PROPOSAL

“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Kehidupan Kerja Pada Pengusaha Wanita di Kota Palembang”.

Latar Belakang

Dahulu peran wanita sebagai pengusaha belum banyak dibicarakan dan menjadi sorotan. Hal tersebut tidak mengherankan, karena pandangan masyarakat yang menganggap fungsi wanita adalah hanya sebagai ibu dan istri. Hal ini membuat wanita masih sangat terikat dengan nilai-nilai tradisional yang mengakar ditengah-tengah masyarakat, sehingga jika ada wanita yang berkarir untuk mengembangkan keahliannyadi luar rumah, maka mereka dianggap telah melanggar tradisi sehingga mereka dikucilkan dari pergaulan masyarakat.

1

Namun seiring waktu berjalan, secara umum ada beberapa hal yang membuat wanita makin banyak terjun ke dunia wirausaha. Sebagian besar wanita yang berwirausaha untuk memanfaatkan keahian dan pendidikan yang telah mereka tempuh. Selain itu wanita juga biasanya memanfaatkan waktu luang dengan berwirausaha dan menjadikan pekerjaan wirausaha terssebut sebagai hobinya. Namun jika alasan wanita berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, hal tersebut dipandang sebagai penghindaran kewajiban-kewajiban istri. Sebagai seorang istri dan ibu yang bekerja, tentu pengusaha wanita memikul peran ganda yang membuat proses penyiapan dan kelangsungan roda bisnis mereka makin berat ditanggung.

Wirausaha adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi (www.Wikipedia.com, 09 Juni 2015). Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar. Sehingga seorang wirausaha harus mempunyai karateristik khusus yang melekat pada diri seorang wirausaha seperti percaya diri, mempunyai banyak minat, bisa bersepakat, mempunyai ambisi, berjiwa penjelajah dan suka mencoba sesuatu.

Dalam melakukan aktifitas wanita dalam berwirausaha, maka keseimbangan kehidupan kerja sangat perlu diperhatikan. Menurut Schermerhorn (2005) dalam jurnal Malika Ramadhani (2008:2) mengungkapkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja adalah kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi dan keluarganya. Pengusaha wanita tidak akan menganggap dirinya sukses jika kebutuhan pribadi dan keluarganya terganggu karena pekerjaan. Pengusaha wanita khususnya yang sudah berkeluarga, secara otomatis memikul peran ganda, baik lingkungan pekerjaan maupun di lingkungan keluarganya. Hal ini wanita dituntut selalu menyelaraskan tugas sebagai wirausaha dan tugas dalam berkeluarga. Namun, pengusaha wanita dituntut melakukan tugas tersebut tidak dalam waktu yang bersamaan sehingga tidak ada salah satu pekerjaan yang dikorbankan. Dalam permasalahan ini, berbagai masalah akan timbul yang mempengaruhi kehidupan keluarga dan pekerjaan pengusaha wanita tersebut. Berbekal keterampilan, pengusaha wanita yang potensial mengalami konflik peran ganda pun diharapkan mencapai kinerja seperti yang dituntut perusahaanya. Namun, tak semua dari mereka sukses membangun keluarganya, karena belum berhasil menyelaraskan peran dalam pekerjaan dengan peran dalam keluarga.

Namun pada kenyataannya, pengusaha wanita dalam melakukan aktifitasnya dalam bekerja, selalu menemukan masalah tentang mengelola dan mengatur keseimbangan terhadap kehidupan kerja (work life balance) antara lain keseimbangan waktu, keseimbangan keterlibatan kerja dan keseimbangan kepuasan kerja. Demikian pula yang terjadi pada pengusaha wanita di Kota Palembang khususnya di Pasar 16 Ilir Kecamatan Ilir Timur I Palembang, Sumatera Selatan. Di pasar 16 ilir tersebut terdapat banyak outlet-outlet binaan dan mayoritas pemilik usaha tersebut adalah wanita yang telah berkeluarga. Waktu yang dimiliki oleh pengusaha wanita yang telah berkeluarga dalam melakukan aktifitas wirausahanya tidak sepenuhnya efektif. Hal ini dikarenakan pengusaha wanita harus membagi waktu antara berwirausaha dan tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu rumah tangga. Dalam keterlibatan kerjanya, pengusaha wanita tidak bekerja secara full time dikarenakan pengusaha wanita memiliki absen yang lebih tinggi daripada pria yang mengindikasikan bahwa wanita memiliki keterlibaan kerja yang lebih rendah dibandingkan pria. Selain itu banyak pengusaha wanita yang tidak memiliki tingkat kepuasan kerja yang baik dalam melakukan aktiftas wirausahanya. Hal ini dikarenakan banyak pengusaha wanita yang telah berkeluarga kurang berinteraksi dengan keluarganya dirumah karena cukup sibuk dalam berwirausaha dan waktu untuk melakukan aktifitas dirumah menjadi sangat minim. Maka dari itu, berdasarkan permasalahan diatas, pengusaha wanita di Kota Palembang khususnya di Pasar 16 Ilir Kota Palembang tersebut belum sepenuhnya produktif dalam mengatur keseimbangan kehidupannya. Dalam hal ini penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Kehidupan Kerja Pada Pengusaha Wanita di Kota Palembang”.

 

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian inia adalah “Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keseimbangan kehidupan kerja pada pengusaha wanita di Pasar 16 Ilir Palembang”

This entry was posted in PROPOSAL. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *