PERBEDAAN

PERBEDAAN INDIVIDU : KEPRIBADIAN

Ada beberapa konsep kepribadian yang banyak digunakan oleh praktisi sumber daya manusia maupun para peneliti untuk melihat kencederungan pribadi seseorang, diantaranya adalah Myers-Briggs Type Indicators (MBTI), dan Model Lima Besar (the big five model).

A. Model Myers-Briggs Type Indicators :

Myers-Briggs Type Indicators merupakan instrumen yang paling sering dipergunakan. Instrumen ini berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individua kan merasa atau bertindak dalam situasi tertentu. Berdasarkan jawaban-jawbaan yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam karakteristik ekstrovert-introvert (E atau I), sensitif atau intuitif (S atau N), pemikir atau perasa (E atau F), dan memahami atau menilai (judging atau perceiving : J atau P).

Istilah-istilah ini didefinisikan sebagai berikut (Robbins, 2007):

  1. Ekstraver versus Introvert. Individu dengan karakteristik ekstravert digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas. Sedangkan individu dengan karakteristik introvert digambarkan sebagai individu yang pendiam dan pemalu
  2. Sensitif versus Intuitif. Individu dengan karakteristik sensitif digambarkan sebagai individu yang praktis dan lebih menyukai rutinitas dan urutan. Mereka berfokus pada detail. Sebaliknya, individu dengan karakteristik intuitif mengandalkan proses-proses tidak sadar dan melihat gambaran umum
  3. Pemikir versus Perasa. Individu yang termasuk dalam karakteristik pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menganangi masalah, sednagkan individu dengan karakteristik perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka
  4. Memahami versus Menilai. Individu yang cenderung memiliki karakteristik memahami menginginkan kendali dan lebih suka dunia mereka teratur dan terstruktur, sedangkan individu dengan karakteristik menilai cenderung lebih fleksibel dan spontan.

B. Model Kepribadian Lima Besar (Kepribadian the Big Five)

Kepribadian lima besar meliputi ekstaversi (extravertion), mudah akur atau mudah bersepakat (agreeableness), sifat berhati-hati (conscientiousness), stabilitas emosi (emotional stability), dan terbuka terhadap hal-hal baru (openness to experience).

  1. Esktraversi. Dimensi ini mengungkapkan bahwa tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. Individu yang memiliki sifat ekstraversi cenderung suka hidup berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi. Sebaliknya individu yang memiliki sifat introvert cenderung suka menyendiri, penakut dan pendiam.
  2. Mudah akur atau bersekapakat. Dimensi merujuk pada kecenderungan individu untuk patuh terhadap individu lainnya. Individu sangat mudah bersepakat adalah individu yang tidak mudah bersepakat cenderung bersikap dingin, tidak ramah, dan suka menentang.
  3. Sifat kehati-hatian. Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan. Individu yang sangat berhati-hati adalah individu yang bertanggungjawab, teratur, dapat diandalkan, dan gigih. Sebaliknya, individu dengan dengan sifat kehati-hatian yang rendah cenderung mudah bingung, tidak teratur, dan tidak bisa diandalkan.
  4. Stabilitas emosi. Sering juga disebut berdasarkan kebalikannya yaitu neurosis. Dimensi ini menilai kemampuan seseorang untuk menahan stres. Individu dengan stabilitas emosi positif cenderung tenang, pecaya diri dan memiliki pendirian yang teguh. Sementara individu dengan stabilitas emosi yang negatif cenderung mudah gugup, khawatir, depresi, dan tidak memiliki pendirian yang teguh.
  5. Terbuka terhadap hal-hal baru. Dimensi ini merupakan dimensi terakhir yang mengelompokkan individu berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya terhadap hal-hal baru. Individu yang sangat terbuka, kreatif, ingin tau dan sensitif terhadap hal yang bersifat seni. Sebaliknya mereka yang tidak terbuka cenderung memiliki sifat konvensional dan merasa nyaman dengan hal-hal yang telah ada

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *