Infrastruktur TI, Kepemimpinan dan Budaya dalam keberhasilan UNBK

dariusSekolah Dasar (SD), Menengah Pertama (SMP) dan Menengah Atas (SMA) sedang mempersiapkan diri untuk mengadapi Ujian Nasional (UN) yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengendalikan mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Didalam pelaksanaannya, saat ini UN dilakukan dengan dua cara yaitu Paper Based Test (PBT) dan Computer based Test (CBT) atau disebut juga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

PBT adalah Ujian yang bersifat konvensional dimana lembar soal dan jawaban berbentuk kertas dan diisi dengan pensil hitam. Biasanya PBT ini dilakukan dalam ruangan yang besar dan berkelompok berdasarkan kelas. Dalam pelaksanaannya, jenis ujian ini sering kali banyak menimbulkan masalah, seperti rawan dalam penyiapan bahan ujian, pengadaan dan distribusi naskah soal, kecurangan selama pelaksanaan ujian, membutuhkan biaya, tenaga dan waktu yang banyak. Ditambahkan juga, menurut Setya Hartanto dalam artikelnya tahun 2014 yang berjudul “Dasar Filosofis Pendidikan tentang Ujian Nasional masih perlukah?” mengatakan bahwa UN masih diwarnai kecurangan, membutuhkan biaya besar. Sistem UN hanya menilai kualitas pendidikan secara keseluruhan. Ujian belum mampu mencapai tujuan pendidikan nasional dan UN menghambat kreativitas siswa dan juga hanya dapat mengembangkan kecerdasan kognifif siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PBT adalah Salah satu jenis UN yang kurang effectif dan efisien dalam pelaksanaannya. Continue reading