PKM

ANALISA DEBIT BANJIR DAN SEDIMENTASI PADA
KOLAM RETENSI/SITU SEDUDUK PUTIH PALEMBANG

Indra Putra, Lezzilliandah, Rahmad Hidayat
Dosen Pembimbing : Ishak Yunus
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Bina Darma
Palembang

ABSTRACT

Along with city development palembang in this time berbenah with all repair and development by capainya city Palembang free from flood is need good drainage system existence and retention pool condition that must can to accommodate rate of flow curah rain. with reference to this, so need sedimentation transport analysis in retention pool Seduduk Putih Palembang, so that will not happen flood around retention pool (situ)
Method that used to analyze these datas literature study. datas that got from related resorts, then counted based on formula existing to count besaran rate of flow curah rain, channel rate of flow, criticism tension and count sediment volume magnitude that enter in retention pool.
Based on discussion result, be known capacity accommodate in my channel is 21,534 m3/second with rate of flow that must be accepted 20,591 m3/second, in channel enters ii capacity accommodate the channel 4,875 m3/second and rate of flow that must be accepted 35,805 m3/second and in channel out capacity accommodate the channel 14,725 m3/second and rate of flow that must be accepted 62,583 m3/second, while sedimentation volume as big as 744806,955 m3/year.

keyword: flood, channel, sedimentation, retention pool.

ABSTRAK

Seiring dengan perkembangan kota Palembang yang saat ini sedang berbenah dengan segala perbaikan dan pembangunan demi tercapainya kota Palembang bebas dari banjir diperlukan adanya sistem drainase yang baik dan kondisi kolam retensi yang harus mampu menampung debit curah hujan. Berkenaan dengan ini, maka diperlukan Analisa Angkutan Sedimentasi pada kolam retensi seduduk putih Palembang, sehingga tidak akan terjadi banjir disekitar kolam retensi / situ tersebut.
Metode yang digunakan untuk menganalisa data-data ini adalah studi Literatur. Data-data yang didapat dari instansi-instansi terkait, kemudian dihitung berdasarkan formula-formula yang ada untuk menghitung besaran debit curah hujan, debit saluran, tegangan kritik dan menghitung besarnya volume sedimen yang masuk pada kolam retensi tersebut.
Berdasarkan hasil pembahasan, diketahui kapasitas tampungan pada saluran I adalah 21,534 m3/detik dengan debit yang harus diterima adalah 20,591 m3/detik, pada saluran masuk II kapasitas tampungan salurannya adalah 4,875 m3/detik dan debit yang harus diterima adalah 35,805 m3/detik, dan pada saluran keluar kapasitas tampungan salurannya adalah 14,725 m3/detik dan debit yang harus diterima adalah 62,583 m3/detik, sedangkan volume sedimentasi sebesar 744806,955 m3/tahun.

Kata kunci : Banjir, Saluran, sedimentasi, kolam retensi.

PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangannya, kota Palembang yang saat ini sedang berbenah dengan segala perbaikan dan pembangunan demi tercapainya kota metropolitan. Salah satu penunjang perkembangannya adalah dengan adanya sistem drainase yang baik. Karena apabila kondisi sistem drainase yang buruk akan berpengaruh besar pada buruknya kualitas lingkungan suatu perkotaan,misalnya banjir akibat pengangkutan sedimentasi yang menumpuk pada daerah aliran sungai ataupun terhadap kolam retensi / situ .

Drainase (drainage) yang berasal dari kata kerja ‘to drain’ yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistem-sistem yang berkaitan dengan penanganan kelebihan air, baik diatas maupun dibawah permukaan tanah. Sektor drainase mendapat perhatian yang cukup besar dalam hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah kota masih rawan terhadap banjir / genangan akibat dari limpasan air hujan yang tidak mengalir dengan baik, pengaruh pasang surut sungai Musi dan kondisi topografi kota Palembang yang relatif datar.

Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang berada di kawasan Seduduk Putih sudah pasti dapat meinimbulkan permasalahan drainase yang cukup komplek. Dengan semakin kompleknya permasalahan drainase di perkotaan, maka di dalam perencanaan dan pembangunan air untuk drainase di kawasan Seduduk Putih, keberhasilannya tergantung pada kemampuan masing-masing perencana. Dengan demikian di dalam proses pekerjaan memerlukan kerjasama dengan beberapa ahli di bidang lain yang terkait.

Kolam retensi / situ ini merupakan salah satu dari beberapa tampungan air kolam di kota Palembang, terletak di kawasan Seduduk Putih Kecamatan Kemuning dengan Catsment Area meliputi daerah R. Sukamto, Seduduk Putih, dan Kelurahan Pipa Reja. Dibantaran dan diatas kolam retensi / situ ini banyak dibangun rumah bahkan musholla sehingga menyebabkan penyempitan aliran sungai yang masuk karena banyaknya angkutan yang homogen dan heterogen masuk ke retensi / situ tersebut, terhambatnya aliran air dan menimbulkan genangan, jika musim hujan mengakibatkan banjir, juga kurangnya kesadaran penduduk dengan membuang sampah ke sungai dan cepatnya pertumbuhan eceng gondok juga merupakan faktor yang mengakibatkan pendangkalan retensi / situ di kawasan Seduduk Putih Palembang

Agar kolam retensi / situ ini dapat berfungsi kembali sebagai tampungan air hujan dan dapat mengalirkan air ke saluran lainnya maka untuk kedepannya pemerintah perlu mengadakan pembebasan lahan yang telah digunakan oleh penduduk, membuat saluran penghubung dari kolam retensi / situ kawasan Seduduk putih dan juga menyambungkan dinding saluran.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka Analisa Angkutan Sedimentasi diperlukan, sehingga dapat diperoleh informasi berapa besar debit yang terjadi pada kolam retensi / situ tersebut.

TUJUAN

Adapun tujuan penelitian Analisa Ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis debit banjir dengan luas daerah aliran (Catsment Area) kawasan Seduduk Putih sesuai dengan data curah hujan yang ada.
2. Menganalisis debit banjir pada luas daerah aliran (Catsment Area) pada saluran masuk dan saluran keluar yang ada di kawasan kolam retensi / situ Seduduk Putih Palembang
3. Menganalisis keadaan seimbang erosi atau sedimentasi terhadap tampungan pada kolam retensi / situ di kawasan Seduduk Putih Palembang
4. Menganalisis besarnya volume angkutan sedimentasi serta menentukan waktu pengukuran / pengangkutan sedimentasi secara berkala.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan ±2 minggu sejak disahkannnya pemilihan judul penelitian. Dan akan dilakukan pada kolam retensi / situ di kawasan Seduduk Putih Rt.03 Kelurahan Pipa Reja Kecamatan Kemuning Palembang.

Sampel material yang telah diambil dari lokasi penelitian, di teliti pada laboraturium Teknik Sipil Universitas Bina Darma Palembang.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat di laboraturium Teknik Sipil Universitas Bina Darma Palembang sesuai dengan literatur sehingga didapatkan hasil dalam keadaan sebenarnya serta dapat dipertanggung jawabkan.
Adapun alat yang digunakan, yaitu :
1. Sieve shaker electric
2. Saringan
3. Nampan
4. Timbangan
5. Oven
Dalam pengovenan ini sempel sedimen dimasukkan kedalamnya dengan suhu 1050c selama 24 jam.

Material yang digunakan diambil dari dalam kolam retensi di kawasan Seduduk Putih Palembang sebagai sampel dan data-data primer serta data sekunder keadaan saluran yang keluar masuk kolam retensi tersebut.

Dalam pengujian sedimentasi ini harus dilakukan pembersihan semua alat yang akan digunakan,timbang masing-masing saringan dan susun sesuai standar yang dipakai. Letakkan susunan saringan tersebut diatas alat pengguncang. Kemudian keringkan sampel yang akan uji kedalam oven, buyarkan bagian tanah yang menggumpal dan timbang sampel. Masukan sampel kedalam susunan saringan kemudian ditutup setelah itu kencangkan penjepit susunan saringan. Hidupkan motor penggerak mesin pengguncang selama 15 menit. Setelah itu matikan mesin,biarkan selama ±5 menit agar debu-debu dapat mengendap. Dan timbang berat masing-masing saringan beserta sampel yang tertahan didalamnya.

Metode yang digunakan untuk mengelolah data-data ini adalah studi Literatur. Data-data yang didapat dari instansi-instansi terkait. Metode pengolahan data diadaptasi dari kasus-kasus serupa dimasa lalu dengan tetap berpedoman pada petunjuk yang telah diberikan oleh instansi terkait.
Studi literatur dilakukan setelah permasalahan berhasil dirumuskan. Studi Literaturdimaksudkan untuk mencari solusi dan konsep penyelesaian masalah yang mungkin dilakukan dengan membandingkan permasalahan yang ada dengan mencari titik temu atau permasalahan-permasalahan masalah dan menemukan metode yang dapat diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan yang telah durumuskan sebelumnya. Penyelesaian alternatif juga dapat didapat dari solusi dan tindakan penyelesaian yang telah dilakukan dimasa lalu dengan mempelajari langkah penyelesaian yang diambil saat itu

Pengumpulan data dilakukan dengan cara meninjau atau mensurvei langsung ke lokasi. Selain itu juga dilakukan pengumpulan data dengan mendatangi beberapa pihak terkait yang memantau perkembangan kolam retensi / situ kawasan seduduk putih. Data yang digunakan dalam perhitungan berupa data primer dan data sekunder.

Pada penulisan makalah analisa ilmiah ini sebagian menggunakan data primer dan sebagian lagi menggunakan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Data yang diambil merupakan data curah hujan jam-jaman maksimum jangka pendek selama 20 tahun pengamatan dari pos pengamatan curah hujan otomatis BMG stasiun Kenten, Palembang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum stasiun Klimatologi Klas II Kenten Palembang dalam kurun waktu 20 tahun (Tahun 1991-2010) yang ditunjukan pada tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1 Data Curah Hujan Harian Rata-rata
Stasiun Klimatologi Kenten Palembang (mm/hari)
Bln Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Thn
1991 249 209 494 239 182 57 12 0 34 18 437 602
1992 241 265 472 260 192 60 140 78 171 279 325 332
1993 269 153 342 366 112 146 379 40 66 70 320 665
1994 251 140 317 338 83 78 151 0 10 47 157 309
1995 339 322 260 297 201 224 79 143 73 207 231 356
1996 245 292 304 231 57 271 173 99 126 303 314 294
1997 139 218 319 342 193 65 6 4 0 6 123 330
1998 203 156 370 283 177 137 184 114 214 150 328 391
1999 418 190 308 249 81 165 110 75 55 273 378 337
2000 234 149 109 453 108 211 82 108 100 329 286 342
2001 426 217 337 417 145 171 78 148 131 489 521 474
2002 270 98 761 362 228 36 190 0 43 126 209 299
2003 177 275 127 381 90 9 93 57 155 303 490 431
2004 255 192 409 197 245 64 221 36 27 155 228 249
2005 249 224 414 224 252 182 172 69 151 148 240 221
2006 361 253 419 288 92 192 122 10 1 0 137 221
2007 501 179 208 380 188 130 98 3 59 114 126 380
2008 204 143 372 323 48 24 150 175 58 319 634 233
2009 275 134 564 339 112 140 36 97 33 212 183 284
2010 251 325 541 420 243 171 91 201 371 337 508 250
Sumber : Stasiun Klimatologi Klas II Kenten Palembang

Data curah hujan ini selanjutnya akan diolah dan dikelompokkan sehingga akan didapat curah hujan maksimum harian pertahunnya.

Tabel 1.2 Data Curah Hujan Maksimum Harian
Stasiun Klimatologi Kenten Palembang (mm/hari)

Tahun Curah Hujan Maksimum (R)
1991 602
1992 472
1993 665
1994 338
1995 356
1996 314
1997 342
1998 391
1999 418
2000 453
2001 521
2002 761
2003 490
2004 409
2005 414
2006 419
2007 501
2008 634
2009 564
2010 541
Sumber : Stasiun Klimatologi Kenten, 2010

Untuk mengetahui besarnya curah hujan,ada lima metode distribusi yang. Namun dalam Analisa Penelitian ini, hanya satu metode yang digunakan,yaitu metode distribusi Gumbell, Log Person Type III, dan Log Normal. Berdasarkan hasul analisis, maka rata-rata harian curah hujan menurut analisis Gumbell kala ulang 2 tahun sebesar 462,578 mm, menurut analisis Log Person Type III sebesar 462,252 mm, dan menurut analisis Log Normal 463,991 mm. Secara rinci dapat dilihat pada table 1.3. di bawah ini.

Tabel 1.3 Rekapitulasi Analisa Frekuensi Curah Hujan Maksimum
Periode Ulang (Tahun) Analisa Frekuensi Curah Hujan Rencana (mm)
Gumbell Log Person Type III Log Normal

2 462,578 462,252 463,991
5 590,338 570,633 571,470
10 674,933 640,698 639,453
25 756,067 728,140 702,906
50 781,809 796,636 715,749
100 861,095 857,140 783,609
200 907,179 921,932 847,493
Sumber : Hasil Analisa 2011

Gambar 1: Perbandingan Hasil Curah Hujan Maksimum

Dalam menganalisa Angkutan sedimentasi pada kolam Retensi di kawasan Seduduk Putih Palembang. Digunakan curah hujan rencana menggunakan metode distribusi Gumbell dengan periode ulang 10 tahun, karena metode Gumbell memberikan hasil yang besar dan menunjukkan nilai ekstrim dari curah hujan rencana selama periode ulang 10 tahun. Curah hujan yang diperoleh dari metode distribusi Gumbell dengan periode ulang 10 tahun adalah 674,933 mm.
Berdasarkan data DAS pada kolam Retensi ini, analisa luasan daerah aliran (Catments Area) diambil dari luasan daerah aliran sungai Bendung, karena letak kolam retensi tersebut berada di kawasan sungai bendung dengan Catsment Area 2.259 Ha.
Hasil pembahasan, diketahui kapasitas tampungan pada saluran I adalah 21,534 m3/detik dengan debit yang harus diterima adalah 20,591 m3/detik, pada saluran II kapasitas tampungan salurannya adalah 4,875 m3/detik dan debit yang harus diterima adalah 35,805 m3/detik, dan pada saluran keluar kapasitas tampungan salurannya adalah 14,725 m3/detik dan debit yang harus diterima adalah 62,583 m3/detik, dan dapat diketahui bahwa kenaikan jumlah debit terbesar terjadi pada saluran II dan saluran keluar.
Volume sedimen muatan melayang (Suspended Load) menurut Flemming yang terdapat di kolam retensi kawasan Seduduk Putih Palembang adalah sebesar 744806,955 m3/tahun.

KESIMPULAN

Dari hasil analisa kapasitas tampungan pada saluran I, bahwa tidak akan terjadi banjir karena saluran yang ada mampu menampung debit curah hujan, sedangkan pada saluran II sering terjadi banjir, saluran II dengan debit tampungan lebih kecil dari debit hujan/debit banjir.
Adanya penimbunan / penumpukan di kolam retensi kawasan Seduduk Putih Palembang sebesar sebagaimana terurai, menurut MPM, Einstein dan Lane, serta Frijlink. Maka, dilakukan pengerukan kolam retensi setiap 11 bulan sekali dengan kapasitas sedimen kolam penuh sebesar 50%.
Penumpukan sedimentasi yang terjadi di kolam retensi seduduk putih Palembang tersebut akan memperkecil kapasitas kolam sebagai penampungan air, sehingga akan mengakibatkan terjadinya banjir yang dikarenakan kolam tidak dapat menampung air secara maksimal, oleh sebab itu diperlukan diperlukan pengerukan kolam retensi secara rutin setiap tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Chow Ven Te, E.V. Nens Rosalina, 1985, Hidrolika Saluran Terbuka, Penerbit Erlangga Jakarta.

Dake, J.MK., Endang P. Tachyan, dkk, 1985, Hidrolika Teknik, Edisi 2, Penerbit Erlangga Jakarta.

Robert J Kodoatie,2002, Hidrolika Terapan, Penerbit Nafiri, Yogyakarta.
Syarifudin, Achmad, 2008, Rekayasa Hidrologi, Diktat Mata Kuliah, Progran Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Bina Darma Palembang
Sri Harto, 2000, Hidrologi Teori Masalah dan Penyelesaian, Penerbit, Nafiri, Yogjakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *