Analisis Komunikasi Media Baru (Social Media) WIN-HT Menuju Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

By Rahma Santhi. Filed in ARTICLE PUBLISH PROCIDING  |  
TOP del.icio.us digg

Analisis Komunikasi Media Baru (Social Media) WIN-HT
Menuju Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

artikel for seminar ISKI PADANG 2013

Rahma Santhi Zinaida, S.Si., M.I.Kom
Rahmasanthi@mail.binadarma.ac.id

Universitas Bina Darma Palembang

Abstrak
Pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan berlangsung tahun 2014 yang akan datang merupakan sorotan publik utama saat ini. Mengingat banyaknya calon yang sudah mulai mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden RI mendatang, publik dibuat bingung untuk memilih mana pasangan calon yang terbaik. Kampanye melalui komunikasi politik dan sosialisasi pun sudah gencar dilakukan oleh pasangan calon tersebut dimulai di awal tahun 2013 melalui semua lini media, yang menariknya berkaca dari kemenangan obama menjadi presiden AS yang menggunakan media baru twitter sebagai alat kemenangannya dengan merangkul kalangan anak muda dan penggiat sosial media. Para capres dan cawapres di Indonesia pun akhirnya mulai menggunakan media ini untuk bersosialisasi sekaligus berkampanye dengan membuat akun di twitter. Rumusan masalahnya adalah bagaimana strategi yang dilakukan pasangan capres dan cawapres ini melalui media twitter dengan studi kasus pada official twitter account pasangan WIN-HT menggunakan analisis sosial media. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pasangan capres dan cawapres Wiranto dan Hary Tanoesodibjo sudah lebih maju dalam bersosial media dan sadar akan perubahan jaman dimana penggiat social media ini merupakan pasar ayng empuk untuk digarap untuk melakukan proses sosialisasi dan komunikasi politik menuju pemilu 2014. namun, usaha yang dilakukan belumlah maksimal karena seharusnya twitter bisa menajdi kunci kemenangan apabila digarap dengan maksimal dan serius.

Kata Kunci : Komunikasi, Media Baru, Twitter

Pendahuluan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia berikutnya akan diselenggarakan pada tahun 2014. Ini akan menjadi pemilihan presiden langsung ketiga di Indonesia dan bagi presiden yang terpilih akan mempunyai jabatan tersebut pada jangka waktu sampai lima tahun. Tahun 2014 sudah dalam hitungan bulan, sehingga euphoria yang terjadi di publik saat ini menjadi sebagai kental dengan berbagai upaya para capres dan cawapres untuk bersosialisasi sekaligus mencuri start untuk berkampanye menggunakan berbagai media. Media konvensional seperti media cetak (koran, majalah, dll), media elektronik (TV, Radio) masih menjadi pilihan para calon karena jangkauannya yang luas dan terbilang efektif, namun penggunaan media baru (website, soscial media, jejaring sosial, blog,dll) juga menjadi pilihan utama bagi para capres dan cawapres untuk menjaring masa yang lebih luas dan segmented yaitu anak muda dan penggiat sosial media.
Situs jejaring sosial seperti facebook, twitter dan berbagai portal media online menjadi wadah sosialisasi yang empuk dengan masa yang sudah pasti luasnya. Seperti contohnya, di Facebook sendiri terdapat akun yang khusus untuk melakukan poling capres dan cawapres potensial untuk pemilu 2014, ini membuktikan bahwa penggiat media baru sudah mulai melirik pasar media online yang menjajikan.

Poling Capres Cawapres 2014 di Facebook

Sumber : https://www.facebook.com/caprescawapres.2014

Tinjauan Teoritis
Media Baru
New Media diambil dari bahasa Inggris. Yang secara kasarnya bisa kita artikan sebagai media baru. Media yg dimaksud di sini adalah perantara atau penghantar dalam menyampaikan suatu pesan. Pesan itu dapat berupa informasi-informasi paling baru yg sedang hangat dibicarakan banyak orang. New media berawal dari bentuk komunikasi bermedia komputer atau computer-mediated communication (CMC) ini. Dalam buku Media Now, disebutkan beberapa fitur atau fasilitas yang terdapat dalam internet yakni electronic publishing (penerbitan elektronik), entertainment (hiburan), communities (komunitas), blog, search engine, dan beragam fitur lainnya termasuk download & upload data. Internet dalam komunikasi adalah sebuah perubahan, karena dianggap telah menjadi bentuk atau pola baru dalam berkomunikasi. Hal ini lah yang menjadi jawaban keinginan dan mimpi manusia untuk dapat “bersentuhan” dengan sesama secara lebih luas, meng-global, cepat, dan murah. Dan ini kemudian yang menjadi sebuah bentuk baru media, bentuk baru komunikasi, media baru (Zinaida, 2013:624).

Social Media Network
Social media mengusung kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam produk layanan online seperti blog, forum diskusi, chat room, email, website dan juga yang paling menggemparkan saat ini adalah kekuatan komunitas yang dibangun pada social media (Juju&Feri, 2010 : 1-2). Apa yang dikomunikasikan didalam penggunaan media online tersebut memberikan efek power tersendiri karena basis pembangunanya mengedepankan teknologi dan berbagai media interaksi yang dikomunikasikan dengan berbagai elemen seperti teks, gambar, foto, audio dan video. Jejaring sosial memang ditujukan sebagai ruang untuk terus terkoneksi. Berkomunikasi bahkan saling berbagi / sharing, didalamnya terjalin denyut aktivitas yang kaya yang dimotori oleh kepentingan komunikasi, orang-orang yang tergabung saling berbagi pendapat, bertukar informasi, melakukan kegiatan diskusi dan lainnya.
Facebook, Twitter, Youtube adalah yang paling populer saat ini di Indonesia, terbukti melalui data yang diambil dari tribunnews.com bahwa Saat ini Indonesia menduduki ranking pertama di Asia sebagai pengguna layanan twitter dan facebook. jumlahnya 47 juta orang Indonesia menjadi penggunanya atau lebih seperempat dari jumlah 245 juta. Jadi wajar jika hampir seperempat penduduknya menghabiskan waktu mereka untuk bekerja sambil ber twitter. Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging, yang memfasilitasi sebagai pengguna, dapat memberikan update (perbaruan) informasi, bisnis, dan lain sebagainya. (Waloeyo, 2010: 1).

Media Online
Media online merupakan bagian dari media baru yang saat ini menjadi pilihan untuk penyebarluasan informasi. Media Online karakteristiknya berbeda dengan media konvensional (cetak/elektronik), berikut karakteristik media online: (1) Multimedia, (2) Aktualisasi, (3) Cepat, begitu diposting atau di unggah, langsung bias diakses semua orang. (4) Update, (5) Kapasitas luas, (6) Fleksibilitas, (7) Luas (8) interaktif, dengan adanya fasilitas kolom komentar dan chat room (9) Terdokumentasi, (10) Hyperlinked, terhubung dengan sumber lain (links) yang terkait dengan informasi tersaji (Syamsul, 2012: 11).
Kampanye
Kampanye menurut Venus (2007: 1), secara umum yang dikenal sejak 1940-an adalah “campaign is generally exemply persuasion in action”. Telah banyak dikemukakan beberapa ilmuwan mengenai definisi kampanye (Ruslan, 2005: 23), antara lain sebagai berikut: Pfau dan Parrot (1993) dalam Ruslan (2005: 23)
Suatu kampanye yang secara sadar, menunjang dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu untuk bertujuan mempengaruhi khalayak sasaran tertentu. Ada lima strategi kampanye menurut Wasesa (2011: 310), yaitu:
1. Melakukan strategi kampanye yang terarah dan sistematis kepada para pemilih.
2. Membuat koordinator wilayah yang bertanggung jawab terhadap suatu area atau suatu segmen pemilih tertentu.
3. Memiliki database calon pemilih dengan baik dan rapi (komputerisasi)
4. Ada beberapa tahap kampanye sesuai dengan tingkat penerimaan pemilih terhadap kandidat:
a. Tahap pengenalan diri kandidat,
b. Tahap pengetahuan/ pemahaman terhadap kandidat,
c. Tahap pemantapan/ pencoblosan.
5. Tahap kampanye:
a. Tahap soft campaign,
b. Tahap hard campaign/ pemantapan.

Kampanye Politik
Menurut Ruslan (2005: 24), kampanye politik adalah jenis kampanye yang pada umumnya di motivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum. jenis kampanye politik menurut Yustian (2008: 9) adalah kampanye massa, yaitu kampanye yang ditujukan kepada massa yang lebih luas baik melalui hubungan tatap muka maupun dengan menggunakan berbagai lini media, seperti surat kabar, radio, televisi, film, spanduk, baliho, poster, folder dan selebaran dan melalui internet atau yang media baru. Internet ini sendiri saat ini sudah menjadi pilihan utama para calon yang ingin melakukan proses sosialisasi atau kampanye.

Metode
Metode yang digunakan untuk melakukan riset ini mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengeksplorasi langsung akun twitter pasangan capres dan cawapres @WIN_HT2014 yang diklaim sebagai akun resmi pasangan capres cawapres Wiranto dan Hary Tanoe dari partai Hanura. analisi yang dilakukan dengan menggunakan analisis sosial media yang menggunakan 3 tahapannya yaitu media analyst, conversation analisis dan network analisis (Primaretha : 2012). Dari ketiga layer dari social media analysis diatas, penulis hanya akan melakukan analisis terhadap media analysis saja untuk mengukur seberapa dalam pasangan WIN HT Memaknai sosial media sebagai ujung tombak perjuangannya mencapai kursi presiden dan wakil presiden 2014.

Hasil dan Pembahasan
Media Analyst : Twitter dan Follower Capres dan Cawapres WIN-HT
Strategi para capres dan cawapres yang menggunakan media twitter sejauh ini hanya beberapa calon pasangan saja, namun pada pembahasan ini penulis hanya terfokus pada pasangan capres dan cawapres WIN-HT (wiranto dan Hary Tanoesoedibjo) dengan akun twitter @WIN_HT2014 The Official Twitter Account of Capres & Cawapres RI 2014 Partai Hanura, Wiranto – Hary Tanoesoedibjo.
Layout akun @WIN_HT2014 di twitter

Didalam akun ini, terdapat 731 follower (pengikut) per tanggal 30 oktober 2013 dengan jumlah kicauan yang masih terbilang pasif yaitu 206 kicauan. Akun ini hanya mengikuti 14 akun lainnya seperti akun @Partai HANURA, @Sahabat_Hanura, @Hanura10, @Hary_Tanoe, @Wiranto1974 dan lainya. Hampir seluruh akun yang di follow oleh akun @WIN_HT2014 adalah akun partai hanura dan simpatisannya. Terlihat bahwa partai hanura dengan ikon Wiranto dan Hary Tanoe sebagai capres dan cawapresnya memiliki akunnya masing-masing yang cukup aktif, terbukti dengan sejumlah follower yang cukup banyak bagi akun @Hary_Tanoe sebanyak 125.022 dan tweets sebanyak 1.587 kicauan.
Di akun @Wiranto1974 terdapat 105.274 follower dan 932 tweets. Wiranto yang sudah mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden RI mendatang juga mempunyai strategi tersendiri untuk membuat isi tweets akun ini lebih edukatif dan informatif, dengan membuat virality dengan hashtag terhadap content kicauannya yang berisikan disertasinya yaitu #disertasi. Terdapat 15 postingan dengan line utama yaitu judul disertasi beliau ’Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Kompetensi, dan Kebijakan Terhadap Perubahan Kondisi Nasional’. Namun tidak banyak yang melakukan retweet terhadap postingan ini, hanya bebrapa akun terkait partai Hanura dan simpatisannya saja.

Tweets ditautkan dengan Link portal media online
Berdasarkan analisa pada berbagai tweets yang diposting oleh admin akun @WIN_HT2014, terlihat intensitas yang cukup sering admin ini menautkan postingan mereka ke pada link media online lainnya seperti contohnya sindonews.com, antaranews.com, suaramerdeka.com, tribunnews.com dll. Artikel atau pun pemberitaan mengenai WIN HT ini juga dimuat dalam portal berita tersebut sehingga follower akun ini dapat melihat pembuktian berita yang diposting oleh admin pada laman portal berita ini.

Posting disertai gambar/foto/Video
Pasangan capres cawapres di akun @WIN_HT2014 memang tergolong cukup intens melakukan kegiatan-kegiatan promosi, sosialisasi dan komunikasi terkait kampanye putih. Mereka banyak melakukan kegiatan sosial, yang berkaitan dengan edukasi bahkan entertainment. Di dalam kicauannya, admin akun ini juga memberikan lampiran foto atau gambar yang menerangkan postingannya, seperti contohnya mereka menposting mengenai kegiatan bakti sosial WIN-HT di Ungaran,Jawa tengah seperti foto yang terlihat diatas, lalu mereka juga menyertakan foto kegiatan tersebut agar publik dapat mempercayai kebenaran postingan atau kegatan yang mereka kalim sudah lakukan. Tidak hanya foto atau gambar, di akun @WIN_HT2014 ini juga kerap di posting video-video kegiatan ’kampanye’ mereka diberbagai daerah yang terhubung dengan link Youtube sehingga dapat dengan mudah disaksikan oleh khalayak luas.

Kesimpulan
Pasangan capres dan cawapres Wiranto dan Hary Tanoe memiliki strategi khusus untuk memenangkan suara dalam pemilu 2014, dengan menggunakan berbagai lini media yang ada mulai dari media elektronik dengan banyaknya iklan dan pemberitaan mengenai WIN –HT , menggaet dunia entertain juga dengan membuat kuis kebangsaan di salah satu stasiun TV swasta, pemberitaan di berbagai media cetak, dan tak ketinggalan mereka pun aktif di sosial media yaitu twitter. Menggunakan analisis sosial media, penulis menggunakan salah satu elemenya yaitu media analyst untuk melihat seberapa jauh WIN-HT menajamkan pisau kampanyenya melalui sosial media. Sosial media sendiri merupakan bagian dari media baru yang saat ini sedang marak dan popular di tengah masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Sejauh ini strategi ayng dilakukan WIN-HT sudah baik, dengan aktif posting aktivitas dan kegiatan sosial dan edukatif yang mereka lakukan di daerah-daerah, dan tak lupa melampirkan foto dan video kegiatan, postingannya pun di tautakan dengan link portal media online, namun jangkauan followernya kurang luas, masih terbatas pada perseorangan dan tidak banyak yang merupakan akun komunitas besar. Apabila ini untuk permualaan, cukup baik namun mengingat 2014 hanya tinggal dalam hitungan bulan, seharusnya pasangan WIN-HT bisa lebih serius menggarap media sosial sebagai basis terdepan komunikasi politiknya.

Daftar Pustaka

Juju, Dominikus dan Feri Sulianta, 2010. Branding Promotion with Social Networks,
Jakarta : PT.Elex Media Komputindo

Ruslan, Rosady. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Venus, Antar. 2007. Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Penerbit Simbiosa Rekatama Media.

Waloeyo, Jati, Y. 2010. twitter Best Social Networking. Yogyakarta : Andi dan
Elcom.

Wasesa, Silih Agung. 2011. Political Branding & Public Relations. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Zinaida, Rahma Santhi, 2013. Komunikasi Indonesia Untuk Membangun Peradaban
Bangsa, Jakarta : Puskombis

Sumber Lain :
Yustian, Yuddi.2008. Strategi Kampanye Politik calon Incumbent dan Pendatang Baru dalam Pemilihan Kepala Daerah. Bogor. (Jurnal)

Haryadi,Soegeng, 2012, Indonesia Rangking Pertama Pengguna Fb dan Twitter di Asia, diakses pada tanggal 25 September 2013, melalui :

Primaretha, Andi. 2012, 3 Tahap Analisi di Social Media, diakses pada tanggal 30 Oktober 2013, melalui :
< http://www.virtual.co.id/blog/social-media/3-tahapan-analisis-social- media/>

Leave a Reply