KOMPOSISI LIMBAH CAIR DI INFLUENT DAN EFFLUENT INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI (KARET, KELAPA SAWIT DAN KELAPA KOPRA)

Oleh:

 Hj. Hasmawaty. AR

 

Dosen Teknik Industri, Uninersitas Bina Darma,Palembang, Indonesia

Email: cathie_adam@yahoo.co.id 

Abstrak: Merencanakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri agro hendaklah  diperhitungkan air limbah yang akan dikeluarkan ke sungai, karena air limbahnya bersifat organik, dan anorganik seperti; beraroma tidak enak, warna coklat sampai kehitaman dan mengandung minyak. Sedangkan  solid (sludge) dapat menjadi endapan pada dasar sungai yang disebut sediment sampai dapat  mempercepat terbentuknya delta dibagian hulu sungai. Data air limbah diambil dari influent dan effluent IPAL industri agro (karet, sawit, dan kelapa) di Gasing (Banyuasin). Penelitian menganalisis besarnya debit limbah (Q), konsentrasi Biochemical Oxygen Demand (BOD), Total Suspeded Solid (TSS). Metode pengambilan sampelnya, dengan cara diambil pada tiap titik sampling, yang  dilakukan secara komposit yaitu, pada permukaan dengan kedalaman 0,5 m. Hasil analisis kadar TSS di outlet IPAL industri karet sebanyak 125 mg/L dan BOD5  sebesar 64,1 mg/L, pada Industri kelapa sawit TSS mencapai 220 mg/L dan BOD5 mencapai 89.8 mg/L, sedangkan dari industri kelapa (kopra) TSS-nya cukup tinggi yaitu 83 mg/l.

Kata kunci : Industri Agro, Biochemical Oxygen Demand, dan Total Suspeded Solid .

 

Abstrak: In planning the agro-industry Waste Water Treatment Plant (WWTP), it is necessary to calculate the waste water which is thrown to the river, because the waste water has anorganic, organic in nature scented orders, brownish to blackish in colour, and contain the oil. In contrary, sludge can turn into a deposit at the river base, which is called as sediment, until it can form a delta. Waste water data is taken from influent of agro-industry WWTP; rubber, oi- palm, and coconut. The sample has been taken by taking in each of sampling point, which was conducted in composite way, in the surface, and 0,5 m in depth. The analysis result of Total Suspended Solid (TSS) content in WWTP outlet of rubber-industry was 125 mg/L and 64,1 mg/L (Biochemical Oxygen Demand, BOD5). The analysis result of oil-palm was 220 mg/L and 89,8 mg/L (BOD5), and from coconut-industry was 83 mg/L.

Kaywords : Industri Agro, Biochemical Oxygen Demand, and Total Suspeded Solid

PARAMETER DOMINAN SEBAGAI DATA RONA AWAL SUNGAI AKIBAT ADANYA AKTIVITAS INDUSTRI AGRO DI HULU

      

Oleh:

 Hj. Hasmawaty.

 

Dosen Teknik Industri Universitas Bina Darma. Palembang

cathie_adam@yahoo.co.id

                                              

 

Abstracts: South Sumatera is one of the provinces in Indonesia that owns various recourses from agricultural product, for example, coffee, rubber, oil palms etc. In the development program of the harbour area of Tanjung Api-Api the government also builds space for different industries, above all agricultural industries. The existence of agricultural industries has to be though as an impact for the future. The industrial area is planned for the sub district of Muara Telang and Banyuasin II, which is close to the Telang River with many streams, much natural forest and wildlife that still needs to be protected. For the result of examination, it is considered that BOD parameter, down stream region of Talang river in recede times has reached 4.12 in value and in yoke time has reached 2.01 in value. Result of examination in Gasing river has higher enough of parameter, suchas TSS, BOD, and fatoil.

 

Key words : agro industry, organic and anorganic

 

 

Abstrak: Sumatera Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai beragam potensi sumber daya hasil pertanian, contohnya; kopi, karet, kelapa sawit, dan yang lainnya. Di dalam program pengembangan kawasan pelabuahan Tanjung Api-api, pemerintah mengembangkan ruang untuk bermacam industri yang mayoritasnya industri agro. Keberadaan industri agro nantinya perlu difikirkan dampak di masa datang, karena kawasan industri tersebut direncanakan untuk daerah Muara Telang dan Banyasin II, yang letaknya dekat Sungai Telang, dan banyak anak sungai yang harus dilindungi. Sampel air diambil dari beberapa titik di Sungai Telang dan Sungai Gasing. Hasil analisis, bahwa parameter BOD5 di Sungai Telang bagian hilir saat surut 4.12 mg/l  dan pasang 2.01 mg/l. Hasil analisis Sungai Gasing, parameter TTS, BOD5, dan minyak lemak cukup tinggi.

 

Kata kunci : Industri Agro, limbah organik dan limbah anorganik

SLUDGE LIMBAH INDUSTRI MEMPERCEPAT DELTA DI HILIR SUNGAI

Pengoperasian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah bagian dari kegiatan pada kawasan industri, yang seharusnya dikelola oleh suatu badan yang profesional, baik oleh pemerintah ataupun dari pihak swasta yang berkompetent khususnya dibidang pengelolaan lingkungan. Komposisi air limbah dari kawasan industri yang  juga cukup menjadi perhatian adalah industri yang banyak mengeluarkan Suspended Solid (SS). Total Suspended Solid (sludge) yang banyak dalam air, terbawa arus air kehulu dan megendap pada dasar sungai disebut sediment. Sediment (sludge) tersebut dapat  mempercepat terbentuknya delta di bagian hulu sungai. Data SS yang diperoleh dari input IPAL industri dapat dipakai sebagai refrensi untuk membuat IPAL yang lebih efektif. Penelitian ini selain sebagai pengembangan ilmu pengetahuan lingkungan dalam mengantisipasi air limbah industri, sehingga sungai tetap terjaga kelestariannya. Juga sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan merevisi BMLC No. 18 Tahun 2005 sebagai syarat standard BMLC IPAL di massa yang akan datang. Diperolehnya data tersebut dapat sebagai kebijakan dalam memberikan izin pendirian  suatu industri yang domiman menghasilkan sludge. Dari masing-masing IPAL industri yang menjadi sampel, hasil analisis parameter baik TSS maupun BOD  nilainya ada di bawah BMLC yang diizinkan namun dikatagorikan tinggi. Sebagai mana diketahui bahwa, hulu sungai seperti Sungai Musi ada kegiatan atau aktivitas pelabuhan Internasional yang akan/sedang dibangun, sehingga air limbah yang banyak mengandung sludge yang tinggi akan memberikan dampak terhadap aktivitas pelabuhan nantinya. Disamping itu apabila Total SS   tinggi maka akan diikuti BOD yang tinggi.

 

Kata kunci: Suspended Solid, sludge dan Instalasi Pengolahan Air Limbah.

PENELITIAN PULP

 PEMBUATAN MESIN PENGHASIL PULP DARI                                                                                  BATANG KELAPA SAWIT & TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT ALTERNATIF PEDULI LINGKUNGAN                                                 

Provinsi Sumatera Selatan mempunyai perkebunaan Kelapa sawit yang luas, menurut data Sumatera  Selatan dalam angka tahun 2010, bahwa jumlah dan produksi perkebunan besar tercatat sejak tahun 2002 sampai 2009, perkembangan perkebunan kita terus meningkat, data tersebut sangat menjanjikan bagi petani, karena hasil pengkajian BPPT bekerjasama dengan berbagai lembaga terkait menunjukkan, Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Batang Kelapa Sawit (BKS) yang sudah tua mempunyai prospek yang bagus sebagai bahan baku pulp. Oleh sebab itu untuk pengembangan pemanfaatan limbah baik TKKS maupun BKS akan memberikan tambahan pendapatan petani, dimana limbah TKKS dan batang yang sudah tidak produktif lagi dapat di dimanfaatkan sebagai alternatif di dalam pembuatan pulp.

Kelapa sawit merupakan pohon yang mengandung serat berlignoselulosa, dimana serat TKKS dan BKS tidak jauh berbeda dengan serat batang kelapa (jenis Palmae). Karena seratnya termasuk serat pendek, maka jenis kertas yang cocok dibuat dari bahan baku ini adalah kertas yang tidak memerlukan kekuatan tinggi, contoh kertas yang dihasilkan adalah kertas tissue atau kertas pembungkus. Menurut informasi hasil wawancara dengan perkebunan kelapa sawit, bahwa kelapa sawit sudah mulai mengeluarkan manggar pada umur 3 sampai 4 tahun dan pada umur 8 sampai 11 tahun, kelapa sawit bisa  menghasilkan lebih dari 20 ton tandan buah segar (TBS) / Ha / tahun, pemanenan dilakukan setelah tandan berumur 5-6 bulan. Kelapa sawit dipanen terus sampai pohon berumur 30 tahun, dan pada umur 35 tahun perlu diremajakan. Dalam proses pemanenan buah kelapa sawit untuk pengolahan minyak terdapat limbah berupa tandan kosong yang sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan. Diperkirakan akan ada 157 batang kelapa sawit untuk tiap hektar lahan (Sumber PTPN VII Penangiran Muara Enim). Diharapakan kedepan limbah padat seperti BKS yang sudah tua dan TKKS juga dapat memberikan sumbangan kontribusi untuk Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu permasalahan yang dihadapi Sumatera Selatan saat ini adalah masih banyak yang belum melirik pembuatan mesin untuk mengolah limbah padat tersebut, sehingga BKS dan TKKS tersebut menjadi masalah lingkungan baik bagi daerah setempat khususnya bagi pengusaha perkebunan sendiri.

Beberapa mesin prototype yang berhasil dibuat dalam penelitian, berkapasitas 20 sampai 50 kg/jam yang terdiri dari; 1) Mesin pencacah (chipping) berfungsi untuk menghasilkan sabut dengan ukuran lebih kecil, sedangkan bahan pembuat mesin tersebut terdiri dari; plat, besi siku, pisau, puly, belt, bearing, UNP 50, motor penggerak, kawat las. 2) Mesin pengering awal (pre-heating), berfungsi untuk mengeringkan sabut dari air yang masih terkandung dalam sabut stelah pencucian tadi, pengeringan dilakukan selama kurang lebih 1 jam, sedangkan temperatur pengering sekitar 60 – 70.0C. Pengering didesain dua tingkat seperti oven pengering kue, dimana api dibuat dua tempat diatas dan dibawah tujuannya diisamping untuk mempercepat pengeringan juga untuk perataan pengeringan sabut tersebut. Sabut dari TKKS maupun dari batang kelapa sawit setelah dikeringkan sedikit lebih getas sehingga lebih mudah dihancurkan, sedangkan bahan yang digunakan terdiri dari; plat, tungku pemanas, tabung gas elpigi beserta isinya, kawat las RB. 3) Mesin penghalus (refiner), berfungsi untuk menghaluskan sabut menjadi ukuran lebih kurang 41 mesh tujuannya agar memperbesar kontak dengan zat kimia yang dipakai dalam pencampuran pada proses berikutnya. Mesin penghalus didesain dengan ukuran diameter kisaran yang terbuat dari baja. Sedangkan bahan pembuatan mesinnya terdiri dari; besi siku, plat, kisaran, bearing kodok, As penghubung, motor penggerak, bahan pembantu, kawat las RB. 4) Mesin  penancampuran bahan kimia yang disebut max & resin applied, Mesin ini berfungsi untuk mencampurkan serbuk dari batang maupun sabut dari  TKKS dengan zat kimia yang dipilih dalam hal ini NaOH dan Na2S, tujuannya untuk melumatkan kedua bahan tersebut menjadikan senyawa yang saling mengikat satu dengan lain, komposisi pencampuran antara bahan baku yang telah jadi serbuk dan zat NaOH adalah 1:16, proses dimesin.ini untuk menghasilkan bubur pulp yang siap dipanaskan dengan temperatur 1000C, selama 6 jam. Sedangkan bahan yang dipakai terdiri dari; plat, alat pengaduk, motor penggerak, kawat las RB. 5) mesin dry clyclone (pengeringan akhir), bertujuan untuk menghilangkan kandungan air dalam bubur pulp tersebut, dimana hasil pengeringan tersebut bubur pulp ditambah clorin 40 % dengan tujuan untuk pewarnaan (pemutihan). Sedangkan bahan yang digunakan diantaranya: plat, tungku, blower, besi siku, kawat las RB. 6) Mesin pengepresan pulp yang disebut mat forming. adalah mesin terakhir dari rangkaian proses pembuatan plup, yang berfungsi mencetak atau  mengepres bubur untuk menghasilkan plup. Bahan mesinnya terdiri dari; H-beam, hidrolisa, plat, kawat las RB, cat.

Mesin-mesin tersebut adalah mesin pengolah TKKS atau BKS sebagai alternative dalam pengembangan industri kertas, dengan jenis yang dihasilkan adalah kertas karton berserat atau karton bergelombang. Sekaligus salah satu alternatif mengatasi masalah lingkungan baik bagi daerah setempat dan pengusaha perkebunan kelapa sawit yang ada.

Team Peneliti:

  1. Hasmawaty (Peneliti Utama = Tenaga akhli kimia)
  2. Amiludin Zahri (Peneliti Pendamping = Tenaga akhli mesin)
  3. Budi Santoso (Peneliti Pembantu = Tenaga akhli egronomi )
  4. Erwana Dewi (Tenaga Operasional laboratorium)
  5. Ariyadi (Tenaga Operasional)

OZON

PEMAHAMANTENTANG                                                                                                                               OZON                                                                                                                                                                         (Memperingati Hari Penyelamatan Ozon Internasional)

—————————————————————————————

Oleh: Dr. Ir. Hj. Hasmawaty. AR., MT                                                                                             Dosen Teknik Industri Universitas Bina Darma       

Secara global aktivitas manusia, banyak yang menghasilkan emisi gas buang diluar ambang batas dan berdampak luas terhadap kehidupan secara internasional. Contoh aktivitas yang menimbulkan efek rumah kaca (ERK), yang mengakibatkan peningkatan suhu global, dan terjadinya peningkatan air laut akibat melelehnya gunung es yang ada dikurub-kutub. Ini semua erat kaitannya dengan menipis atau terjadinya pelebaran lubang yang semakin besar pada lapisan ozon di atmosfer.

Menurut teori ketata suryaan yang kita pelajari dibangku sekolah dasar dulu, bahwa  beberapa kilometer diatas atmosfer terdapat lapisan difusi gas ozon, di bagian strastosfer yaitu lebih rapat pada jarak antara 20 sampai 30 km diatas tanah. Lapisan itu merupakan suatu bentuk oksigen dengan tiga atom yang disebut ozon (O3), ozon tercipta jika radiasi  yang berasal dari matahari bertemu dengan oksigen di dalam atmosfer dan membentuk lapisan seperti pita yang sangat tipis sekali yang disebut lapisan ozon.

Lapisan ozon, adalah salah satu dari lapisan atmosfer, lapisan ini mengandung ozon yang berfungsi menyerap sebagian besar radiasi ultra ungu sebelum radiasi itu mencapai bumi, sinar ultra ungunya mencapai permukaan bumi, yang mempunyai pengaruh yang sangat penting. Radiasi ini yang memberikan warna kulit alami pada manusia. Radiasi ultra ungu adalah salah satu dari sinar-sinar yang kita terima dari matahari. Sinar itu bergerak melalui ruang angkasa masuk ke dalam atmosfer hingga sinar itu mencapai lapisan ozon.

Ketika radiasi ultra ungu bertemu dengan ozon didalam atmosfer, radiasi itu diserap oleh ozon dan pada waktu yang sama ozon terpecah menjadi bentuk oksigen yang lainnya. Bentuk-bentuk oksigen yang terpecah ini tergabung kembali menjadi ozon, dalam proses ini sejumlah besar radiasi ultra ungu yang berbahaya diserap. Sekali radiasi ultra ungu telah diserap ozon, radiasi yang sebagian besarnya telah berkurang itu menembus sisa lapisan atmosfir dan mencapai permukaan bumi, lapisan ini penting karena, terlalu banyak radiasi ultra ungu membahayakan kehidupan di atas bumi, terutama pada tumbuhan, hewan, manusia dan yang lainnya.

Cara radiasi ultra ungu, ozon, oksigen, dan zat kimia lainnya bertingkah laku dalam keadaan yang normal semuanya berada dalam keseimbangan. Ozon dibentuk dan dihilangkan sepanjang waktu dalam atmosfer, jumlah ozon didalam atmosfer lebih kurang tetap sama. Terbentuknya ozon kembali secara alami akan terganggu, apabila  adanya ancaman yang datang dari polutan yang dapat merusak ozon secara terus menerus, hal ini akan mengganggu keseimbangan di dalam atmosfer. Jumlah radiasi ultra ungu yang mencapai bumi akan meningkat jika keseimbangan dalam lapisan ozon terganggu.

I.   Bahan Pengikis Ozon

Bahan pengikis ozon atau dengan kata lain bahan pemecah molekul-molekul ozon, yang merubahnya kembali menjadi oksigen terdiri dari senyawa:

1.   Chloro Fluoro Carbon (CFC)

Zat CFC adalah suatu senyawa yang tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan senyawa yang stabil. CFC pertama dibuat pada tahun 1930-an. Contoh zat ini ditemui pada kaleng semprot dengan zat aerosolnya sebagai gas pendorong, kumparan lemari es, AC, dan busa di stirofom. Dari barang-barang tersebut itulah gas ini terbawa ke lapisan atas atmosfer, kemudian menyerang lapisan ozon. Gas CFC tidak hanya mengancam lapisan ozon, tetapi gas CFC ini akan membantu menjebak panas global  di permukaan bumi. Gas tersebut salah satu penyebab efek rumah kaca (ERK), yaitu efeknya gas ini meningkatkan secara bertahap temperatur diseluruh dunia. Penghangatan yang menyeluruh inilah dapat mengakibatkan (a) merusak iklim (pergeseran musim), (b) air laut menjadi tinggi,  (c) produksi panen gagal, (d) dan dapat menenggelamkan pulau-pulau yang kecil.

Senyawa CFC yang dipakai dalam produk industri bermacam-macam, di antaranya: (a) Alat Penyemprot; Senyawa CFC adalah bahan pendorong (bertekanan) pada alat penyemprot dengan bantuan gas aerosol. Alat yang dimaksud adalah berbentuk kaleng yang biasa kita gunakan sehari-hari, dipakai untuk segala macam kegunaan pribadi (rumah tangga). Alat semprot ini mengelyarkan berbagai macam cairan, seperti hairspray, pencegah peluh, penyemprot lalat, penyemprot cat, parfum, deodorant, dan yang lainnya. Cara kerjanya adalah jika tombol ditekan, akan membuka sebuah katup sehingga gas yang termampatkan mendorong cairan ke atas melalui suatu tabung yang sempit (melalui sebuah pancaran dalam bentuk semprotan yang halus). (b) Kemasan Busa; Industri banyak juga menggunakan CFC untuk pembuatan beberapa kemasan busa, zat ini dipakai untuk mengembangkan kemasan busa. Kadang-kadang CFC masih terjebak didalam gelembung kemasan busa dan terlepas ketika dihancurkan dan dibakar. (c) Pendingin;  Di dalam kulkas (lemari es) dan beberapa unit penyejuk udara seperti AC, terutama dipakai di rumah dan di mobil-mobil pada daerah beriklim panas. Senyawa CFC dipakai sebagai cairan pendingin yang berputar untuk menurunkan temperatur.

Sangatlah perlu untuk menemukan pengganti senyawa tersebut, untuk mencegah terlepasnya CFC ke dalam atmosfer. Gas pengancam ozon tidaklah hanya berasal dari sumber-sumber tadi, namun masih banyak lagi industri menghasilkan produknya menggunakan senyawa tersebut.  CFC dan zat kimia lainnya yang membahayakan lapisan ozon memerlukan waktu untuk melebur ke dalam lapisan ozon. Zat-zat ini juga bertahan untuk waktu yang sangat lama, kira-kira sampai 70–110 tahun dan dalam beberapa kasus mencapai 23.000 tahun. Zat lain yang juga dapat melebur lebih banyak lagi seperti metana dan hidrokarbon. Di Stratosfer, atom-atom khlor lepas dari molekul CFC, dan khlor memecah molekul ozon, sementara dirinya sendiri (CFC) tidak terpengaruh dengan proses tersebut. Sebutir atom khlor dapat menghancurkan lebih dari 100.000 molekul ozon, sehingga memungkinkan lebih banyak radiasi ultra ungu akan masuk kebumi. Oleh sebab itu, para ahli menemukan kesulitan dalam memperkirakan kerusakan seperti apa yang akan dihasilkan pada akhirnya.

2.      Carbon Dioksida

Selain dari CFC ada zat polutan lain yang  sangat mengancam lapisan atmosfir adalah senyawa carbon dioksida (CO2). Zat ini juga sangat beracun di dalam darah dapat memecah butir-butir darah. Khusus mengenai CO2, menurut pemantauan Observatorium Mauna Loa di Hawai1958, konsentrasi kandungannya di udara baru 315 ppm, dan1990 konsentrasi itu telah mencapai 355 ppm. Menurut lembaga tersebut peningkatan konsentrasi karbon dioksida tersebut selain berasal dari gas buang dari knalpot kendaraan dan industri (terutama industri batu bara), termasuk juga akibat asap pembakaran hutan yang menjadikan alasan penyebab peningkatan suhu global. Kitapun sebetulnya turut menyumbang melalui pernafasan yang menghembuskannya sepanjang waktu, walaupun gas CO2tersebut, pengaruhnya dalam jumlah yang lebih sedikit dari pada gas rumah kaca. Sedangkan menurut sumber dari panduan geografi cuaca dan iklim karangan David Flint, mengatakan terdapatnya peningkatan jumlah karbondioksida didalam atmosfir sebesar 25%, peningkatan ini sebagai indikasi dapat menjadi pengaruh yang berbahaya bagi cuaca di bumi.

3.      Methan (CH4) dan Karbon Tetra Chlor.

Para ilmuwan juga telah menyadari bahwa CO2 dan CFC bukan satu-satunya gas penyebab efek rumah kaca, karena CH4 yang dihasilkan dari beberapa bahan pertanian, sendawa sapi, sampai fermentasi alami, bisa berdampak 20 kali dari CO2. Karbon Tetra Chlor; Zat kimia lainnya yang juga mengancam ozon adalah karbon tetra chlor, sebuah senyawa kimia yang dipakai dalam pembuatan CFC. Di beberapa negara zat tersebut dijual sebagai sebuah pelarut, sekarang ini telah dilarang pengguna zat tersebut karena dapat menyebabkan kanker hati.

4.      Natrium Dioksida (NO2) dan  Sulfur Dioksida (SO2)

      Disamping zat-zat kimia tersebut diatas, masih banyak lagi terdapat zat polutan yang lain diudara seperti senyawa gas NO2, contohnya berasal dari pemanfaatan batubara. Gas ini juga membuat polusi udara yang mengikis ozon. Sulfur Dioksida (SO2); SO2 apabila terlepas ke udara  dikatakan sebagai  emisi (limbah gas yang berbahaya). Senyawa gas SO2  berasal dari hasil pembakaran batubara.

5.      Halon dan Metilchloroform

Halon yang dipakai untuk pemadam kebakaran juga merupakan zat pengikis ozon dan Metilchloroform adalah zat pengikis ozon yang lainnya, yang digunakan sebagai pelarut, pelarut ini dipakai didalam banyak produk yang dapat kita gunakan sehari-hari seperti pelarut tinta pena, didalam cat, dan trichloretana biasanya dipakai dalam cairan penghapus tulisan.

Senyawa berbentuk gas-gas yang banyak mendominasi di udara adalah gas CO2, gas tersebut yang dapat menjadikan suhu lebih panas, panas radiasi itu tidak dilepaskan kembali ke angkasa, semakin banyak CO2 diudara semakin tinggi suhu bumi, dan hasilnya seperti panas yang terjebak dalam rumah kaca. Proses terjadinya peningkatan suhu global akhir-akhir ini populer dengan istilah yang disebut ERK atau dengan istilah green house effect.

II. Lubang Ozon

1.    Terbentuknya Ozon

Lubang ozon pertama kali ditemukan oleh,  Joe Farman dari British Antartic Survey (survey kutub selatan milik Inggris) pada1985, menurutnya, secara teori pada musim dingin yang gelap dan beku di kutub selatan, awan stratosfer dari lapisan atas atmosfer terbentuk di atas kutub, terjadi proses reaksi kimia terhadap butiran awan, yang mengubah bentuk ion aktif chlorin. Pada saat musim bunga sinar-sinar pertama dari matahari, membangkitkan semua jumlah klorin menjadi lebih aktif. Cahaya yang menggerakkan reaksi rantai kimia yang terjadi akan menghancurkan ozon, sehingga munculah lubang-lubang ozon tersebut. Ilustrasi terjadinya lubang ozon akibat gas emisi tersebut diatas, dapat dilihat berikut ini:

Gambar 1. Ilustrasi Terjadinya Lubang Ozon.

2. Informasi Adanya Lobang Ozon

Meskipun belum ada laporan tentang adanya lubang ozon dikutub utara, tetapi hal demikian bisa saja terjadi ditempat itu. Pada dasarnya kondisi di kutub utara lebih rumit dari kutub selatan sebab, bagian samudera lebih mudah menahan panas dibanding wilayah benua. Sementara sirkulasi udara bisa menyebar sebagian yang tertahan.

Udara diatas Antartika terjebak dalam satu pusaran angin, pegunungan yang terdapat pada garis-garis utara bumi, menyebabkan arus udara terganggu dan sulit diramalkan. Dengan demikian, awan stratosfer bisa terbentuk dibagian dingin di atas kutub utara yang menciptakan gas khlorin lebih aktif, kutub tersebut mengalir di bawah lingkungan Artika, yang kemudian bereaksi dengan sinar matahari dan menghancurkan ozon, dengan kata lain, bisa terjadi lubang-lubang kecil ozon selama musim dingin. Pada waktu tertentu setiap tahun diatas Antartika, tingkat ozon di lapisan ozon turun dengan sangat tajam. Terdapat disuatu daerah, lapisan ozon begitu tipisnya sehingga terdapat semacam lubang. Selama musim semi di Antartika, adanya data yang menunjukkan bahwa terdapat dibeberapa daerah di atas Antartika sebanyak 40% ozon menghilang, lubang ini sebesar Amerika Utara dan kedalamannya setinggi Mount Everest.

Catatan yang dikutip dari Koran Kompas menunjukkan bahwa tingkat ozon di atmosfer di atas Antartika berubah-ubah secara alami dari tahun ketahun. Tetapi sekarang ini lubang yang telah diselidiki tersebut telah menjadi lebih besar dibandingkan yang terjadi secara alami. Para ilmuwan telah mengumpulkan contoh-contoh atmosfer  tempat terjadinya lubang ozon, dan menemukan tingkat zat kimia pengikis ozon yang tinggi.

Para ahli ilmu pengetahuan menggunakan pesawat terbang, balon, dan satelit pengintai tingkat tinggi untuk mengumpulkan informasi. Dengan satelit dapat dilihat dengan jelas lubang yang terjadi pada lapisan ozon diatas kutub di Antartika, dengan satelit juga dapat terlihat daerah yang kehitam-hitaman di bagian tengah, yang menegaskan keadaan lubang tersebut. Tetapi tidak ada lubang ditemukan di Artika walaupun zat tersebut yang dapat menyebabkan ada  disana.

Lapisan ozon secara umum ditemukan bertambah tipis di atas belahan bumi di bagian utara, dalam sebuah pita yang membentang mengelilingi bola dunia. Juga pada garis lintang antara Nottingham dan Orkneys, pada musim dingin penipisan ozon mencapai 7%. Informasi yang lainnya, bahwa ikan-ikan salem milik penduduk setempat yang terdapat diperairan Punta Arenas, yaitu suatu kota yang tidak terlalu kecil dan berpenduduk 115.000 jiwa, ikan-ikan milik penduduk yang terdapat di ujung paling selatan negara Chili di Amerika Selatan itu, hampir sebagian besar buta. Bukan itu saja, sebagian besar ternak dan domba, pemilik peternak di daerah itu juga memiliki kebutaan yang sama dan lebih mengejutkan lagi, ternyata penyebab utama kebutaan tersebut adalah akibat penyinaran langsung dari sinar ultra ungu (ultraviolet) yang menembus lapisan katarak hewan-hewan ternak tersebut.

Pengamatan awal yang dilakukan para ahli menghasilkan kesimpulan yang menguatkan pengaruh penyinaran ultra violet sebagai penyebabnya, ternyata kota itu tepat berada di garis vertikal lubang ozon. Kesimpulan sementara dari pengamatan tersebut diperkuat dengan kasus yang terjadi pada penduduk setempat, yang menggembalakan ternaknya pada siang hari di lapangan terbuka. Penduduk yang diambil sample, setelah diperiksa menunjukkan pada bagian mata dan tangannya juga mengalami pembengkakan, dan beberapa hari kemudian bagian mata sudah sulit membedakan bentuk-bentuk yang dilihat. Kasus yang menimpa pertenak itu kemudian diperiksa dokter setempat, hasilnya diduga kuat telah menyerap begitu banyak sinar ultra violet secara langsung, karena itulah kemudian mereka disarankan memakai kacamata ketika mengembalakan ternaknya saat di lapangan terbuka. Mengacu kepada kasus  terjadi di atas, sudah dapat dipastikan bahwa telah ada penipisan lapisan ozon,  akhirnya menimbulkan lubang-lubang ozon yang semakin besar, dan NASA (Badan Penerbangan Antariksa Amerika) juga melaporkan, lubang ozon berkembang lebih cepat dari pada perkiraan semula. Dibandingkan beberapa tahun lalu, luas lubang ozon ternyata lebih besar 4 kali lipat

Beberapa ilmuwan Chili juga mensinyalir bahwa radiasi ultra ungu, yang menyebabkan penyakit kanker melonjak hingga 100% di perairan Punta Arenas, lebih-lebih pada hari dimana periode panjangnya memuncak. Jika memang terjadi pelebaran lubang-lubang ozon di beberapa kawasan itu, dikhawatirkan bahaya yang ditimbulkan, seperti gangguan iklim dan perubahan pola-pola   burung, juga akan mengancam tumbuh-tumbuhan. Sebagai contoh, tanaman kol yang ditanam di rumah kaca (green house) ternyata tidak mengalami penyimpangan, padahal jika tanaman ditempat terbuka, tanamam kol itu akan terbakar dan hasilnya pun tidak segar karena warna tanaman menyimpang dari aslinya yakni berwarna coklat, dan paling mengenaskan bila keadaan itu menimpa manusia, pengaruh penyinaran langsung dari sinar itu, ternyata selain dapat mengurangi daya tahan tubuh, juga merusak katarak mata dan menyebabkan penyakit kanker.

III.  Upaya Mengatasi Rusaknya Ozon

Melindungi lapisan ozon, dengan beberapa alternatif di antaranya: (a) Industri yang produknya  menggunakan CFC, wajib menggantinya dengan  zat lain yang ramah lingkungan. (b) Pembuangan peti es merupakan masalah besar karena dengan membiarkannya roboh menyebabkan CFC lepas ke atmosfer, jika lemari pendingin yang terlanjur memakai CFC dan tidak dipakai lagi, maka  kontainer pendinginnya dapat diambil dan disimpan. (c) Gas-gas alternatif seperti CO2 selama ini banyak dipakai untuk buih pemadam kebakaran, maka gas tersebut dapat diganti dengan alat semprotan yang paling aman yaitu dengan pompa aksi.

Berikut ini adanya beberapa gerakan yang dilakukan dalam mensikapi pelebaran lobang ozon yang dikutip dari beberapa berita Koran Kompas  di antaranya: (a) Sejak September 1987, banyak negara menandatangani sebuah persetujuan yang disebut Protokol Montreal (Montreal Protocol). Isi persetujuannya adalah untuk mengurangi produksi CFC menjadi setengahnya pada akhir abad ini. Apabila lubang lapisan ozon masih bertahan, maka haruslah mengurangi produksi CFC menjadi nol. (b) Margareth Thatcher adalah perdana menteri Kerajaan Inggris,  berbicara pada konferensi membahas lapisan ozon,  membentuk suatu organisasi untuk melindungi lingkungan. (c) Green Peace salah suatu organisasi, yang  berdemonstrasi dengan menggelar poster-poster menuntut penghentian pembuatan CFC terhadap sebuah pabrik kimia terkenal di Jerman Barat. Organisasi seperti Green Peace dan Friend of the Earth, bertujuan memberi peringatan adanya bahaya polusi dan menganjurkan untuk melindungi lapisan ozon. Organisasi tersebut berdemonstrasi di luar gedung pemerintah dan di pabrik-pabrik. (d) Pangeran Charles, dalam pidatonya, peduli dengan menolak menggunakan CFC, beliau sangat memahami fatalnya akibat perusakan yang ditimbulkan dari senyawa tersebut. Beberapa produk yang tidak lagi memakai zat perusak ozon sekarang ini, wajib memberikan tanda lebel dengan tulisan “sahabat ozon”, maksudnya untuk menginformasikan kepada konsumen, bahwa alat semprotan tersebut tidak berbahaya bagi lapisan ozon.

Berikut ini ditampilkan produk yang dilarang memakai zat yang dapat meningkatkan efek rumah kaca seperti CFC:

Busa                                                           Alat

Semprot

 

Cat dan

penghapus

                                          Kulkas                                                               tinta

Gambar 2.  Laranngan Zat Perusak Ozon

        Ikut bergabung dengan organisasi yang diprakarsai oleh Protokol Kyoto, adalah salah satu instrumen hukum yang dirancang untuk menyelamatkan lingkungan hidup di bumi seperti mengurangi emisi gas atau menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca, yang dapat memperlebar lobang ozon. Juga ikut mengupayakan dengan cara Mitigasi adalah suatu program (upaya) untuk meminimumkan dampak yang akan menjadi suatu bencana, dan antisipasi adalah suatu upaya mengontrol lebih awal untuk mengurangi terjadinya bencana, salah satunya adalah early warning, sistem yang efektif untuk peringatan dini adalah dipantaunya sistem lingkungan alam (ekosistem), atau pemantauan kondisi geografis yang akan dipengaruhi oleh perubahan iklim akibat dari pemanasan global. Program-program mitigasi dan antisipasi yang digalakan sekarang ini untuk penurunan efek rumah kaca diantaranya dengan pengembangan program antara lain; a) System Rice Intensification (SRI) adalah program yang dapat mereduksi gas rumah kaca; b) Pengelolaan tanaman terpadu dengan mengintroduksi sistem irigasi berselang, yang dapat menurunkan emisi gas methan; c) Sistem usaha tani tanpa olah tanah, adalah suatu kegiatan yang dapat mengurangi emisi CH4; d) Perluasan areal pertanian. (dengan tidak membuka hutan), seperti mengembangkan tanaman kelapa sawit dengan pola tanpa bakar dapat menghasilkan O2, dampak positif yang dihasilkan adalah dapat menyerap karbon, penanaman pohon karet dan acacia mangium yang mampu menyerap karbon, pembangunan kebun tebu dapat menyerap karbon; e) Pemanfaatan limbah perkebunan seperti pemanfaatan sisa sawit, tebu dan karet sebagai biofuels, mengurangi emisi CO2, dan pemanfaatan sisa tanaman tebu sebagai sumber bahan bakar terbarukan, dapat menurunkan emisi CO2; dan f) Pemanfaatan limbah ternak, dengan cara mereduksi gas-gas emisi metan yang melalui pengembangan teknologi biogas, yang akan menghasilkan energi terbarukan dan bio produk berupa kompos.

Potensi-potensi tersebut peluang untuk dapat ditransaksikan melalui progarm mitigasi baik under Kyoto protokol maupun under konvensi. Berikut ini gambar pohon kelapa sawit dari kebun kelapa sawit yang ada di Sumatera Selatan. Ini adalah salah satu wujud yang penerapan program mitigasi maupun antisipasi.

Daftar Rujukan

Daniel Mudiyarso, 2003. Protokol Kyoto, Implikasinya Bagi Negara Berkembang. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Greenpeace International. 2001. The Clean Development Mechanism: an Instrument For

Sustainable Development or a New Nuclear Subsidy? Greenpeace International.

________. 2001.Dangerous Interference with the Climate System: Implications of the IPCC Third Assessment Report for Article 2 of the Climate Convention. Greenpeace International.

_________. 2001. How the Kyoto Protocol Can Come Into Force without the USA. Greenpeace International.

Michaelowa, A. and Koch, T. 2001. Glossary of International Climate Policy Terms. HWWA Hamburg.

MoE. 2002. National Strategy Study on Clean Development Mechanism–Energy Sector. Ministry of Environment Republic of Indonesia.

DIBALIK KABUT ASAP

DIBALIK KABUT ASAP DI MUSIM KEMARAU                                                                BANYAK MENGANDUNG GAS BERACUN

       Kabut Asap menyelimuti kota Palembang dan sekitarnya berasal dari banyaknya industri (pabrik), transportasi (kendaraan bermotor), pelaku pembakaran sampah dan pelaku pembakaran hutan yang tidak peduli lingkungan. Setiap tahunnya di musim panas (kemarau), baik akibat alamiah, akibat ulah manusia, maupun intraksi keduanya (alami dan manusia), selalu terjadinya kebakaran hutan-hutan yang cukup luas yang menyebabkan kabut asap yang ada di udara menjadi tebal. Sehingga jarak pandang kita menjadi pendek, mata selalu pedih, batuk dan kepala pusing. Ini semua karena asap di udara mengandung gas beracun diantaranya mengandung; (a) racun formal dehid (HC-HO) yang dikenal dengan formalin yang berada pada fase gas Jika kita lama berada di udara terbuka, mata menjadi pedih, karena adanya formaldehida (formalin) di udara yang cenderung naik kadarnya. Gas ini jika terhisap terus menerus dan lama dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan dan bahkan kanker (dr. Iyal). Adanya asap yang terisap masuk pada saluran pernafasan yang menyebabkan batuk-batuk yang tentu saja sangat mengganggu kenyamanan hidup dan konsentrasi dalam bekerja maupun belajar.; (b) banyaknya oksida karbon seperti CO2 di uadra (di atmosfir) menaikkan suhu udara. Karena CO2 dapat menyerap gelombang infra merah dan sebagian diteruskan ke bumi serta menahan panas yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Zat asam O2 yang dihasilkan dari dedaunan  sangatlah penting fungsinya yaitu untuk pernafasan, dan pada akhirnya dipakai untuk pembakaran di dalam tubuh yang menghasilkan energi untuk aktivitas kehidupan kita. Tetapi oksigen (O2) yang dihasilkan di atmosfir dihancurkan oleh ultra violet dan menjadi ozon (O3). Keracunan gas CO2 juga akan mengakibatkan gangguan pernafasan dan syaraf dari yang ringan seperti pusing dan lelah hingga menyebabkan kematian. Keracunan ini akibat terjadinya  ikatan CO dengan Hb (heamoglobin) darah menjadi COHb. Keadaan ini juga berakibat Hb sulit mengikat O2 dalam darah karena afinitas CO lebih besar 240 kali lipat dari O2 (dr. Iyal). Dengan demikian, dissosiasi oksihemoglobin akan terhambat, yang berakibat terjadinya kekurangan O2 dalam darah ; dan (c) adanya oksida nitrogen (NOx) seperti NO dan NO2, juga oksida belerang (SOx) seperti SO2. Gas NO2 dapat menyebabkan mutasi sel, iritasi pada mata dan kulit. Sedangkan SO2 akan menyebabkan bronchitis, alergi dan utasi sel, dan gas tersebut jika bereaksi dengan tetesan embun maka ia akan menimbulkan hujan asam yang juga dapat membawa malapetaka bagi kelangsungan hidup mahluk yang ada di bumi…..Himbawan untuk kondisi seperti ini, pertama membuka jendela dan pintu rumah setelah matahari betul-betul menembus kabut (setelah kabut asap mulai memudar), karena sangatlah dimungkinkan beberapa gas-gas racun yang dimaksud diatas berakumulasi dengan embun (H2O), yang sangat membahayakan untuk pernafasan dan mata. Kedua bagi pekerja yang nberaktifitas di jalan pakailah topi dan sejenisnya untuk menghindari adanya hujan buatan ataupun hujan awal datang, karena air hujan tersebut juga sudah terkontaminasi gas asam yang beracun. Ketiga bagi warga pengguna air sumur (air permukaan), hendaklah pada kondisi kemarau seperti sekarang ini, menggunakan air tersebut selain untuk air minum, untuk memasak, sebagi air untuk mencuci sayur dan buah, dan untuk mandi juga mencuci pakaian, sebaiknya air diolah terlebih dahulu sebelum digunakan, untuk menghindari, diare, sakit kulit dan menghindari kekusaman warna pakaian… Salam Ta’zim  (A t i e k  A d a m)

NILAI TAMBAH BATU BARA DONGKRAK PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) SETEMPAT

Sumatera Selatan sebagai Provinsi yang kaya dengan beraneka ragam sumber daya alam (SDA) patut untuk kita syukuri dan tak lupa kita berterima kasih pada Allah sang pencipta. Salah satu yang kita miliki dalam jumlah terbilang cukup besar  sebagai foundation dalam pembangunan Provinsi yang kita cintai adalah batu bara. Sekarang, si hitam ini, sepertinya mulai dilirik untuk diexport ketimbang diolah untuk keuntungan Provinsinya. Tetapi kita tetap berharap jangan sampai Sumatera Selatan bangga menjadikan bangsa kita sebagai eksportir kedua terbesar setelah Australia. Dan kita harus cepat sadar dari tidur bahwa para pemilik tambang batu bara besar di negeri kita ini adalah perusahaan asing yang menginginkan adanya quick yielding dan tidak memperdulikan  dampak kerusakan lingkungan yang global.

 

Agar tidak menjadi mimpi buruk, cobalah kita realisasikan kebijaksanaan Domestic Market Obligation yang dikeluarkan pemerintah pusat yang telah dibuat, yaitu mengutamakan kepentingan industri dalam negeri dari pada kepentingan export dengan konsekuen, maka keuntungan yang diperoleh Sumatera Selatan akan berlipat ganda, disamping itu juga lapangan kerja bertambah terbuka dengan lebar. Salah satu cara merealisasikan Domestic Market Obligation Sumatera Selatan harus gigih dengan mengupayakan peningkatan nilai tambah (added value) batu bara kualitas rendah Low Rank Coal (LRC) menjadi export products yang menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar. Kita mengetahui Sumatera Selatan mempunyai batu bara dengan nilai kalori sebesar 3,500 kkal/kg s/d 4,000 kkal/kg. Dengan penelitan menggunakan teknologi dewatering LRC batu bara  diproses pada  suhu dan tekanan rendah sampai water content menurun sedangkan celah yang kosong diisi dengan senyawa kimia. Cara ini kualitas batu bara kita dapat meningkat menjadi batu bara kelas satu (bituminous coal) dengan kalori sekitar 6.700 kkal/kg dengan harga jual misalnya sekitar US$ 55 – 65 per ton. Di pasar domestik harga LRC sekitar US$ (17–20)/ton, sedangkan biaya dewatering,  penambahan senyawa kimia dan lain-lain adalah sekitar US$ (17 – 20) /ton. Nilai tambah UBC adalah LRC + biaya proses operasional = harga dasar. Maka adanya perbedaan perhitungan merupakan suatu keuntungan usaha.

 

Saya yakin pengusaha batu bara kita masih mempunyai rasa industrialisasi yang  tinggi dan berjiwa nasionalisme sehingga segala sesuatunya diperhitungkan dengan bijak khususnya untuk Provinsinya Sumatera Selatan yang kita cintai. Maka satu hal yang menjadi pertanyaan mimpikah kita apabila Provinsi Sumatera Selatan yang kaya dengan si hitam ini mempunyai industri Upgraded Brown Coal (UBC) yang dilaksanakan oleh Balitbang Departemen ESDM bekerjasama dengan consortium Jepang dibawah pimpinan Kobe Steel Corporation dan PT Arutmin, Puslitbang Tekmira, dan BPPT seperti di Palimanan Cirebon sekarang ini?. Menyambut hari Industri Nasional “Semoga semula selogan menjadikan Sumatera Selatan menuju lumbung energi akan terwujud menjadi kenyataan dikemudian hari”. (a t i e k  a d a m).

DIVERSIFIKASI INDUSTRI KIMIA BATUBARA DI SUMATERA SELATAN

Hasmawaty. AR

Dosen Universitas Bina Darma, Palembang

Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12, Palembang

Pos-el : cathie_adam@yahoo.co.id

 

Abstracts: Coal potency in South of Sumatra (22,24 billion of ton), is one of the energy which is potential to be used in fulfilling the national energy necessities. About 60%, South of Sumatra’s coal is the coal with low rank, but has primacy, such as low ash and sulfa, when it is used in direct combustion by PLTU. So that, it is can be used as basic material in coal conversion technology      (example: upgrading). For the devlopment of chemical industry, which is coal (gasifikasi, Kabupaten MUBA could be considered as the potencial place, since the place is one of the coastal life category, so it is casier to mobilize the equipment and engine in factory development, so the investation coast could be pressed, in order to make the product coast more affordable. In short term, the development of chemical industry which can be expanded are PLTU and coal briket.

 

Key words: briket, upgrading, and gasifikasi.

Abstrak: Potensi batubara Sumatera Selatan sebesar 22,24 miliar ton, merupakan salah satu energi yang potensial untuk dimanfaatkan guna memenuhi kebutuhan energi nasional. Sebesar 60%, Batubara Sumatera Selatan merupakan batubara peringkat rendah,  tetapi memiliki keunggulan berupa kadar abu dan belerang untuk digunakan pembakaran langsung pada PLTU.  Karakteristik yang demikian sesuai digunakan sebagai bahan baku teknologi konversi batubara (briket, upgrading, pencairan, gasifikasi, dan coal water fuel). Untuk pengembangan industri kimia berbasis batubara (pencairan dan gasifikasi), lokasi yang potensial mengembangkannya adalah di Kabupaten MUBA, karena daerah tersebut termasuk kategori coastal site, sehingga memudahkan kegiatan mobilisasi peralatan dan pemesinan untuk pembangunan pabrik, maka biaya investasi dapat ditekan sehingga harga produknya lebih terjangkau. Untuk jangka pendek, pengembangan industri kimia berbasis batubara yang dapat dikembangkan adalah PLTU dan briket batubara. Untuk itu perlu didukung dengan pengembangan pabrik briket, agar tersedia briket yang cukup dan agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan briket di pasaran.

 

Kata kunci : briket, upgrading, dan gasifikasi.

selengkapnya download