Archive for February 11th, 2016

Strategi Komunikasi dalam menggalang gerakan sosial menggunakan media baru melalui Akademi Berbagi Palembang (AKBER)

Thursday, February 11th, 2016

Strategi Komunikasi dalam menggalang gerakan sosial menggunakan media baru melalui Akademi Berbagi Palembang (AKBER)

ARTIKEL FOR SEMINAR UI 2013

Rahma Santhi Zinaida
Universitas Bina Darma Palembang
Rahmasanthi@mail.binadarma.ac.id

ABSTRAK
Perkembangan media komunitas di Twitter sekarang ini sudah menjadi alat kebutuhan berpromosi untuk berbagai tujuan tertentu, mulai dari promosi, sosialisasi, marketing, dan juga sosial. Beberapa akun yang merupakan gerakan sosial seperti akademi berbagi yang merupakan akun penggiat kelas gratis bagi masyarakat yang membutuhkan berbagai informasi mahal yang sulit mereka dapatkan. Melalui akademi berbagi, twitter sebagai bagian dari budaya popular dapat diartikan juga sebagai media berbagi dalam konteks popular. Mereka menggalang orang-orang yang bersedia berbagi ilmu atau pengalaman kepada mereka yang membutuhkannya secara gratis. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dengan pemaparan deskriptif. Penelitian dilakukan dengan mengikuti berbagai kegiatan akademi berbagi yang diselenggarakan di kota Palembang, memantau kegiatan dan cara mereka bersosialisasi dengan para followernya. Hasil dari penelitian ini, akademi berbagi (akber) melakukan beberapa tahap pendekatan dan sosialisasi mengenai visi misi dan tujuan kegiatannya, dengan juga menggunakan media twitter sebagai penyebaran informasi mengenai kelas-kelas akademi berbagi yang berguna bagi masyarakat.

Kata Kunci : Komunikasi, Gerakan Sosial, Akademi Berbagi, Media Baru

PENDAHULUAN

Kehidupan masyarakat saat ini tidak bisa lepas dari yang dianamakan hiburan, masyarakat merasa membutuhkan berbagai hiburan ditengah padatnya rutinitas sehari-hari. Hiburan menjadi sebuah aspek penting bagi masyarakat modern. Berbagai hiburan dapat diperoleh dengan berbagai cara dan melalui berbagai media, selain media eletronik seperti televisi dan radio, media yang sangat populer saat ini adalah media online, dimana media ini sering disebut sebagai new media atau media baru di dunia media.
Saat istilah new media ini sudah tidak terdengar awam di telinga masyarakat, namun di kalangan praktisi media istilah ini muncul ketika internet sebagai sarana penunjang proses komunikasi berubah menjadi media baru yang sangat melejit keberadaan nya di dunia, dibutuhkan banyak orang, di minati banyak kalanga dari yang muda sampai dewasa, bahkan lima tahun belakangan ini, internet juga menjadi candu bagi anak-anak mulai dari level sekolah dasar dan merambat ke level sekolah menengah. Hal ini terbukti dari meningkatnya permintaan akan jaringan internet di sekolah-sekolah yang di masa sekarang ini, murid-murid di sekolah dan guru nya sudah menggunakan teknologi canggih yang dinamakan internet, internet dengan berbagai sarananya kemudian mejadi daya tarik bagi kalangan yang haus akan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu fitur yang digemari banyak orang dari berbagai kalangan adalah media sosial / jejaring sosial.
Media sosial merupakan bagian dari media baru yang juga merupakan pencerminan dari budaya popular yang masuk ke Indonesia. Pengaruh budaya popular sendiri sebanarnya tidak selalu negatif, namun sebanarnya dengan pengkajian dari nilai-nilai fungsinya, pengaruh budaya popular itu sebenarnya memberikan banyak dampak positif bagi penerimanya, asalkan budaya popular tersebut dapat diakulturasi dengan baik dan tidak melupakan nilai kearifan lokal. Budaya populer sendiri adalah pandangan hidup, sebagai praktik, dan hasil karya yang banyak disukai orang.
Yang menjadi pertanyaan penting adalah apakah budaya populer ini digemari banyak orang sebagai hasil dari proses yang alami? Atau ada proses persuasif yang memang diciptakan agar membuat budaya itu bisa disukai banyak orang?
Berdasarkan pertanyaan diatas, kita juga harus mengenal beberapa istilah yang lekat dengan ‘budaya populer’. Istilah-istilah tersebut adalah pemodal, industri, produk, media massa, iklan, konsumen, dan uang. Lekatnya ‘budaya populer’ dengan istilah-istilah di atas menunjukkan bahwa ia tidak lepas dari suatu sistem. Yang berarti, segala yang populer adalah hasil dari konstruksi. Bukan sesuatu yang alami. Sistem itulah yang kemudian mempopulerkan sesuatu dengan cara memproduksinya, mengkomersialisasikannya, dan mengiklankannya supaya banyak orang mengkonsumsinya. Semakin banyak yang mengkonsumsi, makin banyak pula uang yang masuk ke kantong pengendali sistem, yakni pemilik modal. lalu seberapa pentingkah internet ini hingga menjadi sebuah fenomena baru di dunia media berkomunikasi?

KAJIAN TEORI
Media Baru
New Media diambil dari bahasa Inggris. Yang secara kasarnya bisa kita artikan sebagai media baru. Media yg dimaksud di sini adalah perantara atau penghantar dalam menyampaikan suatu pesan. Pesan itu dapat berupa informasi-informasi paling baru yg sedang hangat dibicarakan banyak orang. New media berawal dari bentuk komunikasi bermedia komputer atau computer-mediated communication (CMC) ini. Dalam buku Media Now, disebutkan beberapa fitur atau fasilitas yang terdapat dalam internet yakni electronic publishing (penerbitan elektronik), entertainment (hiburan), communities (komunitas), blog, search engine, dan beragam fitur lainnya termasuk download & upload data. Internet dalam komunikasi adalah sebuah perubahan, karena dianggap telah menjadi bentuk atau pola baru dalam berkomunikasi. Hal ini lah yang menjadi jawaban keinginan dan mimpi manusia untuk dapat “bersentuhan” dengan sesama secara lebih luas, meng-global, cepat, dan murah. Dan ini kemudian yang menjadi sebuah bentuk baru media, bentuk baru komunikasi, media baru (Zinaida, 2013997:5-6).

Social Media Network
Apa yang dikomunikasikan didalam penggunaan media online tersebut memberikan efek power tersendiri karena basis pembangunanya mengedepankan teknologi dan berbagai media interaksi yang dikomunikasikan dengan berbagai elemen seperti teks, gambar, foto, audio dan video. Jejaring sosial memang ditujukan sebagai ruang untuk terus terkoneksi. Berkomunikasi bahkan saling berbagi / sharing, didalamnya terjalin denyut aktivitas yang kaya yang dimotori oleh kepentingan komunikasi, orang-orang yang tergabung saling berbagi pendapat, bertukar informasi, melakukan kegiatan diskusi dan lainnya. Social media mengusung kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam produk layanan online seperti blog, forum diskusi, chat room, email, website dan juga yang paling menggemparkan saat ini adalah kekuatan komunitas yang dibangun pada social media (Juju&Feri, 2010 : 1-2).
Facebook, Twitter, Youtube adalah yang paling populer saat ini di Indonesia, terbukti melalui data yang diambil dari tribunnews.com bahwa Saat ini Indonesia menduduki ranking pertama di Asia sebagai pengguna layanan twitter dan facebook. jumlahnya 47 juta orang Indonesia menjadi penggunanya atau lebih seperempat dari jumlah 245 juta. Jadi wajar jika hampir seperempat penduduknya menghabiskan waktu mereka untuk bekerja sambil ber twitter.
Manfaat dan dampak yang bisa diperoleh dari situs jejaring sosial adalah kita bisa mencari teman yang sudah lama tidak di jumpai dan bisa berhubungan dengan teman yang jauh jaraknya, yang baru dikenal dan kemudian bisa mempromosikan bisnis yang dibuat melalui situs jejaring sosial, setelah itu bisa mengekspresikan diri dalam situs jejaring sosial.

Twitter Sebagai Media Komunikasi Budaya Popular
Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging, yang memfasilitasi sebagai pengguna, dapat memberikan update (perbaruan) informasi, bisnis, dan lain sebagainya. (Waloeyo, 2010: 1). Kicauan / tweet merupakan teks berupa tulisan, informasi, pesan, berita, atau hanya sebuah kata-kata yang dapat ditulis hingga 140 karakter huruf dan akan tampil sebagai tweet penggunanya. Pada komunitas-komunitas yang bertujuan untuk menjadi media komunikasi antar masyarakat di suatu daerah biasanya menuliskan tweet-tweet seputar informasi, berita, aktivitas bicara seperti kuis, promosi event dan mensosialisasikan kebijakan pemerintah.
Twitter dikenal sebagai salah satu media komunikasi modern yang menjadi pilihan masyarakat saat ini. Semua pengguna dapat mengirim dan menerima pesan melalui situs Twitter, aplikasi eksternal yang kompatibel (telepon seluler), atau dengan pesan singkat (SMS) yang tersedia di negara-negara tertentu. Situs ini berbasis di San Bruno, California dekat San Francisco, di mana situs ini pertama kali dibuat. Twitter juga memiliki server dan kantor di San Antonio, Texas dan Boston, Massachusetts.Sejak dibentuk pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey, Twitter telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan saat ini memiliki lebih dari 500 juta pengguna. Di Indonesia saat ini juga perkembangan pengguna twitter mencapai angka 200 juta dan menjadi negara pengguna twitter terbesar se Asia.
Media Twitter di Kota Palembang
Di kota palembang sendiri telah menjamur media-media komunitas lokal yang kerap menyebut akun mereka sebagai media penyebarluasan informasi seputar kota Palembang. sebut saja @AboutPalembang, @palembangtweet, @palembangevent @AsliWongkito dan masih banyak lagi komunitas-komunitas lainnya. Dari berbagai komunitas yang ada, ada satu komunitas yang bergerak diranah yang berbeda, yaitu ranah sosial. Komunitas tersebut bernama “Akademi Berbagi Palembang” / yang lebih dikenal dengan @AkberPLB, jumlah followernya memang terbilang tidak sebanyak komunitas lokal seperti yang telah disebutkan diatas, namun kegiatan yang dilakukan oleh @AkberPLB ini memiliki keunikan dan tujuan yang berbeda dengan komunitas lokal lainnya. (Zinaida, 2013:624)

Budaya Popular
Budaya pop merupakan budaya vernakular yang diamalkan oleh masyarakat modern. Kebanyakannya isi budaya pop ditentukan oleh industri-industri yang menyebarkan bahan-bahan kebudayaan, umpamanya media cetak, media elektronik dan industri-industri penerbitan termasuk media berita online. Budaya pop bukan sebagai produk aggregat industri-industri saja. Sebaliknya, ia merupakan hasil dari interaksi yang berlangsung antara industri-industri tersebut dan orang-orang di dalam masyarakat yang menggunakan produk-produk itu.

Perkembangan Budaya Populer Di Dunia
Budaya pop tumbuh dan berkembang pada rentang tahun 1870 hingga 1920 yang diawali dengan arus migrasi penduduk dari berbagai belahan dunia ke Amerika. Perkembangan komunitas-komunitas tertentu berdasarkan darah, persamaan daerah serta kemiripan sosial, cukup besar tampak dalam perubahan tersebut. Penduduk yang pada awalnya hanya kurang dari 10 ribu jiwa, kemudian tumbuh menjadi 50 juta jiwa dalam rentang 50 tahun tersebut. Perubahan sosial lainnya dihasilkan oleh kemajuan industri. Perkenalan masyarakat industri dengan pergeseran gaya hidup modern tersebut membangun budaya jam kerja dan waktu libur.
Rutinitas kerja serta kesempatan mendapatkan waktu luang tersebut, serta merta membuka peluang sarana yang sudah lama ada dan diminati, yaitu hiburan. Kesempatan menghibur dan kebutuhan dihibur bagi kebanyakan masyarakat kemudian memunculkan bisnis pertunjukan, yang saat itu masih berupa teater. Teater yang dalam bentuknya mengantarkan artis ke atas panggung dan menggugah antusias pengunjung tersebut mengalami kemapanan bentuk dan menjelma menjadi tradisi masyarakat, yang kemudian dikenal dengan nama Vaudeville atau Extravaganza. Komponen pendukung hiburan pun bertambah marak oleh peranan industri yang merebak yang mencakup segala aspek kemudahan dan kemandirian hidup (baca: privilege) dan membawa hiburan ke rumah dan dinikmati secara personal.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Sugiyono (2010:1) metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan unutk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana penelititi adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Dalam penelitian dengan menggunakan metode kualitatif, seorang peneliti menjadi instrument kunci dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi, peneliti terlibat ikut dalam kegiatan @AkberPLB dan melakukan obeservasi dengan wawancara mendalam dengan informan kunci yaitu admin akun ini dan sekaligus penggagas @AkberPLB yang menjadi sumber informasi (Ardianto, 2010:58).
Pembahasan
Akun Akademi Berbagi / @AkberPLB

Gb. 1. logo akademi berbagi Palembang

Akademi berbagi merupakan salah satu akun komunitas dengan visi misi dan tujuan yang bergerak dalam ranah sosial yang terbentuk pada tbulan Februari 2011 lalu oleh para blogger di kota Palembang. Mengapa mereka dapat mengklaim demikian? Hal ini dikarenakan kicauan dan jenis kegiatan yang dilakukan oleh akun komunitas ini selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan mengandalkan pengabdian dan bantuan dari banyak pihak yang bersedia membantu terselenggaranya berbagai kegiatan akademi berbagi ini. Akademi berbagi sendiri terbentuk pertama kali oleh sekumpulan pemuda di Jakarta yang ingin mendapatkan ilmu yang gratis dan disampakan ileh ‘guru’ yang kompeten dibidangnya. Jenis kegiatan yang mereka lakukan adalah dengan membuat ‘kelas-kelas’ berbagi dengan tema-tema yang inspiratif dan bermanfaat bagi banyak orang. Orang yang dimaksud disini bukan hanya followernya (orang yang mengikuti akun @AkberPlb) namun juga terbuka untuk umum dengan usia tak terbatas.
Kelas-kelas yang dimaksud diatas dilaksanakan minimal satu kali dalam sebulan, dengan tema yang beragam, berikut beberapa tema yang pernah diusung oleh akun akademi berbagi palembang ini :
1. Mengerjar beasiswa dengan bahasa inggris pas-pas an
2. Palembang berkebun
3. Jurnalistik televisi
4. Fotografi
5. Public sepaking
6. Dll
Kelas-kelas tersebut dilaksanakan di manapun seperti contohnya di aula sebuah kantor, di cafe/restaurant, di radio, atau dimana saja selama ada yang memberi fasilitas tempat gratis untuk dilaksanakannya kelas berbagi ini.

Sosialisasi dengan blogger Palembang
Yang dilakukan oleh komunitas sosial ini adalah sesuatu hal yang perlu disebarluaskan kepada seluruh lapisan masyarakat karena memiliki tujuan yang positif. Tentunya, dalam melaksanakan suatu proses komunikasi pasti ada hambatan atau noise yang dialami. Terlebih lagi, jenis akun komunitas semacam ini cukup terbilang baru dan awam apalagi bagi masyarakat palembang yang bisa dibilang baru dalam bergiat didunia media baru seperti twitter ini.
Di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, kegiatan akademi berbagi ini sudah lebih dahulu mereka lakukan, pendirinya yang merupakan penggiat blogger awalnya memiliki ide positif untuk membuat suatu wadah sosial yang mudah,murah dan bermanfaat bagi semua orang. Strategi yang digunakan untuk mensosialisasikan komunitas @AkberPLB pertama kalinya adalah dengan menghimpun pertemanan sesama blogger yang dimana terdapat mailist bersama, sehingga penyebaran informasi melalui blog diharapkan dapat juga menjadi informasi publik, dimana masyarakat luas juga dapat menlihat informasi seputar komunitas @AkberPLB itu seperti apa, bagaimana, dan kegiatan apa saja yang mereka lakukan.

Twitter Sebagai Media komunikasi Utama
Komunitas Akber diseluruh Indonesia mengguankan media twitter sebagai media gerakan sosial mereka, dengan twitter penyebaran informasi mengenai jadwal kegiatan, update informasi selama kegiatan, dan proses mencari dan meseleksi guru dapat dilakuakn dengan mudah dan murah. Para penggiat akun ini mengakui bahwa mereka juga menggunakan media lain sepeti maillist, jejaring sosial facebook, blog dan lainnya untuk mendukung twitter sebagai media komunikasi utama.berikut tampilan akun @AkberPLB di twitter :
Gb.2 Tampilan akun @AkberPLB di TwitteR

Sumber : https://twitter.com/AkberPLB

Melalui media twitter, cukup efektif untuk mengkomunikaksikan kegiatan yang mereka lakukan, membuat kelas-kelas gratis dengan tempat yang gratis, guru yang gratis dan pesertanya pun gratis untuk mengikuti kelas tersebut. Sekilas apabila didengar, kegiatan akber ini pasti akan dibanjiri peserta, namun kenyataannya tidak demikian, dari hampir 20 kali mereka mengadakan kelas gratis seperti ini, peserta terbanyak hanya kurang lebih 20 orang, pada saat pendaftaran dibuka di twitter bisa mencapai 50 peserta, tapi yang hadir dikelas gratis tersebut ternyata tidak keseluruhan pendaftar.
Twitter sebagai media baru dalam dunia komunikasi juga merupakan media utama bagi sebagian orang, namun tidak bagi masyarakat kota Palembang, mereka menganggap twitter maish sebagai media additional, bahkan mereka masih menomor satukan facebook sebagai jejaring sosial yang lebih efektif. Di Palembang sendiri, sesuatu hal yang gratis malah menjadi tidak menarik, padahal kelas-kelas penuh manfaat yang dilakukan oleh @AkberPLB ini merupakan gerakan sosial yang sangat mulia dan bermanfaat, sesuai dnegan tujuan awalnya yaitu mengatasi kesenjangan pendidikan antara pendidikan di dunia formal (sekolah, kulaih dll) dengan pendidikan di lapangan.
Setiap kegiatan yang dikomunikasikan di twitter oleh para admin akber, selalu mendapatkan respon yang positif dari para followernya, terlihat di akun ini, terdapat 790 follower dan 1240 tweets. Hal ini membuktikan bahwa banyak masyarakat yang tertarik untuk mengetahui apa saja kegiatan dan jadwal kelas-kelas akber di kota Palembang, namun tingkat kesadaran masyarakat dikota Palembang masih belum seperti yang diharapkan, karena belum tergerak untuk mendapatkan tambahan ilmu secara gratis dengan mengikuti kegiatan-kegiatan bermanfaat yang diselenggarakan oleh akademi berbagi ini. Twitter juga efektif untuk menginformasikan mengenai tema di jadwal kelas terdekat dengan memberikan informasi mengenai kegunaan kelas tersebut, siapa pembicaranya, dimana tempatnya, dan apa saja yang akan diajarkan dalam kelas tersebut. Admin akun @AkberPLB akan memposting seluruh informasi tersebut sehingga calon peserta kelas akber dapat mengetahui informasi tersebut secara lebih jelas.

Kerjasama Dengan berbagai lembaga dan Sponsor
Akber merupakan komunitas di twitter dengan tujuan melakukan gerakan sosial untuk berbagi / sharing di bidang pendidikan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pesertanya. Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut akber juga berkerjasama dengan lembaga, perseorangan, perusahaan, dll. Kerjasama tersebut juga memiliki beberapa aturan dasar yang mereka pegang, seperti tidak untuk tempat berkampanye politik, tidak untuk tempat berjualan didalam kelas, dan tidak memungut bayaran apapun kepada peserta kelas akber.
Akber palembang pernah bekerjasama dengan US Embassy untuk membuat kelas gratis mengenai pendidikan di US, walaupun peserta yang hadir hanya 11 orang, namun pencapaian yang diinginkan oleh akber terwujud, karena keseluruhan peserta merasa puas dan mendapatkan manfaat dari kelas tersebut.

Gb 3. Kelas Akber di aula RS. Azzahra Akber sendiri berprinsip bahwa jumlah peserta yang sedikit tidak menjadi masalah karena yang terpenting bukan kuantitas pesertanya, melainkan peningkatan kualitas dari setiap kelas yang mereka selenggarakan akan berguna untuk masyarakat. Sponsor atau perusahaan biasanya memberikan dukungan berupa tempat untuk mengadakan kelas, karena akber merupakan komuiktas dunia maya, sehingga tidak memiliki tempat tetap untuk menyelenggarakan kelas, sehingga keberadaan ponsor dan perseorangan yang membantu akber untuk pengadaan kelas sangat membantu gerakan sosial ini untuk mewujudkan tujuan mulianya yaitu berbagi.

Kesimpulan
Akademi Berbagi merupakan komunitas di media twitter yang bergerak di bidang kegiatan sosial dimana komunitas ini membuat kelas-kelas gratis dengan tempat gratis dan pembicara gratis untuk masyarakat luas yang ingin menambah ilmu diluar bangku pendidikan formal (sekolah / kuliah) dan menambah wawasan pendidikan dari pendidikan di lapangan. Beberapa strategi diterapkan oleh @AkberPLB untuk memperkenalkan komunitas ini kepada masyarakat pengguna twitter khususnya yang berada di kota Palembang. Dengan mengupdate timeline, posting informasi seputar kegiatan akber di Palembang, update foto-foto kegiatan, dan mencari sponsor untuk membantu kegiatan ini berjalan dengan baik.

Daftar Pustaka

Ardianto, Elvinaro. 2010. Metode Penelitian untuk PR : Kuantitatif & Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Juju, Dominikus dan Feri Sulianta, 2010. Branding Promotion with Social Networks,
Jakarta : PT.Elex Media Komputindo

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta: Bandung.

Waloeyo, Jati, Y. 2010. twitter Best Social Networking. Yogyakarta : Andi dan
Elcom.

Zinaida, Rahma Santhi, 2013. Komunikasi Indonesia Untuk Membangun Peradaban
Bangsa, Jakarta : Puskombis

Sumber lain :
Budaya Populer dan Penciptaan Kebutuhan

Analisis Komunikasi Media Baru (Social Media) WIN-HT Menuju Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

Thursday, February 11th, 2016

Analisis Komunikasi Media Baru (Social Media) WIN-HT
Menuju Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014

artikel for seminar ISKI PADANG 2013

Rahma Santhi Zinaida, S.Si., M.I.Kom
Rahmasanthi@mail.binadarma.ac.id

Universitas Bina Darma Palembang

Abstrak
Pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan berlangsung tahun 2014 yang akan datang merupakan sorotan publik utama saat ini. Mengingat banyaknya calon yang sudah mulai mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden RI mendatang, publik dibuat bingung untuk memilih mana pasangan calon yang terbaik. Kampanye melalui komunikasi politik dan sosialisasi pun sudah gencar dilakukan oleh pasangan calon tersebut dimulai di awal tahun 2013 melalui semua lini media, yang menariknya berkaca dari kemenangan obama menjadi presiden AS yang menggunakan media baru twitter sebagai alat kemenangannya dengan merangkul kalangan anak muda dan penggiat sosial media. Para capres dan cawapres di Indonesia pun akhirnya mulai menggunakan media ini untuk bersosialisasi sekaligus berkampanye dengan membuat akun di twitter. Rumusan masalahnya adalah bagaimana strategi yang dilakukan pasangan capres dan cawapres ini melalui media twitter dengan studi kasus pada official twitter account pasangan WIN-HT menggunakan analisis sosial media. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pasangan capres dan cawapres Wiranto dan Hary Tanoesodibjo sudah lebih maju dalam bersosial media dan sadar akan perubahan jaman dimana penggiat social media ini merupakan pasar ayng empuk untuk digarap untuk melakukan proses sosialisasi dan komunikasi politik menuju pemilu 2014. namun, usaha yang dilakukan belumlah maksimal karena seharusnya twitter bisa menajdi kunci kemenangan apabila digarap dengan maksimal dan serius.

Kata Kunci : Komunikasi, Media Baru, Twitter

Pendahuluan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia berikutnya akan diselenggarakan pada tahun 2014. Ini akan menjadi pemilihan presiden langsung ketiga di Indonesia dan bagi presiden yang terpilih akan mempunyai jabatan tersebut pada jangka waktu sampai lima tahun. Tahun 2014 sudah dalam hitungan bulan, sehingga euphoria yang terjadi di publik saat ini menjadi sebagai kental dengan berbagai upaya para capres dan cawapres untuk bersosialisasi sekaligus mencuri start untuk berkampanye menggunakan berbagai media. Media konvensional seperti media cetak (koran, majalah, dll), media elektronik (TV, Radio) masih menjadi pilihan para calon karena jangkauannya yang luas dan terbilang efektif, namun penggunaan media baru (website, soscial media, jejaring sosial, blog,dll) juga menjadi pilihan utama bagi para capres dan cawapres untuk menjaring masa yang lebih luas dan segmented yaitu anak muda dan penggiat sosial media.
Situs jejaring sosial seperti facebook, twitter dan berbagai portal media online menjadi wadah sosialisasi yang empuk dengan masa yang sudah pasti luasnya. Seperti contohnya, di Facebook sendiri terdapat akun yang khusus untuk melakukan poling capres dan cawapres potensial untuk pemilu 2014, ini membuktikan bahwa penggiat media baru sudah mulai melirik pasar media online yang menjajikan.

Poling Capres Cawapres 2014 di Facebook

Sumber : https://www.facebook.com/caprescawapres.2014

Tinjauan Teoritis
Media Baru
New Media diambil dari bahasa Inggris. Yang secara kasarnya bisa kita artikan sebagai media baru. Media yg dimaksud di sini adalah perantara atau penghantar dalam menyampaikan suatu pesan. Pesan itu dapat berupa informasi-informasi paling baru yg sedang hangat dibicarakan banyak orang. New media berawal dari bentuk komunikasi bermedia komputer atau computer-mediated communication (CMC) ini. Dalam buku Media Now, disebutkan beberapa fitur atau fasilitas yang terdapat dalam internet yakni electronic publishing (penerbitan elektronik), entertainment (hiburan), communities (komunitas), blog, search engine, dan beragam fitur lainnya termasuk download & upload data. Internet dalam komunikasi adalah sebuah perubahan, karena dianggap telah menjadi bentuk atau pola baru dalam berkomunikasi. Hal ini lah yang menjadi jawaban keinginan dan mimpi manusia untuk dapat “bersentuhan” dengan sesama secara lebih luas, meng-global, cepat, dan murah. Dan ini kemudian yang menjadi sebuah bentuk baru media, bentuk baru komunikasi, media baru (Zinaida, 2013:624).

Social Media Network
Social media mengusung kombinasi antara ruang lingkup elemen dunia maya, dalam produk layanan online seperti blog, forum diskusi, chat room, email, website dan juga yang paling menggemparkan saat ini adalah kekuatan komunitas yang dibangun pada social media (Juju&Feri, 2010 : 1-2). Apa yang dikomunikasikan didalam penggunaan media online tersebut memberikan efek power tersendiri karena basis pembangunanya mengedepankan teknologi dan berbagai media interaksi yang dikomunikasikan dengan berbagai elemen seperti teks, gambar, foto, audio dan video. Jejaring sosial memang ditujukan sebagai ruang untuk terus terkoneksi. Berkomunikasi bahkan saling berbagi / sharing, didalamnya terjalin denyut aktivitas yang kaya yang dimotori oleh kepentingan komunikasi, orang-orang yang tergabung saling berbagi pendapat, bertukar informasi, melakukan kegiatan diskusi dan lainnya.
Facebook, Twitter, Youtube adalah yang paling populer saat ini di Indonesia, terbukti melalui data yang diambil dari tribunnews.com bahwa Saat ini Indonesia menduduki ranking pertama di Asia sebagai pengguna layanan twitter dan facebook. jumlahnya 47 juta orang Indonesia menjadi penggunanya atau lebih seperempat dari jumlah 245 juta. Jadi wajar jika hampir seperempat penduduknya menghabiskan waktu mereka untuk bekerja sambil ber twitter. Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging, yang memfasilitasi sebagai pengguna, dapat memberikan update (perbaruan) informasi, bisnis, dan lain sebagainya. (Waloeyo, 2010: 1).

Media Online
Media online merupakan bagian dari media baru yang saat ini menjadi pilihan untuk penyebarluasan informasi. Media Online karakteristiknya berbeda dengan media konvensional (cetak/elektronik), berikut karakteristik media online: (1) Multimedia, (2) Aktualisasi, (3) Cepat, begitu diposting atau di unggah, langsung bias diakses semua orang. (4) Update, (5) Kapasitas luas, (6) Fleksibilitas, (7) Luas (8) interaktif, dengan adanya fasilitas kolom komentar dan chat room (9) Terdokumentasi, (10) Hyperlinked, terhubung dengan sumber lain (links) yang terkait dengan informasi tersaji (Syamsul, 2012: 11).
Kampanye
Kampanye menurut Venus (2007: 1), secara umum yang dikenal sejak 1940-an adalah “campaign is generally exemply persuasion in action”. Telah banyak dikemukakan beberapa ilmuwan mengenai definisi kampanye (Ruslan, 2005: 23), antara lain sebagai berikut: Pfau dan Parrot (1993) dalam Ruslan (2005: 23)
Suatu kampanye yang secara sadar, menunjang dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu untuk bertujuan mempengaruhi khalayak sasaran tertentu. Ada lima strategi kampanye menurut Wasesa (2011: 310), yaitu:
1. Melakukan strategi kampanye yang terarah dan sistematis kepada para pemilih.
2. Membuat koordinator wilayah yang bertanggung jawab terhadap suatu area atau suatu segmen pemilih tertentu.
3. Memiliki database calon pemilih dengan baik dan rapi (komputerisasi)
4. Ada beberapa tahap kampanye sesuai dengan tingkat penerimaan pemilih terhadap kandidat:
a. Tahap pengenalan diri kandidat,
b. Tahap pengetahuan/ pemahaman terhadap kandidat,
c. Tahap pemantapan/ pencoblosan.
5. Tahap kampanye:
a. Tahap soft campaign,
b. Tahap hard campaign/ pemantapan.

Kampanye Politik
Menurut Ruslan (2005: 24), kampanye politik adalah jenis kampanye yang pada umumnya di motivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum. jenis kampanye politik menurut Yustian (2008: 9) adalah kampanye massa, yaitu kampanye yang ditujukan kepada massa yang lebih luas baik melalui hubungan tatap muka maupun dengan menggunakan berbagai lini media, seperti surat kabar, radio, televisi, film, spanduk, baliho, poster, folder dan selebaran dan melalui internet atau yang media baru. Internet ini sendiri saat ini sudah menjadi pilihan utama para calon yang ingin melakukan proses sosialisasi atau kampanye.

Metode
Metode yang digunakan untuk melakukan riset ini mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan mengeksplorasi langsung akun twitter pasangan capres dan cawapres @WIN_HT2014 yang diklaim sebagai akun resmi pasangan capres cawapres Wiranto dan Hary Tanoe dari partai Hanura. analisi yang dilakukan dengan menggunakan analisis sosial media yang menggunakan 3 tahapannya yaitu media analyst, conversation analisis dan network analisis (Primaretha : 2012). Dari ketiga layer dari social media analysis diatas, penulis hanya akan melakukan analisis terhadap media analysis saja untuk mengukur seberapa dalam pasangan WIN HT Memaknai sosial media sebagai ujung tombak perjuangannya mencapai kursi presiden dan wakil presiden 2014.

Hasil dan Pembahasan
Media Analyst : Twitter dan Follower Capres dan Cawapres WIN-HT
Strategi para capres dan cawapres yang menggunakan media twitter sejauh ini hanya beberapa calon pasangan saja, namun pada pembahasan ini penulis hanya terfokus pada pasangan capres dan cawapres WIN-HT (wiranto dan Hary Tanoesoedibjo) dengan akun twitter @WIN_HT2014 The Official Twitter Account of Capres & Cawapres RI 2014 Partai Hanura, Wiranto – Hary Tanoesoedibjo.
Layout akun @WIN_HT2014 di twitter

Didalam akun ini, terdapat 731 follower (pengikut) per tanggal 30 oktober 2013 dengan jumlah kicauan yang masih terbilang pasif yaitu 206 kicauan. Akun ini hanya mengikuti 14 akun lainnya seperti akun @Partai HANURA, @Sahabat_Hanura, @Hanura10, @Hary_Tanoe, @Wiranto1974 dan lainya. Hampir seluruh akun yang di follow oleh akun @WIN_HT2014 adalah akun partai hanura dan simpatisannya. Terlihat bahwa partai hanura dengan ikon Wiranto dan Hary Tanoe sebagai capres dan cawapresnya memiliki akunnya masing-masing yang cukup aktif, terbukti dengan sejumlah follower yang cukup banyak bagi akun @Hary_Tanoe sebanyak 125.022 dan tweets sebanyak 1.587 kicauan.
Di akun @Wiranto1974 terdapat 105.274 follower dan 932 tweets. Wiranto yang sudah mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden RI mendatang juga mempunyai strategi tersendiri untuk membuat isi tweets akun ini lebih edukatif dan informatif, dengan membuat virality dengan hashtag terhadap content kicauannya yang berisikan disertasinya yaitu #disertasi. Terdapat 15 postingan dengan line utama yaitu judul disertasi beliau ’Pengaruh Rekrutmen, Seleksi, Kompetensi, dan Kebijakan Terhadap Perubahan Kondisi Nasional’. Namun tidak banyak yang melakukan retweet terhadap postingan ini, hanya bebrapa akun terkait partai Hanura dan simpatisannya saja.

Tweets ditautkan dengan Link portal media online
Berdasarkan analisa pada berbagai tweets yang diposting oleh admin akun @WIN_HT2014, terlihat intensitas yang cukup sering admin ini menautkan postingan mereka ke pada link media online lainnya seperti contohnya sindonews.com, antaranews.com, suaramerdeka.com, tribunnews.com dll. Artikel atau pun pemberitaan mengenai WIN HT ini juga dimuat dalam portal berita tersebut sehingga follower akun ini dapat melihat pembuktian berita yang diposting oleh admin pada laman portal berita ini.

Posting disertai gambar/foto/Video
Pasangan capres cawapres di akun @WIN_HT2014 memang tergolong cukup intens melakukan kegiatan-kegiatan promosi, sosialisasi dan komunikasi terkait kampanye putih. Mereka banyak melakukan kegiatan sosial, yang berkaitan dengan edukasi bahkan entertainment. Di dalam kicauannya, admin akun ini juga memberikan lampiran foto atau gambar yang menerangkan postingannya, seperti contohnya mereka menposting mengenai kegiatan bakti sosial WIN-HT di Ungaran,Jawa tengah seperti foto yang terlihat diatas, lalu mereka juga menyertakan foto kegiatan tersebut agar publik dapat mempercayai kebenaran postingan atau kegatan yang mereka kalim sudah lakukan. Tidak hanya foto atau gambar, di akun @WIN_HT2014 ini juga kerap di posting video-video kegiatan ’kampanye’ mereka diberbagai daerah yang terhubung dengan link Youtube sehingga dapat dengan mudah disaksikan oleh khalayak luas.

Kesimpulan
Pasangan capres dan cawapres Wiranto dan Hary Tanoe memiliki strategi khusus untuk memenangkan suara dalam pemilu 2014, dengan menggunakan berbagai lini media yang ada mulai dari media elektronik dengan banyaknya iklan dan pemberitaan mengenai WIN –HT , menggaet dunia entertain juga dengan membuat kuis kebangsaan di salah satu stasiun TV swasta, pemberitaan di berbagai media cetak, dan tak ketinggalan mereka pun aktif di sosial media yaitu twitter. Menggunakan analisis sosial media, penulis menggunakan salah satu elemenya yaitu media analyst untuk melihat seberapa jauh WIN-HT menajamkan pisau kampanyenya melalui sosial media. Sosial media sendiri merupakan bagian dari media baru yang saat ini sedang marak dan popular di tengah masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya. Sejauh ini strategi ayng dilakukan WIN-HT sudah baik, dengan aktif posting aktivitas dan kegiatan sosial dan edukatif yang mereka lakukan di daerah-daerah, dan tak lupa melampirkan foto dan video kegiatan, postingannya pun di tautakan dengan link portal media online, namun jangkauan followernya kurang luas, masih terbatas pada perseorangan dan tidak banyak yang merupakan akun komunitas besar. Apabila ini untuk permualaan, cukup baik namun mengingat 2014 hanya tinggal dalam hitungan bulan, seharusnya pasangan WIN-HT bisa lebih serius menggarap media sosial sebagai basis terdepan komunikasi politiknya.

Daftar Pustaka

Juju, Dominikus dan Feri Sulianta, 2010. Branding Promotion with Social Networks,
Jakarta : PT.Elex Media Komputindo

Ruslan, Rosady. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Venus, Antar. 2007. Manajemen Kampanye Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Penerbit Simbiosa Rekatama Media.

Waloeyo, Jati, Y. 2010. twitter Best Social Networking. Yogyakarta : Andi dan
Elcom.

Wasesa, Silih Agung. 2011. Political Branding & Public Relations. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Zinaida, Rahma Santhi, 2013. Komunikasi Indonesia Untuk Membangun Peradaban
Bangsa, Jakarta : Puskombis

Sumber Lain :
Yustian, Yuddi.2008. Strategi Kampanye Politik calon Incumbent dan Pendatang Baru dalam Pemilihan Kepala Daerah. Bogor. (Jurnal)

Haryadi,Soegeng, 2012, Indonesia Rangking Pertama Pengguna Fb dan Twitter di Asia, diakses pada tanggal 25 September 2013, melalui :

Primaretha, Andi. 2012, 3 Tahap Analisi di Social Media, diakses pada tanggal 30 Oktober 2013, melalui :
< http://www.virtual.co.id/blog/social-media/3-tahapan-analisis-social- media/>

THE FUTURE OF WOMEN ENTREPRENEUR IN FASHION BUSINESS “HER’S” AS ORIGINAL BRAND FOR HAND MADE BAG FROM WEST JAVA, INDONESIA

Thursday, February 11th, 2016

THE FUTURE OF WOMEN ENTREPRENEUR IN FASHION BUSINESS
“HER’S” AS ORIGINAL BRAND FOR HAND MADE BAG FROM WEST JAVA, INDONESIA

paper for ICEBM UNTAR 2012

Rahma Santhi Zinaida1

1Universitas Bina Darma, Jl. A. Yani no. 12, Palembang 30264, Indonesia

e-mail : shanteeluv@gmail.com

Abstract

The past few decades, in Indonesia have seen an increase in the number of women who starting their own companies in fashion industries. With online social media like facebook, twitter, and also with smart phone like blackberry, their sell the product. This article profiles women entrepreneurs from Bandung, who own and manage small to medium sized enterprises in West Java, Indonesia. It examines the problems these woman faced during she run this business and her strategy to promote her original brand for hand made fashion bag. As we know, all the famous brand like Louise Vuiton, Prada, Gucci and many other are international brand that produce high quality and prestige fashion products like bag and shoes, and it cost very expensive, so this women entrepreneur create an original hand made bag with high quality of local material but still in a good price. “Her’s” is her brand name since two years ago, she sell many kind of women and man bag in variety colour and material. “Her’s” did not need a space like shop or boutique to get a customer , even though they still have their own shop in west java until now and already well known by many people. this article also explain that Women with entrepreneurial skills to starting their own businesses is an important aspect of economic development especially in countries such as Indonesia. What interesting in this paper is analize how women who basicly as a mother also can manage their time to be an entrepreneur and the problems facing by male and female entrepreneurs are totally different.

Keyword : Women Entrepreneur, Fashion, Bag

INTRODUCTION
Many study and research have shown that many successful entrepreneurs specialy woman start their businesses as a second or third profession. Because of their previous careers, women entrepreneurs enter the business world later on in life, around 40–60 years old, but now in Indonesia, woman start their bussines from young age or teenager becouse the high economic pressure and the increasing need. As women are now overtaking their male peers when it comes to education have higher education degrees is one of significant characteristics that many successful female entrepreneurs have in common.
Studies on women entrepreneurs show that women have to cope with stereotypic attitudes towards women on a daily basis. Business relations as customers, suppliers, banks, etc. constantly remind the entrepreneur that she is different, sometimes in a positive way such as by praising her for being a successful entrepreneur even though being a woman. Employees tend to mix the perceptions of the manager with their images of female role models leading to mixed expectations on the woman manager to be a manager as well as a “mother”. The workload associated with being a small business manager is also not easily combined with taking care of children and a family.
if the revenues are somewhat smaller, women entrepreneurs feel more in control and happier with their situation than if they worked as an employee. The future of woman entrepreneur in Indonesia specialy in west java are develop from year to year and officialy can support the government to increase jobless in Indonesia.
MATERIAL AND METHOD
Entrepreneur
Entrepreneurship comes from the entrepreneurial and business. Enterprises, means the act of charity, work, do something. So entrepreneurship is a fighter or a hero who does something. This is new in terms of etymology (word origin). According to Indonesian Dictionary, entrepreneurs are people who are good at identifying new product or talent, to determine how the new production, preparing to conduct operations of new products, manage its operations and market capitalization. So, entrepreneurship that leads people doing business / activity itself with all abilities. While entrepreneurship refers to a mental attitude that owned an entrepreneur in conducting business / activity. Entrepreneurship views of the resources in it is someone who brings resources such as labor, materials, and other assets in a combination that adds greater value than ever before and are also attached to the people who bring about change, innovation, and new rules.
One operational definition of entrepreneurship who managed to synthesize a functional role of the entrepreneur is the definition by Wennekers and Thurik (1999 : 46-47):
“… the ability and willingness of an individual real, that comes from themselves, in teams within and outside existing organizations, to find and create new economic opportunities
(new products, new production methods, new organizational schemes and combinations of the new goods market) and to introduce their ideas to the market, in the face of uncertainty and other obstacles, by making decisions on location, form and utility of the institution’s resources ” Therefore, entrepreneurship is essentially a characteristic behavior. Entrepreneurs may show only during certain stages of their careers with respect to certain activities (Carree and Thurik 2002: 4-5).
Kinds of entrepreneur
Many kinds of entrepreneur, like :
1. Women Entrepreneurs: a lot of women who go to the business field, it is couse by many factors, such as the ability to demonstrate achievements, help the household economy, the frustration of the previous work, etc.
2. Minority entrepreneurs: especially in Indonesia where minorities have less job opportunities, or the nomads of the specific areas that total of the minorities so they pursue business activities in everyday life. Business activity is becoming more and more advanced and formed a minority organizations in a particular city.
3. Immigrant entrepreneurs: the immigrant who enters an area it is usually difficult to obtain formal employment, and therefore they are more engage in non-formal job starting from petty trading to progress to intermediate level trading.
4. Part time entrepreneurs: starting a business in your spare time / part time. working part time not compromising his work for example employees who develop the hobby trade that ultimately bring huge benefits and sometimes turned professional her part time work.
5. Home based Entrepreneurs: eg catering / cake businessman from woman activities which started its business from home industry stairs which then progressed forward.
6. Family-owned business: a family who opened the various types and branches of business. It may be derived from the efforts of parents who develop forward, thus opening new branches and businesses in a variety of locations and led by anak2nya.
7. Copreneurs: made in a way that created a division of labor based on their skill and be responsible for a particular division of an existing business.

Woman Entrepreneur

Indonesia women continue to be empowered to build to build economic independence
in Indonesia. Women play a very important, regarding their great potential. In fact, of 230 Million People of Indonesia’s population 49.7 percent are women. If they play to be entrepreneurs, would bring major changes to the nation’s progress. (Nita yudi, 2012 ).
Barriers Factors and supporting factor that support female entrepreneurship :
1. Feminine instinct that works more closely, clever anticipate the future, to maintain
harmony, cooperation in household can be applied to business life.
2. Educate family members to be successful in the future can be developed in the
company’s management personnel.
3. Factors customs, examples in Bali and West Sumatra where women play a role in
regulating the family economy.
4. Environmental necessities of life such as sewing, embroidery, baking / cooking,
cosmetics encourage women entrepreneurs who developed the birth of the commodity.
5. Advanced of woman education world are very encouraging developments to become career woman employee / open his own business one in the various types of businesses Resistor

Supporting Factor that influent woman to start being a woman entrepreneur :

1. Femininity factor, where there housewife as with pregnancy, lactation tentunaya will disrupt business. This is done by delegating authority / duty to employees who certainly there are advantages and disadvantages.
2. Socio-cultural factors, customs. Women are responsible for household, if the child / husband ill it will disrupt business activities. Women are not as free as men to hold official travel, lobbying, dinner.
3. Emotional factors that women have, could be benefit / harm. for example, in decisions because of emotional factors, the decision that was taken will lose rationality, or in leading employees appeared emotional elements that affect the relationship with the employee.
4. The nature of clever, nimble, efficient in managing household finances will affect the company’s financial. Sometimes women entrepreneurs rather difficult in spend money and the price are rather high, which offered low ibu2 habits when buying and selling at a high price.
All weaknesses can be overcome in various ways with the help of the technology, education / training that can help in the management of emotional.

Method

This research is a qualitative reaserch with derscriptive method and using interview to collecting data. The subject if this research are two woman as a founder of HER’S mrs. Sondary Daisy and Mrs.Gita, they are best friend who start their business in 2009 as a small and medium enterprise in fashion area. This research located at Her’s Boutique Jl. Burangrang 40, West Java, Indonesia.

RESULT AND DISCUSSION

Her’s Bag History
The result from this research is Her’s brand as an original brand for woman bag from west java has a specific factor that involved the strategy in promote their product. By many factor as a background reason why this woman decided to start a new business beside their main job as a wife and a mother, they have to faced economic crisis and to continue their life.
inspired by the high range of the world famous brand bags, two housewives was inspired to create innovative products that good yet affordable handbags. with a continue their life, West Java, the outlook for the industry related to the fashion industry pretty well. There are many bags, shoes, clothes, industry in Bandung, but the competition is not to be used as a weakneses but a passion to continue to innovate and creative creation with the latest models and the best material.
starting their business in 2009 with business clothes and shoes, with private capital they see opportunities in the youth market. Their Home industry starts in the barn at home last at Burangrang road just two years, they finally decided to production oriented model bag branded bags such as gucci, furla, tods, Louis Vuiton, Botega, and many more. Indonesian people habit still love and adore bag models from international brand but locally made, so their business is the perfect product to fullfil Indonesian women desire and wish to have bags with international models and local prices.

Her’s and the future of woman entrepreneur
Start a woman entrepreneur is hard enough for them, the capital raised from the two of them was not enough, so they need other investors who also provide capital. the palce of production in Soreang but the botique in Burangrang area near their private house.
Based on the interview with the founder of Her’s brand, some factor that they think about being a woman entrepreneurs are In general, they encouraged to open their own business in fashion world because of the following factors, such as their business can
open up the opportunity for profit and make a job field to many people, it makes the, feel proud that their company can support the government mission to unless many jobless in Indonesia specialy in west java. By produce bag, they feel that they already meet with their personal interests and desires in fashion world, An opportunity to be a “Boss” in their own company and there is a freedom in manage the company.
For some woman, it is like a dream come true, running some business related to our passion, wearing something that we produce our self. With the encouragement of the above, then at the beginning of people want to open a business in the form of an individual, and after the business has grown, so the founder of Her’s brand began to consider other forms of business, such as alliances with legal status.
Based on them, some factors that support Her’s business development are:
Instinct woman who works more closely, clever, and anticipate to the future, to maintain harmony, cooperation within the household can be applied in business life, Educate family members / employee to be successful in the future, may be developed in the company’s management personnel, Environmental necessities of life such as beauty, fashion, sewing, embroidery, baking, dishes, cosmetics encourage the birth of female entrepreneurs who developed commodity in fashion world, and now on, many of advance women’s education are very encouraging women to develop, or open their own business in various fields of business.
CONCLUSION
Studies on women entrepreneurs show that women have to cope with stereotypic attitudes towards women on a daily basis. Business relations as customers, suppliers, banks, etc. constantly remind the entrepreneur that she is different, sometimes in a positive way such as by praising her for being a successful entrepreneur even though being a woman. Employees tend to mix the perceptions of the manager with their images of female role models leading to mixed expectations on the woman manager to be a manager as well as a “mother”. The workload associated with being a small business manager is also not easily combined with taking care of children and a family. Based on the interview with the founder of Her’s brand, some factor that they think about being a woman entrepreneurs are In general, they encouraged to open their own business in fashion world because of the following factors, such as their business canopen up the opportunity for profit and make a job field to many people, it makes the, feel proud that their company can support the government mission to unless many jobless in Indonesia specialy in west java. By produce bag, they feel that they already meet with their personal interests and desires in fashion world, An opportunity to be a “Boss” in their own company and there is a freedom in manage the company.
For some woman, it is like a dream come true, running some business related to our passion, wearing something that we produce our self. With the encouragement of the above, then at the beginning of people want to open a business in the form of an individual, and after the business has grown, so the founder of Her’s brand began to consider other forms of business, such as alliances with legal status.
ACKNOWLEDGEMENT
The acknowledgment from Mrs.Sondary and Mrs.Gita as the founder and owner of Her’s Brand that they want to support the government mission to reduce jobless or unemployment.

REFERENCE
Carree, M., and A. Roy Thurik (2002). The Impact of Entrepreneurship on Economic
Growth. In Zoltan Acs and David B. Audretsch (2003), International Handbook of Entrepreneurship Research, Boston/Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.
http://www.ciputraentrepreneurship.com/edukasi/
http://iwapi-pusat.org/berita-170-kiprah-perempuan-tak-sebatas-dapur-kasur-dan-sumur.html