Pemanfaatan Web Service untuk Komunikasi Antar Aplikasi yang Berbeda Menggunakan Jaringan Internet
Mutakin BaktiDosen Fakultas ILKOM Universitas Bina Darma mutakin.bakti@mail.binadarma.ac.id
ABSTRAK
Sistem pendataan kendaraan bermotor pada beberapa samsat di Indonesia saat ini masih menerapkan menunggu data datang lalu di input ke sistem yang ada. Dengan cara ini dealer juga tidak bisa memberitahu pelanggannya tentang keberaadan surat-menyurat kendaraannya kepada pelanggannya tanpa menelepon ke kantor samsat.
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah Web Services yang mampu mengirim data kendaraan dari client (Dealer) ke Database Server di Samsat yang mempunyai aplikasi yang berbeda. penyedia layanan administrasi utamanya diletakkan di kantor samsat dan para dealer cukup menyediakan sebuah device dan sebuah aplikasi klien yang dapat mengolah transaksi yang dikirimkan oleh Web Services tersebut. Dimana pada akhirnya akan dihasilkan sebuah Aplication Programming Interface (API) dalam bentuk Web Services yang menyediakan layanan untuk mengelola data kendaraan dari dealer. Web Services ini dibangun dengan menggunakan .NET
Kata Kunci: Web Service, XML.
I . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Meskipun beberapa Samsat sudah ada yang menggunakan fasilitas on-line hal tersebut masih dirasa kurang dan terbatas karena dalam pembuatan aplikasinya masih harus dibatasi. Untuk aplikasi-aplikasi yang sudah ada, pembuatan antara aplikasi server dengan aplikasi client harus menggunakan bahasa pemrograman yang sama, hal ini dirasa kurang efektif.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah layanan yang mampu mendukung aplikasi client yang dibangun oleh berbagai bahasa pemrograman. XML Web Services adalah layanan yang dirasa mampu mengatasi permasalahan tersebut. XML Web Service itu sendiri merupakan jenis layanan yang menggunakan XML sebagai format dokumen dalam pertukaran data dan menggunakan protokol http untuk komunikasi datanya. Dengan menggunakan XML sebagai format dokumennya akan memungkinkan Web Services dalam berkomunikasi antar aplikasi dan platform yang berbeda.
Dengan adanya Web Services yang mampu mengelola administrasi dari dealer, diharapkan dapat memudahkan para dealer dalam melakukan pekerjaannya. Karena dealer cukup menyediakan device dan sebuah aplikasi client yang dapat mengolah transaksi yang dikirimkan oleh Web Services itu.
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang di atas maka dirumuskan masalah pada penelitian ini adalah : “Bagaimana membuat perangkat lunak yang mampu mensinergikan aplikasi yang berbeda dengan database server yang jauh dengan konsep Client Server dengan memanfaatkan web service
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan :
- Membuat perangkat lunak yang mampu mensinergikan berbagai aplikasi dari platform yang berbeda dengan aplikasi yang ada di samsat
- Membuat perangkat lunak yang mampu mengkomunikasikan data dari jarak jauh menggunakan jaringan internet terutama aplikasi yang dibuat dengan basis Dekstop
1.4 Manfaat
Merujuk pada tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini sekurang-kurangnya diharapkan dapat memberikan dua kegunaan, yaitu :
- Manfaat teoritis, dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu komputer, khususnya yang terkait dengan rekayasa perangkat lunak
- Manfaat praktis, meringankan biaya komunikasi data untuk perusahaan /institusi yang tidak memiliki jaringan sendiri, karena memanfaatkan jaringan internet
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Perangkat Lunak Aplikasi
Secara umum perangkat lunak aplikasi itu adalah perangkat lunak yang dibuat dengan bahasa pemerograman baik yang dibuat dengan basis web maupun yang dibuat dengan basis desktop.
Secara basis tadi maka aplikasi ini dibagi menjadi :
- 1. Aplikasi Web
Aplikasi ini adalah aplikasi yang dibuat dengan basis web dengan bahasa markup HTML(penyatu bahasa seperi PHP,JSP, ASP dan lain-lain). Aplikasi ini harus diinstal di webserver dan dipanggil dengan menggunakan web browser seperti internet explorer, Mozilla dan lain-lain
- 2. Aplikasi Desktop
Aplikasi ini adalah aplikasi yang dibuat dengan basis desktop. Aplikasi ini harus diinstal di computer client. Aplikasi bentuknya biasanya berbentuk window maupun berupa console.
Menurut Hadiwinata(2003) Dalam aplikasi desktop, user interface, business service, maupun data provider terdapat dalam satu komputer
- Aplikasi Client Server
Aplikasi client-server merupakan salah satu model aplikasi yang sering dipakai. Dengan popularitas PC yang semakin meningkat, implementasi dari arsitektur ini juga semakin dikenal.
Client merupakan suatu aplikasi dimana end-user berinteraksi , dan server merupakan tempat dimana data berbeda. Aplikasi ini juga sering disebut dengan two-tier
- Aplikasi Client Centric
Dalam Client Centric proses validasi ataupun proses yang berhubungan dengan kegiatan bisnis akan dilakukan dalam tier client dan server hanya digunakan sebagai penyedia dan penyimpan data
- Aplikasi Server centric
Aplikasi ini berbanding terbalik dengan client centric. Proses bisnis justru dilakukan di server
2.2 EXtensible Markup Language (XML)
Extensible Markup Language (Berlilana,2008) merupakan salah satu meta-markup language yang berupa teks biasa seperti dokumen HTML. Namun XML dapat menyediakan format tag yang dapat kita tentukan sendiri untuk menggambarkan data secara terstruktur. XML menyediakan fasilitas untuk pendeklarasian isi data yang dimuat dalam dokumen XML secara lebih tepat dan memberi hasil pencarian yang lebih baik untuk aplikasi dengan platform apapun. Sebagai tambahan, XML dapat mendukung kelahiran aplikasi generasi baru dalam hal manipulasi data yang berbasis web.
Kata-kata (tag) pada XML masih dapat diperluas dengan ditambah kata-kata baru disamping kata-kata yang telah ada. XML merupakan bahasa mark-up yang digunakan sebagai standar pertukaran dokumentasi oleh berbagai perusahaan dunia. Kelebihan XML sebagai alat representasi data antara lain sebagai berikut :
1. XML memang didesain untuk memuat informasi data secara terstruktur
2. XML memiliki kompatibilitas lebih baik daripada HTML
3. XML memiliki fungsi search yang lebih tepat
4. XML fleksible dan multiplatform
2.3 Web Services
Web Services (Berlilana,2008) merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan pendekatan N-Tier lainnya adalah dari segi infrastruktur dan dokumen yang digunakan sebagai format pertukaran data. Dalam implementasinya, Web Services tidak mempunyai tampilan, karena Web Services termasuk dalam Business-Service tier. Artinya didalam Web Services hanya tersedia fungsi-fungsi yang nantinya dapat digunakan oleh aplikasi lainnya .
Web Services menggunakan XML sebagai format dokumen dalam melakukan pertukaran datanya. Karena XML merupakan suatu format dokumen yang berbasis teks, maka Web Services memungkinkan berlangsungnya komunikasi antar aplikasi yang berbeda dengan platform yang berbeda pula. Dalam hal hubungannya dengan sistem yang nantinya akan dibuat aplikasi yang ada di dealer dapat dibuat dengan berbagai bahasa pemerograman sepert Java, .Net, ASP, PHP dan bahasa pemerograman lainnya
Web Services dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis platform dengan menggunakan bahasa pemrograman apa pun, dan bisa digunakan oleh berbagai aplikasi yang menggunakan bahasa pemrograman apapun dengan platform apapun juga. Selama aplikasi tersebut dapat berkomunikasi dengan Web Services menggunakan protokol-protokol komunikasi. Termasuk HTTP, XML, SOAP, UDDI (Universal Description Discovery and Integration), dan WSDL (Web Services Description Language).
SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah sebuah XML-based mark-up language untuk pergantian pesan diantara aplikasi-aplikasi. SOAP berguna seperti sebuah amplop yang digunakan untuk pertukaran data object didalam network. SOAP mendefinisikan empat aspek didalam komunikasi: Message envelope, Encoding, RPC call convention, dan bagaimana menyatukan sebuah message didalam protokol transport.
2.3.1 Keuntungan menggunakan WebService
Dalam implementasi model aplikasi N-Tier, web service dapat dijadikan altrenatif, karena dibangun berdasarkan text-based document format XML dan standard protocol TCP/IP, memungkinkan webservice berkembang pesat dan diadopsi oleh berbagai platform (Hadiwinata,2003)
2.4 Jaringan Internet
Internet adalah jaringan komputer yang bisa dikategorikan sebagai WAN, menghubungkan berjuta komputer diseluruh dunia. (http://kutak-ketik.blogspot.com/2010/04/jaringan-internet-pengertian-jaringan.html).
Internet dimulai ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Department of Defense USA) membangun sebuah jaringan komputer di tahun 1969, yang diberi nama ARPANET (Advanced Research Project Agency NETwork) dengan tujuan untuk menghubungkan beberapa komputer yang berada dibeberapa universitas melakukan riset militer, terutama untuk membangun jaringan komunikasi komputer yang mampu bertahan terhadap serangan nuklir. Jaringan ini berkembang terus, semakin banyak komputer yang terlibat, dan riset disisi pengembangan perangkat lunak juga berkembang. Pada bulan Mei tahun 1974, Vinton G.Cerf dari Stanford University dan Robert E.Kahn dari Departemen Pertahanan USA, mempublikasi sebuah paper di IEEE Transaction on Communication berjudul “A Protocol for Packet Network Intercommunication”, konsep ini kemudian populer sebagai protokol TCP/IP, ketika ARPANET meng-adopsi protokol menjadi protokol standard untuk ARPANET pada tahun 1983. Pihak universitas terutama University of California at Berkeley kemudian membangun sistem operasi Berkeley Software Distribution Unix) atau BSD UNIX (dikenal dengan nama Free BSD Unix) dan pihak departemen pertahanan membiayai Bolt Baranek dan Newman (BBN) untuk meng-implementasi protokol TCP/IP pada BSD Unix untuk diterapkan pada ARPANET, dengan demikian cikal-bakal internet terbentuk.
III. Metodologi Penelitian
3.1 Metode Pengumpulan Data
- Studi Literatur Bertujuan untuk mempelajari dasar teori dari literatur-literatur mengenai Web Services, berupa pengetahuan mengenai Web Services, Simple Object Access Protocol (SOAP), Extensible Markup Language (XML), Web Service Description Language (WSDL), Universal Description, Discovery, and Integration (UDDI), dan Anatomi Kehidupan Web Services.
- Wawancara adalah dengan cara memberikan pertanyaan kepada user, pakar dan pihak manajemen dari samsat dan dealer
3.2 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode Hybrid (Mardiayanto,2006)
IV. DAFTAR PUSTAKA / References
Berlilana. “Web Service Sebagai Penyedia Layanan Administrasi Pada Penjualan Tiket Bus” http://p3m.amikom.ac.id/p3m/dasi/maret08/ , 3 Maret 2010
Hadiwinata, Mario. “Solusi Pemrograman XML Web Service Dengan Visual Basic.Net”, Jakarta, PT Elex Media Komputindo, 2003.
M. Sukrisno Mardiayanto. ” Validasi Perangkat Lunak dengan metode Hybrid berbasis UML”, Proseding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia”, Mei 2006
http://kutak-ketik.blogspot.com/2010/04/jaringan-internet-pengertian-jaringan.html, 4 Maret 2010