JURNAL EKONOMI

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PRODUK THE BOTOL SOSRO

 

Panji Kurniawan

Universitas Bina Darma Palembang

 

ABSTRAK

Panji  “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Teh Botol Sosro ” Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Bina Darma Palembang, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen secara parsial maupun simultan pada produk Teh Botol Sosro Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis regresi berganda, pengujian statistik dimana kesimpulannya pengujian diambil berdasarkan uji F tes (simultan) 11,848 > 3,09, berarti secara serentak variabel harga dan kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen, 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa secara serentak variabel harga dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen dan uji T test parsial 2,859 > 1,660 berarti harga berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. 0,005 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara parsial harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. 3,558 > 1,660 kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. 0,001 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara parsial kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Kata Kunci : Harga, Kualitas Produk dan Kepuasan Konsumen

 


PENDAHULUAN

Pada era globalisasi sekarang ini, semua bidang industri saling bersaing merebutkan pasar. Tingginya tingkat persaingan serta adanya ketidakpastian, memaksa perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif agar mampu memenangkan persaingan.

Salah satu kategori produk industri minuman yaitu minuman teh siap minum, yang memiliki tingkat persaingan yang sangat tinggi. Hal ini menuntut para pemain dalam industri untuk melakukan strategi pemasaran yang efektif dan kreatif untuk menjadi pemenang dalam industri ini.


PT. Sinar Sosro dengan merek Teh Botol sosro merupakan leader produsen teh siap minum dalam kemasan (TSMDK). Merek sosro yang sudah terkenal di masyarakat tak lain diambil dari pengalaman nama keluarga Sosrodjojo, yang mulai merintis usaha teh wangi melati pada 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Teh merek Sosro diperkenalkan pertama kali pada 1970 dengan merek teh Cap Botol Soft Drink Sosrodjojo, baru pada tahun 1974 menjadi Teh Botol Sosro dengan kemasan botol seperti sekarang. Merek tersebut dipakai untuk mendompleng merek teh seduh cap botol yang sudah sudah lebih dulu populer dan mengambil bagian dari nama belakang keluarga Sosrodjojo.

Dibawah kendali sinar Sosro, teh Botol Sosro tumbuh menjadi pemimpin pasar dengan penguasa 75 % dan menjadi umbrella brand untuk merek fruit Tea sosro, Joy Tea Green Sosro dan Teh Celup Sosro.(SWA,2009). Pada tahun 2009 Top Brand Index dari Teh Botol Sosro ini sebesar 62,5%. (MARKETING,2009). PT. Sinar sosro bukan saja pabrik minuman teh botol siap saji pertama di Indonesia tetapi juga di dunia. Teh Botol Sosro terus merangsek pasar tanpa tanding, menjadi ikon teh dalam kemasan, menjadi kebutuhan banyak orang sehingga satu demi satu pabrik pun terus dibuka agar Teh Botol Sosro makin dekat dengan mereka. Sampai saat ini belum ada produk sejenis yang mampu menandingi Teh Botol Sosro, kendati sejumlah pemain, tak terkecuali pemain asing, menggerogoti pasarnya. Namun hal itu tidak berhasil, dominasi sosro begitu kuat. Hal ini membuktikan The Botol Sosro sangat popular di masyarakat sebagai the siap minum dalam kemasan.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti berusaha mengetahui dan menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen teh siap minum dalam kemasan merek teh botol sosro. Peneliti kemudian memutuskan bahwa penelitian ini mengambil judul Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Teh Botol Sosro.


 


LANDASAN TEORI

Menurut Kotler (2003:139) “Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan biaya harga juga bersifap flexible dan dapat berubah dengan cepat.

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:463) “Harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa.

Dari definisi yang telah dikemukakan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan mamiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa.

Harga merupakan faktor penentu yang mempengaruhi pilihan pembelian, hal ini masih menjadi kenyataan di negara-negara dunia ketiga, dikalangan kelompok-kelompok sosial yang miskin, serta pada bahanbahan pokok sehari-hari. Namun dalam dasawarsa terakhir ini, faktorfaktor lain selain harga telah beralih menjadi relatif lebih penting dalam proses pembelian.

Menurut Kotler (2003:243) kualitas produk adalah salah satu faktor yang paling diandalkan oleh seorang pemasar dalam memasarkan suatu produk.

Sedangkan menurut Gaspersz yang (2004:4) kualitas mempunyai definisi yang berbeda dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari produk seperti kinerja (Performance), keandalan (Realibility), mudah didalam penggunaan (Easy of use) dan estetika (Easthetic).

Kualitas menurut Tjiptono (2003:389) adalah totalitas dan karakteristik suatu produk (barang dan jasa) yang menunjang kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan. Kualitas sering kali diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan konsumen atau sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan.

Kepuasan konsumen menurut Kotler (2005 : 349) adalah rasa senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapannya. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas, sebaliknya jika kinerja tidak memenuhi harapan maka pelanggan akan kecewa. Sementara jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan sangat puas.

Menurut Angpora (2002 : 39) Kepuasan pelanggan dianggap sangat penting karena pada dasarny hasil penjualan perusahaan setiap saat berasal dari dua kelompok yaitu pelanggan baru dan pembeli ulang. Sehingga mempertahankan pelanggan lebih penting dari pada memikat pembeli baru, sebab mempertahankan pelanggan melalui pemenuhan kepuasan pelanggan melalui pemenuhan kepuasan pelanggan akan memberikan implikasi seperti :

  • Membeli lagi
  • Mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain
  • Kurang memperhatikan merk dan iklan produk pesaing
  • Membeli produk lain dari perusahaan yang sama


 

 


Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

 

 

 

 

 

 

 


Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

 

 

H1             : Ada pengaruh secara parsial antara harga terhadap kepuasan konsumen.

H2             : Ada pengaruh secara parsial antara kualitas produk terhadap kepuasaan konsumen.

H3             : Ada pengaruh secara simultan antara harga dan kualitas produk terhadap kepuasaan konsumen.

 


METODELOGI PENELITIAN

Teknik Pengambilan Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007 : 78). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Universitas Bina Darma yang berjumlah 5018 orang. (Sumber : Pengolahan Data Universitas Bina Darma 2011/2012)

Sampel

Penentuan pengambilan jumlah responden (sampel) dilakukan melalui teknik purposive sampling yaitu responden dipilih langsung berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yaitu :

  1. Mahasiswa Universitas Bina Darma yang masih aktif
  2. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Angkatan 2008 dan 2009
  3. Laki-laki dan Perempuan

Agar ukuran sample yang diambil representative maka dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2001) dengan rumus sebagai berikut :

 

Keterangan :

n  = jumlah sample

N = Jumlah populasi

e  = Presisi (batas kesalahan yang ditolerir)

1  = bilangan konstan

Berdasarkan rumus Slovin tersebut maka jumlah sample yang diperoleh adalah

n       =             5018

1 +  (5018) (0,1) ²

n     =  99 (pembulatan ke atas)

Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 99 orang responden.


 

 

 


Teknis Analis

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variable dependen (kriterium), bila dua atau lebih variable independent sebagai faktor predictor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). (Sugiyono, 2007: 250).  Persamaan linier regresi berganda sebagai berikut :

 

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

 

 


Keterangan :

Y  : Kepuasaan Konsumen

a   :  Konstanta

b1-b2 : Koefisiensi regresi, yang menunjukkan angkatan peningkatan ataupun  penurunan (+) atau penurunan (-) variabel Y

X1 : Harga

X2 : Kualitas Produk

e    : error item

 

 


Analisis Koefisien Korelasi (r)

Analisis ini digunakan  untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. (Sugiyono, 2007:182)

 

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Cukup
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

       Sumber : Sugiyono, 2005:175

 

Koefisiensi Determinasi Berganda ()

Menurut Usman (2006 : 20) koefisien determinasi berganda mencerminkan seberapa besar variasi terikat Y dapat diterangkan oleh variabel X. Bila nilai koefisien sama dengan 0 (), artinya variabilitas dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila = 1, artinya variabilitas dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 20.


Uji Hipotesis

Uji t

Menurut Usman (2006 : 16) uji t bertujuan untuk menguji koefisien regresi, termasuk intercept secara individu. Lankah – langkahnya :

  1. Menentukan hipotesis
  2. Menbandingkan probilitas t – statistik dengan alpha = 0,05
  3. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis

Ho : b1 = 0, berarti tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap varabel dependen

Ha : b1 ≠ 0, berarti ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen  terhadap variabel dependen.

Uji – t dilakukan dengan cara membandingkan antara probilitas t – statistic dengan α  = 0,05 :

  • Bila p  ≥  α = 0,05 maka Ho gagal ditolak dan Ha gagal diterima
  • Bila p  ≤  α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Ho gagal ditolak berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen, sedangkan penerimaan Ha mempunyai arti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap varabel dependen.

Uji F

Uji F digunakan untuk menguji koefisien (slope) regresi secara bersama-sama (Nawawi dan Usman, 2006:16).

Langka-langkah :

  1. Menentukan hipotesis
  2. Membandingkan probabilitas F-statistik dengan alpha = 5%
  3. Kriteria penerimaan dan penolakan

Ho : b1 = b2 =…b1 = 0, bearti tidak ada pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen

Ha : b1 ≠ b2 ≠…b1 ≠ 0, bearti ada pengaruh yang signifikan dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen

Dari F akan diputuskan untuk menerima atau menolak hipotesa yang diajukan

  • Bila F hitung < F tabel atau р-value > 0.05 maka Ho diterima dan Ha ditolak ini bearti semua variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
  • Bila F hitung > F tabel atau р-value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini bearti semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

Ho  gagal ditolak bearti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen, sedangkan penerimaan

mempunyai arti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen

Dalam penelitian ini, hasil uji F dapat dilihat pada output ANOVA dari hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS 20. 


 


ANALISIS DAN PEMBAHASAN

 

 

Analisis Pengujian

Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.4.1

Ringkasan Hasil Analisis Regresi

 

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,418 ,504 2,814 ,006
harga ,319 ,112 ,263 2,859 ,005
k.produk ,265 ,075 ,328 3,558 ,001
a. Dependent Variable: k.konsumen

 

Sumber : Data Primer yang telah diolah  oleh SPSS 20,0

Berdasarkan hasil regresi yang terdapat pada tabel di tunjukan persamaan regresi pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen adalah sebagai berikut :

Y = 1,418 + 0,319 X1 + 0,265 X2 + e

Dari persamaan regresi di atas dapat dikatahui bahwa :

  1. Nilai konstanta a = 1,418 berarti bahwa jika harga (X1), kualitas produk (X2), sama dengan nol maka Kepuasan konsumen akan bernilai 1,418.
  2. Koefisien regresi harga (b1) = 0,319 berarti  jika harga mengalami peningkatan sebanyak satu unit skor, maka kepuasan konsumen (Y) juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,319.
  3. Koefisien regresi kualitas produk (b2) = 0,265 berarti  jika kualitas produk mengalami peningkatan sebanyak satu unit skor, maka kepuasan konsumen (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,265.


 

 

 


Koefisien Determinasi ()

 

Usman (2006 : 20 ) menyatakan nilai koefisien deteriminasi (R2) dapat menginformasikan baik tidaknya model regresi yang terestimasi. Nilai koefisien determinasi berganda (R2) mencerminkan seberapa besar sumbangan pengaruh variasi dari variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen.


 


Tabel 4.4.2

Koefisien Determinasi

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,445a ,198 ,181 ,52603
a. Predictors: (Constant), kualitas produk, harga

 

Sumber : Data primer yang telah diolah oleh SPSS 20.0

 

Besaran Koefisien determinasi ( R2 ) = 0,198 menunjukan bahwa variabel dependen yaitu kepuasan konsumen memiliki determinasi sebesar 19,8% dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu harga dan kualitas produk. Sedangkan sisanya sebesar 80,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya seperti dan yang tidak termasuk dalam penelitian ini tetapi dijelaskan pada penelitian terdahulu seperti Lingkungan dan Promosi (Budhi Poniman, 2006), Kualitas Layanan (Fransisca Widyawati, 2008) dan Persepsi Harga (Fransiska Pramitha W.A, 2010) yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.


 


 


Koefisien Korelasi

Berdasarkan pada perhitungan statistik yang ditunjukkan pada tabel 4.4.2 maka diperoleh nilai korelasi ( R) sebesar 0,445 menunjukan bahwa antara variabel independen yaitu harga dan kualitas produk mempunyai keeratan yang cukup dengan variabel dependen yaitu kepuasan konsumen

 

Tabel 4.4.3

Tabel Koefisien korelasi atau Nilai r

Koefisien Interval  Tingkat Hubungan 
0,00 – 0,19 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Cukup
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat


Sumber : Sugiyono, 2005 : 175


 

 


Uji Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apabila dalam model regresi variabel secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen ( Priyanto, 2010 : 68). Uji – t dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.4.4

Uji Parsial (Uji t)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,418 ,504 2,814 ,006
harga ,319 ,112 ,263 2,859 ,005
k.produk ,265 ,075 ,328 3,558 ,001
a. Dependent Variable: k.konsumen

 

Sumber : Data Primer yang telah diolah SPSS 20,0

  1. Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen dengan menggunakan program SPSS seperti pada tabel 4.4.4 di peroleh t hitung sebesar 2,859 > t tabel 1,660 dengan taraf signifikasi sebesar 0,005 < α =0,05  dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara harga terhadap kepuasan konsumen.

  1. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen dengan menggunakan program SPSS seperti pada tabel 4.4.4 di peroleh t hitung sebesar 3,558 > t tabel 1,660 dengan taraf signifikasi sebesar 0,001 < α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh antara kualitas produk terhadap kepuasan konsumen

 

.


Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji koefisien (Slope) regresi secara bersama – sama (Nachrowi dan Usman, 2006 : 16). Dari penhitungan pengujian hipotesis dengan membandingkan F tabeldengan df1= derajat pembilang 2 dan df2 = derajat penyebut 96 didapat 3,09 untuk taraf 5%. Uji F dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.4.5

Uji F

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 6,557 2 3,278 11,848 ,000b
Residual 26,563 96 ,227
Total 33,120 98
  1. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
  2. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk

Sumber : Data primer yang telah diolah oleh SPSS 20,0

           

            Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 11,848 dan F-tabel 3,09 dengan taraf signifikasi 0,000. Nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Uji Simultan 11,848 > 3,09 atau 0,000 < α = 0,05, maka ada pengaruh yang signifikan dari harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen.


 


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

  1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap terhadap kepuasan konsumen pada produk teh botol sosro.
  2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap terhadap kepuasan konsumen pada produk teh botol sosro.
  3. Hasil dari penelitian uji F menunjukkan bahwa harga dan kualitas produk secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen pada produk teh botol sosro.

4.  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa harga lebih besar pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen pada produk teh botol sosro.

Saran

  1. Bagi peneliti lanjutan hendaknya mempertimbangkan variabel lain seperti Lingkungan dan Promosi (Budhi Poniman, 2006), Kualitas Layanan (Fransisca Widyawati, 2008) dan Persepsi Harga (Fransiska Pramitha W.A, 2010) sehingga hasil yang di dapat lebih akurat.
  2. Bagi peneliti lanjutan hendaknya mempertimbangkan tempat penelitian atau objek penelitian tidak hanya di PT. Sinar Sosro palembang, dapat juga di Rumah Sakit, PT. Semen Baturaja, PT. Pupuk Sriwijaya dan Bank-bank sesuai dengan variabel yang akan diteliti.
  3. Untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan harga dan kualitas produk harusnya lebih meningkatkan kualitas produk yang sesuai dengan harga sehingga kepuasan konsumen lebih meningkat.

Implikasi Manajerial

  1. Bagi PT. Sinar Sosro Palembang  yang akan meningkatkan kepuasan konsumennya, maka variabel harga dan kualitas produk bisa dijadikan indikator untuk mengukur kepuasan konsumen dan mengetahui faktor – faktor apa saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus dan lebih agar kepuasan konsumen tidak mengalami penurunan.
  2. Variabel harga sangat berhubungan dengan  kepuasan konsumen karena dengan meningkatnya kepuasan konsumen maka kebutuhan harga akan meningkat juga. Dalam hal ini kebutuhan harga yang dimaksud adalah pihak PT. Sinar Sosro Palembang hendaknya memperhatikan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan standar BPOM, harga saing produk , sehingga harga dapat meningkatkan kepuasan konsumen.
  3. Variabel kualitas produk berhubungan juga dengan kepuasan konsumen karena dengan meningkatnya kepuasan konsumen maka kebutuhan kualitas produk akan meningkat juga. Dalam hal ini kebutuhan kualitas produk yang dimaksud adalah Pihak PT. Sinar Sosro Palembang  hendaknya memperhatikan kualitas produk di pasaran dengan masa kadaluarsa produk, pengawasan BPOM dan kadar gula produk sehingga dapat meningkatkan kepuasan konsumen.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

Angipora, P Marlius. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Cetakan Kedua. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Cohen. 2001. Elemen-elemen Kualirtas. Jakarta : Liberty

Gaspersz, Vincent. 2003. Ekonomi Manajerial. Catakan Kelima. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Irawan, Handy. 2003 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Cetakan Ketiga. Jakarta : PT. Elex Media Komputindi.

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Diterjemahkan oleh Drs. Benyamin Molan. Edisi kesebelas, jilid kedua, Jakarta : PT. Indeks.

Lembang, Dua Rosvita. 2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Cuaca Terhadap Keputusan Pembelian Teh Siap Minum Dalam Kemasan Merek The Botol Sosro. Universitas Diponegoro Semarang, Jurnal.

Nawawi. 2009 . Manajemen Sumber Daya Manusia yang  Untuk Bisnis. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Poniman, Budhi. 2006. Pengaruh Harga Pelayanan, Lingkungan, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Kepuasan Konsumen pada Dealer Kusuma Motor Surakarta,  STIE “AUB” Surakarta, Jurnal Penelitian Terdahulu.

Pramita, W.A Fransiska. 2008. Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan dan Persepsi Harga Terhadap Pelanggan Air Minum Dalam Kemasan. Universitas Diponegoro Semarang, Jurnal Penelitian Terdahulu.

Siswanto, Sutojo. 2005. Mengemukakan Faktor Penting Perusahaan. Diterjemahkan oleh Aldrige, E. Jhon. Jilid Satu. Jakarta : Damar Mulia Pustaka.

Stanton, J William. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Diterjemahkan oleh Yohanes Lamarto. Jiid Satu. Jakarta : Erlangga.

Sugiyono. 2007. Metode  Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2003. Strategi Bisnis Modern. Edisi Pertama. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Usman. 2006. Pengantar Statistika. Edisi Kedua. Yogyakarta : Bumi Aksara

Widyawati, Fransisca. 2010. Pengaruh Persepsi Harga, Persepsi Kualitas Layanan, dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasaan Pelanggan Telkom Flexi. Universitas Diponegoro Semarang, Jurnal Penelitian Terdahulu.

 

This entry was posted in EKONOMI, JURNAL EKONOMI and tagged , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *