selamat datang
RSS icon Email icon
  • jurnal

    Posted on November 10th, 2009 vivi sahfitri No comments

    PEMANFAATAN PEMBELAJARAN E-LEARNING

    DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

    DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MAHASISWA

    (Studi Kasus Program Studi Teknik Komputer Univ. Bina Darma)

     

    Oleh : Vivi Sahfitri

    Dosen PNSDpk Kopertis Wil. II,  Universitas Bina Darma, Palembang

     

    Abstract : Growth  of  Information Technology and communication  in globalization era result the very meaning change in various human life aspect. Education represent tip of lance in forming smart mankind and competitive so that yield the Human Resource with quality and competition able. In this  research will debate of about exploiting e-learning can influence the achievement learn and ability of understanding  student and also study comparison by e-learning with the conventional study. Research method used by using doubled linear regression to see the influence of exploiting of e-learning  with the achievement learn and ability of understanding of student. The sample in this research determined with the technique of purposive random sampling.  The testing of data area are data testing (validity and reliability), Normality esting,  econometric testing ( multicolinierity, autocorrelation, heterokedastisity), hypothesis testing (t-test & F-test).

     

    Keyword : E-learning, Achievement, Ability of understanding

     

    1. 1.          PENDAHULUAN

    Teknologi Informasi dan komputermerupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini menyentuh berbagai aspek kehidupan di masyarakat dan  telah mengubah pemikiran baru di masyarakat. Peran ilmu pengetahuan sangatlah menonjol yang menuntut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Sehingga  tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan ilmu pengetahuan yang didukung perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan  kemampuan Sumber Daya Manusia yang ada.

        Pendidikan merupakan ujung tombak dalam membentuk insan yang cerdas dan kompetitif sehingga menghasilkan Sumber daya Manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi atau bersaing. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi, pendidikan merupakan salah satu bidang yang sudah tersentuh oleh revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut.   Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi mulai diperkenalkan sebagai sarana pembelajaran  untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.

    Salah satu hasil dari perkembangan teknologi Informasi adalah Teknologi e-learning. E-learning adalah salah satu model atau metode pembelajaran yang sedang digiatkan oleh pemerintah, khususnya di bidang Pedidikan.  Pembelajaran e-learning  ini merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu Jaringan Internet. Rosenberg (2001) dalam (http://asep-hs.web.ugm.ac.id/artikel/elearning/pengenalan%20e-learning.pdf/2005) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

    Penggunaan  e-learning sudah banyak digunakan oleh sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan yang ingin memanfaatkan kemajuan teknologi informasi  dalam meningkatkan prestasi dan kemampuan anak didiknya. Kemampuan (ability)  mahasiswa dalam proses pembelajaran adalah  sejauh mana mahasiswa tersebut dapat mengerti dan  memahami materi ajar yang disampaikan oleh dosen.  Banyak hal yang dapat di jadikan tolak ukur dalam melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar.  Pemanfaatan pembelajaran e-learning adalah salah satu upaya yang  bisa di terapkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa memahami materi ajar dalam perkuliahan.  Faktor kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar di bagi menjadi 3 aspek pokok  yang di kemukakan oleh  Blooms yaitu kemampuan pemahaman  kognitif yaitu  menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. Pemahaman secara kognitif  ini meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek kemampuan pemahaman yang kedua adalah afektif yaitu sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat.. Dimensi ketiga dari aspek pemahaman ini adalah pemahaman secara psikomotorik yaitu  pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. Kecakapan-kecakapan fisik ini dapat berupa pola-pola gerakan  atau keterampilan fisik, baik keterampilan fisik halus maupun kasar. (http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm). Selain untuk meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa, pemanfaatan e-learning juga dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk melihat peningkatan prestasi belajar mahasiswa.  Ada 2 hal utama yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa  yaitu (a) faktor  Internal, dan (b) Faktor Eksternal.

                Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis berminat untuk mengetahui dan meneliti pengaruh Pemanfaatan Pembelajaran E-Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Kemampuan Pemahaman Mahasiswa pada Program Studi Teknik Komputer Universitas Bina Darma Palembang. Secara umum pemanfaatan e-learnig dapat mempengaruhi secara luas proses yang terjadi dalam pembelajaran. Untuk itu penulis membatasi penelitian pada pengaruh yang diberikan pemanfaatan e-learning terhadap Prestasi belajar dan peningkatan kemampuan pemahaman mahasiswa, sehingga penelitian yang dilakukan akan lebih terarah.

    Berdasarkan batasan masalah dan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana : 1) Pengaruh antara  pemanfaatan e-learning terhadap  prestasi belajar mahasiswa?, 2) Pengaruh antara pemanfaatan e-learning terhadap  kemampuan pemahaman mahasiswa? 3) Pengaruh pemanfaatan e-learning terhadap prestasi belajar dan kemampuan pemahaman mahasiswa ?.

    Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh  pemanfaatan e-learning  terhadap  prestasi belajar mahasiswa. 2) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh  pemanfaatan e-learning  terhadap  kemampuan pemahaman belajar mahasiswa. 3) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh  pemanfaatan e-learning  terhadap  prestasi belajar mahasiswa dan kemampuan pemahaman belajar mahasiswa. Sedangkan Manfaat Penelitian adalah : 1) hasil dari penelitian ini dapat diketahui  pengaruh  antara  pembelajaran berbasis e-learning  terhadap  prestasi belajar dan kemampuan pemahaman  mahasiswa, 2) Diharapkan dengan pemanfaatan e-learning ini dapat menjadi alternative bagi seorang pendidik (dosen) dalam meningkatkan inovasi dan meningkatan kualitas pembelajaran, 3) Meningkatkan pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi  dalam proses pendidikan terutama proses belajar mengajar sehingga dapat mewujudkan insan indonesia yang cerdas, bermutu dan kompetitif.

     

    2. TINJAUAN PUSTAKA

     

                Untuk memudahkan proses penelitian tentang Pemanfaatan Pembelajaran E-Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Kemampuan Pemahaman Mahasiswa, perlu diketahui sejumlah teori atau penelitian yang pernah dilakukan sebagai rujukan.

     

    2.1. E-learning

    Wahono (2003: 2) juga mengutip dari LearFrame.Com dalam Glossary of e-learning Terms, menyatakan suatu definisi yang lebih luas, yaitu “e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.

    Menurut Allan J. Henderson, e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and Answer Book, 2003). Henderson menambahkan juga bahwa e-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas. William Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari Internet).

    (http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2004/0217/man01.html)

    Komponen- komponen yang membentuk e-Learning adalah:

    1. Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia.
    2. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar.
    3. Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). (http://romisatriawahono.net/2008/01/23/meluruskan-salah-kaprah-tentang-e-learning/ )

     

    2.2.    Pembelajaran

     

                Pembelajaran merupakan istilah yang diambil dari kata ”instruction.” Dalam kata pembelajaan tidak hanya ada dalam konteks guru dan murid di kelas secara formal, akan tetapi  juga meliputi kegiatan  belajar mengajar  yang tidak di hadiri oleh guru secara fisik. Dengan kata lain pembelajaran di tekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber sumber belajar agar terjadi prose belajar.

                Namun secara umum pengertian pembelajaran dan pengajaran pada hakekatnya adalah sama, yaitu suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan. Dalam proses pembelajaran yang terpenting adalah interaksi yang terjadi antar guru dan siswa haruslah adil, yakni adanya komunikasi yang timbal balik di antara keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media. (Cepy Riyana, 2007) dalam ( http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm)

     

     

    Berikut ini adalah diagram kegiatan  pembelajaran :

      

                   sumber : http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.

     

    Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran

     

    2.3.    Kemampuan (ability)

     

                Kemampuan atau ability  adalah atribut-atribut yang mempengaruhi kinerja seseorang. Dalam konteks mahasiswa kemampuan atau ability  mahasiswa dalam proses pembelajaran adalah  sejauh mana mahasiswa tersebut dapat mengerti dan  memahami materi ajar yang disampaikan oleh dosen.  Banyak hal yang dapat di jadikan tolak ukur dalam melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar.( www.stekpi.ac.id/questioner/q3.php). Faktor kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar di bagi menjadi 3 aspek pokok  yang di kemukakan oleh  Blooms yaitu kemampuan pemahaman  kognitif yaitu  menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. Pemahaman secara kognitif  ini meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek kemampuan pemahaman yang kedua adalah afektif yaitu sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat. Pemahaman secara afektif ini meliputi  (1) Penerimaan / Receiving (2) Sambutan / Response  (3) Menilai / valuing  (4) Organisasi  (5) Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai. Dimensi ketiga dari aspek pemahaman ini adalah pemahaman secara psikomotorik yaitu  pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. Kecakapan-kecakapan fisik ini dapat berupa pola-pola gerakan  atau keterampilan fisik, baik keterampilan fisik halus maupun kasar.(http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm)

     

    2.4.    Prestasi  Belajar

     

                Prestasi belajar adalah  hasil penilaian pendidik  terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa. Penilaian yang di maksud adalah penilaian yang di lakukan untuk menentukan  seberapa jauh proses belajar dan hasil belajar siswa telah sesuai dengan tujuan instruksional yang sudah di tetapkan baik menurut aspek isi maupun aspek prilaku. Pendapat lain menyatakan bahwa prestasi belajar adalah perwujudan atau aktualisasi dari kemampuan dan usaha belajar dalam waktu tertentu  (Loekmono, 1988 : 31). Sedangkan Nana Sudjana (1992 : 47) mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya.  Menurut Dimyati dan Mujiono ( 2002 : 200), prestasi belajar adalah hasil yang didapat oleh siswa setelah melalui kegiatan penilaian dan  atau pengukuran prestasi belajar berupa skala nilai yang berupa huruf atau kata atau simbol.

                Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua yaitu (Syah  2002 : 95, Sudjana 1992 : 40 ) ; (a) faktor  Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor eksternal ini meliputi Intelegensia, Motivasi, minat, kemandirian dan emosi, dan (b) Faktor Eksternal, yaitu  faktor dari luar siswa yang meliputi kondisi lingkungan sosial maupun non sosial.

     

    2.5.  Penelitian terdahulu

    Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Dwijoko Purbohadi dalam penelitian yang berjudul pengaruh penggunaan e-learning dengan model belajar aktif  dalam rangka peningkatkan prestasi studi pada mata kuliah teknik kendali dasar pada  Universitas Muhamadiyah Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan ICT terhadap perbaikan prestasi studi mahasiswa dengan cara meningkatkan aktifitas mahasiswa dalam belajar (belajar aktif) melalui kegiatan belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian tersebut adalah  dibandingkan antara proses pembelajaran dengan model konvensional dengan model belajar aktif menggunakan e-learning pada mata kuliah Teknik Kendali Dasar ini terlihat persentase partisipasi untuk mengikuti ujian naik, perolehan hasil ujian yang naik, persentase partisipasi dalam kegiatan kelas turun, serta ragam kegiatan belajar naik.

    Penelitian lain di lakukan oleh Wim Permana dalam penelitiannya yang berjudul pemanfaatan e-learning sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar Universitas Terbuka di Indonesia. Dengan e-learning, maka proses pembelajaran yang di lakukan oleh Unversitas terbuka yang banyak memiliki kelas jauh dapat di lakukan dengan menggunakan fasilitas internet on line tanpa terhalang oleh jarak. Kegiatan belajar megajar Mahasiswa dan Dosen dapat berlangsung dinamis walaupun tenpa bertatap muka setiapwaktu.

     

    3.  METODE PENELITIAN

     

    3.1. Lokasi Penelitian

     

    Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa program Studi Teknik KomputerDi Universitas Bina Darma Palembang yang berlokasi di Jl.Jendral Ahmad Yani Palembang.

     

    3.2.   Desain Penelitian

     

                Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain kausal yang bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ciri-ciri penelitian ini adalah : a) Mengetahui pengaruh dua variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dan melihat pengaruh dua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat, b) Besarnya hubungan didasarkan kepada koefisien korelasi.

     

    3.3. Operasional Variabel

     

                Penelitian ini memiliki tiga (3) variable Operasional yaitu : 1) Pemanfaatan e-learning, 2) Prestasi Belajar 3) kemampuan pemahaman. Masing masing variable akan diuraikan sebagai berikut:

     

    3.3.1.  Operasional Variabel Pemanfaatan e-learning

     

                Menurut  Allan J. Hendersen & William Horton (2008) dalam http://romisatriawahono.net/ mengatakan bahwa variabel pemanfaatan e-learning  dibagi menjadi 1) infrastruktur, 2) Sistem dan aplikasi e-learning, 3) Content e-learning.

     

    3.3.2. Operasional Variabel Prestasi Belajar

     

                Menurut Syah  & Sudjana (1992 : 200), Variabel Prestasi belajar di bagi menjadi: A) Faktor Internal yang meliputi  1) Intelegensi, 2) motivasi, 3). Minat, 4)kemandirian, 5). Emosi dan ((b) Faktor Eksternal, yaitu  faktor dari luar siswa yang meliputi kondisi lingkungan sosial maupun non sosial.

     

    3.3.3. Operasional variabel Kemampuan Pemahaman

     

                Menurut Blooms Variabel Kemampuan  pemahaman dapat dilihat dari dimensi – dimensi : 1) kemampuan kognitif yaitu kemampuan yang   menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. 2) kemampuan Afektif yaitu kemampuan yang menekankan pada sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat, 3) kemampuan Psikomotorik yaitu kemampuan pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. (http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.html)

     

    3.4.      Sumber dan Pengumpulan Data

     

                Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan diolah untuk penelitian ini adalah dengan cara (Metode) Kuesioner. Penelitian ini di lakukan pada Universitas Bina Darma, dimana  jenis datanya  adalah berupa data primer yang sumbernya adalah mahasiswa Program Studi Teknik Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang. Menurut pendapat Champion dan AA.K. Baila, menyatakan kerangka sampel cukup valid dalam  analisis statistic, diperlukan paling sedikit 30 sampai dengan 100 responden.(Manase Malo 1985 : 268). Berdasarkan pendapat ini, jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang dari total keseluruhan responden mahasiswa program studi Teknik Komputer  semester III yang berjumlah 100 orang.

                Kemudian kuisioner di uji dengan realibilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha yang semakin mendekati 1 berarti pertanyaan dalam pertanyaan semakin reliabel. Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien  alpha lebih besar dari 0,6 (Malhotra 2002 : 54). Indikator variabel dinyatakan reliabel jika nilai signifikan alpha lebih kecil dari 0,05.

     

    3.5.    Metode Analisis

     

                Metode yang digunakan untuk menganalisis data primer yang berasal dari responden adalah metode perhitungan statistik. Karena variabel yang digunakan lebih dari satu maka metode statistik yang dipakai adalah regresi linier berganda. Dengan demikian analisis yang akan digunakan adalah :  1) Analisis Regresi Berganda, 2) Uji Data yang digunakan adalah : a) Uji Validitas, b) Uji Reliabilitas, 3) Statistik Deskriptif, terdiri dari: a) Varians, b) Standar Deviasi, 4) Uji Ekonometrika, berupa : a) Multikolinearitas, b) Autokorelasi, dan c) Heterokedastisitas, sedangkan 5) Uji Hipotesis, dengan cara : a) Uji T (Parsial), dan b) Uji F (Pengujian Serentak).

     

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

     

                Hasil penelitian mengenai pemanfaatan pembelajaran e-learning dalam meningkatkan prestasi belajar dan kemampuan pemahaman mahasiswa di Program studi Teknik Komputer Universitas Bina Darma yang diukur dengan cara membagikan kuesioner. Namun sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap data yang telah dikumpulkan melalui analisis instrumen penelitian. Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dikatakan baik apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel.  Kemudian dilakukan uji regresi berganda guna menjawab hipotesis yang telah ditentukan.

     

    4.1. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

     

                Analisis deskriptif variabel penelitian disini terdiri dari tiga yaitu :1) Variabel bebas  kemampuan mahasiswa yang teridiri dari 3 dimensi yaitu kemampuan kognitif yang terdiri dari  6 item pertanyaan, kemampuan afektif yang terdiri dari 5 item pertanyaaan dan kemampuan psikomotorik yang terdiri dari 2 item pertanyaan, 2) variabel bebas  prestasi belajar mahasiswa yang terdiri dari 6 dimensi yang di bagi menjadi  Intelegensia yang terdiri dari 5 item pertanyaan, Motivasi terdiri dari 7 item pertanyaan, Minat terdiri dari  4 item pertanyaan, kemandirian yang terdiri dari 4 item pertanyaan, Emosi yang terdiri dari 4 item pertanyaan, dan lingkungan yang terdiri dari 5 item pertanyaan, 3)variabel terikat  pemanfaatan elearning dengan 3 dimensi yang terdiri dari Infrastruktur terdiri dari 6 item pertanyaan, Sistem dan aplikasi e-learning yang terdiri dari  5 item pertanyaan dan content e-learning yang terdiri dari 4 item pertanyaan.

     

    4.1.1.      Variabel pemanfaatan e-learning

     

    Variabel pemanfaatan e-learning memiliki 3 dimensi dengan 15 item pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh pemanfaatan e learning  tehadap prestasi belajar dan kemapuan pemahaman mahasiswa.

     

    Tabel 1. Distribusi frekuensi  Variabel pemanfaatan e-learning

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 0 0 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 5 8,3%
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 44 73,3 %
    Setuju 3,5 – 4,1 11 18,3 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 60 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

               

    4.1.2.      Distribusi frekuensi variabel Prestasi Belajar

     

    Variabel prestasi belajar memiliki 6 dimensi dengan 29 item pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh prestasi belajar terhadap pemanfaatan e-learning.

     

    Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel Prestasi Belajar

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 7 11,7 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 6 10 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 21 35  %
    Setuju 3,5 – 4,1 19 31,7  %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 7 11,7  %
    TOTAL 60 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    4.1.3.      Distribusi frekuensi variabel Kemampuan (ability)

     

    Variabel keampuan pemahaman memiliki 3 dimensi dengan 13 item pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap pemanfaatan e-learning.

     

    Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel Kemampuan (ability)

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 5 8,3  %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 12 20 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 18 30  %
    Setuju 3,5 – 4,1 23 38,3 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 2 3,3  %
    TOTAL 60 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

     

     

     

     

    4.2. Analisis Uji Data

     

    4.2.1.  Uji Validitas Data

     

    Uji  validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur  apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. (Sudarmanto, 2005 : 79).

    Alat ukur yang dapat digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Untuk responden sebanyak  60 , maka  tingkat korelasi nilai r pada interval kepercayaan 5 % harus lebih besar  dari 0,254. Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item >0,254 (r hitung  dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X1 (Prestasi Belajar) semuanya adalah valid. Begigtu juga Semua nilai Corrected Item-Total Correlation  pada variable X2 masing-masing item > 0,254 (r hitung dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X2 (Kemampuan Pemahaman ) semuanya adalah valid.  Sedangkan Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pada variable Y  >0,254 (r hitung  dengan = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel Y (Pemanfaatan e-learning)  semuanya adalah valid.

     

    4.2.2.      Uji Reliabilitas Instrumen

     

    Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan ke-ajeg-an alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau ke-ajeg-an yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). (Sudarmanto, 2005:79). Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha yang diperoleh (α >0,6), maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Pemanfaatan e-learning, Prestasi Belajar (Achievement), dan kemampuan pemahaman (ability), semuanya adalah Reliabel.

     

    Tabel 4.  Rekapitulasi Uji Reliabilitas

    Variabel Cronbach alpha Keterangan

     

    Pemanfaatan e-learning .663 reliable
    Prestasi Belajar (Achievement) .827 reliable
    Kemampuan pemahaman (ability) .755 reliable

    (sumber : Data primer yang diolah)

    4.2.3.      Analisis Uji Normalitas

     

    Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah distribusi data normal atau yang mendekati normal. (Singgih Santoso, 2004:212).

    Sesuai penelitian yang dibuat apabila diperhatikan data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, model regresi adalah normal.

     

     

     

    Gambar 2. Uji Normalitas regresi.

    4.2.4.      Analisis Uji Ekonometrika

     

    Analisis Uji Ekonometrika digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan adalah baik/sesuai. Analisis ini terdiri atas : 1) Uji Multikolinieritas, 2) Uji Autokorelasi, dan 3) Uji Heterokedastisitas.

     

    Tabel 5. Rekapitulasi Uji Ekonometrika

    No. Pengujian & Kriteria Kesimpulan / Hasil Pengujian
    1. Uji Multikolinieritas tidak terjadi Multikolinieritas antara variabel independent X1 (Prestasi Belajar) dan X2 (Kemampuan pemahaman).
    2. Uji Autokorelasi tidak ada Autokorelasi.
    3. Uji Kedastisitas tidak terjadi Heterokedastisitas.

     

    4.2.5.      Analisis Regresi Linier Berganda

     

    Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh data primer yang diuji, yang berasal dari 2 (dua) variabel bebas yaitu Prestasi Relajar dan Kemampuan Pemahaman  terhadap Pemanfaatan E-Learning pada Universitas Bina Darma Palembang. Hasil regresi linier berganda, di di-formulasi-kan persamaan regresi untuk mengestimasi variabel terikat dengan menggunakan seluruh variabel bebas ádalah sebagai berikut :

    Y= 2,353 + 0,019 X1 + 0,262 X2 +e

    Dari  persamaan regresi di atas diketahui bahwa variabel bebas : Prestasi Belajar (X1) dan Kemampuan Pemahaman (X2)  memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel terikat Pemanfaatan e-learning (Y). Pengaruh yang positif ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan pada variabel bebas maka akan meningkatkan variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tersebut konstan.

     

    4.3.      Pembuktian Hipótesis

     

    Pembuktian  Hipótesis menggunakan 2 (dua) uji, yaitu : Uji t (Parsial) untuk melihat pengaruh  parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan Uji F (Simultan)  untuk melihat pengaruh simultan dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat.

     

    4.3.1.      Uji t (Parsial)

     

    Untuk melihat pengaruh parsial dari masing-masing variabel terikat dapat dijelaskan  dengan menggunakan uji t. Adapun kriteria pengujiannya adalah : H0  diterima : Sig t > 0,05 dan t hitung < t tabel. Ha diterima : Sig t < 0,05 dan t hitung > t tabel. H0  : Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Ha   : Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

                  Tabel 6. Hasil Uji Parsial (Uji t)

    Model t Sig.
    1                              (Constant)

    Prestasi belajar

    Kemampuan

    9,274

    0,370

    4,681

    ,000

    ,713

    ,000

    a. Dependent Variabel : Pemanfaatan e-learning

    Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS-12

     

    Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel t hitung untuk variabel prestasi belajar   (X1) adalah 0,370 < t tabel  dan tingkat signifikan 0,713 (p>0,05)  maka H0 di terima dan Ha ditolak, artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel pemanfaatan e-learning  dengan variabel prestasi belajar mahasiswa.

     

    4.3.2.      Uji F (Simultan)

     

               Uji F – hitung (Fisher) atau (p<0,05) bertujuan untuk menguji  apakah variabel –variabel Prestasi belajar dan kemampuan pemahaman secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-learning. Untuk menguji kebenaran Hipotesis dilakukan dengan membandingkan F hitung (dari F tabel).

     

     

     

    Tabel 7.  Hasil Uji Serentak (Uji F)

    Model Sum of

    Squares

    Df Mean Square F Sig.
    1          Regression

     Residual

            Total

    4,377

    11,023

    15,400

    2

    57

    59

    2,188

    0,193

    11,316 ,000a
    1. Predictors : (Constant), kemampuan, Prestasi Belajar
    2. Dependent Variabel : Pemanfaatan e-learning

    Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS-12

     

    Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabelt hitung untuk variabel kemampuan pemahaman    (X2)  adalah 4,681 < t tabel  dan tingkat signifikan 0,000 (p< 0,05)  maka H0 di tolak  dan Ha diterima , artinya  ada pengaruh yang signifikan antara variabel pemanfaatan e-learning  dengan variabel kemampuan pemahaman  mahasiswa.

                Berdasarkan dari uraian tabel  diatas, ternyata  variabel prestasi belajar bernilai tidak signifikan terhadap pemanfaatan e- learning,  sehingga  persamaan regresi  menjadi  :

    Y = 2,353 +  0,262X2, yang mempunyai arti bahwa variabel prestasi belajar tidak dapat berdiri sendiri.

     

    4.4.   Pembahasan dan Hasil Analisis

     

    Secara bersama-sama Prestasi belajar dan kemampuan mahasiswa  memiliki hubungan yang cukup kuat  yakni sebesar 53,3% (R=0,533), terhadap pemanfaatan e-learning.  Hasil uji regresi linier berganda didapat persamaan :

      Y= 2,353 + 0,019X1 + 0,262X2 + e

                Dengan demikian : 1) Pengaruh X1 terhadap Y, yaitu Jika variabel prestasi belajar  (X1)  berubah satu unit skor, maka pemanfaatan  e-learning (Y) akan berubah sebesar  0,019 unit skor dengan X2 konstan 2) Pengaruh X2 terhadap Y. Jika variabel Kemampuan  (ability) (X2)  berubah satu unit skor, maka pemanfaatan  e-learning (Y) akan berubah sebesar  0,262 unit skor dengan X1 konstan 3) Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y. Pengaruh X2 > X1, hal ini dapat dilihat dari koefisien Beta, dimana X2 = 0,262 sedangkan X1=0, 019. Hal tersebut diatas terlihat bahwa kemampuan pemahaman mahasiswa  memiliki pengaruh lebih dominan dibanding prestasi belajar mahasiswa terhadap pemanfaatan e-learning.

                Dari hasil olahan data diperoleh bahwa nilai F hitung secara  keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebesar 11,316 jika dibandingkan dengan nilai F tabel pada derajat kebebasan  df= 97, (F hitung> F tabel). Serta tingkat kemaknaan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu 0,000 yang berarti bahwa sig F <0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

                Berdasarkan hasil uji serentak (Uji F) ini maka hipotesis  penelitian ini yang berbunyi Prestasi belajar dan kemampuan pemahaman, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-learning terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima.

                Secara Parsial prestasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemanfaatan e-learning  dan Kemampuan pemahaman mahasiswa  memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-leraning. Kemampuan pemahaman memiliki pengaruh dominan terhadap pemanfaatan elearning.

     

    5. KESIMPULAN

     

                Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1.  Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta bahwa secara parsial tidak ada hubungan atau pengaruh yang signifikan antara Variabel pemanfaatan e-learning terhadap   Prestasi  belajar mahasiswa. Pada Kondisi ini dapat dijelaskan secara sendiri-sendiri atau parsial tidak terdapat pengaruh pemanfaatan e-learning  terhadap prestasi belajar Mahasiswa.

    2. Pengaruh secara parsial dari variabel pemanfaatan e-learning dengan  kemampuan pemahaman  mahasiswa berdasarkan uji yang telah dilakukan  menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. Pada Kondisi ini dapat dijelaskan secara sendiri-sendiri atau parsial terdapat pengaruh pemanfaatan e-learning  terhadap Kemampuan pemahaman mahasiswa.

    3.  Hasil pengujian regresi yang dilakukan secara bersama-sama atau uji serentak di peroleh hasil bahwa Pengaruh secara bersama dari variabel pemanfaatan e-learning dengan  Prestasi  belajar mahasiswa dan kemampuan pemahaman Mahasiswa menunjukkan pengaruh yang signifikan dan positif.

     

     

    DAFTAR RUJUKAN

     

    Asep Hermawan Suyanto, 2005, Pengenalan e-learning (online),

    http://asep-hs.web.ugm.ac.id/artikel/elearning/pengenalan%20e-learning.pdf/2005 diakses  1 agustus 2008)

    Cepi Riyana,  2007., Komponen-komponen pembelajaran.,

                http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm

                diakses tanggal 20 Juni 2008

    Dimyati dan Mudjiono.2002. Belajar dan pembelajaran.

               Rineka Cipta.Jakarta.

    Gerlach. Vernon S. Ely Donald P, Teaching and Media, a Systematic approach, Prentice hall Inc. Englewood Cliffs New Jersey, 1980

    Manase, M. 1985. Metode Penelitian Sosial.  Karunika Jakarta.

               Universitas Terbuka.

    Malhotra , Naresh. K.Markeing Research. An Applied Orientation.  

    New Jersey : Prentice Hall, 1993.

    Paulus Nidito Adi., Flexible Learning UKSW, (online),

                (http:// www.flearn.uksw.edu/course/, di akses tanggal 16 juni 2008

    Roy Sembel., 2004,  yang perlu anda tahu tentang e-learning (online),   

                  (http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2004/0217/man01.html,

                  di akses tanggal 21 juni 2008)

    Singarimbun, M.,  dan Effendi, S. 1981. Metode Penelitian Survai.   

               LP3ES.Jakarta.

    Sudjana, N. 1992.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

    Remaja Rosdakarya. Bandung

    Soekartawi,  2003, Prinsip Dasar E-Learning: Teori Dan Aplikasinya Di Indonesia, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003.

    Sugiyono, 1993.  Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

    Suryabrata, S. 1983. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Andi Offset. Yogyakarta

    Syah, M. 2002. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru Edisi Revisi. Remaja Rosdakarya. Bandung.

    Wahono., 2008, Meluruskan Salah Kaprah tentang e-learning (online).,

    (http://romisatriawahono.net/2008/01/23/meluruskan-salah-kaprah-tentang-e-learning/  diakses tanggal 17 juni 2008)