Bahasa Dan Gender

Tiga puluh tahun lalu, sebuah karya besar telah dihasilkan dalam komunikasi dan gender. Dalam bagian ini, kita mengkaji teori teori yang berhubungan dengan gender sampai tradisi social budaya. Semua teori ini terkait dengan bagaimana gender mempengaruhi bahasa dan sebaliknya membangun dunia social khusus.

Cheris Kramarae meyakini bahwa fitur utama dari dunia adalah sifat linguistic serta kata kata dan sintaksis dalam struktur pesan dari pemikiran seseorang serta interaksi yang mempengaruhi besar pada bagaimana kita mengarungi dunia. Implikasi yang timbuk dari bahasa adalah perhatianm utama kramarae, sebagimana penelusuran pada bagaimana cara pesan memperlakukan wanita dan pria secara berbeda. Pengalaman seseorang tidak mungkin lepas dari pengaruh bahasa.

Bahkan, kategori laki-laki dan perempuan adalah hasil dari pembentukan secara linguistic, dengan kata lain,kita “dididik untuk melihat dua jenis kelamin. Kemudian kita melakukan banyak kegiatan untuk terus melihat hanya dua jenis kelamin ini.
Kramarae tidak hanya mencatat kepentingan bahasa dalam penafsirannya. Ia juga mengarahkan pada dimensi kekuasaan yang ditambahkan didalamnya. Dan mereka yang menjadi bagian dari system linguistic yang dominan, cenderung memiliki presepsi mereka sendiri, mengalami, dan mode ekspresi yang menyatu dalam bahasa.

Ide bahwa penyusunan kekuasaan social sebagian besar ditanamkan dalam bahasa yang juga berarti bahwa bahsa dan dunia sering meredam wanita dengan berbagai cara. Shirley menambahkan dengan menyarankan bahwa pembungkaman wanita memiliki beberapa manifestasi dan bukti pada wacana public. Wanita kurang dapat merasa Nyman dan kurang ekspresif dimuka umum dari pada pria serta mereka kurang nyaman di muka umum dari pada yang pria lakukan.

Tidak ada yang sederhana tentang pembungkaman. Bukan selalu masalah yang harus “dipecahkan” ada keheningan dalam meitasi. Melepaskan diri dari kehidupan bising urban. Menghrgai diri kita sendiri dan orang lain. Keheningan dapat juga menjadi sebuah perlindungan , yang tidak harus di bicarakan daengan mengharapkan kebaikan orang lain.

Sumber: Teori Komunikasi; Stephen W. Littlejohn

Comments are closed.