selamat datang
RSS icon Email icon
  • JURNAL

    Posted on August 28th, 2010 vivi sahfitri No comments

    EFEK SEDUKTIF  REDUNDANSI  DALAM PESAN  VISUAL MULTIMEDIA TERHADAP  KEMAMPUAN TRANSFER

     

                                                  Oleh : Vivi Sahfitri        

    Dosen PNSDpk Kopertis Wil. II,  Universitas Bina Darma, Palembang

     

    Abstract : Development of Multimedia Technology has brought changes in the field of education. In this study will be done seduktif analysis of the effects of redundancies in a multimedia visual-based learning to transfer skills to be done by using a descriptive design with a number of respondents 65 respondents through questionnaires measuring instrument with a Likert scale. Design analysis process carried out by testing the reliability, validity and regression testing tool program using Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 15. Based on correlation and regression tests found the fact that there is a significant relationship between all variables simultaneously secaar either partially or . Linear regression equation model produced is Y = 6.129 + (- 0.658 X1) + (-0.435 X2) + e. The negative sign describes the relationship that is not the direction.
    Keywords: Multimedia, Securities seduktif Redundancy, transfer capability

    Abstak:Perkembangan Teknologi Multimedia telah membawa perubahan dalam bidang pendidikan. Banyak proses pembelajaran yang memanfaatkan desain visual multimedia dalam penyampaian materi dalam pembelajaran. Dalam Penelitian ini akan di lakukan analisis terhadap efek seduktif  redudansi dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap kemampuan transfer yang akan di lakukan dengan menggunakan desain deskriptif. Desain proses analisis yang dilakukan melalui uji reliabilitas, validitas dan uji regresi yang menggunakan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS)  versi 15..Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta baik secara parsial maupun secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable seduktif (X1) dan variable redudansi (X2)   dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap   kemampuan transfer (Y). Model Regresi yang diperoleh  adalah Y =6.129 + (-0,658X1) + (-0,435 X2) + e.

    Kata Kunci :  Multimedia, Efek seduktif Redundansi, Kemampuan transfer

     

    1. 1.          PENDAHULUAN

    Perkembangan Teknologi Informasi dan Komuniksi  di era globalisasi mengakibatkan perubahan yang sangat berarti di berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini telah mengubah pemikiran baru di masyarakat, peran ilmu pengetahuan sangatlah menonjol yang menuntut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.

    Saat ini teknologi multimedia berbasiskan komputer berkembang lebih cepat dibanding perkembangan pengetahuan tentang bagaimana orang memproses informasi di dalam lingkungan multimedia. Sebenarnya, efek utama yang signifikan dari performansi multimedia adalah kognitif. Hubungan fundamental antara performansi multimedia dan perilaku si penerima dapat dipandang sebagai interaksi antara informasi yang ditampilkan dan pemrosesan informasi yang terjadi dalam kognisi manusia. Perbedaan-perbedaan dalam reaksi terhadap multimedia oleh karenanya dapat menghasilkan, di satu sisi dari presentasi, atau dari sisi lain yang isinya berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat merupakan hasil dari pemrosesan, penyimpanan, pengingatan ulang akan informasi yang identik namun dilakukan secara berbeda oleh orang-orang yang mengalaminya. Untuk alasan ini, kondisinya harus dispesifikasikan secara mendasar dimana orang-orang bereaksi dalam suatu cara tertentu terhadap informasi tertentu yang disalurkan melalui multimedia. Beberapa riset telah menemukan bukti bahwa si penerima tidak menerima informasi multimedia secara pasif melainkan secara aktif menginterpretasikan informasi yang ditampilkan dan mengkonstruksikannya menurut cara masing-masing individu secara spesifik.Teknologi multimedia, seperti misalnya ensiklopedia elektronik, adalah teknologi yang membantu pengguna untuk dapat melihat dan mendengarkan penjelasan mengenai sesuatu hal. Sejalan dengan itu, teknologi di bidang komputer grafis telah meningkatkan penampilan dan daya tarik multimedia secara fantastis. Namun, yang menjadi kekurangan adalah teori yang berdasarkan riset tentang bagaimana mendesain instruksi multimedia dengan gambar dan kata-kata (Boyle, 2002). Kekurangan tersebut pada gilirannya membuat multimedia kurang efektif menjalankan fungsinya sehingga menuai banyak kritikan (Dillon & Gabbart; 1998).

    Kehadiran multimedia telah disambut sebagai kemajuan di bidang teknologi kognitif. Multimedia telah menghadirkan image dan auditori sampai pada tingkat hiper-realistik dan hiper-estetik. Teknologi yang canggih itu pada gilirannya mendorong para desainer, amatir maupun professional, merancang desain multimedia yang fantastis dengan menambahkan elemen-elemen visual maupun auditori pada materi esensial. ( Pranata, 2003). Hal ini antara lain berdasarkan pada beberapa fakta bahwa multimedia memudahkan akses nonlinier informasi yang sangat banyak, pengguna multimedia dapat menjelajahi informasi lebih dalam sesuai dengan permintaannya, multimedia menyajikan interaksi dengan materi instruksional yang dapat diakses langsung, serta multimedia memikat perhatian dan memiliki daya tarik yang tinggi untuk digunakan. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll. (Sigit, dkk., 2008).

    Tidak setiap format desain pesan multimedia memberdayakan penggunanya. Bahkan, seperti yang dikatakan oleh Merrill (1996:149), sebagian diantaranya tidak membelajarkan: “However, much of the multimedia being produced is merely information or entertainment but not instruction.” Bertolak dari pandangan konstruktivistik, Mayer (1996) berpendapat bahwa multimedia yang memberdayakan ialah yang memampukan penggunanya untuk meningkatkan kemampuan retensi sekaligus kemampuan transfer. Kemampuan transfer penting bagi setiap orang. Kemampuan transfer diuji ketika seseorang dihadapkan pada masalah-masalah pada situasi yang baru.

    Seiring dengan revolusi di bidang komputer grafis, tampilan multimedia tampaknya cenderung semakin mengedepankan daya tarik penampilan. Hal ini disokong oleh kemajuan teknologi perangkat lunak (software) komputer grafis yang telah menyediakan kemudahan untuk perancangan tampilan visual tersebut.  Pemanfaatan teknologi canggih telah mengubah presentasi informasi ilmiah yang biasanya sulit untuk dimengerti dan kering menjadi lebih realistik dan seduktif, bahkan hyper-realistik dan hyper-estetik (Romiszowski, 1996). Kecanggihan teknologi informasi dan komputer grafis itu pada gilirannya mendorong dan dimanfaatkan oleh para desainer, amatir maupun profesional, untuk merancang desain pesan multimedia secara fantastis dengan menambahkan elemen-elemen visual yang seduktif pada aspek desain pesan. Penambahan elemen-elemen seduktif, yaitu elemen-elemen yang bersifat dekoratif, utamanya dimaksudkan untuk lebih menonjolkan daya tarik pesan.  Teknologi yang canggih pada akhirnya akan mendorong para desainer, amatir maupun professional merancang desain multimedia  yang fantastis  dengan menambah elemen-elemen visual maupun auditori pada materi essensial. Penambahan elemen-elemen seduktif ini dapat membantu keefektifan mengakses informasi multimedian, namun dapat juga  Sebaliknya, penggunaan elemen-elemen seduktif yang berlebihan  justru mengganggu dalam proses optimalisasi pengaksesan informasi. Myatt dan Carter (dalam Heinich dkk., 1999) menyelidiki pengaruh penampilan visual dengan hasil belajar dengan menggunakan gambar-gambar sederhana dan kompleks, hitam putih dan berwarna, menemukan bahwa pebelajar tidak selalu memperoleh hasil belajar dengan lebih baik ketika pembelajaran menggunakan jenis gambar yang mereka sukai. Secara umum yang di maksud efek seduktif adalah tampilan yang berlebihan secara visual yang di berikan dalam suatu presentasi.

    Redudansi muncul pada saat pemakai menterjemahkan dan mengkoordinasikan sumber-sumber ganda informasi yang sebenarnya tidak diperlukan. Efek redundansi umumnya muncul di bawah kondisi-kondisi dimana sumber informasi esensial menerima informasi tambahan yang secara kognitif memberikan beban tambahan dan tidak diperlukan. Mengacu pada informasi yang tak perlu, pengurangan muatan kognitif bisa dicapai dengan menghilangkan informasi berlebihan dan dengan begitu membebaskan sumber-sumber informasi esensial dari efek redundansi (Pranata,2003)

    Penggunaan efek seduktif redudansi dalam suatu pesan multimedia akan mempengaruhi kemampuan transfer dari pesan yang disampaikan tersebut kepada penerimanya. Dalam suatu proses pembelajaran, akan terjadi proses pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kemampuan transfer dari alat atau media yang digunaka dalam proses pembelajaran sangatlah penting.  Kemampuan transfer adalah  kemampuan pengguna untuk menerapkan apa yang telah dipelajari pada suatu situasi baru. Menurut Mayer & Wittrock (1996), karakteristik yang membedakan seseorang yang belajar dengan memahami dari seorang yang belajar secara hafalan adalah kemampuan untuk terlibat dalam transfer pemecahan masalah. Kemampuan transfer berhubungan dengan kemampuan retensi, yaitu kemampuan untuk mengingat informasi yang didapat atau kemampuan menghapal. Sedagkan kemampuan transfer adalah kemampuan untuk memanfaatkan apa yang dipelajari. Sehingga isu  utama desain visual multimedia adalah  pencarian format multimedia yang dapat  berpotensi membelajarkan kemampuan transfer sekaligus kemampuan retensi. Penambahan elemen-elemen visual atawa auditori dapat menimbulkan beban lebih pada memori kerja visual (Moreno & Mayer, 1999). Elemen tambahan apa pun yang tidak diperlukan atau yang tidak terintegrasi dengan elemen-elemen lainnya untuk membuat informasi mudah dimengerti akan menurunkan kapasitas memori kerja yang efektif dan karenanya mempengaruhi proses pengaksesan elemen-elemen terpenting.

    Dalam penelitian ini akan di lihat apakah ada pengaruh  efek seduktif dan pengaruh efek redudansi  terhadap kemampuan transfer dalam suatu tampilan visual multimedia yang digunakan sebagai media pembelajaran. Sedangkan Tujuan penelitian ini adalah untuk  Mengetahui  dan menganalisis  efek atau Pengaruh  seduktif redudansi dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap kemampuan transfer. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sabagai dasar untuk dapat Menerapkan  pembelajaran berbasis visual multimedia yang dapat membantu meningkatkan inovasi pembelajaran, dengan mengetahui efek seduktif redudansi dalam visual multimedia dapat membantu dalam mendesain atau membuat serta memilih pesan visual multimedia yang akan digunakan.

     

    2.  METODE PENELITIAN

    2.1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa program Studi Teknik KomputerDi Universitas Bina Darma Palembang yang berlokasi di Jl.Jendral Ahmad Yani Palembang.

     

    2.2.  Desain Penelitian

     

    Penelitian ini akan di bagi menjadi 2 bagian, yang pertama adalah implementasi pembalajaran berbasis visual multimedia yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Kedua, Kajian dari penelitian ini akan bersifat kuantitatif yakni temuan dalam penelitian ini akan dideskripsikan secara kuantitatif dalam bentuk angka-angka matematis dan statistik.

    Desain penelitian yang akan digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel secara kuantitatif ini adalah desain kausal yang bertujuan untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh efek seduktif dan efek  redudansi dalm pesain visual multimedia terhadap kemampuan transfer.  Dalam penelitian ini sebagai variabel bergantung atau Y adalah kemampuan transfer dan variable bebas adalah efek seduktif (X1) dan Efek redudansi (X2).

     

    2.3.   Sumber dan Pengumpulan Data

     

    Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan diolah untuk penelitian ini adalah dengan cara (Metode) Kuesioner. Kuisioner yang baik harus mengandung minimal lima kriteria (sevilla (1988), yaitu : Validitas, Reliabilitas, Sensitivitas, Objektivitas dan Fisibilitas. Penelitian ini di lakukan pada Universitas Bina Darma, dimana  jenis datanya  adalah berupa data primer yang sumbernya adalah mahasiswa Program Studi Teknik Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang. Menurut pendapat Champion dan AA.K. Baila, menyatakan kerangka sampel cukup valid untuk di analisis secara statistik diperlukan paling sedikit 30 sampai dengan 100 responden.(Manase malo : 268). Berdasarkan pendapat ini, jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 65 orang yang merupakan  total keseluruhan responden mahasiswa program studi Teknik Komputer semester III yang terbagi menjadi 3 kelas.

                Kemudian kuisioner di uji dengan realibilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha yang semakin mendekati 1 berarti pertanyaan dalam pertanyaan semakin reliabel. Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien  alpha lebih besar dari 0,6 (Malhotra 2002). Indikator variabel dinyatakan reliabel jika nilai signifikan alpha lebih kecil dari 0,05.

     

    2.4.   Metode Analisis

     

        Dalam melalukan analisis data dalam penelitian ini sebagai alat bantu digunakan  Software bantu yaitu  SPSS atau Statistical Product and Service Solution. SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis cukup tinggi serta system manajemen data pada lingkungan grafis dengan cara pengoperasian yang cukup sederhana sehingga mudah untuk dipahami. (Wahyono, 2004)

                Metode yang digunakan untuk menganalisis data primer yang berasal dari responden adalah metode perhitungan statistik. Karena variabel yang digunakan lebih dari satu maka metode statistik yang dipakai adalah regresi linier berganda.

    Dengan demikian analisis yang akan digunakan adalah :  1) Analisis Regresi Berganda, 2) Uji Data yang digunakan adalah : a) Uji Validitas, b) Uji Reliabilitas, 3) Statistik Deskriptif, terdiri dari: a) Varians, b) Standar Deviasi, 4) Uji Ekonometrika, berupa : a) Multikolinearitas, b) Autokorelasi, dan c) Heterokedastisitas, sedangkan 5) Uji Hipotesis, dengan cara : a) Uji t (Parsial), dan b) Uji F (Pengujian Serentak).

     

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

     

                Hasil Penelitian Mengenai Efek Seduktif  Redundansi  Dalam pesan   Visual Multimedia Terhadap  Kemampuan Transfer,  pada program studi Teknik Komputer Universitas Bina Darma diukur dengan cara membagikan kuesioner. Namun sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap data yang telah dikumpulkan melalui analisis instrumen penelitian. Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dikatakan baik apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel. Kemudian dilakukan uji regresi berganda guna menjawab hipotesis yang telah ditentukan.

     

    3.1. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

     

    Data yang di perlukan dalam penelitian ini meliputi data tentang efek seduktif  dan redudansi  terhadap kemampuan transfer.  Semua data di klasifikasikan ke dalam indikator-indikator yang akan di konstruksikan dalam instrumen angket atau kuisioner. Selanjutnya instrumen akan di uji validitas dan reliabilitasnya.

                Analisis deskriptif variabel penelitian disini terdiri dari tiga yaitu :1) Variabel bebas  pertama (X1) yaitu efek seduktif yang terdiri dari 19 pertanyaan dalam kuisioner, 2) variabel bebas  kedua (X2) yaitu efek redundansi yang terdiri dari 7 pertanyaan dalam kuisioner prestasi. 3)variabel terikat  (Y) yaitu variabel kemampuan transfer.

     

    1. Variabel Kemampuan Transfer (Y)

     

    Tabel 1. Distribusi frekuensi  Variabel kemampuan Transfer

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 37 56,9 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 12 18,4 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 0 0 %
    Setuju 3,5 – 4,1 16 24,7 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 60 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

               

    2. Distribusi frekuensi variabel Efek Seduktif (X1)

     

    Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel efek sediktif

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8

    27

    41,5 %

    Tidak setuju 1,9 – 2,6

    22

    33,9  %

    Ragu-ragu 2,7 – 3,4

    0

    0 %

    Setuju 3,5 – 4,1

    16

    24,6  %

    Sangat setuju 4,2 – 5,0

    0

    0  %

    TOTAL

    65

    65

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    3.Distribusi Frekuensi Variabel efek Redundansi

     

    Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel Efek redundansi

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 5 7,7 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 11 16,9  %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 0 0  %
    Setuju 3,5 – 4,1 20 30,8%
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 29 44,7  %
    TOTAL 65 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

     

    3.1.1. Analisis Uji Data

    3.1.1.1.   Uji Validitas Data

     

    Uji  validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur  apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. (Sudarmanto, 2005 : 79).

    Alat ukur yang dapat digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Untuk responden sebanyak  65 , maka  tingkat korelasi nilai r pada interval kepercayaan 5 % harus lebih besar  dari 0,244. Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item >0,244 (r hitung  dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X1 (Efek Seduktif) semuanya adalah valid. Begitu juga Semua nilai Corrected Item-Total Correlation  pada variable X2 masing-masing item > 0,244 (r hitung dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X2 (efek redundansi) semuanya adalah valid.  Sedangkan Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pada variable Y  >0,244 (r hitung  dengan = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel Y (kemampuan transfer)  semuanya adalah valid.

     

    3.1.1.2. Uji Reliabilitas Instrumen

     

    Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan ke-ajeg-an alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau ke-ajeg-an yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). (Sudarmanto, 2005:79). Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha yang diperoleh (α >0,6), maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel kemampuan transfer, vaiabel efek seduktif dan efek redundansi  semuanya adalah Reliabel.

     

    Tabel 4.  Rekapitulasi Uji Reliabilitas

    Variabel

    Cronbach alpha

    Keterangan

     

    Efek Seduktif

    .982

    Reliable

    Efek Redundansi

    .945

    Reliable

    Kemampuan Transfer

    .992

    Reliable

     (sumber : Data primer yang diolah)

     

    Dari tabel 4 maka dapat disimpulkan bahwa semua variable nilai cronbach alpha >0,6 dan dinyatakan reliable.

     

    3.1.1.3  Analisis Uji Normalitas

     

    Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah distribusi data normal atau yang mendekati normal. (Singgih Santoso, 2004:212).

    Sesuai penelitian yang dibuat apabila diperhatikan data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, model regresi adalah normal.

     

    3.1.1.4. Analisis Uji Ekonometrika

     

    Analisis Uji Ekonometrika digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan adalah baik/sesuai. Analisis ini terdiri atas : 1) Uji Multikolinieritas, 2) Uji Autokorelasi, dan 3) Uji Heterokedastisitas.

     

    Tabel 5. Rekapitulasi Uji Ekonometrika

    No. Pengujian & Kriteria Kesimpulan / Hasil Pengujian
    1. Uji Multikolinieritas tidak terjadi Multikolinieritas antara variabel independent X1 (efek seduktif) dan X2 (efek redundansi).
    2. Uji Autokorelasi tidak ada Autokorelasi.
    3. Uji Kedastisitas tidak terjadi Heterokedastisitas.

     

    3.1.1.4.1.      Analisis Regresi Linier Berganda

     

    Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh data primer yang diuji, yang berasal dari 2 (dua) variabel bebas yaitu efek sduktif dan efek redundansi terhadap kemampuan transfer pada Universitas Bina Darma Palembang. Hasil regresi linier berganda,  di-formulasi-kan persamaan regresi untuk mengestimasi variabel terikat dengan menggunakan seluruh variabel bebas ádalah sebagai berikut :

    Y = 6,129 +(- 0,658X1)  + (-0,435X2)+e

    Dari  persamaan regresi di atas diketahui bahwa variabel bebas : Efek seduktif (X1) dan Efek redundansi (X2)  memiliki pengaruh yang berlawanan arah  terhadap variabel terikat kemampuan transfer (Y). Pengaruh ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan pada variabel bebas maka akan menurunkan variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tersebut konstan.

     

    3.1.1.4.2.      Pembuktian Hipótesis

     

    Pembuktian  Hipótesis menggunakan 2 (dua) uji, yaitu : Uji t (Parsial) untuk melihat pengaruh  parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan Uji F (Simultan)  untuk melihat pengaruh simultan dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat.

     

    1. Uji t (Parsial)

    Untuk melihat pengaruh parsial dari masing-masing variabel terikat dapat dijelaskan  dengan menggunakan uji t. Adapun kriteria pengujiannya adalah : H0  diterima : Sig t > 0,05 dan t hitung < t tabel. Ha diterima : Sig t < 0,05 dan t hitung > t tabel. H0  : Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Ha   : Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

     

                  Tabel 6. Hasil Uji Parsial (Uji t)

    Model t Sig.
    1                              (Constant)

    Efek seduktif

    Efek redundansi

    74,066

    4,693

    3,284

    ,000

    ,000

    ,002

    a. Dependent Variabel : Pemanfaatan e-learning

    Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS-15

     

    H0 :  Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap  variabel kemampuan transfer yang di lakukan secara parsial

    H1 :  Ada pengaruh yang signifikan antara  variabel efek seduktif dan  efek redundansi  terhadap variabel kemampuan transfer yang dilakukan secara parsial

         Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel t hitung untuk variabel efek seduktif (X1) adalah 4,693 > t tabel yaitu 2,353 dan tingkat signifikan 0,000 (p>0,05)  maka H0 di tolak dan Ha diterima , artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif   dengan variabel kemampuan transfer. Begitu juga untuk variabel efek redundansi (X2) memiliki t hitung 3,284 >t tabel yait u 2,353 dengan tingkat signifikan 0,002 maka H0 di tolak dan Ha diterima , artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek sredundansi    dengan variabel kemampuan transfer.

     

          2.   Uji F (Simultan)

                     Uji F – hitung (Fisher) atau (p<0,05) bertujuan untuk menguji  apakah variabel –variabel efek seduktif dan efek redundansi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemampuan transfer . Untuk menguji kebenaran Hipotesis dilakukan dengan membandingkan F hitung (dari F tabel).

     

    Tabel 7.  Hasil Uji Serentak (Uji F)

    Sumber :Data Primer yang diolah dengan SPSS-15

     

    H0 :  Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap  variabel kemampuan transfer yang di lakukan secara bersama-sama.

    H1 :  Ada pengaruh yang signifikan antara  variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap variabel kemampuan transfer yang dilakukan secara bersama-sama.

         Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel f hitung untuk variabel Efek seduktif (X1) dan efek Redundansi (X2) terhadap kemampuan transfer adalah 549,896 >  F tabel yang berada diantara 3,07 sampai 3,15. dan tingkat signifikan 0,000 (p< 0,05)  maka H0 di tolak  dan Ha diterima , artinya  ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi terhadap kemampuan transfer yang dilakukan secara bersama-sama

     

    3.2. Pembahasan

     

    Secara bersama-sama pengaruh variabel efek seduktif dan efek redundansi terhadap kemapuan transfer  memiliki hubungan yang  kuat  yakni sebesar 97, 3% (R=0,973).

    Hasil uji regresi linier berganda didapat persamaan :

    Y = 6,129 +(- 0,658X1)  + (-0,435X2)+e

                Dengan demikian : 1) Perubahan Variabel Efek seduktif (X1)  sebesar satu unit skor, akan diikuti  perubahan varibel Y yaitu variabel kemampuan transfer sebesar 0,658 unit skor dengan  variebel X2 tetap (konstan). Tanda negatif menunjukan perubahan yang tidak  searah. 2) Variabel X2 atau variabel efek redundansi  yang mengalami perubahan satu unit skor akan mengakibatkan variabel Y yaitu variabel kemamapuan transfer akan mengalami  perubahan sebesar 0,435 unit skor dengan X1 tetap atau konstan. Perubahan yang terjadi bernilai negatif atau tidak searah.. 3) Nilai konstanta sebesar 6,129  menjelaskan bahwa jika variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi tetap atau tidak mengalami perubahan maka variabel kemampuan transfer sebesar nilai konstantanya yaitu 6,12.

                Dari hasil olahan data diperoleh bahwa nilai F hitung secara  keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebesar 549,896  jika dibandingkan dengan nilai F tabel  (F hitung> F tabel). Serta tingkat kemaknaan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu 0,000 yang berarti bahwa sig F <0,005. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

                Berdasarkan hasil uji serentak (Uji F) ini maka hipotesis  penelitian ini yang berbunyi Variabel efek seduktif dan efek redundansi , secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemampuan transfer terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima.

                Secara Parsial variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi  berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kemampuan transfer.

     

    4. KESIMPULAN

     

    Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta bahwa baik secara parsial maupun secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable efek seduktif (X1) dan variable efek redudansi (X2)  yang terdapat dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap variable  kemampuan transfer (Y).
    2. Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam regresi linier yang dilakukan dapat diketahui bahwa pengaruh yang terjadi dalam variabel bebas (X1 danX2) memiliki pengaruh yang tidak searah, yang artinya  Jika variabel efek seduktif (X1)  meningkat, maka variabel  kemampuan transfer (Y)  akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika variabel efek seduktif  menurun maka variabel kemampuan transfer (Y) akan meningkat sedangkan X2 tetap (konstan). Jika variabel efek redudansi (X2) meningkat maka variabel kemampuan transfer (Y) akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika variabel redudansi menurun maka variabel kemampuan transfer (Y) akan meningkat sebesar nilai tersebut dengan X1 konstan.

     

    DAFTAR RUJUKAN

     

    Boyle, T., 2002 Towards a theoretical base or educational multimedia design. Journal of Interactive Media in Education, 98 (3), http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

    Champion dan A.A.K. Baila Dalam Husein Umar. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Gramedia. Jakarta.

    Dillon, A. dan Gabbard, R. Hypermedia as an Educational Technology: A Review of the Quantitative Research Literature on Learner Comprehension, Control, and Style. Review of Educational Research, 68(3): 322-349. 1998. http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

    Heinich, R., Molenda, M., Russell, J.D., & Smaldino, S.E. Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Merril Prentice Hall. 2002.

    Merrill, M.D. (1996). Computer-based design for computer-aided instruction. Dalam Tjeerd Plomp & Donald P. Eli (Eds.), International Encyclopedia of Educational Technology, Second Edition. Cambridge, MA: Cambridge UniversityPress.

                  (http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?)

    Mayer, R.E. (1996). Learning strategies for making sense out of expository text: The SOI model for guiding three cognitive processes in knowledge construction. Educational Psychologist, 8: 357- 371.

                  ( http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?)

    Mayer, R.E., & Wittrock, M.C. Problem-solving transfer. In D. Berliner & R. Calfee(Eds.), Handbook of Educational Psychology. New York: MacMillan. 1996.

    Manase, M. 1985. Metode Penelitian Sosial.  Karunika Jakarta.

                   Universitas Terbuka.

    Pranata, M. (2003). Efek seduktif-redundansi desain pesan multimedia. Jurnal Nirmana, 5(1):1-19.

    Pranata, M 2003.Efek tampilan Visual Seduktif desain pesan multimedia

    terhadap kemampuan transfer (http://puslit.petra.ac.id/journals/design/)

    Romiszowski, A.J. Computer-mediated communication. Dalam David H. Jonassen (Ed.), Handbook of Research for Educational Communications and Technology. New York: Association for Educational Communications and Technology-Simon & Schuster Macmillan

    Sigit, dkk, 2008. Pengembangan pembelajaran dengan menggunakan Multimedia interaktif untuk pembelajaran yang Berkualitas. (http://luarsekolah.blogspot.com)

    Sevilla, 1988. Kuesioner . http://elmu.umm.ac.id/statistik/statmet/non  eksperimen/kuesioner.htm

    Wahyono, Teguh., 2004. Cara Mudah Melakukan Analisis Statistik dengan SPSS. Penerbit . Gava Media. Yogyakarta.

    EFEK SEDUKTIF  REDUNDANSI  DALAM PESAN  VISUAL MULTIMEDIA TERHADAP  KEMAMPUAN TRANSFER

     

                                                  Oleh : Vivi Sahfitri        

    Dosen PNSDpk Kopertis Wil. II,  Universitas Bina Darma, Palembang

     

    Abstract : Development of Multimedia Technology has brought changes in the field of education. In this study will be done seduktif analysis of the effects of redundancies in a multimedia visual-based learning to transfer skills to be done by using a descriptive design with a number of respondents 65 respondents through questionnaires measuring instrument with a Likert scale. Design analysis process carried out by testing the reliability, validity and regression testing tool program using Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 15. Based on correlation and regression tests found the fact that there is a significant relationship between all variables simultaneously secaar either partially or . Linear regression equation model produced is Y = 6.129 + (- 0.658 X1) + (-0.435 X2) + e. The negative sign describes the relationship that is not the direction.
    Keywords: Multimedia, Securities seduktif Redundancy, transfer capability

    Abstak:Perkembangan Teknologi Multimedia telah membawa perubahan dalam bidang pendidikan. Banyak proses pembelajaran yang memanfaatkan desain visual multimedia dalam penyampaian materi dalam pembelajaran. Dalam Penelitian ini akan di lakukan analisis terhadap efek seduktif  redudansi dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap kemampuan transfer yang akan di lakukan dengan menggunakan desain deskriptif. Desain proses analisis yang dilakukan melalui uji reliabilitas, validitas dan uji regresi yang menggunakan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS)  versi 15..Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta baik secara parsial maupun secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable seduktif (X1) dan variable redudansi (X2)   dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap   kemampuan transfer (Y). Model Regresi yang diperoleh  adalah Y =6.129 + (-0,658X1) + (-0,435 X2) + e.

    Kata Kunci :  Multimedia, Efek seduktif Redundansi, Kemampuan transfer

     

    1. 1.          PENDAHULUAN

    Perkembangan Teknologi Informasi dan Komuniksi  di era globalisasi mengakibatkan perubahan yang sangat berarti di berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini telah mengubah pemikiran baru di masyarakat, peran ilmu pengetahuan sangatlah menonjol yang menuntut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.

    Saat ini teknologi multimedia berbasiskan komputer berkembang lebih cepat dibanding perkembangan pengetahuan tentang bagaimana orang memproses informasi di dalam lingkungan multimedia. Sebenarnya, efek utama yang signifikan dari performansi multimedia adalah kognitif. Hubungan fundamental antara performansi multimedia dan perilaku si penerima dapat dipandang sebagai interaksi antara informasi yang ditampilkan dan pemrosesan informasi yang terjadi dalam kognisi manusia. Perbedaan-perbedaan dalam reaksi terhadap multimedia oleh karenanya dapat menghasilkan, di satu sisi dari presentasi, atau dari sisi lain yang isinya berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat merupakan hasil dari pemrosesan, penyimpanan, pengingatan ulang akan informasi yang identik namun dilakukan secara berbeda oleh orang-orang yang mengalaminya. Untuk alasan ini, kondisinya harus dispesifikasikan secara mendasar dimana orang-orang bereaksi dalam suatu cara tertentu terhadap informasi tertentu yang disalurkan melalui multimedia. Beberapa riset telah menemukan bukti bahwa si penerima tidak menerima informasi multimedia secara pasif melainkan secara aktif menginterpretasikan informasi yang ditampilkan dan mengkonstruksikannya menurut cara masing-masing individu secara spesifik.Teknologi multimedia, seperti misalnya ensiklopedia elektronik, adalah teknologi yang membantu pengguna untuk dapat melihat dan mendengarkan penjelasan mengenai sesuatu hal. Sejalan dengan itu, teknologi di bidang komputer grafis telah meningkatkan penampilan dan daya tarik multimedia secara fantastis. Namun, yang menjadi kekurangan adalah teori yang berdasarkan riset tentang bagaimana mendesain instruksi multimedia dengan gambar dan kata-kata (Boyle, 2002). Kekurangan tersebut pada gilirannya membuat multimedia kurang efektif menjalankan fungsinya sehingga menuai banyak kritikan (Dillon & Gabbart; 1998).

    Kehadiran multimedia telah disambut sebagai kemajuan di bidang teknologi kognitif. Multimedia telah menghadirkan image dan auditori sampai pada tingkat hiper-realistik dan hiper-estetik. Teknologi yang canggih itu pada gilirannya mendorong para desainer, amatir maupun professional, merancang desain multimedia yang fantastis dengan menambahkan elemen-elemen visual maupun auditori pada materi esensial. ( Pranata, 2003). Hal ini antara lain berdasarkan pada beberapa fakta bahwa multimedia memudahkan akses nonlinier informasi yang sangat banyak, pengguna multimedia dapat menjelajahi informasi lebih dalam sesuai dengan permintaannya, multimedia menyajikan interaksi dengan materi instruksional yang dapat diakses langsung, serta multimedia memikat perhatian dan memiliki daya tarik yang tinggi untuk digunakan. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll. (Sigit, dkk., 2008).

    Tidak setiap format desain pesan multimedia memberdayakan penggunanya. Bahkan, seperti yang dikatakan oleh Merrill (1996:149), sebagian diantaranya tidak membelajarkan: “However, much of the multimedia being produced is merely information or entertainment but not instruction.” Bertolak dari pandangan konstruktivistik, Mayer (1996) berpendapat bahwa multimedia yang memberdayakan ialah yang memampukan penggunanya untuk meningkatkan kemampuan retensi sekaligus kemampuan transfer. Kemampuan transfer penting bagi setiap orang. Kemampuan transfer diuji ketika seseorang dihadapkan pada masalah-masalah pada situasi yang baru.

    Seiring dengan revolusi di bidang komputer grafis, tampilan multimedia tampaknya cenderung semakin mengedepankan daya tarik penampilan. Hal ini disokong oleh kemajuan teknologi perangkat lunak (software) komputer grafis yang telah menyediakan kemudahan untuk perancangan tampilan visual tersebut.  Pemanfaatan teknologi canggih telah mengubah presentasi informasi ilmiah yang biasanya sulit untuk dimengerti dan kering menjadi lebih realistik dan seduktif, bahkan hyper-realistik dan hyper-estetik (Romiszowski, 1996). Kecanggihan teknologi informasi dan komputer grafis itu pada gilirannya mendorong dan dimanfaatkan oleh para desainer, amatir maupun profesional, untuk merancang desain pesan multimedia secara fantastis dengan menambahkan elemen-elemen visual yang seduktif pada aspek desain pesan. Penambahan elemen-elemen seduktif, yaitu elemen-elemen yang bersifat dekoratif, utamanya dimaksudkan untuk lebih menonjolkan daya tarik pesan.  Teknologi yang canggih pada akhirnya akan mendorong para desainer, amatir maupun professional merancang desain multimedia  yang fantastis  dengan menambah elemen-elemen visual maupun auditori pada materi essensial. Penambahan elemen-elemen seduktif ini dapat membantu keefektifan mengakses informasi multimedian, namun dapat juga  Sebaliknya, penggunaan elemen-elemen seduktif yang berlebihan  justru mengganggu dalam proses optimalisasi pengaksesan informasi. Myatt dan Carter (dalam Heinich dkk., 1999) menyelidiki pengaruh penampilan visual dengan hasil belajar dengan menggunakan gambar-gambar sederhana dan kompleks, hitam putih dan berwarna, menemukan bahwa pebelajar tidak selalu memperoleh hasil belajar dengan lebih baik ketika pembelajaran menggunakan jenis gambar yang mereka sukai. Secara umum yang di maksud efek seduktif adalah tampilan yang berlebihan secara visual yang di berikan dalam suatu presentasi.

    Redudansi muncul pada saat pemakai menterjemahkan dan mengkoordinasikan sumber-sumber ganda informasi yang sebenarnya tidak diperlukan. Efek redundansi umumnya muncul di bawah kondisi-kondisi dimana sumber informasi esensial menerima informasi tambahan yang secara kognitif memberikan beban tambahan dan tidak diperlukan. Mengacu pada informasi yang tak perlu, pengurangan muatan kognitif bisa dicapai dengan menghilangkan informasi berlebihan dan dengan begitu membebaskan sumber-sumber informasi esensial dari efek redundansi (Pranata,2003)

    Penggunaan efek seduktif redudansi dalam suatu pesan multimedia akan mempengaruhi kemampuan transfer dari pesan yang disampaikan tersebut kepada penerimanya. Dalam suatu proses pembelajaran, akan terjadi proses pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kemampuan transfer dari alat atau media yang digunaka dalam proses pembelajaran sangatlah penting.  Kemampuan transfer adalah  kemampuan pengguna untuk menerapkan apa yang telah dipelajari pada suatu situasi baru. Menurut Mayer & Wittrock (1996), karakteristik yang membedakan seseorang yang belajar dengan memahami dari seorang yang belajar secara hafalan adalah kemampuan untuk terlibat dalam transfer pemecahan masalah. Kemampuan transfer berhubungan dengan kemampuan retensi, yaitu kemampuan untuk mengingat informasi yang didapat atau kemampuan menghapal. Sedagkan kemampuan transfer adalah kemampuan untuk memanfaatkan apa yang dipelajari. Sehingga isu  utama desain visual multimedia adalah  pencarian format multimedia yang dapat  berpotensi membelajarkan kemampuan transfer sekaligus kemampuan retensi. Penambahan elemen-elemen visual atawa auditori dapat menimbulkan beban lebih pada memori kerja visual (Moreno & Mayer, 1999). Elemen tambahan apa pun yang tidak diperlukan atau yang tidak terintegrasi dengan elemen-elemen lainnya untuk membuat informasi mudah dimengerti akan menurunkan kapasitas memori kerja yang efektif dan karenanya mempengaruhi proses pengaksesan elemen-elemen terpenting.

    Dalam penelitian ini akan di lihat apakah ada pengaruh  efek seduktif dan pengaruh efek redudansi  terhadap kemampuan transfer dalam suatu tampilan visual multimedia yang digunakan sebagai media pembelajaran. Sedangkan Tujuan penelitian ini adalah untuk  Mengetahui  dan menganalisis  efek atau Pengaruh  seduktif redudansi dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap kemampuan transfer. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sabagai dasar untuk dapat Menerapkan  pembelajaran berbasis visual multimedia yang dapat membantu meningkatkan inovasi pembelajaran, dengan mengetahui efek seduktif redudansi dalam visual multimedia dapat membantu dalam mendesain atau membuat serta memilih pesan visual multimedia yang akan digunakan.

     

    2.  METODE PENELITIAN

    2.1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa program Studi Teknik KomputerDi Universitas Bina Darma Palembang yang berlokasi di Jl.Jendral Ahmad Yani Palembang.

     

    2.2.  Desain Penelitian

     

    Penelitian ini akan di bagi menjadi 2 bagian, yang pertama adalah implementasi pembalajaran berbasis visual multimedia yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Kedua, Kajian dari penelitian ini akan bersifat kuantitatif yakni temuan dalam penelitian ini akan dideskripsikan secara kuantitatif dalam bentuk angka-angka matematis dan statistik.

    Desain penelitian yang akan digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel secara kuantitatif ini adalah desain kausal yang bertujuan untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh efek seduktif dan efek  redudansi dalm pesain visual multimedia terhadap kemampuan transfer.  Dalam penelitian ini sebagai variabel bergantung atau Y adalah kemampuan transfer dan variable bebas adalah efek seduktif (X1) dan Efek redudansi (X2).

     

    2.3.   Sumber dan Pengumpulan Data

     

    Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan diolah untuk penelitian ini adalah dengan cara (Metode) Kuesioner. Kuisioner yang baik harus mengandung minimal lima kriteria (sevilla (1988), yaitu : Validitas, Reliabilitas, Sensitivitas, Objektivitas dan Fisibilitas. Penelitian ini di lakukan pada Universitas Bina Darma, dimana  jenis datanya  adalah berupa data primer yang sumbernya adalah mahasiswa Program Studi Teknik Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang. Menurut pendapat Champion dan AA.K. Baila, menyatakan kerangka sampel cukup valid untuk di analisis secara statistik diperlukan paling sedikit 30 sampai dengan 100 responden.(Manase malo : 268). Berdasarkan pendapat ini, jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 65 orang yang merupakan  total keseluruhan responden mahasiswa program studi Teknik Komputer semester III yang terbagi menjadi 3 kelas.

                Kemudian kuisioner di uji dengan realibilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha yang semakin mendekati 1 berarti pertanyaan dalam pertanyaan semakin reliabel. Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien  alpha lebih besar dari 0,6 (Malhotra 2002). Indikator variabel dinyatakan reliabel jika nilai signifikan alpha lebih kecil dari 0,05.

     

    2.4.   Metode Analisis

     

        Dalam melalukan analisis data dalam penelitian ini sebagai alat bantu digunakan  Software bantu yaitu  SPSS atau Statistical Product and Service Solution. SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis cukup tinggi serta system manajemen data pada lingkungan grafis dengan cara pengoperasian yang cukup sederhana sehingga mudah untuk dipahami. (Wahyono, 2004)

                Metode yang digunakan untuk menganalisis data primer yang berasal dari responden adalah metode perhitungan statistik. Karena variabel yang digunakan lebih dari satu maka metode statistik yang dipakai adalah regresi linier berganda.

    Dengan demikian analisis yang akan digunakan adalah :  1) Analisis Regresi Berganda, 2) Uji Data yang digunakan adalah : a) Uji Validitas, b) Uji Reliabilitas, 3) Statistik Deskriptif, terdiri dari: a) Varians, b) Standar Deviasi, 4) Uji Ekonometrika, berupa : a) Multikolinearitas, b) Autokorelasi, dan c) Heterokedastisitas, sedangkan 5) Uji Hipotesis, dengan cara : a) Uji t (Parsial), dan b) Uji F (Pengujian Serentak).

     

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

     

                Hasil Penelitian Mengenai Efek Seduktif  Redundansi  Dalam pesan   Visual Multimedia Terhadap  Kemampuan Transfer,  pada program studi Teknik Komputer Universitas Bina Darma diukur dengan cara membagikan kuesioner. Namun sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap data yang telah dikumpulkan melalui analisis instrumen penelitian. Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dikatakan baik apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel. Kemudian dilakukan uji regresi berganda guna menjawab hipotesis yang telah ditentukan.

     

    3.1. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

     

    Data yang di perlukan dalam penelitian ini meliputi data tentang efek seduktif  dan redudansi  terhadap kemampuan transfer.  Semua data di klasifikasikan ke dalam indikator-indikator yang akan di konstruksikan dalam instrumen angket atau kuisioner. Selanjutnya instrumen akan di uji validitas dan reliabilitasnya.

                Analisis deskriptif variabel penelitian disini terdiri dari tiga yaitu :1) Variabel bebas  pertama (X1) yaitu efek seduktif yang terdiri dari 19 pertanyaan dalam kuisioner, 2) variabel bebas  kedua (X2) yaitu efek redundansi yang terdiri dari 7 pertanyaan dalam kuisioner prestasi. 3)variabel terikat  (Y) yaitu variabel kemampuan transfer.

     

    1. Variabel Kemampuan Transfer (Y)

     

    Tabel 1. Distribusi frekuensi  Variabel kemampuan Transfer

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 37 56,9 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 12 18,4 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 0 0 %
    Setuju 3,5 – 4,1 16 24,7 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 60 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

               

    2. Distribusi frekuensi variabel Efek Seduktif (X1)

     

    Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel efek sediktif

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8

    27

    41,5 %

    Tidak setuju 1,9 – 2,6

    22

    33,9  %

    Ragu-ragu 2,7 – 3,4

    0

    0 %

    Setuju 3,5 – 4,1

    16

    24,6  %

    Sangat setuju 4,2 – 5,0

    0

    0  %

    TOTAL

    65

    65

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    3.Distribusi Frekuensi Variabel efek Redundansi

     

    Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel Efek redundansi

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 5 7,7 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 11 16,9  %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 0 0  %
    Setuju 3,5 – 4,1 20 30,8%
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 29 44,7  %
    TOTAL 65 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

     

    3.1.1. Analisis Uji Data

    3.1.1.1.   Uji Validitas Data

     

    Uji  validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur  apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. (Sudarmanto, 2005 : 79).

    Alat ukur yang dapat digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Untuk responden sebanyak  65 , maka  tingkat korelasi nilai r pada interval kepercayaan 5 % harus lebih besar  dari 0,244. Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item >0,244 (r hitung  dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X1 (Efek Seduktif) semuanya adalah valid. Begitu juga Semua nilai Corrected Item-Total Correlation  pada variable X2 masing-masing item > 0,244 (r hitung dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X2 (efek redundansi) semuanya adalah valid.  Sedangkan Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pada variable Y  >0,244 (r hitung  dengan = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel Y (kemampuan transfer)  semuanya adalah valid.

     

    3.1.1.2. Uji Reliabilitas Instrumen

     

    Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan ke-ajeg-an alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau ke-ajeg-an yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). (Sudarmanto, 2005:79). Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha yang diperoleh (α >0,6), maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel kemampuan transfer, vaiabel efek seduktif dan efek redundansi  semuanya adalah Reliabel.

     

    Tabel 4.  Rekapitulasi Uji Reliabilitas

    Variabel

    Cronbach alpha

    Keterangan

     

    Efek Seduktif

    .982

    Reliable

    Efek Redundansi

    .945

    Reliable

    Kemampuan Transfer

    .992

    Reliable

     (sumber : Data primer yang diolah)

     

    Dari tabel 4 maka dapat disimpulkan bahwa semua variable nilai cronbach alpha >0,6 dan dinyatakan reliable.

     

    3.1.1.3  Analisis Uji Normalitas

     

    Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah distribusi data normal atau yang mendekati normal. (Singgih Santoso, 2004:212).

    Sesuai penelitian yang dibuat apabila diperhatikan data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, model regresi adalah normal.

     

    3.1.1.4. Analisis Uji Ekonometrika

     

    Analisis Uji Ekonometrika digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan adalah baik/sesuai. Analisis ini terdiri atas : 1) Uji Multikolinieritas, 2) Uji Autokorelasi, dan 3) Uji Heterokedastisitas.

     

    Tabel 5. Rekapitulasi Uji Ekonometrika

    No. Pengujian & Kriteria Kesimpulan / Hasil Pengujian
    1. Uji Multikolinieritas tidak terjadi Multikolinieritas antara variabel independent X1 (efek seduktif) dan X2 (efek redundansi).
    2. Uji Autokorelasi tidak ada Autokorelasi.
    3. Uji Kedastisitas tidak terjadi Heterokedastisitas.

     

    3.1.1.4.1.      Analisis Regresi Linier Berganda

     

    Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh data primer yang diuji, yang berasal dari 2 (dua) variabel bebas yaitu efek sduktif dan efek redundansi terhadap kemampuan transfer pada Universitas Bina Darma Palembang. Hasil regresi linier berganda,  di-formulasi-kan persamaan regresi untuk mengestimasi variabel terikat dengan menggunakan seluruh variabel bebas ádalah sebagai berikut :

    Y = 6,129 +(- 0,658X1)  + (-0,435X2)+e

    Dari  persamaan regresi di atas diketahui bahwa variabel bebas : Efek seduktif (X1) dan Efek redundansi (X2)  memiliki pengaruh yang berlawanan arah  terhadap variabel terikat kemampuan transfer (Y). Pengaruh ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan pada variabel bebas maka akan menurunkan variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tersebut konstan.

     

    3.1.1.4.2.      Pembuktian Hipótesis

     

    Pembuktian  Hipótesis menggunakan 2 (dua) uji, yaitu : Uji t (Parsial) untuk melihat pengaruh  parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan Uji F (Simultan)  untuk melihat pengaruh simultan dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat.

     

    1. Uji t (Parsial)

    Untuk melihat pengaruh parsial dari masing-masing variabel terikat dapat dijelaskan  dengan menggunakan uji t. Adapun kriteria pengujiannya adalah : H0  diterima : Sig t > 0,05 dan t hitung < t tabel. Ha diterima : Sig t < 0,05 dan t hitung > t tabel. H0  : Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Ha   : Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

     

                  Tabel 6. Hasil Uji Parsial (Uji t)

    Model t Sig.
    1                              (Constant)

    Efek seduktif

    Efek redundansi

    74,066

    4,693

    3,284

    ,000

    ,000

    ,002

    a. Dependent Variabel : Pemanfaatan e-learning

    Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS-15

     

    H0 :  Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap  variabel kemampuan transfer yang di lakukan secara parsial

    H1 :  Ada pengaruh yang signifikan antara  variabel efek seduktif dan  efek redundansi  terhadap variabel kemampuan transfer yang dilakukan secara parsial

         Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel t hitung untuk variabel efek seduktif (X1) adalah 4,693 > t tabel yaitu 2,353 dan tingkat signifikan 0,000 (p>0,05)  maka H0 di tolak dan Ha diterima , artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif   dengan variabel kemampuan transfer. Begitu juga untuk variabel efek redundansi (X2) memiliki t hitung 3,284 >t tabel yait u 2,353 dengan tingkat signifikan 0,002 maka H0 di tolak dan Ha diterima , artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek sredundansi    dengan variabel kemampuan transfer.

     

          2.   Uji F (Simultan)

                     Uji F – hitung (Fisher) atau (p<0,05) bertujuan untuk menguji  apakah variabel –variabel efek seduktif dan efek redundansi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemampuan transfer . Untuk menguji kebenaran Hipotesis dilakukan dengan membandingkan F hitung (dari F tabel).

     

    Tabel 7.  Hasil Uji Serentak (Uji F)

    Sumber :Data Primer yang diolah dengan SPSS-15

     

    H0 :  Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap  variabel kemampuan transfer yang di lakukan secara bersama-sama.

    H1 :  Ada pengaruh yang signifikan antara  variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap variabel kemampuan transfer yang dilakukan secara bersama-sama.

         Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel f hitung untuk variabel Efek seduktif (X1) dan efek Redundansi (X2) terhadap kemampuan transfer adalah 549,896 >  F tabel yang berada diantara 3,07 sampai 3,15. dan tingkat signifikan 0,000 (p< 0,05)  maka H0 di tolak  dan Ha diterima , artinya  ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi terhadap kemampuan transfer yang dilakukan secara bersama-sama

     

    3.2. Pembahasan

     

    Secara bersama-sama pengaruh variabel efek seduktif dan efek redundansi terhadap kemapuan transfer  memiliki hubungan yang  kuat  yakni sebesar 97, 3% (R=0,973).

    Hasil uji regresi linier berganda didapat persamaan :

    Y = 6,129 +(- 0,658X1)  + (-0,435X2)+e

                Dengan demikian : 1) Perubahan Variabel Efek seduktif (X1)  sebesar satu unit skor, akan diikuti  perubahan varibel Y yaitu variabel kemampuan transfer sebesar 0,658 unit skor dengan  variebel X2 tetap (konstan). Tanda negatif menunjukan perubahan yang tidak  searah. 2) Variabel X2 atau variabel efek redundansi  yang mengalami perubahan satu unit skor akan mengakibatkan variabel Y yaitu variabel kemamapuan transfer akan mengalami  perubahan sebesar 0,435 unit skor dengan X1 tetap atau konstan. Perubahan yang terjadi bernilai negatif atau tidak searah.. 3) Nilai konstanta sebesar 6,129  menjelaskan bahwa jika variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi tetap atau tidak mengalami perubahan maka variabel kemampuan transfer sebesar nilai konstantanya yaitu 6,12.

                Dari hasil olahan data diperoleh bahwa nilai F hitung secara  keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebesar 549,896  jika dibandingkan dengan nilai F tabel  (F hitung> F tabel). Serta tingkat kemaknaan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu 0,000 yang berarti bahwa sig F <0,005. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

                Berdasarkan hasil uji serentak (Uji F) ini maka hipotesis  penelitian ini yang berbunyi Variabel efek seduktif dan efek redundansi , secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemampuan transfer terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima.

                Secara Parsial variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi  berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kemampuan transfer.

     

    4. KESIMPULAN

     

    Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta bahwa baik secara parsial maupun secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable efek seduktif (X1) dan variable efek redudansi (X2)  yang terdapat dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap variable  kemampuan transfer (Y).
    2. Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam regresi linier yang dilakukan dapat diketahui bahwa pengaruh yang terjadi dalam variabel bebas (X1 danX2) memiliki pengaruh yang tidak searah, yang artinya  Jika variabel efek seduktif (X1)  meningkat, maka variabel  kemampuan transfer (Y)  akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika variabel efek seduktif  menurun maka variabel kemampuan transfer (Y) akan meningkat sedangkan X2 tetap (konstan). Jika variabel efek redudansi (X2) meningkat maka variabel kemampuan transfer (Y) akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika variabel redudansi menurun maka variabel kemampuan transfer (Y) akan meningkat sebesar nilai tersebut dengan X1 konstan.

     

    DAFTAR RUJUKAN

     

    Boyle, T., 2002 Towards a theoretical base or educational multimedia design. Journal of Interactive Media in Education, 98 (3), http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

    Champion dan A.A.K. Baila Dalam Husein Umar. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Gramedia. Jakarta.

    Dillon, A. dan Gabbard, R. Hypermedia as an Educational Technology: A Review of the Quantitative Research Literature on Learner Comprehension, Control, and Style. Review of Educational Research, 68(3): 322-349. 1998. http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

    Heinich, R., Molenda, M., Russell, J.D., & Smaldino, S.E. Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Merril Prentice Hall. 2002.

    Merrill, M.D. (1996). Computer-based design for computer-aided instruction. Dalam Tjeerd Plomp & Donald P. Eli (Eds.), International Encyclopedia of Educational Technology, Second Edition. Cambridge, MA: Cambridge UniversityPress.

                  (http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?)

    Mayer, R.E. (1996). Learning strategies for making sense out of expository text: The SOI model for guiding three cognitive processes in knowledge construction. Educational Psychologist, 8: 357- 371.

                  ( http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?)

    Mayer, R.E., & Wittrock, M.C. Problem-solving transfer. In D. Berliner & R. Calfee(Eds.), Handbook of Educational Psychology. New York: MacMillan. 1996.

    Manase, M. 1985. Metode Penelitian Sosial.  Karunika Jakarta.

                   Universitas Terbuka.

    Pranata, M. (2003). Efek seduktif-redundansi desain pesan multimedia. Jurnal Nirmana, 5(1):1-19.

    Pranata, M 2003.Efek tampilan Visual Seduktif desain pesan multimedia

    terhadap kemampuan transfer (http://puslit.petra.ac.id/journals/design/)

    Romiszowski, A.J. Computer-mediated communication. Dalam David H. Jonassen (Ed.), Handbook of Research for Educational Communications and Technology. New York: Association for Educational Communications and Technology-Simon & Schuster Macmillan

    Sigit, dkk, 2008. Pengembangan pembelajaran dengan menggunakan Multimedia interaktif untuk pembelajaran yang Berkualitas. (http://luarsekolah.blogspot.com)

    Sevilla, 1988. Kuesioner . http://elmu.umm.ac.id/statistik/statmet/non  eksperimen/kuesioner.htm

    Wahyono, Teguh., 2004. Cara Mudah Melakukan Analisis Statistik dengan SPSS. Penerbit . Gava Media. Yogyakarta.