EVOLUSI MANAJEMEN

1.     EVOLUSITeori Manajeman Klasik Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain,

evolusi manajemen

Leave a comment

IDUL FITRI

MAKNA IDUL FITRI

IDUL FITRI

Idul Fitri adalah hari raya yang datang berulangkali setiap tanggal 1 Syawal, yang menandai puasa telah selesai dan kembali diperbolehkan makan minum di siang hari. Artinya kata fitri di sini diartikan “berbuka” atau “berhenti puasa” yang identik dengan makan minum. Maka tidak salah apabila Idul Fitri disambut dengan makan-makan dan minum-minum yang tak jarang terkesan diada-adakan oleh sebagian keluarga.

 

Terminologi yang Salah

Terminologi Idul Fitri seperti ini harus dijauhi dan dibenahi, sebab selain kurang mengekspresikan makna idul fitri sendiri juga terdapat makna yang lebih mendalam lagi. Idul Fitri seharusnya dimaknai sebagai ‘Kepulangan seseorang kepada fitrah asalnya yang suci‘ sebagaimana ia baru saja dilahirkan dari rahim ibu. Secara metafor, kelahiran kembali ini berarti seorang muslim selama sebulan melewati Ramadhan dengan puasa, qiyam, dan segala ragam ibadahnya harus mampu kembali berislam, tanpa benci, iri, dengki, serta bersih dari segala dosa dan kemaksiatan.

 

Makna Idul Fitri yang Asli

Idul Fitri berarti kembali kepada naluri kemanusiaan yang murni, kembali kepada keberagamaan yang lurus, dan kembali dari segala kepentingan duniawi yang tidak Islami, Inilah makna Idul Fitri yang asli.

 

Kesalahan Besar

Adalah kesalahan besar apabila Idul Firi dimaknai dengan ‘Perayaan kembalinya kebebasan makan dan minum‘ sehingga tadinya dilarang makan di siang hari, setelah hadirnya Idul Fitri akan balas dendam, atau dimaknai sebagai kembalinya kebebasan berbuat maksiat yang tadinya dilarang dan ditinggalkan kemudian. Karena Ramadhan sudah usai maka keniaksiatan kembali ramai-ramai digalakkan.

Ringkasnya kesalahan itu pada akhirnya menimbulkan sebuah fenomena umat yang shaleh mustman, bukan umat yang berupaya mempertahankan kefitrahan dan nilai ketaqwaan.

Ketika merayakan Idul Fitri setidaknya ada tiga sikap yang harus kitapunyai, yaitu:

  1. Rasa penuh harap kepada AllahSWT (Raja’). Harap akan diampuni dosa-dosa yang berlalu. Janji Allah SWT akan ampunan itu sebagai buah dari “kerja keras” sebulan lamanya menahan hawa nafsu dengan berpuasa.
  2. Melakukan evaluasi diri pada ibadah puasa yang telah dikerjakan. Apakah puasayang kita lakukan telah sarat dengan makna, atau hanya puasa menahan lapar dan dahaga saja Di siang bulan Ramadhan kitaberpuasa, tetapi hati kita, lidah kita tidak bisa ditahan dari perbuatan atau perkataari yang menyakitkan orang lain. Kita harus terhindar dari sabda Nabi SAW yang mengatakan banyakorangyang hanya sekedar berpuasa saja: “Banyak sekali orang yang berpuasa, yang hanya puasanya sekedar menahan lapar dan dahaga“.
  3. Mempertahankan nilai kesucian yang baru saja diraih. Tidak kehilangan semangat dalam ibadah karena lewatnya bulan Ramadhan, karena predikat taqwa sehantsnya berkelanjutan hingga akhir hayat. Firman Allah SWT: “Hai orang yang beriman, bertagwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kati kamu mati melainkan dalam keadaan ber-agama Islam ” (QS. Ali Imran: 102).

 

Leave a comment

ILMU YANG BERMANFAAT

Ciri-ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat

Mengetahui ciri-ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat sangatlah penting. Oleh karena itu, berikut ini dijelaskan beberapa ciri ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat, yang diambil dari kitab Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali yang berjudul Bayan Fadhli ‘Ilmissalaf ‘ala ‘Ilmilkhalaf.

* Ciri-ciri ilmu yang bermanfaat di dalam diri seseorang yaitu:
1. Menghasilkan rasa takut dan cinta kepada ALLAH .
2. Menjadikan hati tunduk atau khusyuk kepada ALLAH dan merasa hina di hadapan-Nya dan selalu bersikap tawaduk.
3. Membuat jiwa selalu merasa cukup (qanaah) dengan hal-hal yang halal walaupun sedikit yang itu merupakan bagian dari dunia.
4. Menumbuhkan rasa zuhud terhadap dunia.
5. Senantiasa didengar doanya.
6. Ilmu itu senantiasa berada di hatinya.
7. Menganggap bahwa dirinya tidak memiliki sesuatu dan kedudukan.
8. Menjadikannya benci akan tazkiah dan pujian.
9. Selalu mengharapkan akhirat.
10. Menunjukkan kepadanya agar lari dan menjauhi dunia. Yang paling menggiurkan
dari dunia adalah kepemimpinan, kemasyhuran dan pujian.
11. Tidak mengatakan bahwa dia itu memiliki ilmu dan tidak mengatakan bahwa orang lain itu bodoh, kecuali terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah dan ahlussunnah. Sesungguhnya dia mengatakan hal itu karena hak-hak ALLAH, bukan untuk kepentingan pribadinya.
12. Berbaik sangka terhadap ulama-ulama salaf (terdahulu) dan berburuk sangka pada dirinya.
13. Mengakui keutamaan-keutamaan orang-orang yang terdahulu di dalam ilmu dan merasa tidak bisa menyaingi martabat mereka.
14. Sedikit berbicara karena takut jika terjadi kesalahan dan tidak berbicara kecuali dengan ilmu. Sesungguhnya, sedikitnya perkataan-perkataan yang dinukil dari orang-orang yang terdahulu bukanlah karena mereka tidak mampu untuk berbicara, tetapi karena mereka memiliki sifat wara’ dan takut pada ALLAH Ta’ala.

* Sedangkan ciri-ciri ilmu yang tidak bermanfaat di dalam diri seseorang yaitu:
1. Ilmu yang diperoleh hanya di lisan bukan di hati.
2. Tidak menumbuhkan rasa takut pada ALLAH.
3. Tidak pernah kenyang dengan dunia bahkan semakin bertambah semangat dalam mengejarnya.
4. Tidak dikabulkan doanya.
5. Tidak menjauhkannya dari apa-apa yang membuat ALLAH murka.
6. Semakin menjadikannya sombong dan angkuh.
7. Mencari kedudukan yang tinggi di dunia dan berlomba-lomba untuk mencapainya.
8. Mencoba untuk menyaing-nyaingi para ulama dan suka berdebat dengan orang-orang bodoh.
9. Tidak menerima kebenaran dan sombong terhadap orang yang mengatakan kebenaran atau berpura-pura meluruskan kesalahan karena takut orang-orang lari darinya dan menampakkan sikap kembali kepada kebenaran.
10. Mengatakan orang lain bodoh, lalai dan lupa serta merasa bahwa dirinya selalu benar dengan apa-apa yang dimilikinya.
11. Selalu berburuk sangka terhadap orang-orang yang terdahulu.
12. Banyak bicara dan tidak bisa mengontrol kata-kata.

Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata:
“Di saat sekarang ini, manusia boleh memilih apakah dia itu ridha untuk dikatakan sebagai seorang ulama di sisi ALLAH ataukah dia itu tidak ridha kecuali disebut sebagai seorang ulama oleh manusia di masanya. Barang siapa yang merasa cukup dengan yang pertama, maka dia akan merasa cukup dengan itu… Barang siapa yang tidak ridha kecuali ingin disebut sebagai seorang ulama di hadapan manusia, maka jatuhlah ia (pada ancaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam):
“Barang siapa yang menuntut ilmu untuk
menyaing-nyaingi para ulama, mendebat orang-orang bodoh atau memalingkan wajah-wajah manusia kepadanya, maka dia itu telah mempersiapkan tempat duduknya dari neraka”.

Referensi:
* Bayan Fadhli ‘Ilmissalaf ‘ala ‘Ilmilkhalaf oleh Al-Hafiz Ibnu Rajab Al-Hanbali, Dar Al-Basya’ir Al-Islamiah.

Leave a comment

AGAR DO’A TERKABUL

AGAR DO’A TERKABUL

TERKABUL

Ya Allah, Hanya Kepada-Mu lah Kami Memohon …

Banyak banget kan hal di dunia ini yang tidak semuanya bisa kita lakukan sendiri. Kita pasti butuh pertolongan dari orang lain. Apalagi masalah akhirat, wah ga usah ditanya kita juga ngerti kalo Allah lah yang bisa menolong kita. Makanya Islam mengajarkan agar kita berdoa. Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah : 186)

Lalu gimana caranya biar kita doa kita terkabul? Berikut beberapa kiat agar do’a kita terkabul.

AGAR DO’ATERKABUL

Leave a comment

DO’A

MANFAAT BERDO’A

DOA

Berdoa atau memohon sesuatu kepada Allah Swt. merupakan kebutuhan rohaniah yang diperlukan manusia dalam kehidupan ini. Terlebih lagi ketika ditimpa kesusahan, kesulitan dan malapetaka. Dalam kondisi seperti ini, manusia akan kehilangan ketenangannya sehingga malapetaka tersebut akan semakin menambah penderitaannya.

Dalam menghadapi musibah dan malapetaka itu seseorang tidak memiliki kekuatan apa-apa sehingga dia tidak memiliki harapan apa pun dalam menghadapi berbagai malapetaka itu selain berharap kepada Allah Swt. Yang Mahakuasa. Dalam kondisi seperti ini, tidak ada jalan baginya selain memanjatkan doa kepada-Nya dengan penuh harapan bahwa doanya akan dikabulkan Allah Swt.

Pada suatu hari Rasulullah saw. masuk ke dalam masjid. Tiba-tiba ada seorang lelaki bernama Abu Umamah duduk di dalam masjid di luar waktu salat. Abu Umamah berkata, ”Kesusahan dan utang-utangku membelit diriku, ya, Rasulullah.” Maka Rasulullah saw. bersabda, ”Maukah aku ajarkan doa kepadamu yang apabila engkau mengucapkannya, maka Allah menyingkirkan kesusahanmu dan membayar utang-utangmu?” Dia menjawab,  “Mau, ya, Rasulullah.” Maka Rasulullah saw. bersabda,“Ketika pagi hari dan sore hari hendaknya engkau mengucapkan doa: Ya Allah Swt., sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan; aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan; aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan pengecut; dan aku berlindung kepada-Mu dari banyak utang dan kezaliman manusia” (H.R. Abu Daud).

Para dokter berpendapat  bahwa hadis ini merupakan psikoterapi yang sangat baik  karena doa yang diajarkan Rasulullah saw. kepada umatnya ini adalah doa untuk memasrahkan kesedihan dan kesusahannya kepada Allah Swt. Dengan demikian, berbagai kesedihan tersebut tidak  membahayakan kesehatannya dan melemahkan kemauannya.

Demikianlah yang kita temukan pada diri Rasulullah saw., yang tidak rela umatnya berlarut-larut dalam kesedihan. Rasulullah saw. memerintahkan Abu Umamah agar dia berdoa kepada Allah Swt. sambil berusaha untuk melunasi utang-utangnya. Tidak lama kemudian, Abu Umamah dapat melunasi utang-utangnya sehingga dia pun dapat hidup tenang dan bahagia.    

Dalam terapi modern dijelaskan bahwa kekuatan roh dan spiritual itu sangat diperlukan. Kekuatan ini bisa diperoleh melalui doa. Sesungguhnya doa adalah pemberi kekuatan pada jiwa manusia sehingga orang yang memanjatkan doa akan menemukan santapan rohaninya. Doa merupakan terapi yang sangat berguna bagi jiwa manusia karena ia dapat menghilangkan kesedihan, ketakutan, dan kegelisahan. Doa juga dapat  menghilangkan rasa putus asa, kelemahan, dan kecemasan. Dengan demikian, berdoa sangat bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit rohani maupun jasmani.

Dengan hati yang sehat dan tubuh yang kuat, seorang mukmin dapat beramal saleh sehingga bermanfaat bagi orang lain. Ia dapat menuntut ilmu dan mencari rezeki. Ia juga dapat membina keluarga dan mendidik anak-anaknya. Selanjutnya, dia dapat menjadi orang yang sukses di dunia dan di akhirat. Allah Swt. berfirman,

”Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah Swt. hati menjadi tenang” (Q.S. Ar-Raad: 28).

Mengingat Allah Swt. dapat dilakukan dengan berzikir, berdoa, dan beribadah kepada-Nya.

Leave a comment

ANTIK – ANTIK

radio antik motor antik mobil antik ayam antik kambing antik

Leave a comment

ALLAH MAHA KAYA

ALLA M.KY

ALLAH MAHA KAYA (HIKMAH ) ALLAH SWT MAHA MENGGANTI YANG LEBIH BAIK – Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang hamba yang ditimpa musibah mengucapkan, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, ya Allah berilah aku pahala dalam musibahku ini dan gantilah untukku dengan sesuatu yang lebih baik,” kecuali Allah akan memberikan pahala dalam musibahnya dan akan memberikan kepadanya ganti yang lebih baik.” (HR. Ahmad 3/27)
Hilangnya kesabaran dan sikap berserah diri adalah lebih besar dan lebih berbahaya daripada musibah itu sendiri. Karena hilangnya kesabaran akan menyebabkan hilangnya keutamaan berupa kesejahtaraan, rahmat dan hidayah yang Allah subhanahu wata’ala kumpulkan tiga hal itu dalam sikap sabar dan istirja’ (mengembalikan urusan kepada Allah).

Kehidupan dunia tidak lain adalah ibarat kembangnya tidur atau bayang-bayang yang pasti lenyap. Jika dunia mampu membuat orang tersenyum sesaat maka dia mampu mendatangkan tangisan yang panjang. Jika ia membuat bahagia dalam sehari maka ia pun membuat duka sepanjang tahun. Kalau hari ini memberikan sedikit maka suatu saat akan menahan dalam waktu yang lama. Tidaklah suatu rumah dipenuhi dengan keceriaan kecuali suatu saat akan dipenuhi pula dengan duka. Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Pada setiap kegembiraan ada duka, dan tidak ada satu rumah pun yang penuh dengan kebahagiaan kecuali akan dipenuhi pula dengan kesedihan. Berkata pula Ibnu Sirin, “Tidak akan pernah ada senyum melulu, kecuali setelahnya pasti akan ada tangisan.” Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. al-Baqarah:155-157) Marilah kita menyucikan jiwa kita! Karena siapa yang mau menyucikan jiwanya, maka jaminan Allah atas dirinya adalah menjadi penghuni surga yang didambakan oleh setiap hamba-hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya, “Dan siapa saja yang mendatangi-Nya dalam keadaan beriman, dan bersungguh-sungguh melakukan amal-amal shalih, maka mereka memperoleh derajat yang tinggi (mulia); (yaitu) surga ‘Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya dan itu adalah balasan bagi orang yang membersihkan dirinya (dari kekufuran, kemusyrikan dan kemaksiatan)” . (QS. Thahâ/20:75-76).

 

Leave a comment

ALLAH MAHA MEMBOLAK BALIK HATI MANUSIA

Muqallibal Qulub Allah Yang Maha bolak-balikkan qolbu atau kalbu.

Do’a dibawah ini adalah do’a sunnah rasulullah dan merupakan do’a yang paling sering dibaca nabi muhammad agar kita (qalbu) tetap tegar dan istiqamah diatas agama yang benar. Allah yang Membolak-balikkan Hati manusia

يامقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

‘Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik’

Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu.”
[HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792]

يا مقــلـب لقــلــوب ثبــت قــلبـــي عــلى طـا عــتـك

‘Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Ta’atik’

Artinya: “Wahai Dzat yg membolak-balikan hati teguhkanlah hatiku diatas ketaatan kepadamu”
[HR. Muslim (no. 2654)]

اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ
‘Allaahumma Musharrifal Quluub, Sharrif Quluubanaa ‘Alaa Tho’atika’

Artinya: “Ya Allah yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk taat kepadamu.” (HR. Muslim)

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

‘Rabbabaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lana Mil-Ladunka Rahmatan Innaka Antal-Wahhaab’

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”
(QS. Ali Imran: 7)

Penjelasan :

dari ‘Aa-isyah radhiyallahu ‘anhaa berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memperbanyak mengucapkan;

يامثبت القلوب ثبت قلبي على دينك

Yaa mutsabbital quluub tsabbit qalbiy ‘ala diinik

Bersabda Rasulullah:

نعم و ما يؤمني أي عائشة و قلوب العباد بين إصبعين من أصابع الرحمن ؟

Benar, akan tetapi siapakah yang merasa aman wahai ‘aa-isyah; sedangkan hati seorang hamba berada diantara jari-jemari ar-rahmaan?!

(Maka hadits ini DISHAHIIHKAN oleh Syaikh al-albaaniy dalam takhrij kitaabus sunan)

Leave a comment

Penelitian Tindakan Kelas Biologi

PEMAHAMAN KONSEP KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DENGAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SLTP

PENELITIAN TINDAKAN KELAS BIOLOGI

Leave a comment

Agar Rezeki Lancar, Halal, dan Berkah

Rezeki, Halal, Berkah

Rezeki banyak melimpah tidak sama konsepnya dengan rezeki yang halal dan berkah. Bisa jadi seseorang mempunyai rezeki yang banyak tetapi tidak terdapat keberkahan di dalamnya. Makna kata berkah sendiri berarti al-ziyadah yang artinya bertambah dan al-namaa yang artinya tumbuh berkembang. Menurut Imam Al Baghawy, yang dimaksud dengan barakah adalah tetapnya kebaikan ilahiy dalam sesuatu. Maka di dalam Islam rezeki yang diinginkan adalah rezeki yang bertambah dan mengandung kebaikan di dalamnya. Sehingga bisa kita katakan, kalau seseorang mempunyai rezeki yang berkah, maka rezekinya bertambah-tambah di dalamnya dengan terdapat pula banyak kebaikan yang tiada berkurang.

SEDEKAH

Adapun agar rezeki lancar , barokah dan halal sebagaimana tuntutan Rasulullah SAW Insya Allah sebagai berikut:

  • Menjauhi pekerjaan yang haram dan syubhat. Dalam arti kata taat kepadanya dan tidak melakukan dosa. Karena dosa menutup pintu rezeki. Rasulullah bersabda: dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya. (Riwayat at-Tirmizi). Dekatkan diri kepada Allah dengan ibadah madah tambahan seperti sholat Dhuha dan Tahajud
  • Bekerja sungguh-sungguh. Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah Taala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (kelelahan) dalam mencari rizki yang halal. (HR. Adailami)
  • Mengadukan masalah rezeki ini hanya kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW Barangsiapa tertimpa kemiskinan, kemudian ia mengadukannya kepada sesama manusia, maka tidak akan tertutup kemiskinannya itu. Namun, siapa saja yang mengadukannya kepada Allah, maka Allah akan memberinya rizki, baik segera ataupun lambat.[HR. Abu Dawud dan Turmidziy, Abu ‘Isa berkata hadits ini hasan shahih gharib]
  • Banyak membaca istighfar Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah swt akan menjadikan setiap kesulitan kelapangan, dan setiap kesempitan jalan keluar, dan Allah akan memberinya rejeki dari jalan yang tidak pernah disangka-sangkanya. [HR. Imam Ahmad dalam Musnad]
  • Sabar dan banyak membaca la hawla wa la quwwata illa billah. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, bahwasanya anak laki-laki Auf bin Malik al-Asyjaiy yang bernama Salim, telah ditawan oleh orang-orang musyrik. Kemudian, ia mendatangi Rasulullah saw dan mengadukan kesedihannya kepada Rasulullah, sambil berkata, Sesungguhnya, musuh telah menawan anaknya, dan ibunya menjadi sangat sedih. Lantas, apa yang engkau perintahkan kepadaku? Rasulullah saw menjawab, Bertaqwalah kepada Allah, bersabarlah, dan aku anjurkan agar kamu dan isterimu memperbanyak bacaan La Haulah wa Laa Quwwata Illa bi al-Allah. Lalu, ia kembali ke rumahnya dan berkata kepada isterinya,Rasulullah saw telah memerintahkan aku dan kamu untuk memperbanyak bacaan La Haulah wa Laa Quwwata Illa bi al-Allah. Isterinya menjawab, Baiklah. Keduanya segera melaksanakan apa yang diperintahkan Rasulullah saw. Akhirnya, anaknya berhasil meloloskan diri dari musuh, dan menggiring ternak-ternak mereka. Kemudian, ia membawa ternak-ternak itu di hadapan ayahnya. Jumlah ternak itu adalah 4000 ekor kambing, dan Rasulullah saw memberikan ternak itu kepadanya.[Imam Qurthubiy, Tafsir Qurthubiy, surat al-Thalaq:3]
  • Tawwakal sepenuhnya kepada Allah SWT Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rejeki kepada kalian, sebagaimana Allah telah memberi rejeki kepada burung yang berangkat di pagi buta dengan perut kosong, dan kembali ke sarangnya dengan perut kenyang.[HR. Bukhari]
  • Bershadaqahlah dan Nafkahkanlah harta tersebut kepada yang berhak. Rasulullah bersabda Ada tiga hal yang aku bersumpah kepadanya dan aku akan menyampaikan suatu berita kepadamu, maka perhatikan benar-benar. Tiadalah akan berkurang harta seseorang karena shadaqah.dan tiadalah seseorang membuka pintu meminta-minta melainkan Allah akan membukakan kepadanya pintu kemiskinan.[HR. Turmudziyy] Janganlah kamu menutup-nutupi apa yang kamu miliki, niscaya Allah akan menutupi rizkimu. Dalam riwayat lain dinyatakan, Nafkahkanlah hartamu serta jangan kamu menghitung-hitungnya, maka Allah swt akan menghitung-hitungnya untukmu; dan janganlah kamu menakar-nakarnya, niscaya Allah Alah menakar-nakarnya untuk kamu.[HR. Bukhari dan Muslim]
  • Tolonglah Agama Allah dengan menegakkan Syariat Islam secara kaffah. Allah SWT berfirman dalam surat Muhammad ayat 7: Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Kiat yang terakhir inilah yang harus diperhatikan dengan serius oleh umat Islam pada saat sekarang ini. Islam sebagai jalan kehidupan tidak tegak di masyarakat kita pada saat ini dengan tidak adanya Daulah Islam sebagai wadah tegaknya Syariat Islam. Sehingga membuat sistem perekonomian yang dimana umat mencari rezeki pada saat sekarang ini merupakan sistem perekonomian yang tidak mendukung mereka untuk mendapatkan rezeki yang banyak, lancar dan barokah. Lihatlah bagaimana susahnya sebagian orang hanya untuk mendapatkan sesuap nasi sehari, dan kemudian tidak lepasnya setiap usaha dari riba, sehingga untuk memastikan apakah harta yang kita cari pada saat sekarang ini berkah dan halal, sangatlah susah sekali.

Sebenarnya Allah tidak memerlukan pertolongan karena Allah Maha Kaya, tetapi itulah cara bagi kita untuk menolong diri kita sendiri, mari kita tolong Agama Allah, agar rezeki kita banyak, lancar, halal dan Berkah.

Wallahuaalam Bishawwab

sumber:http://www.hidupberkah.com/slide-news/8-kiat-agar-rezeki-lancar-halal-dan-berkah/

 

Leave a comment