ada apa dengan Lobby Partai Aceh dan AS?

By Rahma Santhi. Filed in gado-gado komunikasi  |  
TOP del.icio.us digg

kesucian NAD (Nagroe aceh darussalam) seeprtinya kembali ternoda, mengingat dua tahun kedepan memasuki zona pemilukada Aceh, seperti melihat banyak sekali ketimpangan politik. salah satu partai, PA yang dahulunya sangat menjujung ketentraman aceh, beriskap sebaliknya. seperti yang dikutip dari addin 2012 (http://politik.kompasiana.com/2012/03/12/partai-aceh-partai-paranoid/) sebagai berikut :

“Kisruh yang bermula dari keputusan MK mengenai pasal 256 UUPA yang mengijinkan dibukanya kembali calon independen bagi pemilukada Aceh ditanggapi dengan penolakan secara berlebihan oleh PA dengan berbagai macam perisai mulai dari MoU Helsinki sampai kemurnian UUPA. PA memutuskan untuk tidak ikut pilkada tahun 2011 karena alasan itu. Tapi kenapa mereka membatalkan sendiri apa yang sudah diputuskannya??? sikap politik macam apa itu??

Alasan yang paling logis menurutku adalah PA telah menghitung kerugian yang akan diperolehnya apabila PA mengikuti pemilukada 2011 dimana secara politis dukungan PA menurun atas berbagai tindakan oknum-oknum kadernya sendiri yang kerap kali melakukan kekerasan dan intimidasi, ditambah lagi dengan adanya ratusan kader yang mengundurkan diri dari partai karena alasan perbedaan prinsip dan pandangan dengan Ketua maupun Malik Mahmud. Para pejuang Atjeh Merdeka (AM) tahun 1976 pun mulai meninggalkan dukungannya kepada PA karena GAM pasca 1987 adalah GAM buatan Malik Mahmud yang berbasiskan kepada militeristik otoriter sesuai selera Malik Mahmud denhgan landasan kekuasaan. Alasan-alasan tersebut menjadikan PA kehilangan momentum hingga terpaksa menunda pilkada atau “mutung” dan tidak mau ikut pencalonan dalam pemilukada itu.”

Pemerintah RI membaca sinyal kekacauan pemilukada Aceh apabila dilanjutkan dengan berbagai aksi pembunuhan dan teror yang ditebar di Aceh akhir 2011 hingga awal 2012. Sampai akhirnya MK memutuskan untuk membuka kembali pendaftaran calon yang merubah keputusan PA dari tidak mau karena takut kalah menjadi mau dan merasa harus menang. Untuk itu, PA melakukan lobby-lobby di Kemendagri maupun pemerintahan dan militer Indonesia, bahkan menarik tiga orang jenderal untuk mau terlibat dan memberikan dukungannya. Rupanya lobby-lobby PA tidak hanya berhenti sampai disitu saja, PA pun melakukan lobby di tingkat internasional dengan meminta dukungan dari Uni-Eropa (yang kelihatannya tidak begitu memperhatikan mengingat kondisi krisis yang sedang dialami negara-negara Eropa) dan si “Uncle Sam”. Lobby diam-diam PA tampaknya memberikan hasil yang zakkir Manaf bahkan meminta pemerintah AS untuk mendukung PA dalam pemilukada Aceh yang akan datang. Ini permintaan tanggung yang sarat kepentingan. Apa hubungannya? AS tidak ikut mencoblos saat pemilihan gubernur, juga sampai saat ini belum ada pasukan yang diperbantukan langsung di Aceh untuk mengawasi jalannya pemilukada yang akan datang, sehingga pastinya berbeda dengan di Timor Leste beberapa tahun lalu dimana pengawas dapat mencurangi hasil perolehan jajak pendapat”

miris sekali membacanya,, lobby yang dilakukan PA terhadap AS, seperti melukai perasaan umat muslim yang sampai saat ini masih “bermasalah” dengan AS Scara tdk langsung.. ada apa dengan aceh.. ada apa dengan partai aceh?

Leave a Reply