JURNAL EKONOMI

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PENSIUN DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT.SEMEN BATURAJA (PERSERO) tbk KERTAPATI PALEMBANG

 

ABSTRACT

 

Defry Fredyanto, Effect of Implementation of the Pension Plan in Improving Employee Morale On PT.Semen Balfour (Persero) Kertapati Palembang, Guided by M.Amirudin Sharif and Dina Mellita. PT Semen Baturaja background (persero) Tbk Kertapati Palembang indirect business entity engaged in the cement industry has been creating jobs that can be useful for others as well as the company itself to achieve its intended purpose. The problems faced by PT Semen Balfour (persero) Tbk Kertapati Palembang in the pension plan are the employees who will retire not specified, the employee will be determined in terms of age pension only at age 55, if there are employees who want to retire early age 46 years but has not reached the age of 55 years. Employees who are following the retirement program from the age of 40-55 years. This study aims to determine how much influence a pension program to improve employee morale PT.Semen Balfour (Persero) Tbk Kertapati parsial.Teknik Palembang in the data analysis used was qualitative and technical analysis technical analysis using samples kuantitatif.Teknik sampling purposive sampling. The conclusion of this study was, 1). simple linear regression equation, which means the pension plan has an influence in improving employee morale, 2). Value of the correlation coefficient of 0.554 means that the value of the correlation coefficient (r) indicates that both variables are quite positive and in improving employee morale, 3). T-test analysis results in a can of 4.224 and significance p0, 000 <0.05 this shows that Ho refused and Ha diterima.berarti there a significant effect between the pension plan in improving employee morale, 4). The results of analysis of determination coefficient of r ^ 2 = 0.330. This means programpensiun have an influence in improving employee morale by 33% while the rest 67% influenced by other factors.

Keywords: retirement programs, morale

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.      Latar Belakang

Dalam dunia usaha faktor tenaga kerja berperan, dimana fungsi tenaga kerja merupakan faktor inti, asset perusahaan, perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk menentukan aspek tenaga kerja, dalam hal ini termasuk melakukan analisis pekerjaan, mengarahkan dalam melatih karyawan-karyawan baru, mengatur gaji dan insentif, menilai prestasi kerja karyawan, dan melakukan pemutusan hubungan kerja.

Kalangan manajemen pada umumnya menyadari bahwa pemutusan hubungan kerja terjadi karena karyawan yang mengundurka diri atas kemauan sendiri, terjadinya perubahan dalam kehidupan perusahaan sehingga tidak memungkinkan lagi mempekerjakan semua karyawan yang sudah berkarya dalam perusahaan, pemutusan hubungan kerja sebagai akibat pengenaan sanksi disiplin, pemensiunan karyawan tertentu yang sudah mencapai usia pensiun, sudah merupakan kecenderungan manusia bahwa setiap karyawan, apapun statusnya dalam organisasi perusahaan dan di manapun bekerja pasti mengharapkan hak pensiun.

Pensiun merupakan jaminan penghasilan pada usia lanjut ketiika karyawan sudah tidak mampu bekerja lagi sebagaimana yang di harapkan, juga merupakan pengakuan perusahaan terhadap jasa-jasa karyawan yang telah diberikan kepada perusahaan. Pemensiunan merupakan salah satu bentuk pemutusan hubungan kerja, hanya saja pelaksanaanya dilakukan secara terhormat. Menurut Siagian, (2004:110) Pensiun adalah karyawan yang usia lanjut, tidak dapat lagi melanjutkan kekaryaannya. Dua hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam hal pensiun Menurut Siagian (2004:110) Yaitu :

Pertama : Merupakan kewajiban perusahaan untuk membantu para karyawan yang akan memasuki pensiun mempersiapkan diri menghadapi hari tuanya menghadapi konseling. Materi konseling dapat berupa bantuan persiapan mental psikologis karena karyawan tersebut mempunyai waktu yang senggang yang belum tentu dikatahui bagaimana memanfaatkanya dan kesiapan untuk menyesuaikan gaya hidup dengan pendapatan yang berkurang, memanfaatkan hobi yang dimiliki .

Kedua : Perusahaan harus berupaya sehingga dalam diri karyawan itu tidak timbul kesan bahwa perusahaan menganut paham “habis manis sepah dibuang”. Kalangan manajemen sudah mengetahui berbagai carah yang dapat ditempuh agar kesan negatife seperti itu tidak timbul, seperti pelepasan mereka dalam suatu upacara khusus diadakan untuk itu, pemberian suatu penghargaan seperti cincin perusahaan, plakat serta terus mengundang mereka hadir dalam peristiwa-peristiwa panting yang terjadi dalam perusahaan.

Pentingnya meningkatkan semangat kerja merupakan suatu hal yang dapat menyebabkan karyawan agar mau giat bekerja, dengan adanya semangat kerja yang dilakukan karyawan maka para Manajer dapat membagikan pekerjaan kepada bawahanya untuk dikerjakan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan. Menurut Damin, (2004:48) Semangat kerja atau kegairahan kerja kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan ya ng ditetapkan.

PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang secara tidak langsung badan usaha yang bergerak dibidang industri semen ini telah menciptakan lapangan pekerjaan sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain maupun perusahaan itu sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  Masalah-masalah yang dihadapi oleh PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang dalam program pensiun adalah masa kerja karyawan yang akan pensiun tidak ditentukan, karyawan yang akan pensiun ditentukan dari segi usia saja pada usia 55 tahun, jika ada karyawan yang ingin pensiun dini usianya 46 tahun tetapi belum mencapai usia 55 tahun. Karyawan yang sedang mengikuti program pensiun dari usia 40-55 tahun. Program pensiun yang dijalankan PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang adalah program pensiun manfaat pasti, Jadi PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang, menghitung masa kerja karyawan yang akan pensiun dari masa kerja keikutsertaan karyawan dari peringkat jabatan atau golongan untuk menetapkan besarnya uang pensiun yang diterima karyawan.

Dari pembahasan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Program Pensiun Dalam Meningkatkan Semangat Kerja Karyawan Pada PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang”.

 

 

1.2.      Perumusan Masalah

            Berdasarkan uraian di atas dapat di rumuskan bahwa yang perlu dilakukan penelitian tentang “Bagaimana pengaruh pelaksanaan program pensiun dalam meningkatkan semangat kerja karyawan pada PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang ? “.

 

1.3.   Ruang Lingkup Pembahasan

Agar pembahasan bisa terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ada maka penulis terfokus hanya pada Pengaruh Pelaksanaan program pensiun dalam meningkatkan semangat kerja karyawan pada PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang. 

 

1.4.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh program pensiun dalam meningkatkan semangat kerja karyawan pada PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang.

 

1.4.2. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis

Sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan,khususnya tentang Semangat Kerja karyawan.

 

2.Manfaat Teoritis

Merupakan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibidang ekonomi manajemen,khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia dan merupakan penelitian selanjutnya bagi pihak yang terkait.

 

1.5.      Sistematika Penulisan

            Sistematika penulisan proposal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran garis-garis besar secara jelas tentang isi dari pada penulisan skripsi ini. sehingga terlihat jelas apa hubungan antara bab yang satu dengan bab-bab berikutnya diantaranya sebagai berikut :

BAB  I                       PENDAHULUAN

Pada bab ini akan disajikan uraian mengenai latar belakang, perumusan masalah,ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

 

BAB  II          

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai pengertian tentang program pensiun, tujuan,manfaat penyelenggaraan program pensiun dan jenis program pensiun,fungsi program pensiun,jenis program pensiun yang dijalankan,kelebihan dan kekurangan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti, isi peraturan pensiun, isi peraturan pensiun PT Semen Baturaja,pengertian semangat kerja, cara untuk meningkatkan semangat atau gairah kerja,hubungan  program pensiun dan semangat kerja,hipotesis,penelitian terdahulu,kerangka pemikiran.

 

BAB III          OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai objek penelitian, metode pengumpulan data, variabel operasional,populasi dan sampel penelitian,teknik pengambilan sampel,untuk menentukan sampel,teknik analisis data,dan alat analisis.

 

BAB IV          GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan membahas mengenai Sejarah Singkat Perusahaan, Lokasi perusahaan, Struktur Organisasi dan fungsinya ,Visi danMisi Perusahaan, Masalah-masalah tentang Pengaruh Pelaksanan Program Pensiun Dalam meningkatkan Semangat Kerja Karyawan Pada PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang.

BAB V. :        KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan proposal, dengan memberikan suatu Kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pemecahan permasalahan yang dihadapi perusahaan.

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1.   Pengertian Program Pensiun

Program Pensiun menurut Siagian (2004:110) adalah program yang di jalan kan perusahaan untuk karyawan yang akan memasuki masa pensiun karena usia lanjut, tidak mungkin melanjutkan kehidupan kekaryaannya.

Program Pensiun menurut Hasibuan (2003:212) adalah kegiatan pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan, Undang-Undang atau keinginan sendiri.

Program Pensiun menurut Dessler (2004:289) adalah titik dimana seseorang menyerahkan pekerjaannya, biasanya antara umur 60 hingga 65 tahun, tetapi makin lebih awal saat ini dikarenakan rencana insentif pensiun dini milik perusahaan.

Dari pengertian diatas, maka program pensiun dapat didefinisikan adalah rencana perusahaan pada karyawan yang usianya sudah tidak masuk pada kriteria usia kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

 

2.1.1.   Tujuan, Manfaat dan jenis Penyelenggaraan Program Pensiun

Tujuan penyelenggaraan program pensiun (www.bapepam.go.id.) yang utama adalah untuk menjaga kesinambungan penghasilan peserta pada masa pensiun sedangkan tujuan tambahan, karena ketentuan Undang-Undang, adalah menjaga kesinambungan penghasilan peserta atau ahli warisnya apabila peserta menjadi cacat atau meninggal dunia sebelum pensiun.

Manfaat penyelenggaraan program pensiun  (www.bapepam.go.id.)  yaitu :

  1. Bagi peserta

•   Jaminan kesinambungan penghasilan

•   Disiplin menabung

•   Fasilitas pajak

  1. Bagi masyarakat

•   Mengurangi ketergantungan kelompok masyarakat tertentu pada kelompok lain.

•   Lebih mandiri.

  1. Bagi pemberi kerja

•   Mempertahankan pekerja yang berkualitas

•   Faktor keunggulan dalam mendapatkan pekerja yang berkualitas.

•   Mengurangi kesan negatif (habis manis sepah dibuang) pada saat terjadi pemutusan hubungan kerja.

•   Membantu pembentukan citra positif.

 

Jenis program pensiun (www.bapepam.go.id.) ada 2 yaitu :

  1. Program pensiun manfaat pasti

Rumus manfaat pensiun sudah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, sedangkan besar iuran pensiun ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria, kecuali iuran peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun atau Besar iuran adalah perkiraan kebutuhan dana yang harus disisihkan sekarang untuk merealisasikan pembayaran manfaat pensiun.

2.   Program pensiun iuran pasti

Besarnya iuran baik dari pemberi kerja maupun peserta ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.  Manfaat pensiun tergantung akumulasi iuran dan hasil pengembangan.

 

2.1.2. Fungsi Program Pensiun

Pada dasarnya program pensiun memiliki 3 fungsi :

1 . Fungsi Asuransi

Program pensiun memiliki fungsi asuransi karena memberikan jaminan kepada peserta untuk mengatasi risiko kehilangan pendapatan yang disebabkan oleh kematian atau usia pensiun.

Penyelenggara Program Pensiun mengandung azas kebersamaan seperti halnya program asuransi. Sebagai contoh, bila peserta program pensiun mengalami musibah, baik cacat ataupun meninggal dunia, yang mengakibatkan terputusnya pendapatan sebelum memasuki masa pensiun maka kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang dijanjikan atas beban Dana Pensiun.

2 . Fungsi Tabungan

Program pensiun memiliki fungsi tabungan, karena selama masa program Anda diharuskan untuk membayar iuran.

Karena program pensiun bertugas untuk mengumpulkan dan mengembangkan dana yang merupakan dana terakumulasi dari iuran peserta, di mana iuran tersebut diperlakukan seperti halnya tabungan. Selanjutnya iuran tersebut akan dikelola dan dikembangkan, yang nantinya di saat pensiun atau di akhir masa program, dana yang terkumpul akan digunakan untuk membayar manfaat pensiun peserta.Besarnya manfaat yang diterima oleh peserta sangat bergantung dengan akumulasi dana yang disetor dan hasil pengembangan dari iuran tersebut. Tentunya dengan semakin panjang waktu kepesertaan akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan dana setoran iuran peserta.

 

3 .  Fungsi Pensiun

Program pensiun memiliki fungsi pensiun, karena manfaat yang akan diterima oleh peserta dapat dilakukan secara berkala selama hidup Peserta akan diberikan kelangsungan pendapatan dalam bentuk pembayaran secara berkala seumur hidup setelah memasuki masa pensiun

 

2.1.3. Jenis Program Pensiun yang Dijalankan Oleh  PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang

Program pensiun yang dilakukan oleh PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang adalah Program Pensiun Manfaat Pasti.

 

 

2.1.4. Kelebihan dan Kekurangan Program Pensiun Manfaat Pasti dan  Iuran Pasti

  1. Kelebihan dan Kekurangan Program Pensiun Manfaat Pasti (www.bapepam.go.id.) yaitu :

●    Kelebihan Program Pensiun Manfaat Pasti yaitu :

1.  Besar manfaat pensiun mudah dihitung.

2.  Lebih memberikan kepastian kepada peserta.

3.  Lebih mudah untuk penghargaan masa kerja lalu.

●    Kekurangan Program Pensiun Manfaat Pasti yaitu :

1.  Beban biaya mudah berfluktuasi.

2.  Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak mudah ditentukan

b.   Kelebihan dan Kekurangan Program Pensiun Iuran Pasti (www.bapepam.go.id.) yaitu :

●    Kelebihan Program Pensiun Iuran Pasti yaitu :

1.  Beban biaya stabil dan mudah diperkirakan.

2.  Nilai hak peserta setiap saat mudah ditetapkan.

3.  Risiko investasi dan mortalitas ditanggung.

●    Kekurangan Program Pensiun Iuran Pasti yaitu :

1.  Besar manfaat pensiun tidak mudah ditentukan.

2. Lebih sulit memperikirakan besar penghargaan untuk masa kerja lampau.

 

 

2.1.5.   Isi Peraturan Pensiun

Peraturan mengenai pensiun dapat dicantumkan dalam peraturan perusahaan, sedangkan isi peraturan pensiun pada umumnya tergantung pada jenis dan besar kecilnya dana yang dapat dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Menurut Saksono (2003:138) Peraturan Pensiun dilingkungan perusahaan/instansi swasta maupun pemerintah umumnya meliputi :

  1. Sifat pensiun

Pensiun mempunyai sifat sebagai jaminan hari tua dan sekaligus juga sebagai penghargaan terhadap jasa-jasa karyawan yang telah diberikan bagi kehidupan perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja.  Bagi karyawan pensiun memiliki arti sangat tinggi, yaitu sebagai sumber penghasilan pada waktu karyawan sudah tidak mampu bekerja lagi, karena usia lanjut, cacat jasmani.

Pensiun juga bersifat daya tarik bagi setiap pencari kesempatan kerja sehingga menimbulkan minat dan keinginan untuk bekerja pada perusahaan yang memberi pensiun.  rasa simpati seperti itu cenderung tetap dimiliki para karyawan lebih lanjut juga akan memperluas sifat pensiun itu sendiri, yaitu sebagai pencegah timbulnya labour turnover yang tidak menguntungkan pengusaha maupun pekerja.  Pensiun juga bersifat membantu terciptanya ketenangan dan kegairahan kerja/semangat kerja dan memungkinkan perusahaan mencapai efisiensi dan produktivitas kerja sebagaimana  diharap kan.

 

  1. Pembiayaan pensiun

Menurut Saksono (2003:139) Pengumpulan dana untuk pembiayaan pensiun dapat dilakukan dengan 3 macam cara yaitu:

  1. Pembiayaan pensiun atau jaminan hari tua dapat dilakukan dengan cara menabung, yaitu memotong berapa persen gaji karyawan setiap bulan, kemudian dikumpulkan sebagai dana jaminan hari tua.
  2. Pembiayaan jaminan hari tua dapat dilakukan dengan cara menyisihkan sebagian keuntungan perusahaan untuk dijadikan dana jaminan hari tua karyawan.
  3. Pembiayaan jaminan hari tua dapat pula ditanggung bersama oleh perusahaan dan karyawan.  Pembiayaan cara ini dilakukan dengan memotong gaji karyawan setiap bulan dan menambahnya dengan dana yang disisihkan dari keuntungan perusahaan.

3.   Dasar dan macam pensiun

Dasar pensiun yang digunakan dalam menentukan pemberian pensiun tidak selamanya sama antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.  Dasar pensiun pada umumnya cukup dominan dalam menentukan besar kecilnya pensiun yang akan diterima oleh karyawan.

Menurut UU NO : 11/1969 dasar pensiun yang dipergunakan untuk menentukan besarnya pensiun ialah gaji pokok termasuk gaji pokok tambahan dan atau gaji pokok tambahan peralihan yang terakhir yang berhak diterima oleh karyawan berdasarkan peraturan gaji yang berlaku.

Macam-macam pensiun yang selama ini dikenal ialah pensiun pegawai atau peserta, pensiun janda/duda pegawai, dan pensiun anak.

4.   Persyaratan Pensiun

Persyaratan pensiun diatur dalam UU NO : 11/1969, berdasarkan UU ini karyawan memperoleh hak pensiun apabila ia memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  1. Diberhentikan dengan hormat
  2. Telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 20 tahun dan telah mencapai usia 50 tahun.
  3. Dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga karena keadaan jasmani dan rohani akibta menjalankan kewajiban jabatan.
  4. Mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 4 tahun dan dinyatakan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun karena keadaan jasmani atau rohani yang tidak disebabkan oleh jabatannya.
  5. Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun dan memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 10 tahun dalam rangka penghapusan jabatan, perubahan dalam susunan karyawan, penertiban aparatur negara atau karena alasan-alasan dinal lainnya.
  6. Telah mencapai usia 55 tahun.

 

2.2    Pengertian Semangat Kerja

Menurut Moekijat (2003:136) semangat kerja adalah sikap individu atau kelompok terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya.

Menurut Danim (2004:48) semangat kerja atau kegairahan kerja adalah kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan.

Menurut Sunarto (2005:28) kata ”semangat kerja” sama dengan istilah militer ”semangat juang”.  Istilah tersebut sering digunakan dan bermanfaat untuk menjelaskan perasaan dan sikap sekelompok karyawan terhadap organisasi dan pekerjaan.

Dari pengertian diatas, maka semangat kerja adalah kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam individu atau kelompok untuk mencapai tujuan.

 

2.2.1.   Cara untuk meningkatkan semangat atau gairah kerja karyawan

Menurut Saksono (2003:117) dalam bukunya manajemen personalia mengemukakan beberapa cara untuk meningkatkan semangat atau gairah kerja karyawan, adalah :

1.   Memberi gaji yang cukup

2.   Memperhatikan kebutuhan rohani karyawan

3.   Memperhatikan harga diri karyawan

4.   Menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai atau tepat

5.   Memberi kesempatan untuk maju

6.   Memupuk perasaan aman menghadapi masa depan

7.   Mengusahakan loyalitas karyawan

8.   Mengajak berunding karyawan

9.   Memberi insentif kepada karyawan

10. Memberi fasilitas yang menyenangkan

 

2.2.2.Hubungan Program Pensiun dan Semangat Kerja

Hubungan antara program pensiun dengan semangat kerja dapat dilihat dari sifat pensiun yaitu pensiun mempunyai sifat sebagai jaminan hari tua dan sekaligus juga sebagai penghargaan terhadap jasa-jasa karyawan yang telah diberikan bagi kehidupan perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja.  Pensiun sebagai daya tarik bagi setiap pencari tenaga kerja sehingga menimbulkan minat dan keinginan untuk bekerja pada perusahaan yang memberi pensiun.  Selain itu, pensiun juga bersifat membantu terciptanya ketenangan dan semangat kerja.

 

2.3.Hipotesis

Tentukan hipotesis nol (Ho) dengan hipotesis alternatif (Ha).

Ha    : ada hubungan antara program pensiun dan semangat kerja            karyawan.

Ho    : tidak ada hubungan antara program pensiun dan semangat kerja karyawan.

 

 

 

 

 

 

 

2.5. Kerangka Pemikiran

Menurut Sugiyono, (2009:88). Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah. Kegunaan kerangka pemikiran ini adalah agar terjadi pola pandang yang sama antara peneliti dengan pembaca dalam upaya membentuk hipotesis penelitian skripsi ini.

Program Pensiun menurut Siagian (2004:110) adalah program yang di jalan kan perusahaan untuk karyawan yang akan memasuki masa pensiun karena usia lanjut, tidak mungkin melanjutkan kehidupan kekaryaannya.

Program Pensiun menurut Hasibuan (2003:212) adalah kegiatan pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan, Undang-Undang atau keinginan sendiri.

Program Pensiun menurut Dessler (2004:289) adalah titik dimana seseorang menyerahkan pekerjaannya, biasanya antara umur 60 hingga 65 tahun, tetapi makin lebih awal saat ini dikarenakan rencana insentif pensiun dini milik perusahaan.

digambarkan dengan model kerangka pemikiran seperti berikut ini :

 

 

  BAB III

OBJEK  DAN METODOLOGI PENELITIAN

 

3.1. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang yang beralamatkan di Jalan Abikusumo Cokrosuyoso Kertapati Palembang.

3.2. Objek Penelitian

               Objek penelitian ini adalah program pensiun (x) dan semangat kerja (y).

3.3.   Metode Pengumpulan Data                1.         Data Primer

Yaitu data yang diambil langsung dalam penelitian, dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati.

a.   Observasi (Pengamatan)

Yaitu pengamatan langsung terhadap hal-hal yang diperlukan sebagai landasan untuk mengadakan analisa dari permasalahan yang dihadapi. Adapun yang di amati yaitu program pensiun karyawan dalam semangat bekerja.

b.   Kuisioner

Yaitu data yang diperoleh melalui suatu daftar pertanyaan yang sudah disiapkan oleh penulis kepada pihak responden yaitu karyawan PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati untuk diisi, adapun kuisioner tersebut mengenai program pensiun dengan semangat kerja karyawan

c.   Studi kepustakaan

Yaitu mengumpulkan data dengan mempelajari masalah yang berhubungan dengan program pensiun dan semangat kerja karyawan yang diteliti serta bersumber dari buku-buku pedoman yang disusun oleh para ahli yang berhubungan dengan masalah yang dianalisis

d . Wawancara

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pimpinan dan pegawai yang mempunyai wewenang di dalam memberikan informasi dan data yang berhubungan langsung dengan masalah yang di teliti.

2.   Data sekunder

Yaitu data yang telah diolah dari PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati seperti : program pensiun PT Semen Baturaja, struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggungjawab unsur pelaksana  cabang.

 

3.4. Variabel Operasional

Menurut Sugiono ( 2005:32 ) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel independen atau variabel bebas yang dinyatakan dalam simbol X dan variabel dependen atau variabel terikat yang dinyatakan dalam simbol Y. Menurut Sugiono ( 2008: 4 ) variabel indevenden adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.                                                         

 

 

 

 

 

Tabel 3.1. Tabel Operasionalisasi Variabel

 

Variabel

Indikator

Penjelasan

Variabel (X) Program Pensiun

–          Masa Kerja

 

 

 

 

–          Usia kerja

–          Gaji

Yaitu masa kerja yang di berikan perusahaan kepada karyawan sesuai dengan batasan umur yang di tetapkan oleh perusahaan
yaitu dimana setiap karyawan yang bekerja sesuai dengan usia umur yang ditetapkan oleh perusahaan.
yaitu suatu imbalan yang diberikan oleh perusahaan berupa uang sesuai dengan tingkat jabatan karyawan.

Variabel (Y) Semangat Kerja

 

–          Loyalitas

 

 

 

 

 

 

 

–          Insentif

 

 

 

 

–          Fasilitas

 

 

 

 

 

 

 

 

–          Lingkungan kerja

 

yaitu suatu kegiatan yang di lakukan perusahaan untuk memberi semangat kerja kepada karyawan dengan cara memberikan penghargaan atau bonus yang lebih guna tercapai nya suatu tujuan.
yaitu suatu imbalan yang diberikan oleh perusahaan berupa uang atau pun bonus.
yaitu mendukung serta menunjang gairah      kerja/kelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Fasilitas sangat berpengaruh untuk merangsang semangat bekerja karyawan.
yaitu rasa aman yang diberikan oleh perusahaan agar setiap karyawan yang sedang bekerja selalu merasakan kenyamanan dalam bekerja.

 

Sumber : Menurut Kartono, (2005:158). dan Menurut Hasibuan, (2009:194).

Program Pensiun menurut Siagian (2004:110) adalah program yang di jalan kan perusahaan untuk karyawan yang akan memasuki masa pensiun karena usia lanjut, tidak mungkin melanjutkan kehidupan kekaryaannya.

Menurut Moekijat (2003:136) semangat kerja adalah sikap individu atau kelompok  terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya.

 

3.5. Populasi Dan Sampel Penelitian

3.5.1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono, (2010:115). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian. Adapun jumlah populasi untuk penelitian ini adalah 120 karyawan. yang sedang mengikuti program pensiun pada PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang yang beralamatkan di Jalan Abikusumo Cokrosuyoso Kertapati Palembang ada 77 orang karyawan.

 

3.5.2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono, (2010:116). Sampel adalah bagian dari jumlah  dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jadi  77 orang karyawan adalah sampel di PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang, sehingga karyawan yang akan diteliti hanya sebagian saja yaitu yang sedang mengikuti program pensiun.

 

          3.6.Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik sampel purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara sengaja.dengan memilih anggota populasi yang sedang mengikuti program pensiun.populasi terdiri dari 120 karyawan, karyawan yang sedang mengikuti program pensiun terdiri dari 77 orang.

 

3.7.Teknik Analisis Data

1.   Analisa kualitatif menurut Sugiyono (2006:13)

Serangkaian observasi yang tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka dan rumus melainkan dengan kata-kata dan kalimat menurut data pengambilan kesimpulan.

Keterangan kuisioner menurut katagori skala likert

1)      Sangat setuju/Sangat baik                skor 5

2)      Setuju/Baik                                      skor 4

3)      Ragu-ragu/Cukup baik                     skor 3

4)      Tidak setuju/Kurang baik                 skor 2

5)      Sangat tidak setuju/Tidak baik        skor 1

2.Analisa Kuantitatif menurut Sugiyono

Analisis yang menggunakan angka-angka yang diperoleh dari hasil perhitungan dan penelitan terhadap pengaruh program pensiun PT Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati yang dihubungkan dengan semangat kerja karyawan.

 

                   3.8. Alat Analisis

3.8.1.Analisis Regresi linier sederhana

Y = a + b.X

Dimana   Y  =  Semangat kerja

X     =  program pensiun

a      =  Konstanta yang merupakan nilai y pada saat x = 0

.

Adapun untuk mencari harga a dan b dapat dicari dengan menggunakan

program SPSS for windows release 16.

3.8.2.   Analisis koefisien korelasi (r)

Menurut Sugiyono (2005:82) Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan antara pengaruh Program pensiun terhadap semangat kerja karyawan yang dihasilkan.

 

 3.8.3. Koefisien Determinasi Berganda (

        Menurut Priyatno, (2010:66) koefisien determinasi berganda merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi,karena dapat menginformasikan baik atau tidak nya model regresi yang terestimasi.atau angka tersebut mengukur seberapah dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguh nya.nilai koefisien determinasi (ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat di terangkan oleh model variabel bebas X. bila koefisien determinasi sama dengan 0 ( , artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. sementara bila ( , artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat di terangkan oleh X.hasil dari analisis koefisien determinasi berganda dapat dilihat menggunakan program spss versi 16.

 

3.8.4. Uji-t

Untuk menguji signifikan hubungan , yaitu apakah hubungan yang ditemukan tersebut berlaku untuk seluruh populasi sampel. Menurut Sugiyono, (2005:215).

Langkah – langkah :

1 . Menentukan hipotesis

2 . membandingkan probalitas t-statistik dengan alpha = 0,05

3 . Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis.

1. Tentukan hipotesa nol (Ho) dengan hipotesa alternative (ha)

  • § Ho : µ   = 0   Tidak ada hubungan antara program pensiun  dengan semangat kerja
  • § Ha  : µ    ≠ 0  Ada hubungan antara program pensiun dengan semangat kerja

Uji-t dilakukan dengan cara membandingkan antara

probalitas t-statistik dengan α = 0,05

  • Jika p <0,05 , maka Ho di tolak dan Ha di terima ,artinya ada pengaruh yang signifikan antara program pensiun dan semangat kerja.
  • Jika p >0,05 , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara program pensiun dan semangat kerja.

Ho gagal di tolak berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen , sedangkan  Ha diterima mempunyai arti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen hasil Uji-t dapat di lihat pada out coefficients dari hasil analisis linear berganda dengan menggunakan bantuan program spss for windows release 16.

 

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN

4.1.      Gambaran Umum

4.1.1.   Sejarah singkat perusahaan

Dalam rangka pengembangan industri semen di Indonesia Direktorat Geologi bekerja sama dengan Biro Industrialisasi, pada tahun 1964 Badan Direktorat Geologi mengadakan survey bahan baku untuk pembuatan semen disekitar daerah Baturaja Kabupaten OKU. Survey tersebut dilanjutkan pada awal tahun 1973, guna menunjang pengembangan industri semen dalam negeri, maka Direktorat Geologi, Dirjen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan Republik Indonesia melakukan penelitian atas deposit (kandungan bahan galian batu-batuan) di daerah Airlaya Dusun Sukajadi Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Dari hasil survey tersebut diketahui bahwa daerah ini mengandung deposit bahan galian batu kapur (lime stone) dan tanah liat (clay shale) yang sangat potensial untuk mendirikan pabrik semen, yaitu :

1. Terdapatnya cadangan batu kapur (lime stone) yang cukup untuk produksi selama       kurang lebih 30 tahun dengan cadangan kurang lebih 38.250.000 m/ton bahan kapur.

 

32

2. Terdapat cadangan tanah liat (clay shale) seluas kurang lebih 2.115 hektar, dengan cadangan kurang lebih 22.672.000 m/ton.

Berdasarkan survey lanjutan dari kantor Wilayah Pertambangan Propinsi Sumatera Selatan tahun 1981, ditemukan sejumlah cadangan batu kapur sebesar kurang lebih 50.458.000 m/ton.

  1. Study Kelayakan

Sebagai kelanjutan dari survey tersebut, maka pada tahun yang sama disusunlah sebuah studi kelayakan (feasibility study) oleh PT. Semen Padang untuk mendirikan pabrik semen dengan rencana kapasitas terpasang (design capacity) sebesar 500.000 ton semen per tahun. Pabrik ini kemudian dikenal dengan nama PT. Semen Baturaja, dengan salah satu pertimbangan bahwa lokasi ini sangat menguntungkan, karena antara lain, hanya berjarak ± 90 Km dari tambang batubara Bukit Asam. Ditinjau dari segi ekonomi pendirian pabrik semen Baturaja di Sumatera Selatan ini memberikan keuntungan yang antara lain sebagai berikut :

  • Ø Untuk memenuhi kebutuhan semen di daerah Sumatera Selatan khususnya dan membantu  pengadaan semen di daerah Sumatera Selatan.
  • Ø Penghematan devisa negara dan membuka lapangan kerja untuk 500 orang dengan kata lain mengurangi pengangguran di Sumatera Selatan.
  • Ø Cadangan bahan baku yang ada cukup untuk produksi jangka panjang (lebih kurang 75 tahun).
  • Ø Meningkatkan kapasitas dalam sektor perhubungan terutama sektor perkereta-apian khususnya untuk eksploitasi Sumatera Selatan.
  • Ø Studi kelayakan pendirian pabrik Semen Baturaja dimulai tahun 1974 namun.

pembangunan secara fisik pabrik ini baru dimulai pada bulan Juni tahun 1978 yang dilaksanakan oleh kontraktor dari Jerman dan Jepang , yaitu :

  • Dyckerhoff Zement Werke AG sebagai Consulting Service Contractor.
  • Ishikawajima Harima Heavy Industries (IHH) sebagai Main Contractor.
  • Kawasaki Co. Ltd. Sebagai Sub Contractor.
  • dan memakan waktu kira-kira 29,5 bulan dengan berlokasi di tiga tempat.
  1.      Pembangunan Fisik Pabrik (1975 – 1981)

Ishikawajima Harima Heavy Industries co Ltd (IHI) dari Jepang, berhasil memenangkan tender yang dilaksanakan pada tahun 1975 sebagai General Contraktor atau Kontraktor Utama atas dasar LUMPSUM dengan ruang lingkup bertanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh Manajemen proyek and Engineering, perencanaan, penyedian, pembelian, konstruksi, training, operasi dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen berkapasitas 500.000 ton/tahun dengan mutu yang sesuai dengan standar SII – 0013/81 yang terdiri dari unit pembuatan terak di Baturaja (OKU), unit penggilingan dan pengantongan di Palembang dan di Panjang Bandar Lampung. Serta segala sarana dan prasarana yang diperlukan untuk beroperasinya pabrik semen tersebut.

Kontrak antara PT. Semen Baturaja dengan IHI (Ishikawajima Harima Heavy Industries) di tanda tangani pada tanggal 13 September 1977 dan baru menjadi efektif pada tanggal 7 Juni 1978, setelah segala syarat-syarat yang diperlukan di penuhi. Pembangunan pabrik dinyatakan selesai pada tanggal 30 Mei 1981, dengan diterbitkannya Mekanikal Asepten Sertifikat. Operasi Komersil dimulai pada tanggal 1 Juni 1981 sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Semen Baturaja. Pabrik Semen Baturaja diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 April 1981 bersamaan dengan dilakukannya perluasan Pabrik Pupuk Sriwijaya (PUSRI).

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam menyelesaikan proyek Semen Baturaja maka Negara Republik Indonesia dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 10 tahun 1978 memutuskan untuk melakukan penyertaan modal di PT. Semen baturaja (Persero) sehingga modal dasar menjadi Rp. 100.000.000.000,- dengan komposisi modal adalah Negara RI 90 %, PT. Semen Gresik (Persero) 5 % dan PT Semen Padang (Persero) 5 %.  Dengan adanya penyertaan modal Negara RI sejak tahun 1978 sebesar 90 % yang merupakan kekayaan Negara yang dipisahkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor : 10 Tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia kedalam Perseroan Terbatas Semen Baturaja yang bergerak di bidang industri semen, maka sejak tanggal 10 Maret 1978 status perusahaan adalah sebagai Badan Usaha Milik Negara. Selanjutnya pada tanggal 6 September 1991 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 1991 tentang penambahan penyertaan modal pemerintah ke PT. Semen Baturaja (Persero) dengan demikian modal saham PT. Semen Baturaja (Persero) seluruhnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

4 .  Visi Usaha

PT Semen Baturaja (Persero) menjadi produsen semen yang efisien mempunyai daya saing dan tumbuh.

 

5 . Misi Usaha

PT. Semen Baturaja (Persero) disamping memproduksi semen guna menunjang kebutuhan pembangunan di wilayah Sumatera Bagian Selatan, juga mengemban misi sebagai :

—  Unit ekonomi

—  Stabilisator harga dan penyedian semen

—  Penunjang pembangunan daerah

—  Pengembangan rancang bangun dan perekayasaan.

—  Pengembangan Industri hilir dan pengrajin golongan ekonomi lemah dengan keterkaitannya.

Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai  tujuan tersebut harus ada sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak yang berkompeten dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi pabrik. Oleh karena itu, harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak-pihak tersebut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan kapabilitas dan tingkat intelejensinya. Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi ataulembaga proses perorganisasian dalah upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan pabrik akan stabilitas dan perusahaan.

Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara,PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki suatu struktur organisasi yang merupakan bagian yang sangat penting untuk perusahaan, sehingga nantinya masing – masing mempunyai peran dan tanggung jawab yang jelas. PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki bentuk organisasi line dan staff, dimana pimpinan tertinggi dalah Dewan Direksi yang terdiri dari Direksi Utama.

Direksi Utama membawahi Direktur Teknik, Direktur Produksi, Direktur Umum/SDM dan Direktur Komersial. Tugas dan tanggung jawab direktur PT. Semen Baturaja (persero) terdiri atas :

  1. Direktur Utama, bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan.

2. Direktur Teknik, Bertanggung jawab atas kegiatan perecanaan penelitian dan pengembangan bidang engineering, pengembangan usaha system manajemen dari logistik.

3.   Direktur Produksi, bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perencanaan dan pengendalian seluruh operasional produksi semen diketiga site, yaitu Palembang,Baturaja,Panjang.

4.   Direktur Umum / SDM, bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum.

5.   Direktur Komersial, bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan dan juga pengendalian bidang keuangan,pemasaran.

Pembagian manajemen organisasi antara lain:

1.      Direktur Utama membawahi,antara lain :

a.       Direktur Teknik

b.      Direktur Produksi

c.       Direktur Umum/SDM

d.      Direktur Komersial

2.      Direktur Teknik membawahi, antara lain :

Departeman Penelitian dan Pengembangan, yaitu meliputi :

a.       Penelitian BBPPO dan Jaminan  Mutu (QA)

b.      Penembangan Usaha dan Sistem Manajemen

c.       K – 3

d.      Rancang Bangun dan Perekayasaan

e.       Perencanaan dan Penyediaan Material

3.      Direktur Produksi membawahi, antara lain :

      Departemen operasi, meliputi :

a.       Produksi PBR

b.      PBM PBR

c.       Pemeliharan PBR

d.      Pabrik Palembang

e.       Pabrik Panjang

4.      Direktur Umum/SDM membawahi, antara lain :

a.       Umum dan Personalia

b.      Perencanaan dan Pengembangan Personil (P-3)

c.       Keamanan

d.      Perwakilan Jakarta

5.      Direktur Komersial membawahi, antara lain :

a.       Departemen Keuangan, meliputi :

–          Akuntansi

–          Pembendaharaan, Pajak dan Asuransi

–          Anggaran dan Analisa Keuangan

–          Pengembangan system Komputerisasi

–          Keungan PBR

–          Keungan PPJ

b.      Departemen Niaga, meliputi :

–          Pengadaan

–          Pemasaran

c.       KBL (Kemitraan Bina Lingkungan

Kelompok jabatan dalam struktur PT. Semen Baturaja (Persero) dibagi dalam delapan tingkatan,yaitu :

1.    Departemen

2.    Biro

3.    Bagian

4.    Seksi

5.    Regu

6.    Pelaksana I

7.    Pelaksana II

8.    Pelaksana III

Tingkatan seksi sampai dengan tingkat Departemen dinamakan Karyawan Staff, sedangkan untuk  tingktan regu, Pelaksana I, Pelasana II, Pelaksana III, dinamakan Karyawan non Staff. Setiap tingkatan dipimpin oleh seorang  kepala, dimana masing-masing kepala dalam setiap tingkatan mempunyai tugas dan mempunyai wewenang masing-masing, atau yang disebut  dengan uraian tugas jabatan (Job Discription).

Untuk lebih jelasnya, struktur organisai PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada gambar 2.

  1. Manajemen Perusahaan

Jumlah pegawai PT.Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah sebanyak 750 orang yang terdiri 394 orang di Pabrik Baturaja, 155 orang di Pabrik Panjang, 201 orang di Pabrik Palembang. Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero) berdasarkan kesepakatan kerja bersama antara serikat karyawan semen Baturaja dengan pihak manajemen PT. Semen Baturaja (Persero) yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan No.Kep.357/BW/PKPP/2002. Adapun peraturan kerja yang berlaku  PT. Semen Baturaja (Persero) antara lain :

1.    Untuk Kerja non Shift

–       Menggunakan sistem kerja yaitu dari senin sampai jumat

–       Jam kerja                                                           : 07.30-16.30

–       Jam istirahat hari senin sampai hari kamis         : 12.00- 12.45

–       Jam istirahat hari jumat                                      : 11.30-13.30

2.    Untuk jam kerja shift

–       Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja

–       Shift I                                                                : 07.30-15.30

–       Shift II                                                               : 15.30-23.30

–       Shift III                                                              : 23.30-07.30

Sistem kerja yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah sistem kerja non shift dan shift. Pekerja non shift meliputi para karyawan administrasi perusahaan kepala  bagian, kepala seksi serta para manajer, sedangkan karyawan shift meliputi operator, satpam dan karyawan pembantu. Sistem penggajian karyawan meliputi dua jenis, yaitu fix salary atau gaji tetap dan variable salary meliputi lembur, shift dan pegawai call out.  Selain gaji yang diberikan oleh perusahaan, karyawan juga diberi tunjangan, berupa tunjangan shift, tunjangan proporsional, tunjangan cuti, tunjangan tahunan dan tunjangan pengobatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi system penggajian antara lain :

1.    Indeks yaitu ketetapan berdasarkan golongan karyawan

2.    Gradasi atau grade yaitu tingkatan golongan

3.    Senioritas yaitu lamanya kerja

4.    Performance meliputi kepatuhan, keefektifitasan dan kreativitas.

Adapun fasilitas yang disedakan untuk para karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) antara lain :

1.    Rumah Dinas

2.    Rumah Sakit

3.    Tempat Peribadatan

4.    Sarana Olahraga (tennis dan kolam renang)

5.    Transportasi

6.    Rekreasi

1.3.3.  Peraturan Perusahaan

Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai kebijaksanaan, prosedur, serta pelaksanaan yang ditertibkan oleh perusahaan yang kemudian  disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja yang berlaku di RI. Beberapa peraturan umum yang ditetapkan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah :

1.    Dalam memasuki area pabrik, karyawan harus menunjukan tanda pangenal dan menggunakan helm.

2.    Memakai seragam yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja.

3.    Jumlah cuti tahuhan adalah 12 hari bagi setiap karyawan.

4.    Setiap orang berkewajiban melaksanakan tugas dengan baik dan membersikan tempat pekerjaan.

5.    Dilarang membawa obat-obatan terlarang ke dalam wilayah perusahaan dan dilarang meminum minuman yang mengandung alkohol selama jam kerja.

6.    Setiap karyawan wajib masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya.

1.3.4.  Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial

Manajemen berkeyakinan bahwa untuk mendapatkan kerja yang bermutu dan mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi, maka jaminan kesejahteraan dan kebutuhan sosial mereka perlu diperhatikan. Disamping memberikan imbalan kerja yang memadai kebutuhan-kebutuhan sosial dan aspirasi lainnya juga mendapatkan perhatian dengan disediakannya fasilitas saran penunjang berupa :

1.    Balai pengobatan untuk karyawan dan fasilitas dan rawat inap dirumah sakit yang ditunjuk perusahaan.

2.    Perpustakaan yang dapat digunakan waktu istirahat/waktu senggang oleh karyawan untuk membaca.

3.    Perumahan karyawan yang disediakan bagi karyawan tingkat staff dan non staff.

4.    Mess/wisma untuk karyawan yang sedang berdinas dimasing – masing lokasi pabrik untuk tamu perusahaan yang berkunjung ke pabrik.

5.    Sarana olah raga seperti lapangan tenis, sepakbola, bulutangkis, basket, kolam renang, meja billiard, sarana kesenian dan alat musik.

1.3.5   Kepersonaliaan

Biro Personalia PT. Semen  Baturaja (Persero) mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap kelancaran, kelangsungan serta maju mundurnya perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Biro Personalia mengenai :

a.    Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik juga berkualitas.

b.    Penempatan tenaga kerja sesuai skill dan keahlian.

c.    Melakukan pemutusan hubungan kerja.

d.   Memberikan nilai terhadap prestasi karyawan.

e.    Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagai karyawan.

Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan berkualitas, maka dalam melakukan penerimaan tenaga kerja harus sesuai dngan spesifikasi jabatan (latar belakang pendidikan dan usia) serta melalui serangkaian tes.

1.3.6.      Sistem Penggajian

Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh karyawan terdiri dari:

  1. Gaji Tetap adalah tergantung pada standar golongan dan merupakan fungsi daripada jabatan, yang termasuk gaji tetap adalah gaji pokok dan gaji pengabdian
  2. Gaji Variabel adalah ditentukan kepada prestasi kerja karyawan dan prestasi dari perusahaan.

Berdasarkan pembagian karyawan staff dan non staff maka sistem pengajiannya sebagai berikut:

Tabel 1.

Sistem Penggajian Karyawan

Karyawan staff

Karyawan non staff

Gaji tetap

1.      Gaji Pokok

2.      Tunjangan-tunjangan

a)      Pengabdian

b)      Jabatan

c)      Keluarga

d)     Lokasi

e)      Sewa Rumah

f)       Pengobatan

a.       Gaji Variabel

b.              –

1.      Call out

2.      Bonus

3.      –

4.      –

a.       Gaji tetap

1.      Gaji Pokok

2.      Tunjangan-tunjangan

a)      Pengabdian

b)      Jabatan

c)      Keluarga

d)     Lokasi

e)      Sewa Rumah

b.      Gaji Variabel

1.      Tunjangan shiff

2.      –

3.      Bonus

4.      Tunjangan kehadiran

5.      Lembur

Sumber : Bagian Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

 

 

1.4.        Pemasaran

Pemasaran semen  tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen Baturaja (Persero), melainkan melalui distributor – distributor atau penyalur –penyalur yang tersebar diwilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero)., PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai wilayah pemasaran antara lain :

1.    Banten

2.    Bengkulu

3.    Jawa Barat/DKI Jakarta

4.    Jambi

5.    Lampung

6.    Sumatera Selatan

Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja (Persero) membentuk distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya untuk memperluas daerah pemasaran, dalam hal ini diatur oleh Asosiasi Semen Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing, yaitu :

A.    Berdasarkan Distributor

1.      Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor

2.      Untuk wilayah Sumatera Selatan

–       Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor

–       Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor

–       Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor

–       Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor

3.      Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor

4.      Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor

5.      Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor

B.     Berdasarkan Transportir

Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas pabrik. Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja (Persero), kemudian semen dijual kepada konsumen.

4.2.      Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini responden dibagi menjadi beberapa kriteria karekteristik yaitu berdasarkan tingkat jenis kelamin, pangkat, tingkat pendidikan.data yang diperoleh tersebut, di tampilkan pada tabel berikut ini:

 

 

 

4.2.      Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Gambar 4.2.1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

 

Tabel 4.2.1.

Karakteristik Responden Menurut Jabatan

Karakteristik Jabatan

Laki – laki

Perempuan

KA. Biro

3

0

KA. Bagian

3

1

KA. Seksi

20

3

PJ. KA. Bagian

3

0

PJ. KA. Seksi

7

2

Staf Seksi

2

2

Pelaksana

30

1

       Sumber: Data Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan gambar dan tabel diatas menunjukkan bahwa dari responden dari sebanyak orang, penulis mendapatka 3 orang responden menjabat sebagai KA. Biro, 3 orang laki dan 1 orang perempuan responden yang menjabat sebagai KA. Bagian, 20 orang laki-laki dan 3 orang perempuan responden yang menjabat sebagai KA. Seksi, 3 orang responden yang menjabat sebagai PJ.KA. bagian, 7 orang laki-laki dan 2 orang perempuan responden yang menjabat sebagai PJ.KA. seksi, 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan responden yang menjabat sebagai Staf  seksi dan 30 orang laki-laki dan 1 satu perempuan responden yang menjabat sebagai pelaksana.

4.2.2.   Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Gambar 4.2.2.

Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa dari responden sebanyak 77 orang, penulis mendapatkan 68 orang responden laki-laki dan 9 orang responden perempuan, hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) Palembang adalah laki-laki.

 

 

 

 

Tabel 4.2.2.

Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Jumlah

Persentase

Laki-laki

68 Orang

88,3%

Perempuan

9 Orang

11,7%

Jumlah

77 Orang

100%

 

4.2.3.   Karakteristik Responden Menurut Pendidikan

Gambar 4.2.3.

Karakteristik Responden Menurut Pendidikan

Berdasarkan gambar dan tabel diatas menunjukkan bahwa dari responden sebanyak 77 orang, penulis mendapatkan 54 orang responden yang memiliki pendidikan SMA, 2 orang responden yang memiliki pendidikan D3, 19 orang responden yang memiliki pendidikan S1 dan 2 orang responden yang memiliki pendidikan S2.

 

4.3.      Program Pensiun  Pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk Kertapati  Palembang.

Program pensiun yang dilakukan oleh PT. Semen Baturaja (PERSERO) Tbk Kertapati Palembang adalah Program Pensiun Manfaat Pasti.sedangkan program pensiun yang di laksanakan oleh PT. Semen Baturaja (persero) yaitu :

1.memberikan pelatihan tentang membangun suatu usaha atau pun bisnis.

2.memberi pelatihan tentang cara membudiyakan ternak,ikan dll.

3.memberikan pelatihan tentang pertanian seperti kelapa sawit dan karet.

  1. Kelebihan dan Kekurangan Program Pensiun Manfaat Pasti (www.bapepam.go.id.) yaitu :

●    Kelebihan Program Pensiun Manfaat Pasti yaitu :

1.  Besar manfaat pensiun mudah dihitung.

2.  Lebih memberikan kepastian kepada peserta.

3.  Lebih mudah untuk penghargaan masa kerja lalu.

●    Kekurangan Program Pensiun Manfaat Pasti yaitu :

1.  Beban biaya mudah berfluktuasi.

2.  Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak mudah ditentukan

b.   Kelebihan dan Kekurangan Program Pensiun Iuran Pasti (www.bapepam.go.id.) yaitu :

●    Kelebihan Program Pensiun Iuran Pasti yaitu :

1.  Beban biaya stabil dan mudah diperkirakan.

2.  Nilai hak peserta setiap saat mudah ditetapkan.

3.  Risiko investasi dan mortalitas ditanggung.

●    Kekurangan Program Pensiun Iuran Pasti yaitu :

1.  Besar manfaat pensiun tidak mudah ditentukan.

2. Lebih sulit memperikirakan besar penghargaan untuk masa kerja lampau.

Berdasarkan kuesioner program pensiun pada PT. Semen Baturaja   (persero) Tbk kertapati Palembang dibuat tabulasi nilai program pensiun             yang dapat dilihat pada tabel berikut :

4.4. Semangat Kerja pada PT. Semen Baturaja (persero) Tbk Kertapati Palembang

Menurut Saksono (2003:117) dalam bukunya manajemen personalia            mengemukakan beberapa cara untuk meningkatkan semangat atau gairah kerja        karyawan, adalah :

1.      Memberi gaji yang cukup

2.      Memperhatikan kebutuhan rohani karyawan

3.      Memperhatikan harga diri karyawan

4.      Menempatkan karyawan pada posisi yang sesuai atau tepat

5.      Memberi kesempatan untuk maju

6.      Memupuk perasaan aman menghadapi masa depan

7.      Mengusahakan loyalitas karyawan

8.      Mengajak berunding karyawan

9.      Memberi insentif kepada karyawan

10.    Memberi fasilitas yang menyenangkan

 

4.5. Pengaruh Pelaksanaan Program Pensiun Dalam Meningkatkan   Semangat Kerja Karyawan pada PT.Semen Baturaja (Persero) Tbk Kertapati Palembang

Seorang Manajer, menyadari bahwa karyawan yang bekerja diperusahaan tidak akan selamanya, dikarenakan faktor usia dan kesehatan karyawan tersebut.  Apapun statusnya dalam organisasi perusahaan dan dimana pun bekerja pasti mengharapkan hak pensiun yang merupakan jaminan penghasilan dihari tuanya nanti.  Pensiun juga menciptakan ketenangan dan memberikan semangat kerja.

Pada bab ini penulis akan menganalisis dan membahas permasalahan pada bab sebelumnya berdasarkan data-data dan variabel-variabel penelitian dengan berdasarkan teori-teori dari pada ahli yang berkaitan dengan permasalahan yang ada yaitu bagaimana pengaruh pelaksanaan program pensiun dalam meningkatkan semangat kerja karyawan pada PT. Semen Baturaja (Persero) kertapati Palembang, berdasarkan hasil dari jawaban yang di peroleh dari penyebaran kuesioner, kita dapat mengetahui pendapat responden apakah pengaruh program pensiun terhadap semangat kerja sangat kuat atau berpengaruh sangat lemah dan mungkin tidak memiliki pengaruh.

Maka dari itu penulis telah menyebarkan kuesioner kepada 77 karyawan PT. Semen Baturaja (Persero) tbk kertapati Palembang sebagai respondennya, yaitu dengan masing-masing variabel 10 pertanyaan yang diberikan pada responden yang menjadi sampel pada penelitian ini. Setelah mendapatkan jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajukan kepada responden, penulis mengelola data kualitatif tersebut menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor terhadap jawaban tersebut menurut skala likert yaitu:

(2010:133)

Selanjutnya dicari rata-rata setiap jawaban responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka digunakan interval menentukan panjang kelas interval, rumus yang digunakan menurut Sujana (2000:79). Adalah sebagai berikut:

Panjang kelas interval =

Keterangan :

Rentang                      = Nilai tersetuju – nilai terendah

Banyak kelas interval =

Tabel 4.5.2.

Kelas Interval

Kelas Interval

Range

Kurang

1,00-2,32

Cukup

2,33-3,65

Baik

3,66-5,00

Sumber :Sudjana (2000:79)

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan setelah menyebar kuesioner kepada responden (karyawan PT. Semen baturaja (persero) tbk Palembang). 77 orang responden,maka penulis akan menganalisis dengan perhitungan regresi linear sederhana. Perhitungan regresi linear sederhana ini akan menunjukkan berapa besar pengaruh antara variabel program pensiun dalam meningkatkan variabel semangat kerja kerja.

 

4.7. Pembahasan

Pembahasan ini didasarkan pada hasil analisis statistik regresi linear sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji–t. Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0.

Dari perhitungan yang telah dilakukan maka pelaksanaan program pensiun memiliki pengaruh dalam meningkatkan semangat kerja karyawan pada PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk Kertapati  Palembang. Hal ini dapat dibuktikan dari perhitungan regresi linier sederhana yang didapat yaitu pengaruh pelaksanaan program pensiun dalam meningkatkan semangat kerja karyawan adalah sebesar 0,630 atau sebesar 63%.

Program pensiun akan membuat karyawan semangat dalam bekerja. Apabila karyawan bekerja dengan baik, maka akan tercipta keserasian kerja yang baik pula. Pentingnya meningkatkan semangat kerja merupakan suatu hal yang dapat menyebabkan karyawan agar mau giat bekerja, dengan adanya semangat kerja yang dilakukan karyawan maka para Manajer dapat membagikan pekerjaan kepada bawahanya untuk dikerjakan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan. Menurut Damin, (2004:48) Semangat kerja atau kegairahan kerja kesepakatan batiniah yang muncul dari dalam diri seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan.

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

            Pada bab sebelumnya telah diuraikan dengan jelas dan terinci mengenai pengaruh pelaksanaan program pensiun dalam meningkatkan semangat kerja karyawan.  Berdasarkan uraian dan pembahasan tersebut, maka bab ini akan memberikan kesimpulan dan saran yang diuraikan dari pembahasan sebelumnya

5.1.   Kesimpulan                                                                

1.        Berdasarkan hasil perhitungan uji-t dapat dinyatakan bahwa adanya hubungan yang  kuat dan positif antara program pensiun dan semangat kerja karyawan berdasarkan pengujian hipotesis, dimana Ho ditolak, Ha diterima sehingga teruji kebenarannya bahwa adanya pengaruh antara program pensiun dengan semangat kerja karyawan.

2.         Berdasarkan dari hasil diatas koefesien deteminasi program pensiun mempengaruhi semangat kerja karyawan 33% sedangkan sisanya sebesar 67% oleh variabel lain seperti kompensasi,kepemimpinan aturan perusahaan dan perhatian kepada karyawan. Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno (2010:89).

 

52

3 .        Dari koefisien korelasi di peroleh bahwa hubungan antara program pensiun dalam meningkatkan semangat kerja karyawan PT.Semen Beturaja (persero) tbk Kertapati Palembang adalah positif dan  cukup yaitu 0,554.

5.2.   Saran

1.   Dalam pembagian tugas dan wewenang yang dilakukan oleh pimpinan masih kurang baik, maka pimpinan dapat memberikan penjelasan tentang pembagaian tugas dan wewenang yang diberikan kepada karyawan, hal ini dapat menimbulkan semangat kerja karyawan serta dapat memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik lagi.

2.   Bagi peneliti lanjutan hendak nya mempertimbangkan tempat penelitian atau objek penelitian tidak hanya di PT.Semen Baturaja (persero) tbk Kertapati Palembang melainkan pada Perusahaan-perusahaan lain yang berskala nasional seperti PT.Pusri,dll.

3.   Bagi peneliti lanjutan, yang ingin meneliti program pensiun maka peneliti harus mengetahui terlebih dahulu apakah didalam perusahaan tersebut ada program pensiun atau tidak agar peneltian yang dilakukan dapat terarah dan lebih mudah dalam melaksanakan penelitiannya.

 

 

 

 

 

This entry was posted in EKONOMI, JURNAL EKONOMI, MANAJEMEN SDM and tagged , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *