GREEN MARKETING

GREEN MARKETING

 

Menurut American Marketing Association, Green Marketing adalah pemasaran suatu produk yang diasumsikan sebagai produk yang ramah lingkungan. Oleh karena itu Green Marketing terdiri dari berbagai macam aktifitas termasuk modifikasi produk, perubahan dalam proses, pergantian packaging, bahkan perubahan pada Promosi.                                                     

Pengertian Green Marketing menurut para ahli :

·         Susan Ward, mengatakan bahwa Green Marketing itu merujuk pada proses menjual produk atau jasa berdasarkan pada keuntungan lingkungannya

·         Polinsky (1994), Green Marketing adalah Konsistensi dari semua aktifitas yang mendesain pelayanan dan fasilitas bagi kepuasan kebutuhan dan keinginan manusia, dengan tidak menimbulkan dampak pada lingkungan alam.

·         Jacquelyn Ottman, berpendapat bahwa Green Marketing itu adalah Pertimbangan lingkungan yang diintegrasikan ke dalam semua aspek pemasaran pengembangan produk baru, dan komunikasi serta seluruh kunci.

 

Definisi Green Marketing

—  Green marketing adalah konsep strategi pemasaran produk oleh produsen bagi kebutuhan konsumen yang peduli lingkungan hidup. Dapat juga berarti konsep strategi pemasaran produk produsen yang peduli lingkungan hidup bagi konsumen.

—  Green marketing adalah suatu cara pengiklanan yang mempromosikan kepekaan lingkungan kepada calon pembeli.

Leave a comment

ILMU,TEORI

Ilmu

Beberapa pengertian yang mencerminkan indikasi sebuah ilmu. ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum. (Nazir, 1988) 2. konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu adanya rasionalitas, dapat digeneralisasi dan dapat disistematisasi (Shapere, 1974) 3. pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subjektif dan konsistensi dengan realitas sosial (Schulz, 1962) 4. ilmu tidak hanya merupakan satu pengetahuan yang terhimpun secara sistematis, tetapi juga merupakan suatu metodologi (Tan, 1954) Dari empat pengertian di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap ilmu merupakan pengetahun tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu terkait. Pengertian ilmu identik dengan dunia ilmiah, karenanya ilmu mengindikasikan tiga ciri: 1. ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan pada logika. 2. ilmu harus terorganisasikan secara sistematis. 3. ilmu harus berlaku umum. Ilmu Komunikasi Pengertian mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai ciri yang sama dengan pengertian ilmu secara umum. Yang membedakan adalah objek kajiannya, di mana perhatian dan telaah difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia. Mengenai hal itu Berger & Chafee (1987) menyatakan bahwa Ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang. Pengertian di atas memberikan tiga pokok pikiran: 1. objek pengamatan yang jadi fokus perhatian dalam ilmu komunikasi adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang dalam konteks kehidupan manusia. 2. ilmu komunikasi bersifat ilmiah empiris (scientific) dalam arti pokok-pokok pikiran dalam ilmu komunikasi (dalam bentuk teori-teori) harus berlaku umum. 3. ilmu komunikasi bertujuan menjelaskan fenomena sosial yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem tanda dan lambang. Sehingga secara umum ilmu komunikasi adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang sistem, proses, dan pengaruhnya yang dapat dilakukan secara rasional dan sistematis, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan. Teori Menurut Abraham Kaplan (1964) sifat dan tujuan teori bukan semata-mata untuk menemukan fakta yang tersembunyi, tetapi juga suatu cara untuk melilhat fakta, mengorganisasikan serta merepresentasikan fakta tersebut. Karenanya teori yang baik adalah teori yang konseptualisasi dan penjelasannya didukung oleh fakta serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Bila sebaliknya, maka teori demikian tergolong teori semu. Jadi teori yang baik harus memenuhi kedua unsure tersebut: 1. teori yang sesuai dengan realitas kehidupan 2. teori yang konseptualisasi dan penjelasannya didukung oleh fakta serta dapat diterapkan dalam kehidupan yang nyata. Fungsi Teori Mengenai fungsi teori, secara rinci Littlejohn menyatakan 9 fungsi dari teori: 1. mengorganisasikan dan menyimpulkan pengetahuan tentang suatu hal. Ini berarti bahwa dalam mengamati realitas kita tidak boleh melakukan secara sepotong-sepotong. Kita perlu mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan nyata. Pola-pola dan hubungan-hubungan harus dapat dicari dan ditemukan. Pengetahuan yang diperoleh dari pola atau hubungan itu kemudian disimpulkan. Hasilnya (berupa teori) akan dapat dipakai sebagai rujukan atau dasar bagi upaya-upaya studi berikutnya. 2. memfokuskan. Teori pada dasarnya menjelaskan tentang sesuatu hal, bukan banyak hal. 3. menjelaskan. Teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang diamatinya. Misalnya mampu menjelaskan pola-pola hubungan dan menginterpretasikan peristiwa-peristiwa tertentu. 4. pengamatan. Teori tidak sekedar memberi penjelasan, tapi juga memberikan petunjuk bagaimana cara mengamatinya, berupa konsep-konsep operasional yang akan dijadikan patokan ketika mengamati hal-hal rinci yang berkaitan dengan elaborasi teori. 5. membuat predikasi. Meskipun kejadian yang diamati berlaku pada masa lalu, namun berdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi apabila hal-hal yang digambarkan oleh teori juga tercermin dalam kehidupan di masa sekarang. Fungsi prediksi ini terutama sekali penting bagi bidang-bidang kajian komunikasi terapan seperti persuasi dan perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika kelompok kecil, periklanan, public relations dan media massa. 6. fungsi heuristik atau heurisme. Artinya bahwa teori yang baik harus mampu merangsang penelitian selanjutnya. Hal ini dapat terjadi apabila konsep dan penjelasan teori cukup jelas dan operasional sehingga dapat dijadikan pegangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 7. komunikasi. Teori tidak harus menjadi monopoli penciptanya. Teori harus dipublikasikan, didiskusikan dan terbuka terhadap kritikan-kritikan, yang memungkinkan untuk menyempurnakan teori. Dengan cara ini maka modifikasi dan upaya penyempurnaan teori akan dapat dilakukan. 8. fungsi kontrol yang bersifat normatif. Asumsi-asumsi teori dapat berkembang menjadi nilai-nilai atau norma-norma yang dipegang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, teori dapat berfungsi sebagai sarana pengendali atau pengontrol tingkah laku kehidupan manusia. 9. generatif. Fungsi ini terutama menonjol di kalangan pendukung aliran interpretif dan kritis. Menurut aliran ini, teori juga berfungsi sebagai sarana perubahan sosial dan kultural serta sarana untuk menciptakan pola dan cara kehidupan yang baru. Pembangan Teori Proses pengembangan atau pembentukan teori umumnya mengikuti model pendekatan eksperimental yang lazim dipergunakan dalam ilmu pengetahuan alam. Menurut pendekatan ini, biasa disebut Hyphotetif-deductive method, proses pengembangan teori melibatkan empat tahap sebagai berikut: 1. developing questions (mengembangkan pertanyaan), 2. forming hyphotheses (membentuk hipotesis) 3. testing the hyphotheses (menguji hipotesis) 4. formulating theory (memformulasikan theory) Siklus empiris menunjukan bahwa: 1. asumsi-asumsi teori dideduksi menjadi hipotesis. Asumsi disusun berdasarkan suatu teori yang kemudian digunakan sebagai landasan pikir dalam menganalisa suatu fenomena yang menjadi objek pengamatan kita. Hipotesa merupakan asumsi atau dugaan sementara terhadap hal yang diamati yang berupa suatu pernyataan yang terdiri dari sejumlah konsep atau variabel. 2. hipotesis dirinci lagi ke dalam konsep-konsep operasional (variabel) yang dapat dijadikan sebagai patokan untuk pengamatan/observasi. Berdasarkan itu dibuat parameter penelitian dan instrumen penelitian, contohnya quesioner. 3. hasil-hasil temuan dari pengamatan yang dilakukan melalui metode dan pengukuran tertentu kemudian dibuat generalisasi yang akhirnya diinduksi menjadi teori Ada beberapa patokan yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi kesahihan teori: 1. cakupan teoritis (theoritical scope). Teori yang dibangun harus memiliki keberlakuan umum. Artinya dapat dijadikan standar untuk mengamati fenomena yang berkaitan dengan teori tersebut. 2. kesesuaian (appropriatness). Apakah isi teori sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan teoritis yang diteliti. Artinya landasan pikirnya dapat memberikan cara yang sesuai dan benar untuk menjawab pertanyaan penelitian. 3. heuristic. Apakah suatu teori yang dibentuk punya potensi untuk menghasilkan penelitian atau teori-teori lainnya yang berkaitan. Sebagaimana telah dijelaskan diawal suatu teori merupakan hasil konstruksi atau ciptaan manusia, maka suatu teori sangat terbuka untuk diperbaiki. 4. validity. Konsistensi internal dan eksternal. Artinya memiliki nilai-nilai objektivitas yang akurat, karena teori merupakan suatu acuan berpikir. Konsistensi internal mempersoalkan apakah konsep dan penjelasan teori konsisten dengan pengamatan, sementara itu konsistensi eksternal mempertanyakan apakah teori yang dibentuk didukung oleh teori-teori lainnya yang telah ada. 5. parsimony. Kesederhanaan, artinya teori yang baik adalah teori yang berisikan penjelasan-penjelasan yang sederhana. Referensi: 1. Sasa Djuarsa S., Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta. 2003 2. John Fiske, Introduction to Communication Studies, Sage Publications, 1996 3. Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communiation, Wadsworth Publication, New Jersey, 1996.

Leave a comment

EKONOMI

PETA KONSEP ILMU EKONOMI

          Novak dan Gowin (1985) mendefinisikan konsep sebagai ” ….. a perceived  regularity in events or objects, or records in events or objects …..”  Dengan demikian konsep dapat berarti suatu catatan dari fenomena atau objek yang terjadi secara beraturan sehingga dapat diterima sebagai suatu kebenaran, dan kemudian diberi label atau nama. Misalnya suatu ruangan yang di dalamnya ada beberapa meja, kursi/bangku, dan alat tulis diberi nama ruang kelas.  Selanjutnya mereka juga menjelaskan bahwa peta konsep merupakan “paparan seluruh konsep milik suatu disiplin ilmu yang saling terkait sehingga membentuk proposisi-proposisi yang memberikan pengertian/makna tentang disiplin ilmu tersebut”. Berdasarkan pengertian peta knsep tersebut, maka peta konsep ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai paparan seluruh konsep ilmu ekonomi yang saling terkait sehingga terbentuk proposisi-proposisi yang memiliki pengertian/makna tentang ilmu ekonomi.

READPETA

Leave a comment

EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi menurut Kunarjo (2003:88) ”adalah situasi yang menggambarkan produk domestik bruto per kapita suatu negara yang mengalami peningkatan”. Para ekonom lainya seperti Nanga (2001:273) mengungkapkan ”secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa”.

Pertumbuhan ekonomi lebih menunjukkan pada perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan data produk domestik bruto GDP). Produk domestik bruto adalah total nilai pasar dari barang-barang akhir dan jasa-jasa yang dihasilkan di dalam suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu (Nanga 2001:274).

READ

Leave a comment

JURNAL

PENGARUH BRAND IMAGE DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN SPARE PART ASPIRA PADA PT. ASPIRASI JAYA LESTARI PALEMBANG

ABSTRACT

 AHMAD NURKHOLIS, 10 151 022. The influence of Brand Image and Distribution Channel About The Sale Of Spare Part Aspira At PT. ASPIRASI JAYA LESTARI Palembang. (Guided By M. Amirudin Syarif And Andrian Noviardy )

The objective of this research is to understand how big the influence of Brand Image and Distribution Channel about the sale of spare part Aspira at PT. ASPIRASI JAYA LESTARI Palembang.

Thee method of the study / research are a multiple regeresi linier method to discern from the influence of brand image and distribution channel about the sale of spare part and also correlation coefficient method to dicern on how big the influence of Brand Image and Distribution Channel about the sale of spare part Aspira at PT. ASPIRASI JAYA LESTARI Palembang

Based on the result of research, we could understand the influence of Brand Image and Distribution Channel about the sale of spare part Aspira. That’s realy rated potently percentage R : 0,548 while correlation coefficient calculated appoints the percentage sguare r : 0,300. That shows 30% of the spare part aspira sale influenced by brand image and distribution channel while 70% was influenced by other univerified factor.

 Key word : Brand Image, Distribution Channel and Sale.

JURNAL READ

Leave a comment

JURNAL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR KEPADA KONSUMEN DI PT.WOM FINANCE CABANG PALEMBANG

RUDI FIRMANSYAH

Universitas Bina Darma

Rudi Firmansyah, “Factors influencing the decision to grant motorcycle credit to consumers in PT.WOM Finance Palembang branch”.  Supervised by Wiwin Agustian and Fitriasuri. Financing has become the main activity of this organization so it requires a very careful analysis in order to generate profits and support the ongoing efforts of this organization. Financing analysisthat is often used in a healthy manner is 5C (Character, Capacity, Condition, Capital and Collateral). The problems of this research is how the factors that influence the decision to grant credit to consumers in motorcycle PT. WOM Finance Palembang branch. The purpose of this study was to determine the factors that influence the decision to grant motorcycle credit to consumers in PT. WOM Finance Palembang branch. The analytical tool used was SPSS version 21.0 which there are multiple linear regression, correlation coefficient, F test and t test. For Multiple linear regression equation obtained is Y = 4.120 +0.428 X1 +0.085 X2 +0.307 X3 +0.102 X4 +0.325 X5 + e. The score of the multiple linear regression equation shows that the factors in lending have positive influence on lending decisions. Based on the analysis result of the character, capacity, capital, collateral and conditions in PT. WOM Finance Palembang branch shows that the variable character, capacity, capital, collateral and conditions affect the credit decision in PT. WOM Finance Palembang branch.

Keywords: Finance, PT. WOM Finance, and Provision of Financing.

JURNAL

Leave a comment

JURNAL

ANALISA KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN: PENDEKATAN ANALISIS JALUR

(STUDI PADA 29 KABUPATEN DAN 9 KOTA DI PROPINSI JAWA TIMUR PERIODE 2001 – 2006)

 Abstract

The Purpose of this research is to examine directly effect variables financial performance on economic growth, to examine directly effect economic growth on poverty and unemployment also to examine indirectly effect variables financial performance on poverty and unemployment. The samples of study are region expense and revenue budget in 2001 – 2006 at 38 municipal. The result of study with regression indicate that variables finacial performance namely independently1 ratio, independently2 ratio, and efficiency ratio directly have positive significantly effect on economic growth, while effectiveness ratio directly have not significantly effect on economic growth. At economic growth directly have positive significantly effect on unemployment and also directly have negative significantly effect on poverty. To examine indirectly among variables financial performance on unemployment and povery indicate independently1 ratio, independently2 ratio and efficiency ratio have significant effect on unemployment and poverty, while effectiveness have not significant effect on unemployment and poverty.    

Keyword: financial performance, economic growth, poverty, unemployment  

JURNAL..

Leave a comment

JURNAL

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL  PEMODERASI

This research examines the effect of disclosure to earnings management by audit quality as a moderating variable. Earnings management in this research were measured by discretionary accruals. The examination was held in 72 manufacturing companies that go public in Indonesia Stock Exchange during 2008-2009. Data analysis technique used in this research is moderated regression analysis (MRA).

The results of this research indicate that disclosure negatively affect earnings management. However, this research can not provide evidence that audit quality may moderate the relationship between disclosure and earnings management. The size of the company as a control variable has positive influence on earnings management. The research findings indicate that companies with higher disclosure level will further suppress the occurrence of opportunistic behavior of management.

Keywords: Disclosure, earnings management, audit quality

JURNAL.READ

Leave a comment

JURNAL

 Implimentasi Sistem Bunga dan Bagi Hasil terhadap Kinerja Keuangan Perbankan

 ABSTRACS

         This research was aimed to know difference of the financial performance of the conventional banking and the syariah banking. Financial measured by using ratios: ratio of capital to asset deliberated by according to risk, ratio of earning asset which classified to earning asset (KAP. I), ratio of allowance for possible earning losses to classified earning asset ( KAP.II), ratio  of net operating income to operating income (NPM) representing proxy from management, ratio of profit before interest and tax  to total asset ( ROA), ratio of operating expenses to operating income (BOPO), ratio of current  assets to  current liabilities and ratio of loan to deposit (LDR). This research use  the saturated simple, that  all bank of  state of  the public ownerships (BUMN) and bank of the Muamalat Indonesia, by using data of the secondary publicized by  the Bank Indonesia each of semester, between period  2003-2011.  The analysis instruments used was Multivariate Discriminant Analysis (MDA).

         Results of this research indicate that the CAMEL approach can determine banking financial performance. Pursuant to statistical test really there was financial performance difference between conventional banking and syariah banking, where conventional banking has better finance performance from syariah banking. This research found that CAR danLDR; significantly differentiate conventional banking finance performance and syariah banking, in which the CARwas the most dominant.

 Keyword :   Capital, Assets, Management, Equity  and Liquidity.

JURNAL READ

Leave a comment

JURNAL

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUM DAMRI CABANG PALEMBANG

Mahasiswa Universitas Bina Darma

Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang

Pos-el : Rahati.hanin@gmail.com

 

 

ABSTRACT: Titled research Ratio Analysis Liquidity, Solvency and Profitability In Assessing Financial Performance Perum Damri In Palembang Branch. Supervised by Wiwin Agustian and Irwan Septayuda . The purpose of the study was to find out how the Ratio Analysis Liquidity, Solvency and Profitability In Assessing Financial Performance Perum Damri In Palembang Branch . Based on the results of this study concluded that the Ratio Analysis Liquidity, Solvency and Profitability In Assessing Financial Performance Perum Damri In Palembang Branch in 2010 under the standards while on year 2011 and 2012 is very good so that companies in a liquid state or to meet obligations in the short term . Solvency ratio indicates the level of solvency in Perum Damri Palembang Branch in 2010-2012 are included in the category quite well, so that enterprises in a state quite solvable or sufficient to meet obligations in the long term. Profitability ratio indicates the level of profitability in Perum Damri Palembang Branch in 2010-2012 are included in the category of very good on the net profit margin due to exceeding the industry standards that have been set. For return on investment and return on equity can be quite good because below the industry standard .

Keywords :Financial Performance, Ratio Analysis Liquidity, Solvency and Profitability.

JURNAL READ

Leave a comment