Sinkronisasi Data User Antara Sistem Informasi Perpustakaan dengan Sistem Informasi Akademik

Muhammad Nasir

Dosen Universitas Bina Darma

Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12, Palembang

Pos-el : nasir@mail.binadarma.ac.id

Abstract : Many ways to use the computer to be able to do remote procedure calls, one of which is using XML-RPC is a simple protocol and can support the distribution of the Internet-standard processing. XML-RPC is a phenomenon in network systems, specification and implementation can make the software work on different operating systems to make procedure calls over the Internet or an intranet. To be able to perform data queries and data transfers on the system to be built, the research done by implementing an XML-RPC on a database of academic information system that is part of university information systems at the University of Bina Darma who provide information about students who are active in the study period to transferred into the library information system, particularly on membership data. This research was done by implementing an XML-RPC by using a database of Academic Information Systems and Library Information System.

Keyword : synchronization, XML-RPC, remote procedure call, database

Abstrak : Banyak cara yang digunakan komputer untuk dapat melakukan remote procedure call, salah satunya adalah menggunakan XML-RPC yang merupakan protokol sederhana serta dapat mendukung distribusi pemrosesan berstandar internet. XML-RPC merupakan fenomena dalam sistem jaringan, spesifikasi dan implementasinya dapat membuat software bekerja pada sistem operasi yang berbeda untuk melakukan procedure call melalui internet atau intranet. Untuk dapat melakukan permintaan data dan transfer data pada sistem yang akan dibangun, dilakukan penelitian dengan mengimplementasikan XML-RPC pada database sistem informasi akademik yang merupakan bagian dari sistem informasi perguruan tinggi di Universitas Bina Darma yang memberikan informasi tentang mahasiswa yang aktif pada masa studi untuk dapat ditransfer ke dalam sistem informasi perpustakaan khususnya pada data keanggotaan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengimplementasikan XML-RPC dengan menggunakan database Sistem Informasi Akademik dan Sistem Informasi Perpustakaan.

Kata Kunci : sinkronisasi, XML-RPC, remote procedure call, basis data


1.  PENDAHULUAN

Saat ini perangkat lunak sudah dapat tersebar skala dunia lewat internet, dimana terdapat jutaan pemakai yang potensial yang dapat terkoneksi antar pemakai dan aplikasi tersebut memungkinkan dalam melakukan interaksi dengan aplikasi yang telah ada yang berada di platform yang berbeda.

Salah satu fasilitas yang dimiliki oleh Universitas Bina Darma adalah perpustakaan. Dalam menjalankan aktivitasnya, perpustakaan dibantu dengan

pemanfaatan teknologi informasi berupa sebuah sistem otomatisasi layanan, yang dapat membantu dalam proses pengolahan keanggotaan, pengolahan koleksi bahan pustaka serta proses sirkulasi bahan pustaka. Pendataan keanggotaan merupakan salah satu aktifitas yang dilakukan oleh staf pengolahan data perpustakaan. Pada aktivitas ini dilakukan proses entry data anggota ke dalam sistem sistem informasi perpustakaan, dimana data anggota didapat dari proses pendaftaran mahasiswa menjadi anggota.

Namun pada perkembangannya, pihak manajemen Universitas Bina Darma mengeluarkan kebijakan bahwa pada setiap periode penerimaan mahasiswa baru. Mahasiswa yang melakukan registrasi akan otomatis terdaftar menjadi anggota perpustakaan, sehingga perpustakaan perlu memasukkan semua data mahasiswa baru untuk diregistrasi kedalam sistem perpustakaan. Hal ini berdampak pada banyaknya data yang akan di entry , serta penanganan data dalam jumlah banyak.

Semenjak diberlakukan kebijakan tersebut, langkah yang diambil perpustakaan adalah berkoordinasi dengan pihak Unit Pelaksana Teknis (UPT) selaku pengelola sistem informasi akademik. Disini pihak perpustakaan bekerjasama dengan pihak UPT dalam penyediaan data mahasiswa yang selanjutnya menjadi bahan untuk melakukan entry data kedalam data Keanggotaan. Hal ini dilakukan karena adanya kesamaan beberapa elemen data antara data Mahasiswa di sistem Informasi Akademik dengan data Anggota di sistem informasi perpustakaan. Setelah terdaftar menjadi anggota perpustakaan barulah mahasiswa dapat menjadi anggota dan dapat melakukan transaksi peminjaman bahan pustaka.

Beberapa permasalahan yang muncul dari aktifitas yang dijalankan saat ini antara lain  (1) Bagian pengolahan data perpustakaan melakukan pengisian data keanggotaan dalam jumlah yang banyak serta membutuhkan waktu yang tidak sedikit. (2) Dalam proses pendataan anggota perpustakaan, dilakukan dengan melakukan entry data yang berasal dari Sistem Informasi Akademik. (3) Tidak adanya sinkronisasi data antara Sistem Informasi Akademik dan Sistem Informasi Perpustakaan, hal ini sangat diperlukan karena adanya beberapa persamaan data yang digunakan pada kedua sistem tersebut.

Agar dapat saling berkomunikasi antara mesin dan sistem operasi yang berbeda diperlukan suatu interface. Salah satu sarana interface yang dipakai adalah dengan menggunakan Remote Procedure Call (RPC), dimana suatu client dapat mengakses program atau web service secara remote pada server. RPC merupakan suatu request dari client ke server aplikasi untuk melakukan operasi atau proses pertukaran data dan server akan mengirimkan kembali informasi yang diminta ke client.

RPC merupakan suatu tehnologi  message-passing programming yang dikembangkan oleh Sun Microsystems dan secara luas dikembangkan oleh Open Software Foundation (OSF) yang mengizinkan melakukan remote aplikasi untuk  mengeksekusi prosedur dan berinteraksi dengan servis yang ada  pada jaringan komputer. Remote Procedure Call (RPC)  merupakan metode yang memungkinkan  pemrosesan client/server pada  platform Microsoft Windows 2000,  Windows NT dan variannya maupun Linux. Implementasi pada Microsoft’s menggunakan kekompatibelan RPC  dengan implementasi-implementasi lain seperti pada IBM AIX, HP-UX, dan Sistem operasi Sun Solaris. (Johnston, 2001)

Dengan diterapkannya proses sinkronisasi data ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu membantu pihak perpustakaan dalam mempercepat proses pendataan keanggotaan perpustakaan melalui aplikasi yang dihasilkan dari penelitian ini khususnya pada proses sirkulasi dan pendataan pengunjung perpustakaan.

Sinkronisasi antar basis data dimulai dengan memproses dokumen XML hasil representasi suatu basis data sumber kemudian membandingkan hasilnya dengan basis data tujuan. Terdapat dua buah dokumen yang akan diproses, yaitu dokumen yang berisi informasi skema basis data dan dokumen yang berisi data itu sendiri. (Riskadewi & Gede Karya, 2004)

Sinkronisasi yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan terhadap sisterm basis data yang digunakan. Sistem manajemen basis data adalah aplikasi perangkat lunak yang menyimpan struktur basis data, hubungan antardata dalam basis data, serta berbagai formulir dan laporan yang berkaitan dengan basis data. Basis data yang dikendalikan oleh sistem manajemen basis data adalah satu set catatan data yang berhubungan dan saling menjelaskan. (Simarmata, 2006)

2. MODEL, ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI

2.1  Model Penelitian

Model yang digunakan pada penelitian ini adalah model terapan  (action research). Metode ini merupakan metode penelitian yang bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lainnya.

Aktifitas yang dilakukan yaitu melakukan sinkronisasi data antara sistem informasi akademik dan sistem informasi perpustakaan dimana Sinkronisasi antar basis data dimulai dengan memproses dokumen XML hasil representasi suatu basis data sumber kemudian membandingkan hasilnya dengan basis data tujuan. Terdapat dua buah dokumen yang akan diproses, yaitu dokumen yang berisi informasi skema basis data dan dokumen yang berisi data itu sendiri (Riskadewi & Gede Karya, 2004)

Untuk melakukan sinkronisasi tersebut dibutuhkan sebuah software yang diposisikan sebagai software tengah (middleware) yang fungsinya menghubungkan kedua software sistem yang digunakan. Dengan menggunakan middleware ini memungkinkan aplikasi-aplikasi dan pemakai mempertukarkan informasi lewat jaringan-jaringan. Layanan- layanan ini berada di tengah (Middle) diatas sistem operasi dan perangkat lunak jaringan serta dibawah aplikasi tersebar. (Hariyanto, 2004 : 611)

Model Pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan berorientasi objek, dimana terdapat beberapa tahapan meliputi spesifikasi kebutuhan, analisis, perancangan dan implementasi sistem. (Hariyanto, 2004:417-419)

Pengembangan sistem sinkronisasi data pada penelitian ini dimulai dengan melakukan kajian terhadap spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Hal ini dilakukan melalui observasi terhadap sistem yang akan disinkronisasi dengan mempelajari  beberapa aktifitas yang dilakukan terhadap sistem tersebut serta  mengetahui data apa saja yang dibutuhkan dalam proses sinkronisasi tersebut.

Dari kegiatan observasi yang dilakukan terhadap sistem informasi perpustakaan yang diterapkan saat ini, sistem tersebut mencakup beberapa aktifitas layanan antara lain pengolahan koleksi bahan pustaka, pengolahan keanggotaan dan pengolahan layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian buku).

Untuk pengolahan data keanggotaan, diperlukan data yang didapat dari formulir yang diisi oleh mahasiswa, kemudian diverifikasi oleh staf perpustakaan dan selanjutnya memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Data keanggotaan selanjutnya akan berelasi pada aktifitas sirkulasi, dan pada sub sistem presensi kunjungan.

2.2 Analisis

Analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis Analisis berorientasi objek, yaitu suatu tahapan dimana kita berusaha mengenali segenap permasalahan yang muncul pada pangguna dengan mendekomposisi use case diagram lebih lanjut, mengenali komponen sistem, objek-objek, hubungan antarobjek, dan sebagainya. (Sutopo, 2005)

Sistem yang dikembangkan penulis pada penelitian ini merupakan komunikasi antara beberapa objek yaitu : server sistem informasi akademik sebagai sumber data dengan client sebagai pengelola proses sinkronisasi serta terhadap sistem informasi perpustakaan sebagai penerima data hasil sinkronisasi. Dengan demikian dapat dideskripsikan aktor dan use case yang terlibat pada sistem ini sebagai berikut :

  1. Aktor, terdiri dari Client sebagai pengelola sistem sinkronisasi, Sistem Informasi Akademik sebagai sumber penyedia data Sistem Informasi Perpustakaan sebagai sistem yang dikoneksikan dengan sistem akademik dan penerima data hasil sinkronisasi
  2. Use Case, terdiri dari Koneksi ke Server SIA (Login), Kirim Request data Mahasiswa Aktif, Menerima Hasil Request, Sinkronisasi Data, Mengirim (Update) data ke Sistem Perpustakaan

Adapun use case diagram untuk sinkronisasi data user antara sistem informasi akademik dengan sistem informasi perpustakaan dapat dilihat pada gambar berikut ini

2.3 Perancangan

Setelah mengidentifikasi aktor dan use case diatas, analisis mulai memfokuskan pada pemodelan struktur antar kelas-kelas. Struktur merupakan ekspresi dari kompleksitas domain masalah, berkaitan dengan tanggung jawab sistem.

Dari diagram use case dan skenario yang dibuat sebelumnya, maka dapat diketahui terdapat beberapa kelas yang terlibat pada sistem ini yang terdiri dari kelas-kelas sebagai berikut :

  1. Kelas Sistem Informasi Akademik (SIA)
  2. Kelas Mahasiswa, yang merupakan pewarisan dari kelas SIA
  3. Kelas KRS, yang merupakan pewarisan dari kelas SIA
  4. Kelas Mahasiswa aktif (MHS_AKTIF)
  5. Kelas Sistem Informasi Perpustakaan (SIPerpus)
  6. Kelas Patron, yang merupakan pewarisan dari kelas SIPerpus

Dari kelas-kelas yang terbentuk pada analisis diatas selanjutnya masing-masing kelas akan berelasi terhadap kelas yang lain. Relasi ini adalah koneksi semantik antar kelas yang memungkinkan suatu kelas mengetahui atribut-atribut, operasi-operasi serta relasi-relasi yang dimiliki kelas yang lainnya. Dengan tujuan saling mengirim pesan (message) antar kelas.

Jika digambarkan, relasi antar kelas yang terbentuk pada sistem sinkronisasi ini sebagai berikut :

Dari gambar diatas terdapat enam kelas, dimana masing-masing kelas berelasi dengan kelas lainnya. Kelas MHS dan KRS berelasi terhadap kelas SIA, dimana keduanya merupakan agregasi dari kelas SIA. Begitu juga dengan kelas patron yang merupakan agregasi dari kelas SIPerpus. Sedangkan kelas MHS_AKTIF berelasi dengan kelas SIA dimana kelas ini memberikan pesan berupa informasi data mahasiswa aktif dan kelas MHS_AKTIF akan mengirimkan pesan kepada kelas SIA berupa data mahasiswa aktif untuk selanjutnya dijadikan sebagai data anggota perpustakaan pada kelas Patron

Pada proses perancangan basis data, terdapat beberapa tabel yang diperlukan untuk melakukan sinkronisasi data user. Tabel tersebut meliputi tabel mahasiswa dan tabel KRS yang berasal dari database akademik, tabel mhs_aktif yang digunakan untuk menampung data sementara hasil request data pada server akademik, dan tabel patron yang berasal dari database perpustakaan.

Berikut ini merupakan struktur tabel-tabel yang berkaitan dengan sistem ini, beberapa tabel tersebut untuk tabel mahasiswa dan krs sudah mengalami penyederhanaan dimana struktur yang disebutkan merupakan item data yang diperlukan dalam proses sinkronisasi.

  1. struktur tabel Mahasiswa
No Field Type Size
1 nim varchar 13
2 nama varchar 30
3 sex Enum
4 temp_lahir varchar 25
5 Tgl_lahir date
6 gol_darah enum
7 institusi varchar 6
8 fakultas char 1
9 Progstudi Char 3
10 alamat varchar 250
11 kd_pos varchar 5
12 kota varchar 25
13 no_telp varchar 12
14 email varchar 25
  1. struktur tabel KRS
No Field Type Size
1 Nim Char 13
3 Sms Char 1
4 Th_akademik Char 9
  1. struktur tabel Mhs_Aktif
No Field Type Size
1 nim varchar 13
2 nama varchar 30
3 sex Enum
4 temp_lahir varchar 25
5 tgl_lahir date
6 gol_darah enum
7 institusi varchar 6
8 fakultas char 1
9 progstudi Char 3
10 alamat varchar 250
11 kd_pos varchar 5
12 kota varchar 25
13 no_telp varchar 12
14 email varchar 25

Struktur tabel Patron

No Field Type Size
1 Id int 11
2 Barcode varchar 13
3 Reg_num varchar 14
4 First_name varchar 50
5 Last_name varchar 50
6 Membership_type TinyInt 4
7 Quota TinyInt 4
8 Status Varchar 15
9 Expired_date Date
10 Sex Char 1
11 Birth_place Varchar 25
12 Birth_date Date
13 Blood_type Char 2
14 Institution Char 1
15 Dept Char 3
16 Major Char 3
17 Acacemic_year Varchar 9
18 Religion Char 1
19 Address Varchar 255
20 Postal Code Varchar 5
21 Phone Varchar 12
22 Email Varchar 50
23 Address_other Text
24 Notes Text

3.  HASIL

Hasil penelitian ini berupa sebuah percobaan penggunaan XML-RPC pada sistem client server, untuk membuktikan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh XML-RPC yaitu dapat diterapkan pada pendistribusian client-server dengan mudah, dikarenakan penggunaan HTTP sebagai transportasi data dan XML sebagai encodingnya, sehingga sistem tidak tergantung pada koneksi yang terus menerus antara client dan server. Client tidak perlu mengetahui di server mana method yang melayani permintaan tersebut berada, karena semua permintaan layanan method tersebut diatur oleh web service. Client hanya perlu mengetahui alamat penyedia layanan web service. Hal ini menunjukan kemampuan interoprabilitas yang dimiliki XML-RPC tinggi dan dapat dilakukan pendistribusian dengan baik.

Sinkronisasi data dilakukan dengan menghubungkan dua aplikasi server web service, yaitu server akademik dan server perpustakaan. Langkah awal dalam proses tersebut dilakukan sesuai dengan permintaan layanan yang dilakukan oleh client yang dikirim melalui http dalam bentuk html (PHP) yang selanjutnnya akan dikelola oleh web server (client  web server). Selanjutnya permintaaan akan dikirimkan ke server akademik melalui http dalam format XML-RPC (PHP).

Dari pesan permintaan layanan tersebut selanjutnya server akademik akan menindaklanjuti permintaan dengan mengambil data dari database melalui perintah query yang selanjutnya akan dikirimkan ke aplikasi web service (middleware). Kemudian aplikasi ini akan mengirimkan data tersebut ke server perpustakaan melalui perintah query.

Dalam penelitian ini juga dilakukan percobaan penggunaan XML-RPC pada sistem client server, untuk membuktikan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh XML-RPC yaitu dapat diterapkan pada pendistribusian client-server dengan mudah, dikarenakan penggunaan HTTP sebagai transportasi data dan XML sebagai encodingnya, sehingga sistem tidak tergantung pada koneksi yang terus menerus antara client dan server. Client tidak perlu mengetahui di server mana method yang melayani permintaan tersebut berada, karena semua permintaan layanan method tersebut diatur oleh web service. Client hanya perlu mengetahui alamat penyedia layanan web service. Hal ini menunjukan kemampuan interoprabilitas yang dimiliki XML-RPC tinggi dan dapat dilakukan pendistribusian dengan baik.

Untuk semua transaksi permintaan client ke server dan respon dari server ke client proses kerjanya sama, yaitu setiap selesai satu transaksi akan selalu kembali ke aplikasi client. Karena itu analisis dan hasil pada penelitian ini tidak dilakukan pada keseluruhan method yang ada, tetapi akan dilakukan pada beberapa proses yang mewakilinya.

Saat client meminta atau mengambil data dari server maka diperlukan inisialisasi objek xmlrpc_client ke XML-RPC server yang akan digunakan. Untuk menganalisis hasil pembacaan data dari server ke client dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi client dan sisi server. Adapun gambaran arsitektur dari sistem sinkronisasi data ini sebagai berikut :

3.1  Pembacaan Data dari Server Melalui XML-RPC

Untuk dapat masuk ke dalam sistem, user harus melakukan login dan memasukan password. Form userid yang dibuat dengan HTML akan dihubungkan ke aplikasi client yang kemudian akan mengirimkan message ke server apakah userid dan password tersebut sesuai. Di bawah ini adalah contoh message client ke server untuk user login.

if ($userid!=”” && $passwd!=””) { $msg=new xmlrpcmsg(‘server.login’,array(new xmlrpcval($userid,”string”), new

xmlrpcval($passwd,”string”)));

Untuk semua transaksi permintaan client ke server dan respon dari server ke client proses kerjanya sama, yaitu setiap selesai satu transaksi akan selalu kembali ke aplikasi client. Karena itu analisis dan hasil pada penelitian ini tidak dilakukan pada keseluruhan method yang ada, tetapi akan dilakukan pada beberapa proses yang mewakilinya.

Saat client meminta atau mengambil data dari server maka diperlukan inisialisasi objek xmlrpc_client ke XML-RPC server yang akan digunakan. Untuk menganalisis hasil pembacaan data dari server ke client dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi client dan sisi server.

3.2  Pembacaan dari Sisi Client

Untuk dapat koneksi client harus mengirimkan requestnya ke server dengan mengirimkan message, xmlrpc_client harus dibentuk untuk melakukan koneksi ($client) ke server seperti contoh berikut :

$msg=new xmlrpcmsg(‘server.carimhsaktifnim’, array(new xmlrpcval($nim, “string”)));

$client=new xmlrpc_client(‘/sinkronisasi/server1.php’, $Lokasi, 80);

Baris pertama merupakan message pelayanan yang diinginkan oleh client. Sekali objek client dibuat, maka harus dapat melewatkan message objek dengan mengirimkannya ke server yang dituju. Message ini dibentuk dalam paket yang berisikan nama dari method yang digunakan (methodcall) dan parameternya. Objek yang digunakan untuk melakukan permintaan ini adalah xmlrpcmsg.

Sedangkan pada baris kedua contoh di atas menunjukan bahwa objek target client pada server pada URL http://lokasi:80/sinkronisasi/server1.php; Jika koneksi berhasil maka client akan mendapatkan respon dari server. Begitu juga jika ada kesalah client akan menerima pesan kesalahan yang dikirimkan server dari paket xmlrpc.inc sebagai library XML-RPC PHP.

Pada contoh di atas nama method xmlrpcmsg yang dikirimkan ke server adalah “server.cariMHSAKTIFnim” yang digunakan untuk mencari nim ($nim) dengan tipe data string pada database. Nama method tersebut harus sesuai dengan method yang ada pada server. Sedangkan objek xmlrpcval berfungsi sebagai tempat semua member dari parameter array misalnya $Valnim yang menunjukan nilai (value) yang diberikan dengan tipe string.

Data yang baca dikirimkan oleh server ke client objek juga dalam bentuk format XML.. Saat data diterima oleh client objek dalam maka data tersebut harus diubah kembali kedalam bentuk semula. Dimana bentuk format XML harus diubah menjadi value dengan menggunakan xmlrpcval dan dimasukan ke dalam form yang telah disediakan pada client.

3.3 Pemanfaatan Data Hasil Sinkronisasi

Setelah proses sinkronisasi data berhasil selanjutnya data yang diperoleh akan dipergunakan pada beberapa modul aplikasi yang ada pada sistem informasi perpustakaan.Adapun beberapa modul tersebut terdiri dari proses registrasi anggota perpustakaan, proses  pendataan pengunjung perpustakaan, proses sirkulasi atau peminjaman dan pengembalian buku serta proses pengurusan surat keterangan bebas pustaka bagi mahasiswa yang akan mengikuti yudisium dan wisuda dimana modul tersebut saat ini sedang dikembangkan oleh staf perpustakaan.

  1. 4. KESIMPULAN

Berdasarkan data serta pembahasan hasil yang dilakukan dalam penelitian ini, berikut ini dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :

  1. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi sinkronisasi basis data antara sistem informasi akademik dan sistem informasi perpustakaan yang dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP, DBMS MySQL serta menggunakan teknologi middleware XML Remote Procedure Call
  2. Aplikasi yang dihasilkan mampu melakukan sinkronisasi data sehingga dapat mengatur transformasi data dari kedua sistem yang berbeda dengan menggunakan format XML saat data dikirimkan dan saat diterima data tersebut ditrasformasikan kembali ke bentuk semula, tetapi hal ini tidak signifikan dengan keluwesan dan kemampuan yang dimiliki XML-RPC.

c. Implementasi aplikasi menggunakan XML-RPC pada sistem client server, dapat dibuat menjadi suatu web service yang melayani permintaan client ke server pada sistem yang berbeda serta dapat saling terkoneksi dan menukarkan datanya dengan mudah.

REFERENSI

[1]  Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem

Manajemen Basis Data. Informatika : Bandung

[2]  Johnston, J., 2001., Using XML-RPC, http://www.oreilly.com/catalog /progxmlrpc. Diakses tanggal 25 Oktober 2010.

[3]  Riskadewi.,  Gede Karya.  2004. Representasi dan Sinkronisasi Basis Data Relasional Dengan Dokumen XML. Jurnal Integral. Vol. 9 No. 1, Maret 2004 : Bandung

[4]  Simarmata, Janner, Iman Paryudi., 2006.  Basis Data. Yogyakarta :  Andi Offset

[5]  Sutopo, Ariesto, Hadi, 2005. Analisis & Desain Berorientasi Objek. Jakarta : J&J Learning

ANALISIS KUALITAS KETERSEDIAAN BAHAN PUSTAKA YANG RELEVAN DALAM MENDUKUNG PROSES PENYUSUNAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Muhammad Nasir

Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  tingkat relevansi dan kualitas bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan universitas Bina Darma dengan kaitannya terhadap penggunaan bahan pustaka bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan proses penyusunan tugas akhir. Relevansi dalam konteks penelitian ini dimaknai sebagai kesesuaian, keterkaitan atau keselarasan antara bahan pustaka yang tersedia di satu sisi dan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa di pihak lain. Metode analisis digunakan adalah analisis dekriptif kuantitatif. Data yang didapat dengan menggunakan penyebaran kuesioner kepada para pengunjung  dan staf  pengguna sistem informasi selanjutnya dianalisis dengan bantuan paket software SPSS dan Microsoft Excel. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Relevansi bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan terhadap proses kegiatan penyusunan tugas akhir mahasiswa masih tergolong relevan namun masih terdapat beberapa hal yang harus ditingkatkan.

Katakunci: Relevansi, Bahan Pustaka, Penelitian

ABSTRACT

This research obtained to determine the level of relevance and quality of library materials available in the university library Bina Darma with relevance to the use of library materials for students who are conducting the process of preparing the final project. Relevance in the context of this research defined as the suitability, relevance, or alignment of library materials are available on one side and the needs of students on the other. Analytical methods used are dekriptif quantitative analysis. Data obtained using distributing questionnaires to visitors and staff information system users are then analyzed with the aid of SPSS software package and Microsoft Excel. The results of this research concluded that the relevance of library materials are available at the library on the process of preparing the final project the students are still considered relevant, but still there are some things that should be improved.

Keywords: Relevance, Library materials, Research

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia pada saat ini belum mengalami perkembangan yang menggembirakan, terutama dalam mewujudkan perpustakaan yang dapat selalu memenuhi kebutuhan penggunanya. Berbagai macam kendala baik dari dalam maupun luar perpustakaan menjadi salah satu alasan yang muncul. Selain itu perdebatan antara pengembangan perpustakaan tradisional dan perpustakaan digital/elektronik semakin sering dilakukan. Namun demikian, ternyata perkembangan perpustakaan telah ditekankan pada pemanfaatan media elektronik yang sering dikenal sebagai perpustakaan digital.

Dalam melakukan pengembangan perpustakaan perguruan tinggi saat ini terdapat berberapa kendala secara umum antara lain:

1. Masalah Tenaga Pengelola

Keterbatasan tenaga pengelola terutama yang ahli dan mempunyai pendidikan khusus bidang perpustakaan menjadi kendala tersendiri. Bahkan tidak sedikit yang “hanya” memanfaatkan tenaga lulusan sekolah menengah, sehingga ada keterbatasan dalam penguasaan permasalahan-permasalahan di perpustakaan. Ke depan perpustakaan perguruan tinggi harus dapat menyediakan tenaga pengelola yang professional dan mempunyai pendidikan yang cukup dalam bidang perpustakaan. Paling tidak secara rutin harus dipikirkan untuk selalu memberikan semacam bimbingan, pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pengelola perpustakaan.

2.  Anggaran

Anggaran adalah permasalahan yang sampai saat ini selalu menjadi alasan tidak dapat berkembangnya sebuah perpustakaan perguruan tinggi. Memang  pada kenyataannya anggaran perpustakaaan perguruan tinggi saat ini masih ditopang oleh universitas sebagai lembaga induknya..

3.  Koleksi

Koleksi adalah salah satu hal yang selalu menjadi sorotan pengguna perpustakaan di perguruan tinggi. Tidak sedikit pengguna yang selalu mengeluh bahwa koleksi perpustakaan tidak pernah berkembang dan koleksi sudah ketinggalan jaman. Sebenarnya ini adalah salah satu akibat dari keterhambatan anggaran dana yang diberikan universitas kepada perpustakaan.  .

4.  Sikap para pemakai

Pemakai atau pengguna perpustakaan sering menjadi permasalahan tersendiri. Banyaknya pemakai yang tidak tahu cara memakai fasilitas perpustakaan, pemakai tidak tahu cara menelusur informasi, pemakai yang melakukan perusakan terhadap buku, dan seterusnya merupakan serentetan sikap pemakai yang menjadikan perpustakaan semakin terpuruk. Disini perlu ada kerjasama antara pemakai dan petugas perpustakaan, perlu adanya pendidikan pemakai dan promosi perpustakaan yang baik. Hal ini penting karena dengan begitu pemakai akan lebih bisa menghargai keberadaan perpustakaan dan juga bagaimana cara menggunakan atau memanfaatkan perpustakaan yang benar.

5.  Perkembangan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi (TI) membawa dampak tersendiri bagi perpustakaan. Perpustakaan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi apabila tidak ingin ketinggalan dalam menggapai informasi dan memberikan pelayanan yang prima terhadap penggunanya. Salah satunya dengan memanfaatkan digital library sebagai salah satu media pencarian informasi yang dibutuhkan.

Mengacu pada pentingnya ketersediaan bahan pustaka yang  relevan baik dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk digital pada perpustakaan Universitas Bina Darma guna menunjang proses penyusunan tugas akhir mahasiswa, sehingga mampu menyediakan informasi yang dimiliki perpustakaan dalam rangka meningkatkan mutu lulusan dan civitas akademikanya, penulis merasa termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai analisis.  Untuk mengaktualisasikannya, penulis menetapkan judul penelitian sebagai berikut: “Analisis Kualitas Ketersediaan Bahan Pustaka yang Relevan dalam Mendukung proses Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa”.

Dari  latar belakang masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan masalahnya adalah Bagaimanakah relevansi ketersediaan bahan pustaka yang berkualitas dalam mendukung proses penelitian dan penyusunan tugas akhir mahasiswa ?

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi ketersediaan bahan pustaka yang sehingga dapat menunjang kegiatan mahasiswa dalam melakukan kegiatan penelitian dan penyusunan tugas akhir

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.  Konsep Perpustakaan

Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti buku. Setelah mendapat awalan per dan akhiran an menjadi perpustakaan, yang berarti kitab, kitab perimbon, atau kumpulan buku-buku, yang kemudian disebut koleksi bahan pustaka. Istilah ini berlaku untuk perpustakaan yang masih bersifat tradisional atau perpustakaan konvensional. Untuk perpustakaan modern, dengan paradigma baru (kerangka Berfikir atau model teori ilmu pengetahuan), koleksi perpustakaan tidak hanya terbatas berbentuk buku-buku, majalah, Koran, atau barang cetak (printed matter) lainnya. (Sutarno, 2006 : 11)

2.2. Fungsi Perpustakaan

Menurut Pamuntjak (2000: 32), dalam bukunya yang berjudul Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, menyatakan bahwa fungsi perpustakaan pada waktu sekarang sudah jauh berubah daripada dulu. Kalau masa-masa lampau perpustakaan itu adalah sebuah gudang tempat menyimpan buku, maka kini perpustakaan itu sudah menjadi pusat kebudayaan”.     Maksud perpustakaan berfungsi sebagai pusat kebudayaan atau tempat dikumpulkannya dan dipeliharanya hasil budaya manusia, atau perpustakaan mempunyai fungsi kultural sebagai tempat pemeliharaan bahan-bahan bernilai hasil budaya manusia.

2.3.  Konsep Kualitas

Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 1996) mengemukakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dimensi yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan Parasuraman, et al., (1990) mengemukakan bahwa kualitas merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan yang baik. Selain itu Joseph M. Juram  (Tjiptono, 1996) mendefinisikan kualitas sebagai kecocokan  untuk pemakaian ( fitness for use)  dan Crosby mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan persyaratan. Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas menekankan orientasi pada pemenuhan harapan pelanggan.  Beberapa pakar kualitas menyarankan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kaitannya dengan pencapaian kualitas yang prima yaitu :

2.4. Konsep Relevansi

Pada Oxford Advanced learners’s Dictionary of Current English (1982:711) kata relevansi” merupakan kata sifat dari kata relevancy atau relevance yang dimaknai berhubungan dengan apa yang terjadi, sedang dibahas, atau sedang dilakukan.

Ada tiga karakteristik utama yaitu: Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam pengambilan keputusan, Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan serta Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.

Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa relevansi adalah keterkaitan, keterhubungan dengan apa yang terjadi. Relevansi dalam konteks penelitian dimaknai sebagai kesesuaian, keterkaitan atau keselarasan antara bahan pustaka yang tersedia  di satu sisi dan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa di pihak lain. Prinsip relevansi dalam penyediaan bahan pustaka mutlak dibutuhkan. Karena salah satu orientasi perpustakaan adalah pemenuhan kebutuhan pengguna perpustakaan.

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1.  Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas Bina Darma yang saat ini sedang melaksanakan penelitian tugas akhir.  Untuk sampel mahasiswa akan ditentukan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu mahasiswa yang saat ini sedang melakukan kegiatan penyusunan tugas akhir. Dari data kunjungan perpustakaan didapat rata-rata perhari kunjungan mahasiswa mencapai 150 orang.. Berdasarkan jumlah data tersebut peneliti mengambil sampel sebanyak 150 orang responden.

3.2.  Metode Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang dilakukan utuk memperoleh data dan informasi yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini adalah: Studi Lapangan yaitu dengan teknik-teknik pengumpulan data berupa Wawancara dengan responden untuk mendapatkan data yang akurat dan handal, penyebaran Kuisioner, berupa daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi guna mendapatkan informasi yang relevan dengan penelitian. Serta  Studi Pustaka dari sumber-sumber seperti buku, jurnal maupun laporan penelitian terdahulu

3.3. Definisi, Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel

Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data penggunaan bahan pustaka oleh pengunjung, khususnya mahasiswa yang saat ini sedang melaksanakan penulisan tugas akhir.. Semua data diklasifikasikan lagi ke dalam indikator-indikator yang selanjutnya dikonstruksikan menjadi instrumen angket, kemudian instrument tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya. Daftar pertanyaan yang akan disampaikan kepada responden untuk dijawab adalah daftar pertanyaan yang sudah disusun dengan disertai alternatif jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang disediakan.

Operasionalisasi variabel dan pengukuran indikator-indikatornya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. : Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel / Data Responden

Indikator Ukuran Skala
Identitas Responden
  1. Jenis Kelamin
  2. Status
  3. Program Studi
  4. Fakultas
  5. Kegiatan di perpustakaan
  6. Status Anggota
  7. Bahan pustaka yang dibaca

Relevansi

Fasilitas Penelusuran informasi melalui katalog perpustakaan Tingkat Relevansi Ordinal
Fasilitas fotocopy yang tersedia Tingkat Relevansi Ordinal
Fasilitas internet yang tersedia Tingkat Relevansi Ordinal
Limit waktu kunjungan yang disediakan perpustakaan Tingkat Relevansi Ordinal
Bahan pustaka yang tersedia sudah membantu dalam kegiatan penyusunan tugas akhir Tingkat Relevansi Ordinal
Kondisi buku dan referensi TA / skripsi Tingkat Relevansi Ordinal
Ketersediaan bahan pustaka yang sesuai dengan kurikulum Tingkat Relevansi Ordinal
Penambahan Koleksi laporan penelitian dan TA yang baru Tingkat Relevansi Ordinal
Koleksi relevan dengan program pendidikan dan penelitian tugas akhir Tingkat Relevansi Ordinal
Kelengkapan koleksi jurnal sudah memadai Tingkat Relevansi Ordinal
Bahan pustaka sudah berorientasi pada kebutuhan penyusunan tugas akhir / skripsi Tingkat Relevansi Ordinal
Tersedianya koleksi bahan pustaka yang mutakhir Tingkat Relevansi Ordinal
Jumlah Skripsi / TA yang tersedia untuk program studi anda sudah memadai Tingkat Relevansi Ordin

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Analisis Data Primer

Dalam penelitian ini peneliti menyiapkan alat penelitian berupa kuesioner, dan selanjutnya disebarkan kepada pengunjung perpustakaan, yang terdiri dari mahasiswa yang berkunjung di perpustakaan. Karakteristik responden dalam penelitian mengenai kepuasan layanan ini antara lain berdasarkan jenis kelamin, fakultas, kegiatan pengunjung di perpustakaan, status keanggotaan, serta bahan pustaka yang sering dibaca oleh responden.

4.2.  Pengujian Instrumen Penelitian

Sebelum kuisioner dibagikan kepada responden, maka untuk mengetahu apakah kuisioner terebut sudah layak atau belum untuk dibagikan maka perlu dilakukan pengujian dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk itu diuraikan sebagai berikut:

4.2.1. Uji validitas

Berdasarkan nilai yang diperoleh melalui proses dengan menggunakan alat bantu SPSS diperoleh hasil yang valid, dimana nilai pada corrected item-total correlation diatas 0,3

00. Sehingga dapat disimpulkan item pertanyaan untuk variabel relevansi semuanya valid. Untuk lebih jelasnya perhitungan tersebut dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2 Variabel  Relevansi

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if Item Deleted
R1 50.5500 13.587 .353 .772
R2 50.9750 13.563 .377 .770
R3 50.6750 12.840 .642 .749
R4 50.4750 12.871 .402 .768
R5 51.0000 12.718 .345 .777
R6 50.9250 13.815 .303 .776
R7 50.7250 12.512 .621 .747
R8 50.4000 13.118 .346 .774
R9 50.5500 13.587 .353 .772
R10 50.9750 13.563 .377 .770
R11 50.6750 12.840 .642 .749
R12 50.4750 12.871 .402 .768
R13 51.0000 12.718 .345 .777

Sumber : Data Primer yang diolah dengan komputer (program SPSS )

4.2.2. Uji Reabilitas

Berdasarkan hasil uji reabilitas diperoleh nilai  untuk variabel relevansi, dimana nilainya diatas 0,600 seperti yang dipersyaratkan. Dapat disimpulkan hasilnya adalah realibel. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel 3.Variabel Relevansi

Reliability Statistics
Cronbach’s Alpha N of Items
.781 13

4.3.  Rekapitulasi Jawaban Responden

Dalam melakukan analisis terhadap variabel penelitian, peneliti mengambil skor dari jawaban responden, kemudian membuat perhitungan persentase dari skor masing-masing variabel. Dari proses tersebut, dengan berdasarkan pada hasil pengumpulan data menggunakan kuisioner.

Berdasarkan hasil jawaban responden lalu dilakukan tabulasi data didapat jawaban mengenai supervisi seperti yang diuraikan pada tabel dan gambar berikut:

Tabel 4.

Deskripsi Frekuensi Fasilitas Penelusuran Informasi (R1)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Relevan 79 52.7 52.7 52.7
Sangat Relevan 71 47.3 47.3 100.0
Total 150 100.0 100.0

Sumber : Data Primer yang diolah dengan komputer (program SPSS )

Berdasarkan Tabel diatas diketahui  jawaban responden sebesar 71% menyatakan sangat relevan, 79% responden menyatakan relevan, dan tidak ada responden menyatakan cukup relevan, tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi fasilitas penelusuran informasi di katalog perpustakaan sudah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dan mudah untuk digunakan sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mengetahui letak buku yang mereka perlukan.

Tabel 5.

Deskripsi Frekuensi Fasilitas Photo Copy (R2)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang Relevan 95 63.3 63.3 63.3
Cukup Relevan 8 5.3 5.3 68.7
Relevan 23 15.4 15.4 84.0
Sangat Relevan 24 16.0 16.0 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 16% menyatakan sangat relevan, 15.4% responden menyatakan relevan, 5,3% responden menyatakan cukup relevan, 63,3% responden menyatakan tidak relevan dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi fasilitas fotocopy bagi mahasiswa sangat tidak relevan mengenai harganya, karena harga yang dikenakan di perpustakaan sangat tinggi dibandingkan dengan harga photo copy di pasaran. Hal ini sangat memberatkan bagi mahasiswa, diharapkan pihak perpustakaan dapat mempertimbangkan lagi masalah harga tersebut.

Tabel 6

Deskripsi Frekuensi Fasilitas Internet (R3)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Relevan 124 82.7 82.7 82.7
Sangat Relevan 26 17.3 17.3 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 17,3% menyatakan sangat relevan, 82,7% responden menyatakan relevan, dan tidak ada responden menyatakan cukup relevan, tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi fasilitas internet yang ada diperpustakaan sudah baik, sehingga dapat membantu mahasiswa yang lagi menyusun tugas akhir dalam penulusuran data diinternet yang berhubungan dengan tugas mereka.

Tabel  7.

Deskripsi Frekuensi Limit waktu Kunjungan (R4)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 32 21.3 21.3 21.3
Relevan 54 36.0 36.0 57.3
Sangat Relevan 64 42.7 42.7 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 42,7% menyatakan sangat relevan, 36%% responden menyatakan relevan, 21,3% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk limit waktu kunjungan sudah relevan karena dimulai dari pukul 8.00 pagi sampai pukul 16.00 sore, tetapi masih ada sebagian kecil responden yang menyatakan cukup relevan karena diasumsikan mereka tersebut merupakan mahasiswa yang mengambil kelas malam, sehingga waktu untuk keperpustakaan sangat terbatas sedangkan diwaktu pagi hari mereka kerja.

Tabel 8.

Deskripsi Frekuensi Bahan Pustaka (R5)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 67 44.7 44.7 44.7
Relevan 60 40.0 40.0 84.7
Sangat Relevan 23 15.3 15.3 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 15,3% responden menyatakan sangat relevan, 40%% responden menyatakan relevan, 44,7% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk bahan pustaka sudah cukup relevan, hal ini disebabkan karena sebagian besar bahan pustaka yang ada buku-bukunya kebanyakan tahun terbitan lama dan buku-buku terbaru belum banyak. Diharapkan kepada pimpinan perpustakaan untuk lebih memperhatikan hal ini dengan cara mengajukan pengadaan buku-buku terbaru kepada pihak yayasan.

Tabel 9.

Deskripsi Frekuensi Kondisi Buku dan Referensi(R6)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 11 7.3 7.3 7.3
Relevan 103 68.7 68.7 76.0
Sangat Relevan 36 24.0 24.0 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 24% responden menyatakan sangat relevan, 68,7%% responden menyatakan relevan, 7,3% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk kondisi buku dan referensi (berupa tugas akhir dan skripsi mahasiswa yang telah selesai) yang ada diperpustakaan sudah terpelihara dengan baik.

Tabel 10.

Deskripsi Frekuensi Ketersediaan Bahan Pustaka sesuai Kurikulum (R7)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 105 70.0 70.0 70.0
Relevan 34 22.7 22.7 92.7
Sangat Relevan 11 7.3 7.3 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 7,3% responden menyatakan sangat relevan, 22,7%% responden menyatakan relevan, 70% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk ketersediaan bahan pustaka sudah cukup relevan. Hal ini mencerminkan bahwa bahan pustaka yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam menyusun tugas akhir terdapat diperpustakaan, tetapi mereka berpendapat selain buku-bukunya kebanyak terbitan tahun yang lama dan jumlahnya tidak banyak sehingga jika harus dipinjam harus bergantian dengan mahasiswa lain.

Tabel 11.

Deskripsi Frekuensi Penambahan Koleksi (R8)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 24 16.0 16.0 16.0
Relevan 71 47.3 47.3 63.3
Sangat Relevan 55 36.7 36.7 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 36,7% responden menyatakan sangat relevan, 47,3%% responden menyatakan relevan, 16% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk untuk penambahan koleksi laporan penelitian dan tugas akhir yang baru sudah relevan, hal ini disebabkan karena setiap mahasiswa yang akan selesai, mereka selalu diwajibkan untuk menyumbang tugas akhir mereka keperpustakaan sebagai persyaratan untuk wisuda, sehingga dari sini dapat diketahui bahwa setiap 6 bulan sekali selalu terjadi penambahan koleksi laporan penelitian dan tugas akhir yang baru.

Tabel 12.

Deskripsi Frekuensi Relevansi Koleksi (R9)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 80 53.4 53.4 53.4
Relevan 47 31.3 31.3 84.7
Sangat Relevan 23 15.3 15.3 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 23% responden menyatakan sangat relevan, 31,3%% responden menyatakan relevan, 53.4% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk koleksi yang sesuai dengan program pendidikan dan penelitian tugas akhir sudah cukup relevan. Hal ini berarti bahwa responden berpendapat semua koleksi yang berhubungan dengan program pendidikan dan penelitian tugas akhir sudah relevan, namun mahasiswa masih memiliki hambatan ketika mereka akan melakukan penelitian dengan judul yang baru, karena kebanyakan judul – judul dari penelitian tersebut memiliki kebanyakan judul yang sama, hanya objek penelitiannya saja yang berbeda.

Tabel 13.

Deskripsi Frekuensi Kelengkapan Koleksi Jurnal (R10)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang Relevan 58 38.7 38.7 38.7
Cukup Relevan 30 20.0 20.0 58.7
Relevan 43 28.7 28.7 87.4
Sangat Relevan 19 12.6 12.6 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 12,6% responden menyatakan sangat relevan, 28,7% responden menyatakan relevan, 20% responden menyatakan cukup relevan, 38,7% responden menyatakan tidak relevan dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk koleksi kelengkapan jurnal yang ada diperpustakaan sangat kurang, sehingga mahasiswa kesulitan untuk mencari referensi penelitian yang berasal dari jurnal. Diharapkan kepada pimpinan perpustakaan untuk menambah koleksi kelengkapan jurnalnya.

Tabel 14.

Deskripsi Frekuensi Relevansi Orientasi Bahan Pustaka (R11)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 19 12.7 12.7 12.7
Relevan 88 58.7 58.7 71.3
Sangat Relevan 43 28.7 28.7 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 28,7% responden menyatakan sangat relevan, 58,7% responden menyatakan relevan, 12,7% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk orientasi bahan pustaka pada kebutuhan penyusunan tugas akhir atau skripsi sudah baik.

Tabel 15.

Deskripsi Frekuensi Ketersediaan Bahan Pustaka Mutakhir (R12)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang Relevan 60 40.0 40.0 40.0
Cukup Relevan 36 24.0 24.0 64.0
Relevan 32 21.3 21.3 85.3
Sangat Relevan 22 14.7 14.7 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 14,7% responden menyatakan sangat relevan, 21,3% responden menyatakan relevan, 24% responden menyatakan cukup relevan, 40% responden menyatakan tidak relevan dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk ketersediaan bahan pustaka yang mutakhir kurang relevan, dikarenakan ketersediaan buku memang banyak tetapi buku-buku yang terbitan 5 tahun terakhir dan jurnal untuk 3 tahun terakhir kurang. Diharapkan kepada pimpinan perpustakaan untuk lebih memperhatikan hal ini dan diupayakan agar dapat dilengkapi sehingga para mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir dapat lebih terbantu.

Tabel 16

Deskripsi Frekuensi Relevansi Jumlah Skripsi / TA (R13)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Cukup Relevan 19 12.7 12.7 12.7
Relevan 95 63.3 63.3 76.0
Sangat Relevan 36 24.0 24.0 100.0
Total 150 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 24% responden menyatakan sangat relevan, 63,3% responden menyatakan relevan, 12,7% responden menyatakan cukup relevan, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak relevan dan sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi untuk jumlah skripsi atau tugas akhir yang tersedia untuk program studi anda sudah memadai.

Berdasarkan tabel di atas diketahui jawaban responden sebesar 23% responden menyatakan sangat relevan, 44% responden menyatakan relevan, 22% responden menyatakan cukup relevan, 11% responden menyatakan kurang relevan dan tidak ada responden sangat tidak relevan. Hal ini mencerminkan bahwa relevansi bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan penulisan tugas akhir sudah relevan, tetapi harus ditingkatkan lagi, sehingga ketersediaan buku-buku dan referensi baik dari segi kualitas dan kuantitas juga tahun-tahun terbaru tersedia. Sehingga sangat membantu mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir.

Peningkatan akses bahan pustaka perlu dilakukan mengingat koleksi bahan pustaka yang relatif belum begitu relevan dibandingkan dengan jumlah mahasiswa Universitas Bina Darma (7000 orang). Untuk itu perlu dilakukannya pengembangan terhadap koleksi bahan pustaka, antara lain dengan penambahan koleksi dalam bentuk fisik berupa buku dan penyediaan akses bahan pustaka dengan melibatkan penerapan teknologi informasi sebagai  penyedia bahan pustaka dalam bentuk digital atau sering disebut sebagai digital library. Penerapan teknologi informasi ini digunakan sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi bahan pustaka dan ilmu pengetahuan dalam format digital. Untuk itu diperlukannya            peningkatan jumlah dan variasi koleksi buku pada setiap fakultas dan program studi dalam penyediaan bahan pustaka yang disesuaikan dengan kurikulum yang relevan sebagai penunjang kegiatan proses penyusunan tugas akhir mahasiswa khususnya, dan kegiatan kegiatan tridharma perguruan tinggi pada umumnya.

5.  KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, pada bagian ini akan disimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut :

  1. Secara deskriptif bahwa kualitas ketersediaan bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan universitas bina darma memberikan gambaran yang cukup relevan dan relevan. Diantaranya tersedianya fasilitas penelusuran informasi yang sesuai dengan kebutuhan, fasilitas internet, limit kunjungan yang sudah sesuai, ketersediaan bahan pustaka sudah sesuai dengan kurikulum, kondisi buku dan referensi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan.
  2. Relevansi bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan penulisan tugas akhir sudah relevan, tetapi harus ditingkatkan lagi, sehingga ketersediaan buku-buku dan referensi baik dari segi kualitas dan kuantitas juga tahun-tahun terbaru tersedia. Sehingga sangat membantu mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir
  3. Dalam beberapa hal mengindikasikan masih adanya masalah yang mengikat diantaranya limit waktu yang disediakan, ketersediaan jurnal yang masih minim, serta bahan pustaka yang tersedia tidak mutakhir atau rata-rata merupakan terbitan lama.
  4. Peningkatan akses bahan pustaka perlu dilakukan mengingat koleksi bahan pustaka yang relatif belum begitu relevan dibandingkan dengan jumlah mahasiswa Universitas Bina Darma (7000 orang). Untuk itu perlu dilakukannya pengembangan terhadap koleksi bahan pustaka, antara lain dengan penambahan koleksi dalam bentuk fisik berupa buku dan penyediaan akses bahan pustaka dengan melibatkan penerapan teknologi informasi sebagai  penyedia bahan pustaka

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta

Pamuntjak, Rusina Sjahrial. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, Djambatan.  Jakarta.

Sutarno, NS, 2002. Manajemen Perpustakaan Suatu pendekatan praktik. Sagung Seto. Jakarta

Tjiptono Fandi, 1999. Strategi Pemasaran. Edisi 2, Penerbit Andi Yogyakarta.

Prasetyo, Bambang. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif. RajaGrafindo. Jakarta