selamat datang
RSS icon Email icon
  • JURNAL JIGSAW

    Posted on July 11th, 2012 vivi sahfitri No comments

    IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN

    PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

    (Studi Kasus :  Mata Kuliah  Pengantar Teknologi Informasi)

    Vivi Sahfitri

    Universitas Bina Darma

    Jln. Ahmad Yani No.12, Plaju Palembang

    email: vsahvitri@yahoo.com

    Abstract: This research will develop a good learning model in improving participation and achievement of students in the course Introduction to Information Technology. In applying this method students are given the freedom to develop their knowledge of the material provided. Students will become experts in specified groups to discuss the material provided by lecturers caregiver subjects. After discussions within the group a team of experts, students will return to their original group to share the knowledge gained in the discussion group team of experts. By applying this method are expected to understand students’ ability in teaching materials will increase. Also expected by the application of these materials can increase participation and learning achievement for students, as well as provide a conducive atmosphere and fun for students in classroom teaching and learning activities.
    Keywords: Jigsaw Model, Introduction to Information Technology

    Abstrak: Penelitian  ini akan mengembangkan suatu model  pembelajaran  yang cukup baik  dalam meningkatkan partisipasi dan prestasi mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi. Dalam penerapan metode ini mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan pengetahuan mereka  terhadap materi yang diberikan. Mahasiswa akan menjadi tim ahli dalam kelompok kelompok yang ditentukan untuk membahas materi yang diberikan dosen pengasuh mata kuliah. Setelah berdiskusi dalam kelompok tim ahli, mahasiswa akan kembali pada kelompok asal mereka untuk saling berbagi pengetahuan  yang mereka dapatkan dalam diskusi kelompok tim ahli. Dengan menerapkan metode ini diharapkan kemampuan  mahasiswa dalam memahami materi ajar akan semakin meningkat. Selain itu diharapkan dengan penerapan materi ini dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar bagi mahasiswa, serta memberikan suasana yang kondusif dan menyenangkan bagi mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

    Kata kunci: Jigsaw Model,  Pengantar Teknologi Informasi


    1. PENDAHULUAN

    Pengantar Teknologi Informasi merupakan dasar pengetahuan komputer yang digunakan untuk mengetahui lebih jelas tentang semua hal yang berhubungan dengan sistem komputer secara umum. Banyak hal yang harus diketahui pada suatu sistem komputer. Kemajuan teknologi mendorong perkembangan sistem komputer. Perkembangan perangkat keras (hardware) yang dari waktu ke waktu, perangkat lunak (software) yang terus mengalami kemajuan dan juga kemampuan user atau pengguna (brainware) yang terus meningkat adalah hal-hal yang mendorong terbentuknya sistem komputer yang lebih baik. Sebagai salah satu ilmu yang senantiasa berkembang, sistem komputer pada saat inipun tak luput dari hasrat untuk mrngikuti perkembangan tersebut, dari perangkat-perangkat  keras pendukungnya yang terus berkembang dan semakin lama semakin maju dan semakin baik, perangkat lunak yang juga terus mengalami perkembangan dan user atau pemakai yang juga mengalami kemajuan dalam kemampuan mengoperasikan sistem komputer. Proses belajar mengajar yang dilakukan dalam mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi, selama ini masih menggunakan metode konvensional dimana metode pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah kurang menarik bagi peserta didik (mahasiswa). Metode pembelajaran dan pendekatan pembelajaran  pada mata kuliah ini terlalu didominasi ceramah dan bersifat teacher oriented atau teacher centred. Pada  metode ini dosen pengasuh mata kuliah hanya  menyampaikan materi yang ada kepada peserta didiknya dan sebaliknya para peserta didik atau mahasiswa hanya ditugaskan untuk mendengarkan ceramah materi yang diberikan dosen yang bersangkutan. Dengan cara yang seperti ini mahasiswa sebagai peserta didik hanya diberikan kemapuan untuk mencatat dan menghapal apa yang sudah diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah tanpa ikut berperan aktif dalam proses belajar mengajar di ruang kuliah. Dengan menggunakan metode pembelajaran seperti ini, evaluasi yang dilakukan oleh dosen pengasuh mata kuliah hanya dengan memberikan latihan soal baik yang dikerjakan di ruang kuliah atau pun yang dikerjakan di luar ruang kuliah (rumah), tugas, ujian tengah semester dan sebagai final examination dilakukan pada akhir semester.

    Metode mengajar adalah alat yang  merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar.” (www.depdiknas.go.id) Berdasarkan hal tersebut maka yang dimaksud dengan metode mengajar adalah suatu cara atau alat yang digunakan dosen untuk mencapai tujuan instruksional yang ingin di capai. Menurut  Menurut  Rusyan (2005: 30),  implementasi atau penerapan, pemeliharaan dan penentuan metode dipengaruhi oleh lima (5) faktor , yaitu : Tujuan,  anak didik, situasi, fasilitas, dan pengajar. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang seperti diuraikan di atas, penyerapan materi bagi mahasiswa sangatlah tidak maksimal. Hal ini tentu saja disebabkan karena komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi satu arah yang mengakibatkan mahasiswa menjadi bersikap pasif dalam proses belajar mengajar di dalam ruang kuliah.  Komunikasi satu arah seperti ini mengakibatkan mahasiswa tidak dapat memberikan umpan balik (feedback) dalam menanggapi materi yang diberikan oleh dosen baik tanggapan yang berupa kritikan, pertanyaan ataupun informasi yang berhubungan dengan materi yang disampaikan oleh dosen pengasuh mata kuliah. Hal tersebut di atas bertentangan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dimana mahasiswa dituntut untuk lebih memahami materi-materi yang diberikan sehingga dapat memecahkan masalah-masalah yang ada pada mata kuliah yang diberikan.

    Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagaian hasil pengalamannya sendiri.  Menurut  Ahmadi dan  Supriyono (2002:121) belajar adalah suatu proses usaha  yang dilakkan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Sedangkan menurut Sudirman (2004:22) secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi diri manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribasi, fakta, konsep atau teori. Namun terjadinya proses belajar mengajar yang terkesan pasif tersebut mungkin saja terjadi karena adanya hambatan atau kendala yang sering dihadapi oleh  dosen dalam memberikan materi kepada mahasiswanya.  Salah satu  hal yang  menjadi kendala atau hambatan dalam proses belajar mengajar ini adalah perbedaan latar belakang pendidikan mahasiswa yang menyebabkan kemampuan mahasiswa dalam menyerap materi yang ada berbeda satu dengan yang lainnya. Hambatan lain adalah partisipasi  mahasiswa dalam ruang kelas. Secara umum partisipasi adalah peran serta aktif dalam suatu kegiatan, dalam proses  belajar mengajar partisipasi mahasiswa adalah peran serta mahasiswa secara aktif dalam proses belajar mengajar  yang dilaksanakan.  Dengan peran serta aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan yang diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah. (Mudayen, 2004). Dengan partisipasi dan  keaktifan mahasiswa dalam  proses pembelajaran maka di harapkan prestasi belajar  yang didapatkan oleh mahasiswa akan lebih baik. Yang dimaksud prestasi  belajar adalah Prestasi adalah hasil terhadap sesuatu hal yang telah dilakukan. Prestasi belajar adalah keberhasilan yang dicapai sesorang setelah orang tersebut melakukan  proses belajar (Winkel, 2002:37).

    Penelitian ini menawarkan  model pembelajaran  jigsaw yaitu  model pembelajaran yang menuntut siswa belajar secara kelompok dengan anggota 4 sampai 6 orang siswa yang mempunyai kemampuan heterogen (www.diknas.go.id).

    1. METODOLOGI PENELITIAN

    2.1 Metode Pengembangan

    Dalam implementasi atau penerapan yang akan digunakan dalam  metode pembelajaran ini adalah dengan menggunakan  classroom action research, yaitu dengan cara melaksanakan kegiatan langsung dikelas untuk melihat  aktivitas yang dilakukan mahasiswa dalam mengimplementasikan metode pembelajaran yang dikembangkan.

    2.2 Strategi Pelaksanaan

    2.2.1 Jigsaw Model

    Metode pembelajaran Jigsaw adalah salah satu bentuk metode pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis.  Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model Pembelajaarn jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dengan mahasiswa  belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan ang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends, 2001).

    Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Mahasiswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “Mahasiswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie, A., 2004). Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian mahasiswa-mahasiswa  itu kembali pada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

    Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli”. Kelompok asal, yaitu kelompok induk kelompok mahasiswa yang beranggotakan mahasiswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok mahasiswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan dibawah ini.

    Gambar 1 . Hubungan Antar Kelompok Asal dan Kelompok Ahli

    2.2.2 Langkah-langkah yang Digunakan pada Metode Pembelajaran Jigsaw Model (Model Tim Ahli)

    Secara garis besar langkah-langkah atau prosedur yang dilaksanakan dalam metode pembelajaran Jigsaw Model (Model Tim Ahli) ini adalah sebagai berikut:

    1)      Mahasiswa dikelompokkan ke dalam  4 anggota tim

    2)      Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda

    3)      Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan

    4)      Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka

    5)      Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh

    6)      Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi

    7)      Dosen  memberi evaluasi

    8)      Penutup

    Metode ini layak dicoba untuk meningkatkan  student outonomy.

    Untuk mencapai tanggung jawab yang maksimal, maka hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan belajar ini adalah :

    1)      Tanggung jawab individu

    Setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan kegiatan ini adalah persiapan dosen dalam menyusun  materi yang akan diberikan.

    2)      Tatap Muka

    Setiap mahasiswa diberikan waktu untuk bertemu muka dan berdiskusi dengan dosen. Kegiatan interaksi ini memberikan kepada  para pembelajaran untuk membentuk hubungan yang baik antara mahasiswa dan dosen.

    3)      Komunikasi antar individu

    Hal ini menghendaki agar semua para pembelajar atau mahasiswa di bekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi.

    4)      Evaluasi

    Pengajar perlu menjadwal waktu bagi mahasiswa untuk mengevaluasi proses kerja yang mereka lakukan dan hasil kerja mereka agar selanjutnya bisa melakukannya dengan efektf lagi.

    1. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Penelitian ini telah dilakukan dalam dua tahap, yaitu 1) Tahap Pengembangan Perangkat Pembelajaran, dan 2) Tahap Pembelajaran Nyata (real teaching).

    2.1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran

    Perangkat pembelajaran yang dapat  dikembangkan adalah 1) materi ajar, 2) rencana pembelajaran dan, 3) kelompok mahasiswa dan 4) instrumen evaluasi. Berikut uraian  perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam proses pembelajaran dengan metode jigsaw model ini.

    3.1.1 Materi Ajar Pokok Bahasan Mengenal Sistem Komputer

    Materi Ajar  didasarkan pada  buku pegangan Mahasiswa sebagai panduan dalam proses pembelajaran Pengantar Teknologi Informasi dengan pokok bahasan mengenal Sistem Komputer, dengan mengacu pada teks book  yang biasa  dipakai oleh dosen dan mahasiswa, yaitu buku Pengantar Teknologi Informasi, yang ditulis oleh Aji Supriyanto , tahun 2007 dengan Penerbit Salemba Empat Jakarta. Buku tersebut merupakan buku utama. Ketidaksesuaian konsep, prinsip, fakta, dan contoh-contoh pada buku tersebut disempurnakan dengan mengadopsi dari sumber-sumber lain yang dianggap relevan.

    Materi Ajar  untuk  pokok bahasan Mengenal Sistem Komputer ini terdiri dari  4  sub pokok bahasan  yang terdiri dari :

    1)      Perkembangan Komputer, terdiri dari: a) perkembangan hardware yang terdiri dari generasi-generasi komputer dan b) Perkembangan software yang mengikuti perkembangan  setiap generasi tersebut.

    2)      Klasifikasi dan Kegunaan Komputer, terdiri dari: a) Berdasarkan jenis data yang diolah b) Berdasarkan kemampuan komputer c) Berdasarkan ukuran fisik dan d) berdasarkan bidang masalah;

    3)      Konfigurasi Komputer, yang terdiri dari: a) Konfigurasi hardware yang menjelaskan tentang Control Unit dan Arithmatic Logic Unit dan Sistem Bilangan biner. b) Konfigurasi Software, yang menjelaskan  tentang Siste Operasi, bahasa pemrograman dan Program paket. c) Konfigurasi brainware, yang menjelaskan  tentang operator, Programmer dan System Analist.

    4)      Instalasi Komputer, yang membahas tentang peralatan sistem komputer yang meliputi : Peralatan Input, Peralatan Output, Peralatan Input/Output, peralatan proses dan media penyimpanan data (storage).

    3.1.2 Rencana Perkuliahan untuk          Pengajaran Pokok Bahasan            Mengenal Sistem Komputer

    Rencana perkuliahan merupakan pedoman yang dirancang secara sistematis untuk menggambarkan skenario penyajian materi kuliah sesuai dengan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Penelitian ini telah mengembangkan empat  Rencana Perkuliahan  yang disesuaikan dengan tingkat keluasan materi pokok bahasan mengenal sistem komputer dan jumlah jam perkuliahan  untuk satu kali pertemuan pada kelas  tempat penelitian. Keempat Rencana Perkuliahan (RP)  yang dihasilkan yaitu 1) RP-01 untuk perkembangan Komputer yang meliputi perkembangan hardware dan software, 2) RP-02 Klasifikasi dan kegunaan komputer berdasarkan  data, kemampuan, ukuran dan bidang masalah, 3) RP-03 Konfigurasi Komputer  yang meliputi Hardware, software dan brainware  dan 4) RP-04 Instalasi Komputer  yang meliputi peralatan input, output, proses dan memory.

    Rencana perkuliahan  yang dikembangkan menurut SAP dan GBPP nya  memuat: 1) Tujuan Pembelajaran Umum yaitu agar mahasiswa dapat menerangkan tentang konsep dasar komponen komputer,  2) Tujuan Pembelajaran Khusus yaitu  agar mahasiswa dapat menerangkan tentang konsep komputer dan sejarah perkembangan serta pemanfaatannya dalam kehidupan manusia, 3) Proses pembelajaran  yang memuat tentang kegiatan mahasiswa di kelas, kegiatan pembelajaran dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran dan 4) Sumber pembelajaran yaitu buku atau literature yang digunakan dalam pelaksanaan proses pebelajaran pada mata kuliah ini.

    3.2 Tahap Pembelajaran Nyata (Real Teaching)

    3.2.1 Kelompok Mahasiswa

    Mahasiswa dalam metode pembelajaran ini akan di bagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok akan mendapatkan lembar panduan bagi mereka  dalam mengerjakan tugas secara kelompok yang berorientasi pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Lembar panduan ini  memuat uraian: 1) materi secara singkat, 2) tujuan pembelajaran, 3) petunjuk mengerjakan yang menuntut siswa bekerja secara kooperatif, dan 4) sejumlah pertanyaan yang dikelompokkan berdasarkan tugas kelompok.

    Dalam Rencana Pembelajaran Kelompok mahasiswa ini, ada beberapa aktivitas mahasiswa yang di nilai oleh dosen pengasuh mata kuliah. Aktivitas ini berhubungan dengan Proses Pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Dalam penilaian proses pembelajaran kelompok yang ada dalam model jigsaw ini, ada beberapa item yang di jadikan pedoman penilaian dosen dalam melihat partisipasi aktif mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran.  Penilaian ini bukan di lakukan untuk setiap  mahasiswa, tapi penilaian di laksanakan secara umum dengan melihat situasi dan kondisi yang berjalan di dalam ruang kuliah. Penilaian di dasarkan pada kelompok-kelompok belajar yang di bentuk  Dalam kelas sampel yang terdiri dari 25 mahasiswa, dibentuk 4 kelompok yang disesuaikan dengan sub pokok bahasan yang juga terdiri dari 4 sub. Empat kelompok tersebut akan di nilai secara objektif oleh dosen pengasuh berdasarkan aktivitas yang dilakukan di dalam ruang kuliah dalam proses pembelajaran dengan model jigsaw ini.

    Proses pembelajaran yang terjadi di dalam ruang kuliah, akan di nilai dengan kategori penilaian pada rentang  nilai sangat kurang, kurang, cukup, baik dan sangat baik, dengan pembagian skor Nilai  antara  0 sampai 20.9 Sangat Kurang, 21 sampai 55.9 kurang, 56 sampai 69.9   Cukup, 70 sampai 84.9  Baik dan 85 sampai 100 Sangat baik.

    Berdasarkan  penilaian aktivitas dalam model pembelajaran jigsaw yang di laksanakan dalam proses pembelajaran di ruang kuliah (kelas) pada lampiran 1 dapat dijelaskan bahwa penilaian yang dilakukan perkelompok untuk aktivitas atau kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam proses pembelajaran mempunyai nilai cukup baik dengan rata-rata nilai yang di dapat perkelompok  berada pada interval nilai 78,2 sampai dengan 85,5 yang artinya berada pada kategori  penilaian baik dan sangat baik.  Pada Lampiran 2 dapat di lihat grafik yang menunjukkan penilaian aktivitas/kegiatan mahasiswa perkelompok di dalam kelas. Grafik berikut menunjukkan  kelompok  yang paling aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar dan sebaliknya. Nilai rata-rata perkelompok  dapat  digambarkan melalui grafik berikut ini :

    Gambar 2. Grafik Nilai Rata-rata Perkelompok dalam Aktivitas Proses Pembelajaran

    Dari Grafik di atas dapat di lihat bahwa,  kelompok 3 memiliki nilai rata-rata aktivitas paling tinggi di antara 3 kelompok lain yaitu 26% yang artinya kelompok ini menpunyai partisipasi yang paling aktif dalam proses pembelajaran. Sedangkan kelompok  2 dan kelompok 4 memiliki nilai persentase yang sama dalam mengikuti kegiatan atau aktivitas pembelajarn di kelas yaitu sebesar 25%, dan sebagai kelompok terakhir yang memiliki partisipasi yang paling kecil persentasenya dalam mengikuti aktivitas di kelas adalah kelompok 1 yaitu 24 %. Namun jarak nilai rata-rata antara satu kelompok dengan kelompok yang lain tidak terlalu besar hanya berkisar 1% saja, yang artinya secara umum semua kelompok ikut berpartisipasi aktif dalam menjalankan proses pembelajaran yang di laksanakan di dalam kelas.

    Untuk melihat Nilai Rata-rata  nilai semua kelompok untuk setiap aktivitas mahasiswa dalam kelompok dapat di lihat dari grafik nilai rata-rata dari aktivitas kelompok:

    Gambar 3. Grafik Nilai Rata-rata Semua Kelompok untuk Setiap Aktivitas Mahasiswa dalam Kelompok

    Dari grafik di atas dapat di lihat bahwa aktivitas yang  paling tinggi nilai persentasenya adalah aktivitas no.6 yaitu aktivitas  Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan persentase nilai 10 %. Namun Nilai aktivitas yang lain dari 11 aktivitas yang dinilai memiliki nilai persentase yang tidak jauh berbeda antara satu dengan yang lainnya yaitu berada di antara 9% dan 10%. Hal ini membuktikan bahwa proses pembelajaran dengan metode jigsaw ini berjalan dengan baik dan diikuti dengan peran serta atau partisipasi aktif mahasiswa dalam melaksanakannya.

    3.2.2 Instrumen Evaluasi  Hasil Belajar Mahasiswa

    Instrumen evaluasi hasil belajar mahaasiswa digunakan untuk menentukan kualitas hasil belajar mahasiswa. Instrumen evaluasi hasil belajar berupa perangkat soal tes hasil belajar.  Hasil Evaluasi hasil belajar mahasiswa ini diberikan setelah mahasiswa menyelesaikan diskusi dalam kelompok belajarnya. Evaluasi hasil belajar ini diberikan oleh dosen untuk mengukur sejauh mana  pemahaman mahasiswa pada materi yang sudah dibahas. Instrumen Evaluasi di berikan sesuai dengan pokok bahasan yang sedang didiskusikan.

    Dalam bahasan mengenal  sistem komputer, berikut  nilai rata-rata instrumen pertanyaan  yang digunakan untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami materi. Sebagai Sampel adalah nilai dalam satu kelas dengan jumlah mahasiswa 25 orang. Pemahaman yang diharapkan adalah kemampuan individu mahasiswa, sehingga tes hasil belajar diberikan secara individu bagi mahasiswa. Adapun skor nilai dan tingkat pemahaman mahasiswa  dikelommpokkan berdasarkan pertanyaan yang diberikan, dan nilai yang diperoleh pada setiap pertanyaan yang dijawab oleh setiap mahasiswa.

    Berdasarkan pertanyaan dan hasil jawaban setiap mahasiswa, nilai rata-rata yang diperoleh menunjukkan tingkat pemahaman mahasiswa pada materi yang sedang dibahas. Tingkat pemahaman tersebut akan dibagi berdasarkan nilai rata-rata dari setiap pertanyaan yang dihitung dari nilai setiap mahasiswa di kelas tersebut. Adapun pembagiannya adalah   Nilai  rata-rata 0 sampai 20.9 memiliki tingkat pemahaman Sangat Kurang, 21 sampai 55.9 memiliki tingkat pemahaman kurang, 56 sampai 69.9   memiliki tingkat pemahaman Cukup, 70 sampai 84.9  memiliki tingkat pemahaman Baik dan 85 sampai 100 memiliki pemahaman Sangat baik.

    Tabel 1.  Butir Pertanyaan Instumen Hasil Evaluasi Belajar Bahasan Mengenal Sistem Komputer

    No

    Butir Pertanyaan

    Skor rata

    Nilai

    1

    Sebutkan definisi computer menurut istilah dan ilmu pengetahuan ?

    89.4

    Sangat Baik

    2

    apa saja faktor yang melatar belakangi terjadinya generasi computer?

    87

    Sangat Baik

    3

    Gambarkan skema klasifikasi atau penggolongan computer ?

    89.8

    Sangat Baik

    4

    Sebutkan Software yang digunakan pada generasi ke dua ?

    76

    Baik

    5

    Apa saja yang termasuk dalam perangkat Input ?

    82.2

    Baik

    6

    Apa saja yang termasuk dalam perangkat output ?

    91.6

    Sangat Baik

    7

    Apa fungsi ALU dalam sistem computer ?

    77.4

    Baik

    8

    Perangkat apa yang termasuk dalam media penyimpanan luar ?

    82

    Baik

    9

    Sebutkan tingkatan brainware ?

    90.8

    Sangat Baik

    10

    Apa saja tugas Control Unit !

    84.4

    Baik

    TOTAL

    85.06

    Sangat Baik

    Dari Tabel butir pertanyaan yang dikemukakan di atas maka dapat dilihat, secara umum pemahaman mahasiswa untuk materi ajar bahasan Mengenal sistem komputer sudah sangat baik yaitu 85,06.  Hal ini menunjukkan bahwa dengan metode yang diterapkan atau metode belajar dengan jigsaw model ini, prestasi belajar mahasiswa dapat ditingkatkan, hal ini bisa saja terjadi, karena mahasiswa dituntut untuk berperan aktif dan kreatif dalam menyelesaikan tugas pokok bahasan yang diberikan kepadanya

    Berdasarkan tabel di atas   dapat dijelaskan bahwa, dari 10 pertanyaan yang diberikan kepada sampel, yaitu 25 orang mahasiswa, dapat dilihat bahwa jawaban yang diberikan sudah berada pada  tingkat yang memuaskan yaitu antara  skor 70,9 sampai 84,9 dengan kategori baik dan  skor 85 sampai 100 dengan kategori sangat baik.

    Berdasarkan  tabel nilai mahasiswa secara individu dari butir pertanyaan yang di berikan (lampiran3), dapat di lihat bahwa secara umum semua mahasiswa dapat memahami materi ajar untuk bahasan yang diberikan. Nilai yang diperoleh dari evaluasi yang dilakukan terlihat bahwa skor yang diperoleh mahasiwa sangat baik Yaitu berkisar antara 70 sampai 100.  Dari hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran dengan tipe jigsaw ini dapat meningkatkan prestasi mahasiswa untuk meningkatkan nilai akademiknya. Grafik di bawah ini menunjukkan grafik nilai permahasiswa untuk 10 butir pertanyaan yang diajukan.

    Gambar 4. Grafik  Nilai Rata-rata Per Mahasiswa Per Butir Pertanyaan

    Berdasarkan gambar di atas dapat di lihat bahwa nilai rata-rata permahasiswa dari 25 sampel mahasiswa dalam satu kelas, memiliki tingkat kemampuan dalam menjawab pertanyaan berada dalam interval baik dan sangat baik. Hal ini cukup mampu di jadikan acuan bahwa dengan metode pembelajaran jigsaw ini, dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa  terutama dalam memahami materi yang diberikan.

    1. 4. SIMPULAN

    Berdasarkan rangkaian penelitian yang dilaksanakan diatas, maka dapat di  buat kesimpulan dari ukuran keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan metode jigsaw ini dapat di lihat peran serta atau partisipasi aktif serta peningkatan prestasi mahasiswa berada pada rentangan nilai baik yaitu 70 -84,9 dan nilai sangat baik yaitu 85 – 100.

    Tabel 2. Indikator Nilai Partisipasi dan Prestasi Mahasiswa

    INDIKATOR

    NIlAI

    1. Kegiatan berkelompok  yang meliputi: Mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, Partisipasi aktif dan inisiatif mahasiswa dalam mengajukan pertanyaan dan inisiatif mahasiswa dalam menjawab pertanyaan baik dari dosen maupun dari mahasiswa sendiri,  Memperhatikan penjelasan yang diberikan dosen di kelas dan teman lain sesama mahasiswa dan kegiatan kelompok yang bersifat kooperatif lainnya,yang ditunjukkan dengan kegiatan kelompok mahasiswa di kelas.
    2. Tes Evaluasi hasil belajar yang meliputi hasil belajar mahasiswa secar individu yang memperlihatkan prestasi belajar mahasiswa.

    82,5

    85.06%

    Dari Persentase yang  di dapatkan bila di lihat dari range nilai yang sudah di kemukakan di atas maka nilai yang diperoleh dari masing-masing indikator berada pada kategori baik dan sangat baik.Hal ini cukup membuktikan bahwa Implementasi atau penerapan metode jigsaw ini sangat membantu dalam meningkatkan partisipasi aktif dan prestasi mahasiswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

    Dari Implementasi atau penerapan  serta pengembangan model pembelajaran dengan metode jigsaw ini dapat membantu meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah  Pengantar Teknologi Informasi. Selain itu metode pembelajaran ini  dapat memotivasi mahasiswa untuk  berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran  sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. Metode pembelajaran jigsaw model ini dapat meningkatkan efektifitas pengajaran terutama dalam penyampaian materi kuliah. Hal ini beralasan karena dengan membagi mahasiswa dalam kelompok atau tim dan memberi mereka tanggung jawab untuk menjelaskan  setiap materi yang sudah ditentukan untuk mereka sehingga dapat menghindari metode ceramah yang membutuhkan waktu yang lama dalam penyampaian materi ke mahasiswa.

    Metode jigsaw ini juga  dapat meningkatkan komunikasi dua arah yang partisipatif antara dosen dan mahasiswa, mahasiswa dan dosen serta mahasiswa dan mahasiswa.

    DAFTAR RUJUKAN

    Ahmadi, Abu dan Supriyono., 2002. Psikologi Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

    Arends. 2001. Kualitas dan Proses Hasil Belajar dengan Metode Kooperatif (Jigsaw). (Online). (diakses www.damandiri.or.id, tanggal 8 Agustus 2009).

    Lie, A. 2004. Kualitas dan Proses Hasil Belajar dengan Metode Kooperatif (Jigsaw). (Online). (diakses www.dimandiri.or.id, tanggal 8 Agustus 2009).

    Mudayen Y.M.V. 2004. Peningkatan Partisipasi dan Prestasi Belajar Mahasiswa. (Online). (diakses www.belajar.usd.ac.id/createpdf. php, tanggal  10 Agustus 2009).

    Rusyan, T.A. 2005. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Remaja Karya. Bandung.

    Sudirman. 2004. Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

    Winkel, W.S. 2202. Psikologi Pengajaran. Gramedia. Jakarta.

    www.Diknas.go.id. Model-Model Pembelajaran yang Efektif. (Online).  (Diakses tanggal  10 Agustus  2009)

    www.diknas,go.id., Pengaruh Metode mengajar dan Ragam Tes. (Online). (Diakses tanggal 12 Agustus 2009).

    Leave a reply