selamat datang
RSS icon Email icon
  • JURNAL PENELITIAN

    Posted on July 22nd, 2013 vivi sahfitri No comments

    PENGUKURAN EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI

    Vivi Sahfitri

    Universitas Bina Darma

    Jln. Ahmad Yani No.12, Plaju, Palembang

    email: vsahvitri@yahoo.com

    Abstrak :Setelah dilakukan implementasi Sistem Informasi, diperlukan penelaahan pasca implementasi yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas Sistem Informasi yang digunakan dengan melihat pengaruh antar variabel dalam pengukuran efektifitas Sistem informasi tersebut. Dari hasil pengujian yang dilakukan Uji F untuk variabel System Quality, Information quality dan service quality terhadap variabel Use (intention to use) tidak berpengaruh  signifikan  sedangkan untuk Uji t yang dilakukan, variabel service quality tidak berpengaruh secara signifikan tehadap Variabel Use. Uji F pada variabel System Quality, Information Quality dan Service Quality terhadap Variabel User satisfaction memperoleh hasil berpengaruh  signifikan sedangkan untuk uji t yang dilakukan,  variabel service quality tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel user satisfaction. Sedangkan  pengukuran untuk uji F  antara variabel System quality, information Quality, Service quality, Use (intention to use) dan User satisfaction terhadap variabel Net benefits berpengaruh signifikan antar semua variabel, sedangkan uji t yang dilakukan membuktikan variabel Service Quality tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Net benefits.

    Kata kunci :  Efektifitas Sistem Informasi, System Quality, Information Quality, Service Quality, Use, User satisfaction, Net benefits

    Abstract : After implementation of IS, required post-implementation review to determine the effectiveness of IS used by looking the influence between variables in measuring the effectiveness of IS. The results of tests performed for variables F Test System Quality, Information quality and service quality to variable Use  had no significant effect, while for the t test is performed, the variable does not affect service quality significantly Variable on Use. F test on the variable System Quality, Information Quality and Service Quality of Variable User satisfaction while obtaining significant results for the t test performed, the variable service quality variables had no significant effect on user satisfaction. While the measurements for the F test between the variables System quality, information Quality, Service Quality, Use and user satisfaction variables have a significant net benefits among all variables, the t test conducted prove the variable Service Quality no significant effect on the variable Net benefits.

    Keywordeffectiveness of IS, System Quality, Information Quality, Service Quality, Use, User satisfaction, Net benefits


    1. 1. PENDAHULUAN

    Perkembangan Teknologi Informasi dan Komuniksi  di era globalisasi mengakibatkan perubahan yang sangat berarti di berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini telah mengubah pemikiran baru di masyarakat, peran ilmu pengetahuan sangatlah menonjol yang menuntut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Sehingga  tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan ilmu pengetahuan yang didukung perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan  kemampuan Sumber Daya Manusia yang ada.

    Seiring perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi tersebut, hampir semua instansi baik swasta maupun pemerintahan sudah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam membantu kegiatan instansi tersebut. Semakin banyaknya perusahan yang menerapkan teknologi informasi dan komunikasi, maka evaluasi terhadap efektivitas penggunaannya merupakan topik yang semakin menarik untukdi teliti baik oleh praktisi maupun peneliti. Salah satu Produk dari Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut adalah Sistem Informasi. Sistem informasi dibangun sebagai fasilitas pendukung kinerja dalam suatu instansi. McLeod (1995) menyatakan bahwa, setelah suatu sistem informasi memasuki fase implementasi  dalam siklus hidup pengembangan sistem informasi, perlu di lakukan penelaahan pasca implementasi. Penelaahan tersebut bertujuan untuk menentukan  efektifitas sistem  (seberapa jauh sistem tersebut mencapai sasaran-sasarannya) serta untuk mengevaluasi proses pengembangan sistem tersebut. (Weber,1999). Goodhue dalam jumaili (2005:725) menyatakan bahwa jika evaluasi pemakai atas teknologi cocok dengan kemampuan dan tuntutan dalam tugas pemakai, maka akan memberikan dorongan  pemakai memanfaatkan teknologi. Karena itu, evaluasi pemakai diguankan sebagai alat ukur keberhasilan pelaksanaan dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubungkan dengan kecocookan tugas-tugas dengan  teknologi.

    Penggunaan Sistem Informasi pada suatu instansi bertujuan untuk memudahkan  tugas pengguna(user) sehingga dapat di capai penghematan waktu, biaya, dan sumber daya dalam pengambilan keputusan. Agar tujuan implementasi Sistem Informasi tersbut dapat tercapai sesuai dengan harapan maka perlu dilakukan  evaluasi sejauh mana efektivitas sistem informasi tersebut.

    Menurut Seddon, Graeser dan Willcocks (2000), efektivitas sistem informasi merupakan suatu pertimbangan nilai yang dibuat berdasarkan titik pandang stakeholder, mengenai net benefits yang diperoleh dalam menggunakan suatu sistem informasi. Dalam hasil penelitiannya mereka juga mengungkapkan bahwa istilah lain yang memiliki makna sama adalah “Information System (IS) Success” yang digunakan oleh DeLone dan McLean (1992). Sedangkan dalam konteks dimana stakeholder dibatasi pada pemilik (owner) atau manajer senior dari suatu organisasi, beberapa peneliti menggunakan istilah “evaluating Information Technology (IT) investments”, “IT evaluation”, “IS evaluation”, dan “IS effectiveness”, yang semuanya mengandung makna yang sama.

    Suatu sistem dapat dievaluasi dan di analisis performance nya berdasarkan dua pengukuran utama, yaitu efektifitas dan efisiensi. Dari sudut pandang efisiensi, evaluasi berhubungan dengan penggunaan sumber-sumber daya yang diberikan baik sumber daya manusia, infrastruktur maupun materi (uang) untuk menyediakan sistem informasi bagi user. Sedangkan dari sisi efectivitas user atau unit organisasi user, evaluasi berhubungan dengan penggunaan Sistem informasi dalam menyampaikan misi organisasi.

    Sistem yang efektif dapat di definisikan sebagai suatu sistem yang dapat memberikan nilai tambah kepada organisasi yang menggunakannya. Oleh karena itu sistem yang efektif harus dapat memberikan pengaruh yang positif kepada prilaku user. Martin, dkk(2002) berpendapat bahwa sistem yang efektif dapat dianalisis  berdasarkan beberapa kriteria, antara lain adalah dapat meningkatkan efectivitas bisnis, dapat memperluas bisnis atau pelayanan dan dapat  meningkatkan keunggulan bersaing  bagi organisasinya.

    Berbagai variabel yang mempengaruhi efektivitas sistem informasi telah dikemukakan oleh banyak peneliti. Weber (1999) menggunakan system quality, information quality, perceived usefulness, computer self-efficacy, per-ceived ease of use, use (amount, type), IS satisfaction, individual impact, dan organizational impact sebagai variabel-variabel yang menentukan efektivitas suatu sistem informasi.  Peter B. Seddon melakukan reformulasi atas variable di atas dengan menggantikan variabel use dengan perceived usefulness dan  menambahkan variabel societal impact. Selain Seddon, peneliti lain yaitu Leyland F. Pitt, Richard T. Watson, dan C. Bruce Kavan menambahkan variabel service quality pada Model D&M (Pitt et al., 1995). Variabel lain yang di masukkan adalah variable net benefits menggantikan variabel individual impact dan organizational impact. Sehingga dalam penelitian ini akan di lakukan pengukuran efektifitas sistem informasi dengan menggunakan enam variable yaitu variable system quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction dan net benefits.

    Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas  maka dalam usulan penelitian ini, peneliti  tertarik untuk melakukan penelitian pengukuran efektifitas Sistem Informasi. Pengukuran di lakukan dengan menggunakan variabel – variabel dalam efektifitas Sistem Informasi yaitu system quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction dan net benefits. .

    2. METODE PENELITIAN

    2.1. Desain Penelitian

    Desain usulan penelitian yang akan digunakan adalah desain kausal yang bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.  Dalam   penelitian ini  pengukuran di bagi dalam beberapa tahapan. Pengukuran pertama dilakukan dengan variabel bebas information Quality (X1), System Quality (X2)  dan  Service quality (X3) terhadap variabel terikat Use /Intention Use (Y), dan pengukuran di lakukan baik secara parsial maupun secara serentak. Pengukuran kedua dilakukan dengan variable bebas Information qulity (X1), sistem Quality (X2)  dan  Service quality (X3) terhadap variable terikat User Satisfaction (Y), Pengukuran kedua ini juga di lakukan baik secara parsial maupun secara serentak.  Pengukuran ketiga dilakukan dengan variable bebas information quality (X1), system quality (X2), service quality (X3),  use/Intention to use (X4),  User satisfaction (X5) terhadap variable terikat Net benefits (Y), Pengukuran di lakukan baik secara parsial maupun secara serentak.

    2.2.  Populasi dan sampel

    Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen fakultas ilmu komputer Universitas Bina Darma  serta staff karyawan Universitas Bina Darma Palembang.

    Untuk sampel mahasiswa akan ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu mahasiswa  dan dosen pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma serta Staff Karyawan  di Universitas Bina Darma Palembang. Target sampel minimal yang diharapkan di dapat dan digunakan dalam analisis adalah 100 orang responden.

    Menurut Pendapat Champion dan AA.K. Baila menyatakan bahwa sampel cukup valid untuk di analisis secara statistic sedikitnya diperlukan  30 sampai 100 responden Manase malo (1985). Maka berdasarkan pendapat ini, sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah berjumlah  100 responden yang terdiri dari Mahasiswa dan Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma serta staff Karyawan  Univeritas Bina Darma  Palembang.

    2.3. Definisi Operasional

    Definisi Operasional sering dijelaskan sebagai suatu spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur variabel. Variabel operasional dijelaskan sebagai unsur penelitian yang memberitahukan bagaiaman caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional akan mampu menjelaskan suatu fenomena secara tepat.

    Data yang di perlukan meliputi data tentang pengukuran efektifitas Sistem informasi yang terdiri dari  variabel infrmation Quality, System Quality, Service Quality, Use (Intention to use), user satisfaction dan Net Benefits. Semua data di klasifikasikan ke dalam indikator-indikator yang akan di konstruksikan dalam instrumen angket atau kuisioner.  Untuk variabel System Quality memiliki 18 item pertanyaan, untuk variabel information Quality memiliki  23 item perta nyaan, variabel service Quality memiliki  20 Item Pertanyaan, Variabel use memiliki 17 Item Pertanyaan, variabel user satisfaction memiliki 13 item pertanyaan,  dan Variabel net benefits memiliki  19 Item Pertanyaan.

    2.4. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, terutama dalam melihat pengaruh dari variabel-variabel yang ada adalah dalam bentuk Kuisioner atau angket penelitian dengan menggunakan skala Likert. skala Likert responden menjawab pertanyaan penelitian dengan memberikan tanda silang (X), pada alternatif jawaban yang disiapkan dengan lima (5) kemungkinan . Jawaban yang tersedia di buat skala :

    1. Skor 1 untuk  sangat Kurang
    2. Skor 2 untuk  Kurang
    3. Skor 3 untuk Cukup
    4. Skor 4 untuk Baik
    5. Skor 5 Untuk Sangat Baik

    Dari jawaban responden kemudian diberi skor nilai, maka sudah dapat diolah kuantitatifnya berdasarkan skala yang telah di tentukan. Instrumen penelitian yang menggunakan Skala Likert dapat dibuat dalam bentuk Checklist atau pilihan ganda (Sugiyono, 1993:73-74) Data tersebut akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda, yaitu analisis yang dipergunakan untuk menganalisis dalam Pengukuran Efektifitas Sistem Informasi.

    2.5. Teknik Analisis Data

    Metode yang digunakan untuk menganalisis data primer yang bersifat kuantitatif yang berasal dari responden adalah metode perhitungan statistik. Karena varibel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu maka metode statistik yang dipakai adalah regresi linier berganda. Selain itu akan dilakukan uji validitas. Uji validitas ditujukan untuk menguji sejauh mana alat ukur dalam hal ini dapat mengukur apa yang hendak di ukur. Jika peneliti menggunakan kuisioner dalam pengumpulan data , kuisioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin di ukur. Setelah kuisioner tersebut disusun, dalam praktek belum tentu data  yang terkumpul adalah data yang valid.

    Sedangkan Uji reliability adalah uji yang menyangkut ketepatan (acuraccy) alat ukur (daftar pertanyaan kuisioner ). Ketepatan ini dapat di nilai dengan analisa statistik untuk mengetahui measurement error alat ukur, dan jika alat ukur telah di nyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut di uji. Makin kecil kesalahan pengukuran , makin reliable alat pengukur dan sebaliknya, makin besar kesalahan pengukuran makin tidak realible alat pengukur tersebut. Besar kecil kesalahan pengukuran  dapat diketahui antara lain dari nilai korelasi antara hasil pengukuran pertama dan kedua. Apabila nilai korelasi (r) di kuadratkan maka hasilnya disebut koefisien determinasi (coefficient of determinasi) yang merupakan petunjuk besar kecil hasil pengukuran yang sebenarnya, makin tinggi angka korelasi maka makin besar nilai koefisien determinasi dan makin rendah kesalahan pengukuran. Selanjutnya  untuk melihat tinggi rendahnya korelasi di gunakan Pearson Product Moment (PPM) (Ridwan 2005:138).

    Untuk pembuktian hipotesis dilakukan uji hipotesis. Yang pertama dalah uji parsial atau uji t . Uji ini  merupakan pengujian terhadap variable bebas yang dalam hal ini adalah information Quality (X1), System Quality (X2)  dan  Service quality (X3) terhadap variabel terikat Use /Intention Use (Y). Kriteria pengujian ini adalah  Ho di tolak dan Ha diterima jika harga mutlak t  dari hasil pengujian lebih besar daripada harga t yang terdapat dalam tabel distribusi t.

    Uji hipotesis yang kedua adalah uji serentak atau uji F  Uji ini merupakan pengujian terhadap koefisien regresi secara bersama-sama. Apabila F Hitung lebih besar dari F tabel (F Hitung > F Tabel)terdapat pengaruh yang  nyata dari variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Atau dengan kata lain dalam hipotes Ho ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

    1. 3. Hasil dan Pembahasaan

    3.1. Hasil Penelitian

    Pengukuran akan di lakukan dalam beberapa tahapan. Pengukuran pertama di lakukan untuk melihat pengaruh anatara variabel information Quality, variabel System Quality dan variabel Service quality terhadap Use (Intention Use), baik secara parsial maupun secara serentak. Pengukuran kedua di lakukan untuk melihat pengaruh antara variabel Information qulity, variabel System Quality dan variabel Service quality terhadap Variabel User Satisfaction, baik secara parsial maupun secara serentak. Pengkuran ketiga di lakukaj untuk melihat pengaruh berdasarkan  variabel information quality, variabel system quality, variabel service quality, variabel use (Intention to use), varibel User satisfaction terhadap variabel Net benefits, baik secara parsial maupun secara serentak.

    Untuk melihat pengaruh- pengaruh  tersebut pengukuran dilakukan  dengan cara  membagikan kuisioner  kepada responden. Namun sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap data yang telah dikumpulkan malalui analisis instrumen penelitian. Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen penelitian dikatakan baik apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel. Kemudian dilakukan uji regresi linier berganda guna melihat pengaruh masing-masing variabel.

    3.1.1 Karakteristik Responden

    Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan jenis kelamin dan berdasarkan status responden. Pembagian Karakteristik responden  berdasarkan jenis kelamin tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini  :

    Tabel 1. Distribusi Jenis Kelamin

    Perbedaan  jumlah responden  ini tidak menjadi masalah karena peneliti tidak membedakan jenis kelamin karena responden dipilih secara acak. Sedangkan  pembagian karakteristik responden berdasarkan status dapat dilihat padatabel dibawah ini :

    Tabel 2. Distribusi Status responden

    Pembagian jumlah respoden berdasarkan satus ini di lakukan dengan tujuan agar penyebaran kuesioner untuk memperoleh jawaban tentang efektifitas Sistem informasi dapat lebih baik. Karena penggunaan sistem informasi di Universitas Bina Darma ditujukan kepada dosen karyawan dan mahasiswa.

    3.1.2. Reliabilitas  Alat Ukur

    Koefisien alpha atau cronbach apha yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat reliabilitas  dan konsistensi internal diantara butir butir pertanyaan  dalam suatu instrumen. Item pengukuran dikatakan reliabel jika memiliki nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,6 (> 0,6).Nilai reliabilitas konsistensi internal  masing masing variabel ditunjukkan pada tabel dibawah ini :

    Tabel  3. Rekapitulasi Uji Reliabilitas

    Dari tabel 3, maka dapat disimpulkan bahwa semua variable nilai cronbach alpha >0,6 dan dinyatakan reliable.

    3.1.3. Validitas Alat Ukur

    Penelitian ini menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data penelitian, dan untuk mengetahui indeks validitas kuisioner tersebut digunakan rumus product moment correlation dari Pearson. Secara manual validitas alat ukur diketahui dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item. Validitas atau correlation di nyatakan valid apabila mempunyai nilai corelation r hitung lebih besar dari r standar. Skor r dilihat dari r table yang ada pada tabel statistik. Nilai r akan bergantung pada jumlah responden yang ada. Dalam penelitian ini jumlah responden adalah 100 responden, sehingga  tingkat korelasi nilai r pada interval kepercayaan 5 % harus lebih besar dari 0,195 . Jika r korelasi di atas 0,195 maka alat ukur bisa dinyatakan valid dan sebaliknya jika di bawah 0,195 berarti alat ukur dinyatakan tidak valid.

    3.1.4. Uji Persyaratan Analisis Regresi  Majemuk

    Dalam regresi linier berganda terdapat tiga persyaratan uji analisis regresi majemuk yang harus di penuhi yaitu :

    1. Hasil Uji Normalitas

    Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah  model regresi , variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak, sedangkan uji regresi itu sendiri adalah bertujuan untuk mencari apakah memang ada pengaruh yang signifikan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Data yang terdistribusi normal dalam suatu model regresi dapat dilihat pada grafik normal P-P Plot, dimana bila titik titik yang menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.

    Gambar 1. Uji Normalitas Variabel.

    2. Hasil Uji Heterokedastisitas

    Pengujian Heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan  ke pengamatan yang lain. Gambar berikut menyajikan  grafik scaterplot yang menunjukkan  titik titik yang menyebar secara acak dan menyebar dengan sangat baik di atas dan dibawah  angka 0. Ini dapat membuktikan dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi.

    Gambar 2. Uji heterokedastisitas Variabel

    3. Hasil Uji Autokorelasi

    Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) Dimana uji autokorelasi dapat di deteksi dari besarnya nilai Durbin – Watson. Berikut ini merupakan petunjuk dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi :

    1. Angka durbin Watson di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif
    2. Angka durbin Watson di antara  -2  dan +2 berarti tidak ada autokorelasi
    3. Angka durbin Watson di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

    Hasil pengolahan data primer yang diperoleh memperlihatkan hasil uji autokorelasi  sebagai berikut :

    Tabel 4. Uji Autokorelasi

    Dari hasil model summary di atas, dapat diperoleh nilai durbin watson sebesar 1,320 dimana nilai durbin watson di antar -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Dari tabel di atas dapat pula dijelaskan  besarnya multiple R atau korelasi R, koefisien determinasi (R2),koefisien determinasi yang disesuaikan (adjusted  R2) dan standar error.  Koefisien korelasi sebesar  0,745  m/enunjukkan pengaruh yang cukup kuat  antara variabel bebas yaitu User satisfaction, Information Quality, Use, Service Quality, system Quality terhadap variabel  terikat yaitu Net Benefits. Koefisien determinasi  (R2) sebesar 0,555  memberi makna bahwa 55,5 %  variabel User satisfaction, Information Quality, Use, Service Quality dan System Quality dapat  mempengaruhi Variabel Net Benefits, sedangkan sisanya 44,5 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

    3.2. Pembahasan

    3.2.1. Pembuktian Hipotesis (Uji F)

    Tabel berikut ini menunjukan hasil uji F atau uji serentak antara varianel bebas terhadap variabel bergantung.

    Tabel 5. Hasil Uji F

    Dengan mengambil taraf signifikan sebesar  0,000 (p<0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima . Pada  hasil analisis varian (ANOVA) dapat di lihat bahwa F hitung dari hasil analisis data primer adalah  23,476.  yang artinya lebih besar  dari nilai F tabel  yang berada pada nilai 3,15 – 3,23.

    Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan untuk Uji F  pada penelitian ini  diperoleh hasil H0 ditolak   dan Ha diterima  yang artinya   ada pengaruh yang signifikan antara variabel System Quality, Infomation Quality, Service Quality, variabel use (Intention to use) dan Variabel User satisfaction terhadap variabe Net Benefits yang dilakukan secara bersama-sama.

    3.2.2. Pembuktian Hipotesis (Uji t)

    Uji t di gunakan untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian ini yang menunjukkan hubungan parsial anatar variabel–variabel dalam penelitian. Hipotesis untuk uji t dalam penelitian ini adalah :

    H0 : t hitung < t tabel atau (p > 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hal  ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel bebas terhadap variabel bergantung.

    Ha : t hitung > t tabel atau (p < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara satu variabel bebas terhadap variabel begantung

    Berikut ini tabel yang menggambarkan pengujian parsial dari variabel –   variabel yang diuji :

    Tabel 6. Hasil uji t

    Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel di atas   maka;

    1. t hitung untuk variabel System Quality adalah 5,181  > t tabel  dan tingkat signifikan 0,041 (p<0,05)  maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya  ada pengaruh yang signifikan antara variabel System Quality terhadap Variabel Net benefits.
    2. t hitung untuk variabel Information Quality adalah 3,271 > t tabel dan tingkat signifikan 0,007 (p<0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya  ada pengaruh yang signifikan antara variabel Information Quality terhadap Variabel Net benefits
    3. t hitung untuk variabel Service Quality adalah 7,332  > t tabel dan tingkat signifikan 0,186  (p>0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel Service Quality terhadap Variabel Net Benefits.
    4. t hitung untuk variabel Use adalah 5,285  > t tabel dan tingkat signifikan 0,000  (p<0,05) maka H0 ditolak  dan Ha diterima , artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel Use terhadap Variabel Net Benefits.
    5. t hitung untuk variabel User Satisfaction adalah 10,128 > t tabel dan tingkat signifikan 0,000  (p<0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima , artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel User Sayisfaction terhadap Variabel Net Benefits.

    1. 4. SIMPULAN

    Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta bahwa secara parsial  terdapat hubungan atau pengaruh yang signifikan antara Variabel System quality  dan Information Quality terhadap Variabel Use (Intention To use) dan juga terhadap variabel User Satisfaction. Hal ini dapat terjadi karena berdasarkan data yang diperoleh,  perangkat lunak atau sistem yang ada dan informasi yang diberikan berdasarkan kebutuhan individu di lingkungan kerja  masing-masing  dalam hal penggunaan oleh responden sudah baik. Artinya informasi yang diinginkan individu dapat tersaji dan diperoleh  dengan mudah dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sedangkan secara parsial dapat pula dibuktikan bahwa Variabel service Quality tidak terdapat pengaruh yang signifikan baik  terhadap variabel Use (Intention to use) maupun terhadap varibael User satisfaction , hal  ini dapat  terjadi karena dalam variabel ini kebutuhan sistem secara hardware dan software merupakan dasar utama untuk memberikan pelayanan sistem. Kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak yang baik dan sesuai dengan perkembangan zaman (Upgrade) merupakan hal penting untuk meningkatkan pelayanan sistem informasi. Keamanan, kemampuan teknis staff dan responsive sistem dalam mengakomodasi kebutuhan pengguna merupakan hal penting dalam memberikan pelayanan penggunaan. Kepuasan pengguna dari sistem yang gunakan merupakan pelayanan yang terbaik yang dapat diberikan. Pengaruh secara parsial dari keseluruhan variabel yaitu variabel System quality, Information Quality, Service Quality, Use (intention to use) dan User satisfaction terhadap variabel Net Benefits memperoleh fakta bahwa variabel Service Quality tidak berpengaruh signifikan terhadap Variabel Net benefits. Hal ini dapat terjadi karena pelayanan sistem informasi di harapkan dapat memberikan kemudahan dalam kinerja, pengambilan keputusan dan pengaruh pengaruh lain yang lebih baik dalam lingkungan kerja sistem informasi tersebut. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan sistem yang mungkin belum terpenuhi sehingga belum dapat memaksimalkan tingkat keuntungan dalam penggunaan sistem informasi oleh pengguna..
    2. Hasil pengujian regresi yang dilakukan secara bersama-sama atau uji serentak di peroleh hasil bahwa untuk pengujian serentak antara variabel system quality, information quality dan service quality tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Use (intention to use). Sedangkan untuk Pengujian pada variabel System quality, information quality dan Service quality terhadap Variabel User satisfaction diperoleh hasil terdapat pengaruh signifikan antara variabel tersebut yang dilakukan secara bersama-sama. Sedangkan secara bersama semua variabel tersebut  yaitu variabel system quality, information quality, service quality, use (intention to use) dan user satisfaction memiliki pangaruh yang signifikan terhadap variabel Net Benefits

    DAFTAR PUSTAKA

    DeLone, W.H., dan McLean, E.R. (1992), “Information System Success : The Quest for the Dependent Variabel,”Information System Research, Vol. 3, No.1 h.60-95.

    Jumaili, Salma.2005. “ Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru Dalam Evaluasi Kinerja Individual” Kumpulan Materi Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 15-16 September 2000.

    Manase, M. 1985. Metode Penelitian Sosial. Karunika Jakarta. Universitas Terbuka

    Martin, E.W., dkk (2002), Managing Information Technology, 4th Edition. New Jersey : Prentice Hall.

    McLeod., 1995. Management Information System. McGraw Hill.

    Pitt.L.F., Watson, R.T., dan Kava, C.B. (1995), “ Service Quality : A Measure of Information System Effectiveness,” MIS Quarterly, Vol.19, No.2, h.173-188.

    Ridwan, 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti  Muda. Alfabeta Bandung.

    Seddon, Graeser, V., dan Willcocks, L.P. (2000),” Measuring Organizational IS Effectiveness : An Overview and Update of Senior Management Perspectives,” The DATABASE for Advances in Information System, Vol.33, No.2 H.11-28.

    Sugiyono, Dr. 1993, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.

    Weber, Ron (1999), Information System Control and Audit. New Jersey : Prentice Hall, Inc.


    Uncategorized