Archive | April 2011

Jurnal

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGGUNAAN PONSEL BERINTERNET

Nyimas Sopiah

Dosen Universitas Bina Darma

Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang

Pos-el: nyimas_sopiah@yahoo.com

Abstract: The use of mobile internet among students already can be seen since 2 years. Facilities offered to students is the use of the academic system to access academic information for each student, including the use of e-learning, browsing, downloading, chatting, emailing, or simply to update the status on social networking, such as facebook, twitter, myspace and others. Classification of Internet activities into four dimensions of Internet usage interests. These dimensions is information utility, leisure / fun activities, communication, and transaction. Based on the dimensions that it made a study of the factors that affect the use of mobile internet. The results of this study indicate that there is influence between attitude of dimensions necessary to use the internet.

Keywords: Internet, Internet Usage Dimensions of Interest, Attitude

Abstrak: Penggunaan ponsel berinternet di kalangan mahasiswa sudah dapat dilihat sejak 2 tahun belakangan. Fasilitas yang ditawarkan untuk mahasiswa adalah penggunaan sistem akademik untuk mengakses informasi akademik bagi setiap mahasiswa, diantaranya adalah penggunaan e-learning, browsing, download, chatting, emailing, atau sekedar meng-update status di jejaring sosial, misalnya facebook, twitter, friendster dan lain-lain. Klasifikasi aktivitas-aktivitas internet menjadi empat dimensi kepentingan penggunaan internet. Dimensi-dimensi ini adalah informasi (information utility), kesenangan (leisure/fun activities), komunikasi (communication), dan transaksi (transaction). Berdasarkan dimensi itulah maka dibuat penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ponsel berinternet. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara attitude (perilaku) terhadap dimensi kepentingan penggunaan internet.

Kata kunci:  Internet, Dimensi Penggunaan Ponsel Berinternet, Prilaku


1.              PENDAHULUAN

Tidak dapat dipungkiri jika pada saat ini pengunaan ponsel berinternet sudah dapat dilihat tidak hanya di kalangan orang dewasa tetapi juga di kalangan remaja. Beberapa penggunaan posel berinternet antara lain browsing, download, chatting, emailing, atau sekedar meng-update status di jejaring sosial, misalnya facebook, twitter, friendster dan lain-lain.

Pengaksesan internet melalui ponsel di Indonesia masih termasuk teknologi yang masih berkembang. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh perusahaan Yahoo dan TNS terhadap penggunaan internet di indonesia menunjukan bahwa pengaksesan internet melalu ponsel hanya 22 persen dari total pengguna internet (cetak.kompas.com, 2009). Menurut data APJII menunjukan bahwa masing-masing operator telekomunikasi memiliki rata-rata 20 persen pelanggan yang menggunakan internet melalui ponsel, jumlah ini setara dengan 24 juta pengguna. Selain itu data juga menunjukan bahwa pertumbuhan pengguna internet melalui ponsel mencapai 100 persen setiap tahunnya (okezone.com, 2009).

Di samping masih rendahnya pengguna internet melalui ponsel, timbul juga suatu peluang yang berpotensial bagi perusahaan-perusahaan informasi dan komunikasi, seperti yang di katakan oleh Turochas Fuad (kepala bagian dari Mobile Yahoo bagian Asia Tenggara) bahwa indonesia adalah pengguna ponsel terbesar di asia tenggara, dimana indonesia memiliki 100 juta pelanggan atau 100 juta nomor telepon. Turochas juga mengatakan bahwa banyak produsen yang ingin masuk ke audience konsumen, namun binggung caranya. Sedangkan dari sisi pengguna, mereka menginginkan kemudahan dalam browsing, mengecek email, bergabung dalam jaringan sosial atau social network (Tempointeraktif.com).

Universitas Bina Darma merupakan salah satu universitas yang berada di Palembang. Sehubungan dengan faktor infrastuktur telekomunikasi yang baik dan faktor goegrafis ini, sehingga pemasukan teknologi mobile pun mulai terlihat di kalangan mahasiswa Universitas Bina Darma. Penggunaan ponsel berinternet di kalangan mahasiswa sudah dapat dilihat sejak 2 tahun belakangan. Fasilitas yang ditawarkan untuk mahasiswa adalah penggunaan sistem akademik untuk mengakses informasi akademik bagi setiap mahasiswa, diantaranya adalah penggunaan e-learning, di mana mahasiswa dapat mengkases materi perkuliahan dan berkomunikasi dengan dosen mereka masing-masing. Di samping penggunaan secara akademik, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mereka juga bisa browsing, download, chatting, emailing, atau sekedar meng-update status di jejaring sosial, misalnya facebook, twitter, friendster dan lain-lain.

Theory of reasoned action dikemukakan pertama kali oleh Fishbein & Azjen pada tahun 1975 (Mao & Palvia, 2001). Theory of Reasoned Action menjelas rencana dari tindakan atau behavior seseorang yang dipengaruhi oleh niat atau intention untuk melakukan tindakan tersebut, dan niat atau intention ini dipengaruhi oleh attitude dan subjective norm dari orang tersebut (Teo & Pok, 2003). Attitude adalah perasaan negatif atau positif seseorang terhadap tindakan tertentu (Davis, 1989). Sedangkan subjective norm diartikan sebagai persepsi seseorang bahwa sebagian besar dari orang yang penting baginya, berpikir bahwa sebaiknya melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu (Dillon & Moris, 1996).

Wayne Buente dan Alice Robbin (2008) lebih lanjut juga melakukan studi atau investigasi tentang trend aktivitas-aktivitas informasi internet warga Amerika antara Maret 2000 hingga Nopember 2004 dan telah berhasil mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas internet menjadi empat dimensi kepentingan penggunaan internet. Dimensi-dimensi ini adalah informasi (information utility), kesenangan (leisure/fun activities), komunikasi (communication), dan transaksi (transaction).

Tabel 1. Klasifikasi Dimensi Kepentingan Pengguna Internet

Dimensi Kepentingan

Pengunaan Internet

Contoh Aktivitas Internet

Informasi (Information Utility) Memperoleh informasi atau berita online.
Kesenangan (Leisure/fun activities) Online untuk alasan yang tidak istimewa, hanya untuk kesenangan atau untuk menghabiskan waktu.
Komunikasi (Communication) Mengirim atau menerima pesan, misalnya email.
Transaksi (Transactions) Membeli produk secara online, misalnya buku, musik, mainan atau pakaian.

Sumber: Wayne Buente dan Alice Robbin (2008)

Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi mahasiswa UBD dalam menggunakan ponsel ber-internet. 2) Mengetahui apakah kepentingan penggunaan berinternet memiliki pengaruh terhadap attitude mahasiswa dalam menggunakan ponsel ber-internet.

Manfaat yang diberikan pada peneltian ini adalah: 1) Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dunia pendidikan sehingga mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. 2) Dengan pemanfaatan ponsel berinternet diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam proses pembelajaran yang berkualitas sehingga dapat menjadi inovasi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan nilai hasil belajar. 3) Membantu faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi dari penemuan lain yang diasosiasikan dari adopsi ponsel ber-internet.

2.              METODOLOGI PENELITIAN

2.1          Lokasi dan Populasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Universitas Bina Darma yang berlokasi di Jalan Jenderal A Yani No.12 Palembang.

Populasi dari mahasiswa Universitas Bina Darma adalah Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Manajemen Informatika. Jenis data berupa data primer yang diambil dari mahasiswa berdasarkan angkatan yaitu angkatan 2010, 2009 dan 2008 ke bawah. Data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan paket SPSS  (Statistical Products and Service Solution) versi 12.

2.2  Variabel yang Diteliti dan Operasional Variabel

Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data mengenai informasi, kesenangan, komunikasi dan transaksi serta data mengenai attitude (perilaku) mahasiswa dalam kepentingan menggunakan internet. Tiap-tiap variabel penelitian didefinisikan, dioperasionalisasikan dan diukur skalanya.

Secara lengkap, operasional variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Operasional Variabel-Variabel Penelitian

Variabel

Dimensi

Indikator

Informasi (X1) 1.       Waktu

2.       Isi

3.       Bentuk

Online internet di ponsel digunakan untuk mengakses dan download berita/informasi.

Berita/informasi di ponsel berinternet relevan dengan kepentinganku.

Tampilan berita/informasi di ponsel berinternet dapat dilihat dengan jelas.

Variabel

Dimensi

Indikator

Kesenangan (X2) Online internet di ponsel digunakan untuk chatting, jejaring sosial (FB, tweeter dll), dan download.

Variabel

Dimensi

Indikator

Komunikasi (X3) Online internet di ponsel digunakan untuk berkirim dan menerima informasi melalui e-mail.

Variabel

Dimensi

Indikator

Transaksi (X4) Online internet di ponsel digunakan untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian.

Variabel

Dimensi

Indikator

Attitude (Y) Online di internet membuat berpikiran positif dan negati

2.3          Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer, dengan cara mengambil sampel menggunakan kuisioner.

2.4          Metode Pengolahan Data

2.4.1 Pengujian Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Oleh karena itu kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Keabsahan atau kesahihan suatu hasil penelitian sosial sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukur yang dipakai tidak valid dan atau tidak dapat dipercaya, maka hasil penelitian yang dilakukan tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Dalam mengatasi hal tersebut diperlukan dua macam pengujian (Umar, 2003), yaitu uji validitas dan uji reliabilitas untuk menguji kesungguhan jawaban responden.

Kuisioner tersebut akan di uji dengan uji validitas dan reliabilitas yang di lakukan dengan  aplikasi  program komputer  SPSS (Statistical Product  of Social Sciencies) for Windows. Versi 12.

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur yaitu kuisioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas berguna untuk menentukan seberapa cermat suatu alat melakukan fungsi ukurannya. Alat ukur validitas yang tinggi berarti mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga memberikan keyakinan bahwa data yang terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya.

Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Angka korelasi yang diperoleh secara statistik harus dibandingkan dengan angka kritik table korelasi nilai r dengan taraf signifikan 95%. Bila r hitung > r tabel berarti data tersebut signifikan (valid) dan layak digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian. Dan sebaliknya bila r hitung < dari r tabel berarti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak akan diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.

2) Uji Reliabilitas

Jika alat ukur telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji keandalan dilakukan terhadap pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang sudah valid. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Cronbach Alpha, karena nilai dari jawaban terdiri dari rentangan nilai dengan koefisien alpha harus lebih besar dari 0.6.

2.4.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda, karena variabel independen yang digunakan lebih dari satu variable.

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 +  e

Untuk mengetahui sumbangan dari variabel bebas, terhadap besar kecil variabel terikat dipergunakan  koefisien determinasi : (R2). Adapun persamaan uji regresi bergandanya adalah :

Keterangan:

a            : Konstanta

X1          : Variabel Informasi

X2          : Variabel Kesenangan

X3          : Variabel Komunikasi

X4          : Variabel Transaksi

Y           : Attitude

e : error

b1,b2b3      : Koefisien Regresi

Uji Hipotesis yang dipergunakan adalah  uji t  dengan α = 5% yang dicari dengan rumus :

t1 =

Sedangkan dalam pendugaan dalam simultan digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

R2 : Koefisien Determinasi

K         : Jumlah Variabel Independen

n          : Jumlah Sampel

F          : F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F table.

2.4.3 Pengujian Hasil

Dari hasil hipotesis menggunakan regresi linier berganda ada 3 (tiga) persyaratan uji analisis yang dilakukan, yaitu:

1) Uji Normalitas

Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah model regresi, variabel terikat dan variable bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Data yang berdistribusi normal dalam suatu model regresi dapat dilihat pada grafik normal P-P plot, dimana bila titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti  arah garis diagonal, maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.

2) Uji Heterokedastisitas

Pengujian heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika ada data yang membentuk pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu dan teratur (bergelombang, melebar kemudian meyempit) maka telah terjadi heterokedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.              HASIL

3.1 Analisis Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat penelitian berupa kuisioner yang disebarkan kepada mahasiswa Universitas Bina Darma Program Studi Manajemen Informatika untuk mengetahui perilaku mahasiswa pada kepentingan penggunaan internet di ponsel. Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain jenis kelamin dan angkatan.

3.2 Karakteristik Responden

Berdasarkan jenis kelamin, dari 100 responden yang ada (mahasiswa Manajemen Informatika) terdiri dari 70 laki-laki dan 30 perempuan. Kemudian berdasarkan angkatan terdiri dari 4 angkatan, yaitu angkatan 2007 ke bawah sebanyak 14 orang, angkatan 2008 sebanyak 32 orang, angkatan 2009 sebanyak 27 orang dan angkatan 2010 sebanyak 27 orang.

3.3 Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang terdiri dari beberapa angkatan 2010, 2009, 2008 dan 2007 ke bawah. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah semua komponen dari instrumen kepentingan pengguna internet terdiri dari Informasi (X1) yang terdiri dari 4 dimensi yaitu waktu, isi, dan bentuk, yang terdiri dari 4 item pertanyaan. Variabel bebas yang kedua adalah kesenangan (X2) yang terdiri dari 3 item pertanyaan. Variabel bebas yang ketiga (X3) adalah komunikasi yang terdiri dari 1 item pertanyaan. Variabel bebas yang keempat (X4) adalah transaksi yang terdiri dari 1 item pertanyaan. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah attitude/perilaku mahasiswa yang terdiri 2 item pertanyaan. Untuk menganalisis variabel-variabel tersebut diambil dari skor rata-rata jumlah skor dari komponen masing-masing variabel kemudian membuat  interval untuk masing-masing nilai pada setiap variabel.

Berikut ini adalah deskripsi masing-masing variabel penelitian:

1) Variabel  Informasi (X1)

Variabel Waktu terdiri dari 3 dimensi yaitu waktu, isi dan bentuk. Berdasarkan data primer yang telah diolah menunjukkan bahwa  sebanyak 5 % merasa sangat tidak setuju, 0 % merasa tidak setuju, 22,5 % merasa ragu-ragu, 55 % merasa setuju dan 17,5 % merasa sangat setuju untuk pertanyaan pada variabel ini. Jawaban responden tertinggi adalah setuju.

2) Variabel  Kesenangan (X2)

Berdasarkan data hasil pengumpulan kuesioner yang telah diolah menunjukkan bahwa  sebanyak 0 % merasa sangat tidak setuju, 20 % merasa tidak setuju, 10 % merasa ragu-ragu, 50 % merasa setuju dan 33,3 % merasa sangat setuju untuk pertanyaan pada variabel ini. Jawaban responden tertinggi adalah setuju.

3) Variabel  Komunikasi (X3)

Berdasarkan data hasil pengumpulan kuesioner yang telah diolah menunjukkan bahwa sebanyak  4 % merasa sangat tidak setuju, 8 % merasa tidak setuju, 16 % merasa ragu-ragu, merasa setuju 32 % dan merasa sangat setuju sebanyak 40 %. Untuk pertanyaan pada variabel komunikasi ini mencerminkan responden menganggap setuju terhadap komunikasi yang ditampilkan sebagai salah satu faktor yang menentukan berinternet di ponsel.

4) Variabel  Komunikasi (X4)

Berdasarkan data hasil pengumpulan kuesioner yang telah diolah menunjukkan bahwa sebanyak  6,06 % merasa sangat tidak setuju, 12,12 % merasa tidak setuju, 21,21 % merasa ragu-ragu, merasa setuju 30,3 % dan merasa sangat setuju sebanyak 30,3 %. Untuk pertanyaan pada variabel transaksi ini mencerminkan responden menganggap setuju dan sangat tidak setuju terhadap transaksi yang ditampilkan sebagai salah satu faktor yang menentukan berinternet di ponsel.

5) Variabel  Attitutde/Perilaku  (Y)

Berdasarkan data hasil pengumpulan kuesioner yang telah diolah menunjukkan bahwa 10 % responden merasa sangat tidak setuju, 25 % merasa tidak setuju, 45 % merasa ragu-ragu, 10 % merasa setuju dan 10% merasa sangat setuju untuk pertanyaan pada variabel attitude. Hal ini mencerminkan responden ragu-ragu bahwa variabel attitude sebagai faktor untuk menentukan tindakan yang positif atau negatif.

3.4 Analisis Statistik Induktif/Infrensial

3.4.1 Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas

1) Validitas Alat Ukur

Dalam penelitian ini N = 100, maka r-Tabel dengan taraf signifikan 95% adalah 0.195. Tabel kolerasi dan hasil analisis validitas alat ukur untuk variabel waktu dapat dilihat yaitu:

Pertama, korelasi variabel informasi. Kolerasi antara setiap item pertanyaan terhadap skornya memiliki kolerasi yang tinggi,  karena di atas nilai   r-Tabel. Yaitu (I11) 0.375 > 0.195, (I12) 0.478 > 0.195, (I13) 0.212 < 0.195,  dan (I14) 0.666 > 0.195.. Dengan demikian hanya 4 pertanyaan untuk variabel X1 dapat dinyatakan valid.

Kedua, korelasi variabel kesenangan. Kolerasi antara setiap item pertanyaan terhadap skornya memiliki kolerasi yang tinggi,  karena diatas nilai   r-Tabel. Yaitu (K21) 0.198 > 0.195, (K22) 0.371 > 0.195, dan (K23) 0.232 < 0.195. Pertanyaan K21 dan K23 ternyata tidak relevan. Dengan demikian hanya 1 pertanyaan untuk variabel X1 dapat dinyatakan valid.

Ketiga, korelasi variabel komunikasi. Kolerasi antara pertanyaan terhadap skornya memiliki kolerasi yang tinggi, karena di atas nilai  r-Tabel. Yaitu (K31) 0.639 > 0.195 dan (K32) 0.421 > 0.195. Dengan demikian semua item pertanyaan untuk variabel X3 dapat dinyatakan valid.

Keempat, korelasi variabel transaksi. Kolerasi antara setiap item pertanyaan terhadap skornya memiliki kolerasi yang tinggi,  karena diatas nilai   r-Tabel. Yaitu (T41) 0.539 > 0.195 dan (T42) 0.811 > 0.195. Dengan demikian semua item pertanyaan untuk variabel Y dapat dinyatakan valid.

Kelima, korelasi variabel attitude/perilaku. Kolerasi antara setiap item pertanyaan terhadap skornya memiliki kolerasi yang tinggi,  karena diatas nilai   r-Tabel. yaitu (P51) 0.290 > 0.195 dan (P52) 0.290 > 0.195. Dengan demikian semua item pertanyaan untuk variabel Y dapat dinyatakan valid.

2) Reliabilitas Alat Ukur

Nilai reliabilitas konsistensi internal ditunjukkan dalam tabel di bawah ini, untuk koefisien alfa masing-masing variabel dalam setiap variabel dan dinyatakan reliabel karena lebih besar dari 0,6. Dengan demikian item pengukuran pada masing-masing variabel dinyatakan reliabel dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitan. Sedangkan untuk pengujian reliabilitas menggunakan uji alpha cronbach. Uji ini sangat sesuai untuk pengujian yang menggunakan teknik one shot technique. Indikator variabel dinyatakan reliabel jika nilai signifikansi alpha lebih kecil dari 0,05.

Tabel 3. Rekapitulasi Uji Reliabilitas

Variabel

Cronbach’s Alpha > 0,6

Keterangan

Informasi

0.787

Realible

Kesenangan

0.885

Realible

Komunikasi

0.751

Realible

Transaksi

0.830

Realible

Attitude

0.765

Realible

Sumber : Data primer yang telah diolah dengan komputer (SPSS Versi 12.00)

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alpha dari semua variabel > 0,6 maka dinyatakan reliable.

3.5          Uji Persyaratan Analisis Regresi Berganda

Dalam regresi linear berganda terdapat 3 (tiga) persyaratan uji analisis regresi berganda  yang harus dipenuhi yaitu:

1) Hasil Uji Normalitas

Data yang berdistribusi normal dalam suatu model regresi dapat dilihat pada grafik normal P-P plot, dimana bila titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti  arah garis diagonal, maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal. Pada Gambar 1 memperlihatkan P-P Plot telah berdistribusi normal.

Gambar 1. Grafik Uji Normalitas Variabel

2) Hasil Uji Heterokedastisitas

Pada grafik scatterplot terlihat titik-titik yang menyebar secara acak dan data menyebar dengan baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi.

Gambar 2. Uji Heterokedastisitas Variabel

3) Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Hasil pengolahan data dengan SPSS memperlihatkan hasil uji regresi linier berganda sebagai berikut: 1) Jika variabel Informasi (X1) berubah satu unit skor maka attitude mahasiswa (Y) akan berubah sebesar 0.222 unit skor dengan X2, X3 dan X4 konstan. Tanda positif menunjukkan perubahan yang searah. Apabila Informasi meningkat, maka attitude mahasiswa juga meningkat dengan koefisien regresi sebesar 0.222. Dan sebaliknya jika Informasi menurun, maka attitude mahasiswa juga menurun dengan koefisien regresi sebesar 0.222 dengan catatan X2, X3 dan X4 konstan. 2) Jika variabel Kesenangan (X2) berubah satu unit skor maka attitude mahasiswa (Y) akan berubah sebesar 0.236 unit skor dengan X1, X3 dan X4 konstan. Tanda positif menunjukkan perubahan yang searah. Apabila Kesenangan meningkat, maka attitude mahasiswa juga meningkat dengan koefisien regresi sebesar 0.236. Dan sebaliknya jika Keseangan menurun, maka attitude mahasiswa juga menurun dengan koefisien regresi sebesar 0.236 dengan catatan X2, X3 dan X4 konstan. 3) Jika variabel Komunikasi (X3) berubah satu unit skor maka attitude mahasiswa (Y) akan berubah sebesar 0.240 unit skor dengan X1, X2 dan X4 konstan. Tanda positif menunjukkan perubahan yang searah. Apabila Komunikasi meningkat, maka attitude mahasiswa juga meningkat dengan koefisien regresi sebesar 0.240. Dan sebaliknya jika Komunikasi menurun, maka attitude mahasiswa juga menurun dengan koefisien regresi sebesar 0.240 dengan catatan X1, X2 dan X4 konstan. 4) Jika variabel Transaksi (X4) berubah satu unit skor maka attitude mahasiswa (Y) akan berubah sebesar 0.271 unit skor dengan X1, X2 dan X3 konstan. Tanda positif menunjukkan perubahan yang searah. Apabila Kesenangan meningkat, maka attitude mahasiswa juga meningkat dengan koefisien regresi sebesar 0.271. Dan sebaliknya jika Informasi menurun, maka attitude mahasiswa juga menurun dengan koefisien regresi sebesar 0.271 dengan catatan X1, X2 dan X3 konstan. 5) Nilai konstanta sebesar 1.047 yang berarti apabila Informasi, Kesenangan, Komunikasi dan Komunikasi konstan atau tidak mengalami perubahan, maka attitude mahasiswa sebesar nilai konstannya yaitu 1.047. 6) Dilihat dari nilai beta variabel Kesenangan (0.337) lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan variabel Informasi (0.298), variabel Komunikasi (0.291) dan variabel Transaksi (0.268).

3.6 Pembahasan

Pembahasan yang akan dilakukan berikut ini berdasarkan hasil analisis internet di ponsel secara nyata berdasarkan model attitude mahasiswa dengan hasil analisis statistik korelasi parsial, hubungan korelasional dan korelasi regresi berganda linier, dan upaya pendalaman tiap variabel dengan menggunakan hasil analisis yang telah diolah dengan bantuan paket program Statistical Product for Social Science (SPSS) For MS Windows Release 12.

3.6.1 Kepentingan Mahasiswa Berinternet di ponsel Berdasarkan Hasil Penelitian

1) Pengaruh Informasi Terhadap Attitude Mahasiswa

Nilai t hitung Informasi (X1) sebesar 1.990 dengan tingkat signifikan sebesar 0.049 (p < 0,05), maka menolak Ho atau dengan kata lain  hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara variabel Informasi terhadap attitude mahasiswa. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian ini dimana Informasi berpengaruh secara signifikan terhadap attitude mahasiswa dalam menggunakan internet di ponsel.. Informasi adalah variabel berupa waktu, isi dan bentuk dari penggunaan internet di ponsel yang dapat digunakan oleh mahasiswa. Sehingga Informasi merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan attitude mahasiswa dalam memakai internet di ponsel. Berdasarkan hasil penelitian di kuisioner lebih dari 50 % mahasiswa merasa setuju dengan variabel ini. Artinya bahwa informasi yang dihasilkan internet di ponsel merupakan salah satu variabel yang diminati oleh mahasiswa.

2) Pengaruh Kesenangan Terhadap Attitude Mahasiswa

Nilai t hitung Kesenangan (X2) sebesar 1.387 dengan tingkat signifikan sebesar 0.020 (p < 0,05), maka menolak Ho atau dengan kata lain  hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara variabel Kesenangan terhadap attitude mahasiswa. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian ini dimana kesenangan berpengaruh secara signifikan terhadap attitude mahasiswa dalam menggunakan internet di ponsel. Variabel kesenangan merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan attitude mahasiswa dalam memakai internet di ponsel. Berdasarkan hasil penelitian di kuisioner lebih dari 50 % mahasiswa merasa setuju dan sangat setuju dengan variabel ini. Artinya bahwa variabel kesenangan merupakan salah satu variabel yang diminati oleh mahasiswa.

3) Pengaruh Komunikasi Terhadap Attitude Mahasiswa

Nilai t hitung Komunikasi (X3) sebesar 1.376 dengan tingkat signifikan sebesar 0.043 (p < 0,05), maka menolak Ho atau dengan kata lain  hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara variabel Komunikasi terhadap attitude mahasiswa. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian ini dimana komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap attitude mahasiswa dalam menggunakan internet di ponsel. Variabel komunikasi merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan attitude mahasiswa dalam memakai internet di ponsel. Berdasarkan hasil penelitian di kuisioner lebih dari 50 % mahasiswa merasa setuju dan sangat setuju dengan variabel ini. Artinya bahwa variabel komunikasi merupakan salah satu variabel yang diminati oleh mahasiswa.

4) Pengaruh Transaksi Terhadap Attitude Mahasiswa

Nilai t hitung Transaksi (X4) sebesar 2.090 dengan tingkat signifikan sebesar 0.039 (p < 0,05), maka menolak Ho atau dengan kata lain  hal ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara variabel Transaksi terhadap attitude mahasiswa. Hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian ini dimana transaksi berpengaruh secara signifikan terhadap attitude mahasiswa dalam menggunakan internet di ponsel. Variabel transaksi merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan attitude mahasiswa dalam memakai internet di ponsel. Berdasarkan hasil penelitian di kuisioner lebih dari 50 % mahasiswa merasa setuju dan sangat setuju dengan variabel ini. Artinya bahwa variabel transaksi merupakan salah satu variabel yang diminati oleh mahasiswa.

5) Pengaruh Informasi, Kesenangan, Komunikasi dan Transaksi Terhadap Attitude Mahasiswa

Dengan mengambil taraf signifikan sebesar 5% maka dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara linear antara Informasi (X1), Kesenangan (X2), Komunikasi (X3) dan Transaksi (X4) terhadap variabel attitude Mahasiswa (Y).

Berdasarkan hasil keseluruhan analisis statistik korelasional tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara Informasi (X1), Kesenangan (X2), Komunikasi (X3) dan Transaksi (X4) terhadap variabel attitude Mahasiswa (Y).

3.6.2 Kepentingan Pengguna Internet di ponsel Berdasarkan Attitude Mahaasiswa

Attitude mahasiswa salah satu merupakan suatu faktor yang menentukan mahasiswa dalam berinternet di ponsel. Untuk menentukan attitude mahasiswa dapat diukur dari kepentingan mahasiswa berinternet di ponsel yang terdiri dari 4 variabel yaitu informasi, kesenangan, komunikasi dan transaksi.

1) Kepentingan Mahasiswa untuk Variabel Informasi

Informasi yang dihasilkan di internet dengan menggunakan ponsel merupakan salah satu faktor yang digunakan mahasiswa berinternet di ponselnya. Mahasiswa tidak hanya mengakses informasi di internet lewat ponsel, tetapi juga dapat mendownload informasi tersebut. Selain itu juga informasi yang didapatkan dapat berguna dan dapat dengan jelas mereka lihat di internet lewat ponsel. Variabel informasi merupkan variabel ketiga yang diminati mahasiswa untuk berinternet di ponsel.

2) Kepentingan Mahasiswa untuk Variabel Kesenangan

Kesenangan merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam berinternet lewat ponsel. Contoh kesenangan ini sendiri adalah untuk ngobrol lewat fasilitas yang ada di internet, misalnya chatting. Di dalam internet lewat ponsel itu senfiri ada beberapa tools untuk menunjang fasilitas tersebut, diantaranya Yahoo Messenger, Meebo dan lain-lain. Hal lain yang merupakan contoh kesenangan adalah mahasiswa bisa menggunakan fasilitas jejaring sosial seperti Facebook, Tweeter, dan lain-lain. Begitu juga dengan fasilitas seperti download lagu, artikel-artikel dan sejenisnya. Varibel kesenangan merupkan variabel pertama yang diminati mahasiswa untuk berinternet di ponsel.

3) Kepentingan Mahasiswa untuk Variabel Komunikasi

Variabel komunikasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam berinternet lewat ponsel. Mahasiswa dapat melakukan pengiriman dan penerimaan informasi melalui ponsel mereka. Artinya bahwa komunikasi juga merupakan salah satu faktor yang menentukan mahasiswa di dalam menggunakan internet di ponsel. Varibel komunikasi merupkan variabel keempat yang diminati mahasiswa untuk berinternet di ponsel.

4) Kepentingan Mahasiswa untuk Variabel Transaksi

Variabel transaksi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam berinternet lewat ponsel. Mahasiswa dapat melakukan pengiriman dan penerimaan informasi melalui ponsel mereka. Artinya bahwa komunikasi juga merupakan salah satu faktor yang menentukan mahasiswa di dalam menggunakan internet di ponsel. Varibel transaksi merupkan variabel kedua yang diminati mahasiswa untuk berinternet di ponsel.

4.              SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan hal-hal sebagai berikut :

1)      Dari nilai t hitung dan tingkat signifikan kepentingan pengguna internet (informasi, kesenangan, komunikasi dan transaksi) yaitu Informasi, Kesenangan, Komunikasi dan Transaksi yang diperoleh menunjukkan bahwa memang ada pengaruh yang positif dan signifikan terhadap attitude mahasiswa dalam menggunakan internet di ponsel.

2)      Dari nilai t hitung dan tingkat signifikan masing-masing variabel yaitu Informasi, Kesenangan, Komunikasi dan Transaksi yang diperoleh menunjukkan bahwa memang ada pengaruh yang positif dan signifikan terhadap attitude mahasiswa dalam menggunakan internet di ponsel.

3)      Berdasarkan nilai f hitung  dan tingkat signifikan masing-masing variabel, yang mendapatkan urutan pertama adalah variabel kesenangan, kedua adalah transaksi, ketiga adalah informasi dan terakhir adalah komunikasi.

DAFTAR RUJUKAN

Buente, Wayne dan Alice Robbin. 2008. “Trends in Internet Information Behavior: 2000-2004”. Journal of the American Society for Information Science. http://eprints.rclis.org/13679/1/RobbinTrends-2008Jun2-EntirePaper.pdf. Diakses tanggal 12 Maret 2010.

Davis, F.D., bagozi, R.P., Warshaw, P.R. 1989. management Science. Vol 35 No.8. http://areadocenti.eco.unicans.it/virili/OSI/Davis. diakses tanggal 10 Maret 2010.

Dillon, A., & Morris. M. 1996. Power, Perception and Performance: From Usability Engineering to Technology Acceptance with the P3 Model of User Response. Journal Electronic Commerce Research. http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.2.486&rep=repl&type=pdf. Diakses tanggal 10 Maret 2010.

Teo, T.S.H, & Pok, S.H. 2003. Adoption of WAP-enabled mobile phones among Internet User. Elsevier Ltd. http://www.bschool.nus.edu.sg/staff/bizteosh/TeoPokOmega2003WAP.pdf. Diakses tanggal 10 Maret 2010.

Mao & Palvia. 2001. Theory of Reasoned Action.

cetak.kompas.com, 2009.

okezone.com, 2009.

Tempointeraktif.com. 2009