CONTOH PROPOSAL

PROPOSAL PENELITIAN

 

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PERBELANJAAN XXX

 

 

 

 

 

Oleh :

XXXXXXXXX

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI MANEJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS BINA DARMA

PALEMBANG

1.1  Latar Belakang

Salah satu ukuran keberhasilan suatu usaha adalah bagaimana persepsi konsumen dapat meningkatkan kepercayaan kepada perusahaan sehingga mereka mempunyai keinginan untuk membeli yang sangat besar bagi perusahaan tersebut.  Rakhmat (2003:51) mengemukakan bahwa “persepsi adalah pengalaman tentang obyek peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan “. Seseorang yang telah termotivasi akan sikap untuk bertindak dan tindakan yang dilakukan oleh seseorang itu dipengaruhi oleh persepsi.

Amirullah (2002:42) mengemukakan persepsi sebagai porses dimana individu memilih, mengelola dan menginterpretasikan rangsangan ke dalam bentuk arti dan gambar. Persepsi dibentuk oleh tiga pasang pengaruh yaitu karakteristik fisik dari rangsangan, hubungan rangsangan dengan sekelililngnya, dan kodisi-kondisi didalam diri kita sendiri. Dalam bisnis ritel, banyak konsumen yang melakukan pembelian merupakan suatu keberhasilan, namun banyak perusahaan yang belum mengetahui secara langsung rangsangan yang mana mempengaruhi persepsi konsumen untuk membeli, Kemudian untuk mengetahui keadaan usaha perlu dilakukan studi terhadap persepsi masyarakat/pelanggan, apa lagi usaha itu merupakan hal yang baru bagi suatu lingkungan masyarakat.

Persepsi konsemen juga tidak hanya tergantung pada sifat-sifat rangsangan fisik, tapi juga pada pengalaman dan sikap dari individu. Pengalaman dapat diperoleh dari semua perbuatan masa lampau atau dapat pula dipelajari, sebab dengan belajar seseorang dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman yang berbeda-beda akan membentuk suatu pandangan yang berbeda sehingga menciptakan proses pengamatan dalam prilaku pembelian berbeda pula.

Keputusan pembelian menurut Schiffman (2000:437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”.  Jadi keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan. Pengambilan keputusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, sebelum pembelian dan evaluasi alternatif sesudah pembelian (Kotler, 2009:184) perilaku keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, social dan pribadi (Kotler, 2009:166).

Persepsi konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian dikarenakan orang mempunyai kesukaan dan kebiasaan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi konsumen terutama didukung oleh kemampuan seseorang untuk mendapatkan suatu barang atau jasa di dalam lingkungan Indomaret. Kotler (2007 :153) mengemukakan “keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologi utama, antara lain persepsi serta keyakinan dan pendirian”. Berdasarkan uraian diatas maka proses keputusan pembelian konsumen sangat ditentukan oleh faktor psikologi mereka sendiri antara lain persepsi serta keyakinan dan pendirian mereka, kemudian mengidentifikasi masukan-masukan informasi yang mereka peroleh mengenai barang atau produk kemudian mengevaluasinya untuk kemudian melakukan keputusan pembelian.

Sebagai sebuah produk usaha, bisnis ritel di kota Palembang juga mengalami persaingan yang sangat tinggi. Semua pengelola berusaha agar usaha ritelnya dikunjungi orang sebanyak mungkin, karena salah satu ukuran keberhasilan suatu bisnis ritel adalah banyak sedikitnya pengunjung melakukan pembelian. Untuk menghadapi iklim persaingan demikian, siapapun harus mampu menciptakan competitive advantage. Tak jarang berbagai strategi dilakukan dalam meningkatkan keunggulan daya saing tersebut dan di uji dengan menggunakan berbagai penelitian. Hasil yang diperoleh dari penelitian itu pun menyebutkan berbeda-beda tentang penyebab konsumen berbelanja. Salah satu riset pada bisnis ritel yang menunjukan bahwa jumlah pelanggan yang berkunjung ke toko dalam satu periode dan melakukan melakukan pembelian satu atau lebih item yang tidak direncanakan sebelumnya mencapai 28% dari total pelanggan. Sebanyak 50% dari mereka mengatakan bahwa penyebabnya adalah karena mereka teringat akan kebutuhan setelah masuk dan melihat barang di toko dan 27% timbul karena tertarik dengan barang yang bagus (Triyono, 2006). Kesuksesan dalam persaingan akan dapat dipenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan yang setia Angel (2001:257) mengemukakan terdapat factor yang menentukan keputusan konsumen untuk memilih toko atau perusahaan jasa menurut pangsa dan kelas produk berdasarkan lokasi, sifat dan kualitas keragaman, harga, iklan dan promosi, personil penjualan, pelayanan yang diberikan dan atribut fisik dari toko. Dengan demikian strategi yang disajikan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggannya guna meningkatkan keunggulan bersaing ditentukan oleh persepsi konsumen pada apa yang dilihat dan diartikan.

Indomaret adalah salah satu usaha bisnis dari Indomarco Prismatama yang berkecimpung pada bisnis ritel Indonesia. Pada awal tahun 2012, usaha ini telah memiliki cabang kurang lebih 6003 unit cabang dan memiliki 15 pusat distribusi di Indonesia. Indomaret masih menerima peluang dan gencar dalam membuka cabang-cabang baru. Seperti halnya di kota Palembang, saat ini indomaret telah membuka sedikitnya 195 cabang dimana diantaranya berada di daerah perkotaan dan lainya berada di daerah kecamatan. Indomaret memiliki konsep tampilan dan suasana toko yang telah disesuaikan dengan apa yang di inginkan konsumen untuk mencapai kepuasan dan kemudahan dalam melakukan pembelian, dengan desain interior dan tampilan minimarket yang memakai kaca tembus pandang diharapkan masyarakat dapat mengetahui apa saja yang dijual di Indomaret, indomaret juga berusaha menyajikan segala kebutuhan konsumen dengan memperbanyak ragam barang yang dijual dengan membaca keinginan konsumen, disamping itu konsumen dapat bebas memilih dan mengambil sendiri barang yang diinginkannya. Dengan konsep inilah Indomaret berusaha menarik perhatian banyak pengunjung.

Dapat kita lihat dikawasan plaju berdiri dua minimarket yang posisinya saling berhadapan yaitu Indomaret dan Amami. Dimana keduanya saling bersaing dengan strategi pemasarannya masing-masing guna meningkatkan jumlah konsumen yang berkunjung di tempatnya tersebut. Dalam hal ini peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui persepsi konsumen dengan memperhatikan fakot-faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen dalam melakukkan pembelian di Indomaret  unit panjaitan 2 plaju. Berangkat dari latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PUSAT PERBELANJAAN XXXX “   

 

1.2  Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, apakah persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian di pusat perbelanjaan xxxx.

1.3  Ruang Lingkup Permasalahan

Agar permasalahan tidak menyimpang dan lebih terarah maka penulis membatasi permasalahan hanya pada konsumen di pusat perbelanjaan xxx. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian di Indomaret unit panjaitan 2 plaju.

 

 

 

 

1.4  Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1  Tujuan Penelitan

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian di pusat perbelanjaan xxx.

1.4.2  Manfaaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat member manfaaat sebagai berikut :

  1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya Manajemen Pemasaran terutama bagi akademis yang ingin menganalisis pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian.
  2. Secara praktis, merupakan bahan masukan dan evaluasi peraktek lapangan, khususnya bagi perusahaan tentang persepsi konsumen dalam perspektif konsumen sebagai dasar menentukan langkah strategi pemasaran selanjutnya.

1.5  Sistematika Penulisan

Agar lebih mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, maka peneliti ingin memberikan gambaran mengenai isi penelitian secara keseluruhan, berikut ini uraian sistematika penulisan :

BAB I       PENDAHULUAN

Bab I akan diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.

BAB II      LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR

Bab II akan diurikan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan pemasaran, pengertian dan kompoenen persepsi konsumen, keputusan pembelian, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran.

BAB III    METODELOGI PENELITIAN

Bab III akan diuraikan tentang objek peneltian, metodelogi penelitian, operasional variabel, sumber dan teknis pengumpulan data secara teknis analisis data

BAB IV   HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV akan diuraikan sejarah singkat Indomaret, struktur organisasi, dan pembagian tugas, karakteristik responden, variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian

BAB V   KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V  merupakan bagian terakhir yang berisikan kesimpulan dari yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya memberikan saran yang sekiranya dapat menjadi masukan dan pertimbangan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


 

 

TINJAUAN PUSTAKA 

 

2.1.1  Pengertian Pemasaran

Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Berikut ini di kemukakan oleh para ahli pemasaran. kotler (2002:10) mengemukakan definisi pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial yang didalamnya individual kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Thomas (2008:360) menegaskan sebagai proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diingikan kepada pelanggan dan meliputi kegiatan yang berkaitan dengan memenangkan dan mempertahankan pelanggan yang setia.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran mencangkup usaha perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang akan diproduksi, menentukan produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi dan penyaluran atau penjualan produk tersebut untuk merencanakan dan melaksanakan konsep  harga, promosi dan distribusi terhadap gagasan produk dan pelayanan yang dapat  menciptakan perubahan untuk memuaskan kebutuhan individu dan organisasi.

Konsep inti pemasaran diawali dari adanya kebutuhan (needs) konsumen akan suatu produk. Proses pertukaran yang terjadi antara konsumen dan produsen banyak memerlukan tenaga dan keterampilan. Manajemen pemasaran terjadi apabila setidaknya satu pihak dalam pertukaran potensial memikirkan sasaran dan mendapatkan tanggapan yang ia kehendaki dari pihak lain.

 

2.1.2  Konsep Pemasaran

Kotler (2002:22) menegaskan bahwa kunci sukses untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang telah terpilih. Usaha untuk lebih mengefektifkan pemasaran dapat diklasifikasikan ke dalam empat faktor konsep pemasaran (Kotler, 2002:22) :

  1. 1.      Pasar Sasaran

Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat memilih pasar-pasar saarannya dan mempersiapkan program-program pemasaran yang dirancang khusus untuk pasar tesebut.

  1. 2.      Kebutuhan Pelanggan

Menanggapi kebutuhan pelanggan, berarti mempelajari kebutuhan pelanggan dan membuat produk yang cocok dengan kebutuhan banyak orang. Namun beberapa perusahaan menanggapi kebutuhan individual masing-masing pelanggan.

 

  1. 3.      Pemasaran Terpadu

Tenaga penjual,  periklanan, pelayanan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran harus bekerja sama dengan kedua pemasaran harus dirangkul oleh departemen-departemen lain

  1. 4.      Kemampuan memperoleh laba

Tujuan akhir konsep pemasaran adalah membuat organisasi, mencapai tujuan mereka yaitu laba. Perusahaan tidak seharusnya meraup laba sebagai akibat dari penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Sebuah perusahaan menghasilkan uang Karena memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik dari pada pesaingnya.

 

2.2  Persepsi konsumen

2.2.1 Pengertian Persepsi Konsumen

Sebagian besar dari kita menyadari bahwa dunia sebagaimana kita lihat tidak selalu sama dengan dunia dalam “kenyataanya”. Jawaban kita tergantung pada apa yang kita dengar, bukan apa yang sesungguhnya telah dikatakan. Apakah kita merasa panas dan dingin tergantung pada kita, bukan pada thermometer. Pekerjaan yang sama mungkin merupakan suatu pekerjaan yang baik bagi seseorang, tetapi bagi orang lain pekerjaan tersebut tidak menarik.

Konsumen ada kalanya memiliki berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan, hal ini disebabkan adanya perbedaaan persepsi yang berawal dari bagaimana mereka mengumpulkan dan menafsirkan informasi yang didapat dari lingkungan sekitar mereka. Kita semua belajar melalui arus informasi yang melewati kelima alat indera kita; penglihatan, pendengar, penciuman, peraba, dan pengecap. Kotler (2009:179) menyatakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Amirullah (2002:42) mengemukakan bahwa persepsi sebagai proses dimana individu memilih, mengelola, dan menginterpreasikan stimulus kedalam bentuk arti dan gambar. Ferrinadewi (2008:42) persepsi adalah suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir dan diinterpretasikan menjadi informasi yang bermakna.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu proses pemilihan, pengorganisasian dan penginterpretasian atas stimuli yang diterima oleh konsumen melalui lima indera, menjadi sesuatu yang bermakna untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang berarti.

 

2.2.2 Proses Pemahaman Persepsi

Dalam pemasaran, persepsi lebih penting dari realitas, karena persepsi yang mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang bisa mempunyai persepsi berbeda tentang obyek yang sama karena tiga proses pemahaman, yaitu : atensi selektif, distorsi selektif dan retensi selektif (Kotler dan Keller, 2009:180) :

  1. 1.      Perhatian selektif (selective attention)

Merupakan kecendrungan seseorang untuk menyaring sebagian besar informasi yang dihadapinya. Setiap orang mengatur informasi yang datang sesuai pola fikir yang terbentuk di dalam dirinya. Hal ini membuat seseorang pemasar harus bekerja sangat keras untuk menarik perhatian konsumen.

  1. Distorsi selektif (Selective distortion)

Menguraikan kecendrungan orang untuk menginterpetasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah mereka yakini. Distorsi selektif berarti bahwa pemasaran harus mencoba memahami pola fikir pelanggan dan pengaruhnya terhadap cara menginterpretasikan iklan dan informasi penjualan.

  1. 3.      Resensi selektif (selective retention)

Menguraikan seseorang akan melupakan sebagian besar yang telah mereka pelajari. Mereka cendrung mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka.

 

2.2.3 Proses Pembentukan Persepsi

Bagaimana proses pembentukan persepsi itu terjadi, Solomon (1996) dalam Amirullah (2002:44) mengambarkan dalam suatu pola seperti Nampak pada gambar di bawah ini :

 

 

 

 

 

 

 

 

Proses pembentukan Persepsi

 

Perhatian

interpretasi

 

 

 

 

 

Pemberian

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.1

Sumber : Amirullah (2002:44)

Stimuli adalah setiap bentuk fisik, visual, atau komunukasi verbal yang dapat mempengaruhi tanggapan individu. Seseorang merasakan bentuk, warna, sentuhan, aroma, suara dan rasa dari stimuli. Prilaku seseorang kemudian dipengaruhi oleh persepsi-persepsi fisik ini. Para pemasar harus menyadari bahwa manusia-manusia terbuka terhadap jumlah stimuli yang sangat banyak. Karena itu seorang pemasar harus menyediakan sesuatu yang khusus sebagai stimuli dengan tujuan mendapatkan perhatian konsumen. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda. Oleh karna itu persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang dibentuk oleh seseorang dipengaruhi oleh fikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu hal yang perlu diperhatikan bahwa persepsi secara subtansial bisa sangat berbeda dengan realitas.

 

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen

Salah satu ukuran keberhasilan suatu usaha adalah bagaimana persepsi konsumen dapat meningkatkan kepercayaan terhadap suatu perusahaan sehingga mereka mempunyai keinginan membeli yang sangat besar pada perusahaan tersebut. Menurut Angel (2001:257) terdapat factor-faktor yang menentukan keputusan konsumen untuk memilih toko atau perusahaan jasa menurut pangsa dan kelas produk. Factor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :

  1. 1.      Lokasi

Dalam memilih tempat belanja yang diseleksi oleh konsumen adalah waktu perjalanan dan kestrategisan tempat dan kemudahan untuk mencapai tempat tersebut. Selain itu kemudahan dalam memarkirkan kendaraan, kelancaran arus lalu lintas turut menjadi pertimbangan konsumen. Adanya tempat belanja lain pada loksi yang sama dapat menjadi kendala bagi pengecer dalam menarik konsumennya.

  1. 2.      Sifat dan kualitas keragaman

Sifat dan kualitas produk yang dijual baik barang maupun jasa menentukan keputusan konsumen , apakah konsumen tersebut jadi atau tidak membeli barang atau jasa yang ditawarkan oleh toko atau perusahaan jasa. Dalam hal ini termasuk factor kelengkapan pilihan bagi konsumen yang disediakan oleh toko kepada konsumennya. Pada umumnya konsumen menginginkan adanya pilihan produk yang lengkap, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk memilih produk sesuai dengan keinginan mereka.

  1. 3.      Atribut fisik dari toko

Fasilitas seperti lift, penerangan, AC, toilet yang srategis, kebersihan ruangan, tata letak, penempatan lorong dan lebarnya, pengaturan karpet, dan arsitektur didapatkan sebagai factor-faktor penting dalam pemilihan toko atau perusahaan jasa.

  1. 4.      Iklan dan promosi

Intensitas iklan yang diterima atau dirasakan oleh konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu tempat untuk belanja. Iklan yang berisikan tentang promosi penjualan misalnya adanya diskon terhadap barang yang ditawarkan akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian.

  1. 5.      Personil penjualan

Wiraniaga yang berpengetahuan banyak bersedia membantu toko atau perusahaan jasa dinilai sebagai pertimbangan penting dalam menarik calon pembeli

  1. 6.      Harga

Pentingnya harga sebagai determinan atau penentu untuk berlangganan ditoko atau perusahaan jasa bervariasi menurut jenis produk. Harga adalah variabel penuh resiko untuk dijadikan azas dalam pengembangan program pemasaran, karena harga sebagai salah satu daya tarik pembeli.

 

  1. 7.      Pelayanan yang diberikan

Fasilitas yang trategis, kemudahan pengembalian, penyerahan barang dan pelayanan secara penuh menyeluruh merupakan pertimbangan-pertimbangan yang mempengaruhi citra toko atau perusahaan jasa. Hal ini tentu saja berpengaruh pada tempat jual dan harapan konsumen.

 

2.3  Keputusan Pembelian

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian 

Pemahaman mengenai keputusan pembelian konsumen meliputi bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan tidak menggunakan barang atau jasa . memahami prilaku konsumen tidaklah mudah karena setiap konsumen memutuskan pembelian tertentu yang berbeda-beda dan sangat bervariasi. Untuk mendapatkan  gambarkan mengenai keputusan pembelian, berikut ini akan dikemukakan definisi mengenai keputusan pembelian menurut ahli. Kotler (2007:223) mengemukakan bahwa keputusan pembelian adalah konsumen membentuk prefensi antara merek dalam kumpulan pilihan dan membeli merek yang paling dia sukai. Schiffman (2000:437) menegaskan “the selection of an option from two or alternative choise”. Jadi keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan suatu keputusan orang akan melalui suatu proses tertentu, demikian pula pada keputusan memilih produk atau merek mereka tidak mau menanggung resiko apabila membeli produk tersebut, sehingga mereka akan penuh dengan pertimbangan-pertimbangan.

 

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Factor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian Kotler (2009:188) menyatakan ada lima sub keputusan :

  1. 1.      Merek

Yaitu nama atau symbol yang bersifat membedakan (baik berupa logo, cap/kemasan) untuk mengidentifikasi barang/jasa dari seorang penjual tertentu.

  1. 2.      Penyalur

Yaitu pihak terkait sebelum proses yang menjadi objek observasi. Penyalur harus menyipkan masukan input sesuai permintaan diri sendiri.

  1. 3.      Kualitas

Yaitu pelanggan menginginkan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pada suatu tingkat harga tertenu yang menunjukan nilai produk tersebut.

  1. 4.      Waktu

Yaitu proses rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berlangsung.

  1. 5.      Metode pembayaran

Yaitu setelah memilih salah satu alternatif yang ada metode pembayaran dilakukan dengan cara tunai/kartu kredit.

2.3.3 Model Perilaku Pembeli

Kotler (2002 :183) menyatakan bahwa untuk memahami perilaku pembeli adalah dengan model rangsangan/tanggapan yang diperlihatkan dalam Gambar 2.2 di bawah ini. Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran si pembeli.  Karateristik pembeli dan proses pengambilan keputusan menimbulkan  keputusan pembeli tertentu dan dalam pengambilan keputusan tersebut, konsumen menggunakan sumber daya dan kemampuan yang mereka miliki yaitu waktu, uang dan keinginan serta tenaga yang dipengaruhi juga oleh faktor-faktor lainnya yakni faktor lingkungan, proses psikologi dan perbedaan individu maka hal ini berhubungan dengan studi tentang apa yang mereka beli, kenapa, kapan, dimana,  dan seberapa penting serta seberapa sering mereka membeli dan memakainya  dengan memiliki perilaku konsumen maka dapat digambarkan hubungan antara berbagai elemen yang dapat mempengaruhi konsumen. Tugas seorang pemasar yaitu memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai datang rangsangan dari luar dan keputusan pembelian si pembeli dapat digambarkan dengan model perilaku konsumen sebagai berikut :

 

 

 

 

 

 

 

Model Perilaku Konsumen

 

Keputusan pembelian

  • · Pilihan produk
  • · Pilihan merek
  • · Pilihan penyalur
  • · Jumlah pembelian

 

 

 

 

 

 

Proses keputusan pembelian

  • · Pengenalan masalah
  • · Pencarian informasi
  • · Evaluasi keputusan
  • · Perilaku pasca pembelian

Perangsang Lain

 

  • · Ekonomi
  • · Teknologi
  • · Politik
  • · Budaya

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.2

Sumber : kotler (2002:183)

 

Terlihat bahwa model kegiatan pembelian yang dilakukan ditentukan oleh pemikiran dan tindakan si calon pembeli tersebut yang terbagi dua komponen yaitu :

  1. Ciri-ciri pembeli yang akan mempengaruhi reaksi konsumen terhadap rangsangan
  2. Proses pengambilan keputusan oleh pembeli

Hal ini terlihat dari hasil terjadinya transaksi pembelian. Ciri-ciri pembeli menentukan rangsangan (stimulus) apa yang sebaiknya dipergunakan secara efektif, baik rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat penyaluran, dan promosi maupun rangsangan lainnya, rangsangan ini dapat mempengaruhi proses keputusan pembeli tercermin dalam tanggapan si pembeli yang berupa pilihan produk, merek, penyalur dan waktu pembelian serta jumlah pembelian.

 

2.3.4 Tahap Proses Keputusan Pembelian

Dalam mempelajari keputusan pembelian konsumen konsumen, seorang pemasar harus melihat hal-hal yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan membuat suatu ketetapan konsumen membuat keputusan pembeliannya. Kotler (2009:184) Mengemukakan proses pembelian tersebut melalui lima tahapan. Tahapan pembelian konsumen tersebut antara lain adalah:

Perilaku setelah membeli

Model tahapan Pembelian

 

 

 

Gambar 2.3

Sumber : kotler (2009:184)

 

  1. 1.      Pengenalan masalah (problem recognition)

Proses pembelian diawali dengan adanya masalah atau kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan situasi saat ini guna membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.

  1. 2.      Pencarian informasi (information search)

Setelah konsumen merasakan adanya kebutuhan suatu barang atau jasa, selanjutnya konsumen mencari informasi baik yang disimpan dalam ingatan (internal) maupun informasi yang didapat dari lingkungan (eksternal).

Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari:

  • Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
  • Sumber niaga/komersial : iklan, tenaga penjual, kemasan, dan pemajangan
  • Sumber umum : media massa dan organisasi konsumen
  • Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk

Melalui pengumpulan informasi, konsumen mengetahui tentang merek-merek yang bersaing dan keistimewaan merek tersebut. Dibawah ini terlihat gambar yang menunjukkan urutan-urutan dalam keputusan pembelian konsumen terhadap suatu merek tertentu.

  1. 3.  Evaluasi alternatif (validation of alternative)

Setelah informasi di peroleh, konsumen mengevaluasi berbagai alternatif pilihan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk menilai alternatif pilihan konsumen terdapat 5 (lima) konsep dasar yang dapat digunakan, yaitu :

  • Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian    konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
  • Pemasar hendaknya lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk dari pada penonjolan ciri-ciri produk.
  • Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol.
  • Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dengan tingkat alternativ yang berbeda-beda setiap hari.
  • Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.

4. Keputusan Pembelian (purchase decision)

Konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternatif biasanya membeli produk yang paling disukai, yang membentuk suatu keputusan untuk membeli. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk 5 sub keputusan: merek, penyalur, kuantitas produk, waktu pembelian, dan metode pembayaran (Kotler dan Keller, 2009:188).

5. Perilaku pasca pembelian (Post Purchase behavior)

Kepuasan atau ketidak puasan konsumen terhadap suatu produk akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian selanjutnya. Menurut Kotler (2009:190) tugas pemasar tidak hanya berakhir dengan pembelian, pemasar harus mengamati kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian,dan penggunaan produk pasca pembelian.

Ketidak puasan konsumen akan terjadi jika konsumen mengalami pengharapan yang tak terpenuhi. Ketidak puasan akan sering terjadi jika terdapat jurang antara pengharapan dan prestasi. Konsumen yang merasa tidak puas akan menghentikan pembelian produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita buruk tersebut ke teman-teman mereka. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha memastikan tercapainya kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian.

 

2.4 Hubungan Pengaruh Persepsi konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Proses keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk atau jasa akan dipengaruhi oleh kegiatan oleh pemasar dan lembaga lainnya serta penilain dan persepsi konsumen itu sendiri. Proses keputusan pembelian akan tediri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi altenatif, pembelian, kepuasan konsumen. Pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen akan memberikan pengetahuan kepada pemasar bagaimana menyusun strategi dan komunikasi pemasaran yang lebih baik.

Persepsi konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian dikarenakan orang mempunyai kesukaan dan kebiasaan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi konsumen terutama didukung oleh kemampuan seseorang untuk mendapatkan suatu barang atau jasa. Philip Kotler (2007 :153) “keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologi utama, antara lain persepsi serta keyakinan dan pendirian”. Berdasarkan uraian diatas maka proses keputusan pembelian konsumen sangat ditentukan oleh faktor psikologi mereka sendiri antara lain persepsi serta keyakinan dan pendirian mereka, kemudian mengidentifikasi masukan-masukan informasi yang mereka peroleh mengenai barang atau produk kemudian mengevaluasinya untuk kemudian melakukan keputusan pembelian.

 

 2.5  Penelitian Terdahulu

Table 2.1

Jurnal Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti (tahun) Judul Penelitian Tujuan Penelitian Alat Analisis  

 

Hasil Penelitian
Ambriansyah

2011

 

 

Analisis persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian produk Blackberry.(studi kasus karyawan PT.Pusri Palembang)
  • Meguji dan menganalisis pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian produk blackberry pada karyawan PT. Pusri palembang
  • · Statistik deskiptif
  • · Uji statistik T
  • · Analisis  regresi linier sederhana
    • Ketahanan suatu produk (blackberry) akan mempengaruhi persepsi konsumen dalam melakukan pembelian
Wahya Dewi Urip

(2008)

 

 

 

Pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “Honda” di kawasan Surabaya barat
  • · Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “Honda” di kawasan Surabaya barat
    • Analisis regresi linier berganda
    • Koefisien deterninasi berganda
    • Koefisien korelasi berganda
    • Koefisien korelasi parsial
    • Motivasi diri akan mempengaruhi seseorang konsumen dalam melakukan pembelian, misalnya penilaian terhadap kualitas harga, kenyamanan peran persepsi konsumen juga akan mempengaruhi pula terhadap keputusan pembelian

 

2.6  Model Konsep

 

Persepsi Konsumen

(X)

Keputusan Pembelian

(Y)

 

 

 

Gambar 2.4

Model Konsep

 

2.7  Hipotesis

Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah hipotesis Asosiatif yaitu jawaban sementara terhadap rumusan masalah menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiono, 2010:100). Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi konsumen (X) dan Keputusan pembelian (Y).


 

DAFTAR PUSTAKA 

Ambriansyah. 2011. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Blackberry (Studi Kasus Karyawan PT. Pusri Palembang)

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Angel,James F dan Roger D Black Well. 2001. Perilaku Konsumen. Jilid I. Edisi

keenam. Binapura Angkasa.

Arikunto, Suharmisi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktek. Jakarta:

Rineka Cipta

 

Ferrinadewi, Erma. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Penerbit

Graha Ilmu.

Indomaret, 2012. Indomaret targetkan 1000 gerai baru. (http://Indomaret.co.id

diunduh tanggal 9 februari 2012).

 

Kotler, Philip dan gary Amstrong. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid I. Edisi

Kesembilan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta: PT

Indeks.

Kotler,Philips dan Lane Keller, Kevin. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi

Ketigabelas jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rakhmat, Jalaludin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Schiffman, Leon G, and Kanuk, LesLazar. 2000. Consumer Behavior. Prentice

Hall International.

Sigit, Yriyono. 2006. Sukses Terpadu Bisnis Ritel.  Jakarta: PT Elek Media            Komputindo Kelompok Grmaedia.

 

Sudjana , 2000. Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah production.

Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

_______  2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Thomas W. Zimmerer, Norman M. Scarborought, Doug Wilson. 2008.

Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.

Umar, Husein. 2005. Z Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Wahyu, Dewi, Urip. 2008. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen

Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat.

 

 

This entry was posted in EKONOMI, MANAJEMEN PEMASARAN, PROPOSAL and tagged , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *