Tag Archive


aburizal AKBER analisi framing asean bakri bina darma BSI empowerment entrepreneur fikom institute internet jokowi komunikasi komunikasi politik MEA media media baru mercu buana new media online owlcity palembang paramadina pemilu 2014 polcomm politik RAHMASANTHI rahma santhi rahma santhi zinaida seminar sosialpolitik UII website woman

REPRESENTASI KOMUNIKASI KREATIF ANAK MUDA MELALUI MEDIA VIDEO JOKOWI-JK PRESIDEN KITA – OWL CITY

REPRESENTASI KOMUNIKASI KREATIF ANAK MUDA MELALUI MEDIA VIDEO JOKOWI-JK PRESIDEN KITA – OWL CITY

Rahma Santhi Zinaida, S.Si., M.IKom

Universitas Bina Darma Palembang
Jl.A.Yani No.12 Plaju, Palembang 30264
Rahmasanthi@mail.binadarma.ac.id

ARTICLE FOR CCCMS UII, JOGJA, 2014
ABSTRAK

Anak muda dengan semua perubahan budayanya merupakan hal yang menarik untuk dianalisis, semakin hari anak muda semakin kreatif dalam mengkomunikasikan ide dan keinginan serta dukungan dengan menggunakan berbagai media, baik itu video, film, tulisan, gambar, lagu dengan berbagai pilihan saluran seperti media elektronik, media cetak, ataupun media baru. Tahun 2014, merupakan tahun politik bagi Republik Indonesia, dimana Negara ini memiliki pemimpin baru yang lahir dari rakyat dan banyaknya dukungan rakyat. Uniknya, yang mengangkat elektabilitas Jokowi, presiden Republik Indonesia ke tujuh ini adalah banyaknya relawan anak muda yang giat di media sosial dan berbagai media lainnya di internet. Media sosial merupakan saluran efektif dalam berkomunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat terutama anak muda. Salah satu yang menarik di tahun ini adalah bermunculannya video dukungan kepada Jokowi-JK di media Youtube yang dibuat oleh beberapa anak-anak muda yang peduli akan kampanye hitam. Video Owl City adalah salah satunya, video menjadi antitesis dari kampanye hitam atau kampanye negatif yang selama ini beredar melalui berbagai media yang kerap meresahkan masyarakat. Berbeda dengan video kampanye pasangan Jokowi-JK sebelumnya, klip parody yang di upload oleh akun Fajrina Maya (@Fajrinamaya) dan berdurasi 3.19 menit. Meski baru tiga hari diunggah sejak 13 juli 2014 lalu, video ini berhasil masuk dalam salah satu video popular di Youtube. karya kreatif itu merupakan salah satu cara kreatif untuk mengajak pemilih swing voter dan pemilih pemula yang belum menentukan pilihan karena tidak menyukai gaya kampanye hitam. Melalui latar belakang ini, Penulis ingin menganalisis pesan sosial yang dikomunikasikan anak muda melalui video kreatif tersebut, penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode analisis isi. Hasil dari penelitan ini adalah video kreatif anak muda yang marak dibuat menjelang pemilihan umum ini adalah representasi ketidaksetujuan anak muda akan kampanye hitam dan cara-cara berkampanye yang diterapkan oleh para calon pemimpin kita, dengan kesadaran itulah maka anak muda melakukan protes dengan gayanya sendiri.

Kata Kunci : Owl city, video, Jokowi, kreatif, analisis isi

1. Pendahuluan

Zaman berubah, trend berubah, gaya hidup pun berubah. Manusia saat ini dimanjakan dengan berbagai pemuas kebutuhan yang instan, cepat dan murah. Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menjadi kebutuhan pokok saat ini bagi manusia khususnya anak muda di dunia. Di Indonesia sendiri, media baru atau yang lebih dikenal dengan internet juga merupakan kebutuhan utama selain sandang sangan papan sehari harinya. Anak muda dengan semua perubahan budayanya merupakan hal yang menarik untuk dianalisis, semakin hari anak muda semakin kreatif dalam mengkomunikasikan ide dan keinginan serta dukungan dengan menggunakan berbagai media, baik itu video, film, tulisan, gambar, lagu dengan berbagai pilihan saluran seperti media elektronik, media cetak, ataupun media baru.
Tahun 2014, merupakan tahun politik bagi Republik Indonesia, dimana Negara ini memiliki pemimpin baru yang lahir dari rakyat dan banyaknya dukungan rakyat. Uniknya, yang mengangkat elektabilitas Jokowi, presiden Republik Indonesia ke tujuh ini adalah banyaknya relawan anak muda yang giat di media sosial dan berbagai media lainnya di internet. Media sosial merupakan saluran efektif dalam berkomunikasi dengan seluruh lapisan masyarakat terutama anak muda.
Yang menarik di tahun ini adalah bermunculannya video dukungan kepada Jokowi-JK di media Youtube yang dibuat oleh beberapa anak-anak muda yang peduli akan kampanye hitam. Video Owl City adalah salah satunya, video menjadi antitesis dari kampanye hitam atau kampanye negatif yang selama ini beredar melalui berbagai media yang kerap meresahkan masyarakat. Berbeda dengan video kampanye pasangan Jokowi-JK sebelumnya, klip parody yang di upload oleh akun Fajrina Maya (@Fajrinamaya) dan berdurasi 3.19 menit. Meski baru tiga hari diunggah sejak 13 juli 2014 lalu, video ini berhasil masuk dalam salah satu video popular di Youtube. karya kreatif itu merupakan salah satu cara kreatif untuk mengajak pemilih swing voter dan pemilih pemula yang belum menentukan pilihan karena tidak menyukai gaya kampanye hitam.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh anak-anak muda simpatisan Jokowi – JK ini termasuk dalam Youth Marketing khususnya dalam bidang politik, hal ini merupakan kemajuan di dunia perpolitikan Indonesia, mengapa? Karena anak muda yang dulunya cenderung apatis dengan politik, saat ini menjadi garda terdepan kebangkitan demokrasi politik di Pilpres 2014. Berdasarkan latar belakang diatas, maka artikel ilmiah ini dibuat dengan menganalisis video kreatif berjudul Jokowi-JK presiden ku-Owl City.

2. Theoritical Frame work

2.1. Youth Marketing
Dibandingkan dengan mereka yang, beumur diatas 30 tahun, anak muda dinilai lebih aktif di dunia internet khususny di media sosial. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah browsing, mengunggah konten orisinal, menguggahfoto dan video. Anak muda sang kritis terhadap keberadaan suatu berita, namun juga mudah dipersuasi oleh isu, sehingga istilah ‘galau’ untuk mereka sepertinya cukup tepat. Dengan banyaknya jumlah anak muda di Indonesia (44% populasi anak muda dibawah 25 tahun di Indonesia) merupakan akan pasar politik yang menggiurkan bagi para pelaku politik yang sedang dalam masa menjual ‘idola baru’ kepada masyarkatnya. Jokowi-JK tidak ingin menyianiakan kesempatan ini, pasar yang begiu banyak dan dengan berbagai tantangan dapat meningkat personal branding seseorang untuk akhirnya bisa meraup suara terbanyak pada pemilu. Inilah yang terjadi pada studi kasus Jokowi-JK, mereka membiarkan diri mereka dibuka dikupahs bahkan dikuliti oleh para anak muda, semakin video yang menjelek-jelekan mereka semakin banyak ternyata semakin massive impact positif yang dihasilkan. Sikap yang calm down dan santai membuat mereka dicintai oleh anak-anak muda.
Youth Market adalah pasar anak muda yang butuh akan ruang untuk membebaskan wawasan, rwibahubungan sosial, dan inovasi terjadi tumbuh dan berembang (Kunto, 2014:21). Yang dibutuhkan anak muda saat ini bukan konten atau isi saja, seperti contohnya siapa itu Jokowi, apa saja kehebatan dan prestasi Jokowi, apakah dia seorang yang berwibawa atau tidak, menurut anak muda semua itu tidaklah penting. Yang ingin didengar oleh anak-anak muda itu bukanlah konten, tapi sebuak konteks. Bagaimana Jokowi menyukai music rock sama denga yang mereka sukai, bagaimana Jokowi suka berfoto selvie sama dengan kesukaan mereka.

2.2. Media Baru
New Media diambil dari bahasa Inggris, yang dikenal di Indonesia sebagai media baru. Media yang dimaksud di sini adalah perantara atau penghantar dalam menyampaikan suatu pesan. New media berawal dari bentuk komunikasi bermedia komputer atau computer-mediated communication (CMC) ini. Dalam buku Media Now, disebutkan beberapa fitur atau fasilitas yang terdapat dalam internet yakni electronic publishing (penerbitan elektronik), entertainment (hiburan), communities (komunitas), blog, search engine, dan beragam fitur lainnya termasuk download & upload data. Internet sring diartikan sebagai media perubahan, hal ini dikarenakan internet dianggap telah menjadi bentuk atau pola baru dalam berkomunikasi. Hal ini lah yang menjadi jawaban keinginan dan mimpi manusia untuk dapat “bersentuhan” dengan sesama secara lebih luas, meng-global, cepat, dan murah. Dan ini kemudian yang menjadi sebuah bentuk baru media, bentuk baru komunikasi, media baru (Zinaida, 2013:624).

2.3. Social Media Network
Social media mengusung kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam produk layanan online seperti blog, forum diskusi, chat room, email, website dan juga yang paling menggemparkan saat ini adalah kekuatan komunitas yang dibangun pada social media (Juju&Feri, 2010 : 1-2). Apa yang dikomunikasikan didalam penggunaan media online tersebut memberikan efek power tersendiri karena basis pembangunanya mengedepankan teknologi dan berbagai media interaksi yang dikomunikasikan dengan berbagai elemen seperti teks, gambar, foto, audio dan video. Jejaring sosial memang ditujukan sebagai ruang untuk terus terkoneksi. Berkomunikasi bahkan saling berbagi / sharing, didalamnya terjalin denyut aktivitas yang kaya yang dimotori oleh kepentingan komunikasi, orang-orang yang tergabung saling berbagi pendapat, bertukar informasi, melakukan kegiatan diskusi dan lainnya.
Facebook, Twitter, Youtube adalah yang paling populer saat ini di Indonesia, terbukti melalui data yang diambil dari tribunnews.com bahwa Saat ini Indonesia menduduki ranking pertama di Asia sebagai pengguna layanan twitter dan facebook. jumlahnnaya 47 juta orang Indonesia menjadi penggunanya atau lebih seperempat dari jumlah 245 juta. Jadi wajar jika hampir seperempat penduduknya menghabiskan waktu mereka untuk bekerja sambil ber twitter. Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging, yang memfasilitasi sebagai pengguna, dapat memberikan update (perbaruan) informasi, bisnis, dan lain sebagainya. (Waloeyo, 2010: 1). YouTube adalah sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs ini memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagi video. Perusahaan ini berkantor pusat di San Bruno, California, dan memakai teknologi Adobe Flash Video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan pengguna, termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu ada pula konten amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan. (Wikipedia)
Kebanyakan konten di YouTube diunggah oleh individu, meskipun perusahaan-perusahaan media seperti CBS, BBC, Vevo, Hulu, dan organisasi lain sudah mengunggah material mereka ke situs ini sebagai bagian dari program kemitraan YouTube Pengguna tak terdaftar dapat menonton video, sementara pengguna terdaftar dapat mengunggah video dalam jumlah tak terbatas. Video-video yang dianggap berisi konten ofensif hanya bisa ditonton oleh pengguna terdaftar berusia 18 tahun atau lebih. Pada November 2006, YouTube, LLC dibeli oleh Google dengan nilai US$1,65 miliar dan resmi beroperasi sebagai anak perusahaan Google.
2.4. Analisis Isi (Content Analisis)
Analisis isi merupakan metode untuk meneliti dan menganalisis suatu isi komunikasi dalam kurun waktu dan rung tertentu, untuk menampilkan pesan yang terlihat maupun yang tersembunyi. Analisis isi bisa berupa wacana, film, foto maupun video. Yang ingin dilihat dari tulisan ini adalah bagaimana anak muda memiliki ruang kreatifnya sendiri dalam mengkomunikasikan ide dan keinginan mereka melalui sebuah media, yaitu video. Dengan mengandalkan isi dari video tersebut yang sangat anka muda dan apa adanya, anak-anak muda ini ingin memperlihatkan contoh dukungan / kampanye sehat kepada masyarakat ketimbang harus saling menebar berita miring, isu murahan, black campaign demi merebut kekuasaan tertinggi di negeri ini.

3. Pembahasan

Jokowi, Youth and Netizen

Fenomena Jokowi yang menjadi walikota Solo lalu Gubernur DKI Jakarta dna akhirnya menjadi Presiden RI dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun.sosok Jokowi yang merakyat, sederhana, dan terkesan bekerja secara tulus serontak menimbulkan pencitraan positif di benak masyarakat khususnya anak muda di Indonesia.anak muda merupakan golongan yang dapat membuat perubahan kedepan, selain anak muda untuk mendapatkan simpati tanpa pamrih harus meraih hati kaum wanita, karena wanita sekarang berbeda dengan wanita dulu, sekarang wanita bisa mengatur laki-laki, anka-anak, dan lingkungannya.
Youth, Woman dan netizen sekarang menjadi dewa dalam proses marketing, baik itu brand, company, bahkan politik. Youth berarti anak muda, pasar anak muda saat ini dipertimbangkan oleh segenap pelaku politik, keberpihakan anak muda terhadap suatu partai atau bahkan calon pemimpin sudah tentu akan mempermudah jalan promosi dan marketing politik serta memangkas banyak sekali anggaran belanja politik. Youth is the future and woman over the men is the soft power “behind”. Sedangkan Netizen adalah the fut ure of citizen. Menurut Kertajaya (2009 : 406) Youth, Woman and Netizen are the three New Wave Subculture yang akan merajai pasar dibidang apapun dimasa depan.
Jokowi paham betul mengenai cara memenangkan hati rakyat, salah satunya adalah anak muda. Berbagai aksi menarik dan Baru seperti gaya kerja blusukan, pakaian kemeja polos putih bersih dengan tangan digulung setengah yang mencitrakan kederhanaan dan santai ala anak muda, bersedia datang ke acara-acara anak muda seperti konser band rock and roll, naik sepeda keliling kota ala anak muda, mau diajak foto selvie oleh masyarakat dimana fenomena selvie ini sangat identik dengan anak muda, dan masih banyak sederet aktivitas ‘Baru’ Jokowi dalam menarik perhatian anak muda.
Dalam merambah jaringan netizen, jokowi memang dilihat cukup aktif didunia media online. Hampir seluruh media sosial sudah dirambah oleh Jokowi-JK, padahal tidak seluruh akun atau media sosial itu dibuat oleh tim kemenangan Jokowi-JK, namun banyak anak-anak muda yang memang menjadi relawan bagi idolanya yang dengan sukarela membantu idolanya meraih kursi pimpinan. Segenap jiwa raga , waktu bahkan uang rela dikorbankan oleh para pemuda-pemud tersebut untuk Jokowi-JK. Tercatat terdapat lebih dari 10 video kreatif buatan anak bangsa yang ada di YouTube yang sudah diunggah lebih dari ribuan orang didunia bahkan sempat menjadi trending topic twitter di beberapa kesempatan.

Video Jokowi-JK Presidenku – Owl City

Figure 1. tampilan awal video Jokowi-JK presidenku- Owl City

“Pesta demokrasi di tanah air tengah memasuki masa kampanye pilpres. Untuk menarik hati para voters berbagai cara dilakukan oleh kedua kandidat. Akhir-akhir ini di media massa sering kita mendengar istilah black campaign dan negative campaign yang kerap meresahkan dan dapat memicu konflik horizontal. Namun, di tengah kegaduhan pesta demokrasi akhirnya muncul kreativitas yang berasal dari kaum muda melalui video musik dengan judul Jokowi-JK Presiden Kita, Owl City – Good Time yang diunggah melalui situs Youtube.” Kutipan diatas diambil dari portal berita metrotvnews.com tanggal 18 Juni 2014.
Benar ternyata trend dan budaya masyarakat saat ini berubah, dimasa pemilihan presiden SBY, masyarakat hanya mencari mana pemimpin yang berwibawa dan terlihat pintar/cakap untuk memimpin negeri ini. Namun pemilu 2014 ini ternyata sedikit berbeda, tingkat Golput yang naik bahkan bukan dikarenakan swing voter dari kalangan anak muda yang enggan mengikuti pemilu, tapi karena banyaknya kalangan dewasa yang tak setuju dengan calonnya atau yang tidak memiliki kesempatan memilih. Swing voter di kalangan pemilih pemula atau anak muda dibawah 25 tahun bergerak maju, terbukti dengan banyaknya bentuk partisipasi anak muda dalam membantu idolanya dalam melakukan kampanye politik melalui bebagai media seperti jejaring sosial dan media kreatif. Berikut kita akan membahas beberapa scene pada video Jokowi-JK Presiden Kita, Owl City – Good Time
Video ini adalah representasi penolakan anak muda yang prihatin dengan kondisi perpolitikan di Indonesia yang erat dengan kampanye hitam atau kampanye negatif yang selama ini beredar melalui berbagai media yang kerap meresahkan masyarakat. Dalam pemilihan presiden 2014 ini, anak – anak muda pemantau media social paham betul bagaimana kampanye hitam saling menjatuhkan satu sama lain sangatlah tidak sehat, apalagi untuk dijadikan contoh politik. Untuk itu kegelisahan anak-anak muda ini dituangkan dalam sebuah video dukungan kepada calon presiden pilihan mereka dengan versi yang mengarah kepada kampanye putih. Berbeda dengan video kampanye pasangan Jokowi-JK sebelumnya, klip parodi yang di upload oleh akun Fajrina Maya (@Fajrinamaya) berdurasi 3.19 menit itu menjadi heboh di Youtube. Selain karena lirik lagunya yang bagus dan menggunakan nama “Owl City”, Video klip ini memperlihatkan bahwa kaum muda juga dapat terlibat dan bergairah dalam kancah politik melalui cara-cara yang kreatif.
Scene awal video tersebut memperlihatkan seorang pemuda yang hidup di Jakarta dan jenuh melihat atmosfer perpolitikan di Indonesia, dimana para pelaku politik yang ada di pemerintahan banyak yang tidak kompeten dan bekerja tidak maksimal. Hal tersebut berlaku baik di eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Dalam scene berikutnya digambarkan terdapat beberapa anak-anak muda di pasar tanah abang, perkantoran, taman-taman kota yang telah dipugar menjadi lebih manusiawi oleh Jokowi dan Ahok. Di scene ini anak-anak muda seakan berbicara bahwa Indonesia kedepan butuh pemimpin yang mau bekerja dengan baik dan ada hasil nyatanya. Pemimpin bisa melakukan perubahan dengan jujur, tegas, sederhana dan memiliki jiwa kepemimpinsilan yang merakyat. Sosok itu digambarkan melekat dalam diri Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Scene selanjutnya, anak-anak muda terihat bergoyang sambil teriak “Jokowi-JK O o o..O o o..”. anak-anak muda berteriak teriak gembira menyebut nama calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pasangan yang tepat untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Pada scene ini anak –anak muda seperti bias lepas meneriakan idoal mereka seperti sedang menggilai boy band atau artis idola mereka yang sedang tampil di suatu konser. Scene ditutup dengan ajakan untuk memilih pasangan nomor urut dua pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 mendatang.
Dari scene awal sampai akhir, terlihat lokasi pengambilan klip video itu bertempat di Pasar Tanah Abang dan Waduk Pluit, Jakarta Utara. Anak-anak muda itu ingin memperlihatkan bagaimana keberhasilan Jokowi menata kota Jakarta, yang semula semrawut dan kumuh menjadi tertata indah dan menyenangkan di dua daerah terkenal itu.

DAFTAR PUSTAKA

Juju, Dominikus dan Feri Sulianta, (2010). Branding Promotion with Social Networks,
Jakarta : PT.Elex Media Komputindo

Kertajaya, Hermawan. (2010). Grow With Character – The Model, Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Kunto, Ghani. (2014). Youth Marketing, Jakarta : Trans Media

Subiakto, Henry dan Rachmah Ida (2012). Komunikasi Politik, Media dan demokrasi. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group

Waloeyo, Jati, Y. (2010). twitter Best Social Networking. Yogyakarta : Andi dan
Elcom.

Zinaida, Rahma Santhi,( 2013). Komunikasi Indonesia Untuk Membangun Peradaban
Bangsa, Jakarta : Puskombis

http://pemilu.metrotvnews.com/read/2014/06/18/254091/dukung-jokowi-jk-ini-kampanye-kreatif-pemuda-lewat-video-owl-city


Analisis Gaya Komunikasi Abu RizalBakri : Melintasi Budaya dan Generasi

Analisis Gaya Komunikasi Abu RizalBakri :
Melintasi Budaya dan Generasi

articles for KRK POLCOMM INSTITUTE, SURABAYA, 2014

Rahma Santhi Zinaida, S.Si., M.IKom

Universitas Bina Darma Palembang

0813-777-555-36

Rahmasanthi@mail.binadarma.ac.id

Abstrak

Setiap Manusia memiliki gaya berkomunikasi yang berbeda-beda. Gaya komunikasipun dapat mengikuti kondisi dan situasi sehingga setiap individu dapat memiliki beberapa macam gaya komunikasi. Terlebih lagi menjelang pemilihan presiden Indonesia tahun 2014 ini, bermunculan tokoh-tokoh yang berniat memimpin negara ini untuk lima tahun kedepan, baik itu tokoh baru maupun tokoh lama di dunia politik. Tentunya masing-masing memiliki gaya komunikasi yang diharapkan dapat memikat hati masyarakat, ada yang jujur mengekspresikan gaya komunikasinya, ada yang dibuat-buat dan juga ada yang meniru gaya komunikasi orang lain, bisa dikategorikan gaya komunikasi yang dominant, dramatic, atau impresive leaving dan yang lainnya. ARB adalah salah satu calon presiden yang memiliki gaya komunikasi yang khas, secara tidak langsung gaya komunikasi ARB bisa menjadi pisau marketing politiknya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus dan Aburizal Bakri sebagai subjek penelitian, penelitian di fokuskan pada iklan politik ARB menjelang pemilihan presiden RI tahun 2014. Peneliti menggunakan Teknik analisis data dari bodgan and taylor yaitu dengan mereduksi data, menyajikannya dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah penulis melihat kecenderungan gaya komunikasi ARB pada gaya impression leaving dimana ARB memiliki kemampuan seorang komunikator dalam membentuk kesan pada pendengarnya, pada iklan politik tersebut terlihat bahwa ARB dapat merebut hati dua target marketing politiknya yaitu woman dan youth people dengan menghormati masyarakat setempat dimana ia berkampanye dengan cara menggunakan bahasa daerah setempat. Selain gaya komunikasinya yang menarik, ARB juga cukup berhasil menjalin komunikasi antarbudaya antara dirinya dengan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, dalam komunikasi antar budaya gaya komunikasi ARB termasuk dalam konteks high context culture dimana pertalian komunikasi antar pribadinya sangat kuat.
Kata Kunci : Gaya, Komunikasi, Impression Leaving


Analisis Komunikasi Media Baru (Social Media) WIN-HT Menuju Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

Analisis Komunikasi Media Baru (Social Media) WIN-HT
Menuju Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

artikel for seminar ISKI PADANG 2013

Rahma Santhi Zinaida, S.Si., M.I.Kom
Rahmasanthi@mail.binadarma.ac.id

Universitas Bina Darma Palembang

Abstrak
Pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan berlangsung tahun 2014 yang akan datang merupakan sorotan publik utama saat ini. Mengingat banyaknya calon yang sudah mulai mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden RI mendatang, publik dibuat bingung untuk memilih mana pasangan calon yang terbaik. Kampanye melalui komunikasi politik dan sosialisasi pun sudah gencar dilakukan oleh pasangan calon tersebut dimulai di awal tahun 2013 melalui semua lini media, yang menariknya berkaca dari kemenangan obama menjadi presiden AS yang menggunakan media baru twitter sebagai alat kemenangannya dengan merangkul kalangan anak muda dan penggiat sosial media. Para capres dan cawapres di Indonesia pun akhirnya mulai menggunakan media ini untuk bersosialisasi sekaligus berkampanye dengan membuat akun di twitter. Rumusan masalahnya adalah bagaimana strategi yang dilakukan pasangan capres dan cawapres ini melalui media twitter dengan studi kasus pada official twitter account pasangan WIN-HT menggunakan analisis sosial media. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pasangan capres dan cawapres Wiranto dan Hary Tanoesodibjo sudah lebih maju dalam bersosial media dan sadar akan perubahan jaman dimana penggiat social media ini merupakan pasar ayng empuk untuk digarap untuk melakukan proses sosialisasi dan komunikasi politik menuju pemilu 2014. namun, usaha yang dilakukan belumlah maksimal karena seharusnya twitter bisa menajdi kunci kemenangan apabila digarap dengan maksimal dan serius.

Kata Kunci : Komunikasi, Media Baru, Twitter

Pendahuluan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia berikutnya akan diselenggarakan pada tahun 2014. Ini akan menjadi pemilihan presiden langsung ketiga di Indonesia dan bagi presiden yang terpilih akan mempunyai jabatan tersebut pada jangka waktu sampai lima tahun. Tahun 2014 sudah dalam hitungan bulan, sehingga euphoria yang terjadi di publik saat ini menjadi sebagai kental dengan berbagai upaya para capres dan cawapres untuk bersosialisasi sekaligus mencuri start untuk berkampanye menggunakan berbagai media. Media konvensional seperti media cetak (koran, majalah, dll), media elektronik (TV, Radio) masih menjadi pilihan para calon karena jangkauannya yang luas dan terbilang efektif, namun penggunaan media baru (website, soscial media, jejaring sosial, blog,dll) juga menjadi pilihan utama bagi para capres dan cawapres untuk menjaring masa yang lebih luas dan segmented yaitu anak muda dan penggiat sosial media.
Situs jejaring sosial seperti facebook, twitter dan berbagai portal media online menjadi wadah sosialisasi yang empuk dengan masa yang sudah pasti luasnya. Seperti contohnya, di Facebook sendiri terdapat akun yang khusus untuk melakukan poling capres dan cawapres potensial untuk pemilu 2014, ini membuktikan bahwa penggiat media baru sudah mulai melirik pasar media online yang menjajikan.

Poling Capres Cawapres 2014 di Facebook

Sumber : https://www.facebook.com/caprescawapres.2014

Tinjauan Teoritis
Media Baru
New Media diambil dari bahasa Inggris. Yang secara kasarnya bisa kita artikan sebagai media baru. Media yg dimaksud di sini adalah perantara atau penghantar dalam menyampaikan suatu pesan. Pesan itu dapat berupa informasi-informasi paling baru yg sedang hangat dibicarakan banyak orang. New media berawal dari bentuk komunikasi bermedia komputer atau computer-mediated communication (CMC) ini. Dalam buku Media Now, disebutkan beberapa fitur atau fasilitas yang terdapat dalam internet yakni electronic publishing (penerbitan elektronik), entertainment (hiburan), communities (komunitas), blog, search engine, dan beragam fitur lainnya termasuk download & upload data. Internet dalam komunikasi adalah sebuah perubahan, karena dianggap telah menjadi bentuk atau pola baru dalam berkomunikasi. Hal ini lah yang menjadi jawaban keinginan dan mimpi manusia untuk dapat “bersentuhan” dengan sesama secara lebih luas, meng-global, cepat, dan murah. Dan ini kemudian yang menjadi sebuah bentuk baru media, bentuk baru komunikasi, media baru (Zinaida, 2013:624).

Social Media Network
Social media mengusung kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam produk layanan online seperti blog, forum diskusi, chat room, email, website dan juga yang paling menggemparkan saat ini adalah kekuatan komunitas yang dibangun pada social media (Juju&Feri, 2010 : 1-2). Apa yang dikomunikasikan didalam penggunaan media online tersebut memberikan efek power tersendiri karena basis pembangunanya mengedepankan teknologi dan berbagai media interaksi yang dikomunikasikan dengan berbagai elemen seperti teks, gambar, foto, audio dan video. Jejaring sosial memang ditujukan sebagai ruang untuk terus terkoneksi. Berkomunikasi bahkan saling berbagi / sharing, didalamnya terjalin denyut aktivitas yang kaya yang dimotori oleh kepentingan komunikasi, orang-orang yang tergabung saling berbagi pendapat, bertukar informasi, melakukan kegiatan diskusi dan lainnya.
Facebook, Twitter, Youtube adalah yang paling populer saat ini di Indonesia, terbukti melalui data yang diambil dari tribunnews.com bahwa Saat ini Indonesia menduduki ranking pertama di Asia sebagai pengguna layanan twitter dan facebook. jumlahnya 47 juta orang Indonesia menjadi penggunanya atau lebih seperempat dari jumlah 245 juta. Jadi wajar jika hampir seperempat penduduknya menghabiskan waktu mereka untuk bekerja sambil ber twitter. Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging, yang memfasilitasi sebagai pengguna, dapat memberikan update (perbaruan) informasi, bisnis, dan lain sebagainya. (Waloeyo, 2010: 1).

Media Online
Media online merupakan bagian dari media baru yang saat ini menjadi pilihan untuk penyebarluasan informasi. Media Online karakteristiknya berbeda dengan media konvensional (cetak/elektronik), berikut karakteristik media online: (1) Multimedia, (2) Aktualisasi, (3) Cepat, begitu diposting atau di unggah, langsung bias diakses semua orang. (4) Update, (5) Kapasitas luas, (6) Fleksibilitas, (7) Luas (8) interaktif, dengan adanya fasilitas kolom komentar dan chat room (9) Terdokumentasi, (10) Hyperlinked, terhubung dengan sumber lain (links) yang terkait dengan informasi tersaji (Syamsul, 2012: 11).
Kampanye
Kampanye menurut Venus (2007: 1), secara umum yang dikenal sejak 1940-an adalah “campaign is generally exemply persuasion in action”. Telah banyak dikemukakan beberapa ilmuwan mengenai definisi kampanye (Ruslan, 2005: 23), antara lain sebagai berikut: Pfau dan Parrot (1993) dalam Ruslan (2005: 23)
Suatu kampanye yang secara sadar, menunjang dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu untuk bertujuan mempengaruhi khalayak sasaran tertentu. Ada lima strategi kampanye menurut Wasesa (2011: 310), yaitu:
1. Melakukan strategi kampanye yang terarah dan sistematis kepada para pemilih.
2. Membuat koordinator wilayah yang bertanggung jawab terhadap suatu area atau suatu segmen pemilih tertentu.
3. Memiliki database calon pemilih dengan baik dan rapi (komputerisasi)
4. Ada beberapa tahap kampanye sesuai dengan tingkat penerimaan pemilih terhadap kandidat:
a. Tahap pengenalan diri kandidat,
b. Tahap pengetahuan/ pemahaman terhadap kandidat,
c. Tahap pemantapan/ pencoblosan.
5. Tahap kampanye:
a. Tahap soft campaign,
b. Tahap hard campaign/ pemantapan.

Kampanye Politik
Menurut Ruslan (2005: 24), kampanye politik adalah jenis kampanye yang pada umumnya di motivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum. jenis kampanye politik menurut Yustian (2008: 9) adalah kampanye massa, yaitu kampanye yang ditujukan kepada massa yang lebih luas baik melalui hubungan tatap muka maupun dengan menggunakan berbagai lini media, seperti surat kabar, radio, televisi, film, spanduk, baliho, poster, folder dan selebaran dan melalui internet atau yang media baru. Internet ini sendiri saat ini sudah menjadi pilihan utama para calon yang ingin melakukan proses sosialisasi atau kampanye.

Metode
Metode yang digunakan untuk melakukan riset ini mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengeksplorasi langsung akun twitter pasangan capres dan cawapres @WIN_HT2014 yang diklaim sebagai akun resmi pasangan capres cawapres Wiranto dan Hary Tanoe dari partai Hanura. analisi yang dilakukan dengan menggunakan analisis sosial media yang menggunakan 3 tahapannya yaitu media analyst, conversation analisis dan network analisis (Primaretha : 2012). Dari ketiga layer dari social media analysis diatas, penulis hanya akan melakukan analisis terhadap media analysis saja untuk mengukur seberapa dalam pasangan WIN HT Memaknai sosial media sebagai ujung tombak perjuangannya mencapai kursi presiden dan wakil presiden 2014.

Hasil dan Pembahasan
Media Analyst : Twitter dan Follower Capres dan Cawapres WIN-HT
Strategi para capres dan cawapres yang menggunakan media twitter sejauh ini hanya beberapa calon pasangan saja, namun pada pembahasan ini penulis hanya terfokus pada pasangan capres dan cawapres WIN-HT (wiranto dan Hary Tanoesoedibjo) dengan akun twitter @WIN_HT2014 The Official Twitter Account of Capres & Cawapres RI 2014 Partai Hanura, Wiranto – Hary Tanoesoedibjo.
Layout akun @WIN_HT2014 di twitter

Didalam akun ini, terdapat 731 follower (pengikut) per tanggal 30 oktober 2013 dengan jumlah kicauan yang masih terbilang pasif yaitu 206 kicauan. Akun ini hanya mengikuti 14 akun lainnya seperti akun @Partai HANURA, @Sahabat_Hanura, @Hanura10, @Hary_Tanoe, @Wiranto1974 dan lainya. Hampir seluruh akun yang di follow oleh akun @WIN_HT2014 adalah akun partai hanura dan simpatisannya. Terlihat bahwa partai hanura dengan ikon Wiranto dan Hary Tanoe sebagai capres dan cawapresnya memiliki akunnya masing-masing yang cukup aktif, terbukti dengan sejumlah follower yang cukup banyak bagi akun @Hary_Tanoe sebanyak 125.022 dan tweets sebanyak 1.587 kicauan.
Di akun @Wiranto1974 terdapat 105.274 follower dan 932 tweets. Wiranto yang sudah mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden RI mendatang juga mempunyai strategi tersendiri untuk membuat isi tweets akun ini lebih edukatif dan informatif, dengan membuat virality dengan hashtag terhadap content kicauannya yang berisikan disertasinya yaitu #disertasi. Terdapat 15 postingan dengan line utama yaitu judul disertasi beliau ’Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Kompetensi, dan Kebijakan Terhadap Perubahan Kondisi Nasional’. Namun tidak banyak yang melakukan retweet terhadap postingan ini, hanya bebrapa akun terkait partai Hanura dan simpatisannya saja.

Tweets ditautkan dengan Link portal media online
Berdasarkan analisa pada berbagai tweets yang diposting oleh admin akun @WIN_HT2014, terlihat intensitas yang cukup sering admin ini menautkan postingan mereka ke pada link media online lainnya seperti contohnya sindonews.com, antaranews.com, suaramerdeka.com, tribunnews.com dll. Artikel atau pun pemberitaan mengenai WIN HT ini juga dimuat dalam portal berita tersebut sehingga follower akun ini dapat melihat pembuktian berita yang diposting oleh admin pada laman portal berita ini.

Posting disertai gambar/foto/Video
Pasangan capres cawapres di akun @WIN_HT2014 memang tergolong cukup intens melakukan kegiatan-kegiatan promosi, sosialisasi dan komunikasi terkait kampanye putih. Mereka banyak melakukan kegiatan sosial, yang berkaitan dengan edukasi bahkan entertainment. Di dalam kicauannya, admin akun ini juga memberikan lampiran foto atau gambar yang menerangkan postingannya, seperti contohnya mereka menposting mengenai kegiatan bakti sosial WIN-HT di Ungaran,Jawa tengah seperti foto yang terlihat diatas, lalu mereka juga menyertakan foto kegiatan tersebut agar publik dapat mempercayai kebenaran postingan atau kegatan yang mereka kalim sudah lakukan. Tidak hanya foto atau gambar, di akun @WIN_HT2014 ini juga kerap di posting video-video kegiatan ’kampanye’ mereka diberbagai daerah yang terhubung dengan link Youtube sehingga dapat dengan mudah disaksikan oleh khalayak luas.

Kesimpulan
Pasangan capres dan cawapres Wiranto dan Hary Tanoe memiliki strategi khusus untuk memenangkan suara dalam pemilu 2014, dengan menggunakan berbagai lini media yang ada mulai dari media elektronik dengan banyaknya iklan dan pemberitaan mengenai WIN –HT , menggaet dunia entertain juga dengan membuat kuis kebangsaan di salah satu stasiun TV swasta, pemberitaan di berbagai media cetak, dan tak ketinggalan mereka pun aktif di sosial media yaitu twitter. Menggunakan analisis sosial media, penulis menggunakan salah satu elemenya yaitu media analyst untuk melihat seberapa jauh WIN-HT menajamkan pisau kampanyenya melalui sosial media. Sosial media sendiri merupakan bagian dari media baru yang saat ini sedang marak dan popular di tengah masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Sejauh ini strategi ayng dilakukan WIN-HT sudah baik, dengan aktif posting aktivitas dan kegiatan sosial dan edukatif yang mereka lakukan di daerah-daerah, dan tak lupa melampirkan foto dan video kegiatan, postingannya pun di tautakan dengan link portal media online, namun jangkauan followernya kurang luas, masih terbatas pada perseorangan dan tidak banyak yang merupakan akun komunitas besar. Apabila ini untuk permualaan, cukup baik namun mengingat 2014 hanya tinggal dalam hitungan bulan, seharusnya pasangan WIN-HT bisa lebih serius menggarap media sosial sebagai basis terdepan komunikasi politiknya.

Daftar Pustaka

Juju, Dominikus dan Feri Sulianta, 2010. Branding Promotion with Social Networks,
Jakarta : PT.Elex Media Komputindo

Ruslan, Rosady. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Venus, Antar. 2007. Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Penerbit Simbiosa Rekatama Media.

Waloeyo, Jati, Y. 2010. twitter Best Social Networking. Yogyakarta : Andi dan
Elcom.

Wasesa, Silih Agung. 2011. Political Branding & Public Relations. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Zinaida, Rahma Santhi, 2013. Komunikasi Indonesia Untuk Membangun Peradaban
Bangsa, Jakarta : Puskombis

Sumber Lain :
Yustian, Yuddi.2008. Strategi Kampanye Politik calon Incumbent dan Pendatang Baru dalam Pemilihan Kepala Daerah. Bogor. (Jurnal)

Haryadi,Soegeng, 2012, Indonesia Rangking Pertama Pengguna Fb dan Twitter di Asia, diakses pada tanggal 25 September 2013, melalui :

Primaretha, Andi. 2012, 3 Tahap Analisi di Social Media, diakses pada tanggal 30 Oktober 2013, melalui :
< http://www.virtual.co.id/blog/social-media/3-tahapan-analisis-social- media/>