PENGANTAR BISNIS

I.Pengertian Bisnis

Bisnis adalah suatu kata yang biasa kita dengar setiap saat di sekitar kita, namun sering kata bisnis di gunakan dengan sesuai dengan konsep secara benar. Apa sebenarnya pengertian bisnis  tersebut.

Apa yang dimaksud dengan Bisnis sudah banyak diungkapkan oleh berbagai ahli, Kalau diihat dari asal katanya bisnis berasal dari bahasa inggris yaitu Business yang berarti Perusahaan, urusan atau usaha.

 

Pengertian Bisnis diantaranya :

HUGHES dan KAPOOR menyatakan bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

 

BROWN dan PETRELLO menyatakan bahwa bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

 

Dari kedua pengertian yang diungkapkan di atas menjelaskan bahwa bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh seseorang maupun berkelompok yang menghasilkan suatu produk baik jasa maupun barang  untuk memenuhi kebutuhan masayarakat dan mendapatkan keuntungan.

 

Klasifikasi Bisnis.

Banyak sekali kegiatan-kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan masyarakat sehinggan dapat diklasifikasikan dalam beberapa bidang.

Adapun beberapa kegiatan bisnis yang bergerak dibidang komersial diantaranya :

  1. Usaha Pertanian, seperti peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan, dsb.
  2. Usaha produksi bahan mentah, seperti dalam bidang kehutanan, pertanian, perikanan air tawar dan laut. Usaha banahan mentah ini sangat penting bagi industri lainnya.
  3. Usaha pabrik/manufaktur, usaha ini mengelolah bahan mentah menjadi menjadi bahan baku sampai pada bahan jadi.
  4. Usaha konstruksi, usaha ini bergerak dibidang pembangunan jalan-jalan, bangunan rumah, perkantoran dan bangunan lainnya.
  5. Usaha perdagangan besar dan perdagangan kecil, usaha berbentuk toko-toko baik toko besar maupun kecil yang tersebar dimana-mana.
  6. Transportasi dan Komunikasi, kegiatan transportasi membantu pengangkutan bahan baku dan barang jadi dari produsen ke konsumen, begitu juga usaha komunikasi.
  7. Usaha finansial, asuransi dan real estate, memberikan kredit untuk mempermudah kegiatan bisnis, asuransi membantu mengatasi resiko yang mungkin dihadapi  oleh pebisnis, dan real estate membantu membangun perumahan bagi masyarakat.
  8. Usaha jasa, kegiatan ini dilakukan dalam berbagai bentuk seperti, reparasi, salon kecantikan, dosen, pengacara, dokter, bioskop, dll.
  9. Usaha yang dilakukan pemerntah, Pemerintah merupakan pembeli yang terbesar dari barang dan jasa, membantu dalam mengatur kegiatan bisnis dan menjada kestabilan perekonomian dengan mengeluarkan berbagai peraturan

Fungsi dasar bisnis.

Apa sebenarnya fungsi bisnis seperti yang diungkapkan oleh, DAN STEINHOFF dalam bukunya The World Of Business (1979) menyatakan bahwa untuk dapat menyediakan barang dan jasa bagi kebutuhan masyarakat, diperlukan terlebih dahulu bahan mentahnya, kemudian diproses dipabrik menjadi hasil produksi.

 

Maka jelas bahwa fungsi dasar dari bisnis adalah :

  • Aquiring raw materails (mencari bahan mentah)
  • Manufcaturing raw materials intio product (mengubah bahan mentah menjadi produk)
  • Distributing product to consumers ( menyalurkan barang ketangan konsumen)

 

Selain itu ada juga pandangan yang menyatakan bahwa bisnis dibagi menjadi atas dua bagian yaitu :

  • Production, berhubungan dengan mencari bahan mentah dan memproses bahan mentah menjadi barang jadi.
  • Marketing, mendistribusikan atau memindahkan barang dan jasa ke tempat lain, yang menimbulkan kegunaan waktu, tempat dan pemilikan.

 

Ciri-ciri bisnis modern.

Dalam kegiatan bisnis sering kita dengar kata bisnis tradisional dan bisnis modern, sehingga dalam pendekatan secara theoritis membedakan bisnis tradisional dan bisnis modern. Secara umum dapat dikatakan bahwa bisnis tradisional dapat dilihat dari cara pengelolaannya atau manajemen, atau bisa juga dilihat dari sisi teknologi yang digunakan atau sumber-sumber daya yang digunakan.

 

Sedangkan bisnis modern dapat dilihat dari ciri-cirinya, diantaranya bisnis modern ialah adanya spesialisasi, saling ketergantungan (interdepencence) dan produksi massal.

  1. Spesialisasi, kalau diperhatikan dalam bisnis ada yang hanya bergerak dibidang memproduksi barang tertentu seperti, sepatu, tekstil, onderdil mobil, ada yang menjual barang saja (pedagang), dsb.
  2. Saling ketergantungan, suatu perusahaan bergantung kegiatannya pada perusahaan lain.
  3. Produksi massal, barang dihasilkan dalam jumlah besar dan terus-menerus dalam berbagai ukuran sehingga mudah dipilih oleh konsumen.

 

Pengertian Perusahaan.

Bisnis yang biasa difokuskan dalam pendekatan theoritis lebih ditekanan kepada kegiatan ekonomi  yang dikelolah secara profesional atau terorganisir yaitu perusahaan.

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengelolah sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan

memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat.

Faktor produksi (sumber-sumber ekonomi), sumber-sumber ekonomi tersebut diantaranya adalah :

  1. Manusia (men)
  2. Uang (money)
  3. Material (materials)
  4. Metode (method)

 

Ada beberapa sifat  yang tercakup dala suatu kegiatan sehingga dapat diakatan sebagai suatu  perusahaan, sifat-sifat tersebut diantaranya :

  1. Sifat kompleks
  2. Sebagai satu kesatuan
  3. Sifatnya berjenis-jenis
  4. Sifat saling bergantung
  5. Sifat dinamis

 

Perusahaan Sebagai Lembaga Sosial

Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Tapi perusahaan juga merupakan sebagai lembaga sosial karena semua kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, meskipun tujuan utama adalah memperoleh laba, tetapi bukan satu-satunya tujuan perusahaan. Selain itu perusahaan juga mempunyai tujuan lain seperti, memberi kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan pemerintah melalui pajak, dll. Hal inilah yang menyebabkan perusahaan juga dikatakan sebagai lembaga social.

 

Perusahaan sebagai suatu sistem

Untuk dapat menjelaskan bahwa perusahaan merupakan sebagai suatu system, maka perlu dipahami terlebih dahulu apa sebenarnya system tersebut. Sistem adalah unit-unit atau bagian-bagian yang saling terkait, saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung yang membentuk satu kesatuan.

Oleh karena itu suatu perusahaan dikatakan sebagai suatu sistem, karena perusahaan merupakan kombinasi dari sumber-sumber ekonomi  yang langsung dan tidak langsung mempengaruhi kegiatan produksi dan distribusi dalam mencapai tujuan  yang telah ditentukan

 

Lingkungan Perusahaan.

Dalam menjalankan kegiatannya bahwa keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungannya baik lingkungan   khusus (internal) maupun lingkungan umum (eksternal).

 

Lingkungan khusus : yaitu lingkungan yang langsung mempengaruhi kegiatan perusahaan, adapun yang tercakup dalam lingkungan khusus yaitu :

  1. Pemasok
  2. Pelanggan
  3. Pesaing
  4. Teknologi
  5. sosiopolitik

 

Lingkungan Umum  : yaitu lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi kegiatan perusahaan, adapun yang tercakup didalamnya yaitu,

  1. Politik
  2. Hukum
  3. Sosial
  4. Perekonomian
  5. Kebudayaan
  6. Pendidikan
  7. Teknologi
  8. Demografi

 

Bentuk-Bentuk Badan Usaha

Dalam menjalankan kegiatan bisnis dibutuhkan kemampuan untuk memilih usaha apa yang akan dijalankan atau bentuk badan usaha apa yang akan dipilih sehingga sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.

Pemilihan bentuk badan usaha merupakan masalah yang timbul pada saat usaha atau perusahaan dibentuk. Maka dalam memilih bentuk usaha perlu mertimbangkan beberapa aspek diantaranya :

  • Jenis usaha yg akan dijalankan (industri,perdagangan, dsb)
  • Ruang lingkup usaha
  • Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
  • Besarnya resiko resiko pemilikan
  • Besarnya investasi yang ditanamkan
  • Batas-batas pertanggungjawaban terhadap utang-utang perusahaan
  • Cara pembagian keuntungan
  • Peraturan-peraturan Pemerintah

 

Bentuk Badan Usaha Di Indonesia

Seperti yang diungkapkan pada pengertian bisnis yaitu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terorganisir dengan baik ada beberapa bentuk badan usaha yang ada di Indonesia.

  1. Perusahaan Perseorangan
  2. Firma
  3. Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap)
  4. Perseroan Terbatas
  5. Perusahaan Negara
  6. Koperasi

Perusahaan Perseorangan.

Perusahaan yang dikelolah dan diawasi oleh satu orang

Kebaikan

  1. Mudah dibentuk dan dibubarkan
  2. Bekerja Dengan sederhana
  3. Pengelolaannya sederhana
  4. Tidak perlu kebijakan pembagian laba

Kelemahan

  1. Tg.Jawab tidak terbatas
  2. Kemampuan manajemen terbatas
  3. Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan
  4. Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
  5. Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri

Firma
Badan usaha yang didirikanoleh beberapa orang dengan menggunakan nama bersama atau satu nama bersama

Kebaikan

  1. Prosedur pendirian realtif mudah
  2. Kemampuan finansial lebih besar (gabungan beberapa orang)
  3. Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga keputusan menjadi lebih baik

Kelemahan

  1. Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
  2. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah satu anggota keluar, maka firma bubar

 

Perseroan Komanditer (Kommanditer Vennotscap).
Persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan.

Kebaikan

  1. Pendirianya relatif mudah
  2. Modal yg dikumpulkan kebih banyak
  3. Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar
  4. Manajemen dapat didiversifikasikan
  5. Kesempatan untuk berkembang llebih besar

Kelemahan

  1. Tanggung jawab tidak terbatas
  2. Kelanggsungan hidup tidak terjamin
  3. Sulit untuk menarik kembali investasinya

 

Perseroan Terbatas.
Suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, Yang terpisah dari kekayaan, hak, serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik .

 

Kebaikan

  1. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
  2. Terbatasnya tg.jawab sehingga tdk menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi
  3. Saham dapat diperjualbelikan dengan mudah
  4. Kebutuhan modal lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan usaha
  5. Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan leih efisien

Kelemahan

  1. Biaya pendiriannya relatif lebih mahal
  2. Rahasia tidak terjamin
  3. Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham

 

Badan Usaha Milik Negara(BUMN).
Semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dibidang usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan negara.

Ciri-ciri utama BUMN

  • Tujuan utama usaha melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan
  • Berstatus badan hukum dan diatur oleh undang-undang
  • Pada umumnya bergerak dibidang jasa-jasa vital
  • Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta bebas bergerak untuk mengikat suatu perjanjian, kontrak, serta hubungan-hubungan dengan pihak lain
  • Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum perdata
  • Seluruh atau sebagian dimiliki negara serta dapat memperoleh dana dari pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi
  • Pada prinsipnya secara finansial harus dapat berdiri sendiri
  • Setiap tahun perusahaan  menyusun laporan tahunan yg memuat neraca dan laporan laba rugi untuk disampaikan kepada yang berkepentingan

 

Koperasi.
Berdasarkan UU.No25 Th.1992. Koperasi suatu bentuk badan usaha yg beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan

Prinsip koperasi

  1. Keanggotaan bersifat sukarela
  2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
  3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa masing-masing anggota
  4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
  5. Kemandirian

 

Ciri Koperasi

  1. Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
  2. Anggotanya bebas keluar masuk
  3. Merupakan badan hukum yg menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota
  4. Didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
  5. Tg.jawab kelancaran usaha ditangan pengurus
  6. Para anggota turut bertanggungjawab atas utang koperasi
  7. Kekuasaan tertinggi dalam rapat anggota

 

Pengkonsentrasian Perusahaan

1. Trust.

Suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara horizontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidnag produksi dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sahamnya.

 

2. Holding Company

Holding Company sering disebut dengan perusahaan induk, yaitu perusahaan berbentuk Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Status perusahaan menjadi anak perusahaan dan kebijakan ditentukan oleh perusahaan induk (holding)

 

3.Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian untuk mengurangi persaingan

Kartel dibagi dalam beberapa bentuk :

  1. Kartel kondisi/syarat, menekankan pada syarat-syarat penyerahan barang dan pembayaran
  2. Kartel Harga, menekankan pada pembatasan harga jual untuk barang yang sejenis
  3. Kartel Produksi, Menekankan pada pembatasan jumlah produksi masing-masing anggota
  4. Kartel Daerah, Berkaitan dengan untuk membagi daerah pemasaran
  5. Kartel Pembagian Laba, menyangkut cara pembagian laba untuk masing-masing anggota

 

4. Sindikat 

Sindikat adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu proyek, Sindika juga melakukan perjanjian untuk memusatkan pada satu lokasi tertentu (sindikat perjanjian)

 

5. Concern.

Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan holding

 

6. Joint Venture,

merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan yang berdiri sendiri

 

7. Trade Association,

persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggota dan bukan mencari laba.

 

8. Gentlement’s Agreement,

Persetujuan produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi persaingan

 

Cara Penyatuan Usaha

1. Consolidation.

Consolidation adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup

 

2.Merger.

Merget adalah suatu PT mengambil alih satu atau beberapa PT lainnya, PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang mengambil alih

 

3. Akuisisi

Akuisisi adalah pengambil alihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan mengambil alih menjadi holding sedang perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan

 

4. Aliansi Strategi.

Aliansi strategi adalah kerjasama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap beridiri sendiri.

 

2.TEMPAT KEDUDUKAN PERUSAHAAN DAN LETAK PERUSAHAAN

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar tempat kedudukan perusahaan dan letak perusahaan, namun secara umum sering dianggap punya pengertian yang sama, berdasarkan pendekatan theoritis keduanya mempunyai konsep yang berbeda.

 

A.Tempat Kedudukan Perusahaan.

Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.

 

B.Letak Perusahaan.

Letak perusahaan adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang esfisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhinya letak perusahaan antara lain :

  • Harga bahan mentah/bahan pembantu
  • Tingkat upah buruh
  • Tanah
  • Pajak
  • Tingkat bunga
  • Biaya alat produksi
  • Biaya atas jasa pihak ketiga

 

Jenis Letak Perusahaan.

Dalam menjalankan kegiatannya perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetap salah satu yang sangat menentukan adalah letak dari perusahaan. Dalam memilih letak perusahaan, pengusaha selalu berusaha mencari tempat yang strategis. Secara umum strategis sering di jelaskan oleh tempat dan letak saja, sering tidak mempertimbangkan tujuan. Karena strategis tidak bisa hanya dilihat dari satu sudut saja, tetapi sangat banyak faktor yang harus dilihat untuk menentukan tempat yang strategis.  Leak perusahaan dapat dibedakan menjadi empat :

  1. Letak perusahaan yang terikat dengan alam, yaitu peusahaan yang pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan bahan baku. Seperti perusahaan pertambangan, perkebunan, pertanian, dll.
  2. Letak perusahaan yang terikat dengan sejarah, yaitu letak perusahaan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Sperti perusahaan batik, kerjainan, dll.
  3. Letak perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah, yaitu letak perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah berdasarkan pertimbangan keamanan,politik, kesehatan, dll. Seperti, perusahaan bahan kimia, peternakan, dll.
  4. Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, yaitu letak perusahaan yang letaknya ditentukan berdasarkan faktor ekonomi yang mempengaruhinya. Seperti, ketersediaan bahan mentah, ketersediaan tenaga air, ketersediaan modal, ketersediaan tenaga kerja, transportasi, pasar dan kesesuaian iklim.

 

Cara menentukan letak Perusahaan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menilai letak suatu perusahaan, diataranya dengan cara :

  1. Cara kualitatif, yaitu cara yang menggunakan penilaian dengan cara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan pada setiap pemilihan lokasi. (baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali)
  2. Cara kuantitaif, yaitu hasil analisis dengan mengkuantifikasikan dengan cara memberi skor pada masing-masing kriteria (baik sekali=5, baik=4, sedang=3, kurang=2, kurang sekali=1

 

Banyak para ahli menjelaskan factor-faktor yang dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan tempat suatu perusahaan.  Diantaranya penentuan lokasi menurut Teori Alfred Weber,  Weber mengemukakan ada dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan Yaitu :

  1. Biaya pengangkutan
  2. Biaya tenaga kerja

 

CARA MEMASUKI PERUSAHAAN

Dalam melakukan kegiatannya pengusaha ada beberapa alternatif untuk memasuki suatu perusahaan berdasarkan pertimbangan yang telah diperhitungkan secara baik sebelum mengambil keputusan.

Secara umum ada tiga cara untuk memasuki perusahaan dan menjadikannya sebagai hak milik. Katiga cara tersebut yaitu :

 

1. Membeli perusahaan yang telah dibangun.

Membeli perusahaan yang telah dibangun dapat memberikan beberapa keuntungan  dalam kaitannya dengan, lokasi perusahaan, evaluasi kinerja perusahaan, efisiensi waktu/usaha, maupun efisiensi dalam biaya pendirian. Disamping itu dengan mengambil alih perusahaan yang telah dibangun berarti telah tersedia modal, teknologi, tenaga kerja, dan bahkan pelanggan.

 

2.Memulai perusahaan baru.

Memulai perusahaan baru memungkinkan pemilik untuk memilih lokasi, sleksi dalam rekrutmen tenaga kerja, pemilihan merk dagang, teknologi, jenis peralatan dan sebagainya.

 

3.Pembelian Hak Lisensi (Franchising / Waralaba).

Banyak sekali kita menemui  kegiatan bisnis di sekitar kita yang bersifat wara laba.atau franchising. Hal ini menggambarkan bahwa semakin pesatnya kegiatan bisnis secara modern yang dilakukan oleh pengusaha.

  • Franchising merupakan suatu persatuan lisensi menurut hukum antara suatu pabrik (manufakturing) atau perusahaan yang menyelnggarakan, dengan penyalur (dealer) untuk melaksanakan kegiatan.  Dengan franchising perusahaan seolah menjadi dari suatu rangkaian yang besar, lengkap dengan nama, produk merek dagang, dan prosedur penyelenggaraan standar.
  • Sistem franchising/waralaba  dimulai dengan apa yang disebut dengan waralaba produk (product franchising), yaitu merupakan suatu usaha keagenan, seperti sepatu bata, mesin jahit singer dll.
  • Pada perkembangan selanjutnya franchising/waralaba menjadi lebih populer  melalui sistem waralaba format usaha (Bussiness  format franchising), seperti, KFC, Mc Donald, Dll.

 

Tipe-tipe franchising.

Dalam kegiatan wara laba ada beberapa alternatif  yang dapat dipih oleh pelaku bisnis untuk menjalankan kegaiatanya. Adapun type tersebut yaitu :

  1. Trade name franchising, yaitu franchisee memperoleh hak untuk melakukan produksi. Contoh : PT. Great River memiliki hak untuk memproduksi pakaian dalam wanita dalam merk Triump dengan lisensi dari Jerman.
  2. Product distribution franchising, yaitu franchisee memperoleh hak mendistribusikan barang di wilayah tertentu. Contoh, soft drink, cosmetics
  3. Pure franchising / business format, yaitu franchisee memperoleh hak seluruhnya, mulai dari trademark, penjualan, peralatan, metode operasi, strategi pemasaran, pengendalian kualitas, dll. Contoh, restaurant, fast food, pendidikan dan konsultan.

 

Keuntungan dan kerugian Franchising

Dalam setiap melakukan kegiatan ekonomi atau bisnis selalu ada keuntungan dan kerugian yang menjadi resiko dalam melakukan bisnis, sesuai dengan konsep bisnis.

Ada beberap Keuntungan dalam melakukan waralaba/franchising daiatanya :

  1. Pengalaman dan faktor sukses (franchise di Amerika 93% berhasil, bisnis bisnis biasa 35 %)
  2. Bantuan keuangan dari franchisor
  3. Brand name dan reputasi
  4. Bisnis sudah terbangun
  5. Biaya produksi rendah
  6. Kesiapan manajemen
  1. Bantuan manajemen dan teknik
  2. Profit lebih tinggi
  3. Perlindungan wilayah
  4. Memperoleh manfaat   market research dan  product development
  5. Resiko gagal kecil
  6. Franchisor memberikan  bantuan

 

Berapa bantuan yang diberikan dari franchisor berupa :

  1. pelatihan manajemen dan staf serta rekrutmen karyawan
  2. pemilihan dan pengkajian lokasi
  3. rancangan fasilitas dan rencana bangunan
  4. spesifikasi peralatan dan produk
  5. dukungan promosi dan iklan
  6. bantuan pada pembukaan franchise
  7. bantuan dalam pendanaan
  8. pengawasan yang berlanjut

 

Kerugian Franchising :

  • Program latihan franchisor terkadang jauh dari harapan
  • Franchisor hanya memberikan kebebasan terbatas pada hak yang dibeli

Jenis usaha yang potensial untuk franchising (waralaba).

  • Produk dan jasa otomotif
  • Bantuan dan jasa bisnis
  • Produk dan jasa konstruksi
  • Jasa pendidikan
  • Rekreasi dan hiburan
  • Fast food dan take away (makanan siap saji)
  • Perawatan Kesehatan, medis dan kecantikan
  • Retailing

 

3.PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI BISNIS

 

 

MISI dan Tujuan Organisasi.

Sebelum organisasi menetapkan tujuan-tujuan, terlebih dahulu harus menetapkan Misi atau maksud organisasi.

 

Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Misi suatu organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.

  • Etzioni Mendefinisikan tujuan organisasi sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikannya  dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya.

 

Maka ada dua unsur penting dalam tujuan yaitu :

  • Hasil-hasil akhir yang diinginkan diwaktu yang akan datang
  • Usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan.

 

Berbagai fungsi tujuan organisasi.

Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan, fungsi tersebut antara lain yaitu :

  1. Pedoman bagi kegiatan
  2. Sumber legitimasi (sah)
  3. Standar pelaksanaan
  4. Sumber motivasi
  5. Dasar rasional pengorganisasian

 

Tipe-Tipe Tujuan

  1. Tujuan kemasyarakatan (societal goals), seperti memproduksi barang dan jasa, mempertahankan pesanan, mengembangkan dan memelihara nilai-nilai budaya dan sebagainya.
  2. Tujuan keluaran (output goals), berkenaan dengan jenis keluaran dan bentuk fungsi konsumsi, seperti barang konsumen, jasa bisnis, pemeliharaan kesehatan, pendidikan dan sebaginya.
  3. Tujuan Sistem (system goals), pernyataan pelaksanaan fungsi organisasi, seperti, penekanan pada pertumbuhan, stabilitas, laba. dll.
  1. Tujuan produk (product goals), atau lebih sering disebut tujuan karateristik produk, seperti penekanan pada kualitas, gaya, keunikan keanekaragaman, dan sebagainya.
  2. Tujuan turunan (derived goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaan dalam pencapaian tujuan. Seperti, pelayanan masyarakat, pengembangan karyawan, kebijaksanaan-kebijaksanaan investasi dan lokasi pabrik,  dan sebagainya

 

 

 

Bidang-bidang tujuan

Peter Drucker mengidentifikasi ada 7 bidang pokok dimana perusahaan harus menetapkan tujuan.

  1. Posisi pasar, perusahaan harus menetapkan tujuan mengenai bagian pasar yang kan direbut
  2. Produktifitas, tujuan produktifitas dapat ditetapkan dalam beberapa bidang mencakup metoda-metoda kerja, kemajuan mesin dan peralatan, peningkatan efisiensi.
  3. Sumber daya fhisik dan keuangan, bagaimana sumber daya fhisik dan keuangan organisasi akan dikembangkan dan digunakan.

 

  1. Profitabilitas, tujuan laba penting untuk mencapai tujuan-tujuan lainnya.
  2. Inovasi, ada kebutuhan terus menerus akan produk dan jasa baru dan inovatif.
  3. Prestasi dan pengembangan manajer, kelangsungan hidup banyak organisasi tergantung pada kakuatan manajemen yang inovatif.
  4. Prestasi dan sikap karyawan.

 

 

SEGMENTASI PASAR

 

Segmentasi Pasar : Yaitu sebagai suatu proses membagi pasar menjadi irisan-irisan (bagian-bagian) konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama san kemudian memilih satu atau lebih yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda.

 

Segmentasi pasar direncanakan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan berbagai kelompok konsumen spesifik, sehingga barang dan jasa khusus dapat dikembangkan dan ditingkatkan untuk memuaskan kebutuhan setiap kelompok.

 

Dasar segmentasi pasar.

Pertama dalam menyusun strategi segmentasi adalah memilih dasar yang paling tepat untuk membagi pasar. Kategori utama karakteristik konsumen menjadi dasar yang paling populer untuk melakukan segmetasi.

 

Segmentasi Geografis.

  • Pada segmentasi geografis pasar dibagi menurut tempat. Teori di balik strategi ini adalah bahwa orang yang tinggal didaerah yang sama mempunyai kebutuhan dan keinginan serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan orang-orang yang tinggal didaerah lain.

 

Segmentasi Demografis.

  • Karakteristik demografis seperti, usia, jenis kelamin, status perkawinan, penghasilan pekerjaan, dan pendidikan, paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar. Demografi merujuk kestatistik populasi yang amat penting dan dapat diukur. Demografis dapat membantu menemukan pasar target atau pasar sasaran, sedangkan karakteristik psikologis atau sosial budaya membantu menjelaskan bagaimana para anggotanya berfikir dan bagaimana mereka merasa.

 

Segmentasi psikografis.

  • Profil psikografis salah satu segmentasi konsumen dapat dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan (activities), minat (interest), dan pendapat (opini) konsumen yang dapat diukur. Cara untuk menyusun profil psikografis konsumen riset AIO (activities, interest, opini) untuk mencari tanggapan konsumen terhadap sejumlah besar pernyataan yang mengukur :
  • kegiatan (bagaimana konsumen atau keluarga menggunakan waktu, misal bekerja, berlibur, dll),
  • Minat (pilihan konsumen dan prioritas konsumen atau keluarga, misal rumah, mode, makanan)
  • Pendapat ( bagaiaman konsumen memandang berbagai macam kejadian dan persoalan politik, sosial, pendidikan dan masa depan)

 

Segmentasi Psikologis.

  • Karakteristik psikologis merujuk ke sifat-sifat diri atau hakiki konsumen perorangan. Strategi segmentasi konsumen sering didasarkan pada berbagai variabel psikologis khusus. Misal para konsumen dapat dibagi menurut motivasi, kepribadian, persepsi, pengetahuan, dan sikap.

 

Segmentasi Sosial Budaya.

Sebagai dasar bagi segmentasi pasar sosial budaya yaitu variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya). Berbagai pasar konsumen telah berhasil dibagi menjadi berbagai segmen berdasarkan tahap dalam siklus kehidupan keluarga, kelas sosial, nilai-nilai budaya inti, keanggotaan subbudaya  dan keanggotaan lintas-budaya.

  • Siklus kehidupan keluarga, siklus kehidupan keluarga berdasarkan pada dasar pemikiran bahwa kebanyakan keluarga melalui tahap-tahap yang sama dalam pembentukan, perkembangan, dan perpisahan akhir mereka. Pada setiap tahap unit keluarga membutuhkan produk dan jasa yang berbeda.

 

  • Kelas sosial, (status relatif dalam masyarakat), dapat digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar, dan biasanya diukur dengan beberapa indeks variabel demografis yang tertimbang sepertti, pendidikan pekerjaan dan pendapatan.
  • Budaya, subbudaya, dan lintas-budaya.

 

Secara kebudayaan, beragai segmen yang berbeda dapat merupakan calon pelanggan (prospects) bagi produk yang sama, tetapi sering ditargetkan secara lebih efisien dengan daya penarik promosi yang berbeda. Para pemasar yang menggunkan segmentasi budya memberikan tekanan kepada nilai-nilai budaya khusus yang dianut secar luas karena dengan cara itu mereka mengharapkan para konsumen akan dapat segera mengenali.

  • Dalam budaya yang luas berbagai subkelompok atau subbudaya sering disatukan oleh berbagai pengalaman,     nilai-nilai atau kepercayaan tertentu yang menyebabkan berbagai segmen pasar menjadi efektif. Segmentasi budaya sangat berhasil dalam pemasaran internasional, tetapi penting bagi para pemasar untuk memahami sepenuhnya kepercayaan, nilai-nila dan adat negara yang ditargetkan (kontek lintas-budaya).

 

Segmentasi Terkait Pemakaian.
Bentuk segmentasi ini sangat populer dan efektif dalam menggolongkan konsumen menurut karakteristik produk jasa, atau pemakaian merk, seperti pemakaian (berat, menengah, ringan dan bukan pemakai produk atau jasa khusus), tingkat kesadaran, dan tingkat kesetiaan terhadap merk.

 

Segmentasi Situasi Pemakaian

Para pemasar mengakui bahwa kesempatan atau situasi sering menentukan apa yang akan dibeli atau dikonsumsi para konsumen. Untuk alasan itu mereka kadang-kadang menfokuskan pada situasi pemakaian sbagai variabel

segmentasi.

 

Segmentasi Manfaat.
Para eksekutif pemasaran dan periklanan terus-menerus berusaha mengenali salah satu manfaat terpenting produk dan jasa mereka akan sangat berarti bagi para konsumen.

 

Pendekatan Segmentasi Gabungan (Hybrid segmentation approach).

Pendekatan mencakup :

 

1. Profil Psikografis – Demografis, pendekatan ini merupakan pendekatan yang saling melengkapi yang akan memberikan hasil maksimal jika digunakan bersama. Penentu profil demografis – psikografis digunakan secara luas dalam pembuatan iklan untuk menjawab tiga pertanyaan;

–        Siapa yang harus ditargetkan

–        Apa yang harus dikemukakan

–        Dimana kita mengemukakan.

 

2.Geodemografis, jenis skema gabungan yang didasarkan pada pendapat bahwa orang yang hidup dekat satu sama lain mungkin mempunyai keuangan, selera, pilihan, gaya hidup dan kebiasaan konsumsi yang sama.

“Mirip Pribahasa lama” Burung yang berbulu sama biasanya berkumpul bersama-sama”

 

3.Sistem Nilai, Gaya Hidup (VALS), Pendekatan ini diambil dari hierarkhi A.Maslow dan konsep karakteristik. Pada akhir tahun 70-an peneliti di Amerika mengembangkan skema umum segmentasi populasi Amerika yang dikenal sebagai sistem nilai dan gaya hidup (Value And Lifestyle System, yg disebut VALS), sistem asli sebenarnya dirancang untuk menjelaskan dinamika perubahan sosial tetapi sistem tersebut diambil sebagai alat pemasaran . Dan tahun 1989 merevisi VALS untuk menfokuskan  secara lebih tegas pada usaha menjelaskan perilaku konsumen

 

Kriteria Untuk Membidik Segmen Pasar Secara Efektif.

  • Tantangan bagi para pemasar adalah memilih satu segmen atau lebih untuk dibidik dengan bauran pemasaran yang sesuai. Untuk menjadi target yang efektif target tersebut haruslah :
  1. Dapat diidentifikasi, pemasar dapat  mengidentifikasikan karakteristik yang berkaitan  (geografi, demografi dll)
  2. Mencukupi, agar segmen pasar tertentu dapat menjadi          target yang berharga, harus terdiri dari orang yang          cukup jumlahnya sehingga dapat menjamin          penyesuaian produk atau ampanye promosi tertentu          terhadap kebutuhan atau minat yang khusus.Para   pemasar sering menggunakan data sekunder dari BPS   untuk dipertimbangkan  dalam setiap segmenKemudahan dijangkau, berarti bahwa para pemasar harus dapat menjangkau berbagai segmen pasar yang dibidik dengan cara ekonomis. (walaupun berbagai media baru dapat menjangkau berbagai pasar yang menjadi target).
  3. Stabilitas (bertumbuh), para pemasar lebih suka membidik segmen yang relatif stabil faktor-faktor demografis dan psikologisnya dan juga kebutuhan serta kemungkinannya untuk terus tumbuh semakin luas seiring dengan waktu.

 

Melaksanakan Strategi Segmentasi.

Perusahaan yang menggunakan segmentasi pasar dapat mengikuti strategi pemasaran yang terpusat atau strategi pemasaran yang bedakan, dalam hal tertentu mereka dapat menggunakan startegi kontrasegmentasi.

 

  • Strategi pemasaran yang dibedakan (differential marketing), yaitu menentukan target beberapa segmen dengan menggunakan bauran pemasaran individual.
  • Strategi pemasaran yang terpusat (concentrated marketing), yaitu hanya menargetkan satu segmen dengan satu bauran pemasaran unik.

 

  • Kontrasegmentasi, suatu perushaan berusaha untuk mengetahui kebutuhan yang lebih umum dan karakteristik konsumen yang akan diterapkan kepada anggota dua segmen atau lebih, dan menggabungkan kembali segmen-segmen itu kembali tunggal lebih besar yang dapat dutargetkan kepada produk atau kampanye promosi yang disesuaikan secara individual.

 

(contoh, karena kurangnya mahasiswa akibatnya ada beberapa mata kuliah digabung menjadi satu seperti publisitas, promosi penjualan, periklanan, penjualan perseorangan dijadikan satu menjadi mata kuliah Promosi)

 

4.MANAJEMEN DAN MANAJER

 
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas bawahannya, berdasarkan tingkatan pada suatu organisasi. Secara umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab.

 

Tingkatan Manajemen :

Tingkatan manajemen dalam suatu organisasi akan membagi manajer

menjadi tiga golongan yang berbeda :

 

  • Manajer lini-pertama, yaitu tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional (sebutan mandor, supervisor), contoh mandor dalam pabrik atau kepala seksi yang langsung membawahi tenaga pembukuan dalam kantor besar.
  • Manajer menengah – madya, yaitu manajer yang membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional. (sebutan manajer departemen, kepala pengawas), contoh kepala bagian membawahi beberapa kepala seksi atau kepala devisi.
  • Manajer puncak, yaitu manajer yang bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi  (sebutan direktur, presiden, kepala devisi).

 

Apa Yang Dikerjakan Oleh Manajer.
Sebenarnya manajer seperti pimpinan klub olahraga atau direktu utama suatu perusahaan multinasional, memegang peranan yang lebih luas untuk menggerakan organisasi menuju tujuan yang telah ditetapkan.

Maka yang dilakukan oleh seorang  manajer  adalah :

  • manajer bekerja dengan dan melalui orang lain
  • Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat
  • Manajer menyelaraskan tujuan yang saling bertentangan dan menentukan prioritas
  • Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual
  • Manajer adalah penengah
  • Manajer adalah politis
  • Manajer merupakan simbol
  • Manajer adalah diplomat
  • Manajer mengambil keputusan yang sukar

 

Manajer Fungsional dan Manajer Umum.

Manajer dibedakan berdasarkan kegiatannya tergantung pada ruang lingkup yang dikelolahnya diklasifikasikan menjadi:

  • Manajer Fungsional bertanggung jawab hanya pada satu kegiatan organisasi, seperti produksi, pemasaran, penjualan atau keuangan.
  • Manajer Umum mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas satuan kerja atau divisi operasi yang mencakup semua kegiatan atau beberapa kegiatan-kegiatan fungsional satuan kerja.

 

Perbedaan tingkatan manajemen akan membedakan pula fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan.

 

Ada dua fungsi utama manajemen yaitu manajemen administratif dan manajemen operatif.

  • Manajemen administratif lebih berurusan dengan penetapan tujuan dan kemudian perencanaan, penyusunan kepegawaian dan pengawasan kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan.
  • Manajemen operatif lebih mencakup kegiatan memotivasi, supervisi dan komunikasi dengan para karyawan untuk mengarahkan mereka agar mencapai hasil secara efektif.

 

Keterampilan dan Peran Manajemen

Robert L.Katz, seorang pendidik dan manajer perusahaan menentukan tiga jenis dasar keterampilan yaitu :

  • Keterampilan teknis (tehnical skill), adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan teknik suatu bidang khusus.
  • Keterampilan Manusiawi (human skill), adalah kemampuan untuk bekeja dengan orang lain, memahami orang lain, dan mendorong orang lain.
  • Keterampilan Konseptual (conceptual skill), adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasi dan memadukan semua kepentingan can kegiatan organisasi.

 

Katz berpendapat, walaupun ketiga keterampilan ini penting untuk manajer yang efektif, pentingnya setiap keterampilan tersebut untuk manajer tertentu tergantung pada tingkatannya dalam  suatu organisasi.

 

  • Keterampilan Teknis, adalah yang terpenting untuk tingkatan manajemen rendah, dan akan semakin kurang penting kalau naik keatas  ke jenjang yang lebih tinggi.
  • Keterampilan manusiawi sangat penting pada tiap tingkatan organisasi, alasannya karena para manajer menyelesaikan pekerjaannya melalui orang lain.
  • Keterampilan konseptual yang terpenting untuk manajemen puncak  yang bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi. Pentingnya keterampilan konseptual karena makin erat dalam keputusan yang luas dan jangka panjang yang mempengaruhi sebagian besar organisasi.

 

Menurut Henry Minzberg, memberikan pandangan terhadap pekerjaan pengelolaan yang menerangkan bagaimana para manajer menggunakan waktunya dan melaksanakan pekerjaannya.

 

Minzberg menyimpulkan bahwa terdapat kesamaan yang kuat dalam perilaku manajer pada setiap tingkatan. Semua manajer mempunyai otoritas formal terhadap unit organisasinya dan mereka menerima status dari otoritas itu. Status ini menyebakan semua manajer terlibat dalam hubungan antara pribadi dengan bawahan, rekan, dan atasan yang akhirnya memberikan informasi yang dibutuhkan kepada manajer untuk mengambil keputusan.

 

MANAJER DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI.

 

Seluruh manajer seharusnya tidak hanya memusatkan perhatian pada lingkungan internal organisasi, tetapi juga harus menyadari pentingnya pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi yang dikelolahnya.

 

Manajer harus mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mendiaknosa dan bereaksi terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan, baik berupa kesempatan, resiko maupun ancaman yang mempunyai pengaruh pada operasi organisasi.

 

Faktor-faktor Lingkungan eksternal.

  • Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi yang sebagian besar tak dapt dikendalikan dan berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh manajer. Organisasi mendapatkan masukan yang dibutuhkan, seperti bahan baku, dana, tenaga kerja dan energi dari lingkungan eksternal, mentransformasikan menjadi produk atau jasa, dan kemudian memberikan keluaran kepada lingkungan eksternal.
  • Lingkungan eksternal mempunyai unsur yang berpengaruh langsung (lingkungan ekstern mikro) dan yang berpengaruh tisak langsung (lingkungan ekstern makro).

 

Lingkungan Ekstern mikro.

Komponen-komponen lingkungan ekstern mikro yang paling penting adalah :

  1. para pesaing yang harus dihadapi oleh perusahaan
  2. pelanggan yang harus dilayani
  3. pasar tenaga kerja
  4. lembaga-lembaga keuangan
  5. para penyedia (suppliers)
  6. Perwakilan pemerintah

 

 

 

Lingkungan Ekstern Makro.

Lingkungan ekstern makro mempengaruhi organisasi dengan dua cara :

  1. kekuatan-kekuatan dari luar tersebut mempengaruhi suatu organisasi secara langsung atau secar tidak langsung melalui satu atau lebih unsur lingkungan mikro.
  2. unsur lingkungan makro menciptakan iklim, misal teknologi tinggi, keadaan perekonomian dan perubahan-perubahan sosial dimana organisasi harus memberikan tanggapan.

 

Manajer dan organisasinya memberikan tanggapan terhadap lingkungan ekstern baik melalui usaha untuk mempengaruhi lingkungan ekstern mikro dan peramalan serta penyesuaian dengan kecendrungan lingkungan ekstern.

 

Usaha mempengaruhi lingkungan ekstern mikro.

  1. Manajer memusatkan usaha-usahanya pada aspek-aspek kunci lingkungan yang kritik bagi tujuan terentu organisasi. Manajer dapat mempengaruhi pelanggan dengan periklanan, membuat kerjasama dan perundingan dengan penyedia dan sebagainya.
  2. Peramalan (forecasting) dan lingkungan ekstern makroKelangsungan operasi perusahaan sering sangat tergantung pada antisipasi dan adaptasinya terhadap perkembangan lingkungan ekstern makro. Kecendrungan perkembangan lingkungan makro hendaknya dimonitor secara terus menerus agar manajer mampu mengembangkan kedudukan yang kuat dalam menghadapi lingkungan tersebut.

 

Perencanaan, perancangan organisasi dan lingkungan.

  • Cara yang paling penting bagi manajer untuk menyesuaikan dengan lingkungan eksternal adalah melalui pengembangan dan implementasi rencana-rencana bagi organisasinya. Rencana-rencana mewujudkan konsep dasar organisasi dan strategi-strategi akan mengikuti untuk mencapai tujuan. Rencana strategik tidak hanya menjadi pedoman adaptasi organisasi terhadap lingkungan ekstern mikro dan makro, tetapi juga menuntut usaha-usaha organisasi untuk mempengaruhi perilaku faktor-faktor dalam lingkungan ekstern mikro

 

5.SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

 

SIM adalah sistem manusia atau mesin yang terpadu, untuk menyajikan informasi, guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.

 

Unsur-unsur SIM yaitu :

  • Sistem manusia / mesin
  • Sistem terpadu
  • Pendukung operasi

 

Karena jumlah informasi banyak sekali maka timbullah gagasan untuk mengatasi persoalan tersebut maka manusia dan mesin membentuk suatu sistem gabungan. Biasanya sebuah SIM mempergunakan alat bantu berupa komputer sehingga data yang diolah dapat menjadi suatu informasi yang lebih cepat akurat dan efisien.

 

Manfaat Penggunaan SIM :

  • Seseorang yang memiliki tugas mengambil keputusan, tidaklah cukup kalau hanya menerima data mentah atau ikhtisar. Mereka memerlukan penyajian data sedemikian rupa agar keputusan dapat diambil. Semua ini akan terpadu dalam penggunaan SIM.

 

Beberapa Pengguna SIM dan Penggunaannya :

  • Petugas administrasi, (transaksi,mengolah dan menjawab pertanyaan)
  • Manajer tingkat bawah, (data operasi, perencanaan, situasi yang terkendali, menyusun jaduwal, mengambil keputusan)
  • Staf Ahli, (Informasi bagi analisisnya, membantu menganalisis, perencanaan dan pelaporan)
  • Manajemen, (laporan tetap, permintaan informasi khusus, mengenali persoalaan dan peluang, menganalisis dan mengambil keputusan.

Sub Sistem Utama Dalam SIM.

1. Sub sistem fungsional  :

  • Pemasaran (ramalan penjualan, perencanaan penjualan, analisis pelanggan dan penjualan)
  • Produksi (perencanaan dan penjadwalan produksi, pengendalian biaya, analisis biaya)
  • logistik (perencanaan dan pengendalian pembelian, pembelian, persediaan barang dan distribusi)
  • Personalia ( perencanaan kebutuhan personalia, penganalisaan prestasi, administrasi gaji)
  • Keuangan dan akuntansi ( analisis keuangan analisis biaya, perencanaan kebutuhan modal, perhitungan pendapatan)
  • Pengolahan informasi (perencanaan informasi analisa keuangan biaya atau aktivitas)
  • Manajemen Puncak ( perencanaan strategis, pengalokaisan sumber daya)

2. Subsistem Kegiatan :

  • Pengendalian transaski (pengolahan pesanan, pengiriman, penerimaan)
  • Pengendalian operasi ( penjadwal kegiatan, laporan prestasi)
  • Pengendalian manajemen (perumusan anggaran, alokasi sumber daya)
  • Perencanaan strategis (perumusan sasaran dan rencana strategis)
  • Penggunaan subsistem fungsional dan subsistem kegiatan dalam praktek.
  • Dalam praktek kedua subsistem ini umumnya digabungkan dan menghasilkan subsistem kombinasi yang terperinci.
  • Sebagai contoh, kombinasi subsistem pemasaran dengan subsistem perencanaan strategis, akan menghasilkan subsistem perumusan penjualan produk tertentu, dan seterusnya.

 

Kelemahan Penerapa konsep SIM dalam organisasi.

1. Dalam penerapan teknologi komputer dan konsep SIM

  • kekurangan perangkat keras / lunak
  • kekurangan tenaga dan prosedur dalam SIM
  • Kurang siapnya tenaga pemakai dan fungsi pemakai bagi sistem baru tersebut

2. Penggunaan SIM sering menimbulkan pertentangan gagasan

  • Akan menggunakan sistem total atau akan dignakan gabungan subsistem
  • Sumber sistem informasi terpusata tau terpencar
  • Terminal ditempatkan di setiap kantor eksekutif atau terminal yang dioperasikan aktif
  • Apakah fungsi manajerial susdah siap untuk menerima dan menggunakan teknologi maju untuk sistem informasi atau belum siap.

 

6.PERENCANAAN PRODUKSI

 

Dengan semakin banyaknya barang dan jasa yang diperjual belikan dan dikonsumsi oleh konsumen. Hal ini akan membuat kegiatan pabrik untuk menambah atau menciptakan kegunaan suatu barang dan jasa tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan melalui sistem produksi, dengan mengubah faktor-faktor produksi yang tersedia sehingga menjadi barang dan jasa. Disini manajemen berperan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan produk dan jasa lebih berdaya guna dan berhasil guna, melalui proses manajemen, Karena sasaran yang ingin dicapai adalah keuntungan yang maksimal dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Maka diperlukan suatu perencanaan produksi sebelum kegiatan produksi dilaksanakan atau dimulai. Sebab tanpa adanya perencanaan produksi yang  baik kemungkinan akan membuat terjadinya penyimpangan dalam kegiatan produksi dan berakibat kepada kecewanya konsumen  yang menggunakan produk tersebut. Perencanaan produksi berguna untuk membandingkan antara rencana dengan kenyataan, sehingga apabila terjadi penyimpangan, maka akan segera dapat dilakukan tindakan koreksi sebelum produk/jasa yang dikeluarkan dari pabrik.

 

Pengertian :

  • Produksi : Semua kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang  atau jasa.
  • Proses Produksi yaitu cara, metode atau teknik untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi
  • Manajemen Produksi adalah  suatu kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, guna menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang dan jasa

 

Penambahan dalam perancangan atau desain sistem produksi meliputi :

  • Seleksi dan desain hasil produksi (produk)
  • Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
  • Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
  • Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses
  • Rancangan tugas
  • Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

Beberapa proses penciptaan dan penambahan kegunaan / faedah :

  • Faedah Bentuk (form utility) : suatu benda akan bertambah manfaat atau kegunaannya apabila adanya perubahan bentuk.
  • Faedah Waktu (Time utility) : suatu benda akan bertambah manfaatnya atau kegunaannya apabila disesuaikan dengan tempat atau digunakan pada waktu yang tepat.
  • Faedah Tempat (place utility): suatu benda akan bertambah manfaatnya atau kegunaannya secara ekonomis apabilah berpindah tempat, dari satu tempat ke tempat yang lain.
  • Faedah Milik (possesion) : suatu benda akan bertambah manfaatnya atau kegunaannya apabila sudah berpindah tangan atau pemilik.

Dalam kegitan proses produksi untuk mengubah atau mengelolah suatu produk dapat dibedakan dari beberapa sifat proses produksi, yaitu :

  • Proses Ekstraktif : suatu proses produksi yang sufatnya mengubah bahan-bahan mentah yang bersumber dari alam.
  • Proses Pabrikasi : suatu proses produksi yang sifatnya mengubah bahan mentah menjadi bahan/barang jadi.
  • Proses Analitik : suatu proses produksi yang sifatnya memisahkan bahan mentah menjadi beberapa macam barang jadi.(gas bumi menjadi minyak bensin, solar dan minyak tanah)
  • Proses Sintetik : suatu proses yang sifatnya mengkombinasikan bahan mentah menjadi satu barang jadi atau prodduk (Pil, Obata-obatan)
  • Proses Perakitan : suatu proses produksi yang sifatnya menggabungkan komponen-komponen menjadi barang jadi / produk (TV, Radio, Dll)
  • Penciptaan jasa-jasa, suatu kegiatan administrasi, menyediakan data atau informasi bagi yang membutuhkan.

 

Jenis Proses produksi.

  • Dalam melaksanakan kegiatan produksi ada 2 jenis proses produksi yang dilakukan oleh suatu perushaan dalam menghasilkan suatu barang atau jasa.
  • Proses produksi yang terus-menerus (continuous production) yaitu suatu proses produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara tetap atau terus-menerus dari waktu kewaktu.
  • Proses produksi yang terputus-putus ( intermitten production) yaitu suatu proses produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tidak secara  terus menerus dari waktu ke waktu atau dipengaruhi oleh pesanan (berdasarkan pesanan)

 

Pola Produksi

  • yaitu penentuan jumlah produksi yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan guna melayani penjualan. Dimana pola produksi mempunyai 3 pilihan dalam melayani penjualan yaitu :
  • Stabilitas produksi yaitu suatu pola yang dilakukan oleh perusahaan secara tetap atau stabil dari waktu kewaktu dalam kegiatan produksi.
  • Stabilitas persediaan akhir yaitu suatu pola yang dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan produksi yang disesuaikan dengan persediaan akhir dan ditentukan sama dari waktu kewaktu.
  • Produksi dan persediaan akhir tidak stabil, yaitu suatu pola yang dilakukan oleh perusahaan dengan mngikuti fluktuasi penjualan, baik dalam produksi maupun persediaan akhir.

 

Perencanaan Pabrik.

Dalam kegiatan perencanaan pabrik ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu:

1. Faktor primer yang mencakup :

  • bahan mentah
  • letak pasar
  • pengakutan
  • suplay tanaga kerja

2. Faktor sekunder mencakup :

  • rencana masa depan
  • kemungkinan perluasan
  • fasilitas service
  • sikap masyarakat setempat
  • Fasilitas pembelanjaan
  • keadaan tanah
  • iklim
  • pajak dan peraturan daerah

 

Pengendalian Produksi.

  • Pengendalian produksi digunakan untuk mengendalikan produksi agar apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat dicapai.

 

Adapun tahap-tahap dalam pengendalian produksi :

  • Planning, yaitu merencanakan jumlah, waktu produksi dan sebagainya.
  • Routing, yaitu penengtuan urutan dari suatu kegiatan dalam kegiatan produksi
  • Scheduling, yaitu pembuatan jadwal untuk pelaksanaan dalam proses produksi
  • Dispatcing, yaitu suatu perintah yang dibuat untuk mulai melakukan pekerjaan atau kegiatan proses produksi.
  • Follow Up, yaitu tindak lanjut dari planning, routing, scheduling dan dispatcing agar sesuai dengan rencana.

 

Sitem Produksi dan Operasi

  • Sistem Produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan antara unsu-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentranformasiaan masukan menjadi suatu keluaran. Konsep Biaya
  • Biaya dapat dikelompokkan atas dasar hubungan sebagai berikut :

 

1. Biaya dalam hubungannya dengan produk :

  • Biaya pabrikasi (factory cost) yaitu biaya yang diperlukan untuk memproses bahan baku (bahan pembantu) menjadi barang. Biaya ini terdiri :

–        bahan baku langsung (direct materials)

–        Tenaga kerja langsung (direct labour)

 

Overhead pabrik (factory overhead), semua biaya  produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang terdiri dari :

  • biaya bahan tidak langsung (minyak pelumas, kain lap dll)
  • biaya tenaga kerja tidak langsung ( gaji mandor, gaji penyelia, gaji pemeriksa pabrik)
  • Biaya tidak langsung lainnya, biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja tidak langsung(sewa pabrik, asuransi kecelakaan, pajak bumi dan bangunan, biaya pemasaran dll)

 

  1. Dua Unsur utama biaya produksi dapat digabungkan dalam terminologi biaya, yaitu :
  • Biaya utama (prime cost) yaitu gabungan biaya bahan baku langsung dan biayan tenaga kerja langsung.
  • Biaya konversi (conversion cost) yaitu gabungan antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

Biaya non pabrikasi.

  • Biaya ini dapat dibedakan menjadi :
  • Biaya pemasaran (marketing cost)
  • Biaya administrasi dan umum (administration and public cost)
  • Biaya keuangan (financial cost)

 

2. Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi.

  • Biaya Variabel (variable cost) yaitu biaya yang berubah total menurut perbandingan searah dengan perubahan tingkat aktivitas
  • Biaya Tetap (fixed cost) yaitu biaya secara total tidak berubah (konstan) tanpa memandang perubahan tingkat aktivitas dan biaya satuan akan berbanding terbalik dengan perubahan volume keluaran.

3. Biaya dalam hubungannya dengan departemen pabrikasi :

  • Departemen produksi (production depatement)
  • Departemen jasa (service departement

4. Biaya dapat dikendalikan atau tidak dapat dikendalikan

  • Biaya terkendalikan (controlable cost) yaitu biaya yang dapat langsung dipengaruhi oleh pimpinan dalam jangka waktu tertentu
  • Biaya tidak terkendali (unctrolable cost) yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh pimpinan berdasarkan wewenang yang dimiliki.

5. Biaya dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan.

  • Biaya relevan (relevant cost) yaitu biaya yang dikeluarkan di masa yang akan datang dan terdiri dari beberapa alternatif.
  • Biaya tidak relevan (irrelevant cost) yaitu biaya dengan keputusan apapun tidak akan berubah.

6. Berdasarkan priode penentuan biaya

  • Biaya masa lalu  (historical cost) yaitu biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan
  • Biaya masa depan (future cost) yaitu biaya yang diperlukan pada periode yang akan datang

7. Biaya yang digolongkan atas dasar objek atau pusat biaya

  • Biaya langsung (direct cost) yaitu biaya terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya.
  • Biaya tidak langsung (indirect cost) yaitu biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu.

 

7.FUNGSI PEMASARAN

 

Untuk dapat mempertahankan hidupnya, berkembang dan memperoleh keuntungan, perusahaan harus mampu melakukan salah Satu fungsinya yaitu pemasaran.

 

Ada beberapa pengertian pemasaran menurut ahli diantaranya :

  • Menurut Stanton, Pemasaran yaitu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk, merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan, memuaskan kebutuhan pembeli yang ada dan pembeli potensial
  • Menurut Kotler, pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaranMenurut American Marketing Asosiation, pemasaran merupakan pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa.

 

Majemen Pemasaran.

  • Manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program untuk menciptakan, membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dalam mencapai tujuan organisasi.
  • Marketing Mix, yaitu kombinasi dari variabel-variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang terdiri dari produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.

 

Konsep Pemasaran (marketing concept).

  • Dalam konsep pemasaran terkandung beberapa faktor :
  • Pemuasan keinginan kelompok tertentu
  • Program riset pemasaran (keinginan pembeli)
  • Mempengaruhi pembeli
  • Kepuasan konsumen

 

 

 

Konsep Penjualan (the selling concept).

  • Ada beberapa faktor yang terkandung dalam konsep penjualan
  • Mencapai volume penjualan stinggi-tingginya
  • Mendorong pembeli dengan cara meningkatkan penjualan
  • Memungkinkan pembeli untuk melakukan pembelian kembali

 

Segmentasi Pasar : Yaitu sebagai suatu proses membagi pasar menjadi irisan-irisan (bagian-bagian) konsumen yang khas yang mempunyai kebutuhan atau sifat yang sama dan kemudian memilih satu atau lebih yang akan dijadikan sasaran bauran pemasaran yang berbeda.

  • Segmentasi Pasar dapat juga didefiniskan sebagai suatu tindakan membagi pasar yang sifatnya heterogen kedalam satuan-satuan pasar (segmen) yang bersifat homogen.

 

Adapun syarat-syarat dari segmentasi pasar yaitu :

  • Dapat diukur (measurability), yaitu mempunyai daya beli
  • Dapat dijangkau (accesibility), yaitu dapat dilayani
  • Besarnya (substantialibility), yaitu cukup menguntungkan

 

Ada beberapa macam pasar yang dikenal dalam bisnis :

  • Pasar barang konsumsi, yaitu pasar yang menawarkan kepada konsumen, dimana barang tersebut langsung dibeli konsumen akhir untuk memenuhi kebutuhannya.
  • Ada 3 jenis  barang konsumsi yaitu :
    • Barang konvenien (convenien goods) yang barang yang digunakan dan dapat dibeli setiap hari oleh konsumen (sabun, gula, beras dll)
    • Barang Toko (shopping goods) yaitu suatu barang yang perlu dipertimbangkan mutu, harga dan mereknya sebelum membeli (TV, Mesin Cuci, Dll)
    • Barang Spesial (special goods) yaitu suatu barang yang mempunyai cirikhas tertentu, dan hanya dapat dibeli pada satu tempat tertentu saja (perhiasan, kerajinan, dll)

 

Pasar Barang Industri, yaitu pasar yang menawarkan barang, dimana barang yang dibeli adalah untuk diproses kembali atau untuk kegiatan industri.

Barang industri dapat digolongkan menjadi :

–        Bahan baku

–        Komponen dan barang setengah jadi

–        Perlengkapan operasi

–        Instalasi

–        Alat bantu lainnya

Silkus Kehidupan Produk (product life cycle).

  • Setiap produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan mempunyai siklus atau daur hidup, dimana masa dari setiap produk sangat sulit untuk dipastikan, Sehingga sering dikatakan siklus produk adalah berapa lama suatu produk yang ditawarkan dapat bertahan di pasar.

 

Siklus dari suatu produk (product life cycle) :

  • Perkenalan (introduction), pada tahap ini produk yang dihasilkan oleh perusahaan masih merupakan barang baru di pasar. Hal ini memerlukan biaya yang besar untuk promosi dan kemungkinan belum dapat mendapat keuntungan.
  • Pertumbuhan (growth), produk sudah mulai dikenal oleh konsumen, sudah terjadi persaingan, perusahaan harus memperbaiki produknya, penjualan meingkat dan perusahaan sudah memperoleh keuntungan dari penjualan, promosi masih diperlukan
  • Kedewasaan (maturity), produk sudah dikenal dan disukai konsumen, perusahaan bisa memperoleh keuntungan puncak (laba maksimal)
  • Kemunduran (declin), pada tahap ini merupakan siklus terakhir dari suatu produk, dalam hal ini perusahaan mempunyai 2 alternatif, yaitu menghentikan produk secara berangsur atau membuat produk baru.

 

Pengertian Harga.

  • Harga adalah jumlah yang dibutuhkan untuk mendapat sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
  • Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam penetapan harga
  • Harga barang sejenis dari para pesaing
  • Kemampuan membeli masyarakat
  • Jangka waktu perputaran dana
  • Peraturan pemerintah

 

Beberapa metode yang dapat digunakan dalam penetapan harga suatu produk  yaitu :

  • Menetapkan laba yang diinginkan
  • Menentukan titik impak /pulang pokok (BEP)
  • Menetapkan harga setinggi-tingginya
  • Menetapkan harga serendah-rendahnya

 

Dalam pasar sering kita menemukan bermacam-macam bentuk dari harga seperti :

  • Harga ditetapkan secara fsikologis, yaitu harga yang ganjil (9.900, dsb)
  • Harga yang bertingkat (1500, 2000, 2500, dsb)
  • Pemberian potongan penjualan

–        Potongan kuantitas

–        Potongan tunai

–        Potongan dagang

Konsep Harga Pokok.

  • Konsep dari harga pokok yaitu :
  • Harga pokok historis, yaitu jumlah biaya yang keseluruhan yang nyata dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang ditambah biaya lainnya sehingga barangnya beredar dipasar.
  • Harga pokok Nonmartif, yaitu jumlah biaya keseluruhan yang seharusnya dikeluarkan ditambah biaya lainnya sehinggan barang beredar dipasar

 

 

8.FUNGSI PERSONALIA

 

Mengorganisasi sumber daya manusia merupakan salah satu aktivitas fungsional yang secara umum dikenal dengan manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses menganalisis dan mengelolah kebutuhan organisasi terhadap sumber daya manusia, sehingga dapat menjamin tercapainya sasaran startegis perusahaan. Untuk itu diperlukan penarikan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan suatu organisasi.

 

Penarikan Tenaga Kerja (recruitmen).

Penarikan tenaga kerja yaitu keseluruhan dari penyusunan penarikan tenaga kerja, seleksi dan penempatan program yang intinya meneliti dan memperoleh tenaga kerja yang dibutuhkan, baik dari segi kuanitas maupun kualitas.

  • Metode Penentuan Jumlah Tenaga Kerja :
  • Analisis Beban Kerja, yaitu suatu proses penentuan jumlah jam kerja orang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu dalam waktu tertentu
  • Analisis Tenaga Kerja, yaitu proses penentuan kebutuhan tenaga kerja yang dipergunakan untuk mempertahankan kontinuitas jalannya perusahaan secara operasional
  • Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
  • Metode latihan dan Pengembangan.
  • Latihan (training) yaitu  suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan seorang karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam menjalankan pekerjaan.
  • Pendidikan (education) yaitu sutau kegiatan untuk memperbaiki kemampuan seorang karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan umum dan pengetahuan ekonomi

 

Upah (compensation).

  • Secara umum setiap orang yang melakukan pekerjaan pasti mengharapkan penghargaan (balas jasa) baik secara materi maupun secara non materi. Yang biasa disebut dengan gaji atau upah.
  • Ada beberapa pengertian upah menurut para ahli diantaranya:
  • Menurut Edwin B.Flippo upah (compensation) adalah harga untuk jasa-jasa yang telah diberikan oleh seseorang kepada orang lain.
  • Menurut Prof.Imam Soepomo upah adalah pembayaran yang diterima buruh selama ia melakukan pekerjaan atau dipandang melakukan pekerjaan.

 

Fungsi dan Tujuan Upah adalah :

  • Fungsi upah secara umum :

–        Untuk mengalokasikan secara efisien sumber daya manusia, khususnya angkatan kerja

–        Untuk menggunakan sumber daya manusia tersebut secar efisien dan efektif

–        Mendorong stabilitas dan pertumbuhan ekonomi

 

Tujuan konpensasi finansial

  • Untuk memenuhi kebutuhan ekonomis atau memberikan rasa aman dibidang ekonomi bagi karyawan
  • Untuk meningkatkan, mengaitkan penerimaan dan kontribusi dan produktivitas para karyawan perusahaan
  • Untuk menjaga keseimbangan dan keadilan dalam pemberian upah dan gaji kepada karyawan
  • Untuk mengaitkan penerimaan dengan finansial perusahaan

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konpensasi, pengupahan :

  1. Permintaan dan penawaran tenaga kerja
  2. Organisasi serikat buruh
  3. Kemampuan perusahaan membayar
  4. Produktivitas kerja karyawan
  5. Biaya hidup
  6. Peraturan pemerintah
  7. Pendapat karyawan sebagai pihak penerima upah

 

 

9.FUNGSI KEUANGAN

 

Pada hakekatnya fungsi dari manajer keuangan adalah, menyeimbangkan kebutuhan-kebutuhan dana dalam operasi perusahaan dengan berbagai sumber dana.

 

Penganggaran Modal (capital budgeting)

Semua kegiatan merencanakan dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengeluaran dana yang jangka waktu pengembaliannya melebihi 1 tahun. Yang termasuk dalam kategori pengeluaran ini adalah pengeluaran dana untuk pembelian aktiva tetap (tanah, mesin dan peralatan lainnya), begitu juga dana untuk advertensi jangka panjang, pengeluaran penelitian dan pengembangan yang mempunyai manfaat jangka panjang termasuk dalam pengeluaran modal (capital expenditures).

Modal Kerja.

  • Modal kerja adalah nilai dari harta, milik yang dapat dengan segera dijadikan uang kas dan digunakan oleh perushaan untuk membiayai keperluan operasi sehari-hari.

 

Jenis Modal kerja.

Pada dasarnya modal kerja dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang

dapat menjadi sumber dana  bagi perusahaan, yaitu :

  • Modal Asing/Luar, yaitu modal yang diperoleh perusahaan dari pinjaman-pinjaman yang akan dioperasikan perusahaan dalam waktu tertentu saja, karena harus dikembalikan dengan disertai bunga.
  • Modal Asing digolongkan menjadi :

–        Modal asing jangka pendek, yaitu modal yang penggunaannya kurang dari 1 tahun

–        Modal asing jangka menengah, yaitu modal yang penggunaannya 1 tahun sampai dengan 5 tahun

–        Modal Asing jangka panjang, yaitu modal yang penggunaannya lebih dari 5 tahun

Modal Sendiri :

  • Modal sendiri adalah modal yang dimasukkan oleh para pemilik perusahaan, yang seterusnya akan dioperasikan perusahaan selama masih berjalan.
  • Modal jangka pendek  (kredit).
    • Kredit rekening koran, adalah kredit yang dib erikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu yang oleh perusahaan tidak diambil sekaligus tetapi sesuai dengan kebutuhannya dan bunga yang dibayar hanya terhadap jumlah uang yang diambil saja, meskipun perusahaan meminjam lebih dari jumlah tersebut.
    • Kredit Penjual, merupakan kredit perniagaan dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan secara kredit
    • Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh pembeli kepada penyelia bahan mentah atau barang lain.
    • Kredit wesel, kredit yang terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan hutang yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu, kepada pihak tertentu, pada saat tertentu.
  • Modal Jangka menengah (kredit).
    • Term Loan, yaitu kredit usaha dengan umur dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun. Biasanya term Loan ini diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi, suppliers atau manufactur.
    • Leasing, suatu kegiatan pembiayaan barang-barang modal yang digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu.

 

  • Modal Jangka Panjang.
  • Pinjaman Obligasi, Dalam pinajaman obligasi jangka waktu didasarkan pada jangka waktu penggunaan kredit dalam perusahaan dan angsuran disesuaikan dengan jumlah penyusutan dari aktiva tetap yang dibelanjai dengan obligasi. Dan apabila sistem pelunasannya sekaligus maka disebut Singking Fund System, dan apabila sistem pelunasannya dengan cara berangsur disebut dengan Amorization System.
  • Pinjaman Hipotek, yaitu pinjaman jangka panjang terhadap barang tak bergerak agar barang itu bisa dijual untuk menutupi bila tagihannya tak bisa dibayar.

 

Unsur Kontinuitas / Daya Tahan Perusahaan.

  • Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan maka pimpinan harus memperhatikan unsur-unsur berikut :
  • Soliditas, yang dimaksud dengan soliditas besarnya kepercayaan masyarakat pada perusahaan karena mau dan mampu menepati segala kewajibannya.

 

Ada 3 (tiga) macam Soliditas :

  • Soliditas finansial, kepercayaan dalam bidang keuangan
  • Soliditas komersil, adalah kejujuran para pimpinan dalam menepati perjanjian dagang.
  • Soliditas moral, ialah kepercayaan masyarakat terhadap para pimpinan perusahan. Apakah ada cacat dalam perilakunya.

 

 

  • Likuiditas, pengertian likuiditas mencakup kemampuan melunasi hutang yang jatuh tempo, meyediakan alat-alat lancar untuk proses produksi, membayar upah, membeli bahan baku. Dan  menjadi asset menjadi uang tunai tepat pada  waktu tertentu.
  • Solvabilitas, kemampuan perusahaan untuk dapat membayar semua utang-utang jika saat perusahaan dibubarkan.
  • Creadietwaardigheid, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit karena kepercayaan. (jika solvabilitas, likuiditas dan rentabilitas baik maka credietwaardigheidnya baik)
  • Rentabilitas, pengertian rentabilitas mencakup 2 hal yaitu, perbandingan antara pendapatan dengan dengan kekayaan yang ada (pendapatan bersih setelah pajak). Perbandingan antara pendapatan perusahaan dengan kekayaan yang dipakai dalam perusahaan (kekayaan sendiri dan keakayaan asing).

 

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP)

Break Even Point (BEP) atau titik impas menggambarkan hasil dari penjualan yang diperoleh dengan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan (pulang pokok), berarti perusahaan tidk memperoleh laba dari hasil penjualan tersebut.

 

Break Even Point dapat memberikan hasil yang memadai, jika asumsi berikut dipenuhi :

  • Perilaku penerimaan dan pengeluaran dilukiskan dengan akurat dan bersifat linier sepanjang jangkauan (rentang) yang relevan.
  • Biaya dapat dipisahkan antara biaya tetap dan biaya variabel
  • Efisiensi dan produkstivitas tidak akan berubah
  • Harga jual tidak mengalami perubahan
  • Biaya-biaya tidak berubah
  • Bauran penjualan konstan
  • Tidak ada perbedaan yang signifikan (nyata) antara persediaan awal dan persediaan akhir

 

Rumus untuk menghitung BEP :

Dalam unit

FC

BEP = ———————-

P/unit – VC/unit

 

Dalam rupiah

FC

BEP = ———————–

1 –  VC/S

 

Rumus Untuk Laba Yang Dinginkan, kita dapat mengetahui berapa jumlah penjualan agar dapat mendapat laba yang ditentukan

 

FC + Laba Dinginkan

Penjualan = ——————————-

1  –  VC/S

Keterangan :

  • Fixed Cost (FC) = biaya tetap
  • Variable Cost (VC) = biay berubah
  • Sales (S) = penjualan

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Amirullah, Pengantar Bisnis, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.

Asyhadie Zaeni, Hukum Bisnis, penerbit, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2008

Basu Swasta, Pengantar Bisnis Modern, Penerbit Liberty Jakarta, Jakarta,

1998

Buchari Alma, Pengantar Bisnis, Penerbit Alfabeta Bandung, Bandung, 2002

Bartono, Today’s Bussines Ethics, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta

2005

Jeff Madura, Pengantar Bisnis, Buku I, PT Salemba Empat, Jakarta, 2001

 

………………., Pengantar Bisnis, Buku II, PT Salemba Empat, Jakarta, 2001

 

Liccolin Arsyad, Peramalan Bisnis, Penebit BPFE Yogyakarta, Yogyakrta,

1999

Louis Boone, Pengantar Bisnis, Jilid 1, Penerbit Erlangga Jakrta , Jakarta,

2002

……………….., Pengantar Bisnis, Jilid 2, Penerbit Erlangga Jakarta, Jakarta,

2002

Meidi Wibowo, Manajemen Proses Bisnis, Penerbit Grasindo Jakarta,

Jakarta, 2004.

M.Fuad, Pengantar Bisnis, Penerbit Gramedia Pustaka Utama Jakarta,

Jakarta, 2005.

Mahmud Macchfoed, Pengantar Bisnis, Modern, Penerbit Andi yogyakkarta,

Yogyakarta, 2007.

Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Penerbit Rineka Cipta Jakarta, Jakarta,

2004

Sadono Sukirno, Penerbit  Prenda Media Jakarta, Jakarta, 2002

Suryadi Prawiro Santoso, Pengantar Bisnis Modern, Penerbit Bumi Aksara

Jakarta, Jakarta, 2002.

Satya Nugraha, Heri, Etika Bisnis, Penerbit LPFE. Univ.Tri Sakti Jakrta,

Jakarta, 2003

 

 

This entry was posted in BISNIS, DIKTAT, EKONOMI, MATERI KULIAH EKONOMI and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *