Chapter 1

Dasar-Dasar Algoritma

1.1.  Definisi Algoritma

Apakah yang dimaksud dengan algoritma, algoritma berarti solusi. Ketika orang berbicara mengenai algoritma di bidang pemrograman, maka yang dimaksud adalah solusi dari suatu masalah yang harus dipecahkan dengan menggunakan komputer. Algoritma harus dibuat secara  runut agar komputer mengerti dan mampu mengeksekusinya. Analisis kasus sangat dibutuhkan dalam membuat sebuah algoritma, misalnya proses apa saja yang sekiranya dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah yang harus diselesaikan .

Algoritma harus dipikirkan secara logika di pikiran manusia dengan pemikiran yang lebih mudah dimengerti (menggunakan gambaran-gambaran tertentu di dalam pikiran) agar dapat lebih mudah dimengerti oleh manusia dan dapat dengan mudah dipetakan (diubah) menjadi bahasa pemrograman untuk dieksekusi oleh komputer.

Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis.  Kata logis berarti nilai kebenarannya harus dapat ditentukan, benar atau salah.  Langkah-langkah yang benar akan menghasilkan menyelesaikan masalah dengan benar, sedangkan sebaliknya langkah-langkah yang salah tidak akan menyelesaikan permasalahan

Menurut (Donald E. Knuth dalam Munir, R. : 5-6), algoritma harus mempunyailimaciri penting :

  1. Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas.  Dalam menentukan nilai sisi C dengan rumus pytagoras, algoritma berhenti setelah menampilkan nilai sisi A, sisi B dan sisi C.
  2. Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak berarti dua (ambiquous).
  3. Algoritma memiliki nol atau lebih masukan. Algoritma pytagoras memiliki masukan nilai sisi A dan nilai sisi B.
  4. Algoritma memiliki nol atau lebih keluaran.  Algoritma pytagoras memiliki keluaran nilai sisi A, nilai sisi B dan nilai sisi C.
  5. Algoritma harus sangkil (effetive).  Setiap langkah harus sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam sejumlah waktu yang masuk akal.

1.2. Dasar-dasar Algoritma

Pada dasarnya algoritma merupakan deskripsi pelaksanaan suatu proses.   Dimana tiap langkah instruksi melaksanakan suatu tindakan/aksi.  Bila aksi dilaksanakan maka sejumlah perintah yang bersesuaian dengan aksi tersebut juga dilaksanakan oleh pemroses.  Dampak dari pelaksanaan aksi ini adalah merubah suatu keadaan sebelum aksi dilaksanakan (to) menjadi keadaan setelah aksi dilaksanakan (t1).

to :  Keadaan sebelum aksi dilaksanakan

Aksi

t1 :  Keadaan setelah aksi dilaksanakan

Keadaan awal dan keadaan akhir algoritma dapat dijadikan acuan bagi pemrogram dalam merancang sebuah algoritma.  Keadaan akhir mencerminkan hasil yang diinginkan dari sebuah keadaan awal,  sedangkan algoritma berisi langkah-langkah untuk mencapai keadaan akhir dari keadaan awal yang telah didefinisikan.

Hal terpenting yang harus dimiliki oleh seorang pemrogram adalah kemampuan untuk berfikir dan memandang sesuatu secara sistematis dan sederhana.  Mendefinisikan langkah-langkah yang tepat untuk mencapai hasil yang diinginkan,  memecah proses menjadi beberapa langkah besar, kemudian mengurai tiap langkah tadi menjadi beberapa langkah yang lebih sederhana.  Pendekatan rancangan algoritma seperti ini dinamakan penghalusan langkah atau perancangan puncak turun (top-down design).   Pendekatan ini sangat bermanfaat untuk membuat algoritma yang cukup rumit dan kompleks.

1.3.  Struktur Dasar Algoritma

Struktur dasar algoritma terdiri dari tiga bagian, yaitu :

  1. Urutan (sequence). Terdiri dari satu atau lebih instruksi. Tiap instruksi dikerjakan urut sesuai urutan penulisannya.
  2. Pemilihan (selection). Instruksi dikerjakan bila telah memenuhi kondisi tertentu, contoh : if kondisi then aksi1(kondisi = true) else aksi2(kondisi = false)
  3. Pengulangan (repetition) Mengerjakan instruksi yang berulang, contoh : repeat aksi until kondisi (true= selesai; false= ulang).

Link Download Materi :

http://blog.binadarma.ac.id/fatoni/wp-content/uploads/2013/10/Chapter-2-Dasar-dasar-Algoritma1.ppt

Leave a Reply