Monthly Archives: July 2013

PERBANDINGAN TEKNOLOGI WIMAX DENGAN WI-Fi

: Beberapa teknologi yang saat ini diimplementasikan antara lain teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) dan Wireless Fidelity (Wi-Fi). Kedua teknologi ini merupakan teknologi jaringan nirkabel yang sedang marak digunakan. Saat ini bukan komputer saja yang terhubung ke internet namun peralatan sehari-hari seperti telepon seluler, PDA, dan sebagainya juga terhubungkan ke internet. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk membandingkan penggunaan  teknologi WiMAX dan Wi-Fi dari segi layanan, coverage, standar, frekuensi kecepatan dari kedua teknologi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dari berbagai literatur yang penulis dapatkan dari buku dan beberapa sumber dari internet . Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian komparasi untuk menemukan perbandingan-perbandingan dari kedua teknologi yang diteliti.

James A. Johnson (Vice President, Intel Communications Group/ General Manager, Wireless Networking Group) menuturkan istilah WiMAX berasal dari singkatan wireless (disingkat Wi) Microwave Access (disingkat MAX). WiMAX menyerupai Wi-Fi dalam hal penggunaan teknologi modulasi yang sama. Teknologi ini disebut OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). OFDM merupakan sebuah sistem modulasi digital di mana sebuah sinyal dibagi menjadi beberapa kanal dengan pita frekuensi yang sempit dan saling berdekatan, dengan setiap kanal menggunakan frekuensi yang berbeda. Teknologi tersebut dikembangkan dalam tahun 1960-an – 1970-an. Teknologi ini dikembangkan pada saat dilakukannya penelitian untuk mengurangi terjadinya interferensi frekuensi di antara berbagai kanal yang jaraknya saling berdekatan.

Secara sederhana perkembangan WiMAX dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Standar 802.16, Standar ini mengatur pemanfaatan di band frekuensi 10-66 GHz. Aplikasi yang mampu didukung baru sebatas dalam kondisi LOS. 2) Standar 802.16a, menggunakan frekuensi 2 – 11 GHz. Dapat digunakan untuk lingkungan NLOS. 3) Standar 802.16d Merupakan standar yang berbasis 802.16 dan 802.16a dengan beberapa perbaikan. Standar 802.16d juga dikenal sebagai 802.16-2004. frekuensi yang digunakan sampai 11 GHz.  d) Standar 802.16e Standar ini memenuhi kapabilitas untuk aplikasi portability dan mobility.

WiMAX dapat memberikan 2 format layanan tanpa kabel (wireless) yaitu Non-Line-Of-Sight (NLOS), layanan WiFi, dimana sebuah antena kecil dipasang pada komputer dihubungkan dg menara pemancar. Menggunakan frekuensi rendah antara 2 GHz sampai 11 GHz serta  Line-of Sight (LOS), dimana sebuah antena tetap dipasang pada menara WiMAX dari atap bangunan atau tiang. Koneksi LOS ini lebih kuat dan lebih stabil sehingga bisa dipergunakan untuk mengirimkan sejumlah data dengan error yang tidak banyak. Menggunakan frekuansi yang lebih tinggi hingga 66 GHz. Melalui antena LOS yang kuat, Stasiun transmisi WiMAX dapat mengirimkan data ke komputer atau router yang menggunakan WiMAX dengan radius 30 mil atau sekitar 50 Km atau coveurage 576 km persegi. (http://prabu.files.wordpress.com/2007/08/1WiMAX-sebuah-teknologi-baru.pdf)

WiFi atau Wireles Fidelity  adalah salah satu standar Wireless Networking tanpa kabel, hanya dengan komponen yang sesuai dapat terkoneksi ke jaringan. Teknologi Wi-Fi memiliki standar, yang ditetapkan oleh sebuah institusi internasional yang bernama Institute of Electronical and Electronic Engineers (IEEE), yang secara umum sebagai berikut: 1) Standard IEEE 802.11a yaitu Wifi dengan frekuensi 5 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300 meter. 2) Standar IEEE 802.11b yaitu Wifi dengan Frekuensi 2.4 Ghz yang memiliki kecepatan 11 Mbps dan jangkauan jaringan 100 meter. 3) Standar IEEE 802.11g yaitu Wifi dengan Frekuensi 2.4 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan jaringan 300 meter (Priyambodo, 2005:1).

Terdapat empat komponen utama untuk membangun jaringan Wi-Fi yaitu 1) access Point, komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter wireless. Access point mengkonversi sinyal radio menjadi sinyal digital atau sebaliknya, 2) Wireless-LAN Device, komponen yang dipasang di mobile atau desktop PC. 3) Mobile atau Desktop PC, komponen akses untuk klien, mobile PC umumnya sudah terpasang port PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association). Sedangkan PC Desktop harus ditambah PCI  (Peripheral Componen Interconnect) Card serta USB (Universal Serial Bus) Adapter. 4) Ethernet Card, jaringan kabel yang sudah ada.

Seperti halnya WiFi, WiMAX memungkinkan koneksi internet secara nirkabel, dengan kecepatan mencapai 70 megabit per detik atau 35 kali lebih cepat dari saluran ADSL. Secara teknis standar baru yang dinamai 802.16 ini, juga memiliki daya jangkau hingga puluhan kilometer bandingkan dengan kemampuan WiFi yang hanya ratusan meter.

Dengan munculnya WiMAX secara otomatis akan menimbulkan persaingan antara pengusung WiMAX dengan vendor pengusung Wi-Fi. Masing-masing saling berlomba menunjukkan kebolehan dan keunggulan baik yang terkait dengan teknologi, layanan, investasi (nilai ekonomis) maupun dalam kemudahan penggunaan dan pemeliharaannya. (Wibisono, 2006).

RANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE BERORIENTASI OBJEK (Studi Kasus: Penilaian Kinerja Dosen Universitas Bina Darma)

Nyimas Sopiah1 dan Muhammad Nasir2
DosenUniversitas Bina Darma
Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12, Palembang
Pos-el: nyimas_sopiah@mail.binadarma.ac.id1, nasir@ mail.binadarma.ac.id2

Penelitian ini dilakukan pada Universitas Bina Darma Palembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu Universitas Bina Darma dalam melakukan pengendalian terhadap penilaian kinerja dosen. sistem pelatihan dan penilaian kinerja dosen (KIDO) diharapkan dapat memberikan rasa puas kepada dosen dan dapat meningkatkan loyalitas dosen. Tim UPMT (Unit Penjamin Mutu Terpadu) mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian kimerja dosen dikarenakan perangkat lunak pengolahan data yang ada sekarang kurang edektif atau masih banyak kekurangan, antara lain laporan yang dihasilkan hanya untuk periode saat itu, laporan yang dihasilkan hanya untuk per-dosen, laporan harus direkap kembali kedalam Microsoft excel, nilai kinerja dosen (KIDO) periode sebelumnya tidak dapat dilihat. Maka penulis melakukan analisis dan perancangan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Analisis dan perancangan sistem informasi ini menggunakan metode berorientasi objek dengan tools (alat bantu) Unified Modeling Language (UML).