Sebuah Blog dari if002
RSS icon Email icon
  • PENGARUH WAKTU DISTILASI TERHADAP KADAR SITRONELLA DAN GRANIOL MINYAK SEREH WANGI

    Posted on February 10th, 2015 renilaili No comments

    PENGARUH  WAKTU  DISTILASI  TERHADAP

     KADAR SITRONELLA DAN GRANIOL  MINYAK SEREH WANGI

    Renilaili

    Dosen Universitas Bina Darma

    Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12, Palembang

    Pos-el: renilaili@mail.binadarma.ac.id

     

    Abstrak :

    Sereh  wangi  merupakan tanaman  yang   banyak   digunakan  untuk    membuat    sabun  atau   campuran  didalam  pembuatan parfum dan  saat  ini  dikembangkan  lagi  untuk  pembuatan   desinfektan  nabati  yang  aman   dan  ramah  lingkungan. Selain  itu  tanaman  sereh  wangi   banyak  digunakan dalam   bentuk  minyak  sereh.  Penelitian ini  dilakukan dengan metode penyulingan dengan air (water distilation), hasil  yang   didapat dari distilasi  diketahui  setelah waktu   4 jam  didapat  13,7% sitronella  dan 19,4%  Graniol angka ini  cukup  significan   setelah  waktu  distilasi   selama   4  jam,  akan    tetapi  setelah  waktu 5 jam   didapat  9,42 % Sitronnella    dan  7,76%  Graniol ini  berarti  bahwa  % sitronella menurun dan % graniol meningkat   setelah   waktu  5 jam. Selama    proses   distilasi   kondisi  temperatur  dan  tekanan   haruslah  konstan,  karena   perubahan   temperatur   dan  tekanan   sangatlah   mempengaruhi  kualitas  minyak  sereh  yang  dihasilkan.

     

    Kata kunci: sereh wangi,distilasi,sitronnella,graniol

     

    Abstract
    Citronella is a plant that is widely used to make soap or mixture in the manufacture of perfumes and is currently further developed for the manufacture of vegetable disinfectant that is safe and environmentally friendly . Additionally citronella plant is widely used in the form of lemongrass oil . This research was conducted by distillation with water ( water Distillation ) , the results obtained from the distillation known after 4 hours sitronella obtained 13.7 % and 19.4 % of this figure is quite significan Graniol after distillation time for 4 hours , but after a time 5 hours gained 9.42 % and 7.76% Graniol Sitronnella this means that % % graniol sitronella decreased and increased after 5 hours . During the distillation process conditions of temperature and pressure must be constant , because changes in temperature and pressure affect the quality of lemongrass
    ,oilisproduced .

    Keywords:citronella,distillation,sitronnella,graniol

    Uncategorized
  • PENGARUH WAKTU DAN TEMPERATUR EKSTRAKSI TERHADAP KUALITAS MINYAK KEMIRI YANG DIHASILKAN

    Posted on February 10th, 2015 renilaili No comments

     PENGARUH   WAKTU   DAN  TEMPERATUR   EKSTRAKSI TERHADAP  KUALITAS  MINYAK  KEMIRI  YANG  DIHASILKAN

    Renilaili

    Dosen Universitas Bina Darma

    Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang

    Pos-el : renilaili@mail.binadarma.ac.id

     

    Abstract : Pecan oil is one seed products that can be produced from the seeds of valuable pecan, walnut oil but the quality factor is strongly influenced from harvesting and post-harvest of the pecan nut. There are 3 ways to generate them with walnut oil hydraulic compression process, as well as the threaded compression using solvent extraction. This research is taking hazelnut oil by extraction using a solvent, and the solvent used is alcohol. In the extraction process, the extraction temperature was 70 ° C with 3 times ie, 75oC and 80oC, as well as the extraction time is done with the variation time of 2 hours, 3 hours and 4 hours. The results are mixed with alcohol selanjudnya distilled to separate the oil and oil obtained alcohol.Selanjudnya quality tested to determine saponification number, acid number and density as well ..

     

    Key word:  Extraction, alcohol , distilation,  temperature, time, Aleutites mollucana oil.

     

    Abstrak : Minyak Kemiri adalah salah produk  Unggulan  yang  bisa   dihasilkan dari  biji kemiri  yang  bernilai  ekonomis,  tetapi  kualitas minyak  kemiri  sangat  dipengaruhi  dari  factor   pemanenan dan  pasca  panen  dari  biji  kemiri tersebut . Ada  3 cara  untuk  menghasilkan minyak  kemiri  diantaranya  dengan proses  pengempaan  hidrolik, pengempaan  berulir  serta  ekstraksi yang  menggunakan  pelarut. Penelitian  ini  adalah  pengambilan  minyak  kemiri dengan cara  ekstraksi  menggunakan  pelarut, dan pelarut  yang  dipakai adalah alcohol. Dalam proses Ekstraksi ini  , temperature  ekstraksi  dilakukan dengan 3 kali yaitu 70oC,  75oC serta 80oC, begitu  juga  dengan Waktu Ekstraksi  dilakukan  dengan  variasi waktu  2 jam , 3 jam dan  4 jam. Hasil  yang  didapat masih  bercampur  dengan alcohol  yang selanjudnya  didistilasi  untuk  memisahkan antara  minyak dan  alcohol.Selanjudnya  minyak  yang  didapat diuji  kualitasnya untuk  mengetahui angka  penyabunan,  bilangan asam dan  juga  berat  jenis.

     

    Kata kunci : Ekstraksi, alcohol,  distilasi, temperatr, waktu,  minyak kemiri.

    Uncategorized
  • ANALISA HASIL BIOGAS DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR FIBERGLAS DARI 3 JENIS SAPI

    Posted on February 10th, 2015 renilaili No comments

    ANALISA  HASIL BIOGAS  DENGAN MENGGUNAKAN

    REAKTOR FIBERGLAS  DARI  3 JENIS  SAPI

     

    Renilaili

    Dosen Universitas Bina Darma

    Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang

    Pos-el: renilaili@mail.binadarma.ac.id

     

     

     

    Abstrak

    Biogas  merupakan  sumber  energi terbarukan   yang  dapat   digunakan   sebagai  pengganti  untuk   energi   dari   fosil   yang  semakin  lama  akan  semakin   habis. Dalam  penelitian  ini   bahan  yang   digunakan   untuk  penelitian   menggunakan  feses sapi , dari  3 jenis  sapi  yang    berbeda , yaitu  sapi  Ternak yang  digunakan  untuk  pembiakan,  sapi  perah   yang   akan  diambil   susunya , serta  sapi  potong   yang  dimanfaatkan  daging nya  untuk konsumsi,  Reaktor    yang   digunakan  adalah  jenis reaktor   Fiberglass.  masa  fermentasi  selama  satu   bulan. Sebelum  melakukan  fermentasi  feses sapi   diencerkan lebih dahulu  dengan  air   dengan  menggunakan  perbandingan  ( 1: 1,1), (1:1,2),(1:1,3),(1:1,4) dan (1:1,5) ,fermentasi  dilakukan  selama  satu bulan. Hasil  penelitan  yang  didapat  adalah  untuk  feses sapi  yang berasal  dari sapi  perah dengan  perbandingan   (1:1,3)   menghasilkan   biogas  yang  paling tinggi  yaitu 2,9640  kg/m3/hari. Dengan adanya  penelitian  ini  diharapkan  para  petani peternak   dapat   menggunakan   intalasi  biogas  secara   efektiv,  guna  memenuhi  kebutuhan energi  alternative.

     

    Kata kunci : Feses sapi, reaktor fiberglass, pengenceran, fermentasi,biogas.

     

    Abstract

    Biogas is a renewable energy source that can be used as a substitute for fossil energy than the longer will be exhausted. In this study the materials used for research using cow feces, from 3 different types of cows, ie cows used for breeding livestock, dairy cattle to be taken milk, and beef cattle are used for the consumption of its meat, is the type of reactor used reactor Fiberglass. fermentation period for a month. Before performing fermentation diluted cow feces with water prior to using the ratio (1: 1.1), (1:1,2), (1:1,3), (1:1,4) and (1:1, 5), the fermentation is done for a month. Research results are obtained for cow feces from dairy cows with a ratio (1:1,3) produces biogas highest of 2,9640  kg/m3/day.  Given this research is expected that livestock farmers can use biogas intalasi equally effective, alternatives to meet energy needs.

     

    Keywords: cattle feces, fiberglass reactor, dilution, fermentation, biogas.

     

    Uncategorized
  • ANALISA HASIL BIOGAS DARI FESSES SAPI DENGAN MENGGUNAKAN 3 MACAM REAKTOR

    Posted on February 10th, 2015 renilaili No comments

    ANALISA HASIL BIOGAS  DARI  FESSES SAPI

    DENGAN MENGGUNAKAN  3 MACAM  REAKTOR

     

    Renilaili

    Dosen Universitas Bina Darma

    Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang

    Pos-el: renilaili@mail.binadarma.ac.id

     

    Abstrak

     

    Biogas  sebagai Energi alternative  sangat  diperlukan sa’at ini  mengingat  sumber  energi  dari  fosil   makin lama-makin berkurang  sedang kan kebutuhan  akan energi  makin lama  akan  makin bertambah   ini  disebabkan  manusia  Indonesia   ini   makin lama akan  semakin banyak dan  setiap  manusia   sangat  memerlukan  energi   untuk  kehidupannya, baik  energi  sebagai  bahan bakar,  maupun  energi  listrik  untuk  penerangan  dan lain  sebagainya.  Energi  biogas  dalam hal ini   merupakan   energi  yang  dipakai   sebagai  bahan  bakar  rumah tangga  , energi  ini merupakan  sumber  energi terbarukan   yang  dapat   digunakan   sebagai  pengganti  untuk   energi lainnya. Dalam penelitian digunakan 3 macam reaktor yaitu reaktor Kubah,reaktor fiberglas dan reaktor  balon, bahan yang digunakan sama yaitu dari  fesses sapi dan juga  dengan perbandingan yang  sama (1:1,1),(1:1,2),(1:1,3),(1:1,4)dan(1:1,5),Fermentasi dilakukan dalam kurun waktu 25-30 hari. Hasil fermentasi yang didapat adalah 1,1880 kg/m3/hari untuk reaktor fiberglass, 0,8280 kg/m3/hari untuk reaktor Kubah dan 2,1720kg/m3/hari untuk reaktor balon. Hasil   biogas  yang  didapat  ternyata biogas  dari  reaktor fiberglas ,  dengan  perbandingan (1:1,3)  mempunyai angka yang cukup  significan.

     

    Kata kunci: Fesses ,reaktor, fermentasi, biogas

     

    Abstract

    Biogas as an alternative energy indispensable given the currently enjoys from fossil energy sources dwindle the longer – was the need for more energy to be growing old Indonesian man This is due to the longer will be more and more and every human being is in need of energy for life , either energy as fuel , and electricity for lighting and so forth . Biogas energy in this case is the energy that is used as a household fuel , energy is a renewable energy source that can be used as a substitute for other energy . In the present study used three kinds of reactors are reactors Domed , fiberglass reactor and reactor balloon , the same material used is from cattle fesses and also with the same ratio ( 1 : 1.1 ) , ( 1 : 1,2 ) , ( 1 : 1 , 3 ) , ( 1 : 1.4 ) and ( 1 : 1.5 ) , fermentation was carried out within a period of 25-30 days . Fermentation results obtained is 1.1880 kg / m3 / day for a Fiberglass reactor , 0.8280 kg / m3 / day for the Dome of the reactor and 2,1720kg / m3 / day for ballon reactor . The results obtained biogas from the biogas reactor turns fiberglass , with a ratio ( 1 : 1.3 ) has a pretty significan figure.

     

               Keywords : Fesses , reactors , fermentation , biogas

     

    Uncategorized
  • ENCENG GONDOK SEBAGAI BIOGAS YANG RAMAH LINGKUNGAN

    Posted on February 10th, 2015 renilaili No comments

    ENCENG GONDOK  SEBAGAI  BIOGAS

    YANG RAMAH LINGKUNGAN

     

    Renilaili

    Dosen Universitas Bina Darma

    Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang

    Pos-el: renilaili@mail.binadarma.ac.id

     

     

     

     

    Abstrak:

    Tumbuhan ini   dapat  dimanfaatkan   sebagai  bahan  baku    untuk  pembuatan biogas.Dalam penelitian  ini   digunakan   campuran Enceng gondok   dengan kotoran  sapi , dengan menggunakan perbandingan  mulai  dari persentase bahan Enceng gondok : kotoran sapi  ( 100 :  0 ),(75  :  25  ), (50  :  50  ), ( 25  :  75  ) dan  (  0  :  100  ), pembentukan   biogas  terjadi  mulai dari  masa  fermentasi 10 hari   sampai   masa  fermentasi  60  hari,dari penelitian ini diketahui bahwa masa fermentasi optimum terjadi pada hari ke 35,disini kita mendapatkan  produksi   maksimum  yaitu  biogas  sebanyak  75,3 liter   setelah itu produksi  biogas  kembali turun .Dari  hasil  eksperimen  diketahui semakin banyak  enceng gondok yang dipakai semakin besar volume biogas  yang  didapat , juga  semakin banyak enceng gondok  yang  dipakai  maka  semakin  tinggi   pH  campuran   yang  terjadi. Untuk  Chemical  Oksigen  Demand  (COD),  bisa   dikethui  bahwa     COD  maksimum  didapati   pada    perbandingan   komposisin    75% EG  :  25% KS.

     

    Kata kunci : Enceng gondok, kotoran  sapi, fermentasi ,biogas .

     

    Abstract :
    This plant can be used as raw material for the manufacture biogas.Dalam this study used a mixture of water hyacinth with cow dung , using the percentage ratio ranging from water hyacinth material : cow dung ( 100 : 0 ) , ( 75 : 25 ) , ( 50 : 50 ) , ( 25 : 75 ) and ( 0 : 100 ) , the formation of biogas fermentation period occurred from 10 days to 60 days fermentation period , of this research note that the optimum fermentation period occurred at day 35 , here we get the maximum production of biogas is as much as 75.3 liters after the production of biogas back down . From the experimental results known to the more water hyacinth is used the greater the volume of biogas obtained , is also getting a lot of water hyacinth is used , the higher the pH of the mixture occurs . For Chemical Oxygen Demand ( COD ) , can dikethui that the maximum COD was found in 75 % EG komposisin ratio : 25 % KS .

    Key words : hyacinth hyacinth , cow manure , fermentation , biogas .

     

    Uncategorized