Monthly Archives: November 2012

Mini PC Giada Cicipi Windows 8

Mini PC Giada (giadatechnology) Jakarta – Tak cuma jajaran notebook dan PC desktop konvensional yang bisa menikmati sistem operasi Windows 8. Lini keluarga mini PC pun bisa mencicipi OS terbaru Microsoft tersebut.

Hal inilah yang telah dilakukan Giada untuk produk andalannya. Sesuai namanya, mini PC bisa disebut juga sebagai komputer mungil, ukurannya mirip sebuah novel.

Phil Chang, Product Director Giada Technology mengatakan, mini PC besutannya memiliki kinerja sebuah notebook dan cocok digunakan untuk pengguna pribadi, kantoran dan organisasi industri.

Mini PC Giada diklaim bekerja hampir tanpa suara. Namun untuk urusan kinerja melebihi smartphone dan tablet. Dan dengan adanya Windows 8, unit ini menjadi lebih nyaman, intuitif, dan fleksibel untuk digunakan daripada sebelumnya.

“Mini PC Giada idealnya dapat dipasangkan di balik layar sentuh Windows 8. Skenario ini tidak hanya dapat digunakan untuk penggunaan pribadi, tetapi juga sebagai alat promosi langsung kepada para pelanggan, dimana para pelanggan dan orang-orang yang tertarik dapat langsung mendekati informasi dengan cara menggunakan layar sentuhnya,” ujar Phil, dalam keterangannya, Minggu (25/11/2012).

User interface terbaru ini dirancang pertama kali dan terutama untuk aplikasi-aplikasi. Pengguna dapat langsung melihat melalui Windows Store, menemukan aplikasi-aplikasi baru, dan dapat dengan mudah membelinya.

Mini PC Giada juga sudah dilengkapi dengan Trusted Platform Module (TPM), yang memungkinkan pengguna untuk bekerja dengan TPM yang berbasis aplikasi keamanan seperti enkripsi data atau VPN.

“Dilengkapi dengan prosesor Intel generasi ketiga terkini – pengguna dapat memilih antara i3, i5 dan i7. Meskipun ukurannya yang kecil, perangkat cantik ini terbilang PC desktop lengkap yang dapat digunakan di rumah dan di kantoran,” pungkas Phil.

 

Sumber : detiknetcom

Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot rilis dengan tambahan fitur minor

Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot dirilis Canonical dengan beberapa update untuk Gnome 3, Deja Dup, Dash, dll.

Gambar

Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot sudah rilis dan dapat didownload secara gratis. Rilis terbaru ini membawa beberapa update terbaru diantaranya adalah:

  • Fitur Alt + Tab yg berfungsi sebagai switcher
  • “Places” telah berubah nama menjadi “Lenses”, fitur ini kini mengintegrasikan beberapa sumber dan menfilter opsi seperti rating, range dan categories.
  • “Dash” kini terhubung dengan applikasi Banshee, yang mampu mencari musik dari koleksi pribadi dan online.
  • Performa yang lebih baik dari untuk launcher dan panel (kini berbasis GTK 3)
  • Mendukung penuh bahasa China, Jepang, Korea, dan beberapa bahasa script lain.

Selain itu Ubuntu 11.10 kini juga memiliki fasilitas (applikasi) backup standard yang diberi nama Deja Dup, dimana applikasi ini mampu mem-backup secara lokal ataupun cloud backup ke Ubuntu One.

Beberapa perubahan kecil terjadi dimana Mozilla Thunderbird menjadi default email client menggantikan Evolution. Oneric Ocelot juga hadir GNOME 3.2 yang diklaim lebih modern dan stabil.

Untuk men-download Oneiric Ocelot pembaca bisa mengunjungi situs Ubuntu atau langsung melalui update manager bila sudah memakai Ubuntu 11.04.

infotekno

Ubuntu 12.04 Precise Pangolin LTS dirilis (Fitur & Review)

GambarUbuntu 12.04 ialah versi LTS (Long Term Support) yang tersedia untuk desktop dan server (x86, x64, dan ARM) dengan waktu support lebih lama, dimana mulai versi LTS 12.04 masa supportnya akan diperpanjang dari yang sebelumnya 3 tahun menjadi 5 tahun. Versi 12.04 juga menjadi rilis terakhir dari Kubuntu yang developmentnya telah dihentikan.

Versi terbaru Linux Ubuntu membawa beberapa fitur seperti software applikasi yg lebih update, perubahan user interface, dan juga perubahan applikasi default yang digunakan.

Dari sisi User Interface, versi ini akan tetap menggunakan Unity yg sebelumnya sudah dipakai di 2 versi sebelumnya. Ada 2 fitur Unity yang ditambahkan yaitu Head-Up Display dan Video Lens.

  • Head-Up Display (HUD) adalah fitur yang akan menampilkan menu applikasi melalui sistem Search. Saat ketika HUD aktif dan user mulai mengetik maka akan tampil suggestion / saran utk menu yang dicari, dimana user dapat memilih menu dari tampilan dropdown.

Ubuntu Head-up Display

  • Video Lens dibuat untuk memudahkan user menemukan video yang ingin mereka tonton baik yang berada di komputer, YouTube, maupun di lokasi lain.

Review Ubuntu 12.04 Precise Pangolin

Semetara dari sisi software; LibreOffice terbaru tetap disertakan menjadi applikasi Office default, ada jg perubahan media player default dari Banshee menjadi Rhythmbox yang sebelumnya pernah dipakai pada versi 11.04 kebawah.

Terdapat juga peningkatan / tambahan fitur lain seperti solusi desktop virtual (Desktop

Virtualization) yg men-supportCitrix, VMware & Microsoft RDP 7.1, update Ubuntu Software Centre, serta support hardware yg lebih baik utk trackpad.

Review Ubuntu 12.04 Precise Pangolin

Secara garis besar hanya fitur Unity yaitu HUD dan Video Lens saja yang membedakannya dengan versi sebelumnya, dan penulis juga tau bahwa banyak user yang tidak suka dengan interface Unity (Note: baca Cara menonaktifkan Unity bagi yg tidak menyukainya).

Update ke Precise Pangolin tetap saya rekomendasikan agar mendapatkan versi software terbaru, memperbaiki bug, faktor keamanan dan support LTS lebih lama. Jika tertarik, pembaca  bisa download Ubuntu 12.04 dari situs www.ubuntu.com/download atau updgrade otomatis menggunakan Update Manager.

infoteknologi

KONSEP DASAR E-COMMERCE DAN SEJARAH DARI SUDUT PANDANG TEKNOLOGI

GambarSaat awal ditemukannya jaringan computer, kebanyakan perusahaan bisnis skala besar di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, menggunakan suatu bagian tertentu dari perdagangan elektronik (electronic commerce)

untuk mengendalikan transaksi antar bisnisnya.

EDI (Electronic Data Interchange), yang memungkinkan pertukaran dokumen antar bagian dalam suatu perusahaan dengan bentuk yang terstandarisasi di jaringan pribadi, telah dimulai pada sekitar tahun 1960-an di Amerika Serikat. Kemudian, aplikasi-aplikasi perbankan berskala besar telah lama menggunakan jaringan terdedikasi (dedicated network) untuk metode-metode pentransferan dana dengan menggunakan system EFT (Electronic Fund Transfer), yang merupakan metode pentransferan dana secara elektronik, yang dirancang untuk mengoptimalkan pembayaran yang dilakukan secara elektronik.

Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan internet, perdagangan secara elektronik (e-commerce) dilakukan oleh bisnis-bisnis dengan berbagai ukuran.

Gedung Putih pada bulan Juli tahun 1997 mendeklarasikan telah terjadinya sebuah revolusi industri baru yang akan berdampak pada stabilitas ekonomi global, yaitu sejalan dengan fenomena maraknya bisnis secara elektronik/digital dengan menggunakan internet sebagai medium bertransaksi. Metode bertransaksi ini kemudian lebih dikenal sebagai istilah “E-Commerce”.

Definisi dari “E-Commerce” sendiri sangat beragam, tergantung dari perspektif atau kacamata yang memanfaatkannya. Association for Electronic Commerce secara sederhana mendifinisikan E-Commerce sebagai “mekanisme bisnis secara elektronis”. CommerceNet, sebuah konsorsium industri, memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu “penggunaan jejaring komputer (komputer yang saling terhubung) sebagai sarana penciptaan relasi bisnis”. Tidak puas dengan definisi tersebut, CommerceNet menambahkan bahwa di dalam E-Commerce terjadi “proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antar dua pihak di dalam satu perusahaan dengan menggunakan intranet”. Sementara Amir Hartman dalam bukunya “Net-Ready” (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan E-Commerce sebagai “suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C)”. Beberapa kalangan akademisi pun sepakat mendefinisikan E-Commerce sebagai “salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi, dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan peralatan digital”.

Terlepas dari berbagai jenis definisi yang ditawarkan dan dipergunakan oleh berbagai kalangan, terdapat kesamaan dari masing-masing definisi, dimana E-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:

§  Terjadinya transaksi antara dua belah pihak;

§  Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi; dan

§  Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.

Dari karakteristik di atas terlihat jelas, bahwa pada dasarnya E-Commerce merupakan dampak dari berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga secara signifikan merubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, yang dalam hal ini adalah terkait dengan mekanisme dagang.

Semakin meningkatnya komunitas bisnis yang mempergunakan internet dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari secara tidak langsung telah menciptakan sebuah domain dunia baru yang kerap diistilahkan sebagai “cyberspace” atau dunia maya. Berbeda dengan dunia nyata (real world), cyberspace memiliki karakteristik yang unik dimana seorang manusia dapat dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja di dunia ini sejauh yang bersangkutan terhubung ke internet. Hilangnya batasan dunia yang memungkinkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain secara efisien dan efektif ini secara langsung merubah cara perusahaan dalam melakukan bisnis dengan perusahaan lain atau konsumen.

Peter Fingar mengungkapkan bahwa pada prinsipnya E-Commerce menyediakan infrastruktur bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan eksternal tanpa harus menghadapi rintangan waktu dan ruang (time and space) yang selama ini menjadi isu utama. Peluang untuk membangun jejaring dengan berbagai institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya.

Jika dilihat secara seksama, pada dasarnya ada 4 (empat) jenis relasi dalam dunia bisnis yang biasa dijalin oleh sebuah perusahaan (Fingar, 2000):

1.       Relasi dengan pemasok (supplier);

2.       Relasi dengan distributor;

3.       Relasi dengan rekanan (partner); dan

4.       Relasi dengan konsumen (customer).

Berdasarkan bisnis intinya, masing-masing perusahaan memiliki urutan proses utamanya sendiri-sendiri (core processes), dimana pada berbagai titik sub-proses, terjadi interaksi antara perusahaan dengan salah satu entiti relasi di atas. Jika dahulu kebanyakan relasi hanya dapat terjalin secara “one-to-one relationship” karena alasan efisiensi, maka dengan adanya E-Commerce, hubungan antar perusahaan dengan entiti eksternal lainnya dapat dilakukan secara “many-to-many relationship” dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah.

Sumber: Peter Fingar et al, 2000

Tiga jenis jaringan teknologi informasi biasanya dibangun pada sebuah perusahaan, yaitu: internet, intranet, dan ekstranet.

Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalin komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet. Jenis E-Commerce yang cocok memakai jalur internet ini adalah B-to-C.

Intranet merupakan infrastruktur jaringan komputer yang menghubungkan semua sumber daya manusia, baik manajmen maupun staf, dalam sebuah perusahaan sehingga dengan mudah mereka dapat saling berkomunikasi untuk menunjang aktivitas bisnis sehari-hari. Aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi biasanya diimplementasikan di dalam sistem intranet ini.

Sementara Ekstranet merupakan sebuah infrastruktur jaringan yang menghubungkan perusahaan dengan para pemasok dan rekanan bisnisnya. Jika dahulu teknologi EDI (Electronic Data Interchange) banyak dipergunakan untuk keperluan ini, tipe E-Commerce B-to-B merupakan pilihan tepat untuk membangun sistem ekstranet di perusahaan.

Pada akhirnya, E-Commerce bukanlah sekedar mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi lebih pada sebuah transformasi bisnis yang merubah cara-cara perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya sehari-hari. Perubahan mendasar dan redefinisi ulang terhadap bisnis inti perusahaan sering kali harus dilakukan sehubungan dengan fenomena ini, karena berbagai paradigma baru telah mengubur prinsip-prinsip manajemen konvensional yang jika masih terus dilaksanakan akan justru menjadi hal yang merugikan perusahaan (disadvantage).

Referensi

E-Commerce & Berbagai Sumber

Kaspersky Lab: Tim Stuxnet/Duqu dan Flame Berbagi Source Code

GambarMenurut para pakar Kaspersky Lab, malware paling kompleks,  yakni Flame, ternyata juga dikembangkan oleh tim pengembang Stuxnet dan Duqu. Setidaknya mereka bekerjasama satu kali. Begitu tulis Kaspersky Lab dalam rilis persnya.

Begini penjelasan Kaspersky Lab. Awalnya Flame yang ditemukan Mei 2012 tidak terlihat sama dengan Duqu dan Stuxnet. Ukuran program, penggunaan bahasa pemrograman LUA dan fungsionalitas yang beragam, misalnya, mengindikasikan tidak ada kaitan antara Flame dan pencipta Duqu atau Stuxnet yang menggunakan “Tilded Platform”.

Namun penelitian mendalam mengungkap bahwa kode Flame punya banyak kesamaan  dengan modul Resource 207 yang ada di Stuxnet versi awal (diciptakan sekitar Juni 2009). “Resource 207” adalah file DLL terenkripsi dan berisi executable file berukuran 351,768 bit dengan nama “atmpsvcn.ocx”. Yang paling mencolok adalah nama obyek eksklusif mutual, algoritma yang digunakan untuk mendekripsi string, dan pendekatan yang sama untuk penamaan file.

Sebagian besar bagian kode pada modul Stuxnet dan Flame pun sepertinya sama. Kode yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan malware Stuxnet menggunakan USB drive benar-benar sama dengan yang digunakan pada Flame. Ini membawa pada kesimpulan bahwa pertukaran antara tim Flame dan tim Stuxnet/Duqu dilakukan dalam bentuk source code (tidak dalam bentuk biner).

“Terlepas dari fakta yang baru ditemukan, kami yakin Flame dan Tilded merupakan platform yang berbeda, yang digunakan untuk mengembangkan berbagai senjata cyber. Masing-masing memiliki arsitektur berbeda dengan trik sendiri-sendiri yang digunakan untuk menginfeksi sistem dan menjalankan tugas primer. Kedua proyek ini memang berbeda dan independen. Namun, temuan baru yang mengungkap bagaimana kedua tim berbagai source code dari setidaknya satu modul pada awal pengembangan program membuktikan mereka bekerjasama setidaknya satu kali. Apa yang kami temukan adalah bukti kuat bahwa senjata cyber Stuxnet/Duqu dan Flame saling terkait,” tulis Alexander Gostev (Chief Security Expert, Kaspersky Lab).

Sebagai penyegar, Stuxnet adalah senjata cyber pertama yang menyasar fasilitas industri, tetapi juga menginfeksi PC biasa di seluruh dunia sehingga terungkap pada Juni 2010. Namun versi versi awal program jahat ini sudah diciptakan setahun sebelumnya. Duqu ditemukan September 2011 dan menjadi  backdoor dari sistem yang terinfeksi dan mencuri informasi pribadi (mata-mata cyber).

Sharing by PCPlus