JURNAL EKONOMI

JURNAL

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SEMEN                                                 PADA PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) PALEMBANG

MUSTANGIN

08151038

ABSTRACT

MUSTANGIN (08151038), Marketing Strategy Analysis of Semen In PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang (under the guidance of Wiwin Agustian and Devita Aryasari.

The problem formulation in this thesis is the Cement Marketing Strategies On How PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang. The objectives to be achieved in this study was to find out the marketing strategies of cement on PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang. The study was conducted at the place PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang is located at Jl. Abikusno Cokrosuyoso Kertapati Palembang. The data used in this study is the primary data collected through observations and interviews on marketing strategies in PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang and secondary data obtained in the form of a brief company history, organizational structure, division of tasks and activities of the company. Preparation of this thesis uses a qualitative descriptive method that is theoretical, focusing on things that will be studied, aided by reading books that relate to issues that will be examined so that authors can demonstrate need and eventually I’m going to try to draw some conclusions and suggestions . The results obtained on a marketing strategy that PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang is using Marketing Mix strategies consisting of product strategy, pricing strategy, distribution strategy and promotional strategy. based on research results obtained, it can be concluded that the marketing strategy undertaken in PT.Semen Baturaja (persero) Palembang has not been effective due to the company’s existing marketing strategy belom able to enter the global market, so it takes a more appropriate marketing strategies and better to achieve maximum profit and can enter the global marketplace and compete with existing competitors.

Keywords : Strategy, Marketing, Cement

 


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada umumnya kegagalan suatu perusahaan disebabkan karena salah strategi pemasaran atau lemahnya strategi pemasaran pada perusahaan tersebut. Untuk itu diperlukan adanya suatu strategi pemasaran yang tepat untuk dapat bertahan (Survive) dalam dunia bisnis yang kompetitif. Inti dari strategi pemasaran yaitu bagai mana bertahan hidup didunia bisnis yang kompetitif. bagai mana membuat persepsi yang baik dibenak konsumen, mengenali kelemahan dan kekuatan pesaing dan memahami pasar yang menjadi pasar sasaran.

Menurut Purnama, (2004:2). “Strategi pemasaran dapat didefinisikan sebagai analisis pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan pengembangan, pelaksanaan serta pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran”.

PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang merupakan salaah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri semen yang mendorong tumbuhnya berbagai usaha konstruksi dan bahan bangunan, antara lain bantalan beton kereta api, tiang listrik beton, genteng beton, besi beton, tegel/teraso, Rooster, Conblok, batako dan lain-lain yang berhubungan dengan bangunan. Kegiatan pemasaran dan penjualan Semen Baturaja meliputi beberapa Propinsi antra lain Propinsi Sumatra Selatan, Propinsi Lampung, Propinsi Bengkulu, Propinsi Jambi, Propinsi Bangka Belitung dan sekitarnya. PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang telah menerapkan strategi pemasaran secara menyeluruh baik strategi produk, harga, distribusi dan promosi, semuanya dilakukan dalam upaya meraih pendapatan  atau laba yang tinggi, serta untuk kelangsungan perusahaan. Namun untuk mencapai keuntungan tersebut, tidaklah mudah bagi perusahaan, karena perusahaan harus bersaing dengan perusahaaan yang mempunyai daya saing yang kuat akan mampu bertahan dan menguasai pasar.

Dalam hal ini kegitan pemasaran mempunyai peranan yang penting sebagai ujung tombak perusahaan yang aktifitasnya harus dirumuskan dalam bentuk strategi pemasaran. Menurut Kotler, (2005:339). “Strategi pemasaran dibangun diatas STP- Segmentation (segmentasi), Targeting (pembidikan), dan positioning (penetapan posisi)”. Sebelum menyusun strategi pemasaran, perusahaan harus mencari sejumlah kebutuhan dan kelompok yang berbeda dipasar, membidik kebutuhan konsumen, dan selanjutnya memposisikan tawarannya sedemikian rupa sehingga pasar sasaran mengenal tawaran dan citra khas dari suatu perusahaan, kemudian menetapkan straregi pemasaran yang akan dipakai perusahaan..

Perusahaan yang menerapkan strategi pemasaran dengan baik  akan mampu dan dapat membaca, memanfaatkan peluang yang ada untuk di manfaatkan dalam memperluas dan mengembangkan pasar dimasa yang akan datang. Hampir seluruh perusahaan mempunyai strategi pemasaran yang handal, karena jika tidak memiliki strategi strategi pemsaran yang tepat dan handal maka tidak akan mampu memanfaatkan peluang pasar yang ada dimasa yang akan datang..

Dalam penulisan ini, yang akan dibahas adalah strategi pemasaran semen Pada PT. Semen Baturaja (pesero) Palembag yang di tuangkan dalam bentuk laporan dengan judul yaitu: Analisis Strategi Pemasaran semen pada PT. Semen Baturaja (persero) Palembang.”

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemilihan judul diatas, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu : Bagaimana Strategi Pemasaran Semen Pada PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang ?

 

 

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi Pemasaran Semen Pada PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang.

 

1.4.  Mamfaat Teoritis

Sumbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pemasaran dan merupakan mendatang informasi bagi peneliti yang akan meneliti pada tingkat yang sama pada masa mendatang.

1.4.1 Mamfaat Praktia

Sebagai sumbangan pemikiran atau untuk memberikan masukan-masukan pada perusahaan dan penilaian terhadap Strategi Pemasaran Semen Pada PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang, agar tetap bersaing dengan perusahaan pesaing lainya.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler, (2002:9) Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya indifidu dari kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertahankan produk yang bernilai dengan pihak lain Sedangkan menurut Suryana (2006:135) “Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang dan jasa, menentukan harga, mempromosikanya, serta mendistribusikan barang dan jasa”.

 

2.1.1. Pengertian Strategi Pemasaran

Menurut Kotler, (2002:55). “Strategi Pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasaranya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran”.Untuk melambungkan produk suatu perusahaan dibutuhkan strategi pemasaran yang efektif. Strategi tersebut mencakup strategi produk, Strategi harga, Strategi distribusi, serta strategi promosi. Sebelum mnyusun strategi pemasaran terlebih dahulu dilakukan segmentasi pasar (Segmentation), dengan mencari sejumlah kebutuhan dan kelompok yang berbeda, dan kemudian membidik pasar (Targeting) kebutuhan dan kelompok yang dapat dipuaskan dengan cara unggul, dan selanjutnya melakukan penetapan posisi (Positioning), memposisikan tawarannya sedemikian rupa sehingga pasar sasaran mengenal tawaran dan citra khas perusahaan.

2.1.2.Pengertian Segmentasi Pasar  (Segmentation)

Perusahaan tidak dapat melayani seluruh pelanggan dipasar yang sangat luas. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan segmentasi pasar terlebih dahulu. Menurut  Hamdani, (2006:44). “Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karaktristik atau tingkah laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda”. Segmentasi berarti mengidentifikasi dan memilah-milah kelompok pembeli yang berbeda-beda yang mungkin meminta produk atau bauran pemasaran tersendiri, Untuk menentukan dasar alternatife segmentasi, perusahaan dapat melihat atas dasar segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografi, dan segmentasi manfaat.

  1. a.                Segmentasi geografis, merupakan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, misalnya wilayah, Negara, Negara bagian, Propinsi,  kota, dan kepualauan. Perusahaan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam sastu atau sedikit wilayah geografis atau beroprasi dalam seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada perbedaan lokal.
  2. b.    Segmentasi demografi, merupakan pengelompokan pasar berdasarkan variabel- variable pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, pekerjaan, agama, ras, kewarganegaraan dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah bahwa keinginan dan tingkat pemakaian konsumen sering sangat berhubungan dengan variabel-variabel demografis.
  3. c.     Segmentasi psikografi,  mengelompokan pasar kedalam variabel gaya hidup,  nilai, dan kebribadian. Gaya hidup ditunjukan oleh orang-orang menonjol dari kelas sosial. Minat suatu produk dipengaruhi oleh gaya hidup sehingga otomatis barang yang dibeli oleh orang-orang tersebut juga berperan menunjukan gaya hidup.
  4. d.    Segmentasi manfaat, yaitu mengklasifikasikan pasar berdasarkan nilai atau manfaat yang terjadung dalam suatu produk. Konsumen akan mencari produk yang menyediakan manfaat khusus untuk memuaskan kebutuhanya.

2.1.3. Pengertian Pembidikan pasar (Targeting)

Setelah melakukan segmentasi pasar, berikutnya perusahaan harus membidik segmen-segmen pasar yang terbaik, mengidentifikasi peluang-peluang segmen pasarnya. Untuk melakukanya perusahaan terlebih dahulu harus mengevaluasi segmen pasar, kemudian memilih segmen pasar mana yang akan dibidik. Menurut Baridwan (2015:69) “Pembidikan pasar merupakan peliputan pasar yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sumber daya perusahaan, homogenitas produk dan pasar dan strategi pemasaran bersaing”. Dalam memilih segmen sasaran, perusahaan perlu menyadari adanya keterkaitan antar segmen pasar..

2.1.4.   Pengertian Penetapan Posisi (Positioning)

Menurut Kotler, (2005:83). “Penetapan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (diantara pesaing) di dalam benak pelanggan sasaranya”. Dengan demikian dapat diketahui bahwa produk terkenal pada umumnya memiliki posisi yang khas di benak konsumen. Jika perusahaan tidak melakukan  menetapan posisi dengan baik, pasarnya akan bingung misalnya mengenai apa yang harus diharapkan. Sebaliknya jika perusahaan melakukan penetapan posisi dengan baik, maka perusahaan itu akan dapat mewujudkan rencana strategi pemasarannya.

Setelah perusahaan melakukan segmentasi pasar, baru kemudian menetapkan strategi pemasaran mana yang akan digunakan oleh perusahaan. PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang dalam pemasarnya menggunakan metode atau alat yang sering disebut dengan bauran pemasaran (Marketing Mix). Secara umum, bauran pemasaran menekankan pada pengertian suatu strategi produk (Product), harga (Price), tempat (Place) dan promosi (Promotion), dimana kesmuanya itu diarahkan untuk dapat menghasilkan omset penjualan yang maksimal atas Peroduk yang dipasarkan. Strategi tersebut antara lain sebagai berikut :

 

  • Strategi Produk

Untuk dapat menarik para konsumen agar membeli suatu jenis produk maka perusahaan harus sedemikian mungkin untuk menyediakan dan menawarkan produknya dengan kualitas, bentuk, yang menarik sehingga konsumen tertarik untuk membelinya.

Menurut Kotler, (2002:130). mendefinisikan produk “yaitu apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dapat dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan kosumen”.

Keputusan-keputusan tentang produk mencakup tentang bentuk penawaran secara fisik, mutu, penampilan serta kualitas produknya. Perkembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan konsumennya. Di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan produknya perusahaan harus mengadakan usaha penyempurnaan produk  ke rah yang lebih baik. Di mulai dari melaksanakan strategi produk dengan memperhatikan kualitas, bentuk penawaran secara fisik serta mutu produknya.

 

  • Strategi harga

Menurut Kotler, (2015:135).“Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dan nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat karena memiliki dan menggunakan produk atau jasa tersebut”.

Menetapkan harga yang tepat bukan hal yang mudah, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dan banyak pihak yang berkepentingan dengan harga. Bagi perusahaan, harga sangat mempengaruhi keuntungan. Harga tidak boleh lebih rendah dari biaya rata-rata per produk kalau perusahaan ingin memperoleh ke untungan.

Bagi konsumen, harga membrikan dampak ekonomis berkaitan dengan daya beli, sebab harga merupakan biaya (Cost) bagi pembeli. Sebaliknya, semakin rendah harga, semakin banyak produk yang biasa mereka beli. Harga juga memiliki efek psikologis, dimana harga tinggi mencerminkan kualitas tinggi dan harga rendah mencerminkan kualitas rendah. Kalau ini berlaku untuk suatu produk, penurunan harga biasa berakibat penurunan permintaan.

 

  • Srategi Distribusi

Dalam rangka memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah memilih strategi saluran distribusi yang akan digunakan dalam usaha penyaluran barang dari produsen kekonsumen. Menurut Assauri, (2002:212).“Distribusi produk merupakan kegiatan penyampaian produk atau penyaluran produk sampai ke tangan konsumen pada waktu yang tepat”.

  • Strategi Promosi

Dalam pemasaran tidak cukup hanya menciptakan produk yang baik, menetapkan haraga yang menarik, dan membuat produk tersedia bagi konsumen. Perusahaan juga perlu mengkomunikasikan produk dan perusahaannya kepada para konsumen.

Menurut (Assauri, 2002:239).Suatu produk akan bermanfaan akan tetapi, jika tidak dikenal oleh konsumen maka produk tersebut tidak akan diketahui kemanfaatanya. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen, untuk dapat menciptakan permintaan atas produk itu. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui kegitan promosi.

BAB III

METEDOLOGI  PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di PT. Semen Baturaja (persero) Palembang yang beralamat di Jln. Abi Kusno Cokro Suyoso Kertapati Palembang.

3.2. Ruang Lingkup Penelitian

Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari penelitian, maka penulis membatasi pembahasan masalah hanya mengenai analisis strategi pemasaran Semen Pada PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang.

3.3. Oprasional Variabel

– Strategi Pemasaran

  Menurut Bilson, (2003:20). “Pemasaran adalah suatu proses sosial yang digunakan individu, rumah tangga, maupun organisasi untuk memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain”.

       Strategi pemasaran akan menentukan pendekatan yang akan diambil oleh perushaan untuk memastikan bahwa produk yang dimiliki dapat memenuhi keinginan konsumen. Salah satu pendekatan untuk menerapkan strategi pemasaran perlu memperhatikan tentang bagaimana produk tersebut dapat sampai ke tangan konsumen. Jadi dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk melakukanya.

 

Secara teori strategi pemasaran meliputi :

  1. Strategi Produk

– Bagaimana cara membentuk image merek yang lebih unggul dibanding pesaing .

– Bagaimana meningkatkan penjualan pada produk yang sudah ada

– Memahami apa yang diinginkan pelanggan.

– Desain Produk yang menarik sesuai dengan kemajuan teknologi.

– Menghilangkan produk yang tidak mendatangkan keuntungan baik jangka panjang atau pendek.

– Mengembangkan perogram yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan.

2. Strategi penetapan Harga

– Perusahaan menggunakan tingkat laba yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba.

– Harga yang ditetapkan agar mencapai target penjualan.

– Membentuk imeg perusahaan.

– Menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dengan harga pimpinan industry.

– Mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan.

 

3. Strategi Promosi

–  menginformasikan kepada masarakat luas tentang keberadaan produk baru, jasa yang disediakan dan mengenai perubahan harga.

-Membujuk pelanggan dengan cara mengutamakan kulitas, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk.

– Membuat pelanggan tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan.

– menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan kita.

 

4 Strategi distribusi

– Menentukan jumlah perantara yang digunakan untuk mendistribusikan jumlah barang dari produsen ke konsumen.

–  Memilih saluran distribusi yang berbeda untuk mencapai segmen pasar yang berbeda.

– Meninjau dan mengatur kembali sistem distribusi untuk menyesuaikan dengan ke adaan pasar.

– Pengendalian saluran distribusi, agar dapat memperbaiki ketidak efesienan, mencapai sekala ekonomis.

– Dalam menangani konflik dalam saluran distribusi, harus saling member dan menerima, laba atau manfaat yang diperoleh cukup menguntungkan masing-masing pihak.

 

3.4. Data yang digunakan

a. Data Primer

     Menurut Arsyad, (2000:34). “Data primer adalah data yang digunakan langsung dari objek penelitian”. Data ini diperoleh dengan cara pengamatan dan wawancara pada PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang berupa :

  1. Pengambilan keputusan Strategi Pemasaran
  2. Pemberian Wewenang
  3. Pembagian tugas

b. Data Sekunder

Menurut Arsyad, (2000:35). “Data Skunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari objek penelitian”. Data ini berupa :

  1. Sejarah singkat perusahaan
  2. Struktur Organisasi
  3. Aktifitas Perusahaan
  4. Waktu penelesaian pekerjaan

 

a. Observasi (Pengamatan)

Merupakan suatu kegiatan pengamatan dan pencatatan langsung terhadap objek penelitian secara cermat dan sistematis, untuk memperoleh data dan fakta tentang ke adaan yang sebenarnya. Peneliti akan melakukan pengamatan terhadap strategi pemasaran semen, yang diberikan oleh karyawan PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang. Degan adanya strategi pemasaran yang baik dan dapat mempertahankan kelangsungan perusahaan tersebut. Cara peneliti mengamati dengan cara terjun langsung kelapangan dan bertanya kepada pimpinan maupun karyawan.

 

b. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh wawancara dan responden untuk mencari informasi yang relefen dengan tujuan penelitian. Peneliti akan mewancari tentang sejarah singkat perusahaan, tugas dari karyawan dan melakukan tanya jawab langsung pada pimpinan atau karyawan yang dianggap dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, mengenai strategi pemasaran yang dilakukan pemasaran.

3.5. Teknis Analisis Data

Adapun teknik analisis dari permasalahan yang ada lebih ditekankan pada analisa yang bersifat deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2000:13) “Metode deskriptif kualitatif adalah metode yang dinyatakan dengan kalimat-kalimat yang terpisah-pisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Penelitian ini bersifat menguraikan secara teoritis, juga dapat menggunakan teori berupa data yang ditiliti dan buku-buku yang berhubungan dengan masalah strategi pemasara..

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1.      Sejarah Singkat PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang

Dalam rangka pengembangan industri semen di Indonesia Direktorat Geologi bekerja sama dengan Biro Industrialisasi, pada tahun 1964 Badan Direktorat Geologi mengadakan survey bahan baku untuk pembuatan semen disekitar daerah Baturaja Kabupaten OKU. Survey tersebut dilanjutkan pada awal tahun 1973, guna menunjang pengembangan industri semen dalam negeri, maka Direktorat Geologi, Dirjen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan Republik Indonesia melakukan penelitian atas deposit (kandungan bahan galian batu-batuan) di daerah Airlaya Dusun Sukajadi Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Dari hasil survey tersebut diketahui bahwa daerah ini mengandung deposit bahan galian batu kapur (lime stone) dan tanah liat (clay shale) yang sangat potensial untuk mendirikan pabrik semen, yaitu :

1. Terdapatnya cadangan batu kapur (lime stone) yang cukup untuk produksi selama       kurang lebih 30 tahun dengan cadangan kurang lebih 38.250.000 m/ton bahan kapur.

2. Terdapat cadangan tanah liat (clay shale) seluas kurang lebih 2.115 hektar, dengan cadangan kurang lebih 22.672.000 m/ton.

Berdasarkan survey lanjutan dari kantor Wilayah Pertambangan Propinsi Sumatera Selatan tahun 1981, ditemukan sejumlah cadangan batu kapur sebesar kurang lebih 50.458.000 m/ton.

4.2. Unit Kerja Pemasaran atau Aktifitas Perusahaan

Merencanakan, mengkoordinasikan, dan menyusun rencana pemasaran dan penjualan semen pada pasar utama dan pembukaan pangsa pasar baru serta peluang-peluang pemasaran dan system promosi serta mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan pemasaran dan penjualan semen pada daerah pasar utama, pangsa pasar baru dan peluang-peluang pemasaran untuk melaksanakan seluruh kegiatan operasional pemasaran dan penjualan semen yang meliputi distribusi semen, kegiatan promosi & analisa pasar.

4.3. Strategi Pemasaran

 Strategi Pemasaran merupakan serangkaian tujuan dan saran, kebijakan dan aturan yang memberi arah pada perusahaan, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan  dan persaingan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Faktor lingkungan yang dianalisa dalam penyusunan strategi pemasaran adalah ke adaan pasar atau persaingan teknologi, keadaan ekonomi, peraturan pemerintah, keadaan sosial budaya dan keadaan politik suatu daerah.

Pada prinsipnya strategi ditempuh oleh perusahaan berdasarkan suatu tujuan, dimana tujuan ini digunakan sebagai suatu landasan dalam memanfaatkan hubungan dengan produk atau dengan pasar dari perusahaan. Jadi, dengan kata lain, strategi sangat berguna dalam merencanakan kegiatan-kegiatan perusahaan yang akan datang. Bilson (2003:35)” mengatakan, Strategi pemasaran adalah sebagai alat yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang direncanakan untuk melayani pasar sasaran tersebut”.    

4.4.    Analisis Pengujian Penerapan strategi pemasaran semen Pada PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang.

Sebelum mengembangkan strategi pemasaran, terlebih dahulu harus menentukan segmentasi pasar, target pasar, dan posisi produk yang diinginkan dalam benax konsumen. Setelah melakukan segmentasi pasar, target pasar, dan posisi produk, kemudian PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang menerapkan strategi pemasaran yang berupa strategi bauran pemasara.

  • Segmentasi Pasar industry

Segmentasi merupakan kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat hetrogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat hetroge. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam setiap segmen pembeli-pembeli mempunyai :

  • Kebutuhan yang berbeda-beda
  • Pola pembelian yang berbeda
  • Tanggapan yang berbeda-beda terhadap berbagai penawaran

Pasar industri dapat disegmentasikan menurut variabel demogravi, yang terdiri dari industri, ukuran perusahaan dan lokasi perusahaan. Variabel industri yang mencakup berbagai jenis-jenis industri. Misalnya industry perminyakan, Properti, perbankan, atau otomotif. Ukuran perusahaan meliputi perusahaan besar, perusahaan sedang, atau perusahaan kecil.

PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang melakukan segmentasi pemasaran terpusat, hal ini dilakukan karena PT. Semen Baturaja memiliki sumber daya alam yang terbatas. Perusahaan tidak mampu memasuki banyak segmen, sehingga perusahaan hanya mengkonsentrasikan diri pada satu segmen saja. Karena hanya melayani satu segmen, posisi lebih kuat sebab perusahaan dapat menguasai prilaku pembelian segmen secara baik.

 

 

 

  • Pembidikan pasar

Setelah melakukan segmentasi pasar, berikutnya perusahaan harus membidik pasar yang terbaik. Untuk melakukanya, perusahaan terlebih dahulu harus mengevaluasi potesi laba masing-masing segmen.

Pada PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang membidik segmen pasar tunggal yang merupakan pembidikan pasar sederhana. Dengan berkonsentrasi pada segmen tunggal, perusahaan lebih mudah mendapatkan pengetahuan tentang kebutuhan segmen dan meraih posisi pasar yang kuat dalam segmen tersebut.

 

  • Penetapan Posisi Pasar

Setelah melakukan pembidikan pasar, perusahaan perlu memperkuat kehadiran perusahaan pada kalangan tersebut. Untuk itu perusahaan perlu membentuk posisi produk di pasar. Penentuan posisi merupakan tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukian perusahaan dalam kaitanya dengan pesaig.

Strategi penentuan posisi produk perusahaan kemudian akan memungkinkan perusahaan beranjak kelangkah brikutnya, yaitu merencanakan strategi pemasaran bersaingnya. PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang menentukan posisi menurut nilai, perusahaan menawarkan Semen yang berkualitas tinggi, yang dapat diolah untuk dijadikan bahan bangunan genteng beton, besi beton, tegel/teraso, Rooster, Conblok, batako, maupun bangunan yang berhubungan dengan semen.

PT.Semen Baturaja (Perrsero) Palembang telah melakukan segmentasi pasar, pembidikan pasar, penentuan posisi pasar yang kesemuanya diperlukan untuk langkah selanjutnya yaitu menentukan strategi pemasaran mana yang akan digunakan.

4.4.1. Analisis Strategi bauran  Pemansaran

Memilih strategi pemasaran yang tepat sesungguhnya merupakan suatu factor yang penting dalam keberhasilan suatu program pemasaran. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran pemasaran perusahaan, yakni produk, harga, distribusi, dan promosi. (Swastha,2000:114).

Strategi pemasaran berfungsi sebagai penghubung antara perencanaan pemasaran dan analisa situasi. PT.Semen Baturaja (Pesero) Palemabang dalam pemasaranya menggunakan metode atau alat pemasaran yang disebut dengan Marketing Mix (bauran Pemasaran). Secara umum bauran pemasaran menekankan pada pengertian strategi yang mengintegrasikan produk(Product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion), dimana semuanya diarahkan untuk dapat mencapai laba yang maksimal dan untuk kelangsungan perusahaan.

4.4.2.   Strategi Produk (product)

Kotler mengatakan (2002:130), mendefinisikan produk yaitu apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dapat dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen”.

Keputusan-keputusan tentang produk mencakup tentang bentuk penawaran secara fisik, mutu, penampilan serta kualitas produknya. Perkembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan dan keinginan kionsumenya. Di dalam mempertahan kan dan meningkatkan penjualan produknya, prusahaan harus mengadakan usaha penyempurnaan produk kearah yang lebih baik. Dimulai dari melaksanakan strategi produk dengan memperhatikan kualitas, bentuk penawaran secara fisik serta mutu produknya.

Dalam merencanakan penawaran atas suatu produk, pemasaran perlu memahami lima tingaktan produk, yaitu:

  1. Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan setiap produknya.
  2. Produk generic, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi funsi produk paling dasar.
  3. Produk Harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawakan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati pempbeli.
  4. Produk Pelengkap, yaitu atribut produk yang dilengkapi atau ditambah berbagai manfaat dan layanan.
  5. Produk Potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembagkan untuk suatu produk dimasa mendatang.

Sehubungan dengan produk yang dipasarkan, PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang telah melaksanakan berbagai perbaikan dengan memperhatikan kuliatas, mutu produk dan bentuk yang akan dipasraka.

  • Penentuan Atribut Produk

Atribut Produk adalah factor-faktor yang dipertimbagkan oleh pembeli pada saat membeli produk, seperti kulitas, kelengkapan produk desain atau kemasan dan lain-lainya. Adapun factor-faktor yang berhubungan dengan produk adalah sebagai berikut :

 

  • Kualitas Produ

Pendapat Bilson (2003:147), kualitas adalah kemampuan suatu produk untuk memenuhi funsi-fungsinya. Dimensinya meliputi daya tahan, keandalan (kemampuan selalu dalam keadaan baik atau siap pakai) kemudahaan mengoprasikan dan atribut-atribut lain yang bernilai.

Ada dua hal yang perlu di perhatikan, yaitu tingkat dan konsistensi kualitas. Tingkat kualitas tidak harus selalu tinggi. Kulitas bisasaja rendah, sedang atau tinggi, sesuai dengan positioning yang diinginkan.

Pada PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang, kulitas produk semen masih biasasaja, hal ini menyebabkan pemasaran produk hanya berada pada Sumbagsel dan sekitarnya saja. Oleh karena itu diperlukan adanya perbaikan kualitas dan mutu dari produk semen sendiri, produk semen diposisikan sebagai produk sepesial berharga premium, maka kulitas produk semen sangat diperhatikan dan harus disesuikan dengan posisi produk dalam pasar (market position). PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang juga telah berusaha memperbaiki kulitas dan mutu produk untuk lebih baik lagi, agar dapat bersaing dengan produk sejenis dari perusahaan pesaing lainya dan dapat memasuki pasar global.

 

  • Desain Produk

     Desain Produk yang baik akan menghasilkan gaya (style) yang menarik, kinerja yang lebih baik, kemudahan dan kemurahaan biaya penggunaan produk serta kesederhanaan produkdan ke ekonomisan produksi dan distribusi.

Dalam persaingan yang ketat, desain merupakan alat yang paling potensial untuk mendiferensiasi dan memposisikan pasar. PT.Semen Batura (Persero) Palembang telah melakukan desain produk guna meningkatkan daya tarik produk.

 

  • Kemasan

          Kemasan bagi produk sangat penting karena merupakan salah satu daya tarik suatu produk. Produk yang memerlukan kemasan hanyalah produk nyata (tangible product). Halini perlu dikemukakan sebagai produk dalam pengertian luas dapat mencakup layanan atau jasa, ide, organisai, selain barang.

Pendapat Bilson (2003:157) Ada beberapa fungsi kemasan yaitu :

1). Fungsi sebagai pelindung

Funsi utama kemasan adalah melindungi produk. Jika tidak dikemas dengan baik maka suatu hari nanti akan merusak produk. Apalagi produk yang sering dibongkar muat, fungsi kemasan sebagai pelidung menjadi sangat penting.

2). Fungsi Kenyamanan

Fungsi kedua dari kemasan adalah untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen. Sebab dengan kemasan, ukuran dan desain produk dapat dirancang.

3). Fungsi Sebagai Promosi

Funsi ketiga dari kemasan adalah untuk mempromosikan produk kepada konsumen. Kemasan juga dapat meningkatkan daya tarik produk bagio konsumen. Sealain karena enak dipandang pada kemasan juga dapat di informasukan fitur penggunaan, manfaat dan citra (imege) produk.

Dalam merancang kemasan PT.Semen Baturaja (Persero)  Palembang terlebih dahulu memperhatikan banyak hal, antara lain menyangkut biaya. Biaya untuk kemasana perlu dipertimbangkan, biaya tidak boleh terlalu tinggi atau rendah. Selain itu juga menyangkut ukuran, bentuk warna, maupun grafis kemasan

PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang memilih desain kemasan yang membrikan manfaat yang optimal bagi kosumen atau organisasi yang membeli produk semen dengan biaya yang diperlukan untuk itu masih terhitug layak. Kemasan Semen Batura dibuat sepraktis mungkin, agar memberikan kemudahaan dalam penyimpanan, pengangkutan dan penanganan.

4.4.3.   Strategi Harga (Price)

     Menurut Kotler (2002:135) “Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dan nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki dan menggunakan produk atau jasa tersebut”.

Didalam penetapan harga suatu produk, sutu perusahaan harus berhati-hati dan harus tepat karena harga yang terlalu tinggi akan dapt mengakibatkan barang-barang atau produk tersebut tidak akan dapat dipasarkan, sebaliknya penetapan harga yang terlalu rendah akan mengakibatkan keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut menjadi kekurangan atau bahkan dapat mengakibatkan timbulnya kerugian bagi perusahaan tersebut.

Menurut Bilson (2003:199) faktor-faktor yang berpengaruhi dalam penetapan harga adalah sebagai beriikut :

Strategi Poin Situasi Pasar, permintaan dan persaingan merupakaqn titik mulai (starting poin) dalam penetapan harga. Setiap perusahaan atau organisasi apapun akan mencapai tujuan kalau memahami kebutuhan dan keinginan dibandingkan pesaing. Penetapan harga sedapat mungkin harus dengan keinginan konsumen tatap tidak merugikan pihak produsen.

Faktor Pembatas, faktor pembatas disini antara lain faktor biaya yang membatasi keleluasaan perusahaan untuk menetapkan harga rendah. Faktor-faktor lainya adalah strategi bauran pemasaran, harapan perantara, dan faktor-faktor lingkungan makro (sosial, ekonomi, budaya, dan politik) dapat mempengaruhi penetapan harga sebagai faktor pembatas. Sealin itu juga praturan pemerintah juga dapat membatasi harga dengan adanya peraturan yang mengenai batas harga tertinggi dan terendah. Untuk penetapan harga beras, harga pupuk, minyak dan semen harus diatur pemerintah di Indonesia atau harus persetujuan pemerintah melalui DPR.

Aspek Managerial Organisasi, sebagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga hanya menyangkut aspek manajerial saja. Maksudnya, perusahaan harus menjelaskan siapa yang berwenang menetapkan harga di perusahaan. Walaupun secara umum urusan departemen pemasaran, namun pada kenyataannya penetapan harga tergantung pada tradisi suatu perusahaan. Adakalanya pula dibentuk departemen khusus yang mengurusi harga, yang disebut departemen harga. Dalam penetapan strategi harga, Swastha mengatakan (2000:167) ada tiga cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam penetapan harga, Yaitu :

1)   Penetapan harga dibawah hargan saingan

Cara ini akan mendatangkan ke untungan, akan tetapi bila penetapan harga saingan ini di ikuti oleh saingan tersebut maka sebaiknya perusahaan tidak menggunakan cara ini sebab akan menimbulkan perang harga antar perusahaan.

2)      Penetapan Harga Sama Dengan Harga saingan

Cara ini akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan bila digunakan pada saat harga dalam persaingan itu tinggi dan biasanya produsen menggunakan cara ini untuk barang dan jasa yang standar.

3)   Penetapan harga diatas harga saingan

Cara ini hanya sesui digunakan oleh perusahaan yang sudah mempunya reputasi yang baik. Sebab konsumen kurang memperhatikan harga didalam pembelianya. Konsumen lebih mengutamakan kualitas yang akan diperoleh dengan membeli barang tersebut.

Dari ketiga kebijakan penetapan harga tersebut, PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang mengambil kebijakan atau strategi harga penetapan harga sama dengan harga saingan, hal ini disebabkan karena penetapan harga didasarkan atas harga Dollar terhadap mata uang rupiah dan berdasarkan harga semen dari Koran Bisnis Indonesia. Selain itujuga kondisi prekonomian yang belum setabil dan persaingan antara perusahaan sangat tajam dalam memburu konsumen sangat perlu diperhatikan dalam memetapkan harga.

Penetapan harga sama dengan harga saingan yang diperlakukan pada PT.Semen Baturja (Persero) Palembang merupakn suatu strategi untuk bertahan hidup karena sasaran utama perusahaan bukan hanya memperoleh keuntungan tetapi agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang.

1.3.1        4.4.4.   Strategi Distribusi

Menurut Assauri (2002:212)” Distribusi produk merupakan kegiatan menyampaikan produk atau penyaluran produk sampai ke tangan konsumen pada waktu yang tepat”.

Saluran distribusi diperlukan oleh setiap perusahaan, untuk menjaga kelancaran usahaanya. Dalam rangka memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen, perusahaan harus memilih saluran distribusi yang tepat. Hal ini sangat penting karena kesalahan dalam memilih saluran distribusi akan menghambat penyaluran barang dari produsen ke konsumen, atau dengan kata lain meskipun produk yang telah dihasilkan telah ada tetapi bila saluran distribusi tidak tepat, maka akan menghambat penyampain barang.

Pada perusahaan PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang distribusi produk dilakukan melalui Dua cara yaitu :

 

Sumber PT.Semen Baturja (Persero) Palembng

1.3.2   4.4.6.      Strategi Promosi

Promosi merupakan sarana atau saluran penghubung antara perusahaan dengan kelompok pelanggan yang menjadi target (sasaran) perusahaan. Suatu produk betapapun bermanfaat akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen maka produk tersebut tidak akan diketahui kemanfaatanya. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha mempengaruhi para konsumen, untuk dapat menciptakan permintaan atas produk itu. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan promosi (Assauri,2000:239).

Promosi yang digunakan oleh PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang salah satunya yaitu melalui advertensi. Assauri memngatakan (2002:247) “Advertensi adalah cara untuk mempromosikan barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu seponsor tertentu”. Dalam hal ini PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang mempromosikan produknya melalui media surat kabar atau Koran, dengan tujuan untuk mempengaruhi pembeli atau pelanggan dan untuk membantu perluasan pasar. Kegiatan promosi ini dilakukan hanya tigakali dalam setahun karena perusahaan ingin menekan biaya promosi serendah mungkin.

Strategi bauran pemasaran yang dilakukan pada PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang di lakukan dengan tujuan agar dapat memperoleh laba dan mempertahankan kelangsungan perushaan. Untuk itu perusahaan harus lebih mengamati perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitar, hal ini menuntut perusahaan untuk menerapakan strategi pemasaran lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Perubahan ekonom, perubahan teknologi, system perdagangan bebas,l dan pemerosotan lingkunagan alam menjadi tantangan yang berat bagi perusahaan untuk tetap berkembang.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan dari uraian dan pembahasan terdahulu, penulis menarik kesimpulan dan saran yang mungkin berguna bagi PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang.

5.1.      Kesimpulan

  1. Sebelum Menetapkan strategi Pemasaran, Perusahaan PT.Semen Batraja (Persero) Palembang terlebih dahulu menentukan segmentasi pasar, target pasar, dan kemudian menentukan posisi pasar pada pasar sasaran .
  2. Strategi Pemasaran Semen Pada PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang dengan menggunakan strategi Marketing Mix (bauran Pemasaran ) yang terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi, yang kesemuanya diarahkan untuk dapat mencapai laba yang maksimal dan untuk kelangsungan perusahaan.

3  Pada strategi produk semen dilakukan perbaikan kualitas, mutu dan kemasan produk. Strategi harga masih terhitung sama dengan harga saingan sangat efektif karena sasaran utama perusahaan bukan keuntungan besar, melainkan untuk berthan dan berkembang. Untuk strategi Distribusi dilakukan pemilihan saluran yang tepat, serta melakukan kegiatan promosi agar konsumen dapat mengetahui produk semen yang dipasarkan perusasahaan.

 

5.2.      Saran

Adapun Saran-Saran yang mungkin dapat menjadi suatu masukan bagi PT.Semen Baturaja (Persero) Palembang  yaitu :

1      Untuk Mencapai keuntungan yang maksimal dan berkembangnya perusahaan hendakanya dapat menerapkan strategi yang lebih baik, dengan cara mengamati perubahan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar.

2      Perubahan ekonomi, perubahan teknologi, system perdagangan bebas, dan pemerosotan lingkungan alam hendaknya dijadikan sebagai tantangan yang berat bagi perusahaan untuk tetap berkembang.

3      Unsur-unsur bauran pemasaran dalam Strategi Marketing Mix, sebaiknya dijalankan secara keseluruhan karena unsure-unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain.

4      Untuk masa yang akan datang supaya direncanakan atau dibuat system saluran distribusi yang memiliki jaringan lebih luas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa . Salemba Empat : Jakarta.

Assauri.  2002. Manajemen Pemasaran. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Arsyad. 2000. Metode Penelitian.  Garamedia Pustaka : Jakarta

Baridwan 2004 Manajen Pemasaran. Andi :Yogya Karta.

Bilson Simamora 2003. Memenangkan pasar. Gramedia Jakarta.

Kolter, Philip. 2002 Manajemen Pemasaran. Edisi Melinium; Jilid 2. Prenhallindo :Jakata

Kotler, Phillip.2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Prenhallindo : Jakarta

Purnama. 2004. Manajemen Pemasaran . Edisi kedua. Erlangga Jakarta.

Sugiyono. 2000. Metodologi Penelitian . Alfabeta : Bandung.

Suryana . 2006 . Manajemen Pemasaran . Andi: Yogyakarta

Swastha, Basu DH. 2000. Azas-azas Marketing, Edisi ketiga. Leberty : Yogyakarta.

This entry was posted in EKONOMI, PENELITIAN, PENELITIAN EKONOMI and tagged , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *