Sejarah Perkembangan Mata Uang Indonesia

  1. Sejarah Perkembangan Mata Uang Indonesia

UANGKITAMulai saat ini dan seterusnya, website uang-kuno akan mencoba untuk memberikan edukasi yang lebih mendetail tentang segala sesuatu yang bersangkut paut dengan uang kuno, tujuannya agar kita semua bisa mengetahui lebih mendalam tentang nilai dari barang-barang yang kita kumpulkan, sehingga kita dapat lebih menghargai, menyenangi dan tentunya melanjutkan hobby yang telah kita tekuni ini.

Untuk info uang kuno kali ini akan saya tampilkan materi yang dibahas pada seminar numismatik yang diadakan pada tanggal 27 Oktober 2009 oleh Museum Bank Indonesia Jakarta. Diantara pembicaranya terdapat seorang pakar numismatik bernama bapak Puji Harsono, nama beliau tentu sudah tidak asing lagi, sebagai kolektor koin ternama sekaligus pendiri dan pencetus Java Auction beliau menyampaikan materi yang sangat penting untuk kita ketahui bersama yaitu tentang Sejarah Perkembangan Mata Uang Indonesia. Agar kita mengerti apa isi dari seminar ini, maka akan saya tampilkan materi yang disampaikan oleh pembicara.

sejarah-perkembangan-

Leave a comment

UANG

UANG

UANG

1.       Sejarah Munculnya Uang

a.      Masa sebelum barter

Pada zaman purba, atau pada masyarakat yang masih sangat sederhana, orang belum bisa menggunakan uang. Perdagangan dilakukan dilakukan dengan cara langsung menukarkan barang dengan barang. Cara ini bisa berlangsung selama tukar menukar masih terbatas pada beberapa jenis barang saja.

b.      Masa barter

Pada masa ini untuk memenuhi kebutuhan, orang/kelompok orang sudah membutuhkan pihak lain/dihasilkan oleh pihak lain, karena jumlah orang sudah semakin meningkat dan bertambah, maka munculah pertukaran barang, karena pada masa ini orang belum mengenal produksi barang.

                Syarat utama terjadinya barter adalah, bahwa orang yang akan saling tukar barang, mereka saling membutuhkan.

Kesulitan Barter :

1.       Sulit enemukan barang untuk kebutuhan yang mendesak

2.       Sulit menentukan perbandingan barang yang ditukarkan

3.       Sulit memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam

sejarah

Leave a comment

JURNAL

PENGARUH MEREK DAN KEMASAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU XL PADA

PT XL AXIATA TBK PALEMBANG

 

Nurul Octaviani

Mahasiswi, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen – Universitas Bina Darma Palembang

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh merek dan kemasan terhadap keputusan pembelian secara parsial maupun simultan pada PT XL Axiata Tbk Palembang. Pengujian statistik digunakan dengan menggunakan pendekatan regresi berganda, pengujian statistik dimana kesimpulannya pengujian diambil berdasarkan uji F tes (simultan) 57,734 > 3,10, berarti secara serentak variabel merek dan kemasan berpengaruh positif terhadap terhadap keputusan pembelian, 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa secara serentak variabel merek dan kemasan berpengaruh signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian dan uji T test parsial 1,718 > 1,662 berarti berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. 0,089 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara parsial merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. 6,630 >1,662 kemasan berengaruh positif terhadap keputusan pembelian. 0,000 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara parsial kemasan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Kata Kunci : Merek, Kemasan dan Keputusan Pembelian.

jurnal-READ

Leave a comment

JURNAL

ABSTRAK

 PENGARUH HARGA DAN BRAND IMAGE TERHADAP PENJUALAN SPARE PART MOTOR PADA PT. ASPIRASI JAYA LESTARI PALEMBANG

 

Oleh :

Muhammad Iyan Redi

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruhnya harga dan brand image terhadap penjualan spare part motor pada PT. Aspirasi Jaya Lestari Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen dari PT. Aspirasi Jaya Lestari Palembang tetapi penelitian saya mengambil sampel sebanyak 38 responden yang berada dikota Palembang. Tehnik pengambilan sampel ini menggunakan Sampel jenuh. Analisis data yang digunakan penulis adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Analisis Koefisien Determinasi (R2), Koefisien Korelasi, uji persial (uji t) dan uji serempak (uji F).

Hasil penelitian menunjukan bahwa harga dan brand image mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penjualan yang ditujukan dengan variabel harga thitung = 0.996 dan ttabel = 1.68830 maka thitung lebih kecil dari ttabel sedangkan variabel brand image thitung = 3.034 dan ttabel = 1.68830 maka thitung lebih besar dari ttabel dari uji secara bersama – sama nilai Fhitung 4.069 yang lebih besar dari Ftabel 2.87 Hal ini mengindikasikan bahwa Harga dan Brand image secara bersama-sama mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap Penjualan. nilai R2 (R Square) sebesar 0.211 atau 21.1%, Dilihat dari hasil uji korelasi sebesar 0,459a maka terdapat hubungan yang Cukup kuat antara Harga dan Brand image terhadap Penjualan.

Kata Kunci : Harga, Brand image, Penjualan

 Jurnal-READ

 

Leave a comment

JURNAL

PENGARUH PRESTASI KERJA KARYAWAN TERHADAP PROMOSI JABATAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) PALEMBANG

 Amrina Rosada Loembaghi

NIM 10151113

Jurusan Manajemen Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Darma Palembang

 ABSTRAK

            Amrina Rosada Loembaghi (10 151 113) Pengaruh prestasi kerja karyawan terhadap promosi jabatan pada PT Pos Indonesia (Persero) Palembang. Skripsi Program Studi Manajemen Strata Satu (S1), Fakultas ekonomi Universitas bina Darma Palembang dengan pembimbing I Wiwin Agustian dan pembimbing II Andrian Noviardy. Perumusan masalah adalah apakah prestasi kerja berpengaruh signifikan terhadap promosi jabatan , tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis  apakah prestasi kerja berpengaruh signifikan terhadap promosi jabatan  pada PT Pos Indonesia (Persero) Palembang. Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder . Teknik analisa data yang digunakan yaitu teknik analisis kuantitatif  dengan menggunakan alat analisi tersebut mendapat persamaan regresi 1.301+0,671X. Bedasarkan perhitungan uji –t diperoleh nilai t-hitung sebesar 4,007 dan t-tabel sebesar 2,000. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis ini dapat diterima ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara prestasi kerja terhadap promosi jabatan pada PT Pos Indonesia (Persero) Palembang.

Kata Kunci: Prestasi kerja,promosi jabatan

jurnal READ

Leave a comment

JURNAL

Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada PT Rasa Prima Selaras Cabang Plaju Palembang

 

Sally Aryani

Universitas Bina Darma Manajemen Ekonomi Palembang

 

ABSTRACT

SALLY ARYANI, 2014. Effect of Discipline Supervision of Employees in the PT Rasa Rima Selaras Branch Plaju Palembang. Thesis, Bachelor of Manajemen Studies Program One (S1), Faculty of Economics Univesity of Bina Darma Palembang, with tutors and mentors I Wiwin Agustian and II Trisninawati. Formulation of the problems is in the influence of employee supervision on employee disicipline and how big the influenceof supervision on disiciplinie of employess at PT Rasa Prima Selaras Branch Plaju Palembang, objective of the study is to investigate and analize how the influence of supervision of employees in PT Rasa Prima Selaras Branch Plaju Palembang. The object of research at PT Rasa Prima Selaras Branch Plaju Palembang is located at Jl. Ki Anwar Mangku No.441B Palembang. Data collevtion methods using primary and secondary. The analysis technique used is technique of quantitative analysis using analytical tools are running into the regression equation Y= 2,333 + 0,408 X, the equation we can conclude avalue of 2,333 which if the company did not supervise the work of discipline shall be equal to 2,333 and if the company to supervise the discipline employmet increased by 0,408, while according to the results of the correlation coefficient calculation showed a value of 0,452 where the value is close to number 1, can be interpreted that the control variables X and Y work discipline have a enough relationship and are unidirectional. Basedon the calculation of t-test obtained by value t calculate wqual to 2,777, and t-table value 2,04227. So we can conclude that Ho is reject and Ha accepted. Thus, this hypothesis can be accepted. This means there is a real and significant influence of supervision on work discipline at the PT Rasa Prima Selaras Branch Plaju Palembang.

 

Keywords: Supervision, Work Discipline.

JURNAL READ MORE

Leave a comment

JURNAL

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Rasa Prima Selaras Cabang Plaju Palembang

 

Reza Kurniawan

Universitas Bina Darma Ekonomi manajemen Palembang

 

Abstrak

Effect of organizational culture on employee performance in the PT Rasa Rima Selaras Branch Plaju Palembang. Thesis, Bachelor of Manajemen Studies Program One (S1), Faculty of Economics Univesity of Bina Darma Palembang, with tutors and mentors I Wiwin Agustian and II Mukran Roni. Formulation of the problems is  the influence of organizational culture on employee performance and how big the influenceof supervision on disiciplinie of employess at, objective of the study is to investigate and analize how the influence of organizational culture of employees in. The object of research at is located at Jl. Ki Anwar Mangku No.441B Palembang. Data collevtion methods using primary and secondary. The analysis technique used is technique of quantitative analysis using analytical tools are running into the regression equation Y= 2,066 + 0,477 X, the equation we can conclude avalue of 2,066 which if the company did not supervise the work of organizational culture shall be equal to 2,066 and if the company to supervise the organizational culture on employee performance  increased by 0,477, while according to the results of the correlation coefficient calculation showed a value of 0,487 where the value is close to number 1, can be interpreted that the control variables X and Y  have a enough relationship and are unidirectional. Basedon the calculation of t-test obtained by value t calculate wqual to 3,056 and t-table value 2,04227. So we can conclude that Ho is reject and Ha accepted. Thus, this hypothesis can be accepted. This means there is a real and significant influence of organizational on employee performance at the

Keywords: Organizational Culture, Employee Performance.

JURNAL.READ MORE

Leave a comment

JURNAL

ANALISIS PENGARUH PERILAKU MACHIAVELLIAN,

LOVE OF MONEY DAN GENDER TERHADAP PERSEPSI ETIS

MAHASISWA AKUNTANSI

ABSTRACT

This study aims to examine the extent to which the influence of Machiavellian behavior , Love of money and Gender on ethical perceptions of accounting students at the University of Bina Darma . Respondents in this study were students accounting class of 2010 , 2011 and 2012.Based on the results obtained in mind that the average – average for Machiavellian behavior on a scale of 3:38 which means the interval , the value is included in the category ” High ” , for the average – average 2.78 love of money is included in the category of ” High Enough ” , for variables for male gender – men with a value of 60 or 72.3 % while 23.7 % of women and 23 or to the perception of the ethical value – average 4:54 included in the very high category . The results of the study demonstrate that 1 ) the Machiavellian Behavior significant effect on the perception of positive ethical accounting students ( H1 is accepted ) , 2 ) Love of money significant negative effect on ethical perceptions of accounting students ( H2 is rejected ) , and 3 ) a positive significant Gender ethical perceptions of accounting students ( H3 is accepted )

JURNAL.READ MORE

.
Keywords : Behavior Machiavellians , Love of money , Gender and Ethical Perceptions

Leave a comment

Segmentasi Pasar

Segmentasi Pasar sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran

(Business Lounge – Sales & Marketing)

TARGET

 Segmentasi pasar adalah strategi pemasaran yang membagi target pasar yang luas ke dalam kelompok dari konsumen yang memiliki kebutuhan umum yang sama. Tergantung pada karakteristik khusus dari produk, kelompok ini dapat dibagi dengan kriteria seperti usia dan jenis kelamin, atau perbedaan lain, seperti lokasi atau pendapatan. Kampanye pemasaran dapat dirancang dan dilaksanakan untuk menargetkan segmen pelanggan tertentu.

Mengapa Segmen?

Salah satu alasan utama untuk menggunakan segmentasi pasar adalah untuk membantu perusahaan untuk lebih memahami kebutuhan basis pelanggan tertentu. Pemasaran massal mengasumsikan bahwa semua pelanggan adalah sama dan akan menanggapi iklan dengan cara yang sama. Dengan kita memandang ada kelompok pelanggan potensial yang berbeda satu sama lain, maka pesan pemasaran dapat lebih tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan orang-orang.

Seringkali, membagi konsumen dengan kriteria yang jelas akan membantu perusahaan mengidentifikasi aplikasi lain untuk produk mereka yang mungkin belum jelas sebelumnya. Hal ini sering membantu perusahaan menargetkan audiens yang lebih besar dalam klasifikasi demografis yang sama, meningkatkan pangsa pasar di antara basis tertentu. Segmentasi pasar juga dapat berfungsi untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok kecil orang yang membentuk mereka sendiri, kelompok bagian yang tidak diketahui sebelumnya, sehingga lebih meningkatkan efisiensi keseluruhan upaya pemasaran perusahaan.

Segmentasi pasar juga merupakan point yang sangat penting, karena :

1.      Tidak semua segmen dapat dibidik, mengingat keterbatasan modal, resources yang ada, sehingga segmentasi pasar yang dipilih, perusahaan akan mencurahkan kemampuan sumberdaya dan modal yang ada utk mencapai hasil terbaik.

2.      Akan akan sangat berpengaruh pada langkah selanjutnya. Misalnya jika yang dibidik adalah segmentasi kelas ekonomi atas, maka akan sangat berbeda, produk, cara promosi, delivery channel yang dilakukan dan lain sebagainya, dengan jika yang dipilih adalah segmen kelas ekonomi bawah.

Sangat penting, sejak dari awal perusahaan memiliki kejelasan atas segmentasi pasar yang dipilih dan disosialisasikan dengan jelas kepada seluruh karyawan bahkan para stakeholders.

Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.

Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:

1.      Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.

2.      Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.

3.      Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.

4.      Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

5.       Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode dimana reaksi pasar cukup besar.

 

Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan segmentasi itu sendiri,antara lain:

1.      Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.

2.       Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam segmen pasar yang ditetapkan.

3.      Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.

4.      Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.

 

Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama produsen untuk produk dan segmen yang sama.

Salah satu kelemahan terbesar dari segmentasi pemasaran ini adalah biaya. Banyak penelitian sering perlu dilakukan dengan benar untuk mengidentifikasi kelompok bagian atau segmen yang paling penting untuk sebuah perusahaan, dan ini membutuhkan waktu dan uang. Setelah segmen diidentifikasi, pesan pemasaran yang berbeda biasanya perlu dikembangkan untuk masing-masing. Selain itu, mengubah tampilan dari sebuah produk berdasarkan segmen yang sedang dijual akan menambah biaya produksi. Jika pasar tidak tersegmentasi secara efektif, maka semua uang ini akan sia-sia.

Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.

Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya ada faktor yang terlebih dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:

Variabel-Variabel Segmentasi

Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab itu perlu dipelajari.

Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai berikut:

1.      Segmentasi Geografi.Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.

2.      Segmentasi Demografi.Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.

3.      Segmentasi Psikografi.Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.

4.      Segmentasi Tingkah Laku.Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.

 

Banyak pemasar yakin bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.

Sekarang pertanyaannya, apakah Anda sudah membuat segmentasi pasar Anda? Jika belum segera lakukan dan efektifkan pemasaran Anda.

source : http://businesslounge.co/2013/05/23/segmentasi-pasar-sebagai-salah-satu-strategi-pemasaran/

Leave a comment

Teori STP (Segmenting, Targeting, Positioning)

STP

Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak, sejalan dengan perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai bangsa. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran di bidang pemasaran selalu melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu berfikir alternatif. Maksudnya adalah dimana masyarakat selalu dihadapkan pada suatu pilihan dan sumber daya yang terbatas untuk mampu memaksimumkan kepuasan.
Pemasaran dirasa kurang karena disebabkan adanya 2 alasan, yaitu:
1)Banyak produsen pemasar masih menggunakan konsep produksi massal sebagai basis kegiatannya.
2)Daya beli masyarakat masih relatif terbatas, sehingga kecenderungan masyarakat membeli atas dasar pertimbangan harga murah.

Teori STP

Leave a comment