selamat datang
RSS icon Email icon
  • JURNAL

    Posted on January 28th, 2010 vivi sahfitri No comments

     ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP MOTIVASI DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA TEKNIK KOMPUTER.

     

     

    Oleh : Vivi Sahfitri

    Dosen PNSDpk Kopertis Wil. II,  Universitas Bina Darma, Palembang

     

    Abstract : Growth  of  Information Technology and communication  in globalization era result the very meaning change in various human life aspect. Education represent tip of lance in forming smart mankind and competitive so that yield the Human Resource with quality and competition able. In this  research will debate of about exploiting e-learning can influence the achievement learn and ability of understanding  student and also study comparison by e-learning with the conventional study. Research method used by using doubled linear regression to see the influence of exploiting of e-learning  with the achievement learn and ability of understanding of student. The sample in this research determined with the technique of purposive random sampling.  The testing of data area are data testing (validity and reliability), Normality esting,  econometric testing ( multicolinierity, autocorrelation, heterokedastisity), hypothesis testing (t-test & F-test).

     

    Keyword : E-learning, Achievement, Ability of understanding

     

    1. 1.          PENDAHULUAN

    Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat cepat, membawa perubahan besar dalam berbagai aspek rkehidupan manusia. Kecanggihan dan kemampuan Teknologi Informasi  terutama melalui internet sangat mengagumkan dalam melakukan berbagai transaksi bisnis dan menyebar/menerima informasi melalui jaringan maya ke/dari seluruh pelosok negeri bahkan ke seluruh pelosok dunia. Dengan penggunaan Teknologi Informasi di berbagai bidang membuat  dunia  menjadi tanpa batasan ruang dan waktu, merambah dalam segala bidang kehidupan. Kemunculan internet dengan segala kecanggihannya membawa perubahan dalam gaya dan kebiasaan manusia sebagai pengguna alat canggih tersebut. Dengan  internet seorang user  dengan sangat mudah mendapatkan dan memahami informasi yang diberikan  bahkan menjadi pelaku aktif dalam mengolah informasi. Selama ini, pemanfaatan  dan pengembangan internet sebagai penunjang di sektor ekonomi, sosial dan budaya saja. Bagaimana dengan bidang pendidikan khususnya bagi pendidikan di Indonesia ?. Padahal pendidikan juga menaruh peranan penting dalam majunya suatu negara.  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual,keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan ,ahklak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

    Penggunaan Internet dalam kehidupan sehari-hari saat ini sudah semakin membumi. Hampir di berbagai bidang kehidupan banyak hal-hal yang bisa di dapatkan seseorang dari penggunaan produk Teknologi Informasi ini. Bahkan dengan perkembangan Teknologi Internet saat ini semua orang dipenjuru dunia dapat saling berhubungan satu sama lain dan saling bertukar informasi. Penggunaan Internet diseluruh dunia merupakan hal biasa yang dilakukan oleh semua orang, dari anak kecil, orang dewasa sampai orang tua.   Internet  adalah inter-konektivitas jaringan komputer di dunia, sehingga semua komputer di dalam jaringan tersebut dapat saling berhubungan dan mengakses sumber daya (resources) yang disediakan masing-masing komputer.

        Pada dasarnya pendidikan sangat erat kaitannya dengan  informasi dan komunikasi. Hal tersebut dapat diperoleh dengan memanfaatkan fasilitas internet dalam proses pendidikan.  Internet dengan segala kemampuannya sebagai media  informasi dan komunikasi dapat memenuhi kebutuhan  informasi dan komunikasi yang dibutuhkan dalam pendidikan. Pemanfaatan internet dalam memberikan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan informasi dan malakukan komunikasi dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan motivasi peserta didik untuk menggali dan mencari lebih banyak lagi ilmu pengetahuan yang di pelajarinya.  Selain itu pemanfaatan internet ini juga dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan akademik mereka, karena peserta didik akan lebih mudah mencari informasi tentang hal-hal yang belum di pahami atau belum diketahui sebelumnya

                Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis berminat untuk mengetahui dan meneliti  dan menganalisis  Faktor Penggunaan Internet Terhadap Motivasi Dan Peningkatan  Kemampuan Akademik mahasiswa.  Dalam penelitian ini akan di lihat apakah ada pengaruh antara faktor penggunaan Internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiwa program studi Teknik Komputer di Universitas Bina Darma Palembang. Secara umum penggunaan internet  dapat mempengaruhi secara luas proses yang terjadi dalam pembelajaran. Untuk itu penulis membatasi penelitian pada pengaruh yang diberikan Faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiswa, sehingga penelitian yang dilakukan akan lebih terarah.

    Berdasarkan batasan masalah dan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana : 1) Pengaruh faktor  Penggunaan Internet terhadap motivasi belajar mahasiswa? 2) Pengaruh faktor Penggunaan Internet terhadap peningkatan kemampuan akademik mahasiswa ?3) Pengaruh Faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiswa ?.

    Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh  faktor penggunaan internet terhadap motivasi mahasiswa 2) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh faktor penggunaan internet terhadap peningkatan kemampuan akademik mahasiswa 3) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh  faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik . Sedangkan Manfaat Penelitian adalah : 1) hasil dari penelitian ini dapat diketahui  pengaruh  antara  faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiswa. 2) Diharapkan dengan pemanfaatan e-learning ini dapat menjadi alternative bagi seorang pendidik (dosen) dalam meningkatkan inovasi dan meningkatan kualitas pembelajaran, 3) Meningkatkan pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi  dalam proses pendidikan terutama proses belajar mengajar sehingga dapat mewujudkan insan indonesia yang cerdas, bermutu dan kompetitif.

     

    2. TINJAUAN PUSTAKA

     

                Untuk memudahkan proses penelitian tentang Analisis Faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan Akademik mahasiswa, perlu diketahui sejumlah teori atau penelitian yang pernah dilakukan sebagai rujukan.

     

    2.1. Internet

     

    Perkembangan internet dimulai di Amerika yang kemudian saat ini berkembang hingga negara-negara berkembang. Walaupun demikian, penggunaan internet di negara-negara lain lebih banyak daripada di AS sendiri. Contohnya saja pada negara Skandinavia. Di sini lebih banyak orang yang menggunakan internet dibanding AS dan mereka lebih dahulu memakai world web wide. Sebagian besar warga Skandinavia menggunakannya untuk membuat situs mengenai kebudayaan dan sejarah negara mereka. Selain negara tersebut, Korea Selatan juga memiliki jumlah pengguna yang banyak berkaitan dengan internet. Menurut para ahli, sudah seharusnya pemakaian internet didominasi negara-negara yang berbahasa Inggris. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan internet, para ahli menggunakan bahasa Inggris. Korea Selatan merupakan contoh yang berbeda. Ternyata sebagian besar para penduduknya menggunakan internet untuk bermain permainan virtual secara maya dalam internet. (http://www.waena.org.)

                Seiring dengan meningkatnya peranan informasi dalam berbagai bidang kehidupan baik di bidang ekonomi atau bisnis, teknologi, sosial, politik, budaya dan juga pendidikan,  akses terhadap sumber dan jaringan informasi menjadi semakin penting. Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia, sehingga sudah seharusnya semua orang yang berasal dari berbagai bidang  mengenal manfaat apa yang dapat diperoleh melalui jaringan ini. 

    Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan fasilitas akses ke Internet. Berikut ini hanyalah sebagian dari apa yang tersedia di Internet

    a. Informasi untuk kehidupan pribadi seperti: Kesehatan, Rekreasi, Hobby, Pengembangan Pribadi, Rohani, Sosial.

    b. Informasi untuk kehidupan profesional/Pekerja : Sains, Teknologi, Perdagangan, Saham. Komoditas, Berita Bisnis, Asosiasi Profesi, Asosiasi Bisnis, Berbagai Forum Komunikasi.

    Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan Internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat Internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.  Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para dalam dunia pendidikan di  Indonesia memanfaatkan jaringan Internet sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia.

     (http://www.elektroindonesia.com/elektro/no3b.html)

     

    2.2.    Motivasi

     

    Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Oleh karena itu tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan rangsangan-rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan motor dan dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau pencapaian keseimbangan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi)

    Menurut Kenneth Blanchard dan Spencer Johnson dalam buku yang berjudul The One Minute Manager, ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu: pertama, motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa dengannya,anak-istrinya akan menderita.

    Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.

    Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.

     (http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/01/4/man01.html)

                Sedangkan  dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, motivasi belajar seorang mahasiswa di bagi menjadi 2 kategori besar yaitu :

    (1)   Motivasi intrinsik : adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya  tidak  perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk  melakukan sesuatu;

    (2)  Motivasi ekstrinsik : adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena    adanya perangsang dari luar.

    ( http://www.geocities.com/guruvalah/psikologi_belajar.pdf)

     

    2.3.        Kemampuan (ability)

     

                Kemampuan atau ability  adalah atribut-atribut yang mempengaruhi kinerja seseorang. Dalam konteks mahasiswa kemampuan atau ability  mahasiswa dalam proses pembelajaran adalah  sejauh mana mahasiswa tersebut dapat mengerti dan  memahami materi ajar yang disampaikan oleh dosen.  Banyak hal yang dapat di jadikan tolak ukur dalam melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar.( www.stekpi.ac.id/questioner/q3.php). Faktor kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar di bagi menjadi 3 aspek pokok  yang di kemukakan oleh  Blooms yaitu kemampuan pemahaman  kognitif yaitu  menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. Pemahaman secara kognitif  ini meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek kemampuan pemahaman yang kedua adalah afektif yaitu sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat. Pemahaman secara afektif ini meliputi  (1) Penerimaan / Receiving (2) Sambutan / Response  (3) Menilai / valuing  (4) Organisasi  (5) Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai. Dimensi ketiga dari aspek pemahaman ini adalah pemahaman secara psikomotorik yaitu  pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. Kecakapan-kecakapan fisik ini dapat berupa pola-pola gerakan  atau keterampilan fisik, baik keterampilan fisik halus maupun kasar.(http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm)

     

    2.4.  PRESTASI BELAJAR

     

    Prestasi belajar adalah  hasil penilaian pendidik  terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa. (winkel, 1987). Penilaian yang di maksud adalah penilaian yang di lakukan untuk menentukan  seberapa jauh proses belajar dan hasil belajar siswa telah sesuai dengan tujuan instruksional yang sudah di tetapkan baik menurut aspek isi maupun aspek prilaku. Pendapat lain menyatakan bahwa prestasi belajar adalah perwujudan atau aktualisasi dari kemampuan dan usaha belajar dalam waktu tertentu  (Loekmono, 1988). Sedangkan Nana Sudjana(1992) mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya.  Menurut Dimyati dan Mujiono ( 2002 : 200), prestasi belajar adalah hasil yang didapat oleh siswa setelah melalui kegiatan penilaian dan  atau pengukuran prestasi belajar berupa skala nilai yang berupa huruf atau kata atau simbol.

                Pada umumnya ada tiga jenis pendidikan untuk mencapai prestasi belajar yaitu secara langsung dan tidak langsung, yaitu pendidikan formal, in formal dan non formal.  Namun dalam arti luas, pendidikan adalah setiap proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan (knowledge acquisition),  mengembangkan kemampuan / keterampilan ( skill development),  sikap atau mengubah sikap ( attitude change). Banyak untuk mengukur prestasi belajar. Pengajar dapat melakukannya dengan cara mengajukan pertanyaan lisan, memberikan pekerjaan rumah atau tugas tertulis untuk melihat penampilan aktual dari tugas keterampilan dan tes tertulis. (Crow & Crow, 1984). Winkel (1984) berpendapat bahwa cara mana yang akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa biasanya berkaitan dengan tujuan dan bidang prestasi yang akan di evaluasi. Tetapi yang paling umum di lakukan adalah dengan tes tertulis. Pada umumnya yang di maksud dengan prestasi belajar adalah  nilai-nilai hasil belajar yang diperoleh melalui pengukuran dengan alat tes. Prestasi belajar siswa dapat di  lihat dari nilai rapor siswa.(Crow & Crow, 1984).

                Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua yaitu (Syah  1995, Sudjana 1992) ; (a) faktor  Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor eksternal ini meliputi Intelegensia, Motivasi, minat, kemandirian dan emosi, dan (b) Faktor Eksternal, yaitu  faktor dari luar siswa yang meliputi kondisi lingkungan sosial maupun non sosial.

     

    2.4.    Penelitian terdahulu

     

    Penelitian tentang faktor pengunaan internet pernah di lakukan oleh : Fahri Dayni dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis Faktor Motivasi Penggunaan Internet pada mahasiswa  Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)” pada tahun 2006. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini   adalah analisis deskriptif, analisis komponen utama dan analisis faktor serta analisis cluster (gerombol) untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan karakteristiknya dalam hal motivasi penggunaan internet.

    Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa STIS telah menggunakan internet selama lebih dari 2 tahun. Sedangkan dari segi motif terlihat bahwa mayoritas mahasiswa STIS menyatakan setuju menggunakan internet untuk motif pendidikan, perintang waktu dan motif komunikasi. Sedangkan untuk motif hiburan, pengambilan materi dan pelarian mayoritas mahasiswa STIS menyatakan biasa saja terhadap ketiga motif ini Kemudian dari hasil analisis faktor terbentuk dua faktor utama yang mempengaruhi motivasi mahasiswa STIS dalam menggunakan internet. Kedua faktor tersebut adalah faktor kesenangan (afektif) dan faktor pengetahuan (kognitif). Berdasarkan pada dua faktor utama yang telah terbentuk, dengan analisis cluster (gerombol) mahasiswa STIS dibagi atas empat gerombol yang memiliki ciri khas yang berbeda/identik dalam meningkatkan motivasinya menggunakan internet. (http://www.youngstatistician.com)

     

    3.  METODE PENELITIAN

    3.1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa program Studi Teknik KomputerDi Universitas Bina Darma Palembang yang berlokasi di Jl.Jendral Ahmad Yani Palembang.

    3.2.   Desain Penelitian

     

                Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain kausal yang bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ciri-ciri penelitian ini adalah : a) Mengetahui pengaruh dua variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dan melihat pengaruh dua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat, b) Besarnya hubungan didasarkan kepada koefisien korelasi.

     

    3.3. Operasional Variabel

     

                Penelitian ini memiliki tiga (3) variable Operasional yaitu : 1) Internet, 2) Motivasi 3) kemammpuan akademik. Masing masing variable akan diuraikan sebagai berikut:

     

    3.3.1.  Operasional Variabel Internet

     

                Menurut  Allan J. Hendersen & William Horton (2008) mengatakan bahwa variabel internet   dibagi menjadi 1) infrastruktur Hardware, 2) Infrastruktur jaringan, 3) Content e-learning.

     

    3.3.2. Operasional Variabel motivasi

     

                Menurut Guruvalah , Variabel motivasi  di bagi menjadi: 1) Motivasi Intrinsik  yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu dan 2) motivasi ekstrinsik yaitu motivasi atau dorongang yang berasal dari lingkungan disekitar individu. ((http://www.geocities.com/guruvalah/psikologi_belajar.pdf)

     

    3.3.3. Operasional variabel Kemampuan akademik

     

                Menurut Blooms Variabel Kemampuan  pemahaman dapat dilihat dari dimensi – dimensi : 1) kemampuan kognitif yaitu kemampuan yang   menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. 2) kemampuan Afektif yaitu kemampuan yang menekankan pada sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat, 3) kemampuan Psikomotorik yaitu kemampuan pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. (http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.html)

     

    3.4.      Sumber dan Pengumpulan Data

     

                Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan diolah untuk penelitian ini adalah dengan cara (Metode) Kuesioner. Penelitian ini di lakukan pada Universitas Bina Darma, dimana  jenis datanya  adalah berupa data primer yang sumbernya adalah mahasiswa Program Studi Teknik Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang. Menurut pendapat Champion dan AA.K. Baila, menyatakan kerangka sampel cukup valid dalam  analisis statistic, diperlukan paling sedikit 30 sampai dengan 100 responden.(Manase Malo 1985 : 268). Berdasarkan pendapat ini, jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang yang diambil secara acak dari total keseluruhan responden mahasiswa program studi Teknik Komputer .

                Kemudian kuisioner di uji dengan realibilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha yang semakin mendekati 1 berarti pertanyaan dalam pertanyaan semakin reliabel. Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien  alpha lebih besar dari 0,6 (Malhotra 2002 : 54). Indikator variabel dinyatakan reliabel jika nilai signifikan alpha lebih kecil dari 0,05.

     

    3.5.    Metode Analisis

     

                Metode yang digunakan untuk menganalisis data primer yang berasal dari responden adalah metode perhitungan statistik. Karena variabel yang digunakan lebih dari satu maka metode statistik yang dipakai adalah regresi linier berganda. Dengan demikian analisis yang akan digunakan adalah :  1) Analisis Regresi Berganda, 2) Uji Data yang digunakan adalah : a) Uji Validitas, b) Uji Reliabilitas, 3) Statistik Deskriptif, terdiri dari: a) Varians, b) Standar Deviasi, 4) Uji Ekonometrika, berupa : a) Multikolinearitas, b) Autokorelasi, dan c) Heterokedastisitas, sedangkan 5) Uji Hipotesis, dengan cara : a) Uji T (Parsial), dan b) Uji F (Pengujian Serentak).

     

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

     

                Hasil penelitian mengenai Analisis Faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik di Program studi Teknik Komputer Universitas Bina Darma yang diukur dengan cara membagikan kuesioner. Namun sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap data yang telah dikumpulkan melalui analisis instrumen penelitian. Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dikatakan baik apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel.  Kemudian dilakukan uji regresi berganda guna menjawab hipotesis yang telah ditentukan.

     

    4.1. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

     

                Analisis deskriptif variabel penelitian disini terdiri dari tiga yaitu :1) Variabel bebas  motivasi  yang teridiri dari 2 dimensi yaitu motivasi intrinsik dan 2 yang terdiri dari   item pertanyaan dan motivasi ekstrinsik yang terdiri dari 5 item pertanyaan. kemampuan afektif yang terdiri dari 5 item pertanyaaan dan kemampuan psikomotorik yang terdiri dari 2 item pertanyaan, 2) variabel bebas  kemampuan akademik  yang terdiri dari 3 dimensi yang di bagi menjadi  kemampuan kognitif  yang terdiri dari 6 item pertanyaan, kemampuan afektif yang terdiri dari 5 item pertanyaan dan kemampuan psikomotorik yang teridir dari 2 item pertanyaan. Sedangkan variabel bergantung yaitu Penggunaan Internet terdiri dari 3 dimensi yang terdiri dari Infrastruktur Hardware  terdiri dari 6 item pertanyaan. Infrastruktur jaringan terdiri dari 5 item pertanyaan dan content(isi) terdiri dari 6 item pertanyaan.

     

    4.1.1.      Variabel Penggunaan Internet

     

    Variabel Penggunaan Internet  memiliki 3 dimensi dengan 17 item pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh penggunaan internet   tehadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiswa

     

    Tabel 1. Distribusi frekuensi  Variabel penggunaan internet

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 0 0 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 0 0 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 3 3 %
    Setuju 3,5 – 4,1 97 97 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 100 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

               

     

     

     

    4.1.2.      Distribusi frekuensi variabel motivasi

     

    Variabel prestasi belajar memiliki 2 dimensi dengan 10 item pertanyaan yang berhubungan dengan penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiswa.

     

    Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel motivasi

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 0 0 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 0 0 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 1 1  %
    Setuju 3,5 – 4,1 99 99  %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 100 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    4.1.3.      Distribusi frekuensi variabel Kemampuan akademik 

     

    Variabel keampuan pemahaman memiliki 3 dimensi dengan 13 item pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap pemanfaatan e-learning.

     

    Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel Kemampuan (ability)

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 0 0  %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 0 0 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 3 3  %
    Setuju 3,5 – 4,1 97 97 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 100 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    4.2. Analisis Uji Data

    4.2.1.  Uji Validitas Data

    Uji  validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur  apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. (Sudarmanto, 2005 : 79).

    Alat ukur yang dapat digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Untuk responden sebanyak  100 , maka  tingkat korelasi nilai r pada interval kepercayaan 5 % harus lebih besar  dari 0,195. Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item >0,195 (r hitung  dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X1 (motivasi) semuanya adalah valid. Begitu juga Semua nilai Corrected Item-Total Correlation  pada variable X2 masing-masing item > 0,195 (r hitung dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X2 (Kemampuan akademik ) semuanya adalah valid.  Sedangkan Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pada variable Y  >0,195 (r hitung  dengan = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel Y (penggunaan internet )  semuanya adalah valid.

     

    4.2.2.      Uji Reliabilitas Instrumen

     

    Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan ke-ajeg-an alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau ke-ajeg-an yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). (Sudarmanto, 2005:79). Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha yang diperoleh (α >0,6), maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel penggunaan internet , Motivasi dan kemampuan akademik, semuanya adalah Reliabel.

     

    Tabel 4.  Rekapitulasi Uji Reliabilitas

    Variabel

    Cronbach alpha

    Keterangan

     

    Penggunaan Internet

    .683

    reliable

    Motivasi

    .736

    reliable

    Kemampuan Akademik (ability)

    .813

    reliable

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    4.2.3.      Analisis Uji Normalitas

     

    Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah distribusi data normal atau yang mendekati normal. (Singgih Santoso, 2004:212).

    Sesuai penelitian yang dibuat apabila diperhatikan data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, model regresi adalah normal.

     

     

     

    Gambar 2. Uji Normalitas regresi.

     

    4.2.4.      Analisis Uji Ekonometrika

     

    Analisis Uji Ekonometrika digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan adalah baik/sesuai. Analisis ini terdiri atas : 1) Uji Multikolinieritas, 2) Uji Autokorelasi, dan 3) Uji Heterokedastisitas.

     

    Tabel 5. Rekapitulasi Uji Ekonometrika

    No. Pengujian & Kriteria Kesimpulan / Hasil Pengujian
    1. Uji Multikolinieritas Terjadi Multikolinieritas antara variabel independent X1 (motivasi) dan X2 (Kemampuan akademik).
    2. Uji Autokorelasi Tidak ada Autokorelasi.
    3. Uji Kedastisitas Tidak terjadi Heterokedastisitas.

     

     

     

     

    4.2.5.      Analisis Regresi Linier Berganda

     

    Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh data primer yang diuji, yang berasal dari 2 (dua) variabel bebas yaitu motivasi dan Kemampuan akademik. Hasil regresi linier berganda, di di-formulasi-kan persamaan regresi untuk mengestimasi variabel terikat dengan menggunakan seluruh variabel bebas ádalah sebagai berikut :

    Y = 1,693 + 0,369X1 + 0,216X2

    Dari  persamaan regresi di atas diketahui bahwa variabel bebas : motivasi (X1) dan Kemampuan akademik(X2)  memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel terikat factor penggunaan Internet (Y). Pengaruh yang positif ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan pada variabel bebas maka akan meningkatkan variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tersebut konstan.

     

    4.3.      Pembuktian Hipótesis

     

    Pembuktian  Hipótesis menggunakan 2 (dua) uji, yaitu : Uji t (Parsial) untuk melihat pengaruh  parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan Uji F (Simultan)  untuk melihat pengaruh simultan dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat.

     

    4.3.1.      Uji t (Parsial)

     

    Untuk melihat pengaruh parsial dari masing-masing variabel terikat dapat dijelaskan  dengan menggunakan uji t. Adapun kriteria pengujiannya adalah : H0  diterima : Sig t > 0,05 dan t hitung < t tabel. Ha diterima : Sig t < 0,05 dan t hitung > t tabel. H0  : Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Ha   : Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

                  Tabel 6. Hasil Uji Parsial (Uji t)

    Model t Sig.
    1                              (Constant)

    Motivasi

    Kemampuan Akademik

    4,674

    5,145

    3,352

    ,000

    ,000

    ,001

    a. Dependent Variabel : Pemanfaatan e-learning

    Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS-12

     

    Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel t hitung untuk variabel motivasi   (X1) adalah 5,145  < t tabel  dan tingkat signifikan 0,000 (p<0,05)  maka H0 di tolak dan Ha diterima, artinya  terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel faktor penggunaan internet terhadap motivasi mahasiswa. Begitu juga untuk variabel kemampuan akademik (X2) t  hitung yang diperoleh adalah 3,352 < t tabel dengan tingkat signifikan 0,001 (p<0,05) maka H0 di tolak dan Ha diterima, artinnya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel faktor penggunaan internet terhadap kemampuan akademik mahasiswa.

     

    4.3.2.      Uji F (Simultan)

     

               Uji F – hitung (Fisher) atau (p<0,05) bertujuan untuk menguji  apakah variabel –variabel motivasi dan kemampuan akademik secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap faktor penggunaan internet  (dari F tabel).

     

    Tabel 7.  Hasil Uji Serentak (Uji F)

     

     

     

    Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel F hitung untuk variabel bergantung yaitu faktor penggunaan internet   adalah 20,541 < F tabel  dan tingkat signifikan 0,000 (p< 0,05)  maka H0 di tolak  dan Ha diterima , artinya  ada pengaruh yang signifikan antara variabel faktot penggunan internet terhadap motivasi dan kemampuan akademik secara serentak.

     

    4.4.   Pembahasan dan Hasil Analisis

    Secara bersama-sama Faktor Penggunaan Internet memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap motivasi dan kemampuan akademik mahasiswa    yakni sebesar 54,5% (R=0,545),  Hasil uji regresi linier berganda didapat persamaan :

    Y = 1,693 + 0,369X1 + 0,216X2

                Dengan demikian : 1) Pengaruh X1 terhadap Y, yaitu Jika variabel motivasi   (X1)  berubah satu unit skor, maka Faktor penggunaan internet (Y) akan berubah sebesar  0,369 unit skor dengan X2 konstan 2) Pengaruh X2 terhadap Y. Jika variabel Kemampuan akademik  (X2)  berubah satu unit skor, maka faktor penggunaan internet  (Y) akan berubah sebesar  0,216 unit skor dengan X1 konstan 3) Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y. Pengaruh X1 > X2, hal ini dapat dilihat dari koefisien Beta, dimana X1 = 0,369 sedangkan X2=0,216. Hal tersebut diatas dapat menjelaskan bahwa Faktor penggunaan internet  lebih mempengaruhi  motivasi  mahasiswa  dengan  pengaruh lebih dominan dibanding pengaruhnya terhadap  kemampuan akademik mahasiswa .

                Dari hasil olahan data diperoleh bahwa nilai F hitung secara  keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebesar 11,316 jika dibandingkan dengan nilai F tabel pada derajat kebebasan  df= 97, (F hitung> F tabel). Serta tingkat kemaknaan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu 0,000 yang berarti bahwa sig F <0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

                Berdasarkan hasil uji serentak (Uji F) ini maka hipotesis  penelitian ini yang berbunyi Prestasi belajar dan kemampuan pemahaman, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-learning terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima.

                Secara Parsial prestasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemanfaatan e-learning  dan Kemampuan pemahaman mahasiswa  memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-leraning. Kemampuan pemahaman memiliki pengaruh dominan terhadap pemanfaatan elearning.

     

    5. KESIMPULAN

     

                Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1.  Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta bahwa secara parsial tidak ada hubungan atau pengaruh yang signifikan antara Variabel pemanfaatan e-learning terhadap   Prestasi  belajar mahasiswa. Pada Kondisi ini dapat dijelaskan secara sendiri-sendiri atau parsial tidak terdapat pengaruh pemanfaatan e-learning  terhadap prestasi belajar Mahasiswa.

    2. Pengaruh secara parsial dari variabel pemanfaatan e-learning dengan  kemampuan pemahaman  mahasiswa berdasarkan uji yang telah dilakukan  menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. Pada Kondisi ini dapat dijelaskan secara sendiri-sendiri atau parsial terdapat pengaruh pemanfaatan e-learning  terhadap Kemampuan pemahaman mahasiswa.

    3.  Hasil pengujian regresi yang dilakukan secara bersama-sama atau uji serentak di peroleh hasil bahwa Pengaruh secara bersama dari variabel pemanfaatan e-learning dengan  Prestasi  belajar mahasiswa dan kemampuan pemahaman Mahasiswa menunjukkan pengaruh yang signifikan dan positif.

     

     

    DAFTAR RUJUKAN

     

     

    Allan J. Henderson & William Horton  dalam Roy Sambel,  Yang perlu Anda Tahu Tentang E-Learning (On Line) http://elearning.unpas.ac.id

    Crow, L  Dan Crow, A. 1984. Psikologi Pendidikan (Terjemahan Kasijan).   Surabaya : Bina Ilmu.

    Champion dan A.A.K. Baila Dalam Husein Umar. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Gramedia. Jakarta.

    Dayni, Fahri Analisis Faktor Motivasi Penggunaan Internet Pada Mahasiswa  (studi Kasus Terhadap Mahasiswa STIS Tahun 2006) (http://www.youngstatistician.com) diakses tanggal 20 Februari 2008

    Dimyati dan Mudjiono.2002. Belajar dan pembelajaran.

                  Rineka Cipta.Jakarta.

    Guruvalah, Orientasi Baru Dalam Psikologi Belajar

                  (http://Www.Geocities.Com/Guruvalah/Psikologi_Belajar.Pdf)

                   diakses 20 februari 2008

    Loekmono,1998., Korelasi antara indeks prestasi kumulatif semester  I/1987-1988 dengan masalah yang di alami mahasiswa, Universita kristen satya wacana.

    Manase, M. 1985. Metode Penelitian Sosial.  Karunika Jakarta.

                  Universitas Terbuka.

    Malhotra , Naresh. K.Markeing Research. An Applied Orientation.  

      New Jersey : Prentice Hall, 1993.

    Roy Sembel., 2004,  yang perlu anda tahu tentang e-learning (online),   

                 http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2004/0217/man01.,

                di akses tanggal 21 juni 2008)

    Riyana, Cepi  2007., Komponen-komponen pembelajaran.,

                 http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm

    Sudjana, N. 1992.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

     Remaja Rosdakarya. Bandung

    Syah, M. 2002. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru Edisi Revisi.   Remaja Rosdakarya. Bandung.

    Sanjaya, Internet: Sumber Informasi Penting untuk Para Profesional 

                  (http://www.elektroindonesia.com/elektro/no3b.html)

                  di akses  tanggal 29  Februari 2008

    Sudarmanto, YB. 2005. Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta. Grasindo.

    Singgih Santoso,2004, SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara   Profesional, Kelompok Gramedia-Jakarta:PT Elex Media Komputindo

    Toward indonesia paperless, (http://www.waena.org.) di akses tanggal 29   Februari 2008

    Winkel, W. S. 1984. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia