JURNAL

IMPLEMENTASI GREEN MARKETING PADA INDUSTRI KAIN SONGKET DI PALEMBANG

 

ABSTRAK 

Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan, namun bahkan sampai pada kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Adanya kesadaran konsumen akan hak-haknya untuk mendapatkan produk yang layak, aman dan produk yang ramah lingkungan yang semakin kuat, maka perusahaan menerapkan isu-isu lingkungan sebagai salah satu strategi pemasarannya atau yang telah kita kenal sebagai green marketing. Hal ini juga sesuai dengan meningkatnya perhatian pada isu lingkungan oleh pembuat peraturan publik dapat dilihat sebagai indikasi lain bahwa kepedulian lingkungan merupakan area yang potensial sebagai strategi bisnis. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah adanya penerapan Green marketing pada industri songket Dikelurahan 30 ilir, kecamatan ilir barat II Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh green marketing terhadap industri kain songket seperti penanganan limbah pada industri songket.

 

ABSTRAK

Since the last few decades public awareness of the importance of environmental conservation is increasing, the increase was triggered by the presence of great concern the possibility of environmental disaster that threatens not only health, but even to human survival and offspring. Consumer awareness of their rights to obtain products that are feasible, safe and environment-friendly products are getting stronger, the company implemented environmental issues as one of its marketing strategy or that we know as green marketing. It also fits with the increasing attention to environmental issues by the public regulators can be seen as another indication that environmental concern is an area of ​​potential as a business strategy. The problem in this study is whether the implementation of Green marketing on songket industry dikelurahan 30 Ilir, Ilir subdistrict western II Palembang. This study aimed to analyze the influence of green marketing to the industry such as songket songket waste management industry.

JURNAL AGUS

 

Posted in BUDAYA ORGANISASI | Leave a comment

MATERI KOMBIS (9)

  • RAPAT

RAPATRapat memegang peranan penting dalam dunia bisnis modern. Pengambilan keputusan dan aktivitas pelaku bisnis dikoordinasikan melalui rapat. Interaksi peserta rapat harus menuju pada suatu keputusan yang menguntungkan berdasarkan perpaduan pemikiran kelompok. Rapat bisnis mengembangkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama diantara para personel sebuah perusahaan karena mereka berbagi ide dan informasi dalam pengambilan keputusan.

Rapat yang efektif menghasilkan keputusan yang baik dan membangun rasa kebersamaan, sebaliknya rapat yang tidak efektif hanya menyia-nyiakan waktu. Rapat bukan aktivitas yang dapat diselenggarakan tanpa biaya. Selain merupakan pembiayaan yang sia-sia, rapat yang tidak efektif tidak menghasilkan sesuatu selain keputusan yang tidak tepat dan pemborosan biaya.

Untuk mewujudkan rapat yang demikian diperlukan perencanaan yang matang, tujuan yang pasti dan penyusunan agendayang rinci. Pada saat rapat berakhir setiap peserta mengetahui  hasil rapat seutuhnya.

Rapat yang baik menghasilkan ide, keputusan dan reaksi langkah lanjut yang sempurna. Perusahaan dan setiap orang yang terlibat di dalamnya mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan. Ketika peserta rapat berkumpul terjadi interaksi pemikiran dan kepribadian di ruang rapat. Ketika interaksi berakhir informasi, konsep dan pemikiran telah teruji dan bercampur menjadi satu membentuk pemikiran baru yang terpadu.

BAB 9

Posted in BUDAYA ORGANISASI | Leave a comment

MATERI KOMBIS (8)

  • TUJUAN PRESENTASI BISNIS
  • PRESENTASI BISNIS      Presentasi bisnis dapat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalm setiap kegiatan bisnis. Seorang pembicara yang melakukan presentasi di hadapan audiens tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk melaksanakan hal tersebut diatas tentu dibutuhkan kesiapan mental dan pemahaman materi yang ingin disampaikan, alat bantu yang digunakan serta pemahaman yang baik terhadap audiens.

Setiap presentasi yang dilakukan memiliki tujuannya tersendiri, tergantung pada kondisi serta maksud dilakukannya presentasi tersebut. Secara umum tujuan dari suatu presentasi bisnis antara lain:

  1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens

Pesan-pesan bisnis yng disampaikan haruslah menarik, sederhana ,mudah dipahami ,dan enak didengar  oleh audiens. Hal yang perlu dihindari adalah melakukan presentasi yang sifatnya membosankan , monoton, tidak jelas dan penggunaan bahasa yang sulit dipahami.

  1. Menghibur audiens

Selain memberikan informasi, presentasi bisnis juga memiliki tujuan untuk menghibur audiens. Dalam art bahwa untuk mencapai tujuan presentasi bisnis, seseorang pembicara perlu menyelipkan humor-humor yang segar yang mampu menghidupkan suasana. Namun demikian, suasana yang sebenarnay perlu tetap dijaga agar tidak lepas kendali dan tujuan presentasi yang sebenarnya tidak tercapai. Seorang pembicara yang ahli dan berpengalaman tentunya tahu kapan ia harus berlaku serius dalam menyampaikan presentasinya, serta kapan ia harus menyisipkan humor-humor kecil yang dapat membuat audiens lebih fresh dan tidak bosan.

  1. Menyentuh emosi audiens

Selain muatan inti dari presentasi disampaikan, serta mampu menghibur para audiens, prensentasi juga harus mampu menyentuh emosi dan perasaan audiens dalam memahami materi atau isi dari presentasi. dibutuhkan suatu keahlian tersendiri dalam penyampaiannya. Biasanya pada saat menyampaikan presentasi pembicara mengkombinasikan kemampuan ekspresi, intonasi suara, sikap sehingga mampu membuat audiens terhanyut dalam pemahamannya.

  1. Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu

Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakan secara eksplisit dan bukan menggunakan bahasa basa-basi. artinya apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi.

BAB 8

Posted in BUDAYA ORGANISASI | Leave a comment

MATERI KOMBIS (7)

  • LAPORAN BISNIS

LAPOR.BISNISLaporan bisnis ialah setiap dokumen faktual yang menyatakan tujuan perusahaan merupakan sarana manajerial untuk menginformasikan atau memberikan kontribusi pada pengambilan keputusan harus bersifat akurat, lengkap dan obyektif.

Laporan bisnis juga dapat diartika sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral , tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan rencana penyajian fakta kepada seseorang tau untuk kepentingan bisnis tertentu.

Laporan bisnis juga merupakan pesan-pesan yang objektif, tersusun secara teratur yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari saru institusi atau lembaga ke lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.

Laporan fakta meliputi kejadian-kejadian, kondisi, mutu, perkembangan, hasil, produk, masalah, atau saran pemecahan. Laporan dapat membantu penerima memahami situasi bisnis yang kompleks, menyelesaikan tugas-tugas teknik, atau merencanakan prosedur-prosedur, pemecahan masalah, dan membuat kebijakan tentang perencanaan strategis.

Penulisan laporan bisnis biasanya digunakan untuk beberapa keperluan atau maksud tertentu, antara lain:

  1. Mengawasi dan mengendalikan operasional perusahaan.
  2. Membantu mengimplementasikankebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.
  3. Memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku bagi perusahaan.
  4. Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik bagi keperluan internal maupun eksternal perusahaan.
  5. Memganalisis dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan-keputusan atas hal-hal tertentu.

Laporan bisnis yang dibuat baik secara periodik maupun secara spontanitas harus selalu dikembangkan baik dari sisi penampilan maupun isi atau materi yang disajikan. Tujuan pengembangan laporan untuk menjadikan informasi yang disampaikan jelas dan mudah dipahami. Materi laporan yang disampaikan harus sebatas yang perlu diketahui oleh pihak pembaca, disampaikan secara tertulis dalam bentuk cetakan atau secara elektronis melalui bantuan komputer.

BAB 7

Posted in BUDAYA ORGANISASI | Leave a comment

MATERI KOMBIS (6)

PROPOSALPROPOSAL

Proposal adalah jenis laporan khusus yang didesain untuk menawarkan suatu produk, rencana atau proyek kepada pihak lain di luar perusahaan. Proposal harus disusun dengan cermat dan menarik untuk meyakinkan pihak lain agar tertarik melakukan suatu kerja sama yang berkaitan dengan aktivitas bisnis.

  1. FUNGSI DAN JENIS PROPOSAL

Proposal merupakan sarana komunikasi tertulis yang digunakan untuk mendapatkan usaha baru atau memperbaharui dan meningkatkan hubungan bisnis yang telah berjalan. Suatu perusahaan atau lembaga  menerbitkan proposal untuk menawarkan jasa atau produk dengan mengacu pada permintaan pengajuan proposal yang menyebutkan spesifikasi produk atau jasa yang diinginkan oleh pihak pembeli. Permintaan pengajuan proposal menyebutkan semua persyaratan yang harus dipenuhi dalam jangka waktu yang harus ditepati oleh pihak pemasok sehingga hubungan bisnis kedua pihak dapat terwujud.

Proposal juga dapat berupa catatan transaksi antara pemasok dan perusahaan yang telah menjalin hubungan bisnis dan kedua pihak telah menyetujui perjanjian untuk bekerja sama sebelum proposal  ditulis. Meskipun hubungan bisnis kedua pihak telah berjalan dengan baik, proposal harus tetap dibuat dan diaujukan untuk bahan peninjauan dan pertimbangan tentang hubungan bisnis antara perusahaan pemasok dan perusahaan penjual.

BAB 6

Posted in BUDAYA ORGANISASI | Leave a comment

MATERI KOMBIS (5)

WAWANCARA SUATU KETERAMPILAN MANAJEMEN

WAWANCARA2       Dalam menjalankan setiap kegiatan bisnis, para pelaku yang ada di dalamnya tentunya akan selaku berhadapan dengan lawan bisnisnya. Pada saat terjadi interaksi diantara mereka, sering kali kita jumpai mereka melakukan semacam dialog, perundingan atau wawancara dalam memutuskan suatu bisnis. Dalam organisasi teknik wawancara dapt dijumpai terutama pada kegiatan sumber daya manusia, yang salah satu kegiatan didalamnya adalah melakukan wawancara kerja.

Tujuan dilakukannya wawancara adalah untuk mengumpulkan data atau informasi yang akan sangat berguna bagi kegiatan perusahaan. Pada kegiatan pemasaran adanya bagian riset memungkinkan untuk memperoleh indfirmasi mengenai konsumen, pasar produk yang sedang booming, kepuasan pelanggan, kelangsungan produk dan sebagainya, yang kesemua itu dapat dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pihak terkait.

Dalam setiap kegiatan wawancara terdapat dua pihak yang terlibat didalamnya yaitu pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee). Pada komunikasi timbal balik Interviewer mempunyai peranan yang lebih menentukan terhadap keberhasilan wawancara.

Pada perkembangan dunia bisnis saat ini, tidak mudah untuk menemukan orang yang ahli dalam berbicara dan yang memiliki bakat atau kemampuan sebagai interviewer. Namun demikian kini telah hadir sarana-sarana pelatihan yang nantinya siap mencetak tenaga-tenaga interviewer yang handal didukung oleh para praktisi yang handal di bidangnya.

Tujuan bisnis dari kegiatan wawancara biasanya lebih bersifat formal, jika dibandingkan hanya dengan sekedar bercakap-cakap saja. Bagi seorang interviewer bisnis, ia harus memiliki prosedur tertentu dalam melakukan wawancara antara lain pembukaan (opening), inti wawancara (body), dan penutup (closing). Wawancara bisnis merupakan keterampilan manajemen (management skill) yang wajib dipelajari dan dilatih apabila seseorang ingin menjadi interviewer yang profesional.

BAB 5

Posted in BUDAYA ORGANISASI | Leave a comment

JURNAL

 PENGARUH LOYALITAS KERJA, UPAH DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. REMCO PALEMBANG

 

Abstract : The purpose of this study is to analyze the influence of loyalty, wage and motivation together on partrally employes performance and to find which variable influencer the most. The data used are the primary data using questron form (qustonaline). The population of this research are all employes of PT. Remco Palembang. Taken as proportroned stahfred random as much as 78 respondents. The analysis used in this study is a test validation, reality, and multiple linier regression. The result of this research show the value of the regression is loyality, wages and motivation together influence for employes performance where the varrable of is influence on the performance of varrable employes motivation of 0,777.

Keywords:  job loyaliyt, wage and motivation job together

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Pengaruh Loyalitas,upah dan motivasi secara bersama ataupun parsial terhadap kinerja karyawan, dan untuk mengetahui variabel mana yang paling mempengaruhi kinerja karyawan tersebut Data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT.Remco Palembang. Sambil diambil secara proportionate stratified random sebanyak 78 responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas,realibilitas, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai regresi Loyalitas,upah dan motivasi secara bersama berpengaruh terhadap kinerja karyawan dimana variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja karyawan variabel motivasi sebesar 0,777.

 Kata kunci: loyalitas kerja, upah dan motivasi terhadap kinerja karyawan

JURNAL RINA

Posted in BUDAYA ORGANISASI | Leave a comment

MATERI KOMBIS (4)

 

ARTI PENTING PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN

   P.PESAN-PESAN     Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apayang dikehendaki.      

      Dengan  mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut :

  1. Subjek dan tujuan harus jelas.
  2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
  3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
  4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.

Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu bagi audiens terutama dalam hal-hal berikut ini :

  1. Memahami pesan yang disampaikan

Dengan mengemukakan hal-hal penting secara jelas, menyusun ide-ide secara logis dan berurutan, dan memasukan semua informasi yang relevan dalam pesan, maka audiens akan lebih mudah dalam memahami maksud dan isi pesan.

  1. Membantu audiens menerima pesan

Pengorganisasian pesan-pesan yang baik disamping membantu audiend dalam memahami maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima isi pesan tersebut.

  1. Menghemat waktu audiens

Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya akan menghabiskan waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-pesan yang baik adalah penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan saja. Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan, waktu audiens akan dapat dihemat. Disamping itu, audiens dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras otak dan mengerutkan dahi.

  1. Mempermudah pekerjaan komunikator.

Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan menghemat waktu. Hal ini merupakan faktor yang penting dalam dunia bisnis, dimana penyelesaian pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien.Dengan mengetahui apa yang ingin disampaikan, dan menetahuo cara menyampaikannya, rasa percaya diri komunikator akan meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri komunikator, semakin cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.

BAB 4

Posted in BUDAYA ORGANISASI | Leave a comment

MATERI KOMBIS (3)

  1. ARTI PENTING MENYIMAK

MENYIMAK1 Tujuan menyimak (mendengarkan adlah untuk mengidentifikasikan sesuatu yang diinginkan oleh seorang selama dan sesudah mengikuti suatu pesan atau informasi tertentu. Pada saat menetapkan tujuan seseorang perlu mengetahui alasan melakukan penyimakan (mendengar). Secara umum, orang menyimak atau mendengarkan sesuatu untuk memahami, mengingat, menganalisis, dan mengevaluasi isi dari pesan atau informasi, dan meningkatkan hubungan empatik dengan orang lain.

Menyimak (mendengarkan) adalah suatu orientasi penerima terhadap proses komunikasi, karena komunikasi melibatkan sumber dan penerima, menyimak terdiri atas peranan yang dimainkan si penerima dalam proses komunikasi.

Pada proses menyimak atau mendengarkan terdapat peruses memahami ide dalam suati informasi yang disampaikan oleh seseorang  baik secara lisan maupun non lisan. Pada waktu menyimak atau mendengarkan untuk memahami konsep yang merupakan pokok informasi atau pesan harus dipisahkan dari uraian tambahan.

Dalam dunia bisnis memandang menyimak sebagai sesuatu yang kritis bagi keberhasilan suatu pekerjaan.

Faktor utama dalam komunikasi adalah kemampuan melihat gagasan dan sikap yang diungkapkan dari sudut pandang orang lain.

Pesona dalam proses menyimak dapat membantu dalam melakukan  umpan balik, bekerja dalam kelompok, memberikan tanggapan keberatan dan aspek-aspek komunikasi bisnis lainnya.

BAB 3

Posted in BUDAYA ORGANISASI | Leave a comment

MATERI KOMBIS (2)

  1. PEMAHAMAN PROSES KOMPOSISI

PROSES KOMUNIKASIPesan bisnis yang efektif bertujuan untuk menarik perhatian pihak lawan komunikasi, krena itu pesan harus ringkas dan menunjukkan tujuan yang jelas. Tujuan dalam penulisan pesan bisnis yang efektif adalah lebih bersiafat untuk menyatakan ide daripada mengesankan lawan komunikasi.

Proses komposisi bukan merupakan faktor yang bersifat wajib ditaati sehingga langkah-langkah dalam penyusunan pesan tidak harus mengikuti rumus tertentu yang bersifat matematis, melainkan diperlukan kesesuaian dengan kebutuhan, kondisi, dan situasi komunikasi.

Proses komposisi adalah proses penyusunan pesan-pesan bisnis, yang meliputi tahapan-tahapan :

  1. Perencanaan, meliputi maksud dan tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok pesan-pesan yang akan disampaikan, saluran atau media yang akan digunakan
  2. Organisasi dan Komposisi, mengorganisasikan ide-ide dan dituangkan dalam bentuk draft yang berkaitan dengan komitment pemikiran yang dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan serta memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya.
  3. Revisi, proses perbaikan terhadap maksud dan isi pesan dari sisi substansi pesan yang ingin disampaikan, gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan dan bagaimana tingkat pemahamannya serta memperhatikan penggunaan kata-kata, kalimat dan paragraf telah di ekspresikan dengan benar.

BAB 2

Posted in BUDAYA ORGANISASI | Leave a comment