunya adalah daerah Lampung (Wikipedia, 2012).
Dari segi pemanfaatan, selama ini masyarakat Indonesia masih memanfaatkan bagian buah, daun, jantung, dan pelepahnya saja, sedangkan bagian lainnya belum secara optimal termanfaatkan, terutama bagian bonggol. Bonggol pisang merupakan bagian yang paling jarang dimanfaatkan, apalagi untuk konsumsi. Selama ini masyarakat menggunakannya sebagai bahan makanan ternak atau dibuang begitu saja. Padahal bonggol pisang dapat dimanfaatkan 100% untuk konsumsi masyarakat yang telah ada dan dikomersialkan adalah keripik bonggol pisang di daerah Bantul, Yogyakarta (Anonim, 2011).
Bonggol pisang terdapat cukup banyak kandungan amilum atau karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air yang bisa dimanfaatkan. Dari segi kandungan gizinya, bonggol pisang memiliki kandungan serat dan kalsium yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi sumber serat dan kalsium alternatif. Kandungan karbohidrat yang tinggi pun menjadi sebuah keunggulan bagi bonggol pisang karena dapat menjadi bahan pangan substitusi bagi beras, apalagi ditunjang dengan kandungan kalori yang besar sehingga dapat menjadi sumber energi bagi para konsumennya (Rismawati, 2009). Kandungan gizi dari bonggol kering per-100 gram terdapat 425,00 kal kalori, 66,20 gram karbohidrat dan 150,00 mg fosfor. Untuk kandungan gizi bonggol basah per-100 gram terdapat 43,00 kal kalori, 11,60 gram karbohidrat dan 60,00 mg fosfor. Jadi, bonggol kering lebih besar kandungan gizinya daripada bonggol basah (Morton, 2004).
Berdasarkan kandungan gizi bonggol pisang maka bonggol pisang bisa dimanfaatkan menjadi makanan olahan yang bisa dikonsumsi masyarakat. Untuk itu penulis memberikan ide membuat Olang (Olahan Jantung Pisang) Sebagai Pengganti Makanan Pokok Rakyat.
Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk memanfaatkan dan mengembangkan bonggol pisang menjadi olang sebagai pengganti makanan pokok.
Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah memperkaya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari pisang selain buahnya. Yaitu pemanfaatan bonggol pisang menjadi olang yang berbentuk seperti tiwul sebagai makanan pokok pengganti untuk rakyat Indonesia.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Makanan pokok masyarakat Indonesia
Di Indonesia banyak sekali jenis tanaman yang bisa dijadikan makanan pokok bagi masyarakat diantaranya beras, jagung, gandum, dan sagu (Anonim, 2012). Tetapi diantara makanan pokok tersebut ada salah satu makanan pokok tradisional dari daerah Gunung Kidul yaitu tiwul. Tiwul mengandung amilum atau karbohidrat yang tidak larut dalam air sebagai pencegah penyakit maag dan mengurangi rasa lapar. Salah satu alasan mengapa memilih tiwul daripada beras, jagung, gandum, dan sagu adalah kandungan kalori tiwul memang lebih rendah daripada beras tetapi asupan kalori dari tiwul sudah mencukupi untuk dikonsumsi sebagai makanan pokok, kemudian selain murah dengan menkonsumsi tiwul sebagai pengganti makanan pokok kita juga turut melestarikan makanan khas dari Indonesia ini (Anonim, 2012).
Pemanfaatan bonggol pisang menjadi steak
Pengolahan bonggol pisang menjadi steak merupakan penelitian yang dilakukan mahasiswa ITS (Institut Teknik Sepuluh November) pada tahun 2008. Penelitian ini berbentuk pengabdian masyarakat yang sosialisasinya dilakukan di desa Cihideung Udik Kabupaten Bogor (Maudi, 2008).
Pemanfaatan bonggol pisang menjadi keripik
Penelitian pemanfaatan bonggol pisang menjadi keripik telah dilakukan di daerah Ngruno Karangsari Pengasih Kulonprogo tahun 1993, sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok KPK Emping Gurih mengembangkan makanan olahan keripik bonggol pisang. Selama ini pohon pisang telah dimanfaatkan mulai dari buah pisang, jantung pisang, hingga daun pisangnya. Namun bonggol pisang sendiri hanya berakhir sebagai limbah alias dibuang begitu saja. Sehingga pemanfaatan bonggol pisang menjadi sebuah makanan renyah dan kaya akan serat tersebut menjadi sebuah produk hasil kreatifitas yang patut diacungi jempol (Anonim, 2011).
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Usaha pemanfaatan bonggol pisang dilakukakan oleh mahasiswa ITS dan Ibu-ibu kelompok Karangsari Pengasih Kulonprogo (KPK). Berikut kutipan artikel berita tentang pelaksanaan pemanfaatan bonggol pisang oleh kelompok Karangsari..Pengasih..Kulonprogo..Yogyakarta..(Anonim, 2011).
……………”Ditemui di rumahnya (25/1), Ibu Sulastri dan Ibu Ginah menceritakan bahwa produksi keripik bonggol pisangnya tersebut sudah memenangi beberapa penghargaan skala nasional yang diselenggarakan di Jakarta. “Saya menjadi pemenang I Pengusaha Kecil dan Mikro 2007 kategori makanan olahan, sementara Ibu Ginah juara juga di tahun berikutnya”, begitu penjelasan Ibu Sulastri tentang prestasi dari keripik bonggol pisangnya……….”.
Pemanfaatan bonggol pisang yang dilakukan oleh para Ibu-ibu Karangsari Pengasih Kulonprogo Yogyakarta ini masih mengalami kendala pada bahan baku tetapi dalam pemasaran keripik bonggol pisang masih digemari oleh konsumen.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Berdasarkan fakta yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, maka upaya terobosan untuk memanfaatkan bonggol pisang dapat dilakukan melalui strategi yang bisa dilihat pada Tabel 1. Strategi ini dapat dijadikan solusi agar bonggol pisang tidak dibuang sia-sia tetapi dimanfaatkan dengan cara diolah kembali menjadi olang yang bentuknya seperti tiwul. Dengan ini petani pisang mendapat keuntungan lebih dari penjualan bonggol dan dapat meningkatkan nilai ekonomi bonggol pisang itu sendiri.
Tabel 1. Strategi pemanfaatan bonggol pisang
Aspek |
Strategi |
Penguatan Internal |
Melakukan kerjasama dengan petani pisang dalam penyediaan bahan utama pembuatan olang. |
Pembuatan resep olang yang tepat dan baik. | |
Pembuatan olang, makanan olahan sejenis tiwul dari bonggol pisang. | |
Mempublikasikan pembuatan olang ke masyarakat. | |
Pengembangan Eksternal |
Mensosialisasikan kepada para petani pisang agar tidak membuang atau membakar bonggol setelah panen tetapi memanfaatkannya menjadi makanan olang (olahan bonggol pisang). |
Mensosialisasikan kepada masyarakat cara pembuatan olang (olahan bonggol pisang). |
(sumber : hasil analisis, 2012)
Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan
Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak seperti yang tercantum pada Tabel 2. Kemudian untuk pengembangan pemanfaatan bonggol pisang sebagai dasar peningkatan nilai ekonomi bonggol pisang, pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pemanfaatan bonggol pisang dapat kita lihat pada Tabel 3.
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan
Gagasan pemanfaatan bonggol pisang ini dapat diimplementaskan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal strategis sebagai berikut :
- Adanya riset berkelanjutan dalam pengembangan pengolahan bonggol pisang menjadi olang.
- Mengadakan penyuluhan kepada para petani pisang dan masyarakat tentang pengolahan bonggol pisang menjadi olang.
- Menjadikan olang sebagai makanan pokok pengganti.
Apabila petani pisang berminat untuk menjadikan olang sebagai lahan bisnis maka dibutuhkan suatu konsultan untuk membimbing para petani mewujudkan olang dengan kualitas baik.
Tabel 2. Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program pemanfaatan bonggol pisang
Pelaksana |
Sumber dana |
Program yang diterapkan |
Kalangan akademisi (mahasiswa/Perguruan Tinggi) | Dana pinjaman dengan bunga rendah dari bank milik pemerintah | Pelatihan dan pelaksanaan pembuatan olang kepada petani pisang dan masyarakat |
Petani pisang | Dana pinjaman dari koperasi atau lembaga keuangan lainnya | Melakukan produksi olang dan bekerja sama dengan perusahaan untuk membuat kemasan olang instan untuk dipasarkan |
(sumber : hasil analisis, 2012)
Tabel 3. Peranan elemen terkait dalam pengembangan pemanfaatan bonggol pisang
No. |
Lembaga |
Peranan |
1 |
Lembaga Penelitian |
Melakukan riset metode pengolahan bonggol menjadi olang (olahan bonggol pisang). |
2 |
Universitas, Fakultas Pertanian |
Melakukan riset mengenai lahan-lahan pertanian pisang. |
3 |
Pemerintah |
Mengarahkan kepada para petani pisang agar dapat mengolah kembali bonggol pisang. |
4 |
Bank |
Memberikan kredit murah untuk memulai usaha pengembangan olang (olahan bonggol pisang). |
5 |
Distributor |
Menentukan daerah tujuan untuk memasarkan olang. |
(Sumber : berbagai sumber dan analisis, 2012)
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Gagasan pemanfaatan bonggol pisang ini pada dasarnya meliputi penerapan pengolahan bonggol pisang menjadi olang sebagai pengganti makanan pokok masyarakat. Kemudian pengadaan penyuluhan kepada para petani pisang dan masyarakat agar bonggol pisang dapat dimanfaatkan oleh mereka atau bisa juga sebagai bisnis sampingan yang menguntungkan petani.
Teknik Implementasi Gagasan
Langkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan pemanfaatan bonggol pisang menjadi olang ini antara lain :
- Identifikasi potensi pengembangan pertanian pisang.
- Melakukan pendekatan secara bertahap kepada tokoh masyarakat sebagai awal pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat.
- Konsultasi permasalahan petani & sosialisasi pemanfaatan bonggol pisang.
- Melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan yang memiliki program dana CSR (Corporate Social responsibility) sebagai modal awal pengembangan apabila dilakukan pengolahan dalam jumlah besar untuk dipasarkan kembali.
- Melakukan pengolahan bonggol pisang yang siap untuk diubah menjadi olang sehingga menghasilkan makanan sejenis tiwul dengan kualitas baik.
- Melakukan mekanisme evaluasi secara periodik dan profesional.
Prediksi Keberhasilan Gagasan
Gagasan peningkatan pemanfaatan bonggol pisang menjadi olang ini secara ekonomis sangat bermanfaat bagi penduduk Indonesia karena bonggol pisang dapat dijadikan makanan pokok pengganti yang lebih murah dari beras, jagung, gandum, dan sagu. Ini juga berpengaruh bagi ekonomi petani pisang, dimana mampu mengurangi pengeluaran petani. Keberhasilan dari keseluruhan gagasan ini nantinya ditentukan oleh seberapa banyaknya masyarakat yang telah memanfaatkan bonggol pisang menjadi olang sebagai makanan pokok pengganti. Jika gagasan ini diterapkan secara berlanjut dan konsisten diseluruh penjuru daerah di Indonesia, maka segera akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menaikkan nilai ekonomis bonggol pisang itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim..2011..Keripik..Bonggol..Pisang,..Renyah..dan..Kaya..Akan..Serat..http://bisnisukm.com/keripik-bonggol-pisang-renyah-dan-kaya-akan-serat.html diakses pada 11 Februari 2012.
Anonim..2012..Makanan..Pokok..Rakyat..Indonesia..http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15260-1402100042-Chapter1.pdf diakses pada 5 Maret 2012.
Anonim..2012..Proses..Pembuatan..Tiwul,..Makanan..Khas..Gunung..Kidul..http://www.warintekjogja.com/warintek/warintekjogja/warintek_v3/datadigital/bk/tiwul.pdf diakses pada 5 Maret 2012.
Maudi. 2008. Pemanfaatan Bonggol Pisang Sebagai Bahan Pangan Alternatif Melalui Program Pelatihan Pembuatan Steak dan Nugget Bonggol Pisang di..Desa..Cihideung..Udik,..Kabupaten..Bogor..repository.ipb.ac.id/bitstream/…/pemanfaatan%20bonggol.p diakses pada 11 Februari 2012.
Morton, JF. 2004. Kandungan Gizi Bonggol Pisang. Kumalasari 2005.
Muslim. 2008. Lomba Tulis YPHL”Pemanfaatan Limbah Hutan Pisang (Musa Paradisiaca), Dalam Upaya Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi Global. http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&jd=%22 Lomba – TulisYPHL%22Pemanfaatan-Limbah-Hutan-Pisang- % 28 Musa – Paradisiaca %29,-Dalam-Upaya-Mengatasi-Dampak-Krisis-Ekonomi lobal & dn = 20081023080705 diakses pada 11 Februari 2012.
Rismawati..2009..Khasiat..Bonggol..Pisang..http://www.surya.co.id/2009/06/22/khasiat-bonggol-pisang diakses pada 5 Maret 2012.
Wikipedia. 2012. Pisang. http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang diakses pada 11 Februari 2012.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua kelompok
Nama : Nurul Octaviani
NIM : 10151109
Jurusan / Fakultas : Manajemen / Ekonomi
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 18 Oktober 1992
Institut : Universitas Bina Darma Palembang
HP : 08974470466
Alamat : Jl.Kopral Paiman Lorong Budiman No.621
Rt.008 Rw.006 Palembang
Email : octaviani.nurul2@gmail.com
Anggota
Nama : Rendra Saputra
NIM : 09151004
Jurusan / Fakultas : Manajemen / Ekonomi
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 22 juli 1986
Universitas : Universitas Bina Darma Palembang
HP : 085383937241
Alamat : Jl. Mayor Zen Lorong Margoyoso No.47 Rt.009
Rw.003 Kel.Sei Selayur Kec.Kalidoni Palembang
Email : rendra_tss18@yahoo.com,
rendra.saputra33@gmail.com
Karya ilmiah yang pernah dibuat :
No. |
Judul |
Kategori |
Tahun |
1 |
Biskuit Jantung Pisang Cemilan Rendah Lemak |
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan yang dilaksanakan oleh Dikti |
2011 |
Prestasi yang diraih :
No. |
Judul |
Kategori |
Tahun |
Penyelenggara |
Tingkat |
1 |
Biskuit Jantung Pisang Cemilan Rendah Lemak |
PKM-K didanai oleh Dikti |
2012 |
Dikti |
Nasional |
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
OLANG (OLAHAN BONGGOL PISANG) SEBAGAI
PENGGANTI MAKANAN POKOK RAKYAT
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GT (GAGASAN TERTULIS)
DIUSULKAN OLEH :
1. NURUL OCTAVIANI (KETUA)
NIM : 10151109 ANGKATAN 2010
2. RENDRA SAPUTRA (ANGGOTA)
NIM : 09151004 ANGKATAN 2009
UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG
PALEMBANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul kegiatan : Olang (Olahan Bonggol Pisang) Sebagai
Pengganti Makanan Pokok Rakyat
2. Bidang kegiatan : ( ) PKM-AI (P ) PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama lengkap : Nurul Octaviani
b. NIM : 10151109
c. Jurusan : Ekonomi Manajemen
d. Perguruan tinggi : Universitas Bina Darma
e. Alamat rumah : Jln.Kopral Paiman Lr.Budiman Rt.008
Rw.006 No.621 Plaju Palembang
f. No. Telp. / HP : 08974470466
g. Email : octaviani.nurul2@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama lengkap dan Gelar : Devita Aryasari,S.E.M.S.M.
b. NIP : 100102276
c. Alamat rumah : Palm View Residence 1 Blok B No.1
Jln.Sukabangun 1 km.6,5 Palembang
30151
d. No. Telp. / hp : 08128005184
Palembang, 5 Maret 2012
Menyetujui Ketua Pelaksana Kegiatan
Ketua Program Studi
( Heriyanto, S.E., M. Si.) (Nurul Octaviani)
NIP. 010110124 NIM. 10151109
Kabag Kemahasiswaan Dosen Pendamping,
Universitas Bina Darma,
(Ilman Zuhri Yadi, M.M., M.Kom.) (Devita Aryasari,S.E.,M.S.M.)
NIP. 020101131 NIP. 100102276
KATA PENGANTAR
Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah dan juga potensi pertanian organik yang sangat besar. Luas lahan pertanian yang mencapai 60 juta hektar memungkinkan berkembangnya berbagai produk organik ramah lingkungan yang mampu menjadikan keunggulan komparatif dengan negara lain, meskipun belum termanfaatkan secara maksimal. Karya ini memperlihatkan seberapa besar potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Indonesia membutuhkan ide-ide kreatif dari seluruh masyarakat untuk terus berkembang menjadi lebih baik ke depan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:
1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini.
2. Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.
3. Bapak Dr. Roni Koneri dari Tim Detaser Dikti dan Ibu Devita Aryasari S.E.,M.S.M. dari Jurusan Manajemen Ekonomi Universitas Bina Darma yang selalu membimbing kami.
4. Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.
Karya ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.
Palembang, 5 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………………………. i
Halaman Pengesahan……………………………………………………………………………… ii
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………… iii
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………. iv
Daftar Tabel………………………………………………………………………………………….. iv
Ringkasan…………………………………………………………………………………………….. v
PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………………………………………. 1
Tujuan………………………………………………………………………………………………….. 1
Manfaat………………………………………………………………………………………………… 1
GAGASAN
Kondisi Kekinian…………………………………………………………………………………… 2
Solusi yang Pernah Ditawarkan……………………………………………………………….. 2
Gagasan Baru yang Ditawarkan……………………………………………………………….. 3
Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan……………………………. 3
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan……………………………………. 3
KESIMPULAN
Inti Gagasan………………………………………………………………………………………….. 4
Teknik Implementasi Gagasan………………………………………………………………… 5
Prediksi Keberhasilan Gagasan……………………………………………………………….. 5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….. 5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………… 6
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Strategi pemanfaatan bonggol pisang…………………………………………….. 3
Tabel 2 Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program pemanfaatan bonggol pisang………………………………………………………………………….. 4
Tabel 3 Peranan elemen terkait dalam pengembangan pemanfaatan bonggol pisang………………………………………………………………………………………. 4
RINGKASAN
Indonesia termasuk ke dalam Negara penghasil pisang terbesar di dunia. Produksi pisang nasional terus meningkat setiap tahun, misalnya dari 2.308.379 ton (tahun 1988) menjadi 2.417.760 ton (tahun 1989). Daerah penghasil pisang terbesar berada di Pulau Jawa. Namun, masih belum banyak yang mengetahui jika Indonesia ternyata mengimpor pisang dari luar negeri padahal lahan untuk menanam pisang yang berkualias sangat banyak di Indonesia. Setiap kali panen batang atau bonggol pisang pasti tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang saja. Padahal kesemua elemen pisang itu bisa dimanfaatkan.
Dari segi pemanfaatan, selama ini masyarakat Indonesia masih memanfaatkan bagian buah, daun, jantung, dan pelepahnya saja, sedangkan bagian lainnya belum secara optimal termanfaatkan, terutama bagian bonggol. Bonggol pisang merupakan bagian yang paling jarang dimanfaatkan, apalagi untuk konsumsi. Selama ini masyarakat menggunakannya sebagai bahan makanan ternak atau dibuang begitu saja. Padahal bonggol pisang dapat dimanfaatkan 100% untuk konsumsi masyarakat.
Karya tulis ini bertujuan merumuskan konsep pengembangan pemanfaatan bonggol pisang sebagai pengganti makanan pokok masyarakat di Indonesia. memperkaya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari pisang selain buahnya. Yaitu pemanfaatan bonggol pisang menjadi makanan sejenis tiwul sebagai makanan pokok pengganti yang diberi nama “OLANG”. Kemudian memberikan penyuluhan kepada petani pisang dan masyarakat lain cara pemanfaatan bonggol pisang serta pengolahannya menjadi makanan sejenis tiwul sebagai pengganti makanan pokok masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa petani pisang setelah panen tidak memanfaatkan bonggol pisang dan hanya dibuang saja. Ini disebabkan karena tidak ada sosialisasi kepada petani pisang untuk memanfaatkan bonggol dari pohon pisang yang sebenarnya dapat dibuat menjadi makanan olahan. Untuk menambah penghasilan dari petani pisang maka diperlukannya suatu pemanfaatan dari elemen pisang yang tidak lagi terpakai pada saat panen. Elemen ini adalah bonggol pisang yang nantinya bisa menjadi olang (olahan bonggol pisang) yang berupa makanan sejenis tiwul dan dapat digunakan sebagai makanan pokok pengganti. Strategi internal yang pertama dilakukan adalah melakukan kerjasama dengan petani pisang bertujuan untuk menyimpan bonggol untuk dijual kembali atau diolah kembali menjadi olang. Setelah itu mengadakan penyuluhan kepada petani pisang dan masyarakat cara pembuatan olang agar masyarakat dapat mengkonsumsinya dengan harga terjangkau dan dengan kandungan karbohidrat yang tinggi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman pisang (Musa paradisiaca) merupakan jenis tanaman yang cukup banyak terdapat di Indonesia. Sifatnya yang mudah tumbuh di mana saja dan tidak mengenal musim membuatnya tidak sulit untuk dibudidayakan. Tanaman ini biasanya tumbuh di pekarangan dan pinggiran sawah atau kebun. Tanaman ini juga cocok di dataran rendah sampai pada ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut dan menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari. Daerah yang sangat potensial bagi pengembangan tanaman pisang salah satunya adalah daerah Lampung (Wikipedia, 2012).
Dari segi pemanfaatan, selama ini masyarakat Indonesia masih memanfaatkan bagian buah, daun, jantung, dan pelepahnya saja, sedangkan bagian lainnya belum secara optimal termanfaatkan, terutama bagian bonggol. Bonggol pisang merupakan bagian yang paling jarang dimanfaatkan, apalagi untuk konsumsi. Selama ini masyarakat menggunakannya sebagai bahan makanan ternak atau dibuang begitu saja. Padahal bonggol pisang dapat dimanfaatkan 100% untuk konsumsi masyarakat yang telah ada dan dikomersialkan adalah keripik bonggol pisang di daerah Bantul, Yogyakarta (Anonim, 2011).
Bonggol pisang terdapat cukup banyak kandungan amilum atau karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air yang bisa dimanfaatkan. Dari segi kandungan gizinya, bonggol pisang memiliki kandungan serat dan kalsium yang cukup tinggi, sehingga dapat menjadi sumber serat dan kalsium alternatif. Kandungan karbohidrat yang tinggi pun menjadi sebuah keunggulan bagi bonggol pisang karena dapat menjadi bahan pangan substitusi bagi beras, apalagi ditunjang dengan kandungan kalori yang besar sehingga dapat menjadi sumber energi bagi para konsumennya (Rismawati, 2009). Kandungan gizi dari bonggol kering per-100 gram terdapat 425,00 kal kalori, 66,20 gram karbohidrat dan 150,00 mg fosfor. Untuk kandungan gizi bonggol basah per-100 gram terdapat 43,00 kal kalori, 11,60 gram karbohidrat dan 60,00 mg fosfor. Jadi, bonggol kering lebih besar kandungan gizinya daripada bonggol basah (Morton, 2004).
Berdasarkan kandungan gizi bonggol pisang maka bonggol pisang bisa dimanfaatkan menjadi makanan olahan yang bisa dikonsumsi masyarakat. Untuk itu penulis memberikan ide membuat Olang (Olahan Jantung Pisang) Sebagai Pengganti Makanan Pokok Rakyat.
Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk memanfaatkan dan mengembangkan bonggol pisang menjadi olang sebagai pengganti makanan pokok.
Manfaat
Manfaat karya tulis ini adalah memperkaya pengetahuan masyarakat tentang manfaat dari pisang selain buahnya. Yaitu pemanfaatan bonggol pisang menjadi olang yang berbentuk seperti tiwul sebagai makanan pokok pengganti untuk rakyat Indonesia.
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Makanan pokok masyarakat Indonesia
Di Indonesia banyak sekali jenis tanaman yang bisa dijadikan makanan pokok bagi masyarakat diantaranya beras, jagung, gandum, dan sagu (Anonim, 2012). Tetapi diantara makanan pokok tersebut ada salah satu makanan pokok tradisional dari daerah Gunung Kidul yaitu tiwul. Tiwul mengandung amilum atau karbohidrat yang tidak larut dalam air sebagai pencegah penyakit maag dan mengurangi rasa lapar. Salah satu alasan mengapa memilih tiwul daripada beras, jagung, gandum, dan sagu adalah kandungan kalori tiwul memang lebih rendah daripada beras tetapi asupan kalori dari tiwul sudah mencukupi untuk dikonsumsi sebagai makanan pokok, kemudian selain murah dengan menkonsumsi tiwul sebagai pengganti makanan pokok kita juga turut melestarikan makanan khas dari Indonesia ini (Anonim, 2012).
Pemanfaatan bonggol pisang menjadi steak
Pengolahan bonggol pisang menjadi steak merupakan penelitian yang dilakukan mahasiswa ITS (Institut Teknik Sepuluh November) pada tahun 2008. Penelitian ini berbentuk pengabdian masyarakat yang sosialisasinya dilakukan di desa Cihideung Udik Kabupaten Bogor (Maudi, 2008).
Pemanfaatan bonggol pisang menjadi keripik
Penelitian pemanfaatan bonggol pisang menjadi keripik telah dilakukan di daerah Ngruno Karangsari Pengasih Kulonprogo tahun 1993, sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok KPK Emping Gurih mengembangkan makanan olahan keripik bonggol pisang. Selama ini pohon pisang telah dimanfaatkan mulai dari buah pisang, jantung pisang, hingga daun pisangnya. Namun bonggol pisang sendiri hanya berakhir sebagai limbah alias dibuang begitu saja. Sehingga pemanfaatan bonggol pisang menjadi sebuah makanan renyah dan kaya akan serat tersebut menjadi sebuah produk hasil kreatifitas yang patut diacungi jempol (Anonim, 2011).
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Usaha pemanfaatan bonggol pisang dilakukakan oleh mahasiswa ITS dan Ibu-ibu kelompok Karangsari Pengasih Kulonprogo (KPK). Berikut kutipan artikel berita tentang pelaksanaan pemanfaatan bonggol pisang oleh kelompok Karangsari..Pengasih..Kulonprogo..Yogyakarta..(Anonim, 2011).
……………”Ditemui di rumahnya (25/1), Ibu Sulastri dan Ibu Ginah menceritakan bahwa produksi keripik bonggol pisangnya tersebut sudah memenangi beberapa penghargaan skala nasional yang diselenggarakan di Jakarta. “Saya menjadi pemenang I Pengusaha Kecil dan Mikro 2007 kategori makanan olahan, sementara Ibu Ginah juara juga di tahun berikutnya”, begitu penjelasan Ibu Sulastri tentang prestasi dari keripik bonggol pisangnya……….”.
Pemanfaatan bonggol pisang yang dilakukan oleh para Ibu-ibu Karangsari Pengasih Kulonprogo Yogyakarta ini masih mengalami kendala pada bahan baku tetapi dalam pemasaran keripik bonggol pisang masih digemari oleh konsumen.
Gagasan Baru yang Ditawarkan
Berdasarkan fakta yang ada dan solusi yang pernah ditawarkan, maka upaya terobosan untuk memanfaatkan bonggol pisang dapat dilakukan melalui strategi yang bisa dilihat pada Tabel 1. Strategi ini dapat dijadikan solusi agar bonggol pisang tidak dibuang sia-sia tetapi dimanfaatkan dengan cara diolah kembali menjadi olang yang bentuknya seperti tiwul. Dengan ini petani pisang mendapat keuntungan lebih dari penjualan bonggol dan dapat meningkatkan nilai ekonomi bonggol pisang itu sendiri.
Tabel 1. Strategi pemanfaatan bonggol pisang
Aspek |
Strategi |
Penguatan Internal |
Melakukan kerjasama dengan petani pisang dalam penyediaan bahan utama pembuatan olang. |
Pembuatan resep olang yang tepat dan baik. | |
Pembuatan olang, makanan olahan sejenis tiwul dari bonggol pisang. | |
Mempublikasikan pembuatan olang ke masyarakat. | |
Pengembangan Eksternal |
Mensosialisasikan kepada para petani pisang agar tidak membuang atau membakar bonggol setelah panen tetapi memanfaatkannya menjadi makanan olang (olahan bonggol pisang). |
Mensosialisasikan kepada masyarakat cara pembuatan olang (olahan bonggol pisang). |
(sumber : hasil analisis, 2012)
Pihak-Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan
Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak seperti yang tercantum pada Tabel 2. Kemudian untuk pengembangan pemanfaatan bonggol pisang sebagai dasar peningkatan nilai ekonomi bonggol pisang, pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan pemanfaatan bonggol pisang dapat kita lihat pada Tabel 3.
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan
Gagasan pemanfaatan bonggol pisang ini dapat diimplementaskan dengan baik apabila didukung oleh hal-hal strategis sebagai berikut :
- Adanya riset berkelanjutan dalam pengembangan pengolahan bonggol pisang menjadi olang.
- Mengadakan penyuluhan kepada para petani pisang dan masyarakat tentang pengolahan bonggol pisang menjadi olang.
- Menjadikan olang sebagai makanan pokok pengganti.
Apabila petani pisang berminat untuk menjadikan olang sebagai lahan bisnis maka dibutuhkan suatu konsultan untuk membimbing para petani mewujudkan olang dengan kualitas baik.
Tabel 2. Identifikasi pelaksana, sumber dana dan program pemanfaatan bonggol pisang
Pelaksana |
Sumber dana |
Program yang diterapkan |
Kalangan akademisi (mahasiswa/Perguruan Tinggi) | Dana pinjaman dengan bunga rendah dari bank milik pemerintah | Pelatihan dan pelaksanaan pembuatan olang kepada petani pisang dan masyarakat |
Petani pisang | Dana pinjaman dari koperasi atau lembaga keuangan lainnya | Melakukan produksi olang dan bekerja sama dengan perusahaan untuk membuat kemasan olang instan untuk dipasarkan |
(sumber : hasil analisis, 2012)
Tabel 3. Peranan elemen terkait dalam pengembangan pemanfaatan bonggol pisang
No. |
Lembaga |
Peranan |
1 |
Lembaga Penelitian |
Melakukan riset metode pengolahan bonggol menjadi olang (olahan bonggol pisang). |
2 |
Universitas, Fakultas Pertanian |
Melakukan riset mengenai lahan-lahan pertanian pisang. |
3 |
Pemerintah |
Mengarahkan kepada para petani pisang agar dapat mengolah kembali bonggol pisang. |
4 |
Bank |
Memberikan kredit murah untuk memulai usaha pengembangan olang (olahan bonggol pisang). |
5 |
Distributor |
Menentukan daerah tujuan untuk memasarkan olang. |
(Sumber : berbagai sumber dan analisis, 2012)
KESIMPULAN
Inti Gagasan
Gagasan pemanfaatan bonggol pisang ini pada dasarnya meliputi penerapan pengolahan bonggol pisang menjadi olang sebagai pengganti makanan pokok masyarakat. Kemudian pengadaan penyuluhan kepada para petani pisang dan masyarakat agar bonggol pisang dapat dimanfaatkan oleh mereka atau bisa juga sebagai bisnis sampingan yang menguntungkan petani.
Teknik Implementasi Gagasan
Langkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan pemanfaatan bonggol pisang menjadi olang ini antara lain :
- Identifikasi potensi pengembangan pertanian pisang.
- Melakukan pendekatan secara bertahap kepada tokoh masyarakat sebagai awal pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat.
- Konsultasi permasalahan petani & sosialisasi pemanfaatan bonggol pisang.
- Melakukan kemitraan strategis dengan perusahaan yang memiliki program dana CSR (Corporate Social responsibility) sebagai modal awal pengembangan apabila dilakukan pengolahan dalam jumlah besar untuk dipasarkan kembali.
- Melakukan pengolahan bonggol pisang yang siap untuk diubah menjadi olang sehingga menghasilkan makanan sejenis tiwul dengan kualitas baik.
- Melakukan mekanisme evaluasi secara periodik dan profesional.
Prediksi Keberhasilan Gagasan
Gagasan peningkatan pemanfaatan bonggol pisang menjadi olang ini secara ekonomis sangat bermanfaat bagi penduduk Indonesia karena bonggol pisang dapat dijadikan makanan pokok pengganti yang lebih murah dari beras, jagung, gandum, dan sagu. Ini juga berpengaruh bagi ekonomi petani pisang, dimana mampu mengurangi pengeluaran petani. Keberhasilan dari keseluruhan gagasan ini nantinya ditentukan oleh seberapa banyaknya masyarakat yang telah memanfaatkan bonggol pisang menjadi olang sebagai makanan pokok pengganti. Jika gagasan ini diterapkan secara berlanjut dan konsisten diseluruh penjuru daerah di Indonesia, maka segera akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menaikkan nilai ekonomis bonggol pisang itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim..2011..Keripik..Bonggol..Pisang,..Renyah..dan..Kaya..Akan..Serat..http://bisnisukm.com/keripik-bonggol-pisang-renyah-dan-kaya-akan-serat.html diakses pada 11 Februari 2012.
Anonim..2012..Makanan..Pokok..Rakyat..Indonesia..http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15260-1402100042-Chapter1.pdf diakses pada 5 Maret 2012.
Anonim..2012..Proses..Pembuatan..Tiwul,..Makanan..Khas..Gunung..Kidul..http://www.warintekjogja.com/warintek/warintekjogja/warintek_v3/datadigital/bk/tiwul.pdf diakses pada 5 Maret 2012.
Maudi. 2008. Pemanfaatan Bonggol Pisang Sebagai Bahan Pangan Alternatif Melalui Program Pelatihan Pembuatan Steak dan Nugget Bonggol Pisang di..Desa..Cihideung..Udik,..Kabupaten..Bogor..repository.ipb.ac.id/bitstream/…/pemanfaatan%20bonggol.p diakses pada 11 Februari 2012.
Morton, JF. 2004. Kandungan Gizi Bonggol Pisang. Kumalasari 2005.
Muslim. 2008. Lomba Tulis YPHL”Pemanfaatan Limbah Hutan Pisang (Musa Paradisiaca), Dalam Upaya Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi Global. http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&jd=%22 Lomba – TulisYPHL%22Pemanfaatan-Limbah-Hutan-Pisang- % 28 Musa – Paradisiaca %29,-Dalam-Upaya-Mengatasi-Dampak-Krisis-Ekonomi lobal & dn = 20081023080705 diakses pada 11 Februari 2012.
Rismawati..2009..Khasiat..Bonggol..Pisang..http://www.surya.co.id/2009/06/22/khasiat-bonggol-pisang diakses pada 5 Maret 2012.
Wikipedia. 2012. Pisang. http://id.wikipedia.org/wiki/Pisang diakses pada 11 Februari 2012.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua kelompok
Nama : Nurul Octaviani
NIM : 10151109
Jurusan / Fakultas : Manajemen / Ekonomi
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 18 Oktober 1992
Institut : Universitas Bina Darma Palembang
HP : 08974470466
Alamat : Jl.Kopral Paiman Lorong Budiman No.621
Rt.008 Rw.006 Palembang
Email : octaviani.nurul2@gmail.com
Anggota
Nama : Rendra Saputra
NIM : 09151004
Jurusan / Fakultas : Manajemen / Ekonomi
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 22 juli 1986
Universitas : Universitas Bina Darma Palembang
HP : 085383937241
Alamat : Jl. Mayor Zen Lorong Margoyoso No.47 Rt.009
Rw.003 Kel.Sei Selayur Kec.Kalidoni Palembang
Email : rendra_tss18@yahoo.com,
rendra.saputra33@gmail.com
Karya ilmiah yang pernah dibuat :
No. |
Judul |
Kategori |
Tahun |
1 |
Biskuit Jantung Pisang Cemilan Rendah Lemak |
Program Kreatifitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan yang dilaksanakan oleh Dikti |
2011 |
Prestasi yang diraih :
No. |
Judul |
Kategori |
Tahun |
Penyelenggara |
Tingkat |
1 |
Biskuit Jantung Pisang Cemilan Rendah Lemak |
PKM-K didanai oleh Dikti |
2012 |
Dikti |
Nasional |