Category Archives: Uncategorized

Implementasi Metode Scrum Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan

Implementasi Metode Scrum Dalam Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan
(Novri Hadinata dan Muhammad Nasir)

Abstrak.

Proses pengolahan data penjualan dan persediaan barang dicatat dalam sebuah berkas berbentuk lembaran kertas, dimana data tersebut Proses pengolahan data penjualan dan persediaan barang dicatat dalam sebuah berkas dalam
bentuk lembaran kertas, dimana data tersebut akan disimpan pada biling arsip. selain itu
perusahaan ini juga sulit menentukan stok barang yang ada digudang, sehingga sering terjadinya
penumpukan dan kekurangan sparepart mobil karena penyimpanan yang tidak stabil. Proses
penjualan dimana sistem ini di rancang dengan menerapkan sebuah metode yaitu metode Scrum
dimana metode ini banyak mengandung sprint dan beban kerja yang mana masing-masing sprint
didorong oleh Prioritized product backlog. Prioritized Product Backlog terdiri dari fitur terbaru,
perbaikan bug, dan hal lain yang memberikan kontribusi pada produk akhir. Metode Scrum
merupakan suatu pendekatan iteratif pada pengembangan perangkat lunak yang mengusung
prinsip agile (ketangkasan). Metode Scrum membuat beberapa blok waktu yang dinamakan sprint.
Metode ini memiliki tiga artefak, yaitu Prioritized product backlog, sprint backlog, dan
Deliverable.
Kata kunci: Sistem Informasi Penjualan, Variasi dan Sparepart mobil, Metode Scrum, Prioritized
product backlog, sprint backlog, dan Deliverable.

Universitas Bina Darma

IMPLEMENTASI BASIS DATA FUZZY DAN SIMPLE WEIGHTING (SAW) DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMAAN BERAS MISKIN

Abstrak. Kurang tepatnya sasaran keluarga yang menerima bantuan beras miskin, merupakan masalah yang
paling banyak ditemui dilapangan. Agar Program Bantuan beras miskin tersebut, dapat mencapai tujuan yang
diharapkan sebagai bagian dari Program Pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan terutama Rumah
Tangga Miskin, maka ketepatan sasaran dalam pendistrubusian atau penyaluran bantuan beras miskin
haruslah menjadi hal yang diperhatikan. Selama ini proses penentuan penerima Beras miskin belum
menggunakan sistem yang dapat membantu mempermudah penentuan penerima beras miskin. Dengan
masalah yang dihadapi dalam pemberian Beras miskin, maka sistem yang dapat mendukung pemilihan dan
penentuan Rumah Tangga Miskin yang berhak mendapatkan bantuan Beras Miskin sangatlah diperlukan.
Penelitian dilakukan untuk merancang dan membangun suatu sistem pendukung keputusan yang dapat
digunakan untuk penentuan penerima Beras Miskin menggunakan Basis Data Fuzzy. Metode Fuzzy yang
digunakan sebagai metode penunjang keputusan adalah metode Simple Additive Weighting Method (SAW)
yang merupakan salah satu metode penunjang keputusan dengan melakukan penjumlahan terbobot.Sistem
Pendukung Keputusan yang akan dibangun ini diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan
terhadap permasalahan yang berhubungan dengan penentuan penerima Beras Miskin.
Kata kunci : Basis Data Fuzzy, Beras Miskin, Simple Additive Weighting Method (SAW), Sistem Pendukung
Keputusan.

EVALUASI PENERIMAAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BEBERAPA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA PALEMBANG

Abstract : Information technology is an invaluable tool in solving the problems faced by humans. Utilization of information technology to provide better performance implications on information technology. Information and technologies that support college activities is a valuable asset. College success is usually to understand the advantages and usefulness of information technology to support high-performance university. Unified Theory Of Acceptance And Use Of The Technolgy (UTAUT) Model is a model of information technology acceptance. User acceptance is an important factor affecting the successful implementation of a technology. The study results showed that simultaneous or partially contained a significant and positive relationship between the variables of performance expectancy, effort expectancy, social influence, Behavioral Intention and Behavior Use of the Technology Acceptance variables. While the results of regression analysis obtained by the fact that the contribution of these three variables is 58.9% of the revenues of Information Technology.

 

Keywords: UTAUT Model, User Acceptance, Information Technology

 

Abstrak.  Teknologi informasi merupakan alat bantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi  manusia. Pemanfaatan Teknologi Informasi dapat memberikan implikasi kinerja yang lebih baik pada teknologi Informasi. Untuk sebagian besar institusi, informasi dan teknologi yang mendukung kegiatan perguruan merupakan aset yang berharga. Perguruan tinggi yang sukses biasanya  memahami keuntungan dan kegunaan dari teknologi informasi untuk mendukung kinerja Perguruan tinggi. Unified Theory Of Acceptance And Use Of The Technolgy (UTAUT) Model  merupakan salah satu model penerimaan Teknologi Informasi. Penerimaan pengguna atau lebih dikenal dengan nama user Acceptance merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan implementasi dari suatu teknologi. Hasil  Penelitian ini menunjukan bahwa secara simultan maupun secara parsial terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara variabel performance expectancy, effort expectancy, social influence, Behavioral Intention dan Use Behavior terhadap variabel Penerimaan Teknologi.   Sedangkan dari hasil analisis Regresi diperoleh fakta bahwa kontribusi ketiga variabel tersebut adalah 58,9 % terhadap penerimaan Teknologi Informasi.

Komponen Basis Data

Komponen Sistem Basis Data terdiri dari 6 (enam) Komponen , yakni :

1. Hardware

2. Operating System

3. Database

4. DBMS (Database Management System)

5. User ( Pengguna Sistem Basis Data )

6. Optional Software

ANALISIS KUALITAS KETERSEDIAAN BAHAN PUSTAKA YANG RELEVAN DALAM MENDUKUNG PROSES PENYUSUNAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Muhammad Nasir

Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  tingkat relevansi dan kualitas bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan universitas Bina Darma dengan kaitannya terhadap penggunaan bahan pustaka bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan proses penyusunan tugas akhir. Relevansi dalam konteks penelitian ini dimaknai sebagai kesesuaian, keterkaitan atau keselarasan antara bahan pustaka yang tersedia di satu sisi dan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa di pihak lain. Metode analisis digunakan adalah analisis dekriptif kuantitatif. Data yang didapat dengan menggunakan penyebaran kuesioner kepada para pengunjung  dan staf  pengguna sistem informasi selanjutnya dianalisis dengan bantuan paket software SPSS dan Microsoft Excel. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Relevansi bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan terhadap proses kegiatan penyusunan tugas akhir mahasiswa masih tergolong relevan namun masih terdapat beberapa hal yang harus ditingkatkan.

Katakunci: Relevansi, Bahan Pustaka, Penelitian

ABSTRACT

This research obtained to determine the level of relevance and quality of library materials available in the university library Bina Darma with relevance to the use of library materials for students who are conducting the process of preparing the final project. Relevance in the context of this research defined as the suitability, relevance, or alignment of library materials are available on one side and the needs of students on the other. Analytical methods used are dekriptif quantitative analysis. Data obtained using distributing questionnaires to visitors and staff information system users are then analyzed with the aid of SPSS software package and Microsoft Excel. The results of this research concluded that the relevance of library materials are available at the library on the process of preparing the final project the students are still considered relevant, but still there are some things that should be improved.

Keywords: Relevance, Library materials, Research

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia pada saat ini belum mengalami perkembangan yang menggembirakan, terutama dalam mewujudkan perpustakaan yang dapat selalu memenuhi kebutuhan penggunanya. Berbagai macam kendala baik dari dalam maupun luar perpustakaan menjadi salah satu alasan yang muncul. Selain itu perdebatan antara pengembangan perpustakaan tradisional dan perpustakaan digital/elektronik semakin sering dilakukan. Namun demikian, ternyata perkembangan perpustakaan telah ditekankan pada pemanfaatan media elektronik yang sering dikenal sebagai perpustakaan digital.

Dalam melakukan pengembangan perpustakaan perguruan tinggi saat ini terdapat berberapa kendala secara umum antara lain:

1. Masalah Tenaga Pengelola

Keterbatasan tenaga pengelola terutama yang ahli dan mempunyai pendidikan khusus bidang perpustakaan menjadi kendala tersendiri. Bahkan tidak sedikit yang “hanya” memanfaatkan tenaga lulusan sekolah menengah, sehingga ada keterbatasan dalam penguasaan permasalahan-permasalahan di perpustakaan. Ke depan perpustakaan perguruan tinggi harus dapat menyediakan tenaga pengelola yang professional dan mempunyai pendidikan yang cukup dalam bidang perpustakaan. Paling tidak secara rutin harus dipikirkan untuk selalu memberikan semacam bimbingan, pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pengelola perpustakaan.

2.  Anggaran

Anggaran adalah permasalahan yang sampai saat ini selalu menjadi alasan tidak dapat berkembangnya sebuah perpustakaan perguruan tinggi. Memang  pada kenyataannya anggaran perpustakaaan perguruan tinggi saat ini masih ditopang oleh universitas sebagai lembaga induknya..

3.  Koleksi

Koleksi adalah salah satu hal yang selalu menjadi sorotan pengguna perpustakaan di perguruan tinggi. Tidak sedikit pengguna yang selalu mengeluh bahwa koleksi perpustakaan tidak pernah berkembang dan koleksi sudah ketinggalan jaman. Sebenarnya ini adalah salah satu akibat dari keterhambatan anggaran dana yang diberikan universitas kepada perpustakaan.  .

4.  Sikap para pemakai

Pemakai atau pengguna perpustakaan sering menjadi permasalahan tersendiri. Banyaknya pemakai yang tidak tahu cara memakai fasilitas perpustakaan, pemakai tidak tahu cara menelusur informasi, pemakai yang melakukan perusakan terhadap buku, dan seterusnya merupakan serentetan sikap pemakai yang menjadikan perpustakaan semakin terpuruk. Disini perlu ada kerjasama antara pemakai dan petugas perpustakaan, perlu adanya pendidikan pemakai dan promosi perpustakaan yang baik. Hal ini penting karena dengan begitu pemakai akan lebih bisa menghargai keberadaan perpustakaan dan juga bagaimana cara menggunakan atau memanfaatkan perpustakaan yang benar.

5.  Perkembangan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi (TI) membawa dampak tersendiri bagi perpustakaan. Perpustakaan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi apabila tidak ingin ketinggalan dalam menggapai informasi dan memberikan pelayanan yang prima terhadap penggunanya. Salah satunya dengan memanfaatkan digital library sebagai salah satu media pencarian informasi yang dibutuhkan.

Mengacu pada pentingnya ketersediaan bahan pustaka yang  relevan baik dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk digital pada perpustakaan Universitas Bina Darma guna menunjang proses penyusunan tugas akhir mahasiswa, sehingga mampu menyediakan informasi yang dimiliki perpustakaan dalam rangka meningkatkan mutu lulusan dan civitas akademikanya, penulis merasa termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai analisis.  Untuk mengaktualisasikannya, penulis menetapkan judul penelitian sebagai berikut: “Analisis Kualitas Ketersediaan Bahan Pustaka yang Relevan dalam Mendukung proses Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa”.

Dari  latar belakang masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan masalahnya adalah Bagaimanakah relevansi ketersediaan bahan pustaka yang berkualitas dalam mendukung proses penelitian dan penyusunan tugas akhir mahasiswa ?

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi ketersediaan bahan pustaka yang sehingga dapat menunjang kegiatan mahasiswa dalam melakukan kegiatan penelitian dan penyusunan tugas akhir

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  Konsep Perpustakaan

Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti buku. Setelah mendapat awalan per dan akhiran an menjadi perpustakaan, yang berarti kitab, kitab perimbon, atau kumpulan buku-buku, yang kemudian disebut koleksi bahan pustaka. Istilah ini berlaku untuk perpustakaan yang masih bersifat tradisional atau perpustakaan konvensional. Untuk perpustakaan modern, dengan paradigma baru (kerangka Berfikir atau model teori ilmu pengetahuan), koleksi perpustakaan tidak hanya terbatas berbentuk buku-buku, majalah, Koran, atau barang cetak (printed matter) lainnya. (Sutarno, 2006 : 11)

2.2. Fungsi Perpustakaan

Menurut Pamuntjak (2000: 32), dalam bukunya yang berjudul Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, menyatakan bahwa fungsi perpustakaan pada waktu sekarang sudah jauh berubah daripada dulu. Kalau masa-masa lampau perpustakaan itu adalah sebuah gudang tempat menyimpan buku, maka kini perpustakaan itu sudah menjadi pusat kebudayaan”.     Maksud perpustakaan berfungsi sebagai pusat kebudayaan atau tempat dikumpulkannya dan dipeliharanya hasil budaya manusia, atau perpustakaan mempunyai fungsi kultural sebagai tempat pemeliharaan bahan-bahan bernilai hasil budaya manusia.

2.3.  Konsep Kualitas

Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 1996) mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dimensi yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan Parasuraman, et al., (1990) mengemukakan bahwa kualitas merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan yang baik. Selain itu Joseph M. Juram  (Tjiptono, 1996) mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan  untuk pemakaian ( fitness for use)  dan Crosby mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan persyaratan. Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas menekankan orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan.  Beberapa pakar kualitas menyarankan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kaitannya dengan pencapaian kualitas yang prima yaitu :

2.4. Konsep Relevansi

Pada Oxford Advanced learners’s Dictionary of Current English (1982:711) kata relevansi” merupakan kata sifat dari kata relevancy atau relevance yang dimaknai berhubungan dengan apa yang terjadi, sedang dibahas, atau sedang dilakukan.

Ada tiga karakteristik utama yaitu: Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan, Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan serta Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.

Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa relevansi adalah keterkaitan, keterhubungan dengan apa yang terjadi. Relevansi dalam konteks penelitian dimaknai sebagai kesesuaian, keterkaitan atau keselarasan antara bahan pustaka yang tersedia  di satu sisi dan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa di pihak lain. Prinsip relevansi dalam penyediaan bahan pustaka mutlak dibutuhkan. Karena salah satu orientasi perpustakaan adalah pemenuhan kebutuhan pengguna perpustakaan.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1.  Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas Bina Darma yang saat ini sedang melaksanakan penelitian tugas akhir.  Untuk sampel mahasiswa akan ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu mahasiswa yang saat ini sedang melakukan kegiatan penyusunan tugas akhir. Dari data kunjungan perpustakaan didapat rata-rata perhari kunjungan mahasiswa mencapai 150 orang.. Berdasarkan jumlah data tersebut peneliti mengambil sampel sebanyak 150 orang responden.

3.2.  Metode Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang dilakukan utuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini adalah: Studi Lapangan yaitu dengan teknik-teknik pengumpulan data berupa Wawancara dengan responden untuk mendapatkan data yang akurat dan handal, penyebaran Kuisioner, berupa daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi guna mendapatkan informasi yang relevan dengan penelitian. Serta  Studi Pustaka dari sumber-sumber seperti buku, jurnal maupun laporan penelitian terdahulu

3.3. Definisi, Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel

Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data penggunaan bahan pustaka oleh pengunjung, khususnya mahasiswa yang saat ini sedang melaksanakan penulisan tugas akhir.. Semua data diklasifikasikan lagi ke dalam indikator-indikator yang selanjutnya dikonstruksikan menjadi instrumen angket, kemudian instrument tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya. Daftar pertanyaan yang akan disampaikan kepada responden untuk dijawab adalah daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan disertai alternatif jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang disediakan.

Operasionalisasi variabel dan pengukuran indikator-indikatornya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. : Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel / Data Responden

Indikator Ukuran Skala
Identitas Responden
  1. Jenis Kelamin
  2. Status
  3. Program Studi
  4. Fakultas
  5. Kegiatan di perpustakaan
  6. Status Anggota
  7. Bahan pustaka yang dibaca

Relevansi

Fasilitas Penelusuran informasi melalui katalog perpustakaan Tingkat Relevansi Ordinal
Fasilitas fotocopy yang tersedia Tingkat Relevansi Ordinal
Fasilitas internet yang tersedia Tingkat Relevansi Ordinal
Limit waktu kunjungan yang disediakan perpustakaan Tingkat Relevansi Ordinal
Bahan pustaka yang tersedia sudah membantu dalam kegiatan penyusunan tugas akhir Tingkat Relevansi Ordinal
Kondisi buku dan referensi TA / skripsi Tingkat Relevansi Ordinal
Ketersediaan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum Tingkat Relevansi Ordinal
Penambahan Koleksi laporan penelitian dan TA yang baru Tingkat Relevansi Ordinal
Koleksi relevan dengan program pendidikan dan penelitian tugas akhir Tingkat Relevansi Ordinal
Kelengkapan koleksi jurnal sudah memadai Tingkat Relevansi Ordinal
Bahan pustaka sudah berorientasi pada kebutuhan penyusunan tugas akhir / skripsi Tingkat Relevansi Ordinal
Tersedianya koleksi bahan pustaka yang mutakhir Tingkat Relevansi Ordinal
Jumlah Skripsi / TA yang tersedia untuk program studi anda sudah memadai Tingkat Relevansi Ordin

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Analisis Data Primer

Dalam penelitian ini peneliti menyiapkan alat penelitian berupa kuesioner, dan selanjutnya disebarkan kepada pengunjung perpustakaan, yang terdiri dari mahasiswa yang berkunjung di perpustakaan. Karakteristik responden dalam penelitian mengenai kepuasan layanan ini antara lain berdasarkan jenis kelamin, fakultas, kegiatan pengunjung di perpustakaan, status keanggotaan, serta bahan pustaka yang sering dibaca oleh responden.

4.2.  Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum kuisioner dibagikan kepada responden, maka untuk mengetahu apakah kuisioner terebut sudah layak atau belum untuk dibagikan maka perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk itu diuraikan sebagai berikut:

4.2.1. Uji validitas

Berdasarkan nilai yang diperoleh melalui proses dengan menggunakan alat bantu SPSS diperoleh hasil yang valid, dimana nilai pada corrected item-total correlation diatas 0,3

00. Sehingga dapat disimpulkan item pertanyaan untuk variabel relevansi semuanya valid. Untuk lebih jelasnya perhitungan tersebut dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2 Variabel  Relevansi

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if Item Deleted
R1 50.5500 13.587 .353 .772
R2 50.9750 13.563 .377 .770
R3 50.6750 12.840 .642 .749
R4 50.4750 12.871 .402 .768
R5 51.0000 12.718 .345 .777
R6 50.9250 13.815 .303 .776
R7 50.7250 12.512 .621 .747
R8 50.4000 13.118 .346 .774
R9 50.5500 13.587 .353 .772
R10 50.9750 13.563 .377 .770
R11 50.6750 12.840 .642 .749
R12 50.4750 12.871 .402 .768
R13 51.0000 12.718 .345 .777

Sumber : Data Primer yang diolah dengan komputer (program SPSS )

4.2.2. Uji Reabilitas

Berdasarkan hasil uji reabilitas diperoleh nilai  untuk variabel relevansi, dimana nilainya diatas 0,600 seperti yang dipersyaratkan. Dapat disimpulkan hasilnya adalah realibel. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 3.Variabel Relevansi

Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.781 13

4.3.  Rekapitulasi Jawaban Responden

Dalam melakukan analisis terhadap variabel penelitian, peneliti mengambil skor dari jawaban responden, kemudian membuat perhitungan persentase dari skor masing-masing variabel. Dari proses tersebut, dengan berdasarkan pada hasil pengumpulan data menggunakan kuisioner.

Berdasarkan hasil jawaban responden lalu dilakukan tabulasi data didapat jawaban mengenai supervisi seperti yang diuraikan pada tabel dan gambar berikut:

Tabel 4.

Deskripsi Frekuensi Fasilitas Penelusuran Informasi (R1)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Relevan 79 52.7 52.7 52.7
Sangat Relevan 71 47.3 47.3 100.0
Total 150 100.0 100.0

Sumber : Data Primer yang diolah dengan komputer (program SPSS )

Berdasarkan Tabel diatas diketahui  jawaban responden sebesar 71% menyatakan sangat relevan, 79% responden menyatakan relevan, dan tidak ada responden menyatakan cukup relevan, tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi fasilitas penelusuran informasi di katalog perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan mudah untuk digunakan sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengetahui letak buku yang mereka perlukan.

Tabel 5.

Deskripsi Frekuensi Fasilitas Photo Copy (R2)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang Relevan 95 63.3 63.3 63.3
Cukup Relevan 8 5.3 5.3 68.7
Relevan 23 15.4 15.4 84.0
Sangat Relevan 24 16.0 16.0 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 16% menyatakan sangat relevan, 15.4% responden menyatakan relevan, 5,3% responden menyatakan cukup relevan, 63,3% responden menyatakan tidak relevan dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi fasilitas fotocopy bagi mahasiswa sangat tidak relevan mengenai harganya, karena harga yang dikenakan di perpustakaan sangat tinggi dibandingkan dengan harga photo copy di pasaran. Hal ini sangat memberatkan bagi mahasiswa, diharapkan pihak perpustakaan dapat mempertimbangkan lagi masalah harga tersebut.

Tabel 6

Deskripsi Frekuensi Fasilitas Internet (R3)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Relevan 124 82.7 82.7 82.7
Sangat Relevan 26 17.3 17.3 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 17,3% menyatakan sangat relevan, 82,7% responden menyatakan relevan, dan tidak ada responden menyatakan cukup relevan, tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi fasilitas internet yang ada diperpustakaan sudah baik, sehingga dapat membantu mahasiswa yang lagi menyusun tugas akhir dalam penulusuran data diinternet yang berhubungan dengan tugas mereka.

Tabel  7.

Deskripsi Frekuensi Limit waktu Kunjungan (R4)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 32 21.3 21.3 21.3
Relevan 54 36.0 36.0 57.3
Sangat Relevan 64 42.7 42.7 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 42,7% menyatakan sangat relevan, 36%% responden menyatakan relevan, 21,3% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk limit waktu kunjungan sudah relevan karena dimulai dari pukul 8.00 pagi sampai pukul 16.00 sore, tetapi masih ada sebagian kecil responden yang menyatakan cukup relevan karena diasumsikan mereka tersebut merupakan mahasiswa yang mengambil kelas malam, sehingga waktu untuk keperpustakaan sangat terbatas sedangkan diwaktu pagi hari mereka kerja.

Tabel 8.

Deskripsi Frekuensi Bahan Pustaka (R5)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 67 44.7 44.7 44.7
Relevan 60 40.0 40.0 84.7
Sangat Relevan 23 15.3 15.3 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 15,3% responden menyatakan sangat relevan, 40%% responden menyatakan relevan, 44,7% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk bahan pustaka sudah cukup relevan, hal ini disebabkan karena sebagian besar bahan pustaka yang ada buku-bukunya kebanyakan tahun terbitan lama dan buku-buku terbaru belum banyak. Diharapkan kepada pimpinan perpustakaan untuk lebih memperhatikan hal ini dengan cara mengajukan pengadaan buku-buku terbaru kepada pihak yayasan.

Tabel 9.

Deskripsi Frekuensi Kondisi Buku dan Referensi(R6)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 11 7.3 7.3 7.3
Relevan 103 68.7 68.7 76.0
Sangat Relevan 36 24.0 24.0 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 24% responden menyatakan sangat relevan, 68,7%% responden menyatakan relevan, 7,3% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk kondisi buku dan referensi (berupa tugas akhir dan skripsi mahasiswa yang telah selesai) yang ada diperpustakaan sudah terpelihara dengan baik.

Tabel 10.

Deskripsi Frekuensi Ketersediaan Bahan Pustaka sesuai Kurikulum (R7)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 105 70.0 70.0 70.0
Relevan 34 22.7 22.7 92.7
Sangat Relevan 11 7.3 7.3 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 7,3% responden menyatakan sangat relevan, 22,7%% responden menyatakan relevan, 70% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk ketersediaan bahan pustaka sudah cukup relevan. Hal ini mencerminkan bahwa bahan pustaka yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam menyusun tugas akhir terdapat diperpustakaan, tetapi mereka berpendapat selain buku-bukunya kebanyak terbitan tahun yang lama dan jumlahnya tidak banyak sehingga jika harus dipinjam harus bergantian dengan mahasiswa lain.

Tabel 11.

Deskripsi Frekuensi Penambahan Koleksi (R8)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 24 16.0 16.0 16.0
Relevan 71 47.3 47.3 63.3
Sangat Relevan 55 36.7 36.7 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 36,7% responden menyatakan sangat relevan, 47,3%% responden menyatakan relevan, 16% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk untuk penambahan koleksi laporan penelitian dan tugas akhir yang baru sudah relevan, hal ini disebabkan karena setiap mahasiswa yang akan selesai, mereka selalu diwajibkan untuk menyumbang tugas akhir mereka keperpustakaan sebagai persyaratan untuk wisuda, sehingga dari sini dapat diketahui bahwa setiap 6 bulan sekali selalu terjadi penambahan koleksi laporan penelitian dan tugas akhir yang baru.

Tabel 12.

Deskripsi Frekuensi Relevansi Koleksi (R9)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 80 53.4 53.4 53.4
Relevan 47 31.3 31.3 84.7
Sangat Relevan 23 15.3 15.3 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 23% responden menyatakan sangat relevan, 31,3%% responden menyatakan relevan, 53.4% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk koleksi yang sesuai dengan program pendidikan dan penelitian tugas akhir sudah cukup relevan. Hal ini berarti bahwa responden berpendapat semua koleksi yang berhubungan dengan program pendidikan dan penelitian tugas akhir sudah relevan, namun mahasiswa masih memiliki hambatan ketika mereka akan melakukan penelitian dengan judul yang baru, karena kebanyakan judul – judul dari penelitian tersebut memiliki kebanyakan judul yang sama, hanya objek penelitiannya saja yang berbeda.

Tabel 13.

Deskripsi Frekuensi Kelengkapan Koleksi Jurnal (R10)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang Relevan 58 38.7 38.7 38.7
Cukup Relevan 30 20.0 20.0 58.7
Relevan 43 28.7 28.7 87.4
Sangat Relevan 19 12.6 12.6 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 12,6% responden menyatakan sangat relevan, 28,7% responden menyatakan relevan, 20% responden menyatakan cukup relevan, 38,7% responden menyatakan tidak relevan dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk koleksi kelengkapan jurnal yang ada diperpustakaan sangat kurang, sehingga mahasiswa kesulitan untuk mencari referensi penelitian yang berasal dari jurnal. Diharapkan kepada pimpinan perpustakaan untuk menambah koleksi kelengkapan jurnalnya.

Tabel 14.

Deskripsi Frekuensi Relevansi Orientasi Bahan Pustaka (R11)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 19 12.7 12.7 12.7
Relevan 88 58.7 58.7 71.3
Sangat Relevan 43 28.7 28.7 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 28,7% responden menyatakan sangat relevan, 58,7% responden menyatakan relevan, 12,7% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk orientasi bahan pustaka pada kebutuhan penyusunan tugas akhir atau skripsi sudah baik.

Tabel 15.

Deskripsi Frekuensi Ketersediaan Bahan Pustaka Mutakhir (R12)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang Relevan 60 40.0 40.0 40.0
Cukup Relevan 36 24.0 24.0 64.0
Relevan 32 21.3 21.3 85.3
Sangat Relevan 22 14.7 14.7 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 14,7% responden menyatakan sangat relevan, 21,3% responden menyatakan relevan, 24% responden menyatakan cukup relevan, 40% responden menyatakan tidak relevan dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk ketersediaan bahan pustaka yang mutakhir kurang relevan, dikarenakan ketersediaan buku memang banyak tetapi buku-buku yang terbitan 5 tahun terakhir dan jurnal untuk 3 tahun terakhir kurang. Diharapkan kepada pimpinan perpustakaan untuk lebih memperhatikan hal ini dan diupayakan agar dapat dilengkapi sehingga para mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir dapat lebih terbantu.

Tabel 16

Deskripsi Frekuensi Relevansi Jumlah Skripsi / TA (R13)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 19 12.7 12.7 12.7
Relevan 95 63.3 63.3 76.0
Sangat Relevan 36 24.0 24.0 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 24% responden menyatakan sangat relevan, 63,3% responden menyatakan relevan, 12,7% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk jumlah skripsi atau tugas akhir yang tersedia untuk program studi anda sudah memadai.

Berdasarkan tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 23% responden menyatakan sangat relevan, 44% responden menyatakan relevan, 22% responden menyatakan cukup relevan, 11% responden menyatakan kurang relevan dan tidak ada responden sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan penulisan tugas akhir sudah relevan, tetapi harus ditingkatkan lagi, sehingga ketersediaan buku-buku dan referensi baik dari segi kualitas dan kuantitas juga tahun-tahun terbaru tersedia. Sehingga sangat membantu mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir.

Peningkatan akses bahan pustaka perlu dilakukan mengingat koleksi bahan pustaka yang relatif belum begitu relevan dibandingkan dengan jumlah mahasiswa Universitas Bina Darma (7000 orang). Untuk itu perlu dilakukannya pengembangan terhadap koleksi bahan pustaka, antara lain dengan penambahan koleksi dalam bentuk fisik berupa buku dan penyediaan akses bahan pustaka dengan melibatkan penerapan teknologi informasi sebagai  penyedia bahan pustaka dalam bentuk digital atau sering disebut sebagai digital library. Penerapan teknologi informasi ini digunakan sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi bahan pustaka dan ilmu pengetahuan dalam format digital. Untuk itu diperlukannya            peningkatan jumlah dan variasi koleksi buku pada setiap fakultas dan program studi dalam penyediaan bahan pustaka yang disesuaikan dengan kurikulum yang relevan sebagai penunjang kegiatan proses penyusunan tugas akhir mahasiswa khususnya, dan kegiatan kegiatan tridharma perguruan tinggi pada umumnya.

5.  KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, pada bagian ini akan disimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut :

  1. Secara deskriptif bahwa kualitas ketersediaan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan universitas bina darma memberikan gambaran yang cukup relevan dan relevan. Diantaranya tersedianya fasilitas penelusuran informasi yang sesuai dengan kebutuhan, fasilitas internet, limit kunjungan yang sudah sesuai, ketersediaan bahan pustaka sudah sesuai dengan kurikulum, kondisi buku dan referensi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan.
  2. Relevansi bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan penulisan tugas akhir sudah relevan, tetapi harus ditingkatkan lagi, sehingga ketersediaan buku-buku dan referensi baik dari segi kualitas dan kuantitas juga tahun-tahun terbaru tersedia. Sehingga sangat membantu mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir
  3. Dalam beberapa hal mengindikasikan masih adanya masalah yang mengikat diantaranya limit waktu yang disediakan, ketersediaan jurnal yang masih minim, serta bahan pustaka yang tersedia tidak mutakhir atau rata-rata merupakan terbitan lama.
  4. Peningkatan akses bahan pustaka perlu dilakukan mengingat koleksi bahan pustaka yang relatif belum begitu relevan dibandingkan dengan jumlah mahasiswa Universitas Bina Darma (7000 orang). Untuk itu perlu dilakukannya pengembangan terhadap koleksi bahan pustaka, antara lain dengan penambahan koleksi dalam bentuk fisik berupa buku dan penyediaan akses bahan pustaka dengan melibatkan penerapan teknologi informasi sebagai  penyedia bahan pustaka

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta

Pamuntjak, Rusina Sjahrial. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, Djambatan.  Jakarta.

Sutarno, NS, 2002. Manajemen Perpustakaan Suatu pendekatan praktik. Sagung Seto. Jakarta

Tjiptono Fandi, 1999. Strategi Pemasaran. Edisi 2, Penerbit Andi Yogyakarta.

Prasetyo, Bambang. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif. RajaGrafindo. Jakarta