vivi_sahvitri

selamat datang
RSS icon Email icon

How to make your post to appear right here?

If you want to list your posts here, you should go to you theme's options (Appereance => Theme Options) and put the category's id. Please note that if the category doesn't consist any posts, you'll be still seeing sample posts.

Sample photo Sample photo thumb

How to assign a picture to a featured post?

Select a post & click edit through your admin panel. Scroll down to the section named "Custom fields" then create a field named "picture" and the value should contain a path where you stored a picture. You may also create a custom field named "url" just in case you want to link your post elsewhere.

Sample photo #2 Sample photo #2 thumb

About this theme

Did you know that featured posts may contain up to 3 lines of text. This theme is built using CSS framework "Blueprint". The featured posts is based on "SmoothGallery" which is based on "MooTools" - a javascript framework.

Sample photo #2 Sample photo #2 thumb
  • MATERI KULIAH ARTIFICIAL INTELLEGENCE

    Posted on November 2nd, 2010 vivi sahfitri No comments

    Pertemuan 1, klik disini

    Pertemuan 2, Klik disini

    Pertemuan 3, Klik disini

    Pertemuan 4, Klik disini

    Pertemuan 5, Klik disini

    Pertemuan 6, klik disini

    Pertemuan 7, Klik disini

    Pertemuan 8, Klik disini

    Pertemuan 9, Klik disini

    Pertemuan 10, Klik disini

    Pertemuan 11, Klik disini

    Pertemuan 12, Klik disini

    Pertemuan 13, Klik disini

    Pertemuan 14, klik disini

  • SAP ARTIFICIAL INTELLEGENCE

    Posted on November 2nd, 2010 vivi sahfitri No comments

    Silahkan klik disini

  • MATERI KULIAH ARSITEKTUR KOMPUTER

    Posted on November 2nd, 2010 vivi sahfitri No comments

    Pertemuan 1, disini

    Pertemuan 2, disini

    Pertemuan 3, disini

    Pertemuan 4, disini

    Pertemuan 5, disini

    Pertemuan 6, disini

    Pertemuan 7, disini

    Pertemuan 8, disini

    Pertemuan 9, disini

    Pertemuan 10, disini

    Pertemuan 11, disini

    Pertemuan 12, disini

    Pertemuan 13, disini

    Pertemuan 14, disini

    Pertemuan 15, disini

    Pertemuan 16, disini

  • SAP ARSITEKTUR KOMPUTER

    Posted on November 2nd, 2010 vivi sahfitri No comments

    Silahkan Klik disini

  • Materi Kuliah PTI

    Posted on November 2nd, 2010 vivi sahfitri No comments

    pertemuan 1, disini

    Pertemuan 2, disini

    Pertemuan 3, disini

    Pertemuan 4, disini

    Pertemuan 5, disini

    Pertemuan 6, disini

    Pertemuan 7, disini

    Pertemuan 8, disini

    Pertemuan 9. disini

    Pertemuan 10. disini

    Pertemuan 11, disini

    Pertemuan 12, disini

    Pertemuan 13, disini

    Pertemuan 14, disini

    Pertemuan 15, disini

    Pertemuan 16, disini

    Pertemuan 17, disini

  • SAP PTI

    Posted on November 2nd, 2010 vivi sahfitri No comments

    Silahkan download disini

  • JURNAL

    Posted on August 28th, 2010 vivi sahfitri No comments

    EFEK SEDUKTIF  REDUNDANSI  DALAM PESAN  VISUAL MULTIMEDIA TERHADAP  KEMAMPUAN TRANSFER

     

                                                  Oleh : Vivi Sahfitri        

    Dosen PNSDpk Kopertis Wil. II,  Universitas Bina Darma, Palembang

     

    Abstract : Development of Multimedia Technology has brought changes in the field of education. In this study will be done seduktif analysis of the effects of redundancies in a multimedia visual-based learning to transfer skills to be done by using a descriptive design with a number of respondents 65 respondents through questionnaires measuring instrument with a Likert scale. Design analysis process carried out by testing the reliability, validity and regression testing tool program using Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 15. Based on correlation and regression tests found the fact that there is a significant relationship between all variables simultaneously secaar either partially or . Linear regression equation model produced is Y = 6.129 + (- 0.658 X1) + (-0.435 X2) + e. The negative sign describes the relationship that is not the direction.
    Keywords: Multimedia, Securities seduktif Redundancy, transfer capability

    Abstak:Perkembangan Teknologi Multimedia telah membawa perubahan dalam bidang pendidikan. Banyak proses pembelajaran yang memanfaatkan desain visual multimedia dalam penyampaian materi dalam pembelajaran. Dalam Penelitian ini akan di lakukan analisis terhadap efek seduktif  redudansi dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap kemampuan transfer yang akan di lakukan dengan menggunakan desain deskriptif. Desain proses analisis yang dilakukan melalui uji reliabilitas, validitas dan uji regresi yang menggunakan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS)  versi 15..Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta baik secara parsial maupun secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable seduktif (X1) dan variable redudansi (X2)   dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap   kemampuan transfer (Y). Model Regresi yang diperoleh  adalah Y =6.129 + (-0,658X1) + (-0,435 X2) + e.

    Kata Kunci :  Multimedia, Efek seduktif Redundansi, Kemampuan transfer

     

    1. 1.          PENDAHULUAN

    Perkembangan Teknologi Informasi dan Komuniksi  di era globalisasi mengakibatkan perubahan yang sangat berarti di berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini telah mengubah pemikiran baru di masyarakat, peran ilmu pengetahuan sangatlah menonjol yang menuntut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.

    Saat ini teknologi multimedia berbasiskan komputer berkembang lebih cepat dibanding perkembangan pengetahuan tentang bagaimana orang memproses informasi di dalam lingkungan multimedia. Sebenarnya, efek utama yang signifikan dari performansi multimedia adalah kognitif. Hubungan fundamental antara performansi multimedia dan perilaku si penerima dapat dipandang sebagai interaksi antara informasi yang ditampilkan dan pemrosesan informasi yang terjadi dalam kognisi manusia. Perbedaan-perbedaan dalam reaksi terhadap multimedia oleh karenanya dapat menghasilkan, di satu sisi dari presentasi, atau dari sisi lain yang isinya berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat merupakan hasil dari pemrosesan, penyimpanan, pengingatan ulang akan informasi yang identik namun dilakukan secara berbeda oleh orang-orang yang mengalaminya. Untuk alasan ini, kondisinya harus dispesifikasikan secara mendasar dimana orang-orang bereaksi dalam suatu cara tertentu terhadap informasi tertentu yang disalurkan melalui multimedia. Beberapa riset telah menemukan bukti bahwa si penerima tidak menerima informasi multimedia secara pasif melainkan secara aktif menginterpretasikan informasi yang ditampilkan dan mengkonstruksikannya menurut cara masing-masing individu secara spesifik.Teknologi multimedia, seperti misalnya ensiklopedia elektronik, adalah teknologi yang membantu pengguna untuk dapat melihat dan mendengarkan penjelasan mengenai sesuatu hal. Sejalan dengan itu, teknologi di bidang komputer grafis telah meningkatkan penampilan dan daya tarik multimedia secara fantastis. Namun, yang menjadi kekurangan adalah teori yang berdasarkan riset tentang bagaimana mendesain instruksi multimedia dengan gambar dan kata-kata (Boyle, 2002). Kekurangan tersebut pada gilirannya membuat multimedia kurang efektif menjalankan fungsinya sehingga menuai banyak kritikan (Dillon & Gabbart; 1998).

    Kehadiran multimedia telah disambut sebagai kemajuan di bidang teknologi kognitif. Multimedia telah menghadirkan image dan auditori sampai pada tingkat hiper-realistik dan hiper-estetik. Teknologi yang canggih itu pada gilirannya mendorong para desainer, amatir maupun professional, merancang desain multimedia yang fantastis dengan menambahkan elemen-elemen visual maupun auditori pada materi esensial. ( Pranata, 2003). Hal ini antara lain berdasarkan pada beberapa fakta bahwa multimedia memudahkan akses nonlinier informasi yang sangat banyak, pengguna multimedia dapat menjelajahi informasi lebih dalam sesuai dengan permintaannya, multimedia menyajikan interaksi dengan materi instruksional yang dapat diakses langsung, serta multimedia memikat perhatian dan memiliki daya tarik yang tinggi untuk digunakan. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll. (Sigit, dkk., 2008).

    Tidak setiap format desain pesan multimedia memberdayakan penggunanya. Bahkan, seperti yang dikatakan oleh Merrill (1996:149), sebagian diantaranya tidak membelajarkan: “However, much of the multimedia being produced is merely information or entertainment but not instruction.” Bertolak dari pandangan konstruktivistik, Mayer (1996) berpendapat bahwa multimedia yang memberdayakan ialah yang memampukan penggunanya untuk meningkatkan kemampuan retensi sekaligus kemampuan transfer. Kemampuan transfer penting bagi setiap orang. Kemampuan transfer diuji ketika seseorang dihadapkan pada masalah-masalah pada situasi yang baru.

    Seiring dengan revolusi di bidang komputer grafis, tampilan multimedia tampaknya cenderung semakin mengedepankan daya tarik penampilan. Hal ini disokong oleh kemajuan teknologi perangkat lunak (software) komputer grafis yang telah menyediakan kemudahan untuk perancangan tampilan visual tersebut.  Pemanfaatan teknologi canggih telah mengubah presentasi informasi ilmiah yang biasanya sulit untuk dimengerti dan kering menjadi lebih realistik dan seduktif, bahkan hyper-realistik dan hyper-estetik (Romiszowski, 1996). Kecanggihan teknologi informasi dan komputer grafis itu pada gilirannya mendorong dan dimanfaatkan oleh para desainer, amatir maupun profesional, untuk merancang desain pesan multimedia secara fantastis dengan menambahkan elemen-elemen visual yang seduktif pada aspek desain pesan. Penambahan elemen-elemen seduktif, yaitu elemen-elemen yang bersifat dekoratif, utamanya dimaksudkan untuk lebih menonjolkan daya tarik pesan.  Teknologi yang canggih pada akhirnya akan mendorong para desainer, amatir maupun professional merancang desain multimedia  yang fantastis  dengan menambah elemen-elemen visual maupun auditori pada materi essensial. Penambahan elemen-elemen seduktif ini dapat membantu keefektifan mengakses informasi multimedian, namun dapat juga  Sebaliknya, penggunaan elemen-elemen seduktif yang berlebihan  justru mengganggu dalam proses optimalisasi pengaksesan informasi. Myatt dan Carter (dalam Heinich dkk., 1999) menyelidiki pengaruh penampilan visual dengan hasil belajar dengan menggunakan gambar-gambar sederhana dan kompleks, hitam putih dan berwarna, menemukan bahwa pebelajar tidak selalu memperoleh hasil belajar dengan lebih baik ketika pembelajaran menggunakan jenis gambar yang mereka sukai. Secara umum yang di maksud efek seduktif adalah tampilan yang berlebihan secara visual yang di berikan dalam suatu presentasi.

    Redudansi muncul pada saat pemakai menterjemahkan dan mengkoordinasikan sumber-sumber ganda informasi yang sebenarnya tidak diperlukan. Efek redundansi umumnya muncul di bawah kondisi-kondisi dimana sumber informasi esensial menerima informasi tambahan yang secara kognitif memberikan beban tambahan dan tidak diperlukan. Mengacu pada informasi yang tak perlu, pengurangan muatan kognitif bisa dicapai dengan menghilangkan informasi berlebihan dan dengan begitu membebaskan sumber-sumber informasi esensial dari efek redundansi (Pranata,2003)

    Penggunaan efek seduktif redudansi dalam suatu pesan multimedia akan mempengaruhi kemampuan transfer dari pesan yang disampaikan tersebut kepada penerimanya. Dalam suatu proses pembelajaran, akan terjadi proses pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kemampuan transfer dari alat atau media yang digunaka dalam proses pembelajaran sangatlah penting.  Kemampuan transfer adalah  kemampuan pengguna untuk menerapkan apa yang telah dipelajari pada suatu situasi baru. Menurut Mayer & Wittrock (1996), karakteristik yang membedakan seseorang yang belajar dengan memahami dari seorang yang belajar secara hafalan adalah kemampuan untuk terlibat dalam transfer pemecahan masalah. Kemampuan transfer berhubungan dengan kemampuan retensi, yaitu kemampuan untuk mengingat informasi yang didapat atau kemampuan menghapal. Sedagkan kemampuan transfer adalah kemampuan untuk memanfaatkan apa yang dipelajari. Sehingga isu  utama desain visual multimedia adalah  pencarian format multimedia yang dapat  berpotensi membelajarkan kemampuan transfer sekaligus kemampuan retensi. Penambahan elemen-elemen visual atawa auditori dapat menimbulkan beban lebih pada memori kerja visual (Moreno & Mayer, 1999). Elemen tambahan apa pun yang tidak diperlukan atau yang tidak terintegrasi dengan elemen-elemen lainnya untuk membuat informasi mudah dimengerti akan menurunkan kapasitas memori kerja yang efektif dan karenanya mempengaruhi proses pengaksesan elemen-elemen terpenting.

    Dalam penelitian ini akan di lihat apakah ada pengaruh  efek seduktif dan pengaruh efek redudansi  terhadap kemampuan transfer dalam suatu tampilan visual multimedia yang digunakan sebagai media pembelajaran. Sedangkan Tujuan penelitian ini adalah untuk  Mengetahui  dan menganalisis  efek atau Pengaruh  seduktif redudansi dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap kemampuan transfer. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sabagai dasar untuk dapat Menerapkan  pembelajaran berbasis visual multimedia yang dapat membantu meningkatkan inovasi pembelajaran, dengan mengetahui efek seduktif redudansi dalam visual multimedia dapat membantu dalam mendesain atau membuat serta memilih pesan visual multimedia yang akan digunakan.

     

    2.  METODE PENELITIAN

    2.1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa program Studi Teknik KomputerDi Universitas Bina Darma Palembang yang berlokasi di Jl.Jendral Ahmad Yani Palembang.

     

    2.2.  Desain Penelitian

     

    Penelitian ini akan di bagi menjadi 2 bagian, yang pertama adalah implementasi pembalajaran berbasis visual multimedia yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Kedua, Kajian dari penelitian ini akan bersifat kuantitatif yakni temuan dalam penelitian ini akan dideskripsikan secara kuantitatif dalam bentuk angka-angka matematis dan statistik.

    Desain penelitian yang akan digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel secara kuantitatif ini adalah desain kausal yang bertujuan untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh efek seduktif dan efek  redudansi dalm pesain visual multimedia terhadap kemampuan transfer.  Dalam penelitian ini sebagai variabel bergantung atau Y adalah kemampuan transfer dan variable bebas adalah efek seduktif (X1) dan Efek redudansi (X2).

     

    2.3.   Sumber dan Pengumpulan Data

     

    Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan diolah untuk penelitian ini adalah dengan cara (Metode) Kuesioner. Kuisioner yang baik harus mengandung minimal lima kriteria (sevilla (1988), yaitu : Validitas, Reliabilitas, Sensitivitas, Objektivitas dan Fisibilitas. Penelitian ini di lakukan pada Universitas Bina Darma, dimana  jenis datanya  adalah berupa data primer yang sumbernya adalah mahasiswa Program Studi Teknik Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang. Menurut pendapat Champion dan AA.K. Baila, menyatakan kerangka sampel cukup valid untuk di analisis secara statistik diperlukan paling sedikit 30 sampai dengan 100 responden.(Manase malo : 268). Berdasarkan pendapat ini, jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 65 orang yang merupakan  total keseluruhan responden mahasiswa program studi Teknik Komputer semester III yang terbagi menjadi 3 kelas.

                Kemudian kuisioner di uji dengan realibilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha yang semakin mendekati 1 berarti pertanyaan dalam pertanyaan semakin reliabel. Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien  alpha lebih besar dari 0,6 (Malhotra 2002). Indikator variabel dinyatakan reliabel jika nilai signifikan alpha lebih kecil dari 0,05.

     

    2.4.   Metode Analisis

     

        Dalam melalukan analisis data dalam penelitian ini sebagai alat bantu digunakan  Software bantu yaitu  SPSS atau Statistical Product and Service Solution. SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis cukup tinggi serta system manajemen data pada lingkungan grafis dengan cara pengoperasian yang cukup sederhana sehingga mudah untuk dipahami. (Wahyono, 2004)

                Metode yang digunakan untuk menganalisis data primer yang berasal dari responden adalah metode perhitungan statistik. Karena variabel yang digunakan lebih dari satu maka metode statistik yang dipakai adalah regresi linier berganda.

    Dengan demikian analisis yang akan digunakan adalah :  1) Analisis Regresi Berganda, 2) Uji Data yang digunakan adalah : a) Uji Validitas, b) Uji Reliabilitas, 3) Statistik Deskriptif, terdiri dari: a) Varians, b) Standar Deviasi, 4) Uji Ekonometrika, berupa : a) Multikolinearitas, b) Autokorelasi, dan c) Heterokedastisitas, sedangkan 5) Uji Hipotesis, dengan cara : a) Uji t (Parsial), dan b) Uji F (Pengujian Serentak).

     

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

     

                Hasil Penelitian Mengenai Efek Seduktif  Redundansi  Dalam pesan   Visual Multimedia Terhadap  Kemampuan Transfer,  pada program studi Teknik Komputer Universitas Bina Darma diukur dengan cara membagikan kuesioner. Namun sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap data yang telah dikumpulkan melalui analisis instrumen penelitian. Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dikatakan baik apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel. Kemudian dilakukan uji regresi berganda guna menjawab hipotesis yang telah ditentukan.

     

    3.1. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

     

    Data yang di perlukan dalam penelitian ini meliputi data tentang efek seduktif  dan redudansi  terhadap kemampuan transfer.  Semua data di klasifikasikan ke dalam indikator-indikator yang akan di konstruksikan dalam instrumen angket atau kuisioner. Selanjutnya instrumen akan di uji validitas dan reliabilitasnya.

                Analisis deskriptif variabel penelitian disini terdiri dari tiga yaitu :1) Variabel bebas  pertama (X1) yaitu efek seduktif yang terdiri dari 19 pertanyaan dalam kuisioner, 2) variabel bebas  kedua (X2) yaitu efek redundansi yang terdiri dari 7 pertanyaan dalam kuisioner prestasi. 3)variabel terikat  (Y) yaitu variabel kemampuan transfer.

     

    1. Variabel Kemampuan Transfer (Y)

     

    Tabel 1. Distribusi frekuensi  Variabel kemampuan Transfer

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 37 56,9 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 12 18,4 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 0 0 %
    Setuju 3,5 – 4,1 16 24,7 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 60 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

               

    2. Distribusi frekuensi variabel Efek Seduktif (X1)

     

    Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel efek sediktif

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8

    27

    41,5 %

    Tidak setuju 1,9 – 2,6

    22

    33,9  %

    Ragu-ragu 2,7 – 3,4

    0

    0 %

    Setuju 3,5 – 4,1

    16

    24,6  %

    Sangat setuju 4,2 – 5,0

    0

    0  %

    TOTAL

    65

    65

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    3.Distribusi Frekuensi Variabel efek Redundansi

     

    Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel Efek redundansi

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 5 7,7 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 11 16,9  %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 0 0  %
    Setuju 3,5 – 4,1 20 30,8%
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 29 44,7  %
    TOTAL 65 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

     

    3.1.1. Analisis Uji Data

    3.1.1.1.   Uji Validitas Data

     

    Uji  validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur  apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. (Sudarmanto, 2005 : 79).

    Alat ukur yang dapat digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Untuk responden sebanyak  65 , maka  tingkat korelasi nilai r pada interval kepercayaan 5 % harus lebih besar  dari 0,244. Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item >0,244 (r hitung  dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X1 (Efek Seduktif) semuanya adalah valid. Begitu juga Semua nilai Corrected Item-Total Correlation  pada variable X2 masing-masing item > 0,244 (r hitung dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X2 (efek redundansi) semuanya adalah valid.  Sedangkan Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pada variable Y  >0,244 (r hitung  dengan = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel Y (kemampuan transfer)  semuanya adalah valid.

     

    3.1.1.2. Uji Reliabilitas Instrumen

     

    Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan ke-ajeg-an alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau ke-ajeg-an yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). (Sudarmanto, 2005:79). Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha yang diperoleh (α >0,6), maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel kemampuan transfer, vaiabel efek seduktif dan efek redundansi  semuanya adalah Reliabel.

     

    Tabel 4.  Rekapitulasi Uji Reliabilitas

    Variabel

    Cronbach alpha

    Keterangan

     

    Efek Seduktif

    .982

    Reliable

    Efek Redundansi

    .945

    Reliable

    Kemampuan Transfer

    .992

    Reliable

     (sumber : Data primer yang diolah)

     

    Dari tabel 4 maka dapat disimpulkan bahwa semua variable nilai cronbach alpha >0,6 dan dinyatakan reliable.

     

    3.1.1.3  Analisis Uji Normalitas

     

    Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah distribusi data normal atau yang mendekati normal. (Singgih Santoso, 2004:212).

    Sesuai penelitian yang dibuat apabila diperhatikan data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, model regresi adalah normal.

     

    3.1.1.4. Analisis Uji Ekonometrika

     

    Analisis Uji Ekonometrika digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan adalah baik/sesuai. Analisis ini terdiri atas : 1) Uji Multikolinieritas, 2) Uji Autokorelasi, dan 3) Uji Heterokedastisitas.

     

    Tabel 5. Rekapitulasi Uji Ekonometrika

    No. Pengujian & Kriteria Kesimpulan / Hasil Pengujian
    1. Uji Multikolinieritas tidak terjadi Multikolinieritas antara variabel independent X1 (efek seduktif) dan X2 (efek redundansi).
    2. Uji Autokorelasi tidak ada Autokorelasi.
    3. Uji Kedastisitas tidak terjadi Heterokedastisitas.

     

    3.1.1.4.1.      Analisis Regresi Linier Berganda

     

    Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh data primer yang diuji, yang berasal dari 2 (dua) variabel bebas yaitu efek sduktif dan efek redundansi terhadap kemampuan transfer pada Universitas Bina Darma Palembang. Hasil regresi linier berganda,  di-formulasi-kan persamaan regresi untuk mengestimasi variabel terikat dengan menggunakan seluruh variabel bebas ádalah sebagai berikut :

    Y = 6,129 +(- 0,658X1)  + (-0,435X2)+e

    Dari  persamaan regresi di atas diketahui bahwa variabel bebas : Efek seduktif (X1) dan Efek redundansi (X2)  memiliki pengaruh yang berlawanan arah  terhadap variabel terikat kemampuan transfer (Y). Pengaruh ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan pada variabel bebas maka akan menurunkan variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tersebut konstan.

     

    3.1.1.4.2.      Pembuktian Hipótesis

     

    Pembuktian  Hipótesis menggunakan 2 (dua) uji, yaitu : Uji t (Parsial) untuk melihat pengaruh  parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan Uji F (Simultan)  untuk melihat pengaruh simultan dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat.

     

    1. Uji t (Parsial)

    Untuk melihat pengaruh parsial dari masing-masing variabel terikat dapat dijelaskan  dengan menggunakan uji t. Adapun kriteria pengujiannya adalah : H0  diterima : Sig t > 0,05 dan t hitung < t tabel. Ha diterima : Sig t < 0,05 dan t hitung > t tabel. H0  : Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Ha   : Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

     

                  Tabel 6. Hasil Uji Parsial (Uji t)

    Model t Sig.
    1                              (Constant)

    Efek seduktif

    Efek redundansi

    74,066

    4,693

    3,284

    ,000

    ,000

    ,002

    a. Dependent Variabel : Pemanfaatan e-learning

    Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS-15

     

    H0 :  Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap  variabel kemampuan transfer yang di lakukan secara parsial

    H1 :  Ada pengaruh yang signifikan antara  variabel efek seduktif dan  efek redundansi  terhadap variabel kemampuan transfer yang dilakukan secara parsial

         Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel t hitung untuk variabel efek seduktif (X1) adalah 4,693 > t tabel yaitu 2,353 dan tingkat signifikan 0,000 (p>0,05)  maka H0 di tolak dan Ha diterima , artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif   dengan variabel kemampuan transfer. Begitu juga untuk variabel efek redundansi (X2) memiliki t hitung 3,284 >t tabel yait u 2,353 dengan tingkat signifikan 0,002 maka H0 di tolak dan Ha diterima , artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek sredundansi    dengan variabel kemampuan transfer.

     

          2.   Uji F (Simultan)

                     Uji F – hitung (Fisher) atau (p<0,05) bertujuan untuk menguji  apakah variabel –variabel efek seduktif dan efek redundansi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemampuan transfer . Untuk menguji kebenaran Hipotesis dilakukan dengan membandingkan F hitung (dari F tabel).

     

    Tabel 7.  Hasil Uji Serentak (Uji F)

    Sumber :Data Primer yang diolah dengan SPSS-15

     

    H0 :  Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap  variabel kemampuan transfer yang di lakukan secara bersama-sama.

    H1 :  Ada pengaruh yang signifikan antara  variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap variabel kemampuan transfer yang dilakukan secara bersama-sama.

         Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel f hitung untuk variabel Efek seduktif (X1) dan efek Redundansi (X2) terhadap kemampuan transfer adalah 549,896 >  F tabel yang berada diantara 3,07 sampai 3,15. dan tingkat signifikan 0,000 (p< 0,05)  maka H0 di tolak  dan Ha diterima , artinya  ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi terhadap kemampuan transfer yang dilakukan secara bersama-sama

     

    3.2. Pembahasan

     

    Secara bersama-sama pengaruh variabel efek seduktif dan efek redundansi terhadap kemapuan transfer  memiliki hubungan yang  kuat  yakni sebesar 97, 3% (R=0,973).

    Hasil uji regresi linier berganda didapat persamaan :

    Y = 6,129 +(- 0,658X1)  + (-0,435X2)+e

                Dengan demikian : 1) Perubahan Variabel Efek seduktif (X1)  sebesar satu unit skor, akan diikuti  perubahan varibel Y yaitu variabel kemampuan transfer sebesar 0,658 unit skor dengan  variebel X2 tetap (konstan). Tanda negatif menunjukan perubahan yang tidak  searah. 2) Variabel X2 atau variabel efek redundansi  yang mengalami perubahan satu unit skor akan mengakibatkan variabel Y yaitu variabel kemamapuan transfer akan mengalami  perubahan sebesar 0,435 unit skor dengan X1 tetap atau konstan. Perubahan yang terjadi bernilai negatif atau tidak searah.. 3) Nilai konstanta sebesar 6,129  menjelaskan bahwa jika variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi tetap atau tidak mengalami perubahan maka variabel kemampuan transfer sebesar nilai konstantanya yaitu 6,12.

                Dari hasil olahan data diperoleh bahwa nilai F hitung secara  keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebesar 549,896  jika dibandingkan dengan nilai F tabel  (F hitung> F tabel). Serta tingkat kemaknaan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu 0,000 yang berarti bahwa sig F <0,005. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

                Berdasarkan hasil uji serentak (Uji F) ini maka hipotesis  penelitian ini yang berbunyi Variabel efek seduktif dan efek redundansi , secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemampuan transfer terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima.

                Secara Parsial variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi  berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kemampuan transfer.

     

    4. KESIMPULAN

     

    Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta bahwa baik secara parsial maupun secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable efek seduktif (X1) dan variable efek redudansi (X2)  yang terdapat dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap variable  kemampuan transfer (Y).
    2. Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam regresi linier yang dilakukan dapat diketahui bahwa pengaruh yang terjadi dalam variabel bebas (X1 danX2) memiliki pengaruh yang tidak searah, yang artinya  Jika variabel efek seduktif (X1)  meningkat, maka variabel  kemampuan transfer (Y)  akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika variabel efek seduktif  menurun maka variabel kemampuan transfer (Y) akan meningkat sedangkan X2 tetap (konstan). Jika variabel efek redudansi (X2) meningkat maka variabel kemampuan transfer (Y) akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika variabel redudansi menurun maka variabel kemampuan transfer (Y) akan meningkat sebesar nilai tersebut dengan X1 konstan.

     

    DAFTAR RUJUKAN

     

    Boyle, T., 2002 Towards a theoretical base or educational multimedia design. Journal of Interactive Media in Education, 98 (3), http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

    Champion dan A.A.K. Baila Dalam Husein Umar. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Gramedia. Jakarta.

    Dillon, A. dan Gabbard, R. Hypermedia as an Educational Technology: A Review of the Quantitative Research Literature on Learner Comprehension, Control, and Style. Review of Educational Research, 68(3): 322-349. 1998. http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

    Heinich, R., Molenda, M., Russell, J.D., & Smaldino, S.E. Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Merril Prentice Hall. 2002.

    Merrill, M.D. (1996). Computer-based design for computer-aided instruction. Dalam Tjeerd Plomp & Donald P. Eli (Eds.), International Encyclopedia of Educational Technology, Second Edition. Cambridge, MA: Cambridge UniversityPress.

                  (http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?)

    Mayer, R.E. (1996). Learning strategies for making sense out of expository text: The SOI model for guiding three cognitive processes in knowledge construction. Educational Psychologist, 8: 357- 371.

                  ( http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?)

    Mayer, R.E., & Wittrock, M.C. Problem-solving transfer. In D. Berliner & R. Calfee(Eds.), Handbook of Educational Psychology. New York: MacMillan. 1996.

    Manase, M. 1985. Metode Penelitian Sosial.  Karunika Jakarta.

                   Universitas Terbuka.

    Pranata, M. (2003). Efek seduktif-redundansi desain pesan multimedia. Jurnal Nirmana, 5(1):1-19.

    Pranata, M 2003.Efek tampilan Visual Seduktif desain pesan multimedia

    terhadap kemampuan transfer (http://puslit.petra.ac.id/journals/design/)

    Romiszowski, A.J. Computer-mediated communication. Dalam David H. Jonassen (Ed.), Handbook of Research for Educational Communications and Technology. New York: Association for Educational Communications and Technology-Simon & Schuster Macmillan

    Sigit, dkk, 2008. Pengembangan pembelajaran dengan menggunakan Multimedia interaktif untuk pembelajaran yang Berkualitas. (http://luarsekolah.blogspot.com)

    Sevilla, 1988. Kuesioner . http://elmu.umm.ac.id/statistik/statmet/non  eksperimen/kuesioner.htm

    Wahyono, Teguh., 2004. Cara Mudah Melakukan Analisis Statistik dengan SPSS. Penerbit . Gava Media. Yogyakarta.

    EFEK SEDUKTIF  REDUNDANSI  DALAM PESAN  VISUAL MULTIMEDIA TERHADAP  KEMAMPUAN TRANSFER

     

                                                  Oleh : Vivi Sahfitri        

    Dosen PNSDpk Kopertis Wil. II,  Universitas Bina Darma, Palembang

     

    Abstract : Development of Multimedia Technology has brought changes in the field of education. In this study will be done seduktif analysis of the effects of redundancies in a multimedia visual-based learning to transfer skills to be done by using a descriptive design with a number of respondents 65 respondents through questionnaires measuring instrument with a Likert scale. Design analysis process carried out by testing the reliability, validity and regression testing tool program using Statistical Product and Service Solution (SPSS) version 15. Based on correlation and regression tests found the fact that there is a significant relationship between all variables simultaneously secaar either partially or . Linear regression equation model produced is Y = 6.129 + (- 0.658 X1) + (-0.435 X2) + e. The negative sign describes the relationship that is not the direction.
    Keywords: Multimedia, Securities seduktif Redundancy, transfer capability

    Abstak:Perkembangan Teknologi Multimedia telah membawa perubahan dalam bidang pendidikan. Banyak proses pembelajaran yang memanfaatkan desain visual multimedia dalam penyampaian materi dalam pembelajaran. Dalam Penelitian ini akan di lakukan analisis terhadap efek seduktif  redudansi dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap kemampuan transfer yang akan di lakukan dengan menggunakan desain deskriptif. Desain proses analisis yang dilakukan melalui uji reliabilitas, validitas dan uji regresi yang menggunakan alat bantu program Statistical Product and Service Solution (SPSS)  versi 15..Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta baik secara parsial maupun secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable seduktif (X1) dan variable redudansi (X2)   dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap   kemampuan transfer (Y). Model Regresi yang diperoleh  adalah Y =6.129 + (-0,658X1) + (-0,435 X2) + e.

    Kata Kunci :  Multimedia, Efek seduktif Redundansi, Kemampuan transfer

     

    1. 1.          PENDAHULUAN

    Perkembangan Teknologi Informasi dan Komuniksi  di era globalisasi mengakibatkan perubahan yang sangat berarti di berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini telah mengubah pemikiran baru di masyarakat, peran ilmu pengetahuan sangatlah menonjol yang menuntut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi.

    Saat ini teknologi multimedia berbasiskan komputer berkembang lebih cepat dibanding perkembangan pengetahuan tentang bagaimana orang memproses informasi di dalam lingkungan multimedia. Sebenarnya, efek utama yang signifikan dari performansi multimedia adalah kognitif. Hubungan fundamental antara performansi multimedia dan perilaku si penerima dapat dipandang sebagai interaksi antara informasi yang ditampilkan dan pemrosesan informasi yang terjadi dalam kognisi manusia. Perbedaan-perbedaan dalam reaksi terhadap multimedia oleh karenanya dapat menghasilkan, di satu sisi dari presentasi, atau dari sisi lain yang isinya berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat merupakan hasil dari pemrosesan, penyimpanan, pengingatan ulang akan informasi yang identik namun dilakukan secara berbeda oleh orang-orang yang mengalaminya. Untuk alasan ini, kondisinya harus dispesifikasikan secara mendasar dimana orang-orang bereaksi dalam suatu cara tertentu terhadap informasi tertentu yang disalurkan melalui multimedia. Beberapa riset telah menemukan bukti bahwa si penerima tidak menerima informasi multimedia secara pasif melainkan secara aktif menginterpretasikan informasi yang ditampilkan dan mengkonstruksikannya menurut cara masing-masing individu secara spesifik.Teknologi multimedia, seperti misalnya ensiklopedia elektronik, adalah teknologi yang membantu pengguna untuk dapat melihat dan mendengarkan penjelasan mengenai sesuatu hal. Sejalan dengan itu, teknologi di bidang komputer grafis telah meningkatkan penampilan dan daya tarik multimedia secara fantastis. Namun, yang menjadi kekurangan adalah teori yang berdasarkan riset tentang bagaimana mendesain instruksi multimedia dengan gambar dan kata-kata (Boyle, 2002). Kekurangan tersebut pada gilirannya membuat multimedia kurang efektif menjalankan fungsinya sehingga menuai banyak kritikan (Dillon & Gabbart; 1998).

    Kehadiran multimedia telah disambut sebagai kemajuan di bidang teknologi kognitif. Multimedia telah menghadirkan image dan auditori sampai pada tingkat hiper-realistik dan hiper-estetik. Teknologi yang canggih itu pada gilirannya mendorong para desainer, amatir maupun professional, merancang desain multimedia yang fantastis dengan menambahkan elemen-elemen visual maupun auditori pada materi esensial. ( Pranata, 2003). Hal ini antara lain berdasarkan pada beberapa fakta bahwa multimedia memudahkan akses nonlinier informasi yang sangat banyak, pengguna multimedia dapat menjelajahi informasi lebih dalam sesuai dengan permintaannya, multimedia menyajikan interaksi dengan materi instruksional yang dapat diakses langsung, serta multimedia memikat perhatian dan memiliki daya tarik yang tinggi untuk digunakan. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll. (Sigit, dkk., 2008).

    Tidak setiap format desain pesan multimedia memberdayakan penggunanya. Bahkan, seperti yang dikatakan oleh Merrill (1996:149), sebagian diantaranya tidak membelajarkan: “However, much of the multimedia being produced is merely information or entertainment but not instruction.” Bertolak dari pandangan konstruktivistik, Mayer (1996) berpendapat bahwa multimedia yang memberdayakan ialah yang memampukan penggunanya untuk meningkatkan kemampuan retensi sekaligus kemampuan transfer. Kemampuan transfer penting bagi setiap orang. Kemampuan transfer diuji ketika seseorang dihadapkan pada masalah-masalah pada situasi yang baru.

    Seiring dengan revolusi di bidang komputer grafis, tampilan multimedia tampaknya cenderung semakin mengedepankan daya tarik penampilan. Hal ini disokong oleh kemajuan teknologi perangkat lunak (software) komputer grafis yang telah menyediakan kemudahan untuk perancangan tampilan visual tersebut.  Pemanfaatan teknologi canggih telah mengubah presentasi informasi ilmiah yang biasanya sulit untuk dimengerti dan kering menjadi lebih realistik dan seduktif, bahkan hyper-realistik dan hyper-estetik (Romiszowski, 1996). Kecanggihan teknologi informasi dan komputer grafis itu pada gilirannya mendorong dan dimanfaatkan oleh para desainer, amatir maupun profesional, untuk merancang desain pesan multimedia secara fantastis dengan menambahkan elemen-elemen visual yang seduktif pada aspek desain pesan. Penambahan elemen-elemen seduktif, yaitu elemen-elemen yang bersifat dekoratif, utamanya dimaksudkan untuk lebih menonjolkan daya tarik pesan.  Teknologi yang canggih pada akhirnya akan mendorong para desainer, amatir maupun professional merancang desain multimedia  yang fantastis  dengan menambah elemen-elemen visual maupun auditori pada materi essensial. Penambahan elemen-elemen seduktif ini dapat membantu keefektifan mengakses informasi multimedian, namun dapat juga  Sebaliknya, penggunaan elemen-elemen seduktif yang berlebihan  justru mengganggu dalam proses optimalisasi pengaksesan informasi. Myatt dan Carter (dalam Heinich dkk., 1999) menyelidiki pengaruh penampilan visual dengan hasil belajar dengan menggunakan gambar-gambar sederhana dan kompleks, hitam putih dan berwarna, menemukan bahwa pebelajar tidak selalu memperoleh hasil belajar dengan lebih baik ketika pembelajaran menggunakan jenis gambar yang mereka sukai. Secara umum yang di maksud efek seduktif adalah tampilan yang berlebihan secara visual yang di berikan dalam suatu presentasi.

    Redudansi muncul pada saat pemakai menterjemahkan dan mengkoordinasikan sumber-sumber ganda informasi yang sebenarnya tidak diperlukan. Efek redundansi umumnya muncul di bawah kondisi-kondisi dimana sumber informasi esensial menerima informasi tambahan yang secara kognitif memberikan beban tambahan dan tidak diperlukan. Mengacu pada informasi yang tak perlu, pengurangan muatan kognitif bisa dicapai dengan menghilangkan informasi berlebihan dan dengan begitu membebaskan sumber-sumber informasi esensial dari efek redundansi (Pranata,2003)

    Penggunaan efek seduktif redudansi dalam suatu pesan multimedia akan mempengaruhi kemampuan transfer dari pesan yang disampaikan tersebut kepada penerimanya. Dalam suatu proses pembelajaran, akan terjadi proses pentransferan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Kemampuan transfer dari alat atau media yang digunaka dalam proses pembelajaran sangatlah penting.  Kemampuan transfer adalah  kemampuan pengguna untuk menerapkan apa yang telah dipelajari pada suatu situasi baru. Menurut Mayer & Wittrock (1996), karakteristik yang membedakan seseorang yang belajar dengan memahami dari seorang yang belajar secara hafalan adalah kemampuan untuk terlibat dalam transfer pemecahan masalah. Kemampuan transfer berhubungan dengan kemampuan retensi, yaitu kemampuan untuk mengingat informasi yang didapat atau kemampuan menghapal. Sedagkan kemampuan transfer adalah kemampuan untuk memanfaatkan apa yang dipelajari. Sehingga isu  utama desain visual multimedia adalah  pencarian format multimedia yang dapat  berpotensi membelajarkan kemampuan transfer sekaligus kemampuan retensi. Penambahan elemen-elemen visual atawa auditori dapat menimbulkan beban lebih pada memori kerja visual (Moreno & Mayer, 1999). Elemen tambahan apa pun yang tidak diperlukan atau yang tidak terintegrasi dengan elemen-elemen lainnya untuk membuat informasi mudah dimengerti akan menurunkan kapasitas memori kerja yang efektif dan karenanya mempengaruhi proses pengaksesan elemen-elemen terpenting.

    Dalam penelitian ini akan di lihat apakah ada pengaruh  efek seduktif dan pengaruh efek redudansi  terhadap kemampuan transfer dalam suatu tampilan visual multimedia yang digunakan sebagai media pembelajaran. Sedangkan Tujuan penelitian ini adalah untuk  Mengetahui  dan menganalisis  efek atau Pengaruh  seduktif redudansi dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap kemampuan transfer. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sabagai dasar untuk dapat Menerapkan  pembelajaran berbasis visual multimedia yang dapat membantu meningkatkan inovasi pembelajaran, dengan mengetahui efek seduktif redudansi dalam visual multimedia dapat membantu dalam mendesain atau membuat serta memilih pesan visual multimedia yang akan digunakan.

     

    2.  METODE PENELITIAN

    2.1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa program Studi Teknik KomputerDi Universitas Bina Darma Palembang yang berlokasi di Jl.Jendral Ahmad Yani Palembang.

     

    2.2.  Desain Penelitian

     

    Penelitian ini akan di bagi menjadi 2 bagian, yang pertama adalah implementasi pembalajaran berbasis visual multimedia yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Kedua, Kajian dari penelitian ini akan bersifat kuantitatif yakni temuan dalam penelitian ini akan dideskripsikan secara kuantitatif dalam bentuk angka-angka matematis dan statistik.

    Desain penelitian yang akan digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel secara kuantitatif ini adalah desain kausal yang bertujuan untuk melihat pengaruh yang diberikan oleh efek seduktif dan efek  redudansi dalm pesain visual multimedia terhadap kemampuan transfer.  Dalam penelitian ini sebagai variabel bergantung atau Y adalah kemampuan transfer dan variable bebas adalah efek seduktif (X1) dan Efek redudansi (X2).

     

    2.3.   Sumber dan Pengumpulan Data

     

    Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan diolah untuk penelitian ini adalah dengan cara (Metode) Kuesioner. Kuisioner yang baik harus mengandung minimal lima kriteria (sevilla (1988), yaitu : Validitas, Reliabilitas, Sensitivitas, Objektivitas dan Fisibilitas. Penelitian ini di lakukan pada Universitas Bina Darma, dimana  jenis datanya  adalah berupa data primer yang sumbernya adalah mahasiswa Program Studi Teknik Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang. Menurut pendapat Champion dan AA.K. Baila, menyatakan kerangka sampel cukup valid untuk di analisis secara statistik diperlukan paling sedikit 30 sampai dengan 100 responden.(Manase malo : 268). Berdasarkan pendapat ini, jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 65 orang yang merupakan  total keseluruhan responden mahasiswa program studi Teknik Komputer semester III yang terbagi menjadi 3 kelas.

                Kemudian kuisioner di uji dengan realibilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha yang semakin mendekati 1 berarti pertanyaan dalam pertanyaan semakin reliabel. Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien  alpha lebih besar dari 0,6 (Malhotra 2002). Indikator variabel dinyatakan reliabel jika nilai signifikan alpha lebih kecil dari 0,05.

     

    2.4.   Metode Analisis

     

        Dalam melalukan analisis data dalam penelitian ini sebagai alat bantu digunakan  Software bantu yaitu  SPSS atau Statistical Product and Service Solution. SPSS adalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis cukup tinggi serta system manajemen data pada lingkungan grafis dengan cara pengoperasian yang cukup sederhana sehingga mudah untuk dipahami. (Wahyono, 2004)

                Metode yang digunakan untuk menganalisis data primer yang berasal dari responden adalah metode perhitungan statistik. Karena variabel yang digunakan lebih dari satu maka metode statistik yang dipakai adalah regresi linier berganda.

    Dengan demikian analisis yang akan digunakan adalah :  1) Analisis Regresi Berganda, 2) Uji Data yang digunakan adalah : a) Uji Validitas, b) Uji Reliabilitas, 3) Statistik Deskriptif, terdiri dari: a) Varians, b) Standar Deviasi, 4) Uji Ekonometrika, berupa : a) Multikolinearitas, b) Autokorelasi, dan c) Heterokedastisitas, sedangkan 5) Uji Hipotesis, dengan cara : a) Uji t (Parsial), dan b) Uji F (Pengujian Serentak).

     

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

     

                Hasil Penelitian Mengenai Efek Seduktif  Redundansi  Dalam pesan   Visual Multimedia Terhadap  Kemampuan Transfer,  pada program studi Teknik Komputer Universitas Bina Darma diukur dengan cara membagikan kuesioner. Namun sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap data yang telah dikumpulkan melalui analisis instrumen penelitian. Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dikatakan baik apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel. Kemudian dilakukan uji regresi berganda guna menjawab hipotesis yang telah ditentukan.

     

    3.1. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

     

    Data yang di perlukan dalam penelitian ini meliputi data tentang efek seduktif  dan redudansi  terhadap kemampuan transfer.  Semua data di klasifikasikan ke dalam indikator-indikator yang akan di konstruksikan dalam instrumen angket atau kuisioner. Selanjutnya instrumen akan di uji validitas dan reliabilitasnya.

                Analisis deskriptif variabel penelitian disini terdiri dari tiga yaitu :1) Variabel bebas  pertama (X1) yaitu efek seduktif yang terdiri dari 19 pertanyaan dalam kuisioner, 2) variabel bebas  kedua (X2) yaitu efek redundansi yang terdiri dari 7 pertanyaan dalam kuisioner prestasi. 3)variabel terikat  (Y) yaitu variabel kemampuan transfer.

     

    1. Variabel Kemampuan Transfer (Y)

     

    Tabel 1. Distribusi frekuensi  Variabel kemampuan Transfer

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 37 56,9 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 12 18,4 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 0 0 %
    Setuju 3,5 – 4,1 16 24,7 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 60 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

               

    2. Distribusi frekuensi variabel Efek Seduktif (X1)

     

    Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel efek sediktif

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8

    27

    41,5 %

    Tidak setuju 1,9 – 2,6

    22

    33,9  %

    Ragu-ragu 2,7 – 3,4

    0

    0 %

    Setuju 3,5 – 4,1

    16

    24,6  %

    Sangat setuju 4,2 – 5,0

    0

    0  %

    TOTAL

    65

    65

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    3.Distribusi Frekuensi Variabel efek Redundansi

     

    Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel Efek redundansi

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 5 7,7 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 11 16,9  %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 0 0  %
    Setuju 3,5 – 4,1 20 30,8%
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 29 44,7  %
    TOTAL 65 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

     

    3.1.1. Analisis Uji Data

    3.1.1.1.   Uji Validitas Data

     

    Uji  validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur  apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. (Sudarmanto, 2005 : 79).

    Alat ukur yang dapat digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Untuk responden sebanyak  65 , maka  tingkat korelasi nilai r pada interval kepercayaan 5 % harus lebih besar  dari 0,244. Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item >0,244 (r hitung  dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X1 (Efek Seduktif) semuanya adalah valid. Begitu juga Semua nilai Corrected Item-Total Correlation  pada variable X2 masing-masing item > 0,244 (r hitung dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X2 (efek redundansi) semuanya adalah valid.  Sedangkan Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pada variable Y  >0,244 (r hitung  dengan = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel Y (kemampuan transfer)  semuanya adalah valid.

     

    3.1.1.2. Uji Reliabilitas Instrumen

     

    Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan ke-ajeg-an alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau ke-ajeg-an yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). (Sudarmanto, 2005:79). Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha yang diperoleh (α >0,6), maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel kemampuan transfer, vaiabel efek seduktif dan efek redundansi  semuanya adalah Reliabel.

     

    Tabel 4.  Rekapitulasi Uji Reliabilitas

    Variabel

    Cronbach alpha

    Keterangan

     

    Efek Seduktif

    .982

    Reliable

    Efek Redundansi

    .945

    Reliable

    Kemampuan Transfer

    .992

    Reliable

     (sumber : Data primer yang diolah)

     

    Dari tabel 4 maka dapat disimpulkan bahwa semua variable nilai cronbach alpha >0,6 dan dinyatakan reliable.

     

    3.1.1.3  Analisis Uji Normalitas

     

    Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah distribusi data normal atau yang mendekati normal. (Singgih Santoso, 2004:212).

    Sesuai penelitian yang dibuat apabila diperhatikan data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, model regresi adalah normal.

     

    3.1.1.4. Analisis Uji Ekonometrika

     

    Analisis Uji Ekonometrika digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan adalah baik/sesuai. Analisis ini terdiri atas : 1) Uji Multikolinieritas, 2) Uji Autokorelasi, dan 3) Uji Heterokedastisitas.

     

    Tabel 5. Rekapitulasi Uji Ekonometrika

    No. Pengujian & Kriteria Kesimpulan / Hasil Pengujian
    1. Uji Multikolinieritas tidak terjadi Multikolinieritas antara variabel independent X1 (efek seduktif) dan X2 (efek redundansi).
    2. Uji Autokorelasi tidak ada Autokorelasi.
    3. Uji Kedastisitas tidak terjadi Heterokedastisitas.

     

    3.1.1.4.1.      Analisis Regresi Linier Berganda

     

    Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh data primer yang diuji, yang berasal dari 2 (dua) variabel bebas yaitu efek sduktif dan efek redundansi terhadap kemampuan transfer pada Universitas Bina Darma Palembang. Hasil regresi linier berganda,  di-formulasi-kan persamaan regresi untuk mengestimasi variabel terikat dengan menggunakan seluruh variabel bebas ádalah sebagai berikut :

    Y = 6,129 +(- 0,658X1)  + (-0,435X2)+e

    Dari  persamaan regresi di atas diketahui bahwa variabel bebas : Efek seduktif (X1) dan Efek redundansi (X2)  memiliki pengaruh yang berlawanan arah  terhadap variabel terikat kemampuan transfer (Y). Pengaruh ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan pada variabel bebas maka akan menurunkan variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tersebut konstan.

     

    3.1.1.4.2.      Pembuktian Hipótesis

     

    Pembuktian  Hipótesis menggunakan 2 (dua) uji, yaitu : Uji t (Parsial) untuk melihat pengaruh  parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan Uji F (Simultan)  untuk melihat pengaruh simultan dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat.

     

    1. Uji t (Parsial)

    Untuk melihat pengaruh parsial dari masing-masing variabel terikat dapat dijelaskan  dengan menggunakan uji t. Adapun kriteria pengujiannya adalah : H0  diterima : Sig t > 0,05 dan t hitung < t tabel. Ha diterima : Sig t < 0,05 dan t hitung > t tabel. H0  : Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Ha   : Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

     

                  Tabel 6. Hasil Uji Parsial (Uji t)

    Model t Sig.
    1                              (Constant)

    Efek seduktif

    Efek redundansi

    74,066

    4,693

    3,284

    ,000

    ,000

    ,002

    a. Dependent Variabel : Pemanfaatan e-learning

    Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS-15

     

    H0 :  Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap  variabel kemampuan transfer yang di lakukan secara parsial

    H1 :  Ada pengaruh yang signifikan antara  variabel efek seduktif dan  efek redundansi  terhadap variabel kemampuan transfer yang dilakukan secara parsial

         Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel t hitung untuk variabel efek seduktif (X1) adalah 4,693 > t tabel yaitu 2,353 dan tingkat signifikan 0,000 (p>0,05)  maka H0 di tolak dan Ha diterima , artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif   dengan variabel kemampuan transfer. Begitu juga untuk variabel efek redundansi (X2) memiliki t hitung 3,284 >t tabel yait u 2,353 dengan tingkat signifikan 0,002 maka H0 di tolak dan Ha diterima , artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek sredundansi    dengan variabel kemampuan transfer.

     

          2.   Uji F (Simultan)

                     Uji F – hitung (Fisher) atau (p<0,05) bertujuan untuk menguji  apakah variabel –variabel efek seduktif dan efek redundansi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemampuan transfer . Untuk menguji kebenaran Hipotesis dilakukan dengan membandingkan F hitung (dari F tabel).

     

    Tabel 7.  Hasil Uji Serentak (Uji F)

    Sumber :Data Primer yang diolah dengan SPSS-15

     

    H0 :  Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap  variabel kemampuan transfer yang di lakukan secara bersama-sama.

    H1 :  Ada pengaruh yang signifikan antara  variabel efek seduktif dan efek redundansi  terhadap variabel kemampuan transfer yang dilakukan secara bersama-sama.

         Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel f hitung untuk variabel Efek seduktif (X1) dan efek Redundansi (X2) terhadap kemampuan transfer adalah 549,896 >  F tabel yang berada diantara 3,07 sampai 3,15. dan tingkat signifikan 0,000 (p< 0,05)  maka H0 di tolak  dan Ha diterima , artinya  ada pengaruh yang signifikan antara variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi terhadap kemampuan transfer yang dilakukan secara bersama-sama

     

    3.2. Pembahasan

     

    Secara bersama-sama pengaruh variabel efek seduktif dan efek redundansi terhadap kemapuan transfer  memiliki hubungan yang  kuat  yakni sebesar 97, 3% (R=0,973).

    Hasil uji regresi linier berganda didapat persamaan :

    Y = 6,129 +(- 0,658X1)  + (-0,435X2)+e

                Dengan demikian : 1) Perubahan Variabel Efek seduktif (X1)  sebesar satu unit skor, akan diikuti  perubahan varibel Y yaitu variabel kemampuan transfer sebesar 0,658 unit skor dengan  variebel X2 tetap (konstan). Tanda negatif menunjukan perubahan yang tidak  searah. 2) Variabel X2 atau variabel efek redundansi  yang mengalami perubahan satu unit skor akan mengakibatkan variabel Y yaitu variabel kemamapuan transfer akan mengalami  perubahan sebesar 0,435 unit skor dengan X1 tetap atau konstan. Perubahan yang terjadi bernilai negatif atau tidak searah.. 3) Nilai konstanta sebesar 6,129  menjelaskan bahwa jika variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi tetap atau tidak mengalami perubahan maka variabel kemampuan transfer sebesar nilai konstantanya yaitu 6,12.

                Dari hasil olahan data diperoleh bahwa nilai F hitung secara  keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebesar 549,896  jika dibandingkan dengan nilai F tabel  (F hitung> F tabel). Serta tingkat kemaknaan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu 0,000 yang berarti bahwa sig F <0,005. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

                Berdasarkan hasil uji serentak (Uji F) ini maka hipotesis  penelitian ini yang berbunyi Variabel efek seduktif dan efek redundansi , secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kemampuan transfer terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima.

                Secara Parsial variabel efek seduktif dan variabel efek redundansi  berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kemampuan transfer.

     

    4. KESIMPULAN

     

    Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta bahwa baik secara parsial maupun secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan antara variable efek seduktif (X1) dan variable efek redudansi (X2)  yang terdapat dalam pembelajaran berbasis visual multimedia terhadap variable  kemampuan transfer (Y).
    2. Berdasarkan analisis dan pembahasan dalam regresi linier yang dilakukan dapat diketahui bahwa pengaruh yang terjadi dalam variabel bebas (X1 danX2) memiliki pengaruh yang tidak searah, yang artinya  Jika variabel efek seduktif (X1)  meningkat, maka variabel  kemampuan transfer (Y)  akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika variabel efek seduktif  menurun maka variabel kemampuan transfer (Y) akan meningkat sedangkan X2 tetap (konstan). Jika variabel efek redudansi (X2) meningkat maka variabel kemampuan transfer (Y) akan mengalami penurunan dan sebaliknya jika variabel redudansi menurun maka variabel kemampuan transfer (Y) akan meningkat sebesar nilai tersebut dengan X1 konstan.

     

    DAFTAR RUJUKAN

     

    Boyle, T., 2002 Towards a theoretical base or educational multimedia design. Journal of Interactive Media in Education, 98 (3), http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

    Champion dan A.A.K. Baila Dalam Husein Umar. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Gramedia. Jakarta.

    Dillon, A. dan Gabbard, R. Hypermedia as an Educational Technology: A Review of the Quantitative Research Literature on Learner Comprehension, Control, and Style. Review of Educational Research, 68(3): 322-349. 1998. http://puslit.petra.ac.id/journals/design/

    Heinich, R., Molenda, M., Russell, J.D., & Smaldino, S.E. Instructional Media and Technologies for Learning. New Jersey: Merril Prentice Hall. 2002.

    Merrill, M.D. (1996). Computer-based design for computer-aided instruction. Dalam Tjeerd Plomp & Donald P. Eli (Eds.), International Encyclopedia of Educational Technology, Second Edition. Cambridge, MA: Cambridge UniversityPress.

                  (http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?)

    Mayer, R.E. (1996). Learning strategies for making sense out of expository text: The SOI model for guiding three cognitive processes in knowledge construction. Educational Psychologist, 8: 357- 371.

                  ( http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?)

    Mayer, R.E., & Wittrock, M.C. Problem-solving transfer. In D. Berliner & R. Calfee(Eds.), Handbook of Educational Psychology. New York: MacMillan. 1996.

    Manase, M. 1985. Metode Penelitian Sosial.  Karunika Jakarta.

                   Universitas Terbuka.

    Pranata, M. (2003). Efek seduktif-redundansi desain pesan multimedia. Jurnal Nirmana, 5(1):1-19.

    Pranata, M 2003.Efek tampilan Visual Seduktif desain pesan multimedia

    terhadap kemampuan transfer (http://puslit.petra.ac.id/journals/design/)

    Romiszowski, A.J. Computer-mediated communication. Dalam David H. Jonassen (Ed.), Handbook of Research for Educational Communications and Technology. New York: Association for Educational Communications and Technology-Simon & Schuster Macmillan

    Sigit, dkk, 2008. Pengembangan pembelajaran dengan menggunakan Multimedia interaktif untuk pembelajaran yang Berkualitas. (http://luarsekolah.blogspot.com)

    Sevilla, 1988. Kuesioner . http://elmu.umm.ac.id/statistik/statmet/non  eksperimen/kuesioner.htm

    Wahyono, Teguh., 2004. Cara Mudah Melakukan Analisis Statistik dengan SPSS. Penerbit . Gava Media. Yogyakarta.

  • JURNAL

    Posted on January 28th, 2010 vivi sahfitri No comments

     ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP MOTIVASI DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA TEKNIK KOMPUTER.

     

     

    Oleh : Vivi Sahfitri

    Dosen PNSDpk Kopertis Wil. II,  Universitas Bina Darma, Palembang

     

    Abstract : Growth  of  Information Technology and communication  in globalization era result the very meaning change in various human life aspect. Education represent tip of lance in forming smart mankind and competitive so that yield the Human Resource with quality and competition able. In this  research will debate of about exploiting e-learning can influence the achievement learn and ability of understanding  student and also study comparison by e-learning with the conventional study. Research method used by using doubled linear regression to see the influence of exploiting of e-learning  with the achievement learn and ability of understanding of student. The sample in this research determined with the technique of purposive random sampling.  The testing of data area are data testing (validity and reliability), Normality esting,  econometric testing ( multicolinierity, autocorrelation, heterokedastisity), hypothesis testing (t-test & F-test).

     

    Keyword : E-learning, Achievement, Ability of understanding

     

    1. 1.          PENDAHULUAN

    Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat cepat, membawa perubahan besar dalam berbagai aspek rkehidupan manusia. Kecanggihan dan kemampuan Teknologi Informasi  terutama melalui internet sangat mengagumkan dalam melakukan berbagai transaksi bisnis dan menyebar/menerima informasi melalui jaringan maya ke/dari seluruh pelosok negeri bahkan ke seluruh pelosok dunia. Dengan penggunaan Teknologi Informasi di berbagai bidang membuat  dunia  menjadi tanpa batasan ruang dan waktu, merambah dalam segala bidang kehidupan. Kemunculan internet dengan segala kecanggihannya membawa perubahan dalam gaya dan kebiasaan manusia sebagai pengguna alat canggih tersebut. Dengan  internet seorang user  dengan sangat mudah mendapatkan dan memahami informasi yang diberikan  bahkan menjadi pelaku aktif dalam mengolah informasi. Selama ini, pemanfaatan  dan pengembangan internet sebagai penunjang di sektor ekonomi, sosial dan budaya saja. Bagaimana dengan bidang pendidikan khususnya bagi pendidikan di Indonesia ?. Padahal pendidikan juga menaruh peranan penting dalam majunya suatu negara.  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual,keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan ,ahklak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

    Penggunaan Internet dalam kehidupan sehari-hari saat ini sudah semakin membumi. Hampir di berbagai bidang kehidupan banyak hal-hal yang bisa di dapatkan seseorang dari penggunaan produk Teknologi Informasi ini. Bahkan dengan perkembangan Teknologi Internet saat ini semua orang dipenjuru dunia dapat saling berhubungan satu sama lain dan saling bertukar informasi. Penggunaan Internet diseluruh dunia merupakan hal biasa yang dilakukan oleh semua orang, dari anak kecil, orang dewasa sampai orang tua.   Internet  adalah inter-konektivitas jaringan komputer di dunia, sehingga semua komputer di dalam jaringan tersebut dapat saling berhubungan dan mengakses sumber daya (resources) yang disediakan masing-masing komputer.

        Pada dasarnya pendidikan sangat erat kaitannya dengan  informasi dan komunikasi. Hal tersebut dapat diperoleh dengan memanfaatkan fasilitas internet dalam proses pendidikan.  Internet dengan segala kemampuannya sebagai media  informasi dan komunikasi dapat memenuhi kebutuhan  informasi dan komunikasi yang dibutuhkan dalam pendidikan. Pemanfaatan internet dalam memberikan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan informasi dan malakukan komunikasi dapat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan motivasi peserta didik untuk menggali dan mencari lebih banyak lagi ilmu pengetahuan yang di pelajarinya.  Selain itu pemanfaatan internet ini juga dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan akademik mereka, karena peserta didik akan lebih mudah mencari informasi tentang hal-hal yang belum di pahami atau belum diketahui sebelumnya

                Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis berminat untuk mengetahui dan meneliti  dan menganalisis  Faktor Penggunaan Internet Terhadap Motivasi Dan Peningkatan  Kemampuan Akademik mahasiswa.  Dalam penelitian ini akan di lihat apakah ada pengaruh antara faktor penggunaan Internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiwa program studi Teknik Komputer di Universitas Bina Darma Palembang. Secara umum penggunaan internet  dapat mempengaruhi secara luas proses yang terjadi dalam pembelajaran. Untuk itu penulis membatasi penelitian pada pengaruh yang diberikan Faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiswa, sehingga penelitian yang dilakukan akan lebih terarah.

    Berdasarkan batasan masalah dan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana : 1) Pengaruh faktor  Penggunaan Internet terhadap motivasi belajar mahasiswa? 2) Pengaruh faktor Penggunaan Internet terhadap peningkatan kemampuan akademik mahasiswa ?3) Pengaruh Faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiswa ?.

    Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh  faktor penggunaan internet terhadap motivasi mahasiswa 2) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh faktor penggunaan internet terhadap peningkatan kemampuan akademik mahasiswa 3) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh  faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik . Sedangkan Manfaat Penelitian adalah : 1) hasil dari penelitian ini dapat diketahui  pengaruh  antara  faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiswa. 2) Diharapkan dengan pemanfaatan e-learning ini dapat menjadi alternative bagi seorang pendidik (dosen) dalam meningkatkan inovasi dan meningkatan kualitas pembelajaran, 3) Meningkatkan pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi  dalam proses pendidikan terutama proses belajar mengajar sehingga dapat mewujudkan insan indonesia yang cerdas, bermutu dan kompetitif.

     

    2. TINJAUAN PUSTAKA

     

                Untuk memudahkan proses penelitian tentang Analisis Faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan Akademik mahasiswa, perlu diketahui sejumlah teori atau penelitian yang pernah dilakukan sebagai rujukan.

     

    2.1. Internet

     

    Perkembangan internet dimulai di Amerika yang kemudian saat ini berkembang hingga negara-negara berkembang. Walaupun demikian, penggunaan internet di negara-negara lain lebih banyak daripada di AS sendiri. Contohnya saja pada negara Skandinavia. Di sini lebih banyak orang yang menggunakan internet dibanding AS dan mereka lebih dahulu memakai world web wide. Sebagian besar warga Skandinavia menggunakannya untuk membuat situs mengenai kebudayaan dan sejarah negara mereka. Selain negara tersebut, Korea Selatan juga memiliki jumlah pengguna yang banyak berkaitan dengan internet. Menurut para ahli, sudah seharusnya pemakaian internet didominasi negara-negara yang berbahasa Inggris. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan internet, para ahli menggunakan bahasa Inggris. Korea Selatan merupakan contoh yang berbeda. Ternyata sebagian besar para penduduknya menggunakan internet untuk bermain permainan virtual secara maya dalam internet. (http://www.waena.org.)

                Seiring dengan meningkatnya peranan informasi dalam berbagai bidang kehidupan baik di bidang ekonomi atau bisnis, teknologi, sosial, politik, budaya dan juga pendidikan,  akses terhadap sumber dan jaringan informasi menjadi semakin penting. Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia, sehingga sudah seharusnya semua orang yang berasal dari berbagai bidang  mengenal manfaat apa yang dapat diperoleh melalui jaringan ini. 

    Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan memanfaatkan fasilitas akses ke Internet. Berikut ini hanyalah sebagian dari apa yang tersedia di Internet

    a. Informasi untuk kehidupan pribadi seperti: Kesehatan, Rekreasi, Hobby, Pengembangan Pribadi, Rohani, Sosial.

    b. Informasi untuk kehidupan profesional/Pekerja : Sains, Teknologi, Perdagangan, Saham. Komoditas, Berita Bisnis, Asosiasi Profesi, Asosiasi Bisnis, Berbagai Forum Komunikasi.

    Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan Internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya. Manfaat Internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.  Untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para dalam dunia pendidikan di  Indonesia memanfaatkan jaringan Internet sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa dan menjadi bagian dari masyarakat informasi dunia.

     (http://www.elektroindonesia.com/elektro/no3b.html)

     

    2.2.    Motivasi

     

    Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Oleh karena itu tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan rangsangan-rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan motor dan dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau pencapaian keseimbangan. (http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi)

    Menurut Kenneth Blanchard dan Spencer Johnson dalam buku yang berjudul The One Minute Manager, ada tiga jenis atau tingkatan motivasi seseorang, yaitu: pertama, motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, orang membeli polis asuransi karena takut jika terjadi apa-apa dengannya,anak-istrinya akan menderita.

    Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu.

    Sedangkan motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke depan. Baginya bekerja bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah proses belajar dan proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya.

     (http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2002/01/4/man01.html)

                Sedangkan  dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, motivasi belajar seorang mahasiswa di bagi menjadi 2 kategori besar yaitu :

    (1)   Motivasi intrinsik : adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya  tidak  perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk  melakukan sesuatu;

    (2)  Motivasi ekstrinsik : adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena    adanya perangsang dari luar.

    ( http://www.geocities.com/guruvalah/psikologi_belajar.pdf)

     

    2.3.        Kemampuan (ability)

     

                Kemampuan atau ability  adalah atribut-atribut yang mempengaruhi kinerja seseorang. Dalam konteks mahasiswa kemampuan atau ability  mahasiswa dalam proses pembelajaran adalah  sejauh mana mahasiswa tersebut dapat mengerti dan  memahami materi ajar yang disampaikan oleh dosen.  Banyak hal yang dapat di jadikan tolak ukur dalam melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar.( www.stekpi.ac.id/questioner/q3.php). Faktor kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar di bagi menjadi 3 aspek pokok  yang di kemukakan oleh  Blooms yaitu kemampuan pemahaman  kognitif yaitu  menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. Pemahaman secara kognitif  ini meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek kemampuan pemahaman yang kedua adalah afektif yaitu sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat. Pemahaman secara afektif ini meliputi  (1) Penerimaan / Receiving (2) Sambutan / Response  (3) Menilai / valuing  (4) Organisasi  (5) Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai. Dimensi ketiga dari aspek pemahaman ini adalah pemahaman secara psikomotorik yaitu  pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. Kecakapan-kecakapan fisik ini dapat berupa pola-pola gerakan  atau keterampilan fisik, baik keterampilan fisik halus maupun kasar.(http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm)

     

    2.4.  PRESTASI BELAJAR

     

    Prestasi belajar adalah  hasil penilaian pendidik  terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa. (winkel, 1987). Penilaian yang di maksud adalah penilaian yang di lakukan untuk menentukan  seberapa jauh proses belajar dan hasil belajar siswa telah sesuai dengan tujuan instruksional yang sudah di tetapkan baik menurut aspek isi maupun aspek prilaku. Pendapat lain menyatakan bahwa prestasi belajar adalah perwujudan atau aktualisasi dari kemampuan dan usaha belajar dalam waktu tertentu  (Loekmono, 1988). Sedangkan Nana Sudjana(1992) mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya.  Menurut Dimyati dan Mujiono ( 2002 : 200), prestasi belajar adalah hasil yang didapat oleh siswa setelah melalui kegiatan penilaian dan  atau pengukuran prestasi belajar berupa skala nilai yang berupa huruf atau kata atau simbol.

                Pada umumnya ada tiga jenis pendidikan untuk mencapai prestasi belajar yaitu secara langsung dan tidak langsung, yaitu pendidikan formal, in formal dan non formal.  Namun dalam arti luas, pendidikan adalah setiap proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan (knowledge acquisition),  mengembangkan kemampuan / keterampilan ( skill development),  sikap atau mengubah sikap ( attitude change). Banyak untuk mengukur prestasi belajar. Pengajar dapat melakukannya dengan cara mengajukan pertanyaan lisan, memberikan pekerjaan rumah atau tugas tertulis untuk melihat penampilan aktual dari tugas keterampilan dan tes tertulis. (Crow & Crow, 1984). Winkel (1984) berpendapat bahwa cara mana yang akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa biasanya berkaitan dengan tujuan dan bidang prestasi yang akan di evaluasi. Tetapi yang paling umum di lakukan adalah dengan tes tertulis. Pada umumnya yang di maksud dengan prestasi belajar adalah  nilai-nilai hasil belajar yang diperoleh melalui pengukuran dengan alat tes. Prestasi belajar siswa dapat di  lihat dari nilai rapor siswa.(Crow & Crow, 1984).

                Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua yaitu (Syah  1995, Sudjana 1992) ; (a) faktor  Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor eksternal ini meliputi Intelegensia, Motivasi, minat, kemandirian dan emosi, dan (b) Faktor Eksternal, yaitu  faktor dari luar siswa yang meliputi kondisi lingkungan sosial maupun non sosial.

     

    2.4.    Penelitian terdahulu

     

    Penelitian tentang faktor pengunaan internet pernah di lakukan oleh : Fahri Dayni dalam penelitiannya yang berjudul ”Analisis Faktor Motivasi Penggunaan Internet pada mahasiswa  Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)” pada tahun 2006. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini   adalah analisis deskriptif, analisis komponen utama dan analisis faktor serta analisis cluster (gerombol) untuk mengelompokkan mahasiswa berdasarkan karakteristiknya dalam hal motivasi penggunaan internet.

    Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa STIS telah menggunakan internet selama lebih dari 2 tahun. Sedangkan dari segi motif terlihat bahwa mayoritas mahasiswa STIS menyatakan setuju menggunakan internet untuk motif pendidikan, perintang waktu dan motif komunikasi. Sedangkan untuk motif hiburan, pengambilan materi dan pelarian mayoritas mahasiswa STIS menyatakan biasa saja terhadap ketiga motif ini Kemudian dari hasil analisis faktor terbentuk dua faktor utama yang mempengaruhi motivasi mahasiswa STIS dalam menggunakan internet. Kedua faktor tersebut adalah faktor kesenangan (afektif) dan faktor pengetahuan (kognitif). Berdasarkan pada dua faktor utama yang telah terbentuk, dengan analisis cluster (gerombol) mahasiswa STIS dibagi atas empat gerombol yang memiliki ciri khas yang berbeda/identik dalam meningkatkan motivasinya menggunakan internet. (http://www.youngstatistician.com)

     

    3.  METODE PENELITIAN

    3.1. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa program Studi Teknik KomputerDi Universitas Bina Darma Palembang yang berlokasi di Jl.Jendral Ahmad Yani Palembang.

    3.2.   Desain Penelitian

     

                Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain kausal yang bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ciri-ciri penelitian ini adalah : a) Mengetahui pengaruh dua variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dan melihat pengaruh dua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat, b) Besarnya hubungan didasarkan kepada koefisien korelasi.

     

    3.3. Operasional Variabel

     

                Penelitian ini memiliki tiga (3) variable Operasional yaitu : 1) Internet, 2) Motivasi 3) kemammpuan akademik. Masing masing variable akan diuraikan sebagai berikut:

     

    3.3.1.  Operasional Variabel Internet

     

                Menurut  Allan J. Hendersen & William Horton (2008) mengatakan bahwa variabel internet   dibagi menjadi 1) infrastruktur Hardware, 2) Infrastruktur jaringan, 3) Content e-learning.

     

    3.3.2. Operasional Variabel motivasi

     

                Menurut Guruvalah , Variabel motivasi  di bagi menjadi: 1) Motivasi Intrinsik  yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu dan 2) motivasi ekstrinsik yaitu motivasi atau dorongang yang berasal dari lingkungan disekitar individu. ((http://www.geocities.com/guruvalah/psikologi_belajar.pdf)

     

    3.3.3. Operasional variabel Kemampuan akademik

     

                Menurut Blooms Variabel Kemampuan  pemahaman dapat dilihat dari dimensi – dimensi : 1) kemampuan kognitif yaitu kemampuan yang   menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. 2) kemampuan Afektif yaitu kemampuan yang menekankan pada sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat, 3) kemampuan Psikomotorik yaitu kemampuan pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. (http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.html)

     

    3.4.      Sumber dan Pengumpulan Data

     

                Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan diolah untuk penelitian ini adalah dengan cara (Metode) Kuesioner. Penelitian ini di lakukan pada Universitas Bina Darma, dimana  jenis datanya  adalah berupa data primer yang sumbernya adalah mahasiswa Program Studi Teknik Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang. Menurut pendapat Champion dan AA.K. Baila, menyatakan kerangka sampel cukup valid dalam  analisis statistic, diperlukan paling sedikit 30 sampai dengan 100 responden.(Manase Malo 1985 : 268). Berdasarkan pendapat ini, jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang yang diambil secara acak dari total keseluruhan responden mahasiswa program studi Teknik Komputer .

                Kemudian kuisioner di uji dengan realibilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha yang semakin mendekati 1 berarti pertanyaan dalam pertanyaan semakin reliabel. Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien  alpha lebih besar dari 0,6 (Malhotra 2002 : 54). Indikator variabel dinyatakan reliabel jika nilai signifikan alpha lebih kecil dari 0,05.

     

    3.5.    Metode Analisis

     

                Metode yang digunakan untuk menganalisis data primer yang berasal dari responden adalah metode perhitungan statistik. Karena variabel yang digunakan lebih dari satu maka metode statistik yang dipakai adalah regresi linier berganda. Dengan demikian analisis yang akan digunakan adalah :  1) Analisis Regresi Berganda, 2) Uji Data yang digunakan adalah : a) Uji Validitas, b) Uji Reliabilitas, 3) Statistik Deskriptif, terdiri dari: a) Varians, b) Standar Deviasi, 4) Uji Ekonometrika, berupa : a) Multikolinearitas, b) Autokorelasi, dan c) Heterokedastisitas, sedangkan 5) Uji Hipotesis, dengan cara : a) Uji T (Parsial), dan b) Uji F (Pengujian Serentak).

     

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

     

                Hasil penelitian mengenai Analisis Faktor penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik di Program studi Teknik Komputer Universitas Bina Darma yang diukur dengan cara membagikan kuesioner. Namun sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap data yang telah dikumpulkan melalui analisis instrumen penelitian. Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dikatakan baik apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel.  Kemudian dilakukan uji regresi berganda guna menjawab hipotesis yang telah ditentukan.

     

    4.1. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

     

                Analisis deskriptif variabel penelitian disini terdiri dari tiga yaitu :1) Variabel bebas  motivasi  yang teridiri dari 2 dimensi yaitu motivasi intrinsik dan 2 yang terdiri dari   item pertanyaan dan motivasi ekstrinsik yang terdiri dari 5 item pertanyaan. kemampuan afektif yang terdiri dari 5 item pertanyaaan dan kemampuan psikomotorik yang terdiri dari 2 item pertanyaan, 2) variabel bebas  kemampuan akademik  yang terdiri dari 3 dimensi yang di bagi menjadi  kemampuan kognitif  yang terdiri dari 6 item pertanyaan, kemampuan afektif yang terdiri dari 5 item pertanyaan dan kemampuan psikomotorik yang teridir dari 2 item pertanyaan. Sedangkan variabel bergantung yaitu Penggunaan Internet terdiri dari 3 dimensi yang terdiri dari Infrastruktur Hardware  terdiri dari 6 item pertanyaan. Infrastruktur jaringan terdiri dari 5 item pertanyaan dan content(isi) terdiri dari 6 item pertanyaan.

     

    4.1.1.      Variabel Penggunaan Internet

     

    Variabel Penggunaan Internet  memiliki 3 dimensi dengan 17 item pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh penggunaan internet   tehadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiswa

     

    Tabel 1. Distribusi frekuensi  Variabel penggunaan internet

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 0 0 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 0 0 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 3 3 %
    Setuju 3,5 – 4,1 97 97 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 100 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

               

     

     

     

    4.1.2.      Distribusi frekuensi variabel motivasi

     

    Variabel prestasi belajar memiliki 2 dimensi dengan 10 item pertanyaan yang berhubungan dengan penggunaan internet terhadap motivasi dan peningkatan kemampuan akademik mahasiswa.

     

    Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel motivasi

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 0 0 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 0 0 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 1 1  %
    Setuju 3,5 – 4,1 99 99  %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 100 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    4.1.3.      Distribusi frekuensi variabel Kemampuan akademik 

     

    Variabel keampuan pemahaman memiliki 3 dimensi dengan 13 item pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap pemanfaatan e-learning.

     

    Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel Kemampuan (ability)

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 0 0  %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 0 0 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 3 3  %
    Setuju 3,5 – 4,1 97 97 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 100 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    4.2. Analisis Uji Data

    4.2.1.  Uji Validitas Data

    Uji  validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur  apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. (Sudarmanto, 2005 : 79).

    Alat ukur yang dapat digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Untuk responden sebanyak  100 , maka  tingkat korelasi nilai r pada interval kepercayaan 5 % harus lebih besar  dari 0,195. Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item >0,195 (r hitung  dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X1 (motivasi) semuanya adalah valid. Begitu juga Semua nilai Corrected Item-Total Correlation  pada variable X2 masing-masing item > 0,195 (r hitung dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X2 (Kemampuan akademik ) semuanya adalah valid.  Sedangkan Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pada variable Y  >0,195 (r hitung  dengan = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel Y (penggunaan internet )  semuanya adalah valid.

     

    4.2.2.      Uji Reliabilitas Instrumen

     

    Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan ke-ajeg-an alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau ke-ajeg-an yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). (Sudarmanto, 2005:79). Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha yang diperoleh (α >0,6), maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel penggunaan internet , Motivasi dan kemampuan akademik, semuanya adalah Reliabel.

     

    Tabel 4.  Rekapitulasi Uji Reliabilitas

    Variabel

    Cronbach alpha

    Keterangan

     

    Penggunaan Internet

    .683

    reliable

    Motivasi

    .736

    reliable

    Kemampuan Akademik (ability)

    .813

    reliable

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    4.2.3.      Analisis Uji Normalitas

     

    Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah distribusi data normal atau yang mendekati normal. (Singgih Santoso, 2004:212).

    Sesuai penelitian yang dibuat apabila diperhatikan data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, model regresi adalah normal.

     

     

     

    Gambar 2. Uji Normalitas regresi.

     

    4.2.4.      Analisis Uji Ekonometrika

     

    Analisis Uji Ekonometrika digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan adalah baik/sesuai. Analisis ini terdiri atas : 1) Uji Multikolinieritas, 2) Uji Autokorelasi, dan 3) Uji Heterokedastisitas.

     

    Tabel 5. Rekapitulasi Uji Ekonometrika

    No. Pengujian & Kriteria Kesimpulan / Hasil Pengujian
    1. Uji Multikolinieritas Terjadi Multikolinieritas antara variabel independent X1 (motivasi) dan X2 (Kemampuan akademik).
    2. Uji Autokorelasi Tidak ada Autokorelasi.
    3. Uji Kedastisitas Tidak terjadi Heterokedastisitas.

     

     

     

     

    4.2.5.      Analisis Regresi Linier Berganda

     

    Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh data primer yang diuji, yang berasal dari 2 (dua) variabel bebas yaitu motivasi dan Kemampuan akademik. Hasil regresi linier berganda, di di-formulasi-kan persamaan regresi untuk mengestimasi variabel terikat dengan menggunakan seluruh variabel bebas ádalah sebagai berikut :

    Y = 1,693 + 0,369X1 + 0,216X2

    Dari  persamaan regresi di atas diketahui bahwa variabel bebas : motivasi (X1) dan Kemampuan akademik(X2)  memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel terikat factor penggunaan Internet (Y). Pengaruh yang positif ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan pada variabel bebas maka akan meningkatkan variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tersebut konstan.

     

    4.3.      Pembuktian Hipótesis

     

    Pembuktian  Hipótesis menggunakan 2 (dua) uji, yaitu : Uji t (Parsial) untuk melihat pengaruh  parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan Uji F (Simultan)  untuk melihat pengaruh simultan dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat.

     

    4.3.1.      Uji t (Parsial)

     

    Untuk melihat pengaruh parsial dari masing-masing variabel terikat dapat dijelaskan  dengan menggunakan uji t. Adapun kriteria pengujiannya adalah : H0  diterima : Sig t > 0,05 dan t hitung < t tabel. Ha diterima : Sig t < 0,05 dan t hitung > t tabel. H0  : Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Ha   : Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

                  Tabel 6. Hasil Uji Parsial (Uji t)

    Model t Sig.
    1                              (Constant)

    Motivasi

    Kemampuan Akademik

    4,674

    5,145

    3,352

    ,000

    ,000

    ,001

    a. Dependent Variabel : Pemanfaatan e-learning

    Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS-12

     

    Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel t hitung untuk variabel motivasi   (X1) adalah 5,145  < t tabel  dan tingkat signifikan 0,000 (p<0,05)  maka H0 di tolak dan Ha diterima, artinya  terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel faktor penggunaan internet terhadap motivasi mahasiswa. Begitu juga untuk variabel kemampuan akademik (X2) t  hitung yang diperoleh adalah 3,352 < t tabel dengan tingkat signifikan 0,001 (p<0,05) maka H0 di tolak dan Ha diterima, artinnya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel faktor penggunaan internet terhadap kemampuan akademik mahasiswa.

     

    4.3.2.      Uji F (Simultan)

     

               Uji F – hitung (Fisher) atau (p<0,05) bertujuan untuk menguji  apakah variabel –variabel motivasi dan kemampuan akademik secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap faktor penggunaan internet  (dari F tabel).

     

    Tabel 7.  Hasil Uji Serentak (Uji F)

     

     

     

    Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel F hitung untuk variabel bergantung yaitu faktor penggunaan internet   adalah 20,541 < F tabel  dan tingkat signifikan 0,000 (p< 0,05)  maka H0 di tolak  dan Ha diterima , artinya  ada pengaruh yang signifikan antara variabel faktot penggunan internet terhadap motivasi dan kemampuan akademik secara serentak.

     

    4.4.   Pembahasan dan Hasil Analisis

    Secara bersama-sama Faktor Penggunaan Internet memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap motivasi dan kemampuan akademik mahasiswa    yakni sebesar 54,5% (R=0,545),  Hasil uji regresi linier berganda didapat persamaan :

    Y = 1,693 + 0,369X1 + 0,216X2

                Dengan demikian : 1) Pengaruh X1 terhadap Y, yaitu Jika variabel motivasi   (X1)  berubah satu unit skor, maka Faktor penggunaan internet (Y) akan berubah sebesar  0,369 unit skor dengan X2 konstan 2) Pengaruh X2 terhadap Y. Jika variabel Kemampuan akademik  (X2)  berubah satu unit skor, maka faktor penggunaan internet  (Y) akan berubah sebesar  0,216 unit skor dengan X1 konstan 3) Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y. Pengaruh X1 > X2, hal ini dapat dilihat dari koefisien Beta, dimana X1 = 0,369 sedangkan X2=0,216. Hal tersebut diatas dapat menjelaskan bahwa Faktor penggunaan internet  lebih mempengaruhi  motivasi  mahasiswa  dengan  pengaruh lebih dominan dibanding pengaruhnya terhadap  kemampuan akademik mahasiswa .

                Dari hasil olahan data diperoleh bahwa nilai F hitung secara  keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebesar 11,316 jika dibandingkan dengan nilai F tabel pada derajat kebebasan  df= 97, (F hitung> F tabel). Serta tingkat kemaknaan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu 0,000 yang berarti bahwa sig F <0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

                Berdasarkan hasil uji serentak (Uji F) ini maka hipotesis  penelitian ini yang berbunyi Prestasi belajar dan kemampuan pemahaman, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-learning terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima.

                Secara Parsial prestasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemanfaatan e-learning  dan Kemampuan pemahaman mahasiswa  memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-leraning. Kemampuan pemahaman memiliki pengaruh dominan terhadap pemanfaatan elearning.

     

    5. KESIMPULAN

     

                Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1.  Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta bahwa secara parsial tidak ada hubungan atau pengaruh yang signifikan antara Variabel pemanfaatan e-learning terhadap   Prestasi  belajar mahasiswa. Pada Kondisi ini dapat dijelaskan secara sendiri-sendiri atau parsial tidak terdapat pengaruh pemanfaatan e-learning  terhadap prestasi belajar Mahasiswa.

    2. Pengaruh secara parsial dari variabel pemanfaatan e-learning dengan  kemampuan pemahaman  mahasiswa berdasarkan uji yang telah dilakukan  menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. Pada Kondisi ini dapat dijelaskan secara sendiri-sendiri atau parsial terdapat pengaruh pemanfaatan e-learning  terhadap Kemampuan pemahaman mahasiswa.

    3.  Hasil pengujian regresi yang dilakukan secara bersama-sama atau uji serentak di peroleh hasil bahwa Pengaruh secara bersama dari variabel pemanfaatan e-learning dengan  Prestasi  belajar mahasiswa dan kemampuan pemahaman Mahasiswa menunjukkan pengaruh yang signifikan dan positif.

     

     

    DAFTAR RUJUKAN

     

     

    Allan J. Henderson & William Horton  dalam Roy Sambel,  Yang perlu Anda Tahu Tentang E-Learning (On Line) http://elearning.unpas.ac.id

    Crow, L  Dan Crow, A. 1984. Psikologi Pendidikan (Terjemahan Kasijan).   Surabaya : Bina Ilmu.

    Champion dan A.A.K. Baila Dalam Husein Umar. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Gramedia. Jakarta.

    Dayni, Fahri Analisis Faktor Motivasi Penggunaan Internet Pada Mahasiswa  (studi Kasus Terhadap Mahasiswa STIS Tahun 2006) (http://www.youngstatistician.com) diakses tanggal 20 Februari 2008

    Dimyati dan Mudjiono.2002. Belajar dan pembelajaran.

                  Rineka Cipta.Jakarta.

    Guruvalah, Orientasi Baru Dalam Psikologi Belajar

                  (http://Www.Geocities.Com/Guruvalah/Psikologi_Belajar.Pdf)

                   diakses 20 februari 2008

    Loekmono,1998., Korelasi antara indeks prestasi kumulatif semester  I/1987-1988 dengan masalah yang di alami mahasiswa, Universita kristen satya wacana.

    Manase, M. 1985. Metode Penelitian Sosial.  Karunika Jakarta.

                  Universitas Terbuka.

    Malhotra , Naresh. K.Markeing Research. An Applied Orientation.  

      New Jersey : Prentice Hall, 1993.

    Roy Sembel., 2004,  yang perlu anda tahu tentang e-learning (online),   

                 http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2004/0217/man01.,

                di akses tanggal 21 juni 2008)

    Riyana, Cepi  2007., Komponen-komponen pembelajaran.,

                 http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm

    Sudjana, N. 1992.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

     Remaja Rosdakarya. Bandung

    Syah, M. 2002. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru Edisi Revisi.   Remaja Rosdakarya. Bandung.

    Sanjaya, Internet: Sumber Informasi Penting untuk Para Profesional 

                  (http://www.elektroindonesia.com/elektro/no3b.html)

                  di akses  tanggal 29  Februari 2008

    Sudarmanto, YB. 2005. Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta. Grasindo.

    Singgih Santoso,2004, SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara   Profesional, Kelompok Gramedia-Jakarta:PT Elex Media Komputindo

    Toward indonesia paperless, (http://www.waena.org.) di akses tanggal 29   Februari 2008

    Winkel, W. S. 1984. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia

  • jurnal

    Posted on November 10th, 2009 vivi sahfitri No comments

    PEMANFAATAN PEMBELAJARAN E-LEARNING

    DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

    DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MAHASISWA

    (Studi Kasus Program Studi Teknik Komputer Univ. Bina Darma)

     

    Oleh : Vivi Sahfitri

    Dosen PNSDpk Kopertis Wil. II,  Universitas Bina Darma, Palembang

     

    Abstract : Growth  of  Information Technology and communication  in globalization era result the very meaning change in various human life aspect. Education represent tip of lance in forming smart mankind and competitive so that yield the Human Resource with quality and competition able. In this  research will debate of about exploiting e-learning can influence the achievement learn and ability of understanding  student and also study comparison by e-learning with the conventional study. Research method used by using doubled linear regression to see the influence of exploiting of e-learning  with the achievement learn and ability of understanding of student. The sample in this research determined with the technique of purposive random sampling.  The testing of data area are data testing (validity and reliability), Normality esting,  econometric testing ( multicolinierity, autocorrelation, heterokedastisity), hypothesis testing (t-test & F-test).

     

    Keyword : E-learning, Achievement, Ability of understanding

     

    1. 1.          PENDAHULUAN

    Teknologi Informasi dan komputermerupakan salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat saat ini. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ini menyentuh berbagai aspek kehidupan di masyarakat dan  telah mengubah pemikiran baru di masyarakat. Peran ilmu pengetahuan sangatlah menonjol yang menuntut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Sehingga  tidak terjadi ketimpangan antara perkembangan ilmu pengetahuan yang didukung perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan  kemampuan Sumber Daya Manusia yang ada.

        Pendidikan merupakan ujung tombak dalam membentuk insan yang cerdas dan kompetitif sehingga menghasilkan Sumber daya Manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi atau bersaing. Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan komunikasi, pendidikan merupakan salah satu bidang yang sudah tersentuh oleh revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut.   Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi mulai diperkenalkan sebagai sarana pembelajaran  untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.

    Salah satu hasil dari perkembangan teknologi Informasi adalah Teknologi e-learning. E-learning adalah salah satu model atau metode pembelajaran yang sedang digiatkan oleh pemerintah, khususnya di bidang Pedidikan.  Pembelajaran e-learning  ini merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu Jaringan Internet. Rosenberg (2001) dalam (http://asep-hs.web.ugm.ac.id/artikel/elearning/pengenalan%20e-learning.pdf/2005) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.

    Penggunaan  e-learning sudah banyak digunakan oleh sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan yang ingin memanfaatkan kemajuan teknologi informasi  dalam meningkatkan prestasi dan kemampuan anak didiknya. Kemampuan (ability)  mahasiswa dalam proses pembelajaran adalah  sejauh mana mahasiswa tersebut dapat mengerti dan  memahami materi ajar yang disampaikan oleh dosen.  Banyak hal yang dapat di jadikan tolak ukur dalam melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar.  Pemanfaatan pembelajaran e-learning adalah salah satu upaya yang  bisa di terapkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa memahami materi ajar dalam perkuliahan.  Faktor kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar di bagi menjadi 3 aspek pokok  yang di kemukakan oleh  Blooms yaitu kemampuan pemahaman  kognitif yaitu  menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. Pemahaman secara kognitif  ini meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek kemampuan pemahaman yang kedua adalah afektif yaitu sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat.. Dimensi ketiga dari aspek pemahaman ini adalah pemahaman secara psikomotorik yaitu  pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. Kecakapan-kecakapan fisik ini dapat berupa pola-pola gerakan  atau keterampilan fisik, baik keterampilan fisik halus maupun kasar. (http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm). Selain untuk meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa, pemanfaatan e-learning juga dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk melihat peningkatan prestasi belajar mahasiswa.  Ada 2 hal utama yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa  yaitu (a) faktor  Internal, dan (b) Faktor Eksternal.

                Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis berminat untuk mengetahui dan meneliti pengaruh Pemanfaatan Pembelajaran E-Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Kemampuan Pemahaman Mahasiswa pada Program Studi Teknik Komputer Universitas Bina Darma Palembang. Secara umum pemanfaatan e-learnig dapat mempengaruhi secara luas proses yang terjadi dalam pembelajaran. Untuk itu penulis membatasi penelitian pada pengaruh yang diberikan pemanfaatan e-learning terhadap Prestasi belajar dan peningkatan kemampuan pemahaman mahasiswa, sehingga penelitian yang dilakukan akan lebih terarah.

    Berdasarkan batasan masalah dan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana : 1) Pengaruh antara  pemanfaatan e-learning terhadap  prestasi belajar mahasiswa?, 2) Pengaruh antara pemanfaatan e-learning terhadap  kemampuan pemahaman mahasiswa? 3) Pengaruh pemanfaatan e-learning terhadap prestasi belajar dan kemampuan pemahaman mahasiswa ?.

    Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh  pemanfaatan e-learning  terhadap  prestasi belajar mahasiswa. 2) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh  pemanfaatan e-learning  terhadap  kemampuan pemahaman belajar mahasiswa. 3) Mengetahui  dan menganalisis Pengaruh  pemanfaatan e-learning  terhadap  prestasi belajar mahasiswa dan kemampuan pemahaman belajar mahasiswa. Sedangkan Manfaat Penelitian adalah : 1) hasil dari penelitian ini dapat diketahui  pengaruh  antara  pembelajaran berbasis e-learning  terhadap  prestasi belajar dan kemampuan pemahaman  mahasiswa, 2) Diharapkan dengan pemanfaatan e-learning ini dapat menjadi alternative bagi seorang pendidik (dosen) dalam meningkatkan inovasi dan meningkatan kualitas pembelajaran, 3) Meningkatkan pemanfaatan teknologi Informasi dan komunikasi  dalam proses pendidikan terutama proses belajar mengajar sehingga dapat mewujudkan insan indonesia yang cerdas, bermutu dan kompetitif.

     

    2. TINJAUAN PUSTAKA

     

                Untuk memudahkan proses penelitian tentang Pemanfaatan Pembelajaran E-Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Kemampuan Pemahaman Mahasiswa, perlu diketahui sejumlah teori atau penelitian yang pernah dilakukan sebagai rujukan.

     

    2.1. E-learning

    Wahono (2003: 2) juga mengutip dari LearFrame.Com dalam Glossary of e-learning Terms, menyatakan suatu definisi yang lebih luas, yaitu “e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.

    Menurut Allan J. Henderson, e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and Answer Book, 2003). Henderson menambahkan juga bahwa e-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas. William Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari Internet).

    (http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2004/0217/man01.html)

    Komponen- komponen yang membentuk e-Learning adalah:

    1. Infrastruktur e-Learning: Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia.
    2. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar.
    3. Konten e-Learning: Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). (http://romisatriawahono.net/2008/01/23/meluruskan-salah-kaprah-tentang-e-learning/ )

     

    2.2.    Pembelajaran

     

                Pembelajaran merupakan istilah yang diambil dari kata ”instruction.” Dalam kata pembelajaan tidak hanya ada dalam konteks guru dan murid di kelas secara formal, akan tetapi  juga meliputi kegiatan  belajar mengajar  yang tidak di hadiri oleh guru secara fisik. Dengan kata lain pembelajaran di tekankan pada kegiatan belajar siswa melalui usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber sumber belajar agar terjadi prose belajar.

                Namun secara umum pengertian pembelajaran dan pengajaran pada hakekatnya adalah sama, yaitu suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan yang telah di tentukan. Dalam proses pembelajaran yang terpenting adalah interaksi yang terjadi antar guru dan siswa haruslah adil, yakni adanya komunikasi yang timbal balik di antara keduanya, baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media. (Cepy Riyana, 2007) dalam ( http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm)

     

     

    Berikut ini adalah diagram kegiatan  pembelajaran :

      

                   sumber : http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.

     

    Gambar 1. Kegiatan Pembelajaran

     

    2.3.    Kemampuan (ability)

     

                Kemampuan atau ability  adalah atribut-atribut yang mempengaruhi kinerja seseorang. Dalam konteks mahasiswa kemampuan atau ability  mahasiswa dalam proses pembelajaran adalah  sejauh mana mahasiswa tersebut dapat mengerti dan  memahami materi ajar yang disampaikan oleh dosen.  Banyak hal yang dapat di jadikan tolak ukur dalam melihat kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar.( www.stekpi.ac.id/questioner/q3.php). Faktor kemampuan mahasiswa dalam memahami materi ajar di bagi menjadi 3 aspek pokok  yang di kemukakan oleh  Blooms yaitu kemampuan pemahaman  kognitif yaitu  menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. Pemahaman secara kognitif  ini meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Aspek kemampuan pemahaman yang kedua adalah afektif yaitu sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat. Pemahaman secara afektif ini meliputi  (1) Penerimaan / Receiving (2) Sambutan / Response  (3) Menilai / valuing  (4) Organisasi  (5) Karakterisasi dengan suatu kompleks nilai. Dimensi ketiga dari aspek pemahaman ini adalah pemahaman secara psikomotorik yaitu  pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. Kecakapan-kecakapan fisik ini dapat berupa pola-pola gerakan  atau keterampilan fisik, baik keterampilan fisik halus maupun kasar.(http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm)

     

    2.4.    Prestasi  Belajar

     

                Prestasi belajar adalah  hasil penilaian pendidik  terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa. Penilaian yang di maksud adalah penilaian yang di lakukan untuk menentukan  seberapa jauh proses belajar dan hasil belajar siswa telah sesuai dengan tujuan instruksional yang sudah di tetapkan baik menurut aspek isi maupun aspek prilaku. Pendapat lain menyatakan bahwa prestasi belajar adalah perwujudan atau aktualisasi dari kemampuan dan usaha belajar dalam waktu tertentu  (Loekmono, 1988 : 31). Sedangkan Nana Sudjana (1992 : 47) mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya.  Menurut Dimyati dan Mujiono ( 2002 : 200), prestasi belajar adalah hasil yang didapat oleh siswa setelah melalui kegiatan penilaian dan  atau pengukuran prestasi belajar berupa skala nilai yang berupa huruf atau kata atau simbol.

                Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua yaitu (Syah  2002 : 95, Sudjana 1992 : 40 ) ; (a) faktor  Internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor eksternal ini meliputi Intelegensia, Motivasi, minat, kemandirian dan emosi, dan (b) Faktor Eksternal, yaitu  faktor dari luar siswa yang meliputi kondisi lingkungan sosial maupun non sosial.

     

    2.5.  Penelitian terdahulu

    Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Dwijoko Purbohadi dalam penelitian yang berjudul pengaruh penggunaan e-learning dengan model belajar aktif  dalam rangka peningkatkan prestasi studi pada mata kuliah teknik kendali dasar pada  Universitas Muhamadiyah Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan ICT terhadap perbaikan prestasi studi mahasiswa dengan cara meningkatkan aktifitas mahasiswa dalam belajar (belajar aktif) melalui kegiatan belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian tersebut adalah  dibandingkan antara proses pembelajaran dengan model konvensional dengan model belajar aktif menggunakan e-learning pada mata kuliah Teknik Kendali Dasar ini terlihat persentase partisipasi untuk mengikuti ujian naik, perolehan hasil ujian yang naik, persentase partisipasi dalam kegiatan kelas turun, serta ragam kegiatan belajar naik.

    Penelitian lain di lakukan oleh Wim Permana dalam penelitiannya yang berjudul pemanfaatan e-learning sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar Universitas Terbuka di Indonesia. Dengan e-learning, maka proses pembelajaran yang di lakukan oleh Unversitas terbuka yang banyak memiliki kelas jauh dapat di lakukan dengan menggunakan fasilitas internet on line tanpa terhalang oleh jarak. Kegiatan belajar megajar Mahasiswa dan Dosen dapat berlangsung dinamis walaupun tenpa bertatap muka setiapwaktu.

     

    3.  METODE PENELITIAN

     

    3.1. Lokasi Penelitian

     

    Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa program Studi Teknik KomputerDi Universitas Bina Darma Palembang yang berlokasi di Jl.Jendral Ahmad Yani Palembang.

     

    3.2.   Desain Penelitian

     

                Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain kausal yang bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ciri-ciri penelitian ini adalah : a) Mengetahui pengaruh dua variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat dan melihat pengaruh dua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat, b) Besarnya hubungan didasarkan kepada koefisien korelasi.

     

    3.3. Operasional Variabel

     

                Penelitian ini memiliki tiga (3) variable Operasional yaitu : 1) Pemanfaatan e-learning, 2) Prestasi Belajar 3) kemampuan pemahaman. Masing masing variable akan diuraikan sebagai berikut:

     

    3.3.1.  Operasional Variabel Pemanfaatan e-learning

     

                Menurut  Allan J. Hendersen & William Horton (2008) dalam http://romisatriawahono.net/ mengatakan bahwa variabel pemanfaatan e-learning  dibagi menjadi 1) infrastruktur, 2) Sistem dan aplikasi e-learning, 3) Content e-learning.

     

    3.3.2. Operasional Variabel Prestasi Belajar

     

                Menurut Syah  & Sudjana (1992 : 200), Variabel Prestasi belajar di bagi menjadi: A) Faktor Internal yang meliputi  1) Intelegensi, 2) motivasi, 3). Minat, 4)kemandirian, 5). Emosi dan ((b) Faktor Eksternal, yaitu  faktor dari luar siswa yang meliputi kondisi lingkungan sosial maupun non sosial.

     

    3.3.3. Operasional variabel Kemampuan Pemahaman

     

                Menurut Blooms Variabel Kemampuan  pemahaman dapat dilihat dari dimensi – dimensi : 1) kemampuan kognitif yaitu kemampuan yang   menekankan pada aspek intelektual dan memiliki jenjang dari yang rendah sampai yang tinggi. 2) kemampuan Afektif yaitu kemampuan yang menekankan pada sikap, perasaan emosi dan karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat, 3) kemampuan Psikomotorik yaitu kemampuan pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan kontrol fisik. (http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.html)

     

    3.4.      Sumber dan Pengumpulan Data

     

                Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan diolah untuk penelitian ini adalah dengan cara (Metode) Kuesioner. Penelitian ini di lakukan pada Universitas Bina Darma, dimana  jenis datanya  adalah berupa data primer yang sumbernya adalah mahasiswa Program Studi Teknik Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang. Menurut pendapat Champion dan AA.K. Baila, menyatakan kerangka sampel cukup valid dalam  analisis statistic, diperlukan paling sedikit 30 sampai dengan 100 responden.(Manase Malo 1985 : 268). Berdasarkan pendapat ini, jumlah sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 orang dari total keseluruhan responden mahasiswa program studi Teknik Komputer  semester III yang berjumlah 100 orang.

                Kemudian kuisioner di uji dengan realibilitas menggunakan cronbach alpha untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha yang semakin mendekati 1 berarti pertanyaan dalam pertanyaan semakin reliabel. Sebuah faktor dinyatakan reliabel jika koefisien  alpha lebih besar dari 0,6 (Malhotra 2002 : 54). Indikator variabel dinyatakan reliabel jika nilai signifikan alpha lebih kecil dari 0,05.

     

    3.5.    Metode Analisis

     

                Metode yang digunakan untuk menganalisis data primer yang berasal dari responden adalah metode perhitungan statistik. Karena variabel yang digunakan lebih dari satu maka metode statistik yang dipakai adalah regresi linier berganda. Dengan demikian analisis yang akan digunakan adalah :  1) Analisis Regresi Berganda, 2) Uji Data yang digunakan adalah : a) Uji Validitas, b) Uji Reliabilitas, 3) Statistik Deskriptif, terdiri dari: a) Varians, b) Standar Deviasi, 4) Uji Ekonometrika, berupa : a) Multikolinearitas, b) Autokorelasi, dan c) Heterokedastisitas, sedangkan 5) Uji Hipotesis, dengan cara : a) Uji T (Parsial), dan b) Uji F (Pengujian Serentak).

     

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

     

                Hasil penelitian mengenai pemanfaatan pembelajaran e-learning dalam meningkatkan prestasi belajar dan kemampuan pemahaman mahasiswa di Program studi Teknik Komputer Universitas Bina Darma yang diukur dengan cara membagikan kuesioner. Namun sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terhadap data yang telah dikumpulkan melalui analisis instrumen penelitian. Analisis instrumen penelitian dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dikatakan baik apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel.  Kemudian dilakukan uji regresi berganda guna menjawab hipotesis yang telah ditentukan.

     

    4.1. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

     

                Analisis deskriptif variabel penelitian disini terdiri dari tiga yaitu :1) Variabel bebas  kemampuan mahasiswa yang teridiri dari 3 dimensi yaitu kemampuan kognitif yang terdiri dari  6 item pertanyaan, kemampuan afektif yang terdiri dari 5 item pertanyaaan dan kemampuan psikomotorik yang terdiri dari 2 item pertanyaan, 2) variabel bebas  prestasi belajar mahasiswa yang terdiri dari 6 dimensi yang di bagi menjadi  Intelegensia yang terdiri dari 5 item pertanyaan, Motivasi terdiri dari 7 item pertanyaan, Minat terdiri dari  4 item pertanyaan, kemandirian yang terdiri dari 4 item pertanyaan, Emosi yang terdiri dari 4 item pertanyaan, dan lingkungan yang terdiri dari 5 item pertanyaan, 3)variabel terikat  pemanfaatan elearning dengan 3 dimensi yang terdiri dari Infrastruktur terdiri dari 6 item pertanyaan, Sistem dan aplikasi e-learning yang terdiri dari  5 item pertanyaan dan content e-learning yang terdiri dari 4 item pertanyaan.

     

    4.1.1.      Variabel pemanfaatan e-learning

     

    Variabel pemanfaatan e-learning memiliki 3 dimensi dengan 15 item pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh pemanfaatan e learning  tehadap prestasi belajar dan kemapuan pemahaman mahasiswa.

     

    Tabel 1. Distribusi frekuensi  Variabel pemanfaatan e-learning

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 0 0 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 5 8,3%
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 44 73,3 %
    Setuju 3,5 – 4,1 11 18,3 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 0 0  %
    TOTAL 60 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

               

    4.1.2.      Distribusi frekuensi variabel Prestasi Belajar

     

    Variabel prestasi belajar memiliki 6 dimensi dengan 29 item pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh prestasi belajar terhadap pemanfaatan e-learning.

     

    Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel Prestasi Belajar

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 7 11,7 %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 6 10 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 21 35  %
    Setuju 3,5 – 4,1 19 31,7  %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 7 11,7  %
    TOTAL 60 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

    4.1.3.      Distribusi frekuensi variabel Kemampuan (ability)

     

    Variabel keampuan pemahaman memiliki 3 dimensi dengan 13 item pertanyaan yang berhubungan dengan pengaruh kemampuan pemahaman mahasiswa terhadap pemanfaatan e-learning.

     

    Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel Kemampuan (ability)

    Skor Interval Frekuensi Persentase
    Sangat tidak setuju 1 – 1,8 5 8,3  %
    Tidak setuju 1,9 – 2,6 12 20 %
    Ragu-ragu 2,7 – 3,4 18 30  %
    Setuju 3,5 – 4,1 23 38,3 %
    Sangat setuju 4,2 – 5,0 2 3,3  %
    TOTAL 60 100 %

    (sumber : Data primer yang diolah)

     

     

     

     

     

    4.2. Analisis Uji Data

     

    4.2.1.  Uji Validitas Data

     

    Uji  validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun dapat digunakan untuk mengukur  apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran. (Sudarmanto, 2005 : 79).

    Alat ukur yang dapat digunakan adalah teknik korelasi product moment dari Pearson. Untuk responden sebanyak  60 , maka  tingkat korelasi nilai r pada interval kepercayaan 5 % harus lebih besar  dari 0,254. Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item >0,254 (r hitung  dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X1 (Prestasi Belajar) semuanya adalah valid. Begigtu juga Semua nilai Corrected Item-Total Correlation  pada variable X2 masing-masing item > 0,254 (r hitung dengan α = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel X2 (Kemampuan Pemahaman ) semuanya adalah valid.  Sedangkan Semua nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing item pada variable Y  >0,254 (r hitung  dengan = 95%). Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan untuk variabel Y (Pemanfaatan e-learning)  semuanya adalah valid.

     

    4.2.2.      Uji Reliabilitas Instrumen

     

    Reliabilitas instrumen menggambarkan pada kemantapan dan ke-ajeg-an alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas atau ke-ajeg-an yang tinggi atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan (dependability) dan dapat digunakan untuk meramalkan (predictability). (Sudarmanto, 2005:79). Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai alpha yang diperoleh (α >0,6), maka dapat disimpulkan bahwa untuk variabel Pemanfaatan e-learning, Prestasi Belajar (Achievement), dan kemampuan pemahaman (ability), semuanya adalah Reliabel.

     

    Tabel 4.  Rekapitulasi Uji Reliabilitas

    Variabel Cronbach alpha Keterangan

     

    Pemanfaatan e-learning .663 reliable
    Prestasi Belajar (Achievement) .827 reliable
    Kemampuan pemahaman (ability) .755 reliable

    (sumber : Data primer yang diolah)

    4.2.3.      Analisis Uji Normalitas

     

    Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah distribusi data normal atau yang mendekati normal. (Singgih Santoso, 2004:212).

    Sesuai penelitian yang dibuat apabila diperhatikan data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, model regresi adalah normal.

     

     

     

    Gambar 2. Uji Normalitas regresi.

    4.2.4.      Analisis Uji Ekonometrika

     

    Analisis Uji Ekonometrika digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan adalah baik/sesuai. Analisis ini terdiri atas : 1) Uji Multikolinieritas, 2) Uji Autokorelasi, dan 3) Uji Heterokedastisitas.

     

    Tabel 5. Rekapitulasi Uji Ekonometrika

    No. Pengujian & Kriteria Kesimpulan / Hasil Pengujian
    1. Uji Multikolinieritas tidak terjadi Multikolinieritas antara variabel independent X1 (Prestasi Belajar) dan X2 (Kemampuan pemahaman).
    2. Uji Autokorelasi tidak ada Autokorelasi.
    3. Uji Kedastisitas tidak terjadi Heterokedastisitas.

     

    4.2.5.      Analisis Regresi Linier Berganda

     

    Uji regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh data primer yang diuji, yang berasal dari 2 (dua) variabel bebas yaitu Prestasi Relajar dan Kemampuan Pemahaman  terhadap Pemanfaatan E-Learning pada Universitas Bina Darma Palembang. Hasil regresi linier berganda, di di-formulasi-kan persamaan regresi untuk mengestimasi variabel terikat dengan menggunakan seluruh variabel bebas ádalah sebagai berikut :

    Y= 2,353 + 0,019 X1 + 0,262 X2 +e

    Dari  persamaan regresi di atas diketahui bahwa variabel bebas : Prestasi Belajar (X1) dan Kemampuan Pemahaman (X2)  memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel terikat Pemanfaatan e-learning (Y). Pengaruh yang positif ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan pada variabel bebas maka akan meningkatkan variabel terikat dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya tersebut konstan.

     

    4.3.      Pembuktian Hipótesis

     

    Pembuktian  Hipótesis menggunakan 2 (dua) uji, yaitu : Uji t (Parsial) untuk melihat pengaruh  parsial dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan Uji F (Simultan)  untuk melihat pengaruh simultan dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat.

     

    4.3.1.      Uji t (Parsial)

     

    Untuk melihat pengaruh parsial dari masing-masing variabel terikat dapat dijelaskan  dengan menggunakan uji t. Adapun kriteria pengujiannya adalah : H0  diterima : Sig t > 0,05 dan t hitung < t tabel. Ha diterima : Sig t < 0,05 dan t hitung > t tabel. H0  : Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Ha   : Variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

                  Tabel 6. Hasil Uji Parsial (Uji t)

    Model t Sig.
    1                              (Constant)

    Prestasi belajar

    Kemampuan

    9,274

    0,370

    4,681

    ,000

    ,713

    ,000

    a. Dependent Variabel : Pemanfaatan e-learning

    Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS-12

     

    Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabel t hitung untuk variabel prestasi belajar   (X1) adalah 0,370 < t tabel  dan tingkat signifikan 0,713 (p>0,05)  maka H0 di terima dan Ha ditolak, artinya  tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel pemanfaatan e-learning  dengan variabel prestasi belajar mahasiswa.

     

    4.3.2.      Uji F (Simultan)

     

               Uji F – hitung (Fisher) atau (p<0,05) bertujuan untuk menguji  apakah variabel –variabel Prestasi belajar dan kemampuan pemahaman secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-learning. Untuk menguji kebenaran Hipotesis dilakukan dengan membandingkan F hitung (dari F tabel).

     

     

     

    Tabel 7.  Hasil Uji Serentak (Uji F)

    Model Sum of

    Squares

    Df Mean Square F Sig.
    1          Regression

     Residual

            Total

    4,377

    11,023

    15,400

    2

    57

    59

    2,188

    0,193

    11,316 ,000a
    1. Predictors : (Constant), kemampuan, Prestasi Belajar
    2. Dependent Variabel : Pemanfaatan e-learning

    Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS-12

     

    Dari analisis data yang sudah dilakukan maka dapat di buktikan hipotesis yang ada bahwa dilihat dari tabelt hitung untuk variabel kemampuan pemahaman    (X2)  adalah 4,681 < t tabel  dan tingkat signifikan 0,000 (p< 0,05)  maka H0 di tolak  dan Ha diterima , artinya  ada pengaruh yang signifikan antara variabel pemanfaatan e-learning  dengan variabel kemampuan pemahaman  mahasiswa.

                Berdasarkan dari uraian tabel  diatas, ternyata  variabel prestasi belajar bernilai tidak signifikan terhadap pemanfaatan e- learning,  sehingga  persamaan regresi  menjadi  :

    Y = 2,353 +  0,262X2, yang mempunyai arti bahwa variabel prestasi belajar tidak dapat berdiri sendiri.

     

    4.4.   Pembahasan dan Hasil Analisis

     

    Secara bersama-sama Prestasi belajar dan kemampuan mahasiswa  memiliki hubungan yang cukup kuat  yakni sebesar 53,3% (R=0,533), terhadap pemanfaatan e-learning.  Hasil uji regresi linier berganda didapat persamaan :

      Y= 2,353 + 0,019X1 + 0,262X2 + e

                Dengan demikian : 1) Pengaruh X1 terhadap Y, yaitu Jika variabel prestasi belajar  (X1)  berubah satu unit skor, maka pemanfaatan  e-learning (Y) akan berubah sebesar  0,019 unit skor dengan X2 konstan 2) Pengaruh X2 terhadap Y. Jika variabel Kemampuan  (ability) (X2)  berubah satu unit skor, maka pemanfaatan  e-learning (Y) akan berubah sebesar  0,262 unit skor dengan X1 konstan 3) Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y. Pengaruh X2 > X1, hal ini dapat dilihat dari koefisien Beta, dimana X2 = 0,262 sedangkan X1=0, 019. Hal tersebut diatas terlihat bahwa kemampuan pemahaman mahasiswa  memiliki pengaruh lebih dominan dibanding prestasi belajar mahasiswa terhadap pemanfaatan e-learning.

                Dari hasil olahan data diperoleh bahwa nilai F hitung secara  keseluruhan dalam penelitian ini adalah sebesar 11,316 jika dibandingkan dengan nilai F tabel pada derajat kebebasan  df= 97, (F hitung> F tabel). Serta tingkat kemaknaan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu 0,000 yang berarti bahwa sig F <0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.

                Berdasarkan hasil uji serentak (Uji F) ini maka hipotesis  penelitian ini yang berbunyi Prestasi belajar dan kemampuan pemahaman, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-learning terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima.

                Secara Parsial prestasi belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemanfaatan e-learning  dan Kemampuan pemahaman mahasiswa  memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan e-leraning. Kemampuan pemahaman memiliki pengaruh dominan terhadap pemanfaatan elearning.

     

    5. KESIMPULAN

     

                Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1.  Berdasarkan uji korelasi dan regresi diperoleh fakta bahwa secara parsial tidak ada hubungan atau pengaruh yang signifikan antara Variabel pemanfaatan e-learning terhadap   Prestasi  belajar mahasiswa. Pada Kondisi ini dapat dijelaskan secara sendiri-sendiri atau parsial tidak terdapat pengaruh pemanfaatan e-learning  terhadap prestasi belajar Mahasiswa.

    2. Pengaruh secara parsial dari variabel pemanfaatan e-learning dengan  kemampuan pemahaman  mahasiswa berdasarkan uji yang telah dilakukan  menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. Pada Kondisi ini dapat dijelaskan secara sendiri-sendiri atau parsial terdapat pengaruh pemanfaatan e-learning  terhadap Kemampuan pemahaman mahasiswa.

    3.  Hasil pengujian regresi yang dilakukan secara bersama-sama atau uji serentak di peroleh hasil bahwa Pengaruh secara bersama dari variabel pemanfaatan e-learning dengan  Prestasi  belajar mahasiswa dan kemampuan pemahaman Mahasiswa menunjukkan pengaruh yang signifikan dan positif.

     

     

    DAFTAR RUJUKAN

     

    Asep Hermawan Suyanto, 2005, Pengenalan e-learning (online),

    http://asep-hs.web.ugm.ac.id/artikel/elearning/pengenalan%20e-learning.pdf/2005 diakses  1 agustus 2008)

    Cepi Riyana,  2007., Komponen-komponen pembelajaran.,

                http://kurtek.upi.edu/kurpem/3-komponen.htm

                diakses tanggal 20 Juni 2008

    Dimyati dan Mudjiono.2002. Belajar dan pembelajaran.

               Rineka Cipta.Jakarta.

    Gerlach. Vernon S. Ely Donald P, Teaching and Media, a Systematic approach, Prentice hall Inc. Englewood Cliffs New Jersey, 1980

    Manase, M. 1985. Metode Penelitian Sosial.  Karunika Jakarta.

               Universitas Terbuka.

    Malhotra , Naresh. K.Markeing Research. An Applied Orientation.  

    New Jersey : Prentice Hall, 1993.

    Paulus Nidito Adi., Flexible Learning UKSW, (online),

                (http:// www.flearn.uksw.edu/course/, di akses tanggal 16 juni 2008

    Roy Sembel., 2004,  yang perlu anda tahu tentang e-learning (online),   

                  (http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/mandiri/2004/0217/man01.html,

                  di akses tanggal 21 juni 2008)

    Singarimbun, M.,  dan Effendi, S. 1981. Metode Penelitian Survai.   

               LP3ES.Jakarta.

    Sudjana, N. 1992.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

    Remaja Rosdakarya. Bandung

    Soekartawi,  2003, Prinsip Dasar E-Learning: Teori Dan Aplikasinya Di Indonesia, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003.

    Sugiyono, 1993.  Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

    Suryabrata, S. 1983. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Andi Offset. Yogyakarta

    Syah, M. 2002. Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru Edisi Revisi. Remaja Rosdakarya. Bandung.

    Wahono., 2008, Meluruskan Salah Kaprah tentang e-learning (online).,

    (http://romisatriawahono.net/2008/01/23/meluruskan-salah-kaprah-tentang-e-learning/  diakses tanggal 17 juni 2008)

  • Arsitektur komputer

    Posted on June 26th, 2009 vivi sahfitri No comments

    1. Arsitektur modern

    2. Arsitektur tradisional