Rangkuman:
Teori pemusatan simbolis juga sering dikenal dengan nama analisis bertemakan fantasi( fantasy theme analysis ) adalah sebuah teori yang dikembangkan dengan sangat baik oleh ernest bormann, john cragan dan donald shield, serta berhubungan dengan pengunaan saya bercerita dalam komunikaasi . titik awal teori ini adalah bahwa gambaran individu tentang realitas di tuntun oleh cerita-cerita yang menggambarkan bagaimana segala sesuatu diyakini ada. Cerita-cerita atau tema-tema fantasi ini di ciptakan dalam nteraksi simbolis dalam kelompok – kelompok kecil serta mereka berpindah dari satu orang ke orang lain dan dari satu kelpmpok ke kelompok yang lain untuk berbagi sebuah pandangan tentang dunia.
Tema- tema fantasi merupakan bagian dari drama- drama yang lebih besar yang merupakan cerita- cerita yang lebih panjang yang lebih rumit yang disebut pandangan rekotika. Pandangan tentang bagaimana sesuatu telah terjadi, sedang tejadi, atau akan terjad. Dalam ukuran yang besar, pandangan ini membentuk anggapan- anggapan.pada dasar pengetahuan sebuah kelompok membentuk pemahan akan reallitas. Tema- tema fantasi dan bahkan pandangan rekotrika yang lebih besar, terdiri dari karakter, alur, tempat, dan perantara yang mendukung. Karakter dapat berupa pahlawan, penjahat , atau pemain pendukung lainnya. Alur adalah pengembangan cerita. Tempat atau latar adalah lokasi , perlengkapan dan lingkungan sosiokultural. Akhinya, perantara yang memdukung adalah sebuah sumber yang mengesahkan cerita tersebut. Sumber ini dapat berupa kuasa yang meminjamkan kredibilasnya pada cerita atau mengesahakan cerita nya. Peranta inidapat berupa keyakinan pada Tuhan, komitmen pada keadilan atau demokrasi, atau bahkan kepercayaan pada lawan.
Bayangkan sebuah kelompok eksekutif berkumpul untuk mengadakan sebuah pertemuan.sebelum, selama, dan setelah pertemuan, para dan para anggota nya akan berbagi pengalaman dan cerita yang menyatukan kelompok tersebu. Beberapa cerita tersebut akan menjadi cerita yang lagi-lagi menceritakan tentang organisasi tersebut dan anggotanya. Setiapcerita akan memiliki karakter, alur, tempat, dan perantara yang mendukungnya. Dalam banyak hal, perantara pendukung dapat barupa perusahaan itu sendiri. Menceritakan cerita ini berulang- ulang akan menciptakan dan mempertahankan kesatuan dalam kelompok tersebut.
Mengenali pandangan rekotika karena pandangan tersebut di ulang terus. Sebenarnya, beberapa tema sering dibicarakan dan sangat di kenal dalam sebuah kelompok atau komunitas bahwa anggota-anggotanya tidak lagi menceritakan keseluruhan cerita, tetapi menyingkatnya dengan hanya memberikan sebuah “pemicu”atau isyarat simbolis. Inilah tepatnya yang muncul dalam sebuah lelucon. Misalnya seorang eksekutif mengatakan , “ ya, itu sama seperti episode frasier”. Dan semuanya akan tertawa, mengetahui apa yang di maksudkan. Ketika kelompok bergaul kita di kampus berkumpul., pandangan rekotika dapat di picu dengan cepat dalam kalimat- kalimat seperti “ french pete” sweet red grape” dan “ fifith floor boynton.” Kalimat – kalimat ini pasti tidal memiliki makna bagi anda., tetapi menacu pada tema- tema fantasi tertentu diantara kelompok mahasiswa tersebut.
Tema- tema fantasi yang berkembang menjadi keakraban tingkat tinggi dikenal dengan jenis- jenis fantasi_ situasi yang selalu di ceritakan dalam sebuah kelompok. Sering kali penceritaan ulang ini berhubungan dengan pencapaian pribadi, kelompok atau komunitas dan mengambil bentuk sebuah hikayat ( saga). Anda mungkin memiliki hikayat dalam keluarga dan organisasi kerja anda tentunya telah mendengar banyak hikayat nasional dan bermasyarakat, seperti george wasington dan pohon cherry, mengapa john hancock menandatangani Declaration of independence dengan tulisan tangan yang besar, dan bahkan cerita tentang naiknya bioll gates.
Teori pemusatan simbolis muncul dari penelitian kelompok kecil saya di university of minnesota.
Pada model teori-teori newton tentang ilmu pengetahuan alam yang di dalamnya teori ini telah terbuktimenjadi kasusnya ketika teori terus berhasil di seluruh dunia selama bertahun tahun dan terus berkembangsebagai sebuah teori penelitian. Ernest g. Bornann.
Ketika manusia dapat berbagi tema-tema fantasi, pandangan retorika menyatukan mereka dan memberika pemahaman tentang identifikasi dengan menggunakan sebuah realitas. Dalam proses ini, manusia bertemu atau memegang sebuah gambaran umum ketika mereka berbagi tema – tema fantasi mereka. Sebenarnya, pandangan rekotika yang di bagi – dan khususnya penggunaan jenis – jenis fantasi- dapat di anggap sebagai bukti bahwa telah terjadi pertemuan .
Ketika pandangan – pandangan retorika dibuat melalui pembagian tema- tema fantasi dalam sebuah kelompok, mereka memenuhi sebuah fungsi penciptaan kesadaran. Mereka membuat orang-prang menyadari cara-cara tertentu dalam memahami segala sesusatu.
Dengan kata lain , mereka membangun atau mempertahan kan kesadaran bersama sebuah kelompok atau komunitas. Sepertinya, ada banyak kritik tentang kesetiaan dimana terjadi penyebaran pandangan memenuhi fungsi pendukung kesadaran (consciousness sustaining ). Disini, tema-tema fantasi hadir untuk mempertahankan komitmen. Dalam sebuah perusahaan, kesadaran bersama atau pandangan retorika yang luas. Setelah hal ini terjadi, pandangan retorika mulai retorika dapat melahirkan kesetiaan, kebanggaan, dan komitmen. Anda menggunakan pandangan rekotika dan ini berarti anda mengambil tema , nilai, serta tujuan yang tersembunyi didalamnya.
Pandangan retorika bukan hanya cerita-cerita naratif,tetapi memiliki susuna yang dalam yang merefleksikan dan mempengaruhi pemahaman kita tentang realitas. Sebagaicontoh, cerita tentang bill gates bergantung pada versi mana yang anda dengar – memiliki susunan yang dalam yang berisi kecerdasan individu, kerja keras , keberhasilan dan kebaikan lainnya.
Ada tiga susunan mendalam yang utama: sebagian besar pandangan retorika dijelaskan oleh salah satu dari tiga sumber yang memotivasi. Tiga sumber tersebut meliputi kesalehan(righteous), yang menjadikan kepekaan normal sebagai dasar bagi bagaimana pandangan retorika; social . yang sangat bergantng pada interaksi sosial untuk keberhasilan pandangan retorika ; dan pragmatis (pragmatic) yang memiliki dasar praktis sebagai sumber yang mendukung pandangan tersebut . dengan kata lain anggota ,masyarakat di pandu oleh sebuah ketertarikan, kebutuhan, atau fokus pada sudut pandang kesalehan , sosial, atau pragmatis.
Tema-tema fantasi merupakan sebuah unsur utama dalam persuasi. Pelaku komunikasi publik dalam pidato, artikel, bukiu, film dan media lain sering kali mengetuk apfa tema tema fantasi utama audiensi. Ketika kami menulis ini film superman returns baru saja di rilis , dengan banyak komentar mengenai apakah film ini merupakan sebuah perbandingan dengan yesus dan kebangkitannya . baik superman dan orang orang kristen dapat di anggap sebagai pandangan retorika yang ada dalm kehidupan kita. Masing-masing terdiri dan di pertahankan oleh cerita-cerita yang berisi karakter , lokasi , dan alur, serta memiliki fungsi masing- masing untuk memandu prilaku pengikut setiap kelompok.
Ketika kumunikasi publik merupakan sebuah cara yang umum untuk menyebarkan tema-tema fantasi , komunikasi publik juga dapat ditambahkan atau mengubah pandangan retorika dengan memperbesar, mengubah atau menambahkan tema-tema fantasi. Pada pemilihN UMUM TAHUN 2004 , sebuah tema fantasi yang biasa nya dinilai di negara kita – dinas militer- benar- benar di balikan kasus john kerryyang jasa nya dipertanyakan di media massa. Ini merupakan sebuah contoh dari komunikasi publik yang menyebabkan pengeseran dalam tema-tema fantai yang sudah ada.Salah satu cara umtuk menilai pengguunaan tema-tema fantasi adalah dengan melihat keefektifannya ketika mereka muncul dalam wacana publik. Jika seorang pembicara masuk ke dalam tema-tema fantasi yang ada audiensi,anda dapat mengatakan bahwa pidato efektif.
Hilter adalah seorang yang ahli dalam memasuki tema-tema fantasi dari keumggulan suku bangsa aria; ia menciptakan sebuah pandangan retorika yang membantunya mendapatkan kekuasaan dan dapat membuat orang lain menerima pandangan nya. Seorang pembicara yang sangat kreatif dapat memberikan tema-tema fantasi sebuah kekuatan baru yang memperkuatnya. Pidato martin luther king jr., yng berjudul”i have a dream” adalah suatu contohnya. Gagasan tentang impian sebagai sebuah metafora tentang harapan di masa depan bukanlah sesuatu yang baru, tetapi king memperkuat pandangan retorika dalam pidatonya. Tema-tema fantasi merupakan salah satu hal yang diciptakan dan dihasilkan kembali dalam percakapan . ketika anda mendengar sebiah percakapan anda akan mapu mendengar tema-tema fantaasi dalam tindakan; tetapi jika anda mendengar dengan lebih seksama. Anda juga akan mendengar banyak tindakan kecilyang terjadi. Banyak penaliti komunikasi tertarik pada tindakan yamg teratur dan terbatas ini yang menyatuka percakapan.
Sumber: Teori Komunikasi; Stephen W. Littlejohn