ISO 9001 : 2008 |
FORMULIRPEDOMAN PENGAJARAN |
Nomor Dok : | FRM/KUL/01/02 |
Nomor Revisi : | 03 | ||
Tgl. Berlaku : | 1 Oktober 2008 | ||
Klausa ISO : | 7.5.1 dan 7 |
Dibuat Oleh |
Diperiksa Oleh |
Disahkan Oleh |
Berlaku tanggal |
|
1 September 2008 |
||
|
|
|
- Fakultas : Ekonomi
- Program Studi : Manajemen Perusahaan Strata : Diploma III
- Nama Mata Kuliah : Akuntansi Biaya sks : 4 sks
- Kode Mata Kuliah :
- Prasyarat : –
- Status Mata Kuliah : Wajib / pilihan (*Pilih salah satu)
- Deskripsi : Mata ajar ini berisikan akuntansi biaya dan pengertianj biaya, metode harga pokok pesanan, metode harga pokok proses, metode variable costing, veriabel costing dengan metode harga pokok pesanan dan harga pokok proses, biaya FOH, bahan, departementalisasi FOH, biaya tenaga kerja, penentuan harga pokok bersama dan produk sampingan, sistem biaya taksiran, sistem biaya standar full costing dan variabel costing
- Kompetensi : Setelah Agar mahasiswa mampu untuk melakukan pengelolaan biaya dan memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi biaya dan akan mampu menjual informasi tersebut kepada pihak yang memerlukan
- Implementasi Proses Pembelajaran Mingguan :
Pertemuan Ke |
Pokok Bahasan / Materi Pembelajaran |
Sub Pokok Bahasan |
Sumber Pustaka |
Keterangan |
1 dan 2 |
Akuntansi biaya dan pengertian biaya
|
1. Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
2. Akuntansi biaya bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen 3. Biaya 4. Pentingnya biaya 5. Struktur organisasi dan proses produksi perusahaan manufaktur 6. cara penggolongan biaya 7. metode pengumpulan harga pokok produksi
|
|
|
3 dan 4 |
Metode harga pokok pesanan full costing | 1. Siklus akuntansi biaya dan perusahaan manufaktur
2. Karakteristik metode harga pokok pesanan 3. Manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan 4. Metode harga pokok pesanan |
|
Kasus 1 |
5 dan 6 |
Metode harga pokok poses-pengantar | 1. Karakteristik metode harga pokok proses
2. manfaat informasi harga pokok produksi 3. metode harga pokok proses 4. pengaruh terjadinya produk hilang dalam proses terhadap HPP persatuan 5. pengaruh terjadinya produk hilang dalam awal proses terhadap HPP persatuan 6. pengaruh terjadinya produk hilang dalam akhir proses terhadap HPP persatuan |
|
Kasus 2 |
7 dan 8 |
Metode harga pokok proses- lanjutan | 1.Persediaan produk dalam proses awal
2.Metode harga pokok rata-rata tertimbang 3.Metode harga pokok rata-rata tertimbang setelah departeman pertama 4.Metode FIFO departemen pertama 5.Metode FIFO departemen pertama setelah departemen pertama 6.Tambahan bahan baku dalam departemen setelah departemen pertama |
|
Kasus 3 |
9 dan 10 |
variabel costing | 1.Perbandingan metode full costing dengan variabel costing
2.Perhitungan laba rugi menurut metode variabel costing 3.Pengumpulan biaya dalam metode variabel costing 4.Penyajian laba rugi kepada pihak luar perusahaan 5.manfaat informasi yang dihasilkan oleh metode variabel costing 6.Kelemahan metode variabel costing |
|
Kasus 4 |
11 dan 12 |
Variabel costing dengan metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses | 1. Klasifikasi biaya dengan metode variabel costing
2. Variabel costing dengan metode harga pokok pesanan 3. Variabel costing dengan metode harga pokok proses |
|
Kasus 5 |
13, 14, 15 |
Biaya Overhead Pabrik | 1. Penggolongan BOP
2. Penentuan tarif BOP 3. pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif 4. pengumpulan BOP sesungguhnya 5. perlakuan terhadap BOP |
|
Kasus 6 |
16 |
Mid Semester |
|||
17 dan 18 |
Departementalisasi BOP | 1.langkah penentuan tarif BOP departemen
2.penyusunan anggaran BOP per departemen 3.Alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi 4.Perhitungan tarif BOP 5.Analisis selisih BOP per departemen 6.Akuntansi BOP 7.Penentuan tarif BOP dalam metode variabel costing 8.Akuntansi BOP dalam metode variabel costing |
|
Kasus 7 |
20 dan 21 | Biaya bahan baku | 1. Unsur biaya yang membentuk harga pokok bahan baku yang dibeli
2. penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi 3. masalah-masalah khusus yang berhubungan dengan bahan baku 4. produk rusak 5. produk cacat |
|
Kasus 8 |
22 dan 23 | Biaya Tenaga Kerja | 1. Pengertian biaya tenaga kerja dan cara penggolongan nya
2. Akuntansi biaya tenaga kerja 3. biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja |
|
Kasus 9 |
24, 25, 26 | Penentuan harga pokok produk bersama dan produk sampingan | 1. Biaya bersama
2. Akuntansi produk bersama 3. biaya bersama dan keputusan manajemen 4. Akuntansi produk sampingan |
|
Kasus 10 |
27, 28, 29 |
Sistem biaya taksiran | 1. definisi biaya taksiran
2. tujuan penggunaan biaya taksiran 3. penentuan biaya taksiran 4. prosedur akuntansi dalam biaya taksiran 5. perlakuan terhadap selisih |
|
Kasus 11 |
30 dan 31 |
Sistem biaya taksiran | 1. definisi biaya taksiran
2. tujuan penggunaan biaya taksiran 3. penentuan biaya taksiran 4. prosedur akuntansi dalam biaya taksiran 5. perlakuan terhadap selisih |
Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media. | Kasus 12 |
32 |
Semester Akhir |
- Evaluasi :
1. Lulus ujian tengah semester (20%)
2. Lulus ujian akhir semester (20%)
3. Aktif mengikuti forum diskusi e-learning (10%)
4. Aktif dalam pembahasan Kasus (30%)
5. Penyelesaian tugas (20%)
- Daftar Buku Rujukan :
- Eka Jumarni Fithri. 2006. Akuntansi Biaya. Universitas Bina Darma. Palembang
- Kholmi, Masiyah & Yuningsih. 2002. Akuntansi Biaya. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
- Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Aditya Media.
- Nasehatun. 1999. Akuntansi Biaya. Edisi Ke-2. Salemba Empat. Yogyakarta.
- Usry, Carter. 2004. Akuntansi Biaya.. Jakarta: Salemba Empat.
- Riwayadi. 2006. Akuntansi Biaya. Andalas University Press. Padang.