CARA MENCINTA RASUL

CARA MENCINTAI RASUL
Al-Mabrur Mahabbaturrasul
RASUL1
Cara mencintai Rasulullah SAW Banyak orang yang mengaku cinta Rasulullah SAW tetapi mereka tidak tahu hakekatnya, bentuk serta konsekuensi dari cinta tersebut. Cinta 
Rasulullah adalah bagian dari cinta Allah, karena ia adalah cinta karena
Allah dan di jalan Allah, hal itu karena kecintaan kepada Allah menuntut konsekwensi mencintai semua yang Allah cintai, sedangkan Allah mencintai nabi dan kekasihNya
Muhammad SAW, sehingga kecintaan kepada Rasulullah SAW adalah cabang dari kecintaan terhadap Allah. Semua itu telah dicontohkan oleh generasi terbaik sehingga sepatutnyalah manusia yang ingin mendapatkan kebahagian di dunia dan di akhirat mencontoh mereka
Diantara cara mencintai Rasulullah SAW sesuai Syari‘at Islam serta yang telah dicontohkan oleh para salaf ash-sholih adalah:
1. Mentauhidkan Allah Hikmah utama diutusnya rasul termasuk Nabi Muhammad SAW adalah untuk menyeru manusia kembali kepada tauhid yang murni dan menentang syirik. 
Sebagaimana Firman Allah SWT: "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus di kalangan tiap-tiap umat seorang rasul (agar menyeru mereka). Hendaklah kamu menyembah Allah dan jauhi Taghut.” (QS al-Nahl : 36)
2.Mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan menjauhi larangannya, karena orang
yang mencintai seseorang, maka akan mentaatinya.Tidak dapat dipungkiri bahwa orang akan selalu taat kepada orang yang dicintainya, dia berusaha melakukan apa saja yang diinginkan oleh sekasihnya dan menghindari segala apa saja yang dibenci olehnya. Ia merasakan 
kenikmatan dan kelezatan yang tidak terhingga. Begitu juga orang yang mencintai Rasulullah SAW yang mulia, selalu berusaha dengan Csungguh-sungguh untuk
mengikuti jejak beliau, bersegera mewujudkan perintah dan bersegera menjahui larangan beliau. Betapa banyak kita dapatkan sikapsikapindah yang tercermin dari perilaku sahabat yang mulia dan jujur dalam mencintai Rasulullah SAW. Orang-orang pecinta Rasulullah SAW bukan hanya sanggup meninggalkan suatu yang disenangi saja bahkan mereka sanggup meninggalkan kebiasaannya bertahun-tahun bahkan kebiasan yang mereka warisi secara turun-temurun, namun mereka tidak menjadikan
kebiasan itu sebagai hujjah untuk menentang perintah Rasulullah SAW seperti sikap kebanyakan kaum muslimin zaman sekarang ini. Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan". (QS. Al Anfaal (8): 24).
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman: "Apa yang Rasul perintahkan kjepada kalian, terimalah; apa yang Beliau larang atas kalian, tinggalkanlah". (QS al-Hasyr : 7).
3. Mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi SAW, sebagaimana firman Allah SWT: "Sesungguhnya Allah dan malaikatmalaikat-Nya berselawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." [QS Al-Ahzaab: 56].
Di dalam hadits yang diriwayatkan olehi Abu Hurairah, ia berkata: "Rasulullah SAW. pernah bersabda: ‘Celakalah orang yang mendengar namaku disebut ia tidak mau bershalawat kepadaku,celakalah orang yang pada saat bulan Ramadhan datang, lalu berlalu begitu saja sebelum memperoleh ampunan, dan celakalah orang yang mendapatkan kedua orang tuanya telah tua, tetapitidak menjadikan ia masuk surga." (HR. Tirmidz)
Bershalawat kepadanya tidaklah lepas dari berbagai faedah dan manfaat karena bershalawat 
kepada Nabi merupakan faktordiperolehnya berbagai kebajikan, dikabulkannya berbagai do’a, mendapatkan syafa’at, shalawat Allah atas hambanya, keabadian cinta Nabi dan tambahannya, dan selamat dari kebakhilan.
4. Membenci orang yang Allah dan Rasul-Nya benci, memusuhi orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, menjauhi orang yang menyalahi sunnahnya dan Syariah Islam, serta membenci semua perkara yang menyalahi Syariat. Allah swt berfirman: "Kamu tidak
akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat,
berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang (perintah) Allah dan
Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu ialah bapak-bapak, atau anak-anak
atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka (yang setia) itu,
Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka..." (QS Al-Mujaadilah : 22).
5. Mencintai orang-0rang yang dicintai Nabi SAW Antara tanda cinta kepada Nabi SAW adalah mencintai mereka yang dicintai baginda seperti isteri-isterinya, ahli keluarga (ahlu albait) dan sahabatnya serta seluruh umat Islam yang berpegang teguh dengan ajaran baginda.
6. Membenarkan berita-berita yang beliau sampaikan Termasuk
prinsip keimanan dan pilarnya yang utama ialah mengimani kemaksuman 
Nabi SAW dari dusta atau buhtan (fitnah) dan membenarkan segala yang 
dikabarkan beliau tentang perkara yang telah berlalu, sekarang, dan 
akan datang. Allah Ta’ala berfirman: “Dan tiadalah yang diucapkannya
itu, menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu
yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. An-Najm: 3-4)
7.Beribadah kepada Allah dengan tata-cara yang telah diajarkan oleh 
Rasulullah SAW, tanpa ditambah-tambah ataupun dikurangi. Allah SWT 
berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS. Al-Ahzab: 21).
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak sesuai dengan petunjukku, maka amalan
itu akan ditolak.” (HR. Muslim)
8.Mencintai beliau SAW di atas kecintaan kepada diri sendiri, keluarga 
dan seluruh manusia, dalam rangka mengamalkan firman
Allah: “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri” (QS. Al Ahdzab: 6)
Sehingga bersiap mengorbankan jiwa dan harta untuk kecintaan kepadanya, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya: “Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai
Rasulullah (pergi berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak 
ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah. Dan tidak 
(pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang 
kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, melainkan
dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. 
Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orangorang
yang berbuat
baik.” (QS. At Taubah: 120)
9. Membela Rasulullah SAW tatkala Beliau masih hidup, dan membela ajarannya setelah beliau wafat. Dengan cara menghafal,memahami dan mengamalkan hadits-hadits 
Nabi SAW. Juga menghidupkan sunnahnya dan menyebarkannya di masyarakat.
Dari ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz beliau pernah menulis surat kepada Abu Bakr bin Hazm: "Perhatikanlah mana yang merupakan Hadits Rasulullah hendaklah kamu tulis karena aku 
khawatir musnahnya ilmu agama ini dan lenyapnya para ulama. Janganlah engkau
terima riwayat selain Hadits Nabi
This entry was posted in AGAMA. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *