Pengasuhan Ayah dalam Perkembangan sosial-emosional masa kanak-kanak

PicStory-2014-05-12-01-39

Pentingnya peran ayah dalam perkembangan anak selain peran ibu yang melahirkan dan membesarkan, terutama perkembangan sosial emosional. salah satunya adalah pola asuh demokratis ditandai dengan adanya dorongan orang tua untuk anak, pengertian dan perhatian orang tua untuk anak, jika ada perbedaan pendapat dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mencari jalan tengah, serta adanya diskusi atau komunikasi antara orang tua dengan anak. Dalam keluarga, orang tua sering memberikan dorongan atau motivasi kepada anaknya, misalnya dengan menyemangati anak untuk rajin belajar dan menyemangati anak untuk tidak putus asa. Orang tua berusaha memberikan yang terbaik untuk anak, misalnya kalau ada keinginandari anak orang tua akan sedapat mungkin memenuhi kebutuha anak. Bila ada keinginan atau perbedaan pendapat dengan anak, orang tua akan mencari jalan keluar dengan musyawarah untuk mencari jalan keluar yang terbaik bagi semua. Komunikasi dalam keluarga nelayan juragan dapat dikatakan baik, contohnya biasa berkumpul dan bercerita ketika melihat TV pada malam hari.
Pola asuh otoriter yang diterapkan oleh orang tua kepada anak biasanya ditandai dengan perlakuan orang tua yang membatasi anak, mendesak anak untuk mengikuti atura-aturan tertentu dan biasanya orang tua berorientasi kepada hukuman jika anaknya bersalah atau melanggar aturan. Sering membatasi anak dalam melakukan sesuatu, contohnya tidak mengizinkan anak untuk pergi bermain terlalu lama, dan membatasi anak untuk bermain yang berlebihan atau hura-hura. Di dalam keluarga terdapat aturan-aturan tertentu yang diberlakukan orang tua untuk anak, (hanya saja tidak terlalu ketat), misalnya; harus belajar dan menuntut anaknya sholat tepat waktu.Bila anak melanggar aturan atau perintah sekiranya alasan anak masuk akal dan bisa ditoleransi maka orang tua tidak akan menghukum anak, tapi akan menasihati dan memberikan pengerian kepada anak, tidak pernah orang tua meghukum secara fisik atau memarahai anak secara berlebihan.
Pola asuh laissez faire merupakan pola asuh dimana orang tua membiarkan anak untuk mencari dan menemukan sendiri apa yang menjadi kemauannya, dengan kata lain orang tua memberikan kebebasan kepada anaknya untuk bergaul atau bermain dan mereka kurang begitu tahu tentang apa yang dilakukan. Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain dengan siapa saja asalkan anak tetap menginggta dan menjaga semua amanat yang orang tua berikan. Orang tua sedikit banyak mengetahui kegiatan anak yang dilakukan di luar rumah atau pada waktu bermain karena biasanya sebelum bermain anak akan berpamitan terlebih dahulu. Kesehatan jasmani anak sangat penting untuk diperhatikan dalam mengasuh anak. Misalnya mengajarkan kepada anaknya untuk hidup sehat dan teratur, mereka menyuruh anak mandi, gosok gigi, dan pola hidup teratur. Istirahat cukup. Penanaman kesehatan rohani (perilaku) oleh orang tua kepada anak sangat penting, karena akan menentukan kepribadian anak kelak. Kesehatan rohani anak meliputi perilaku orang tua, penanaman perilaku kepada anak dan memonitor pendidikan agama. menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak sejak dini. Ekonomi keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan kesejahteraan keuarga, dalam hal ini bisa mengolah keuangan untuk kebutuhan anak dan keluarga selain itu juga harus bisa menentukan skala prioritas apa yan penting bagi anak. Penghasilan itu bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan anak.
Ayah memberikan gambaran positif terkait pengasuhan yang dilakukannya kepada anaknya, namun keterlibatan yang intens dalam pengasuhan bukan hanya berbicara mengenai kuantitas dan kualitas pengasuhan, ayah membuka komunikasi dua arah dengan anak selama berinteraksi. Sebagian besar ayah menyatakan bahwa mereka mendidik anak-anaknya sangat komunikatif. Mereka memprioritaskan dan mendukung pendidian anak, dari ketiga mereka berkeinginan menyekolahkan anak setinggi-tingginya minimal sama dengan orangtuanya. Pada umumnya anak-anak mampu mengembangkan emosi yang baik dan mampu berinteraksi sosial dengan baik. Rasa kecewa dan marah anak direspon dengan menangis, diam bahkan menyendiri. hubungan dengan saudara kandung baik dan akrab, cepat berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan orang lain/teman sebaya, perhatian terhadap orangtua ataupun orang lain, percaya diri dan komunikatif.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *